Jejak Karya

Jejak Karya

Monday, August 29, 2011

INIKAH RAMADHAN TERAKHIRKU???

Monday, August 29, 2011 0 Comments

Saudaraku, jika Allah SWT masih menakdirkan kita bersama melewati hari-hari berharga di Bulan Ramadhan, terimalah sekelumit pesan ini, sebagai persembahan tanda cinta dan bukti pemenuhan kewajiban kepada saudaranya.
Saat sahur pertama pada Bulan Ramadhan ini, siapa yang ada di sekeliling kita, saudara, ayah, ibu, kakek, nenek, mungkin bersama keluarga besar atau sahabat-sahabat terkasih. Tapi Ramadhan tahun depan, masihkah semua berkumpul utuh seperti tahun ini?? Siapa yang pergi dan siapa yang tinggal?? “Sungguh setiap jiwa itu akan merasakan kematian.” [Q.S. Ali Imran [3] : 185]. “Dan tidak satu jiwa pun yang mengetahui di bumi mana ia akan mati.” [Q.S. Luqman [31] : 34]. Jika tidak ada apapun yang menjamin kita akan tetap hidup hingga esok hari, masihkah ada pilihan untuk menyia-nyiakan kesempatan emas ini?
Jika Ramadhan ini adalah jatah terakhir di usia kita, semoga kesungguhan dalam beramal, kekhusyukan dalam ibadah dan keikhlasan yang menyertai semua aktivitas, serta jalan meraih taqwa, menggapai ridho Rabbul Izzati.
Dan akhir dari hari-hari yang penuh kemuliaan, teriring ucapan selamat. Sambut kegembiraan dan kesyukuran pada hari raya yang agung. Hari kemenangan untuk orang-orang yang menang, yang memang layak untuk bergembira.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung.” [Q.S. Ali Imran [3]: 185].
Kepada Allah SWT semata kita berharap dan hanya kepada-Nya pula semua kembali. Salam serta shalawat kepada uswatun hasanah kita Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikuti jalannya.

***
Semoga tahun ini bukan pertemuan kita yang terakhir ya. Aku masih ingin bersamamu di masa-masa mendatang. Alhamdulillah, terima kasih padaNya yang telah membuat kebersamaan kita di tahun ini begituuuu indah. Ada banyak impian yang kemudian terwujud di masa-masa kebersamaan kita. Meski sangat sadar bahwa aku belum bisa membersamaimu dengan sebaik-baiknya. Tapi setelah kau pergi, inginku kau tetap menjejak abadi, semangat kebersamaan denganmu terus menemani hari-hariku selanjutnya. #Ramadhan!
***

Selaksa cahaya terpancar dari Nur Ilahi Rabbi, terhampar luas sejuk surga, serta semerbak kasturi. Teruntai beribu maaf dalam lubuk sanubari, mengiringi Ramadhan yang beranjak pergi. Sambut hari nan fitri, berbalut hati yang suci. Taqaballahu minna wa minkum...Minal aidin wal faidzin. Selamat Hari Raya Idul Fitri… Mohon maaf lahir batin yaa

Wonogiri, 29 Ramadhan 1432 H
Aisya Avicenna

Optimalisasi Akhir Ramadhan

Monday, August 29, 2011 0 Comments

Kita hanya bisa berupaya dengan senantiasa menjaga niat yang lurus, doa terbagus, ikhtiar yang serius, dan tawakal yang tak pernah putus! Sehingga Allah meridhoi setiap detik waktu dalam hidup kita. Karena hanya dengan ridhoNya kita bisa merasakan kebahagiaan hakiki, cinta sejati juga syurga yang dijanji! #terus optimalisasi detik-detik terakhir Ramadhan! Moga happy ending full barokah! Raih THR : Takwa Hasil Ramadhan!

7 Golongan Mendapat Naungan Allah di Hari Kiamat

Monday, August 29, 2011 0 Comments

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

“Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:
1. Pemimpin yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan ‘ibadah kepada Rabbnya.
3. Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena Allah.
5. Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’.
6. Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.
7. Orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis.”
(HR. Al-Bukhari no. 620 dan Muslim no. 1712)
Penjelasan:
Ketujuh orang yang tersebut dalam hadits di atas, walaupun lahiriah amalan mereka berbeda-beda bentuknya, akan tetapi semua amalan mereka itu mempunyai satu sifat yang sama yang membuat mereka semua mendapat naungan Allah Ta’ala. Sifat itu adalah mereka sanggup menyelisihi dan melawan hawa nafsu mereka guna mengharapkan keridhaan Allah dan ketaatan kepada-Nya.
1. Pemimpin yang adil.
Dia adalah manusia yang paling dekat kedudukannya dengan Allah Ta’ala pada hari kiamat. Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Orang-orang yang berlaku adil berada di sisi Allah di atas mimbar yang terbuat dari cahaya, di sebelah kanan Ar-Rahman Azza wa Jalla -sedangkan kedua tangan Allah adalah kanan semua-. Yaitu orang-orang yang berlaku adil dalam hukum, adil dalam keluarga dan adil dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada mereka.” (HR. Muslim no. 3406)
2. Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan ibadah kepada Rabbnya.
Hal itu karena dorongan dan ajakan kepada syahwat di masa muda mencapai pada puncaknya, karenanya kebanyakan awal penyimpangan itu terjadi di masa muda. Tapi tatkala seorang pemuda sanggup untuk meninggalkan semua syahwat yang Allah Ta’ala haramkan karena mengharap ridha Allah, maka dia sangat pantas mendapatkan keutamaan yang tersebut dalam hadits di atas, yaitu dinaungi oleh Allah di padang mahsyar.
3. Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid.
Sungguh Allah Ta’ala telah memuji semua orang yang memakmurkan masjid secara umum di dalam firman-Nya:
“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang. Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Meraka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” (QS. An-Nur: 36-38)
Terkaitnya hati dengan masjid hanya akan didapatkan oleh siapa saja yang menuntun jiwanya menuju ketaatan kepada Allah. Hal itu karena jiwa pada dasarnya cenderung memerintahkan sesuatu yang jelek. Sehingga jika dia meninggalkan semua ajakan dan seruan jiwa yang jelek itu dan lebih mendahulukan kecintaan kepada Allah, maka pantaslah dia mendapatkan pahala yang sangat besar.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena Allah.
Kedua orang ini telah berjihad dalam melawan hawa nafsu mereka. Hal itu karena hawa nafsu itu menyeru untuk saling mencintai karena selain Allah karena adanya tujuan-tujuan duniawiah. Makna ‘mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena Allah’ adalah keduanya bersatu dan bermuamalah karena keduanya mencintai Allah. Karenanya kapan salah seorang di antara mereka berubah dari sifat ini (mencintai Allah), maka temannya itu akan meninggalkannya dan menjauh darinya karena dia telah meninggalkan sifat yang menjadi sebab awalnya mereka saling menyayangi. Sehingga jadilah ada dan tidak adanya cinta dan sayang di antara keduanya berputar dan ditentukan oleh ketaatan kepada Allah dan berpegang teguh kepada sunnah Rasul-Nya shallallahu alaihi wasallam.
5. Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’.
Yakni: Dia diminta oleh wanita yang mengumpulkan status social yang tinggi, harta yang melimpah, dan kecantikan yang luar biasa untuk berzina dengannya. Akan tetapi dia menolak permintaan dan ajakan tersebut karena takut kepada Allah. Maka ini tanda yang sangat nyata menunjukkan dia lebih mendahulukan kecintaan kepada Allah daripada kecintaan kepada hawa nafsu. Dan orang yang sanggup melakukan ini akan termasuk ke dalam firman Allah Ta’ala:
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya.” (QS. An-Naziat: 40)
Dan pemimpin setiap lelaki dalam masalah ini adalah Nabi Yusuf alaihissalam.
6. Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.
Yakni dia berusaha semaksimal mungkin agar sedekah dan dermanya tidak diketahui oleh siapapun kecuali Allah, sampai-sampai diibaratkan dengan kalimat ‘hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya’.
Karenanya disunnahkan dalam setiap zakat, infak, dan sedekah agar orang yang mempunyai harta menyerahkannya secara langsung kepada yang berhak menerimanya dan tidak melalui wakil dan perantara. Karena hal itu akan lebih menyembunyikan sedekahnya. Juga disunnahkan dia memberikannya kepada kerabatnya sendiri sebelum kepada orang lain, agar sedekahnya juga bisa dia sembunyikan.
7. Orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis.
Ini adalah amalan yang sangat berat dan tidak akan dirasakan kecuali oleh orang yang mempunyai kekuatan iman dan orang yang takut kepada Allah ketika dia sendiri maupun ketika dia bersama orang lain. Dan tangisan yang lahir dari kedua sifat ini merupakan tangisan karena takut kepada Allah Ta’ala.
Kemudian, penyebutan 7 golongan dalam hadits ini tidaklah menunjukkan pembatasan. Karena telah shahih dalam hadits lain adanya golongan lain yang Allah lindungi pada hari kiamat selain dari 7 golongan di atas. Di antaranya adalah orang yang memberikan kelonggaran dalam penagihan utang. Dari Jabir radhiallahu anhu: Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang memberikan kelonggaran kepada orang yang berutang atau menggugurkan utangnya, maka Allah akan menaunginya di bawah naungan-Nya.” (HR. Muslim no. 5328)
-berbagai sumber-
Wonogiri, 29 Ramadhan 1432 H
Seseorang yang ingin menjadi salah 1 orang yang dijamin masuk surganya Allah,
Aisya Avicenna

Menanti Sepenuh Hati

Monday, August 29, 2011 0 Comments
Assalamu’alaykum Warohmatullahi Wabarakatuh...
Hai, Cinta...
Bagaimana kabarmu sekarang? Apa kau baik-baik saja? Aku tak tahu saat ini kau sudah sampai di mana, namun yang aku tahu kau sedang melangkah menuju istana hatiku.

Tahu tidak...
Saat melihat teman-temanku satu per satu menyambut cintanya, aku pun bertanya di mana kamu? Kapan kau tiba? Apakah tidak ingin gegas berjumpa denganku? Terkadang aku bertanya mengapa kau tak kunjung datang, apakah kau sengaja memperlambat langkahmu? Astaghfirullah, jangan sampai pikiran buruk itu terus menggelayut di benakku.. Mungkin saja memang jarak yang harus kau tempuh masih terlalu jauh... Sabar ya! Semangat berjuang ya, cinta!

Aku mencoba untuk terus menunggumu, terima kasih ya karena kau telah kirimkan sahabat-sahabatmu yakni ikhlas, sabar, qona'ah dan tawadhu yang membuatku tetap yakin untuk menunggumu di sini.

Allah memang Maha Tahu kondisi hamba-Nya dan mungkin Dia melihatku belum siap untuk menerima kedatanganmu, cinta. Dia ingin aku benar-benar siap saat menerima kedatanganmu, karena kau memang sangat istimewa buatku. Biarlah...mungkin ini yang terbaik bagi kita.

Oya cinta...
Sambil menunggumu aku belajar banyak hal dan aku yakin kau pasti akan menyukainya. Aku akan berusaha memberikan yang terbaik untukmu karena ku tak ingin kau kecewa saat kita berjumpa nanti. Ku ingin saat itu menjadi saat yang tak terlupakan, di mana akhirnya kita bertemu setelah lelah kau berjalan dan setelah sekian lama aku menunggu.

Cinta...
Jika kau lelah dalam perjalananmu, istirahatlah sejenak. Jangan lupa untuk selalu minta petunjuk-Nya di setiap langkahmu, yakinlah Dia pasti akan menunjukkan arah yang benar menuju istana hatiku. Jangan takut, aku akan tetap menunggumu di sini... menunggu dengan sepenuh hati.

Seindah purnama melingkar
Sebening bintang berkilauan
Mengajak aku mengingatMu
Sujud penuh rindu
Aku pun mengharap padaMu
Engkaupun mendengar pintaku
Untuk bahagia terbaik di dalam hidupku
Doa cinta mengalun merdu
Kurasakan agungnya di jiwa
Engkau tak pernah tinggalkan diriku
Dalam segala musim dan keadaan
Doa cinta hembuskan tasbih
Iringi langkah ke mana kupergi
Engkau berikan bahagia selalu
Agar ku tiada pernah sendiri
Doa cinta kulantunkan
Doa cinta kuhembuskan
Doa cintaku padaMu...

Renungan dalam Perjalanan Bandung-Solo
Kursi 12 C, gerbong 1, kereta Lodaya Pagi
210811_14:52
Aisya Avicenna

Thursday, August 11, 2011

MELATI #1 Ramadhan 1432 H

Thursday, August 11, 2011 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Monday, August 1, 2011 at 3:09pm



Alhamdulillah, 1 Ramadhan…







Di bulan suci ini ada satu program yang Nungma luncurkan untuk diri sendiri, yaitu MELATI. Melati, karena Nungma sangat mencintainya karena bunga yang berwarna putih itu begitu harum mewangi, putih berarti suci dan harapannya “kesucian” itu mampu terinternalisasikan di dalam hati dan diri ini. Bunga melati juga merupakan bunga kesayangan Ibu. Ibu, wanita terhebat dalam hidup Nungma.







Eits, tapi di bulan ini Nungma gak bakalan jadi penjual bunga. Melati itu adalah sebuah akronim. MELATI = [ME]nulis [LA]pangkan ha[TI].







Nah, setiap hari ada targetan menulis.







Pertama, menulis di buku DIARY RAMADHAN.



Kedua, menulis di catatan harian [D’NA]



Ketiga, menulis naskah-naskah “impian” dan merampungkan naskah CPNS (tinggal nunggu dari mysupertwin nih! Mohon doanya biar segera dikumpulkan. Hehe); Insya Allah, pengin menulis proposal beasiswa juga (planning of study ^^v), menulis hal-hal sederhana yang kusuka…(khusus topik ini minimal 1 jam/hari, tapi mungkin gak bisa diupload tiap hari. Biasanya disimpan dulu aja di doralepito)







MELATI = [ME]nulis [LA]pangkan ha[TI] hari ini…



1. Kita tidak berhenti, karena cinta ternyata di sekeliling kita



` Kita tidak boleh ‘kalah’, jiwa kita harus menolak untuk patah, karena cinta ternyata ada di sekeliling kita. KYDEN, my dreams…my inspiration. PELANGI, my lovely family!







2. Kita tidak berhenti, karena kita memilih tegak meski tertatih-tatih



Langkah ke-1000, dimulai dari langkah pertama. Ciptakanlah jejak-jejak terbaik dalam kehidupan…







3. Kita tidak berhenti, karena kita harus menjadi ‘pelita kehidupan’



Boleh jadi, pilihan untuk tidak berhenti, didesak pula oleh lingkungan di sekitar kita. Namun, tidak semua orang menyambut desakan ini, hanya orang yang mengerti ‘hakikat berjuang’ lah yang kan mampu kuat bertahan, layaknya karang yang tak gentar meski dihantam amukan badai bertubi-tubi. Kita bisa jadi ‘lentera’ bagi orang-orang di sekitar kita, meski terkadang ‘nyalanya harus redup’, tapi yakinlah, kita mampu mengobarkan ‘bara semangat’ dalam jiwa-jiwa mereka, menjadi ‘pelita dalam kegelapan’, mampu menjadi ‘penerang bagi kehidupan’…







4. Kita tidak berhenti, karena kita punya mimpi



Mimpi dan cita-cita, yang di dalamnya terdapat tekad, semangat dan kerja keras, seringkali membuat orang tidak mau berhenti. Bahkan, seekor semut pun, menghayati semangat ini. Apalagi, kita, manusia…







DNA = Dream ‘N Action!!!! (nungmaholic)







5. Kita tidak berhenti, karena batin kita kaya (semoga…)



Satu kuncinya : SYUKUR. Kita serasa melihat potret kekayaan batin, jika kita senantiasa mensyukuri setiap kenikmatan yang telah Allah swt berikan untuk kita…. Ini adalah kekayaan hakiki, yang membuat manusia tidak patah, tidak kalah. Sampai kapan pun. Maka, BERSYUKURLAH!!!







“Aku sangat mencintai melati dan aku pun menyayangi sang mawar.”







[Keisya Avicenna, untuk diriku dan jiwaku yang terus belajar. Menikmati hari pertama jadi "KEPOMPONG"]