Jejak Karya

Jejak Karya

Monday, May 03, 2010

The Power Of Breakfast

Monday, May 03, 2010 0 Comments

Ahad.. FULL SEMANGADHH!!! Pagi ini (pukul 07.00) siap-siap meluncur ke Taman Simanjuntak, kawasan Kebon Nanas Selatan, Jakarta Timur. What will I do??? Hmm, ahad pagi ini ada acara “The Power of Breakfast” yang diselenggarakan oleh pengurus ranting “Padi Emas”. Waw, sampai di sana acara sudah mau dimulai. Acaranya diawali dengan senam bersama. Wuih, bersama ummahat-ummahat, abi-abi, ikhwan-ikhwan, dan akhwat-akhwat.. plus dimeriahkan celoteh jundi-jundi mungil mereka. Hmm, seru banget senamnya!!
Meski geli juga karena sound systemnya terbatas, jadinya seperti bergerak tanpa musik. Tapi ya ga papalah… tidak mengurangi semangat kami untuk riyadhoh bersama. Saat tengah asyik mengikuti gerakan dari instruktur senam, tiba-tiba ada akhwat kecil di sampingku yang berteriak ke umminya yang berbaris di depanku, “Ummi, senamnya yang bener dong!!!”. Hihihi, lucu! Umminya juga tersenyum dan berkata, “Yang penting kan gerak..”
Setelah senam, kami berkumpul di bawah pohon untuk mendengarkan sedikit tausyah dari instrukur senamnya. Dalam tausyah singkatnya, beliau menyampaikan tentang arti penting menjaga kesehatan. Makanan yang kita makan sangat berpengaruh pada kesehatan kita. Makanan kita harus bergizi, jangan sering makan fastfood (junk food) karena makanan tersebut tidak baik untuk kesehatan. Sehat akan sangat terasa indah jika sakit sudah menghampiri kita. Oleh karena itu, agar kesehatan kita tetap terjaga, maka kita harus selektif juga dalam memilih makanan kita. Alhamdulillah, kalau di Indonesia masih banyak ummahat yang bisa memasakkan untuk bapak-bapak dan anak-anaknya sehingga tidak bergantung pada makanan cepat saji seperti halnya di luar negeri. Selain dengan menjaga pola makan dan memperhatikan apa yang dimakan, cara lain untuk menjaga kesehatan adalah dengan olahraga teratur. Dengan berolahraga akan meningkatkan daya tahan tubuh dan menguatkan otot, bahkan akan menambah semangat kita dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Dan ingat bahwa, MUSLIM YANG KUAT LEBIH DISUKAI ALLAH DARIPADA MUSLIM YANG LEMAH, kan??? AYO SEMANGAT BEROLAHRAGA!!!!
Setelah itu, kami sarapan bersama… Subhanallah, indahnya ukhuwah ini!!! Setelah sarapan, beberapa ummahat membagikan vitamin dari Bulan Sabit Merah pada ibu-ibu yang juga sedang berada di Taman Simanjuntak. Pukul 08.30 acarapun selesai…
Jakarta, 030510_03:56
Aisya Avicenna

Senja Bersenandung Ar Rahman

Monday, May 03, 2010 0 Comments

Sebait kisah masa lalu
Melintas di benakku
Saat kuingat suatu senja
Menyimpan lembaran cerita
Indah..

Kala itu..
Jingga terlukis manis di ufuk barat
Sahut-sahutan panggilan sholat
Tak terkecuali di mushola itu
Sholat Maghrib ditegakkan
Lantunan Ar Rahman terdengar menawan
Syahdu…
Menembus dinding bersekat kayu…
Membahana menelusup rongga-rongga jiwa
“Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?”

Sawangan, 230310_11:45
(Di sela-sela diklat prajabatan)
Aisya Avicenna

Saturday, May 01, 2010

TIDUR CANTIK BAGI MUSLIMAH…

Saturday, May 01, 2010 2 Comments

Tidur bagi muslimah merupakan saat yang sangat penting. Karena dalam tidurnya ia mengumpulkan tenaga untuk beribadah kepada Allah. Selain itu, ketika tidur hati seorang muslimah di antara jemari Allah. Seorang muslimah cantik karena agamanya. Jadi tidurnya pun harus cantik. Hendaknya seorang muslimah menjaga adab-adab dalam tidur dengan adab yang diajarkan dalam agama Islam. Bagaimana adab-adabnya?
1.Tidak tidur terlalu malam setelah sholat isya kecuali dalam keadaan darurat seperti untuk mengulang (muroja’ah) ilmu atau adanya tamu atau menemani keluarga, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Barzah rodhiyallahu ‘anhu:
“Bahwasanya Rasululloh sholallahu ‘allaihi wassalam membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” [H.R. Bukhari dan Muslim]

2.Hendaknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu, sebagaimana hadits: “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” [H.R. Bukhari dan Muslim]

3. Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan). Hal ini berdasarkan sabda Rosululloh: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” [H.R. Bukhari dan Muslim] “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” [HR. Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban]

4. Tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik ketika tidur malam atau pun tidur siang. “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)

5. Membaca ayat-ayat Al-Qur’an, antara lain:
a. Membaca ayat kursi.
Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqoroh.
b.Mengatupkan dua telapak tangan lalu ditiup dan dibacakan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas kemudian dengan dua telapak tangan mengusap dua bagian tubuh yang dapat dijangkau dengannya dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan, hal ini diulangi sebanyak 3 kali (HR. Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud,At-Tirmidzi)

6.Hendaknya mengakhiri berbagai doa tidur dengan doa berikut:
“Bismikarabbii wa dho’tu jambii wa bika arfa’uhu in amsakta nafsii farhamhaa wa in arsaltahaa fahfazhhaa bimaa tahfazha bihi ‘ibaadakasshaalihiin.”
“Dengan Nama-Mu, ya Rabb-ku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat padanya. Tapi apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

7.Disunnahkan apabila hendak membalikkan tubuh (dari satu sisi ke sisi yang lain) ketika tidur malam untuk mengucapkan doa:
“laa ilaha illallahu waahidulqahhaaru rabbussamaawaati wal ardhi wa maa baynahumaa ‘aziizulghaffaru.”
“Tidak ada Illah yang berhak diibadahi kecuali Alloh yang Maha Esa, Maha Perkasa, Rabb yang menguasai langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun.” (HR. Al-Hakim I/540 disepakati dan dishohihkan oleh Imam adz-Dzahabi)

8.Apabila merasa gelisah, risau, merasa takut ketika tidur malam atau merasa kesepian maka dianjurkan sekali baginya untuk berdoa sebagai berikut:
“a’udzu bikalimaatillahi attammati min ghadhabihi wa ‘iqaabihi wa syarri ‘ibaadihi wa min hamazaatisysyayaathiin wa ayyahdhuruun.”
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, siksa-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan para syaitan dan dari kedatangan mereka kepadaku.” [HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi]

9.Memakai celak mata ketika hendak tidur, berdasarkan hadits Ibnu Umar: “Bahwasanya Rosululloh sholallahu ‘alaihi wassalam senantiasa memakai celak dengan batu celak setiap malam sebelum beliau hendak tidur malam, beliau sholallahu ‘alaihi wassalam memakai celak pada kedua matanya sebanyak 3 kali goresan.” [HR. Ibnu Majah]

10.Hendaknya mengibaskan tempat tidur (membersihkan tempat tidur dari kotoran) ketika hendak tidur. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam: “Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi.” [HR. Al Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, dan Abu Dawud]
Jika sudah bangun tidur hendaknya membaca do’a sebelum berdiri dari tempat pembaringan, yaitu:
“Alhamdulillahilladzii ahyaanaa ba’damaa amaatanaa wa ilayhinnusyuur.”
“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkan-Nya dan kepada-Nya kami dibangkitkan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

11.Hendaknya menyucikan hati dari setiap dengki yang (mungkin timbul) pada saudaranya sesama muslim dan membersihkan dada dari kemarahannya kepada manusia lainnya.

12. Hendaknya senantiasa menghisab (mengevaluasi) diri dan melihat (merenungkan) kembali amalan-amalan dan perkataan-perkataan yang pernah diucapkan.

13. Hendaknya segera bertaubat dari seluruh dosa yang dilakukan dan memohon ampun kepada Allah dari setiap dosa yang dilakukan pada hari itu.

14. Setelah bangun tidur, disunnahkan mengusap bekas tidur yang ada di wajah maupun tangan.
“Maka bangunlah Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam dari tidurnya kemudian duduk sambil mengusap wajah dengan tangannya.” [HR. Muslim]

15. Bersiwak.
“Apabila Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasalam bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak.” [HR. Al Bukhari dan Muslim]

16. Beristinsyaq dan beristintsaar (menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan air dari hidung). “Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka beristintsaarlah tiga kali karena sesunggguhnya syaitan bermalam di rongga hidungnya.”[(HR. Bukhari dan Muslim]

17. Mencuci kedua tangan tiga kali, berdasarkan sabda Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam: “Apabila salah seorang di antara kamu bangun tidur, janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam bejana, sebelum ia mencucinya tiga kali.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]

18.Anak laki-laki dan perempuan hendaknya dipisahkan tempat tidurnya setelah berumur 6 tahun. [HR. Abu Daud, At-Tirmidzi]

19. Tidak diperbolehkan tidur hanya dengan memakai selimut, tanpa memakai busana apa-apa. [HR. Muslim]

20. Jika bermimpi buruk, jangan sekali-kali menceritakannya pada siapapun kemudian meludah ke kiri tiga kali, dan memohon perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk dan dari keburukan mimpi yang dilihat. (Itu dilakukan sebanyak tiga kali). Hendaknya berpindah posisi tidurnya dari sisi sebelumnya. Atau bangun dan shalat bila mau. [HR Muslim]

21. Tidak diperbolehkan bagi laki-laki tidur berdua (begitu juga wanita) dalam satu selimut. [HR. Muslim]

berbagai sumber

Jakarta, 300410_02:53
Hmm… tadi bangun jam 23:45… terjaga sampai detik ini..
Dan sekarang saatnya tidur lagi… sampai menjelang subuh…Zzzz…
Aisya Avicenna

Siap-siap Biar Bener-bener SIAP!!!

Saturday, May 01, 2010 0 Comments

Menurut Ustadz Usman Sudarmaji (salah satu ustadz di UNS), usia 23-30 tahun adalah usia “kritis” untuk mengambil keputusan besar dalam hidup. Dua di antaranya adalah keputusan untuk BEKERJA dan keputusan untuk MENIKAH!!! Yaa… saya sangat sepakat dengan beliau! Buat saudara-saudara saya yang memasuki usia tersebut, terutama yang ingin segera membuat keputusan yang point 2, berikut ini saya mencoba berbagi inspirasi lewat artikel yang ditulis oleh Aa’ Gym. Saya tidak bermaksud untuk memprovokasi lho (tapi kalau ada yang terprovokasi yaa…ga papa lah ^^!), saya hanya ingin berbagi ilmu yang pernah saya dapat dari beliau. Okey… Setiap orang pasti menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya. Salah satu kebahagiaan itu dapat diraih dengan hidup berumah tangga. Untuk meraih kebahagiaan dalam berumah tangga pun butuh persiapan. Nah, berikut ini ada beberapa persiapan yang perlu diperhatikan agar rumah tangga kita menjadi surga kita di dunia ini… Check it out!!!
Pertama, software-nya, yakni qalbu kita yang harus selalu yakin kepada Allah. Karena, yang bisa menimbulkan orang stress, tidak menerima kenyataan, sekali-kali bukan karena masalahnya. Melainkan, karena keyakinan dia yang lemah kepada Allah. Kita harus sadar sesadar-sadarnya bahwa diri kita ini milik Allah. Calon istri kita milik Allah. Calon suami kita milik Allah. Yang mengetahui segala perasaan yang ada pada diri kita adalah Allah. Yang memerintahkan kita menikah adalah Allah. Pernikahan terjadi juga dengan ijin Allah. Bahkan kebahagiaan yang kita raih pun adalah karena pertolongan Allah. Jadi, kuncinya adalah Allah. Kalau kita tidak yakin kepada Allah, kita tidak akan mendapatkan kuncinya. Allah-lah yang menjanjikan kita berpasang-pasangan. Allah-lah yang menyuruh kita menikah. Dan nikah itu ibadah. Sedang Allah menyuruh kita ibadah. Kita tidak usah merasa ragu-ragu lagi. Maka, kembalikanlah segalanya kepada Allah. Kita tidak boleh su'udzon sedikit pun. Tidak boleh merasa rendah diri karena penampilan kita yang kurang menarik, orang tua miskin, pendidikan rendah. Kalau kita merasa demikian, berarti kita telah menghina Allah. Sebab, wajah kita bukan milik kita. Harta kita bukan milik kita. Ilmu kita bukan milik kita. Semuanya milik Allah.
Kedua, tingkatkan kepribadian kita supaya kita disukai ALlah. Perbaikilah apapun yang dapat kita lakukan; akhlak kita, perbuatan kita, tingkah laku kita. Jagalah pandangan, bergaullah dengan lawan jenis dengan cara yang disukai Allah. Tidak usah sibuk dengan penampilan yang dibuat-buat seperti mejeng dan ngeceng. Sebab, sesungguhnya tidak ada yang luput dari pandangan Allah. Apapun yang kita perbuat pastilah disaksikan-Nya. Maka, meningkatkan kualitas diri supaya disukai Allah adalah hal yang paling penting. Kemudian, yang tidak kalah pentingnya, kita harus latihan meningkatkan kedewasaan. Karena, untuk membangun rumah tangga tidak cukup hanya dengan kemauan, keinginan, dan uang. Rumah tangga adalah samudera masalah. Kadang-kadang kita merasa bosan dengan istri kita. Sebelum menikah kita merasa bahwa dialah yang paling cantik di dunia. Tapi setelah menikah, tidak jarang orang yang merasa di dunia ini banyak yang cantik, kecuali istrinya. Hal ini harus dikendalikan dengan kedewasaan. Jangan sampai kita tergelincir dan jatuh ke jurang maksiat hanya karena masalah seperti ini. Belum lagi dengan masalah lain yang sangat berpotensi untuk menimbulkan sengketa. Mertua kita, adik ipar kita yang tinggal serumah dengan kita. Bahkan anak kita sendiri yang masih bayi, misalnya. Semuanya bisa berpotensi untuk bermasalah kalau kita tidak dewasa dan arif menghadapinya. Hanya dengan kedewasaan dan kearifanlah semua masalah bisa diselesaikan. Seorang suami yang tidak matang, tidak dewasa, tidak arif, ia lebih banyak menambah masalah daripada menyelesaikan masalah.
Ketiga, persiapan ilmu, terutama ilmu agama. Dengan ilmu agama, kita akan bisa beribadah dan beramal dengan benar. Dan Allah pun siap menolong kita, kalau kita beribadah dan beramal dengan benar. Ilmu agama penting dikuasai supaya kita tahu standar yang benar. Kita pelajari rumah tangga Rasulullah SAW, karena memang hanya rumah tangga beliaulah yang menjadi acuan yang tepat dalam menegakkan keluarga Islami. Kita dapat bercermin dari sejarah rumah tangga beliau. Ketika ia pulang ke rumah malam hari, lalu ketika pintu diketuk tidak ada juga yang menyahut karena istrinya tertidur, Rasulullah tak berani membangunkan. Akhirnya ia berbaring di depan pintu. Kita mungkin belum bisa seperti itu. Tetapi paling tidak, kita memiliki standar yang jelas.
Keempat, belajarlah ilmu umum, seperti ilmu kesehatan, ilmu merawat tubuh, cara memahami wanita (bagi suami). Bagaimana menghadapi istri saat menjalani ngidam, saat kehamilan, saat melahirkan, dls. Begitupun istri harus memahami bagaimana perilaku suami, bagaimana emosinya, bagaimana karakternya. Maka, belajar ilmu psikologi yang banyak berkaitan dengan hal-hal seperti ini sangat diperlukan.
Kelima, persiapkan dan tingkatkanlah keterampilan. Seperti keterampilan menata rumah, mencari tambahan penghasilan, memasak, keetrampilan menekan biaya hidup, dll. Hal ini perlu dilakukan baik oleh calon suami maupun oleh calon istri. Sebab, setelah menikah bagi keduanya masing-masing berpeluang berpisah. Suami harus berpikir, misalnya ajal siap menjemput kapan saja. Maka, ketika istrinya meninggal duluan, jangan sampai kelabakan karena tidak bisa menggantikan peran istrinya. Begitupun bagi istri, ia harus siap memberi nafkah keluarga dengan meningkatkan keterampilan menambah penghasilan.
Begitulah persiapan-persiapan yang harus ditempuh bagi kaum laki-laki dan perempuan yang sudah berniat berrumahtangga. Bagi mereka yang telah maksimal mempersiapkannya, Insya Allah masalah apapun yang dihadapi, tidak akan membuat mereka goyah. Mereka tetap akan tegar dan yakin bahwa Allah akan menolongnya.
Ingatlah firman Allah berikut ini : "Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui" (Q.S An-Nuur [24]:32).

Nah, sudah seperti itukah persiapan Anda..???
Jakarta, 300410_02:41
Aisya Avicenna

Bunga yang Cantik itu Kau, Saudariku…

Saturday, May 01, 2010 0 Comments

"Harta yang paling berharga di dunia adalah wanita yang solehah." (H.R. Muslim)

Wanita ibarat bunga...
Cantik indahnya pada pandangan mata hanya sementara...
Yang kekal menjadi pujaan manusia, hanyalah wanita yang mulia akhlaknya...
Karena akhlaq wanita ibarat bunga...
Tiada guna berwajah cantik tetapi akhlaq buruk...
Tiada guna juga berwajah cantik tetapi hati kosong dari ilmu...

Ibarat bunga..
Ada yang cantik bila dipandang tetapi tidak enak baunya...
Ada pula yang kurang menarik dan baunya juga kurang menyenangkan...
Ada juga bunga yang tidak menarik pada pandangan mata kasar..
Tetapi bila dihalusi dengan mata hati, ternyata amat tinggi nilainya....

Wanita adalah makhluk Allah yang amat istimewa.
Kemuliaan dan keruntuhan sesuatu bangsa terletak di tangan wanita.
Allah telah menetapkan hukumNya atas mereka…
Karena itulah...

Sebagai anak, dia menjadi anak yang sholihah...
Sebagai remaja, dia akan menjadi remaja yang bersemangat...
Sebagai isteri, dia menjadi isteri yang menyenangkan dan menenangkan hati suaminya...
Sebagai ibu, dia akan mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang...
Dan pastinya sebagai hamba Allah, dia akan menjadi hamba yang tunduk dan menyerah diri hanya kepada-Nya.
Ayo Saudariku… mewangilah sampai ke SURGA!!!

Jakarta, 300410_02:19
Aisya Avicenna