Jejak Karya

Jejak Karya

Monday, May 17, 2010

Hafalin Qur'an Yuk!!!

Monday, May 17, 2010 0 Comments

Segala pujian hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya, dan para sahabat seluruhnya. Keistimewaan metode ini adalah seseorang akan memperoleh kekuatan dan kemapanan hafalan serta dia akan cepat dalam menghafal sehingga dalam waktu yang singkat dia akan segera mengkhatamkan Al-Quran. Berikut kami akan paparkan metodenya beserta pencontohan dalam menghafal surah Al-Jumuah:
1. Bacalah ayat pertama sebanyak 20 kali.

2. Bacalah ayat kedua sebanyak 20 kali.
3. Bacalah ayat ketiga sebanyak 20 kali.
4. Bacalah ayat keempat sebanyak 20 kali
5. Keempat ayat di atas dari awal hingga akhir digabungkan dan dibaca ulang sebanyak 20 kali.
6. Bacalah ayat kelima sebanyak 20 kali.
7. Bacalah ayat keenam sebanyak 20 kali.
8. Bacalah ayat ketujuh sebanyak 20 kali.
9. Bacalah ayat kedelapan sebanyak 20 kali.
10. Keempat ayat (ayat 5-8) di atas dari awal hingga akhir digabungkan dan dibaca ulang sebanyak 20 kali.
11. Bacalah ayat pertama hingga ayat ke 8 sebanyak 20 kali untuk memantapkan hafalannya.
Demikian seterusnya pada setiap surah hingga selesai menghafal seluruh surah dalam Al-Quran. Jangan sampai kamu menghafal dalam sehari lebih dari seperdelapan juz, karena itu akan menyebabkan hafalanmu bertambah berat sehingga kamu tidak bisa menghafalnya.
JIKA AKU INGIN MENAMBAH HAFALAN PADA HARI BERIKUTNYA, BAGAIMANA CARANYA?
Jika kamu ingin menambah hafalan baru (halaman selanjutnya) pada hari berikutnya, maka sebelum kamu menambah dengan hafalan baru dengan metode yang aku sebutkan di atas, maka anda harus membaca hafalan lama (halaman sebelumnya) dari ayat pertama hingga ayat terakhir (muraja’ah) sebanyak 20 kali agar hafalan ayat-ayat sebelumnya tetap kokoh dan kuat dalam ingatanmu. Kemudian setelah mengulangi (muraja’ah) maka baru kamu bisa memulai hafalan baru dengan metode yang aku sebutkan di atas.
BAGAIMANA CARANYA AKU MENGGABUNGKAN ANTARA MENGULANG (MURAJA’AH) DENGAN MENAMBAH HAFALAN BARU?
Jangan sekali-kali kamu menambah hafalan Al-Qur`an tanpa mengulang hafalan yang sudah ada sebelumya. Hal itu karena jika kamu hanya terus-menerus melanjutkan menghafal Al-Qur’an hingga khatam tapi tanpa mengulanginya terlebih dahulu, lantas setelah khatam kamu baru mau mengulanginya dari awal, maka secara tidak disadari kamu telah banyak kehilangan hafalan yang pernah dihafal. Oleh karena itu metode yang paling tepat dalam menghafal adalah dengan menggabungkan antara murajaah (mengulang) dan menambah hafalan baru. Bagilah isi Al-Qur`an menjadi tiga bagian,yang mana satu bagian berisi 10 juz. Jika dalam sehari kamu telah menghafal satu halaman maka ulangilah dalam sehari empat halaman yang telah dihafal sebelumnya hingga kamu menyelesaikan 10 juz. Jika kamu telah berhasil menyelesaikan 10 juz maka berhentilah menghafal selama satu bulan penuh dan isi dengan mengulang apa yang telah dihafal, dengan cara setiap hari kamu mengulangi (meraja’ah) sebanyak 8 halaman.
Setelah selesai satu bulan kamu mengulangi hafalan, sekarang mulailah kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, sambil kamu mengulangi setiap harinya 8 halaman hingga kamu bisa menyelesaikan hafalan 20 juz. Jika kamu telah menghafal 20 juz maka berhentilah menghafal selama 2 bulan untuk mengulangi hafalan 20 juz, dimana setiap hari kamu harus mengulang (meraja’ah) sebanyak 8 halaman. Jika sudah mengulang selama dua bulan, maka mulailah kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, sambil kamu mengulangi setiap harinya 8 halaman hingga kamu bisa menyelesaikan seluruh Al-Qur’an.
Jika anda telah selesai menghafal semua isi Al-Qur`an, maka ulangilah 10 juz pertama secara tersendiri selama satu bulan, dimana setiap harinya kamu mengulang setengah juz. Kemudian pindahlah ke 10 juz berikutnya, juga diulang setengah juz ditambah 8 halaman dari sepuluh juz pertama setiap harinya. Kemudian pindahlah untuk mengulang 10 juz terakhir dari Al-Qur`an selama sebulan, dimana setiap harinya mengulang setengah juz ditambah 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.
BAGAIMANA CARA MERAJA’AH AL-QURAN (30 JUZ) SETELAH AKU MENYELESAIKAN METODE MURAJA’AH DI ATAS?
Mulailah mengulangi Al-Qur’an secara keseluruhan dengan cara setiap harinya mengulang 2 juz, dengan mengulanginya 3 kali dalam sehari. Dengan demikian maka kamu akan bisa mengkhatamkan Al-Qur’an sekali setiap dua minggu.
Dengan metode seperti ini maka dalam jangka satu tahun (insya Allah) kamu telah mutqin (kokoh) dalam menghafal Al-Qur’an, dan lakukanlah cara ini selama satu tahun penuh.
APA YANG AKU LAKUKAN SETELAH MENGHAFAL AL-QUR’AN SELAMA SATU TAHUN?
Setelah menguasai hafalan dan mengulangInya dengan itqan (mantap) selama satu tahun, hendaknya bacaan Al-Qur’an yang kamu baca setiap hari hingga akhir hayatmu adalah bacaan yang dilakukan oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- semasa hidup beliau. Beliau membagi isi Al-Qur`an menjadi tujuh bagian (dimana setiap harinya beliau membaca satu bagian tersebut), sehingga beliau mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam sepekan.
Aus bin Huzaifah -rahimahullah- berkata: Aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-, “Bagaimana caranya kalian membagi Al-Qur`an untuk dibaca setiap hari?” Mereka menjawab:
“Kami membaginya menjadi (tujuh bagian yakni): Tiga surat, lima surat, tujuh surat, sembilan surat, sebelas surat, tiga belas surat, dan hizb al-mufashshal yaitu dari surat Qaf sampai akhir (mushaf).” (HR. Ahmad no. 15578).
Maksudnya:
-Hari pertama: Mereka membaca surat “al-fatihah” hingga akhir surat “an-nisa`”.
-Hari kedua: Dari surat “al-maidah” hingga akhir surat “at-taubah”.
-Hari ketiga: Dari surat “Yunus” hingga akhir surat “an-nahl”.
-Hari keempat: Dari surat “al-isra” hingga akhir surat “al-furqan”.
-Hari kelima: Dari surat “asy-syu’ara” hingga akhir surat “Yasin”.
-Hari keenam: Dari surat “ash-shaffat” hingga akhir surat “al-hujurat”.
-Hari ketujuh: Dari surat “qaaf” hingga akhir surat “an-nas”.
Para ulama menyingkat bacaan Al-Qur`an Nabi -shallallahu alaihi wasallam- ini menjadi kata: . Setiap huruf yang tersebut menjadi simbol dari awal surat yang dibaca oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- pada setiap harinya. Maka:
- Huruf “fa`” adalah simbol dari surat “al-fatihah”. Maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari pertama dimulai dari surah al-fatihah.
- Huruf “mim” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari kedua dimulai dari surah al-maidah.
- Huruf “ya`” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari ketiga dimulai dari surah Yunus.
- Huruf ”ba`” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari keempat dimulai dari surah Bani Israil yang juga dinamakan surah al-isra`.
- Huruf “syin” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari kelima dimulai dari surah asy-syu’ara`.
- Huruf “waw” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari keenam dimulai dari surah wash shaffat.
- Huruf “qaaf” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari ketujuh dimulai dari surah qaf hingga akhir muashaf yaitu surah an-nas.
Adapun pembagian hizib yang ada pada Al-Qur an sekarang, maka itu tidak lain adalah buatan Hajjaj bin Yusuf.
BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN ANTARA BACAAN YANG MUTASYABIH (AYAT YANG MIRIP) DALAM AL-QUR’AN?
Cara terbaik untuk membedakan antara dua ayat yang kelihatannya menurut kamu hampir sama (mutasyabih), adalah dengan cara membuka mushaf dan carilah kedua ayat tersebut. Lalu carilah perbedaan antara kedua ayat tersebut, cermatilah perbedaan tersebut, kemudian buatlah tanda/catatan (di dalam hatimu) yang bisa kamu jadikan sebagai tanda untuk membedakan antara keduanya. Kemudian, ketika kamu melakukan murajaah hafalan, maka perhatikanlah perbedaan tersebut secara berulang-ulang sampai kamu mutqin dalam mengingat perbedaan antara keduanya.
BEBERAPA KAIDAH DAN KETENTUAN DALAM MENGHAFAL AL-QUR`AN:
1- Kamu harus menghafal melalui bantuan seorang guru yang bisa membenarkan bacaanmu jika salah.
2- Hafalkanlah 2 halaman setiap hari: 1 halaman setelah subuh dan 1 halaman setelah ashar atau maghrib. Dengan metode seperti ini (insya Allah) kamu akan bisa menghafal Al-Qur`an secara mutqin dalam kurun waktu satu tahun. Tetapi jika kamu memperbanyak kapasitas hafalan setiap harinya maka kemampuan menghafalmu akan melemah.
3- Menghafallah mulai dari surat an-nas hingga surat al-baqarah karena hal itu lebih mudah. Tapi setelah kamu menghafal Al-Qur`an maka urutan meraja’ahmu dimulai dari Al-Baqarah sampai An-Nas.
4- Dalam menghafal hendaknya menggunakan satu mushaf saja (baik dalam cetakan maupun bentuknya), karena hal itu sangat membantu dalam menguatkan hafalan dan agar lebih cepat mengingat letak-letak ayatnya, ayat apa yang ada di akhir halaman ini dan ayat apa yang ada di awal halaman sebelahnya.
5- Setiap orang yang menghafal Al-Qur’an pada 2 tahun pertama biasanya apa yang telah dia hafal masih mudah hilang, dan masa ini disebut fase at-tajmi’ (pengumpulan hafalan). Karenanya janganlah kamu bersedih karena ada sebagian hafalanmu yang kamu lupa atau kamu banyak keliru dalam hafalan. Ini adalah fase yang sulit sebagai ujian bagimu, dan ini adalah fase rentan yang bisa menjadi pintu masuknya setan untuk menghentikan kamu dari menghafal Al-Qur`an. Tolaklah was-was tersebut dari dalam hatimu dan teruslah menghafal, karena dia (menghafal Al-Qur`an) merupakan perbendaharaan harta yang tidak diberikan kepada sembarang orang.
[Oleh: Asy-Syaikh Dr. Abdul Muhsin Muhammad Al-Qasim, imam dan khathib di Masjid Nabawi]
Sumber: al-atsariyyah.com
Diambil dari : http://rumahtajwid.com/tips-cara-mudah-menghafal-al-quran.

Friday, May 14, 2010

Media Mapping itu Sangat Penting!

Friday, May 14, 2010 0 Comments



Oleh : Aisya Avicenna *)
Ahad, 2 Mei 2010

Hari Ahad FULL SEMANGAT!!!
Jargon itulah yang sering menjadi stimulan bagi saya untuk menjadikan hari Ahad bukan sekedar hari yang diisi dengan bermalas-malasan, tapi tetap menjadi hari yang full inspirasi. Sehabis mengikuti senam pagi di Taman Simanjuntak yang berlokasi di kawasan Kebon Nanas Selatan, saya bersiap menuju markas FLP Jakarta di Masjid Taman Ismail Marzuki (Mimaza). Perjalanan memakan waktu sekitar 45 menit, ditempuh dengan menggunakan armada hijau langganan saya, Kopaja 502. Oh ya, hari ini kan tanggal 2 Mei, Selamat Hari Pendidikan!!! Mengingat sejarah sebentar ya! Tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai hari Pendidikan Nasional bertepatan dengan kelahiran Ki Hajar Dewantoro. Beliau adalah Pendiri Taman Siswa, lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Jargonnya yang terkenal ialah ing ngarsa sungtulada (di depan memberi teladan), ing madya mangun karsa (di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa), tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan).
Berbicara soal pendidikan, patutlah kita prihatin dengan kondisi pendidikan di Indonesia. Apalagi akhir-akhir ini, pendidikan Indonesia tengah disuguhkan dengan polemik ujian nasional. Standar kelulusan yang dinaikkan menjadi 5 memang merupakan salah satu usaha Pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Namun, di sisi lain ada keprihatinan yang menggelayuti dunia pendidikan kita bahwa tidak sedikit para pelajar yang merasa ketakutan tidak bisa lulus dengan standar kelulusan yang dinaikkan tersebut. Bahkan ada yang rela berbuat curang, misal dengan mencontek. Parahnya lagi ada orang tua melakukan segala cara bahkan dengan cara menyogok untuk dapat meluluskan anaknya. Selain itu, ada fenomena yang sangat keji dalam dunia pendidikan kita, yaitu adanya soal yang bocor. Gejala apakah yang sedang terjadi dalam dunia pendidikan kita? Bukankah muka dunia pendidikan di Indonesia benar-benar tercoreng dengan kasus bocornya soal tersebut? Hmm....
Menurut saya ada baiknya kurikulum di Indonesia diubah total sehingga bisa memberikan kebebasan bagi para praktisi pendidikan (terutama guru dan dosen) untuk bisa mengembangkan intelektualitasnya dan bisa memacu daya kritis siswa agar tercipta kondisi intelektulitas yang kondusif, transparan, dan bisa dipertanggungjawabkan. Tapi, kurikulum yang seperti apa ya? Berhubung saya bukan pakar di dunia pendidikan, mari kita jawab pertanyaan ini bersama-sama. Hmm, itulah sedikit kontemplasi saya sepanjang perjalanan menuju markas FLP Jakarta.
Pukul 10.00 akhirnya sampai juga di beranda masjid yang sudah sekian tahun menjadi saksi bisu lahirnya penulis-penulis inspiratif yang menjadi aset emas negeri ini.
Setiap pertemuan di FLP, akan selalu menjadi momentum berharga buat saya. Pada pertemuan kali ini, bertindak selaku moderator yakni Kang Taufan E. Prast. Setelah pembacaan ayat-ayat cintaNya, kang Taufan membuka pertemuan ini dengan mengingatkan kami akan sebuah hadist, yakni : “Khairunnas anfa’uhum linnas” yang artinya “Sebaik-baik manusia di antaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.” Menjadi penulis, mungkin inilah salah satu cara yang menjadikan kita pribadi yang bermanfaat. Tulisan sebagai hasil karya kita tidak ada gunanya kalau hanya untuk konsumsi sendiri, tapi kalau dipublikasikan lewat berbagai media yang ada, maka karya tersebut akan bisa mendatangkan manfaat untuk diri kita dan orang lain. Kalau ada yang baik dalam tulisan itu maka akan menjadi penebar kebaikan dan terhitung sebagai amal jariyah. Sebaik-baik tulisan adalah tulisan yang dipublikasikan, begitu kata Kang Taufan.
Kang Taufan memperkenalkan pembicara pada pertemuan kali ini. Beliau adalah Mbak Reni Erina, redaktur majalah Story. Dengan gaya humorisnya, Kang Taufan memotivasi kami untuk aktif bertanya pada narasumber, karena ”malu bertanya, sungguh memalukan”, begitulah seloroh kang Taufan. Ada-ada saja!
Pada kesempatan ini, Mbak Erin memaparkan pada kami tentang Media Mapping. Mbak Erin sempat berbagi kisah pada kami. Pada zaman dahulu kala (hehe...), Mbak Erin ternyata sudah 13 kali mengirim naskah pada sebuah majalah, tapi ke-13 naskah itu ditolak. Lantas, beliau mengirim ke majalah lain dan akhirnya diterima. Hal itu membuat Mbak Erin penasaran dan membuatnya menyantroni redaksi majalah pertama yang menolak cerpen-cerpen beliau. Pada akhirnya beliau tersadar dan banyak mengambil pelajaran dari kisah tersebut. Berikut ini beberapa tips dari Mbak Erin yang perlu diperhatikan oleh seorang penulis :
1.Penulis itu harus sok PD, kalau tidak PD maka tulisan tidak akan jadi!
2.Memperhatikan segmen pembaca. Media yang dimasuki harus diperhatikan. Sensitivitas kita perlu diasah. Pelajari karakteristik majalah/media yang akan menjadi sasaran pengiriman karya kita.
3.Memperhatikan dan memenuhi persyaratan yang diminta media tersebut (selling of point)
4.Menggunakan bahasa yang standar (umum/layak digunakan, tidak terlalu baku)
5.Menghindari kesalahan
a.Kesalahan permintaan redaksi misalnya redaksi meminta cerita remaja, buatlah cerita remaja!
b.Kesalahan dalam penulisan tokoh (misal : “aku” dan “saya”). Penulisan karakter tokoh juga harus konsisten.
c.Kesalahan setting, jangan sampai settingnya melompat-lompat (jumping setting)
d.Kesalahan mengetik (misal : “ketika” menjadi “ketiak”), cek kembali penggunaan tanda baca dan huruf pada setiap kata dalam kalimat.
6.Kesempurnaan naskah menjadi hal yang utama, so baca kembali naskah sebelum dikirim.
Mengirim naskah itu tidak sembarangan, untuk pengiriman naskah, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1.Lihat persyaratannya (cara pengiriman by email/ by post)
Kalau by email, perhatikan subjek emailnya (biasanya ditulis judul cerpen atau rubriknya)
2.Judul yang “eye catching”, bikin penasaran. Judul yang dahsyat dan spektakuler!
3.Kalau dikirim via email, jangan ditulis di badan email, tapi di “attach”
4.Biodata dilampirkan di dalam cerpen (nama, alamat, nomor telepon/HP)
5.Masa tunggu tidak hanya 3 bulan. Jika sudah menunggu lama karena tidak ada kabar dari redaksi yang kita kirimi naskah, hindari menelepon secara langsung dan terus-menerus ke redaksi (melancarkan aksi teror pada redaksi ^^), lebih baik forward ulang naskah (by email) sebagai pengingat redaksi bahwa kita sudah pernah mengirimkan naskah. Penulis harus punya ETIKA!!!! Ingat... ETIKA itu nama saya... hehe (tidak bermaksud narsis : mode on).
Setelah sholat Dhuhur, Mbak Erin berbaik hati meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan dari kami dan bagi-bagi doorprize berupa majalah Story. Setelah Mbak Erin selesai, dilanjutkan dengan kultum yang disampaikan oleh Mas Arya. Pada kultum kali ini Mas Arya memberikan motivasi pada kami, bahwa untuk menjadi seorang penulis yang professional memang dibutuhkan kedisiplinan, ketekunan, dan semangat pantang menyerah. Perlu ada keseriusan kalau kita ingin berbagi dengan orang lain. Seorang penulis bisa menghasilkan banyak karya kalau banyak membaca. Hmm, so inspiring!!!
Sebelum diakhiri, Kang Taufan sempat memberikan pengumuman perihal undangan pernikahannya Mas Billy Antoro tanggal 9 Mei 2010. Wah, maaf ya Mas Billy, tidak bisa datang nih karena ada agenda di New York (New York-yokarto maksudnya) ^^v.
Barakallahu laka... keberkahan bagimu wahai saudaraku... Atas komitmenmu menjaga hati.. Barakallahu laka... keberkahan bagimu wahai saudaraku... Yang menjalin ikatan hati di jalan Illahi.. Barakallahu laka... keberkahan bagimu wahai saudaraku... Yang telah mengamalkan sunnah Nabi...
Semoga menjadi keluarga Sakinah, Mawadah, Warahmah.... aamiin...
Pukul 13.15 pertemuan pun selesai seiring dengan jatuhnya jarum-jarum bening dari langit yang patuh menjalankan titah Tuhannya. Gerimis mengguyur bumi ibukota, menyemaikan aroma segar menyejukkan jiwa, menghimpun semangat kami untuk terus berjuang menyemaikan manfaat lewat tulisan-tulisan yang akan kami buat. Perlahan tapi pasti! Masa itu akan tiba. Masa di mana karya kami menjadi bagian dari aset emas bangsa ini. SEMANGAT!!!
***
Ketika huruf bisa tersusun menjadi kata, ketika kata dapat tertautkan menjadi kalimat, dan ketika kalimat berhasil terangkai menjadi tulisan yang inspiratif. Ketika itulah akan terasakan suatu kebahagiaan yang luar biasa (Aisya Avicenna)
***
*) Penulis artikel ini adalah Aisya Avicenna. Selain sebagai penulis, pemilik nama asli Etika Suryandari, S.Si ini juga berprofesi sebagai statistisi di Kementerian Perdagangan RI. Senang membaca, berpetualang, berkontemplasi, dan melakukan hal-hal yang menantang serta full inspirasi. Anggota Pramuda FLP Jakarta angkatan 14 ini, mempunyai rumah maya yang beralamatkan di www.thickozone.blogspot.com. Tulisan-tulisannya juga dapat dibaca di www.mudataqwa.com. Email : akhwat_visioner@yahoo.com, FB : etika aisya avicenna

Tuesday, May 11, 2010

Jangan Hanya Sekedar MENUNGGU, tapi MENJEMPUT dung!!!

Tuesday, May 11, 2010 0 Comments

Tergelitik juga setelah membaca artikel berjudul “Pada Hakikatnya Kita Semua ‘MENUNGGU’” yang ditulis oleh salah seorang sahabat saya, Suly yang katanya “Bukan Orang Penting”. Setelah membaca artikel itu, tergeraklah saya untuk menulis artikel “tandingan”... hehehe... bukan bermaksud untuk ‘menentang’ artikel itu... tapi mencoba menulis dengan mengambil sudut pandang yang berbeda. Sah-sah saja kan??? Yang penting tetep damai aja ya Sul!!!
MENUNGGU VS MENJEMPUT
Apa yang pertama kali terbersit dalam pikiran Anda, saat mendengar kata “MENUNGGU”???
Asumsi saya, pasti Anda berpikir suatu hal yang membosankan, menjemukan, tidak enak, tidak nyaman, menyebalkan, menggelisahkan, ughf!!!... Menunggu bis tidak datang-datang, menunggu kedatangan teman padahal sudah janjian sejam yang lalu, menunggu pendamping hidup yang tak kunjung tiba, dll.
Nah, sekarang apa yang pertama kali terbersit dalam pikiran Anda, saat mendengar kata “MENJEMPUT”??? Saya berasumsi lagi, pasti Anda akan berpikir menjemput adalah sesuatu yang menyenangkan. Suatu aktivitas yang “bergerak”, penuh tantangan, hmm... ^^. Misalnya saja : seorang ayah menjemput anaknya pulang sekolah. Dari rumah, si ayah akan begitu semangatnya menstarter motornya. Dalam perjalanan, ia akan berusaha untuk mengendarai motornya dengan cepat agar sampai di sekolah anaknya tepat waktu, pastinya ia tidak ingin anaknya ngambek karena menunggu lama. Secara sekilas, bisa dikatakan bahwa MENUNGGU adalah aktivitas yang STATIS, sedangkan MENJEMPUT adalah aktivitas yang DINAMIS.
Menjemput Rezeki
Rezeki adalah bagian dari rahasia Allah dalam hidup kita.
Mencari rezeki yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang fardhu (seperti shalat, puasa, dll). (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi).
Mencari?? Bukankah itu suatu aktivitas yang dinamis... yaa, bisa disamakan dengan MENJEMPUT.. ^^ Seorang yang membawa tambang lalu pergi mencari dan mengumpulkan kayu bakar lantas dibawanya ke pasar untuk dijual dan uangnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan dan nafkah dirinya maka itu lebih baik dari seorang yang meminta-minta kepada orang-orang yang terkadang diberi dan kadang ditolak. (H.R. Mutafaq'alaih).
Menjemput rezeki, bagaimana caranya??? Berikut beberapa hal dan aktivitas yang bisa dilakukan dalam menjemput rezeki :
1.Taqwa. Allah akan memberikan rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka bagi orang yang bertaqwa.
2.Tawakal. Seperti burung yang pergi di pagi hari dengan perut kosong, sore harinya ia pulang dalam keadaan kenyang, itulah esensi tawakal.
3.Shalat. Firman Alah (dlm Hadist Qudsi) :"Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rekaat pada waktu permulaan siang (sholat Dhuha), niscaya pasti Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.
4.Istighfar. "Mohon ampunlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan pula di dalamnya sugai-sungai." (QS Nuh : 10-12).
5.Silaturahim. " Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia menyambung tali silaturahmi (Hadist).
6.Sedekah. "Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rejeki melainkan karena orang-orang lemah di antara kamu." (HR. Bukhari)
7.Berbuat kebaikan. "Sesungguhnya Allah tidak akan zalim pada hambanya yang berbuat kebaikan. Dia akan balas dengan diberi rejeki di dunia dan akan dibalas pahala di akhirat. (HR Ahmad)
8.Berdagang. "Berniagalah, karena sembilan dari sepuluh pintu rejeki itu ada dalam perniagaan." (HR. Ahmad)
9.Bangun Pagi. "Bangunlah pagi-pagi untuk mencari rejekimu dan melakukan tugasmu, karena hal itu membawa berkah dan kesuksesan." (HR. At-Tabrani)
10.Bersyukur. "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat padamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya azabKu sangat pedih." (QS Ibrahim : 7)
Hmm, aktivitas menjemput rezeki tuh banyak banget kan??? Rezeki itu akan datang jika kita aktif untuk mendapatkannya. Jangan hanya menunggu pemberian atau belas kasihan orang lain. Kita harus berusaha sekuat tenaga!!!
Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR. Ahmad).

Menjemput Bidadari
Ini mah judul salah satu nasyid favorit saya! ^^v
Bila yakin tlah tiba, Teguh didalam jiwa Kesabaran menjadi bunga Sementara waktu berlalu Penantian tak berarti sia sia Saat perjalanan adalah pencarian diri Laksana Zulaikha jalani hari Sabar menanti Yusuf sang tambatan hati Dipenantian mencari diri Memohonkan ampunan dipertemukan Reff Segera kan kujemput engkau bidadari Bila tiba waktu kutemukan aku Ya Ilahi Robbi keras ku mencari diri sepenuh hati Teguhkanlahku dilangkah ini Dipenantian hakikat diri Dan izinkan kujemput bidadari Tuk bersama menuju Mu sepenuh hati... Kini yakin tlah tiba Teguh didalam jiwa Kesabaran adalah permata Dan waktu terus berlalu Penantian tak berarti sia sia Saat perjalanan adalah pencarian diri Laksana Adam dan Hawa Turun kebumi terpisah jarak waktu Dipenantian mencari diri Memohonkan ampunan dipertemukan Bidadari tlah menyentuh hati Teguhkan nurani Bidadari tlah menyapa jiwa Memberikan makna
*
Hayah, malah nasyidan. Dari judul di ata aja pake kata “MENJEMPUT” bukan “MENUNGGU”... hehe... Oke, fokus! Hmm, setiap manusia telah disiapkan jodoh masing-masing, tinggal bagaimana upaya kita menjemputnya. Allah pasti memberi pasangan hidup bagi setiap orang, namun tidak semua orang mudah menemukan belahan jiwanya, ada yang cepat ada yang lambat bahkan ada yang tidak pernah menemukan di dunia tapi di surga. Bagi yang dilambatkan, ini menjadi ujian tersendiri, jika mampu menghadapinya dengan sabar dan berserah diri pada-Nya pasti Allah akan membalasnya dengan kenikmatan surga.
Menjemput pasangan hidup??? Bagaimana caranya???
1.Berdoa dan perbanyak beramal shaleh
"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadaKu tentang AKU, maka (jawablah), bahwa AKU sangat dekat, aku mengabulkan permohonan orang yang memohon kepadaKU" (Qs. 2:186)
"Qadha (ketentuan Allah) takkan tertolak kecuali dengan doa" (HR Tirmizi)
"Sesungguhnya Tuhan kalian sangat malu dan pemurah, IA malu apabila seorang hamba mengangkat kedua tangannya lalu mengembalikannya dalam keadaan hampa (tanpa hasil)" (HR. Abu Daud)
2.Positive thinking & positive feeling pada Allah
"Aku selalu sesuai dengan persangkaan hambaKU kepadaKU. Dan aku selalu menyertainya ketika ia berzikir kepadaKU. Dan jika ia ingat padaKU dalam jiwanya, maka AKU pun mengingatnya dalam Zat-KU. Dan jika ia ingat padaKU ditempat ramai, AKU pun mengingatnya ditempat ramai yang lebih baik daripadanya. Jika ia mendekat padaKU sejengkal, AKU pun mendekat kepadanya sehasta. Jka ia mendekat sehasta, Aku pun mendekat kepadanya satu depa. Dan jika ia dating kepadaKU dengan berjalan, AKU pun akan dating kepadanya dengan berlari cepat" (Hadist Qudsi)
3.Kenali diri lebih dekat
Dengan mengenal diri sendiri, kita akan tahu seperti apa karakter kita. Oleh karena itu, kita pun akan bisa menetapkan kriteria seperti apakah pendamping hidup kita kelak. Menikah bukan hanya sehari dua hari tapi sepanjang sisa usia kita. Bahasa kerennya... “for the rest of our life...”
4.Idealis tapi juga harus realistis dung!!!
Menetapkan kriteria calon pasangan, hendaknya jangan terlalu ideal. Ingatlah bahwa setiap orang pasti punya kekurangan. Renungkan, sudahkah kita cukup sholeh/sholihah untuk mendapatkan pasangan yang sholeh/sholihah juga???
5.Berani!!!
Menjemput pasangan hidup tidak hanya identik dilakukan seorang laki-laki. Wanita pun bisa melakukannya. Kalau dah siap menikah, kenapa tidak! Tinggal bilang pihak-pihak yang berwajib. Butuh keberanian untuk melakukannya. Persiapan dan kesiapan juga tentunya...

Menjemput Takdir Terbaik
Dalam kehidupan seringkali manusia "terjebak" pada kata takdir. Tak ada sesuatupun yang dapat menghalangi takdir yang datang dariNya, yang baik ataupun yang buruk. setiap keputusanNya pasti terjadi! Disukai atau tidak oleh manusia. Takdir Allah yang telah terjadi tak dapat kita tolak .Begitu juga tentang masa depan ada dihadapan, tak bisa dihindari dengan berlari jauh darinya. Hadapi masa depan baik atau buruk, itu hidup namanya. Urusan masa depan ada di tanganNya, masa depan adalah milikNya, maka kita berserah diri kepadaNya. Insya Allah segala urusan kita dimudahkan olehNya. Jangan ragu-ragu, mantapkan iman, teguhkanlah pendirian!!!
Bagi yang sedang belajar atau kuliah atau yang sedang berusaha meraih cita-cita apapun bentuknya, harus ditekankan bahwa tak ada kata putus asa dalam mencapai cita-cita, berjuang terus, jangan menyerah!!! Tak ada kata patah semangat untuk mencapai sesuatu yang baik dan diridhoiNya. Yakinlah, selalu ada kemudahan di balik kesulitan, sungguh ada kemudahan di balik kesulitan!!!
Ayo bergerak menjemput takdirNya yang terbaik, karena ada takdirNya yang bisa diubah dengan usaha dan kerja keras, sambil terus berdoa mohon petunjukNya. Sedangkan takdir berupa hidup dan mati tak bisa diubah, kita anak siapa dan keturunan dari mana juga termasuk takdir yang tak bisa diubah. Sedangkan kebodohan, kemiskinan, dll bisa diubah dengan usaha yang sungguh-sungguh, disertai doa dan tawakal padaNya.

Menjemput Impian
Indah larik pelangi Seusai hujan membuka hari Samar dirajut mega garis wajahmu lembut tercipta Telah jauh kutempuh…perjalanan Bawa sebentuk cinta... Menjemput impian
*
Itu mah lagunya Katon Bagaswaras, eh.. Katon Bagaskara ding!!! Coba, kalo judulnya ganti ”Menunggu Impian”... aneh kan?? ^^
Menjemput impian??? Hmm.... saya mencoba berbagi kisah...
Sebut saja namanya Ayyas (terinspirasi dari Novel ”Bumi Cinta”nya Kang Abik). Pemuda yang satu ini mempunyai banyak impian yang ia tulis dalam sebuah buku khusus. DREAM BOOK. Pada impiannya yang ke-111 ia menuliskan ”Punya laptop”. Ia juga sudah menargetkan laptop dengan spesifikasi apa yang ia inginkan. Selain menjalankan profesinya sekarang di sebuah perusahaan ternama, ia juga punya impian untuk menjadi seorang penulis dan berencana menerbitkan bukunya di tahun ini. Oleh karena itu, ia berusaha mewujudkan impiannya yang ke-111 itu agar impian-impian yang lain bisa segera diwujudkan juga. Ia bekerja keras dan rajin menabung. Ayyas teringat akan sebuah tulisan pada blog inspiratif milik Aisya Avicenna (www.thickozone.blogspot.com), begini kata mutiaranya : "Kalau ingin impiannya terwujud, jangan hanya MENUNGGU.. Tapi beranilah MENJEMPUT untuk mewujudkannya"
Pada tanggal 6 Mei 2010 kemarin, saat tabungannya sudah cukup, sepulang kantor ia menuju ke Harco Mangga Dua Mall, Jakarta. Niatnya untuk membeli laptop. Padahal ia belum tahu di mana letak pastinya mall itu. Sempat tersesat juga, tapi akhirnya sampailah juga ia di sana... Hmm, setelah berkeliling, akhirnya ia menemukan sebuah laptop mungil yang selama ini menjadi impiannya... Impiannya pun terwujud!!!!
Menjemput Kematian
Ada satu kepastian di antara ketidakpastian dalam kehidupan manusia. Secara sadar atau tidak, manusia sesungguhnya menuju kepadanya. Tidak peduli apakah ia siap atau tidak, tua atau muda, cepat atau lambat. Bagi sebagian manusia, ia hanyalah proses alamiah dalam sebuah kehidupan. Menjadi akhir peristirahatan dari segala kegalauan. Bagi sebagian lain ia adalah awal dari sebuah kehidupan. Itulah kematian.
Ibarat sebuah sungai, muaranya merupakan merupakan pintu gerbang samudra. Begitu pula dengan kematian, ia adalah muara bagi pintu gerbang samudra kehidupan yang luas dan kekal.
Bayangkanlah detik-detik sakaratul maut yang suatu saat pasti menimpa kita. Bayangkanlah beratnya pencabutan nyawa, kesakitan dan penderitaannya. Bayangkanlah ketika nyawa benar-benar telah lepas dari tubuh. Dan itulah kematian. Bayangkanlah saat perpisahan untuk selama-lamanya itu dengan orangtua, anak-anak, kerabat, orang-orang tercinta dan segenap sahabat. Jasad dibawa ke tempat pemandian. Lalu dikafani. Selanjutnya dibawa ke masjid untuk dishalatkan. Lalu dipanggul di atas pundak orang-orang untuk dikuburkan.
Yakinlah kita pasti mengalaminya, entah kapan. Tapi bisa jadi, hari ini, besok atau minggu depan kita sudah mati. Kematian selalu mengintai manusia di mana saja ia berada. Tidak peduli siang atau malam, anak-anak, remaja atau sudah tua. Tidak peduli dalam keadaan sehat atau sakit, suka cita atau duka lara, aman atau perang, kaya atau miskin, raja atau rakyat jelata, pria atau wanita. Tidak peduli di rumah, di kantor, atau di perjalanan. Tidak seorang pun dari kita yang bisa memastikan dirinya aman dari kematian.
Lalu, apa bekal dan persiapan untuk kematian yang sewaktu-waktu menyergap? Bagaimana jika kita mati hari ini? Pasti menyesalkan dosa-dosa yang menggunung dan kebaikan yang sedikit! Tapi bersyukurlah sekarang kita masih hidup. Kita belum mati. Jemputlah bekal kematian itu sekarang. Sebelum datang penyesalan yang menyesakkan dada, sesal yang tiada lagi berguna.
“Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shalih? Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang bila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Munafiqun:10-11)
Secerdas-cerdasnya manusia ialah yang terbanyak ingatannya kepada kematian serta yang terbanyak persiapannya untuk menghadapi kematian. Mereka itulah orang yang benar-benar cerdas dan mereka akan pergi ke alam baka dengan membawa kemuliaan dunia serta kemuliaan akhirat. (HR. Ibnu Majah)

Jakarta, 110510, 10:43
Akhirnya selesai juga.... [ditulis di sela-sela aktivitas kantor yang padat merayap...]
Ayo MENJEMPUT!!!
Aisya Avicenna

Monday, May 10, 2010

I Know...

Monday, May 10, 2010 0 Comments

I know that deep in my heart…
I praise Allah for sending me here…
Thanks to Allah for open my eyes …
Thanks to my friends who give me a lot of gold chances today…

Lt.9 Direktorat Impor Kemendag, 100410, 17:17
Aisya Avicenna

Friday, May 07, 2010

Jalan Kehidupan

Friday, May 07, 2010 0 Comments


Akhir-akhir ini di kantor lagi senang muter nasyid ini...
”Jalan Kehidupan”-nya Hawari... bikin nambah SEMANGAT!!!!

Saat kita tertawa bersama, semua terasa sangat indah
Saat kita menangis bersama, semua terasa sangat mudah
Disaat semua yang tak terbayangkan, kau rasakan
Jangan berputus asa, tetaplah berusaha, yakinlah
Jalanilah hidupmu yang indah, meski kau merasa lelah
Janganlah kau berkeluh kesah, yakinilah dan tabah
Takdir Tuhan itu telah ada, sejak semesta ini tercipta
Segala suka dan duka kita kan menjadi cerita jalan kehidupan
Saat kita membuka mata, kau mengerti semua kita sama
Saat kita beranjak dewasa, jalan hidup kita kan berbeda
***
Kehidupan adalah apa yang telah, sedang, dan akan kita jalani. Semua yang telah berlalu merupakan pelajaran, dan semua yang belum terjadi adalah perjalanan. Tak ada gunanya untuk merasa cemas/takut akan semua yang belum terjadi, dan tak ada gunanya untuk merasa menyesal atas semua yang telah terjadi. Karena bahagia itu hanya ada dalam diri kita sendiri. Semua bergantung pada bagaimana cara kita memandang hidup ini.
Kebahagiaan tidak terletak pada apa yang kita miliki. Karena bila apa yang kita miliki telah hilang, maka keberadaan kita pun akan ikut hilang. Kebahagiaan tidak ada pada di mana kita berada, apa yang sedang kita lakukan, atau bagaimana kita terlihat di mata orang lain. Kebahagiaan bukan itu.

Kebahagiaan adalah sebesar apa rasa syukur kita dalam menjalani hidup ini, rasa bangga karena kita terpilih menjadi umat Rasulullah, dengan Allah sebagi Rabb kita, dan Islam sebagai agama kita.
Semoga kita dapat meraih kebahagiaan itu, di dunia dan di akhirat... Aamiin..

Beberapa jam sebelum meninggalkan Jakarta
Aisya Avicenna