Jejak Karya

Jejak Karya

Friday, September 03, 2010

3 September 2009 – 3 September 2010

Friday, September 03, 2010 0 Comments

3 September 2010, tanggal ini setahun yang lalu (3 September 2009), menjadi momentum bersejarah dalam hidupku. Bagi keluargaku juga. Alhamdulillah, hari itu namaku bertambah 3 huruf menjadi Etika Suryandari, S.Si. ^^v. WISUDA. Yaa, sebuah momentum bersejarah bagi setiap mahasiswa. Masih teringat jelas, pagi itu senyum bahagia terpancar jelas dari wajah ibuk, babe, kang dodoy, dan my supertwin. Kami kompak mengenakan kostum coklat. Hadiah terindah dariku pada mereka di Ramadhan tahun lalu. Senyum bahagia juga terpancar di wajah teman-temanku dan keluarga yang mengantar mereka. Pun juga dosen-dosenku. Pukul 07.30 kami sudah berjajar di depan rektorat bersama rekan-rekan wisudawan/wati UNS yang lain. Total wisudawan/wati pada periode September ini ada sebanyak 1388 orang. Prosesi wisuda pun dimulai sekitar pukul 08.00 pagi. Aku duduk di kursi nomor 3 baris T18 bersama rekan-rekan dari MIPA. Di sarang penyamun euy! ^^v. Setelah kucir topi togaku berpindah ke kanan (sudah resmi jadi sarjana science), jam 10.15 ke MIPA naik kereta kelinci. Lucunya...
Sampai di MIPA sudah banyak yang menyambut (berasa artis.com). Banyak yang ngasih bunga MAWAR (my favourite flower). Ada kejadian lucu waktu mau naik tangga di depan Gedung B (ulah my supertwin nih!). Di MIPA, dapat kenang-kenangan dari fakultas yang diserahkan secara langsung oleh Pak Kartiko, Ketua Jurusan Matematika. Alhamdulillah, sekitar jam 12.00 selesai sudah. Terima kasih ya Allah untuk hari itu... Wisuda di bulan Ramadhan, semoga full barokah... Ijazah sudah, semoga ijabsah segera menyusul. aamiin... ^^v
Sebelum wisuda, ada dua momentum bersejarah juga yang telah dilalui. Kedua momentum ini memberikan kenangan tersendiri yang tidak akan bisa dilupakan. Seminar skripsi dan pendadaran. Hmm, seru juga kalau diingat kisahnya. Berikut nih ceritanya...
***
Seminar Terdahsyat di Bulan Juli 2009

Jumat, hari ketiga di bulan Juli.. bulan dimana aku mengambil tema “SEMANGATKU… TAK TERBATAS WAKTU!!!”. Jumat ini, menjadi hari yang bersejarah untuk aku dan ketiga temanku (Novandry Widyastuti, Kurnia Lutfi Astuti, dan Ferry Harsi Purniawati). Kok bisa? Karena di Jumat ini, kita berempat menggelar seminar skripsi secara berurutan… Mulai dari jam 08.00-14.00 WIB. Momentum yang luar biasa. Bisa jadi bahan cerita untuk anak cucu kelak. Hihihi..
Sebelum mulai menceritakan kisah di hari “H”-nya, ada baiknya (menurutku sih), aku ingin berbagi cerita tentang sebuah kisah yang terjadi di antara kita (lho..maksudnya kita tuh..aku dan seminarku…hihi :D). Ku ambil setting waktu (kayak sutradara saja) di awal bulan juli saja ya (harus mau.. lha wong aku yang nulis). Simak nih!
1 Juli 2009
Hari ini hari Rabu… hari pertama SNMPTN… dan hari di mana aku harus menghadapi ujian. Ujian hidup tentunya (tiap hari sih). Maksudku, hari ini jam 09.00 aku harus mengikuti ujian tulis bahasa Jepang di salah satu lembaga pendidikan nonformal di kota rantauku. Kenapa aku belajar bahasa Jepang??? (RAHASIA!!! Eh, gak ding.. kapan-kapan aku akan sharing masalah ini). Ujian berlangsung jam 09.00-10.00. Ujian tulisnya tentang huruf HIRAGANA. Ya memang baru itu yang dipelajari. Alhamdulillah, mendapat peringkat 3 di kelas (angka yang kusuka) yang mengindikasikan aku sudah menguasai HIRAGANA di atas 80 %..gitu lah! No body’s perfect. RIGHT???!!! U must agree with me. Setelah ujian tulis, dilanjutkan materi oleh sensei (dosen)ku sampai jam 13.00. Ternyata hari ini pertemuan terakhir… hiks..sayonara!!! Setelah makan siang dll, janjian dengan Mega (tim KWU-ku) untuk memproduksi brownies di “rumah produksi KANOME” (nebeng dapurnya teman Mega). Rencana hari ini kita berdua akan memproduksi brownies isi selai sebanyak 3 loyang. Sebenarnya TIM KANOME ada 3 orang (etiKA, NOvi, dan MEga), tapi hari ini Novi berhalangan ikut. TIM KANOME adalah tim kewirausahaanku. Sebulan lalu aku dan 40-an mahasiswa UNS tergabung dalam KULIAH KEWIRAUSAHAAN LANJUT yang diselenggarakan UNS yang bekerjasama dengan DIKTI. Di KKL itulah aku bertemu dengan Mega dan Novi. Kamipun sepakat memulai rintisan usaha ini.. Brownies isi selai dan kripik tempe aneka rasa. Memang, bukan suatu usaha yang LUXURY!!! Ini hanya usaha mikro..tapi “PROSES”nya lah yang sangat “MAKRO” karena perjuangan selalu ada di setiap proses itu. Dan ini merupakan salah satu perwujudan impianku di tahun 2009 yang kuabadikan di DREAM BOARD buatanku di Semarang… Ada beberapa capaian yang ingin kuwujudkan di tahun 2009..dan salah satu impian itu adalah “Mempunyai rintisan usaha”. TERWUJUD!!!
Kembali ke.. BROWNIES!!! Pukul 14.00-16.30 aku dan Mega berkutat di dapur dan akhirnya brownies itupun jadi. Asyik juga…coz ini pengalaman kedua membuat brownies kukus (dulu pernah sih buat brownies bareng ma temen2 LQ meski dengan proses yang berbeda). Jadi koki 2,5 jam. Kanan pegang mixer, kiri pegang HP (facebook-an..hihihi). Kembali lagi ke brownies..setelah tiga Loyang sudah jadi, kita berdua menuju kost Mega..tahap selanjutnya..PENGEMASAN!! Maghrib baru selesai..sampai di kost ba’da Isya.. LUAR BIASA!!! Tepar deh..bangun tengah malam.. QL then baca buku diteruskan nyicil slide presentasi buat seminar skripsi. Meski hanya background dan awalan.. hihihi..
2 Juli 2009
Hari kedua di bulan Juli. Hari kedua SNMPTN juga. Tak terasa besok seminar skripsi! Slide belum jadi… artikel juga belum fix. Ada yang salah juga.. Hari ini harus selesai 100 %. SEMANGAT!!! Berangkat ke MIPA pukul 06:45 karena harus bertemu dengan Pak Trimo (ketua komisi TA), mau minta tanda tangan beliau untuk undangan seminar besok. Sambil menunggu kedatangan beliau, sempat ngobrol dengan salah satu peserta SNMPTN yang duduk di sampingku. Alhamdulillah, jam 07.00 tepat beliau tiba di MIPA. Tanda tangan sudah didapat. Ke mushola AZZAM-nya MIPA. Ruangan sejuk itu kosong.. akhirnya “mojok” untuk menyalakan laptop (stop kontak untuk nge-charge di pojokan mushola soale…). Mulai mengedit artikel dalam bahasa Inggris yang hari ini harus dikumpulkan. So, WAJIB SELESAI!!! Berteman winamp yang dengan rela menyajikan murottal dan lagu2 dahsyat yang memotivasi (mulai dari “Sang Pemenang”-nya Ippho Santosa, lagu Jepang “Mother”-nya SEAMO, “We are The Champions”-nya Queen, sampai “Bangkitlah Negeriku”-nya Izzis… pokoknya lagu-lagu yang haroki full hamasah….). Denting arloji mushola menunjukkan pukul 08.00 waktu setempat. SNMPTN pun dimulai. Aku pun mulai merevisi artikelku. Satu jam berlalu.. akhirnya SELESAI juga!!! Sekarang, cari tempat untuk nge-print. Tanya Imam, Presiden BEM FMIPA 2009..ternyata printer komputer BEM masih office 2003 (padahal yang aku butuhkan Office 2007). Akhirnya, ada adik tingkat yang memberitahu bahwa di sekretariat HIMATIKA bisa office 2007. Ke sekre HIMATIKA deh.. Ruangan itu memang SANGAT BERSEJARAH untukku… Aku “lahir dan besar” sebagai mahasiswa Matematika juga di situ.. Alhamdulillah, sudah ngeprint dengan sukses. Selanjutnya, fotocopy artikel untuk tiga pengujiku besok. Setelah ngopy, mencari tiga penguji. Alhamdulillah, bertemu dengan Bu Etik… Eh, malah diminta ngrekap nilai. Maklum, aku asdosnya. Sambil PDKT gitu lah.. ^_^. Pak Gi tidak masuk, so artikel aku taruh di meja beliau. Pak Trimo masih mengawasi SNMPTN… tapi akhirnya bisa bertemu juga. LEGA!!!
Pukul 13.00..back to Zona Supertwin, my boarding house. Editing slide. Baru 30 %..ngantuk! akhirnya tidur siang dulu. Sebelum tidur, ada firasat..listrik akan mati… Beneran!!! Waktu terbangun, listrik kost konslet… ada kabel listrik yang kena air. Astaghfirullah… padahal slideku belum selesai. Ba’da ashar, ke rental langgananku. KINSHA. Sempat update status di FB dulu “Hari ini Allah memberiku puzzle yang mengharuskan aku menyusunnya menjadi sesuatu yang indah. AKU PASTI BISA”. Yup, inilah puzzle itu..sebuah hambatan yang menjadi tantangan..yang berbuah kelegaan saat sampai di kesudahan. Menatap komputer di KINSHA sampai pukul 17.00.. Pedes juga mata ini… tapi LEGA!!! Alhamdulillah…senja menyambutku dengan benang jingganya yang indah… senyumku berkembang menatap senja sore itu..OPTIMIS!! BESOK PASTI BISA (padahal belum prepare + latihan presentasi).
Sampai di kost.. masih GELAP GULITA!!!
Ba’da isya, masih sempat latihan presentasi sebentar meski akhirnya si laptop kecilku meninggal dengan tenang karena kehabisan energy.. Ya sudahlah.. tetap SEMANGAT!! Akhirnya, di kegelapan malam itu (gelap karena listrik mati juga).. digelar rapat kost dadakan. Aku memimpin rapat itu (maklum, sudah 2 tahun ni jadi ketua kost PINK … PINKerz..kapan nih aku dilengserkan?????). Ada hal urgent yang harus dibahas. Hihihi.. Kebetulan hari itu ada mbak kost (Mbak Alfi) yang khusus datang lagi ke kost untuk mengantarkan undangan walimahannya. Yup, rapat malam itu membahas rencana “touring ke Cilacap”. Walimahan ke tempat Mbak Alfi sekaligus piknik kost.. Malam yang indah.. Kost ini memang memberiku kekuatan yang luar biasa…yang terbalut dalam indahnya nuansa ukhuwah yang semoga tak lekang oleh jarak dan waktu…
Setelah rapat kost, kembali ke Zona Twin. Menyalakan lilin (sempat ku foto juga lilin yang menerangi Zona Twin malam itu…) dan mulai membaca referensi untuk persiapan besok… Setelah mata ini tidak bisa diajak kompromi…kuputuskan untuk merangkai mimpi saja…
SEMOGA BESOK LEBIH LUAR BIASA!!!!
3 Juli 2009
Akhirnya datang juga!!! Hari ketiga di bulan Juli. Hari Jumat.. hari yang semoga full barokah… HP sudah lowbat! Laptop sudah mati. Jam 07.00 berangkat ke kost Nia dengan bawaan yang lumayan banyak. Hari ini aku memakai kostum favoritku…BATIK MERAH HATI.. WARNA YANG SELALU MEMBERIKU SEMANGAT DAN INSPIRASI. KAN KUBUKTIKAN MERAHKU!!! Kubawa referensi setebal 7 cm dan copyan artikel untuk peserta seminar. Di kost Nia, akhirnya bisa ngecharge dan latihan presentasi. Jam 07.30 berangkat ke kampus bersama Nova dan Nia. Mempersiapkan ruangan, laptop, LCD, dll. Nata kursi juga..karena habis dipakai SNMPTN. Ruang A.15 itu menjadi saksi bisu kisahku hari ini. Jam 07:55 ketiga dosen pengujiku tak kunjung tiba sementara peserta seminar sudah hampir memenuhi ruangan itu. Akhirnya aku turun ke lantai dua. Alhamdulillah, Bu Etik dan Pak Gi sudah ada, tinggal Pak Trimo. Beliau aku hubungi, tapi HP-nya tidak aktif… Selang berapa lama..beliau datang juga. Jam 8 lebih dikit…akhirnya mulailah seminar itu. Disaksikan sekitar 40-an lebih peserta (dari angkatan 2007 sampai 2005) aku presentasi sekitar 15 menit, dilanjutkan tanya jawab sampai pukul 09.00. Alhamdulillah lancar meski banyak hal yang harus direvisi. LEGA RASANYA!!!!! Jazakumullah khoir buat semuanya… TERIMA KASIH YA RABBI !!!! Setelah aku, Nova yang seminar, dilanjutkan Kurnia (teman satu risetku, hari ini aku dan Kurnia kompakan pake batik merah hati padahal gak janjan sebelumnya…sehati mungkin ya!), dan Nia (pukul 13.00). Alhamdulillah, pukul 14.00 semuanya selesai..Sempat foto-foto dulu then beres2 tempat.
Pukul 14.30 kembali ke kost, rencana awal mau pulang bareng Nova yang bawa motor..eh, waktu aku lagi asyik ngobrol dengan adik binaanku…Nova meninggalkanku… hiks, setelah ku SMS ternyata dia tadi lupa kalau aku mau pulang bareng dia… hihihi (dasar!!!). Jalan kaki deh... padahal bawaan berat banget.. SEMANGAT!!! Lha lagi seneng, jadi gak terasa!! Di tengah jalan, dapat tebengan juga… Alhamdulillah… Ya..itulah sekelumit kisahku…Semoga banyak hikmah yang bisa diambil (khususnya untukku)
SEKARANG!!! Saatnya revisi dan siap-siap ke proses selanjutnya…Menggoreng TELOR DADAR ISTIMEWA dengan bumbu : doa, semangat, kerja keras, pantang menyerah, positif thinking, dan tentunya restu orang tua…

Ayo Tik, akhiri kisah di kampus ini DENGAN INDAH!!!
060709_06:24
***
130 HARI BERSAMANYA
21 Juli 2009 menjadi hari yang SANGAT BERSEJARAH dalam hidupku. Pukul 13.00-14.26 (sekitar 1 jam 22 menit) aku “dieksekusi” untuk mempertanggungjawabkan skripsiku yang berjudul ESTIMASI FUNGSI TAHAN HIDUP VIRUS DEMAM BERDARAH DENGUE MENGGUNAKAN METODE KAPLAN-MEIER. Aku dieksekusi oleh 3 dosen penguji (Dra. Etik Zukhronah, M.Si, Dra. Yuliana Susanti, M.Si, dan Drs. Santosa, B.W., M.Si) ditambah 2 dosen pembimbing skripsiku (Drs.Sugiyanto, M.Si dan Drs. Sutrima, M.Si). Bertempat di Ruang Sidang I Lantai I Gedung A FMIPA UNS, aku mencoba memberikan yang terbaik untuk menyelesaikan amanah besar dari orang tuaku. Sebenarnya, kalau pendadaran di MIPA, sudah ada ruangan khusus di Gedung B, tapi berhubung mulai tanggal 21-31 Juli sudah di-booking untuk pendadaran jurusan Fisika akhirnya aku mendapat ruangan di Ruang Sidang I. Eksklusif sih! Masih ku ingat akan perjuangan mengurusi birokrasi perizinan meminjam ruangan ini. Membutuhkan kesabaran ekstra, tapi Alhamdulillah… pertolongan-Nya tak pernah berhenti menyertai langkah ini. Terima kasih banyak buat birokrat MIPA yang telah membantu!!!
Sehari sebelum hari H, banyak SMS yang masuk untuk memberikan dukungan. Terima kasih banyak ya saudara”ku!!! Ayah, bunda, dan Kang Dodoy pun tak henti memberikan support. Malam harinya, lebih banyak menenangkan diri (makasih juga untuk Dhek Nunk yang sabar membangunkan aku…). Betapa QL di sepertiga malam itu memberikan nuansa yang berbeda. Syahdu… Selepas QL, sempat belajar sambil mendengarkan murottal dan nasyid-nasyid pilihan. Tak lupa foto KYDEN (my lovoley family) selalu menemani. Foto itu aku letakkan di sebelah kanan laptop yang aku gunakan untuk belajar. Foto yang selalu aku bawa ke manapun aku pergi. Foto yang selalu memberikan kekuatan besar untukku. My family is my spirit!!!
Pada tanggal 21 Juli ini, teman satu risetku, Koryna Aviory juga ujian pendadaran jam 08.00. Jadi aku menungguinya dulu sambil membaca ulang beberapa referensi yang aku bawa. Sekitar pukul 10.00, Koryna dinyatakan LULUS!!! Selamat ya Sobat!!! Masih sekitar 3 jam lagi… Akhirnya aku memutuskan untuk “menenangkan diri” di Lantai 3 Gedung A FMIPA. Ruangan yang selalu memberiku kesejukan hati tatkala menginjakkan kaki di sana. Ruangan yang turut menjadi saksi “penggemblengan”ku dalam tarbiyah ini… Ruangan yang menjadi tempatku mengadu pada-Nya.. mushola Azzam!!! Saat itu, mungkin cuma aku yang ada di Lantai 3 secara otomatis juga cuma aku yang ada di Mushola Azzam ini (kayaknya lho…entahlah, ada makhluk yang lain atau tidak ^_^). Sehabis berwudhu, aku mencoba menenangkan diri dengan tilawah. Kemudian membaca surat favoritku (Q.S. Ar-Rahman : 1-13) sebanyak 3 kali. Alhamdulillah…sedikit tenang!!! Nokia 5300-ku juga turut berperan dalam menghadirkan ketenangan itu. Beberapa sahabat, memberikan SMS motivasi dan semangat ada juga yang meminta maaf karena tidak bisa menemaniku pendadaran. Setelah tilawah, aku mencoba mengulang kembali presentasiku dan menyiapkan beberapa jawaban yang mungkin akan ditanyakan dosen penguji. Pukul 12.00 adzan pun berkumandang.. Beri kemudahan Ya Rabb!!! Di mushola itu, aku bertemu dengan ibu Etik, salah satu dosen penguji. Ehm, ngobrol sebentar sambil bercanda… Meski agak grogi juga!!! Pukul 12.30, menyiapkan LCD, laptop, dll di Ruang Sidang I bersama beberapa sahabat tercinta. Makasih banyak ya sobat-sobatku… Oya, Dhek Nung (my supertwin) tadi juga mondar-mandir di sekitar Ruang Sidang I untuk memberikan roti untukku, berhubung sedang tidak nafsu makan, roti itupun hanya aku gigit ujungnya. Hihi… Pukul 13.00 satu-persatu para “eksekutor” datang juga. Dan 4 menit kemudian….MULAI!!!
Alhamdulillah, SUKSES!!! Betapa Allah memberikan aku begitu banyak kemudahan. Alhamdulillah, pertanyaan demi pertanyaan yang diberikan dosen penguji bisa aku jawab. Suasana pendadaran juga tidak terkesan “seram”, bahkan begitu santai layaknya percakapan biasa. Dosen penguji sepertinya sangat menikmati pendadaran ini. Demikian halnya aku!!!
Sekitar pukul 14: 26 akhirnya resmi dinyatakan LULUS!!! Alhamdulillah, pendadaran ini selesai jauh lebih cepat dari waktu idealnya yakni 2 jam, tapi bisa selesai dalam waktu 1 jam 22 menit… so amazing for me!!! Satu per satu dosen penguji mengucapkan selamat. Saat kelima dosen penguji sudah keluar ruangan, satu per satu sahabat yang menunggui masuk ruangan dan turut mengucapkan selamat. TERHARU!!! BAHAGIA!!! BERSYUKUR BANGET!!! TERIMA KASIH YA RABBI!!!
Akhirnya, PENANTIAN ITU BERAKHIR INDAH… HAPPY ENDING.. dan semoga FULL BAROKAH… AMIN!!!
NB : Skripsi ini aku selesaikan kurang lebih selama 130 hari (terhitung mulai 13 Maret 2009). Alhamdulillah, meski sedikit melenceng dari “GRAND PLANNING” yang aku buat (selesai 4 bulan..tapi faktanya 4 bulan lebih dikit…), namun tak menjadi masalah buat aku karena salah satu impian yang aku tulis di DREAM BOOK, DREAM BOARD, dan THE JOURNEY IN MY LIFE “TAHUN INI” bisa aku coret yang berarti aku telah mewujudkan impian dan target itu. Alhamdulillah, bisa lulus dalam waktu tiga tahun sebelas bulan ^^v

***
3 September 2009
Kebahagiaan yang terangkum hari itu menjadi penawar hati dalam penantian selama ini. Tiga tahun sebelas bulan meniti tangga demi tangga perjuangan yang penuh dengan tantangan dan rintangan. Tapi, tantangan dan rintangan itu tak menjadi penghalang untuk terus melejitkan asa. Hari itu genap sudah perjalanan di kampus hijau, UNS tercinta. Tapi perjalanan belum berakhir, masih terus berlanjut. Setiap pahit getir yang dulu pernah dirasa memang menjadi bumbu penyedap ketika membuka kembali romantisme masa itu. Hari itu memang bukan akhir, tapi awal dari perjalanan yang sesungguhnya...
Buat rekan-rekan Matematika FMIPA UNS yang diwisuda 3 September 2009 (Kur2, Koryna, Nia, Nova, Saras, Sertia, Suli, Kirbani, Anto, Budi, Fajar, Mas Guritna, Mas Ari, Mas Ijal, dll ) : hari ini mari merenung, setahun yang sudah berlalu ini.. apa yang sudah kita kerjakan? Apa yang sudah kita hasilkan? Semoga Allah senantiasa memberikan kita kemudahan dalam setiap aktivitas kita. Yang pengin S2, moga bisa segera S2 trus S3. Yang belum nikah, semoga bisa segera nikah. Yang sudah nikah, moga segera diberi momongan. Yang sudah kerja, moga kerjaannya lancar. Aamiin... SUKSES BUAT KITA SEMUA!!! ^^v
Buat adik-adik dan sahabat-sahabatku yang tengah berjuang menyelesaikan skripsinya… terus bersemangat ya!!! Semoga senantiasa diberi kemudahan…aamiin..
Jakarta, 3 September 2010
Aisya Avicenna

Inspirasi 19 Ramadhan 1431 H

Friday, September 03, 2010 0 Comments

Ahad, 29 Agustus 2010
Pukul 05.30 mengeluarkan REDLIPET (nama sepeda lipatku yang berwarna merah) dari “singgasana”nya. Pagi ini berencana naik sepeda bersama Nuri, sahabat kostku. Awalnya aku naik sepeda sendirian, Nuri berjalan mengikutiku. Saat melewati jalan menuju Pasar Sawo, ada dua orang bapak yang menyeletuk, “Sepedanya cantik!”. Hehe, langsung mesem. Merah gitu lho! ^^v Awalnya bersepeda gantian, akhirnya boncengan. Saat aku dibonceng Nuri, tiba-tiba ada anak kecil yang bilang, “Mbak, ban sepedanya kempes!”. Walah, akhirnya aku turun dari boncengan. Dan benar saja, bannya sedikit kempes. Akhirnya Nuri yang mengayuh sepeda sendirian, aku berjalan di belakangnya. Kalau mau balik ke kost, nanggung. Sudah cukup jauh. Kami gantian naik sepeda menuju Taman Simanjuntak meski ban sepedanya sedikit kempes (nekat.com). Sampai di sana sudah cukup ramai. Kami memilih salah satu tempat duduk yang ada di taman itu untuk beristirahat sejenak. Wew... Astaghfirullah, ada beberapa remaja yang malah berdua-duaan, nongkrong sambil ketawa-ketiwi tidak jelas. Tiba-tiba ada seorang ibu paruh baya yang berdiri di depan kami. Awalnya aku tidak memperhatikan ibu itu. Aku asyik YM-an dengan seorang sahabat. Setelah beberapa saat, ibu itu berhasil mengalihkan perhatianku. Tiap ganti gerakan tubuh, ibu itu selalu melafazkan dzikir. “Subhanallah”, “Alhamdulillah”, “Allahu Akbar”. Berkali-kali. Aku menjadi tertarik. Ibu itu mendekatiku. Minta izin menggunakan bangku di sampingku sebagai pegangan tangannya. Beliau tak henti berdzikir. Ya Allah, basahilah lidahku dengan dzikir kepada-Mu seperti ibu ini, begitu doaku!
Akhirnya ibu itu mengajak aku dan Nuri bercakap-cakap. Ternyata beliau baru sembuh dari kelumpuhan. Sekitar empat bulan yang lalu, beliau terkena stroke. Bahkan sempat koma 4 hari. Kuburannya pun sudah dipersiapkan. Maha Besar Allah, ibu itu berhasil sembuh setelah menjalani perawatan. Beliau sempat menderita amnesia juga. Beliau banyak mengambil hikmah dari penyakitnya itu. Beliau sangat bersyukur karena diberi kehidupan baru. Setelah sadar dari komanya, beliau belajar merangkak, berdiri, dan berjalan lagi. Bahkan belajar mengeja huruf lagi. Beliau benar-benar memulai kehidupan barunya dari nol, tepat di usianya yang ke-50. Ibu itu menyadari bahwa selama ini beliau telah mengesampingkan ilmu agama. Beliau adalah seorang pengajar yang sering mengisi seminar-seminar di berbagai tempat. Kini beliau sadar bahwa ilmu agama memang tidak bisa dipisahkan dari ilmu-ilmu yang lain. Sebelum berpisah, ibu itu sempat berpesan pada kami. Jika memiliki ilmu agama, sebarkanlah ke orang lain. Sampaikanlah walau satu ayat. Trus, jangan melalaikan Allah sesibuk apapun kita. Pesan yang dalem banget.
Hmm, sebuah pertemuan yang luar biasa!!!! Alhamdjavascript:void(0)ulillah...
Jakarta, 19 Ramadhan 1431 H
Aisya Avicenna

Monday, August 30, 2010

Mari Berlomba Meraih Kemuliaan Lailatul Qadar

Monday, August 30, 2010 1 Comments

Tulisan di bawah ini adalah tulisan yang saya dokumentasikan di Diary Ramadhan saya pada Ramadhan tahun yang lalu. Berikut ini adalah rangkuman tausyah Ustadz Mahmud Mahfudz, LC yang disampaikan saat pembukaan i’tikaf di masjid kampus tercinta saya, Nurul Huda Islamic Centre (NHIC) UNS Surakarta pada tanggal 10 September 2009 (20 Ramadhan 1430 H). Semoga menjadi pengingatan dan motivasi bagi kita semua agar semakin bersemangat mengoptimalkan hari-hari terakhir di bulan Ramadhan.
"Inna anzalnaahu fii lailatil Qadr, Wa maa adraka maa lailatul Qadr. Lailatul Qadri khairum min alfi shahr. Tanazzalul malai-katu fii ha bi izni Rabbihim min kulli amr. Salaamun hiya hatta matla-il fajr."
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kami apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhan-nya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.“ (Q.S. Al-Qadr : 1-5)
1.Diawali kata “inna” => untuk menambah keyakinan terhadap pernyataan dan untuk menambah keyakinan bagi orang-orang yang ragu bahwa peristiwa ini sungguh-sungguh terjadi
2.Allah menggunakan kata “kami” => kata ganti orang kedua untuk mengagungkan diri-Nya, serta sebagai pertanda kalau ada keterlibatan pihak lain (malaikat)
3.“Anzalnaahu” => telah (pernah dilakukan), pasti terjadi
4.“Lailati” => gelap, malam. Kenapa tidak siang? Karena malam lebih istimewa, doa-doa akan mustajab di waktu sepertiga malam
5.“Lailatul qadr” diulang sebanyak kali, karena punya 3 keistimewaan :
a.Lebih baik dari seribu bulan
b.Turunlah malaikat (semuanya) untuk menghormati malam tersebut
c.Ada keselamatan, ketenangan, ketenteraman, kenyamanan di malam itu sampai waktu terbit fajar
Pengertian Lailatul Qadar
1.Malam kemuliaan dan keutamaan (lailatusy syarafi wal fadhli) => turunnya Al Qur’an
2.Malam perencanaan dan penetapan (lailatut tadbiri wat taqdiri) => untuk menentukan takdir setahun yang akan datang, semua di tulis di Lauhul mahfuzh (invetaris takdir)
3.Malam yang sempit, karena pada malam itu bumi dipenuhi oleh malaikat (Q.S. Al Qadr :5)
Makna Seribu Bulan
1.Dipahami benar-benar sama dengan 1000 bulan
2.Seribu menunjukkan jumlah yang banyak, satu hari di akhirat = 1000 tahun di dunia
Keutamaan Lailatul Qadar
1.Ibadah yang dilakukan lebih baik dari 1000 bulan
2.Hanya untuk umat Nabi Muhammad SAW => kita adalah umat yang istimewa
3.Malaikat turun dari bumi
4.Pintu langit dibuka dan Allah menerima taubat
Allah menghapus dosa kita secara berkala. Remisi dosa dari Allah ada 3 tahap :
a.Harian, pada waktu sholat 5 waktu
b.Pekanan, saat shalat Jumat/shalat dhuhur di hari Jumat
c.Tahunan, saat bulan Ramadhan
5.Allah mengampuni dosa yang telah lalu
“Seseorang yang shalat malam di malam Lailatul Qadar dengan dasar iman dan semata-mata mencari ridha Allah SWT, maka Allah mengampuni dosa-dosanya” (H.R. Bukhori, Muslim, dan Baihaqi).
Dosa > Pahala (dosa kita lebih banyak dari pahala yang kita peroleh), maka hapuslah dosa kita tiap waktu
Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar
1.Tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak ada angin, tidak hujan, tidak berbintang
2.Kadang Lailatul Qadar disertai hujan
3.Pagi hari : matahari putihm tidak silau, terang, lembut
Waktu Lailatul Qadar
1.Pada malam-malam 10 terakhir di bulan Ramadhan
2.Pada malam-malam ganjil, dari tahun ke tahun pindah-pindah dari malam ganjil satu ke malam ganjil berikutnya.
Hikmah dirahasiakannya waktu Lailatul Qadar : agar amal ibadah kita semakin banyak
Cara menggapai Lailatul Qadar : Hidupkanlah 10 malam terakhir dengan amalan-amalan sebagai berikut :
a.Shalat malam
b.Memperbanyak doa di waktu malam
c.Memperbanyak sedekah
d.Memberi buka puasa
e.I’tikaf
f.Umroh bagi yang mampu
g.Memperbanyak doa dan dzikir

“Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia, Engkau menyukai pemaafan karena itu terimalah maafku.”
Semoga kita diberi kesempatan untuk mendapatkan kenikmatan dan kemuliaan malam Lailatul Qadar. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin…

Jakarta, 30 Agustus 2010 (20 Ramadhan 1431 H)
Aisya Avicenna

Friday, August 27, 2010

Al Qur’an : Cahaya Penerang Kehidupan

Friday, August 27, 2010 0 Comments

Janganlah terlena dengan nikmat dunia
Karena kau kan merugi

Jangan terpedaya bujuk rayuan setan

Hingga terjerumus dalam kenistaan

Jadikan Al Qur’an sebagai pedoman

Petunjuk jalan setiap insan

Agar kita tiada terlena dengan dunia yang fana

Al Qur’an cahaya penerang kehidupan

Petunjuk bagi seluruh insan tuk hidup di dunia
Mari kita amalkan

Jadikan hamba beriman
(Al Qur’an Cahaya Hidupku_Heru Herdiana)
***
Inspirasi 17 Ramadhan [Part 1]
Alhamdulillah, berhasil khatam Al-Qur’an tepat pada hari ke-15 Ramadhan. Semoga target untuk bisa khatam 2x di bulan Ramadhan tahun ini dapat tercapai. Aamiin... Memang, secara kuantitas sengaja targetnya dibuat sama seperti tahun lalu, tapi ada sesuatu yang “dibedakan” di tahun ini sebagai ikhtiar untuk meningkatkan kualitas agar lebih baik dari tahun lalu. SEMANGAT! Tentunya nuansa tilawah di Ramadhan tahun ini sangat berbeda dengan tahun lalu. Masih teringat, Ramadhan tahun lalu alhamdulillah sudah “free” dari kuliah. Hanya tinggal persiapan wisuda. Sehingga tahun lalu memang punya banyak waktu untuk tilawah. Sedangkan pada Ramadhan tahun ini, sudah disibukkan dengan rutinitas kantor dengan tugas kerja yang bisa dibilang “tiada habisnya”. Memang harus ada siasat tersendiri untuk memanfaatkan setiap waktu yang ada agar target tilawah sehari 2 juz bisa istiqomah tercapai. Semoga Allah senantiasa memberi kemudahan.. aamiin..
Hari semakin berlalu, tak terasa hari ini (Jumat, 27 Agustus 2010) sudah memasuki hari ke-17 Ramadhan 1431 H. Menjadi momentum perenungan dan muhasabah, hari-hari di bulan Ramadhan yang sudah terlewat apakah sudah diisi dengan optimal? Akankah kita merasa cukup puas dengan yang sudah kita lakukan di Ramadhan tahun ini, sedang kita tidak bisa menjamin bisa bertemu lagi dengan Ramadhan tahun depan??? Astaghfirullah... Semoga kita segera bangkit dan berbenah kembali untuk memperbaiki Ramadhan kita, mumpung masih diberi waktu dan kesempatan.
Alhamdulillah, ada kejadian istimewa yang baru saja terjadi. Pagi ini terbangun jam 12 malam. Setelah sholat malam, tiba-tiba... “CLING”. HP-ku berbunyi. Ternyata ada pesan yang masuk di YM. Hehe, tadi lupa logout YM di HP, jadi online terus. Pesan dari seorang teman. Pertamanya menanyakan, “Belum tidur tik?”. Aku jawab, “Malah baru bangun.” Dia bertanya, “Mau ngaji sampai pagi?”. Akupun mengiyakan. Dia berkata, “Aku blm bs ngaji”. “Ya belajar dunk!”. Alhamdulillah, akhirnya temanku itu mau belajar ngaji pada seorang temanku yang lain, karena kebetulan mereka sangat memungkinkan untuk dikoneksikan. Menurutku, kejadian ini juga merupakan hadiah terindah dari Allah SWT untuk Ramadhanku tahun ini, bisa menjadi “benang merah” untuk merealisasikan maksud baik sahabatku itu. Di malam Nuzulul Qur’an ini, petunjuk-Nya datang pada seorang sahabatku. Terharu dan sangat bersyukur... Ya Allah... terima kasih...
Nuzulul Qur’an menjadi pengingatan juga buat saya bahwa Allah SWT memerintahkan kita untuk membaca dan menulis. Malam 17 Ramadhan merupakan event yang diperingati umat Muslim sebagai malam diturunkannya Al Qur’an. Wahyu pertama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril adalah Perintah Membaca. “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu-lah Yang Maha Mulia. Yang Mengajari (manusia) dengan pena. Dia Mengajarkan Manusia apa yang tidak diketahuinya (QS. Al ‘Alaq: 1-5). Ada dua kata yang menjadi sorotan, yaitu Baca dan Pena.
Memang, setiap orang memiliki kemampuan menulis, dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Begitu juga dengan kemampuannya membaca. Tapi, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk menuangkan tulisan dan melakukan aktifitas membaca, mungkin juga karena keterbatasan yang dimilikinya, termasuk keterbatasan media yang digunakannya.
Menulis dan membaca memang dua aktivitas yang tidak terpisahkan. Alhamdulillah, aku sangat menyukai kedua aktivitas ini. Salah satu media yang biasa aku gunakan untuk menulis atau mencari referensi tulisan (membaca) adalah blog. Menjadi blogger identik dengan menjadi penulis, ini sesuatu yang sangat layak untuk disyukuri. Karena hanya dengan demikian kita bisa merasakan betapa nikmat Allah begitu besar yang telah diberikan-Nya kepada kita, nikmat berupa kemampuan untuk membaca dan menulis sebagai gerbang ilmu pengetahuan. Hidup BLOGGER!!!
***
Inspirasi 17 Ramadhan [Part 2]
Sudah kita pahami bersama bahwa Al-Qur’an pertama kali diturunkan di bulan Ramadhan. Baik diturunkan secara keseluruhan, maupun ayat yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah SAW di Gua Hira, itu terjadi di bulan Ramadhan. Oleh karenanya, sangat tepat jika bulan Ramadhan ini disebut sebagai bulan Al-Qur’an.
Allah SWT berfirman: “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil)…” (QS. Al-Baqarah [2] : 185)
Dalam bulan Ramadhan yang mulia ini, hendaknya kita perbanyak interaksi kita dengan Al-Qur’an. Bentuk interaksinya antara lain :
1. Meyakini kebenaran Al-Qur’an
Kita harus yakin/beriman bahwa Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Keyakinan terhadap Al-Qur’an sebagai salah satu kitab Allah adalah merupakan salah satu rukun iman, yaitu beriman kepada kitab-kitab Allah, diantaranya Al-Qur’an.
Al-Qur’an merupakan petunjuk/pedoman yang diberikan Allah terutama kepada manusia sebagai cara hidup agar selamat di dunia maupun akhirat.
2. Membaca, menghapal, dan mendengarkan Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an sangat banyak keutamaannya. Kita simak salah satu firman Allah SWT, “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Faathir : 29-30)
Marilah kita senantiasa berusaha untuk menghafalkan Al-Qur’an sekuatnya, semampunya, disertai dengan usaha yang sungguh-sungguh. Jangan sampai kita tidak memiliki hafalan Al-Qur’an sama sekali. Rasulullah bersabda,“Orang yang tidak mempunyai hafalan Al-Qur’an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh.” (HR Tirmidzi)
Demikian pula mendengarkan Al-Qur’an juga merupakan ibadah. Sebagaimana Rasulullah SAW juga pernah meminta Ibnu Mas’ud untuk membacakan beberapa ayat Al-Qur’an kepada beliau.
3. Memahami kandungan Al-Qur’an
Sebagai aturan/pedoman hidup, Al-Qur’an perlu dipahami kandungannya dengan baik. Kita perlu memahami, agar Al-Qur’an dapat direalisasikan, sebagai cara hidup yang kita tempuh.
4. Mengikuti, mengamalkan dan berdakwah
Sudah selayaknya, kita mengikuti dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Al-Qur’an tidak cukup hanya dibaca, dihafal, diperdengarkan, tetapi jauh lebih penting dari itu, Al-Qur’an harus diikuti dan diamalkan. Allah SWT berfirman, “Dan Al-Qur’an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.” (QS. Al-An’am: 155)
Bentuk interaksi lainnya adalah berda’wah dengan Al-Quran. Allah SWT berfirman,“…agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (QS. Al-Furqan: 1javascript:void(0))
Itulah 4 cara kita dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an. Apalagi dalam bulan Ramadhan yang disebut sebagai bulan Al-Qur’an, interaksi kita dengan Al-Qur’an harus ditingkatkan.
***
Saat membaca, bacalah dengan menyebut nama Allah. ..
Saat menulis, tulislah dengan tetap mengingat akan kebesaran Allah…
Jakarta, 17 Ramadhan 1431 H _ 03:03
[Habis menatap langit dari beranda kos lantai 2, berharap dapat melihat bulan, bintang, dan Mars eh... malah lihat kucing sedang sisiran (menjilati bulunya) di atas genteng.. Hehe... lucunya... ^^v]
Aisya Avicenna