Jejak Karya

Jejak Karya

Wednesday, March 31, 2010

BERSAMA ALLAH SWT, SELALU DAN SELAMANYA.....

Wednesday, March 31, 2010 0 Comments



Allah, aku bersaksi tak ada Ilah selainMu. Tak ada satu peristiwa pun terjadi tanpa seizinMu. Engkaulah Raja di atas segala Raja. Cinta di atas segala cinta. Engkau anugerahkan kekuasaan pada siapa yang Engkau kehendaki. Engkau cabut hak berkuasa dari siapa saja yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa saja yang Engkau kehendaki, dan Engkau hinakan siapapun yang Engkau kehendaki. Engkaulah yang berkuasa atas segala sesuatu. Segala puji hanya bagiMu...

Yaa Naashiru... tsabatkan kami dalam mengemban amanahMu sebagai khalifah fil ardh. Karuniakanlah kami, hamba-hambaMu yang lemah ini untuk berpihak pada kebenaran. Berikanlah kami, hambaMu yang bodoh ini, kekuatan dalam menyebarkan da’wahMu yang mulia. Yaa Ghoffaar...ampuni kelemahan kami dan sikap kami yang melampaui batas. Ighfir lanaa waliikhwaaninalladziina sabaquuna bil iimaan walaa taj’al fii quluubina ghillan lilladziina aamanuu. Robbanaa innaka rouufurrohiim...

Ya Allah, berapa waktuku yang habis untuk bercanda dengan temanku? Berapa waktu yang habis untuk tidurku? Berapa waktu yang habis untuk mencari bahan-bahan studiku? Berapa waktu yang habis untuk urusan duniawiku? Apakah ia lebih banyak dari waktu yang kugunakan untuk bekal akhiratku? Apakah ia menyita waktuku untuk berjuang di jalanMu? Apakah ia merebut waktu-waktu yang seharusnya kuhabiskan untuk beribadah kepadaMu? Waktu yang seharusnya kuhabiskan bersamaMu, berdua denganMu. Ya Allah, di sisa umurku yang entah tinggal berapa, izinkan hamba menghabiskan sisa air mata untuk menangis di hadapanMu, mengadu kepadaMu, kembali padaMu...

Untuk kali ini, izinkan hamba melepas semua atribut dan simbol-simbol keduniawian, menanggalkan jubah-jubah keorganisasian, dan menghadapMu hanya sebagai hamba yang rendah dan hina. Ya Allah, apakah jiwa-jiwa kami telah terperangkap dan terbelenggu oleh dunia? Apakah gelimang dosa telah menutup mata hati kami untuk rindu melihat syurga? Apakah hati yang membeku tak lagi merasa takut akan panasnya api neraka? Ampuni kami Ya Allah...

Kami sadar, jika kami memilih menjadi pejuang-pejuangMu untuk menegakkan DienMu niscaya ujian, cobaan, masalah, dan kesulitan adalah hal yang pasti kami tempuh. Dan kami sadar, tanpa ada kekuatan untuk bersandar, niscaya kami takkan mampu mengatasinya. Tanpa ada landasan untuk berpijak, kami takkan bisa melewatinya. Engkaulah Ya Allah, satu-satunya kekuatan untuk kami bersandar dan landasan untuk kami berpijak. Maka, tak ada jalan lain bagi kami kecuali berusaha untuk tetap bersamaMu, memelihara hak-hakMu, di kala senang dan lapang. Karena kami yakin, Engkau pasti akan ada bersama kami di saat kami mengalami kesulitan dan membutuhkan pertolongan.

Sahl bin Abdullah berkata, “Barang siapa merasa Allah dekat dengannya maka hati mereka akan terasa jauh dari hal-hal selain Allah, dan barang siapa mencari keridhoan Allah, maka Allah akan membuat ridho, dan barang siapa menyerahkan hatinya kepada Allah, maka Allah menjaga seluruh anggota tubuhnya.”

“Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu pasti datang. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS 29: 5)

“....Di antara sekian banyak kesibukan, cukuplah ketaatan kepada Allah sebagai kesibukan bagimu” (Ali bin Abi Tholib)

“Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membantu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendakiNya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya.” (Azzumar: 22-23)


Saat tak ada seorangpun di sisi
Allah, tak kan pernah meninggalkanmu sendiri
Dia akan selalu ada
Menatapmu dengan tatapan lembut penuh cinta
Bersama Allah, selalu dan selamanya.....
(dari berbagai sumber dan ‘serakan inspirasi’)
[Istana KYDEN, Istana INSPIRASIKU…”RENUNGAN H-1”, 1 Februari 2010]

Monday, March 29, 2010

Usah Kau Lara Sendiri..

Monday, March 29, 2010 0 Comments

Ahad sore, ada SMS masuk.. dari seorang sahabat…

Dia sedang ada masalah…

Menangis… dan sempat pingsan katanya…

Dia hanya ingin aku membantunya dalam doa

Karena dia belum kuat untuk menceritakannya,…

Sahabat… tegarlah!!!
Kuatlah!!!
Jangan bersedih!!!
Semoga Allah senantiasa menjagamu…

***

Sebuah lagu untukmu…

kulihat mendung menghalangi pancaran wajahmu
tak terbiasa kudapati terdiam mendura
apa gerangan bergemuruh di ruang benakmu
sekilas kilau mata ingin berbagi cerita

kudatang sahabat bagi jiwa
saat batin merintih
usah kau lara sendiri
masih ada asa tersisa ...

letakkanlah tanganmu di atas bahuku
biar terbagi beban itu dan tegar dirimu
di depan sana cahya kecil 'tuk memandu
tak hilang arah kita berjalan
... menghadapinya ...

sekali sempat kau mengeluh kuatkah bertahan
satu persatu jalinan kawan beranjak menjauh

kudatang sahabat bagi jiwa
saat batin merintih
usah kau lara sendiri
masih ada asa tersisa ...

letakkanlah tanganmu di atas bahuku
biar terbagi beban itu dan tegar dirimu
di depan sana cahya kecil 'tuk membantu
tak hilang arah kita berjalan
... menghadapinya ...

letakkanlah tanganmu di atas bahuku
biar terbagi beban itu dan tegar dirimu
di depan sana cahya kecil 'tuk membantu
tak hilang arah kita berjalan
... menghadapinya ...

tak hilang arah kita berjalan
... menghadapinya ...

(usah kau lara sendiri)

***

Jangan Bersedih…

Dunia ini masih seluas yang kau impikan
Tak perlu kau simpan luka itu
Sedalam yang kau rasa

Memang ada waktu
Agar kau bisa kembali semula
Percayalah padaku
Kita kan bisa melewatinya


Jangan bersedih oh kawanku
Aku masih ada di sini
Semua pasti kan berlalu
Aku kan selalu bersamamu


Jalan hidup tak selamanya indah
Ada suka ada duka
Jalani semua yang kau rasakan
kita pasti bisa

***

Persahabatan bukan terletak pada banyaknya pertemuan
Bukan pula pada manisnya kata-kata
Tapi PERSAHABATAN terletak pada ingatan seseorang

terhadap sahabatnya sendiri dalam setiap doanya….

Aisya Avicenna

Jakarta, 290310_09:14

Sunday, March 28, 2010

Di 0.33 Malam Ini…

Sunday, March 28, 2010 0 Comments

Nokia 5300 ku bergetar…
SMS dari Ibuk…

Aslmkm. Sudah jam 3 Mbak…”

Langsung ku balas SMS beliau sebagai pertanda bahwa sudah bangun…

Ibuk… makasih ya… karena tiap hari (meski aku sudah bangun duluan), pasti ibuk selalu menyempatkan untuk SMS membangunkan jam 03.00 untuk sholat tahajud.

***

28 Maret 2010

Di 0.33 malam ini…

Setelah membaca doa bangun tidur… Langsung bangkit dan mengambil wudhu. Lantas menyalakan laptop. Lhoh??? Maksudnya mau mensetting nuansa pagi ini dengan alunan ayat cintaNya… Mendengarkan murottal… Eh, ternyata langsung menyala (karena semalam cuma “di-standby”) dan terdengarlah Q.S. Al Muzzammil… Merenungkan arti dari ayat Al Qur’an tersebut…

Hai orang-orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (darinya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). Sebutlah nama Tuhan-mu, dan beribadahlah kepadaNya dengan penuh ketekunan. (Dialah) Tuhan masyrik dan magrib, tiada Tuhan melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung.” (Q.S. Al Muzzammil : 1-9)

Jadi teringat akan sebuah nasihat dari novel yang pernah saya baca, judulnya “HITAM PUTIH PENANTIAN”.

Jika ragamu ingin tetap sehat dan kuat, jangan pernah kau tinggalkan shalat wajib berjamaah dengan tuma’ninah dan istiqamah, sempurnakanlah dengan shalat ba’da dan qablanya. Jika kau masih merasa kurang, cobalah untuk menikmati dhuha dan tahajud, Insya Allah kau akan selalu sehat dan kuat. Jika pandanganmu, lisanmu, pendengaranmu ingin tetap tajam, ketika kau hendak tidur, maka yang terakhir kau lihat, kau dengar, dan kau baca adalah ayat-ayat Al Qur’an. Begitu juga ketika kau bangun, maka yang pertama kali kau lihat, kau dengar, dan kau baca adalah ayat-ayat Illahi. Jika akalmu ingin tetap tajam, jangan pernah kau istirahatkan ia untuk tidak memikirkan kebesaran-kebesaran Gusti Allah dari semua yang telah Dia ciptakan dan takdirkan.”

***

Di 0.33 malam ini….

Ketika sajadah mengembang di atas hamparan bumi

Dengan dipayungi kemegahan malam yang pekat

Perkenankan hamba menitipkan kata hati…

Dari cinta yang paling dalam….

***

Di 0.33 malam ini…

Diri ini meminta..


Ya Allah Maha Pengasih

Tunjukkan jalan bagiku…

Agar kami tak sesat

Dalam rimba rayaMu… Ya Allah…


Ya Allah Maha Pemurah

Berikan kami cahyaMu

Agar kami tak jatuh

Dalam lembah azabMu…Ya Allah…


Kami hanyalah manusia

Yang penuh noda dan dosa

Ampuni kami semua

Dalam belaian sayangMu…


Setulus doa dariku…

Senikmat iman di qalbu

Agar kami tetap tegar

Dalam cobaan yang datang…

Ya Allah….

***

Di 0.33 malam ini…

Diri ini merenung….


Gelap jalan slama ini

Ragupun membayang diri

Ketika cahya mengusir galau

Sadarkan kekhilafan diriku…


Ingin kunyatakan cinta

Menyatu dengan cahyaMu

Ketika kutemukan kebenaran

Punahkan keangkuhan diriku


Kini kutemukan jalanku

Yang lama kucari

Terimalah kesaksian hamba

Penuh tulus hati…

***

Di 0.33 malam ini…

Diri ini mengiba…


Di dalam kegelapan

Kumencari cahyaMu

Yang hilang sinar tak tersisa

Semakin kuterlena

Semakin kuterbawa

Arah hina dan ternoda

Kurindukan sinar suciMu Yang Mulia

Dan kuharapkan belai kasihMu

Agar musnah semua

Keangkuhan diriku

Dan kulepaskan dari sifatku…

***

0.33 Malam…

Jakarta, 280310

Aisya Avicenna

NB : Buat saudari sekamarku yang sedang ada acara di Bandung, jazakillah ya atas “surprise”nya kemarin… sebuah sajadah berwarna merah berlapis benang keemasan itu akan menjadi saksi di setiap sujud ini… Luph you, Sista!!!

Mawar di Taman Hati

Sunday, March 28, 2010 0 Comments


Mawar… tahu kan kalau yang nulis ini suka banget sama bunga MAWAR??? Ehm, jadinya selalu ada inspirasi dan motivasi tersendiri kalau sudah berbicara tentang MAWAR.

***

Alkisah, Seorang gadis bernama Rosa membeli bibit mawar. Ia ingin sekali menanam mawar itu di kebun belakang rumahnya. Pupuk dan sekop kecil telah disiapkan. Bergegas disiapkannya pula pot kecil sebagai tempat tumbuh dan berkembang mawar itu. Dipilihnya pot yang terbaik dan diletakkanlah pot itu di sudut yang cukup terkena sinar matahari. Ia berharap bibit itu dapat tumbuh dengan sempurna.

Disiramnya bibit mawar itu setiap hari. Tak lupa jika ada rumput yang mengganggu, segera disianginya agar terhindar dari kekurangan makanan. Beberapa waktu kemudian mulailah tumbuh kuncup bunganya. Kelopaknya mulai merekah, walau warnanya belum terlihat merah sempurna. Rosa sangat senang, karena kerja kerasnya mulai membuahkan hasil.

Diselidikinya bunga itu dengan hati-hati. Ia tampak heran, sebab tumbuh pula duri-duri kecil yang menutupi tangkai-tangkainya. Ia menyesalkan mengapa duri-duri tajam itu muncul bersamaan dengan merekahnya bunga yang indah. Tentu duri-duri itu akan mengganggu keindahan mawar-mawar miliknya.

Rosa bergumam, “Mengapa dari bunga seindah ini, tumbuh banyak sekali duri yang tajam? Tentu hal ini akan menyulitkanku untuk merawatnya nanti. Setiap kali kurapikan selalu saja tanganku terluka. Selalu saja ada bagian dari kulitku yang tergores. Ah, pekerjaan ini hanya membuatku sakit. Aku tak akan membiarkan tanganku berdarah karena duri-duri pengganggu ini.”

Lama-kelamaan Rosa enggan untuk memperhatikan mawar merah miliknya. Ia mulai tak peduli. Mawar itu tak pernah disirami lagi setiap pagi dan petang. Dibiarkannya rumput-rumput yang mengganggu tumbuh mengitarinya. Kelopaknya yang dahulu mulai merekah kini tampak merona sayu. Daun-daun yang tumbuh di setiap tangkaipun mulai jatuh satu per satu. Akhirnya, sebelum berkembang dengan sempurna, mawar itu pun meranggas dan layu.

***

Ehm… inspirasi apa yang bisa diambil dari kisah Rosa di atas???

Jiwa manusia telah digambarkan dalam kisah di atas. Di dalam setiap jiwa selalu ada ‘mawar’ tertanam. Allah menitipkannya kepada kita untuk dirawat. Allah-lah yang meletakkan kemuliaan itu di setiap qalbu kita. Layaknya taman-taman berbunga, sesungguhnya di dalam jiwa kita juga ada tunas mawar dan duri yang akan merekah.

Namun sayang, banyak dari kita yang hanya melihat “duri” yang tumbuh. Banyak dari kita yang hanya melihat sisi buruk diri kita yang akan berkembang. Kita sering menolak keberadaan kita sendiri. Kita kerap kecewa dengan diri kita dan tak mau menerimanya. Kita berpikir bahwa hanya hal-hal yang melukai yang akan tumbuh dari kita. Kita menolak untuk “menyirami” hal-hal baik yang sebenarnya telah ada. Dan akhirnya, kita kembali kecewa, kita tak pernah memahami potensi yang kita miliki.

Banyak orang yang tidak menyangka, mereka juga sebenarnya memiliki mawar yang indah di dalam jiwa. Banyak orang yang tak menyadari adanya mawar itu. Kita kerap disibukkan dengan duri-duri kelemahan diri dan onak-onak pesimisme dalam hati ini. Orang lainlah yang kadang harus menunjukkannya.

Saudaraku, jika bisa menemukan “mawar-mawar” indah yang tumbuh dalam jiwa, kita akan dapat mengabaikan duri-duri yang muncul. Kita akan terpacu untuk membuatnya merekah dan terus merekah hingga berpuluh-puluh tunas baru akan muncul. Pada setiap tunas itu akan berbuah tunas-tunas kebahagiaan, ketenangan, kedamaian yang akan memenuhi taman-taman jiwa kita. Kenikmatan yang terindah adalah saat kita berhasil menunjukkan diri kita tentang mawar-mawar itu dan mengabaikan duri-duri yang muncul.

Semerbak harumnya akan menghiasi hari-hari kita. Aroma keindahan yang ditawarkannya adalah layaknya ketenangan air telaga yang menenangkan keruwetan hati. Mari, kita temukan “mawar-mawar” ketenangan, kebahagiaan, dan kedamaian itu dalam jiwa-jiwa kita. Pastinya, kita juga akan berjumpa dengan onak dan duri, tapi janganlah itu membuat kita putus asa. Mungkin kita akan tergores dan terluka, tapi jangan membuat kita berduka.

Saudaraku, biarkan mawar-mawar indah itu merekah dalam hatimu. Biarkan kelopaknya memancarkan cahaya kemuliaanNya. Biarkan tangkai-tangkainya memegang teguh harapan dan impianmu. Biarkan putik-putik yang dikandungnya menjadi bibit dan benih kebahagiaan baru bagimu. Sebarkan tunas-tunas itu kepada setiap orang yang kita temui, dan biarkan mereka juga menemukan keindahan mawar-mawar lain dalam jiwa mereka. Semoga mawar-mawar itu senantiasa merekah dalam taman hati kita…

Jakarta, 280310_04:24

The Rose Holic,

Aisya Avicenna

Friday, March 26, 2010

Mentari di Langit Hatiku

Friday, March 26, 2010 3 Comments

Mentari di langit hatiku

Menyalalah engkau selalu

Temani kemana mesti kupergi

Mencari tempat kita tuju

Kan kujaga nyalamu selalu

Pelita perjalananku

Kan kujaga nyalamu selalu

Mentari di langit hatiku

Mentari di langit hatiku

Teguhlah engkau pandu aku

Ingatkanlahku bila bersalah

Menempuh tempat kita tuju


To : "MP", Welcome in Jakarta today... ^^v
260310_09:12