Jejak Karya

Jejak Karya
Showing posts with label pelatihan menulis. Show all posts
Showing posts with label pelatihan menulis. Show all posts

Monday, March 12, 2018

DIARY SYUKURKU

Monday, March 12, 2018 5 Comments

“Enggak perlu iri dengan kemudahan yang didapatkan oleh orang lain, Sayang. Kalaupun mau iri, irilah pada mereka yang bisa bertahan dalam kesulitan. Kemudahan bisa dimiliki siapa saja. Allah yang Maha Adil sudah menjatahkan kita kemudahan di urusan yang berbeda-beda. Mungkin dalam hal ini, itu memang bukan jatah kamu untuk mendapatkannya. Hidup ini berputar kan, begitu juga dengan kemudahan dan kesulitan. Kitanya aja yang suka lupa, makanya suka ngeluh kalau dikasih kesulitan. Padahal kesulitan dan kemudahan itu adalah keniscayaan dalam hidup. Selalu akan kita temui. Hanya menunggu giliran saja. Kalau enggak dikasih kesulitan, gimana caranya kita belajar sabar, gimana bisa kita menjadi kuat. Kesabaran dan kekuatan itulah yang akan didapatkan oleh mereka yang bisa bertahan dalam kesulitan, bukan mereka yang bersuka cita dalam kemudahan."
"Percayalah, Allah selalu berpihak pada orang-orang yang sabar, Sayang. Jadi bersabarlah atas segala kesulitan, sabar dengan sebaik-baiknya kesabaran, niscaya Allah akan memaniskan akhirnya. Kalaupun kita diberi kemudahan, cukup kita simpan dalam ruang syukur kita saja, sebagai ungkapan terimakasih atas kebaikan dan pertolangan Allah. Atau jika berkesempatan, terjemahkanlah terimakasih itu dengan turut memudahkan urusannya orang lain.”___ Serial Ayah-Bunda, Nazrul Anwar

Plak! Serasa tertampar dengan 2 paragraf di atas yang tanpa sengaja aku temukan di folder “BANK INSPIRASI”. Sebagai manusia –memang manusiawi- sekali ketika muncul rasa iri atas pencapaian orang lain –tanpa mungkin kita melihat berdarah-darahnya perjuangan mereka sebelumnya. Terkadang rasa itu masih suka muncul, merasa rumput tetangga lebih hijau. Ya, karena hakikat hidup itu kan sawang-sinawang. Ketika rasa itu muncul, diri ini akan –memaksakan diri- untuk tertunduk diam dalam lantunan istighfar. Ah, ini karena aku kurang bersyukur. Padahal begitu banyak nikmat dan rezeki yang telah Allah karuniakan padaku sampai detik ini.

Dan inilah diary syukurku…
==============================================
Jumat, 9 Maret 2018
Hari ini aku sangat bersyukur karena…

Aku diberikan kesempatan untuk on air di sebuah radio dengan penyiar yang cukup ngehits, Kak Odi dan Kak Febi. Yups, di Imelda FM 104.4. Aku, Kak Septi, Nala, dan Bu Farida diberikan waktu 1 jam untuk sharing tentang DNA WRITING CLUB. Rasanya senang sekali.
Aku mendapatkan kesempatan ngomong pertama kali, menceritakan apa itu komunitas DNA WRITING CLUB juga sejarahnya. Selanjutnya Kak Septi, selaku mentor DNA (hayo,  apa bedanya tentor dengan mentor?) berbagi pengalamannya saat menghadapi anak-anak dan mendampingi mereka untuk berkarya. Sedangkan Nala bercerita tentang betapa asyiknya dia belajar menulis di DNA hingga akhirnya bisa melahirkan sebuah buku yang diterbitkan dan bisa dibaca banyak orang. Bu Farida pun memberikan testimoni yang luar biasa untuk DNA. Kurang lebih, Bu Farida menyampaikan ini,

“Sebelum gabung di DNA, anak saya memang suka nulis, tapi nggak tahu mau diapain tulisan itu. Maklum, mamanya awam dunia tulis menulis. Setelah gabung dengan club DNA, jadi tahu proses menulis yang benar, terus dikirim ke penerbit sampai menghasilkan sebuah buku. Yang pasti, dengan gabung DNA, benar-benar membantu meningkatkan kepercayaan diri anak karena secara nggak langsung potensi anak jadi makin terlihat. Bahkan salah satu psikolog di Surabaya –yang menangani Nala-, waktu itu mengatakan bahwa kegiatan menulis yang diikuti Nala bersama komunitas ini secara tidak sengaja menjadi salah satu terapi buat Nala. Nala mempunyai gangguan belajar spesifik (disleksia). Sehingga kekurangan dalam menulis dan menyusun kalimat sekarang ini jadi lebih baik. Selain itu, dengan bertemu teman-teman di komunitas dan pengungkapan perasaan lewat tulisan juga membantu Nala mengurangi kecemasannya.”

Masya Allah, terharu rasanya mendengarkan penuturan Bu Farida. Dengan testimoni seperti itu membuat diri ini semakin terlecut semangatnya untuk menjadikan DNA sebuah komunitas yang lebih baik bahkan semoga lebih bermanfaat lagi ke depannya. Selain itu, ada juga testimoni dari Bu Dhian –yang dikirim via WA ke Imelda-. Bu Dhian ini mamanya Khansa. Khansa adalah murid pertama DNA. Khansa pun turut andil dalam “membesarkan” nama DNA.
“Alhamdulillah, menemukan wadah bernama DNA WRITING CLUB, untuk mengasah kemampuan menulis Khansa. Dengan Bu Norma, Khansa menemukan tempat bertukar pikiran sehingga bisa menuangkan idenya dengan lancar dalam sebuah cerpen dan novel. Semangat berkarya penulis cilik hebat!”
Ya, Khansa dan Bu Dhian menjadi saksi bagaimana kami berkolaborasi dalam sebuah perjuangan. Bahwa berdiri dan berkembangnya DNA tidak bisa terlepas dari peran orang tua sebagai sebuah “support system” yang memiliki andil besar membangun budaya literasi di rumah.

Oh ya terima kasih untuk Kak Febi, Kak Odi, dan Tim Imelda FM yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk on air. Sukses selalu buat semuanya.

Ya Rabb, betapa kerennya hari ini…

Betapa istimewa hari-hari yang telah Engkau rancang untuk hamba-Mu ini. Alhamdulillah. Segala puji bagi-Mu. Dan tak lelah diri ini mengeja pinta semoga amanah-amanah baru di DNA, Engkau berikan hamba kemampuan dan kemudahan untuk menunaikannya. Aamiin.



Mejeng bersama sebagian karya anak-anak DNA WRITING CLUB

Foto dulu sebelum on air

DNA



Top of Form


Friday, April 08, 2016

WUJUDKAN IMPIANMU JADI PENULIS CILIK BERPRESTASI!

Friday, April 08, 2016 2 Comments


Saat ini, dunia penulisan buku di Indonesia tidak lagi didominasi oleh orang dewasa. Anak-anak pun banyak yang telah menjadi penulis dengan karya-karyanya yang best seller dan meledak di pasaran. Sebut saja buku-buku KKPK (Kecil-Kecil Punya Karya), PCPK (Penulis Cilik Punya Karya), PECI (Penulis Cilik Indonesia), dan masih banyak lagi. Hal ini cukup membuktikan kalau anak-anak pun mampu menjadi penulis dengan menerbitkan novel, kumpulan cerpen, cerita bergambar, atau kumpulan puisi.

Lewat senjata penanya, kini banyak anak-anak yang bercita-cita menjadi penulis. Tapi untuk menjadi seorang penulis, anak-anak harus dibimbing dan diarahkan. Menulis adalah sebuah keterampilan dan bukan masalah bakat. Semakin sering diasah, akan semakin terampil.
 
Anak-anak betah belajar menulis di DNA
DNA Writing Class adalah sebuah bimbingan kepenulisan bagi anak-anak SD dan SMP yang berdiri sejak November 2013, menjadi sebuah sarana untuk mengasah keterampilan menulis khususnya bagi anak-anak dan remaja. DNA Writing Class didirikan dengan berbekal tiga buah cita-cita yang diharapkan ada dalam diri anak-anak dan remaja yang bergabung dalam Writing Class ini, yakni :
1.  Dapat meningkatkan rasa percaya diri pada anak-anak karena percaya diri merupakan salah satu modal awal anak-anak dalam menemukan dan meningkatkan potensi serta produktivitas amal dalam diri dan kehidupannya.
2.   Anak-anak semakin termotivasi untuk lebih berprestasi serta semakin cinta akan ilmu dan senantiasa meningkatkan kompetensi dirinya.
3.  Anak-anak semakin semangat untuk menjadi pribadi yang gemar membaca, bercerita, dan berkarya lewat rentetan kata. 

Anak-anak yang telah belajar dan bergabung di DNA Writing Class saya bentuk komunitas yang bernama DNA WRITING CLUB.


Program DNA Writing Class :
 Kelas Reguler
Bimbingan menulis seminggu sekali secara offline (tatap muka) @1,5 jam
DNA Writing Holiday
Program bimbingan menulis intensif 2 hari @2,5-3 jam untuk mengisi waktu liburan sekolah
Ekstrakurikuler Jurnalistik
Program ekstrakurikuler jurnalistik bekerja sama dengan sekolah-sekolah.
Kelas Online
   Bimbingan menulis seminggu sekali secara online @1,5 jam

Waktu dan Tempat Belajar
Senin, Rabu, Kamis, Jumat : Jam 16.00-17.30 di Jl. Jati Barat 1 No. 274, Banyumanik, Semarang.
Selasa : Jam 16.00-17.30 di Klipang Pesona Asri (KPA) Regency No.108.

Info dan Pendaftaran
Norma Keisya Avicenna : 085 647 122 033 (SMS/WA)

Khansa Tabina -tengah- (murid pertama sekaligus murid paling produktif dan sering memenangkan lomba menulis sampai tingkat nasional). Khansa saat awarding sebagai pemenang utama Lomba Penulis Cilik Hari Kesehatan Nasional.
Dapat 5 jeti, booo... ^_^
Khansa, Inas, Aisyah, Kayana, Anisa terpilih mengikuti KPCI (Konferensi Penulis Cilik Indonesia) 2015 di Bogor
 
Kegiatan DNA Writing Holiday#1. Alhamdulillah, sudah berjalan sampai DNA Writing Holiday#3,
Insya Allah, Juni mendatang akan ada DNA Writing Holiday#4

PRESTASI MURID DNA WRITING CLASS


1.   10 Naskah terbaik KKPK Juice Me Dar! Mizan “Aku dan Pengalaman Lucu” (diterbitkan dalam bentuk buku).
2.    10 Naskah terbaik KKPK Juice Me Dar! Mizan “Aku dan Indonesia” (diterbitkan dalam bentuk buku).
3.    10 Naskah terbaik KKPK Juice Me Dar! Mizan “Aku dan Impianku” (diterbitkan dalam bentuk buku).
4.    Delegasi Terpilih Konferensi Anak Indonesia 2014 “Aksi Kecil Hidup Bersih” dari Majalah Bobo.
5. Finalis Mewakili Provinsi Jawa Tengah di Apresiasi Sastra Anak SD 2014 (KPCI/Konferensi Penulis Cilik Indonesia 2014).
6. Juara Favorit Lomba Mengarang kategori SD Children Helping Children Tupperware 2015.
7.    Delegasi Terpilih Konferensi Anak Indonesia 2015 “Aku dan Kotaku” dari Majalah Bobo.
8. Finalis Mewakili Provinsi Jawa Tengah di Apresiasi Sastra Anak SD 2015 (KPCI/Konferensi Penulis Cilik Indonesia 2015).
9.    Juara 6 Lomba Menulis Cerita (LMC-SD) 2015.
10.  Pemenang Utama (Juara 1) Lomba Penulis Cilik Hari Kesehatan Nasional 2015.
11.   Finalis ARKI 2015 (Akademi Remaja Kreatif Indonesia) 9-12 Desember 2015.
12.  Buku yang diterbitkan : Ternyata Aku Bisa!; Kumpulan Cerita Seram (Tiga Ananda, 2015); Sepatu Melayang (Dar!Mizan); Gedung Seribu Pintu (Dar!Mizan), beberapa naskah sedang proses terbit.
13.  Cerita dimuat di Kompas Anak.
14.  Puisi dimuat di Koran Suara Merdeka.
15.  Juara Harapan Lomba Penulis Cilik Indonesia (PECI) 2015 Penerbit Indiva.
16.  6 naskah terpilih dari 6 penulis cilik untuk diterbitkan PECI (Penulis Cilik Indonesia) dari Penerbit Indiva.
17.  Karya dimuat di Arena Kecil-Majalah BOBO
18.  Cerita Pengalaman dimuat di Permata-Majalah UMMI
19. Tulisan Kak Alifia Afflatus Zahra tayang di The Jakarta Post (klik dan baca aja)

Dan, Insya Allah sebentar lagi kita akan launching buku kumpulan cerpen pertama kita :

DONGENG NYENTRIK ALESHA. 

Kumcer anak-anak DNA WRITING CLUB -proses cetak-


Semoga dengan hadirnya buku kumpulan cerpen “DONGENG NYENTRIK ALESHA” ini dapat jadi referensi bacaan yang menarik untuk anak-anak. Anak-anak bisa mengambil hikmah dari cerita-cerita yang ada di dalamnya. Ada cerita dari Kak Alifia -seorang remaja homeschooler- yang berjudul “Para Hiu Ingin Pulang”. Cerita yang mengajak para pembaca untuk lebih peduli dengan lingkungan dan alam sekitar. Ada juga cerita dari Khansa –murid pertama DNA Writing Club- yang berjudul “Bria Pasti Bisa”. Kisah Bria mengajarkan para pembaca untuk jadi anak yang berani dan percaya diri. Dan masih banyak cerita yang lain. Setiap cerita mengandung pesan yang istimewa dengan alur khas pemikiran anak-anak. Ada juga cerita dari SUPERTWIN (Kak Aisya dan Kak Keisya) yang berjudul Dongeng Nyentrik Alesha. Penasaran kan Alesha mendongengnya tentang apa dan bagaimana teknik mendongeng ala Alesha yang nyentrik abis? Uhuy, cegat bukunya Insya Allah akhir April nanti...

[Jumat, 8 April 2016]

Day #12 One Day One Post FUN BLOGGING