Jejak Karya

Jejak Karya

Sunday, August 05, 2012

MELATI [14]: "DIALOG TANPA NARASI"

Sunday, August 05, 2012 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Saturday, August 4, 2012 at 8:47am ·
Ade: “Pagi yang berkabut seperti mengisyaratkan sesuatu padaku, Wan?”

Wawan: “Maksudmu?”

Ade: “Hatiku beku. Dingin. Aku masih bingung memutuskan arah jalan hidupku. Selayaknya kabut pagi yang menjelma embun tapi tak berlangsung lama tatkala sang mentari menguapkannya. Aku benci dengan keadaanku, Wan! Semua yang ingin kumiliki, dalam sekejap sirna. Semuanya kandas tanpa sempat aku mencicipi manisnya.”

Wawan: “Ah, puitis banget kau, De! Yang sabar to, De! Hidup di dunia cuma sekali, jangan dibikin susah!”

Ade: “Tapi, Wan…kerja kerasku kurang apa coba? Sholat juga gak pernah telat, sedekah juga gak pernah lupa, puasa sunah juga sering kulakoni. Tuhan kan Maha Adil. Namun, kenyataannya? Kenapa seperti ini? Aku jadi ragu!”

Wawan: “Hush, ngomong apa kamu, De! Istighfar… Mungkin karena masih ada yang mengganjal di hatimu. Hingga kamu menjalaninya gak totalitas. Kurang ikhlas…”

[Keisya Avicenna, tulisan sampah yang belum sempat didaur ulang… lembar ke-14 Ramadhan. Kagak sempet upload kemarin karena net nya lemot]

MELATI [13]: "KETIKA PINDAHAN MENJADI PILIHAN (MEMOAR PINKER'z)"

Sunday, August 05, 2012 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Thursday, August 2, 2012 at 7:33pm ·
Satu yang terindah dahulu jangan pernah hilang…
Kebersamaan yang rela berbagi
Kesedihan maupun kegembiraan

Sampai saat nanti, masing-masing dari kita bertanya…
“Adakah semuanya akan berulang?”
[Catatan Hati Penghuni Kos Pink]

Jejak di Fortuna
Tahun 2006 menjadi tahun yang luar biasa bagi Avi karena namanya berhasil tercatat sebagai mahasiswi baru di sebuah universitas terkemuka di kota Solo. Avi berasal dari kota Wonogiri, 40 km dari kota Solo. Kebetulan Avi mempunyai saudara kembar yang setahun lalu sudah terlebih dahulu kuliah di universitas yang sama, bahkan takdir Allah SWT mempersatukan mereka dalam fakultas yang sama meskipun berbeda jurusan. Avi diterima di jurusan Biologi angkatan 2006 dan Via sudah satu tahun belajar di jurusan Matematika angkatan 2005. Berdasarkan hasil kesepakatan bersama, akhirnya Via memutuskan untuk pindah kos karena tahun 2006 ini Via berencana ingin menjadi satu kamar saja dengan Avi. Maka, mereka pun mencari kos baru.

Akhirnya, si kembar mendapatkan rekomendasi sebuah kos baru (karena bangunannya pun juga baru) dari kakak tingkat mereka di Fakultas MIPA. Kos yang letaknya juga tidak terlalu jauh dari kampus. Kos berlantai tiga itu bernama Fortuna. Nama yang bagus dengan filosofi “keberuntungan”. Mungkin sang empunya kos berharap para penghuni dan pemilik kos itu selalu mendapatkan keberuntungan.

Fortuna merupakan bangunan kos dengan dinding bercat krem yang menghadap ke timur. Kos ini rencananya akan diprioritaskan untuk dihuni mahasiswa dari Fakultas MIPA. Namun, pada akhirnya ada beberapa mahasiswa yang berasal dari fakultas lain karena masih banyak kamar yang kosong.

Kamar Avi dan Via tidak terlalu luas, hanya sekitar 2,5 m x 2,75 m dengan fasilitas yang cukup memadai meskipun sederhana, harga juga standar kos di daerah kampus. Kondisi Fortuna cukup mendukung aktivitas belajar mereka. Kamar si kembar itu terletak di lantai dua. Ada bagian bangunan yang sangat asyik di lantai dua, di mana para penghuni Fortuna bebas menikmati udara segar dan memandang langit luas. Saat mentari mulai menyingsing di ufuk timur akan menjadi sebuah momentum yang sayang kalau dilewatkan begitu saja. Tempat tersebut juga biasa digunakan untuk sarapan dan makan malam bersama.

Fortuna Berubah
Hampir satu tahun Avi dan Via merasakan kebersamaan yang sangat indah dengan keluarga baru mereka di Fortuna. Namun, kebahagiaan itu menjadi sedikit terganggu tatkala ada penghuni baru di lantai satu yang suka membawa pacarnya ke kos. Suasana kos menjadi tidak nyaman. Karena perilakunya tersebut justru menjadikan beberapa penghuni lain berani melakukan hal yang sama. Membawa pacarnya bertamu di kos kemudian berlama-lama di ruang tamu. Avi, Via, dan beberapa penghuni Fortuna yang kontra dengan pacaran berusaha untuk mengingatkan tetapi karena ‘para pelaku’ kebanyakan bukan dari Fakultas MIPA, mereka pun tidak bisa berbuat banyak. Seolah-olah ‘para pelaku’ merasa itulah hak mereka.

Problematika di kos Fortuna tidak hanya itu saja, mulai sering terjadi pencurian, air yang tidak lancar mengalir, banyak kamar yang dindingnya basah saat hujan turun karena rembesan air hujan dari atas, dan masih banyak permasalahan yang lain.

Sampai akhirnya….
Bulan Agustus 2007 menjadi momentum yang takkan terlupakan, terselenggara sebuah pesta kecil-kecilan, pesta perpisahan. Ya, para penghuni kos Fortuna yang berasal dari Fakultas MIPA dan FKIP sepakat di tahun ajaran baru akan mencari kos lain. Sebuah kos yang diharapkan lebih kondusif dan benar-benar menjadi rumah kedua untuk berdomisili sementara di kota Solo.

Pindahan, Yuk!
Alhamdulillah, si kembar Avi dan Via pun mendapatkan kos baru. Proses pencarian kos baru tersebut tidak memakan waktu yang lama. Jauh-jauh hari sebelum mereka memutuskan untuk pindah, mereka sudah melakukan “hunting” dan mencari info sebanyak-banyaknya tentang kos atau rumah kontrakan yang layak huni. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk memilih kos baru diantaranya: biaya, fasilitas, kondisi bangunan, keadaan lingkungan sekitar, sejauh mana tanggung jawab pemilik kos dalam mengurusi kos miliknya tersebut, dan lain-lain.
Avi dan Via pun pindah kos bersama beberapa orang penghuni lama kos Fortuna. Kos putri “Sri Rejeki”, nama kos baru mereka. Proses pindahan barang-barang berlangsung cukup seru karena jarak kos Fortuna dengan kos Sri Rejeki lumayan jauh. Avi, Via, dan para penghuni lama yang ikut pindah ke Fortuna menyewa mobil pick-up yang khusus disewakan untuk mengangkut barang. Bagi penghuni kos yang mempunyai sepeda motor juga turut membantu meskipun harus bolak-balik karena barang-barang yang harus dipindahkan cukup banyak.

Kos Sri Rejeki mulai dihuni pada bulan September 2007 dengan kondisi masih dalam proses renovasi. Pada waktu itu, kos tersebut masih terdiri dari 2 lantai dengan 9 kamar. Avi lebih suka menyebut Sri Rejeki dengan nama kos “Pink” karena bangunan itu kebanyakan dindingnya bercat warna pink (merah muda). Para penghuni Sri Rejeki pun sepakat menamai diri mereka dengan sebutan “Pinker’z”. Kos Pink diharapkan menjadi sebuah kos khusus muslimah yang dapat menjadi tempat yang nyaman untuk belajar, baik itu belajar sebagai tugas seorang mahasiswa, belajar mandiri, serta belajar bersosialisasi.

S-R-I R-E-J-E-K-I
Pada tahun 2009-2011, kos Sri Rejeki sudah mengalami perkembangan yang cukup signifikan ditinjau dari kualitas bangunannya serta kuantitas penghuninya. Saat ini, kos Sri Rejeki terdiri dari 3 lantai. Lantai satu terdapat 6 kamar dan dihuni oleh 8 orang, serta terdapat dapur mini di sudut ruangan, ada satu buah kamar mandi, dan satu tempat untuk mencuci piring/mencuci baju. Di lantai satu juga terdapat ruangan yang berfungsi sebagai garasi sepeda motor di dekat pintu masuk. Lantai dua terdiri dari 7 kamar dan dihuni oleh 10 orang, terdapat ruang multifungsi dimana kita dapat bersantai, seperti menonton televisi bersama, makan bersama, mengadakan kajian atau rapat kos, dan lain-lain. Di lantai dua terdapat satu buah kamar mandi dan satu ruangan khusus tempat untuk mencuci piring/ mencuci baju. Di lantai dua juga terdapat meja khusus untuk menempatkan barang dagangan seperti kue dan jajanan lain yang merupakan titipan dari pedagang dari luar.

Dari lantai dua, sejauh mata memandang para penghuni Pinker’z dapat menikmati indahnya panorama dan pemandangan alam di kala pagi, senja, dan melihat kerlipan bintang kala malam hari. Subhanallah…dari sini kita bisa dapat ber-tafakur sembari mengucapkan syukur atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah SWT berikan.

Lantai 3 terdiri dari 4 kamar dan dihuni oleh 5 orang, terdapat mushola kos yang biasa kita gunakan untuk sholat berjamaah, membaca buku bersama, dzikir Al Ma’tsurat bersama, saling memberikan taushiyah, dan aktivitas-aktivitas lain yang dapat mencharger ruhiyah dan semangat para penghuni kos. Di mushola ini juga sering digunakan untuk latihan tim nasyid dan teater STREAM (Seni dan Teater Akhwat MIPA) pada waktu-waktu tertentu. Selain mushola, di lantai 3 juga terdapat tempat penampungan air, tempat untuk mencuci baju, serta tempat untuk menjemur baju. Dari lantai 3, Pinker’z juga dapat menikmati indahnya pemandangan dengan background alami dari Sang Pencipta. Subhanallah….

Tanpa pengelolaan yang baik, mustahil kos akan nyaman untuk ditempati. Oleh karena itu, di kos putri Sri Rejeki juga terdapat pengelolaan kos yang meliputi pembagian jadwal piket harian, jadwal piket kamar mandi, jadwal imam sholat berjamaah, jadwal taushiyah dan membaca buku, jadwal pembayaran listrik dan air, dan peraturan kos lainnya. Dengan adanya pengelolaan kos tersebut diharapkan penghuni kos akan merasa nyaman dan merasa memiliki. Kos tidak hanya dijadikan tempat untuk makan dan tidur, tapi kos benar-benar menjadi sarana untuk mengaktualisasikan diri, menjadi tempat untuk mempererat tali persaudaraan dan menambah tsaqofah (ilmu) keislaman (karena kos Pink menjadi kos khusus muslimah).

Perbedaan yang luar biasa dan cukup signifikan daripada kos yang lama. Ternyata kepindahan kali ini memang banyak membawa berkah yang sangat indah.

Di kos yang baru itu, si kembar Avi dan Via pun menemukan kamar yang menjadi “Zona Inspirasi” mereka. Kepindahan mereka di kos yang baru banyak membawa perubahan positif bagi diri keduanya. Seperti jargon yang mereka buat sebagai motivasi untuk para penghuni kos Sri Rejeki:
S = Smart dan Sholihah
R = Ruhiyah OK!
I = Inovatif
R = Rukun
E = Empati
J = Jiwa pembelajar
E = Enerjik
K = Kreatif
I = Inspiratif
Semoga semangat “SRI REJEKI” senantiasa bersemayam dalam sanubari para penghuninya dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
***
Saat ini aku merindukan Zona Inspirasiku di sana, saat menatap senja dari lantai 2 dan segala hal indah yang sekarang menjadi kenangan yang tak ingin dilupakan…
[Keisya Avicenna, lembar ke-13 Ramadhan... *mantan ketua kos Pink]

MELATI [12]: BERJUTA CERITA DI KOTA ISTIMEWA_NOSTALGIA MELENYAPKAN PULAU JAWA DARI PETA DUNIA

Sunday, August 05, 2012 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Wednesday, August 1, 2012 at 10:49am ·
Bertepatan dengan tanggal 12 Ramadhan 1433 H, Nungma juga ingin mengenang episode mbolang  di Tlatah Ngayogyakarta tanggal 12 Juli silam.

Kamis, 12 Juli 2012
Pagi itu Nung dan sahabat mbolang Nung –Fathim- berencana akan touring ke Jogja, motoran berdua. Jam 08.15 kami berangkat, start dari kostnya Nung. Perjalanan selama kurang lebih satu jam kita tempuh dengan sangat menyenangkan. Benar-benar menyatu dengan alam dan nge-friend dengan suasana jalanan. Hehe...

Tujuan perdana kita, di belokan Janti. Di sana kita bertemu dengan Inta yang diantar oleh ibuknya Kang Saka. Ya, waktu itu masih liburan sekolah. Dan aku ingin menepati janji untuk menemani adiknya Kang Saka itu mbolang edukatif di Taman Pintar Jogjakarta. Asyiiik... ^_^. Berangkatlah kita bertiga ke Taman Pintar (Nung, Fathim, dan Inta). Sesampai di Taman Pintar, hm... banyak pengunjung euy! Ramai jiddan! Ya tak apalah, bermain sambil belajar tetap menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan. Apalagi bersama Inta yang super ngegemesin. Hihi. Tak lupa foto-foto deh, meski episode narsis kita kurang puas karena kamera itu baterainya habis... (ngekngok! Nung dah berusaha cari penjual Alkaline tapi ternyata kagak ada. Yaseudah deh...)

Setelah puas berkeliling dan “membaca”, kita pun ke food court untuk makan siang. Lagi-lagi, Inta ngegemesin. Seneng deh lihat tu anak makan, apalagi pas tak tambah nraktir burger. Hehe. Jian, ajar-ajarane mas e mesti... :p Tak lupa, aku pun beli kentang goreng, camilan favorit  yang nyummy ituh...

Lanjut sholat Dhuhur dan kita pun kembali melanjutkan petualangan jelajah Jogja siang itu. Tujuan selanjutnya: Gedung Bhakti Wanitatama, sebelahnya UIN SUKA. Ehm, Nung belum cerita yak... Dari Solo aku tuh berbekalpeta Jogja. Asyik ternyata mbolang di Jogja bawa peta. Hihi. Dan Alhamdulillah, tadi kita nggak pake adegan nyasar (hampir ding!). Dan petanya sangat bermanfaat sekali. Hehe. Peta itu sudah pernah aku gunakan saat magang sebulan di Jogja tahun 2008 silam.

Lanjut, sampailah kita di event “JOGJA MUSLIM FAIR 2012”. Kamera pun sudah terisi Alkaline baru yang siap mengabadikan aksi ugal-ugalan kita bertiga. Tujuan utama kita ke sini memenuhi undangan (halah) dari sahabat hebatku yang sangat arrogant itu (hehe), KUN GEIA. Nanti jam 15.30 akan ada bedah novel THE LOST JAVA bertajuk: MELENYAPKAN JAWA DARI PETA DUNIA
sekaligus launching penerbit IG Press. Tapi, ada misi lain juga, ada amanah yang harus Nung laporkan kepada pihak IG Press.

Sesampai di lokasi, malah ketemu Wahab cs di bagian informasi. Nung, Fathim, dan Inta pun melanjutkan ekspedisi menjelajah dari satu stand ke stand lainnya. Hah, kalau lihat buku tuh jadi lapar mata. Hihi. Tahan, Cenung!*sambilkedipkedipinmata. Stand yang paling asyik tuh pas aku sama Inta bikin tulisan nama. Hihi.Trus Inta nunjukin ada hiasan lucu dengan gambar Doraemon. Beli deh! Berdua heboh sendiri dan Fathim hanya senyum-senyum sambil motret-motret melihat aksi kita.

Di salah satu stand, akhirnya aku menemukan sebuah novel yang selama ini aku cari. Novel bersampul hijau karya Tasaro GK yang pernah menemaniku mbolang di ibu kota. Novel yang sangat bersejarah dalam hidupku. Hehehe... ^_^ Horeee, akhirnya punya juga tu novel.

Saat lagi asyik milih buku, ada SMS masuk: “Dah di lokasi?”. Langsung tak bales: “Sudah. Namamu dipanggil terus tuh, kayak bocah ilang. Hihi...”
Ya, dari tadi kita datang bagian informasi dah heboh ngumumin kalau akan ada bedah novel The Lost Java bersama penulisnya di panggung utama Jogja Muslim Fair sore itu.

Setelah “dipaksa puas” wisata intelektualnya, kita pun menuju bagian informasi yang berlokasi di belakang panggung. Makan ice cream dulu di situ. Hihi. Kang Kun Geia dan para rekan IG Press juga sudah duduk-duduk di kursi. Bentar ya, ice creamnya nanggung... :) eh, ada adegan di mana aku ketemu dengan seorang akheat yang sangat ingin bertemu denganku dan akupun sangat ingin bertemu dengannya. Sore itu, atas izin-Nya terjadilah sebuah pertemuan yang sangat istimewa. Diary Ramadhan terakhir punberpindah ke tangan dia... So sweet banget lah!

Ba’da Ashar kita ngumpul-ngumpul di deret kursi belakang. Ngobrol dengan Kang Salman dari IG Press (selaku Tim Management TLJ dan pihak penerbit... ^_^). Urusan deal dan clear, acara bedah TLJ pun dimulai.

Bedah TLJ
MC pun mengawali dengan perkenalan dari pihak penerbit IG Press dengan hasil karya perdananya yaitu novel The Lost Java (hm, info terupdate: bulan Ramadhan ini TLJ akan menjalani serangkaian proses CETAKAN KEDUA!). Kang Salman juga menginfokan tentang lomba bedah novel TLJ yang berhadiah total 3 juta. Info lengkap juga bisa dilihat di grup “The Lost Java”.

Selanjutnya, memasuki acara inti bedah novel. Didampingi Kang Eka, yang konon beliau berdarah Papua, Kun Geia pun mulai memaparkan tentang TLJ lalu sebagai pembanding seorang penulis senior FLP Jogja, Kang Ganjar Widhiyoga. Kolaborasi yang dahsyat dan mantap banget dah!


Nung banyak dapat pelajaran berharga sore itu terutama ketika kita berkarya kemudian memadukan antara “IMAJINASI” dan REALITA”. Kereeen! (selengkapnya, bisa pinjam catatan Nungma. Hehe...)

Cuplikan TLJ… ^_^

Selama ekspedisi, badai es beberapa kali mengamuk, oksigen minim pada ketinggian, dan suhu -45° C menyengat dengan dinginnya. Longsor es mengincar setiap saat, tebing-tebing tinggi sulit untuk dilewati,hingga jurang curam menganga untuk disebrangi. Namun, dari semua itu, ada hal lain yang jauh lebih mengancam keselamatan tim WAR. Di belakang mereka, sebuah organisasi bawah tanah kliber internasional yang terkenal kejam dan brutal menaiki Gunung Vinson Massif dari jalur daki yang lain. Tujuan mereka satu, merampas formula dari tim WAR dan menggunakannya untuk menguasai dunia demi satu pemerintahan,The New World Order.

Petualangan novel bergenre science-thriller fiction dalam The Lost Java menyajikan tiga komponen yang digarap dengan serius berupa “sisi keilmuan” yang dipadukan dengan adegan-adegan “pemicu adrenalin” yang menyedot habis “rasa penasaran” pembaca di setiap akhir babnya. Dan tentu saja disempurnakan dengan “romantika cinta” yang dibingkai apik dalam konflik yang bertubi-tubi.The Lost Java lebih dari sekedar novel Sci-Fi. Ceritanya dipersiapkan dengan matang. Jadilah alur dalam buku ini penuh dengan jalinan yang sarat ketegangan, menyuguhkan kepuasan tersendiri bagi para pemburu bacaan thriller

BERSAMBUNG…


INFO BEDAH NOVEL “THE LOST JAVA”
Iqra’...! Bacalah!
Perintah itu merupakan kata pertama dari wahyu yang disampaikan Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw. Iqra’ berarti membaca, menganalisa, mendalami, merenungkan, menyampaikan, meneliti, dan lain-lain. Iqra’ mencakup obyek apa saja yang dapat dijangkau oleh kata tersebut. Baik itu “membaca” ayat-ayat yang bersumber dari Allah Swt (Al Qur’an) juga “membaca” hasil karya manusia seperti buku-buku, koran, dan media literasi lainnya.
The Lost Java layak dibaca banyak orang! Karena banyak hal luar biasa yang tersurat maupun tersirat di dalamnya...

“Ada 5 hal yang kugaransikan pada para pembaca dari novel
THE LOST JAVA: Alur Cepat (menguras adrenalin dengan adegan-adegan penuh ketegangan), Konflik Bertubi-Tubi (mengaduk-aduk emosi), Detail Setting (membawa nyatanya tempat ke kepala pembaca), Sains (menawarkan banyak ilmu pengetahuan), dan tentu saja Romantika Cinta (melengkapi harmonisasi cerita). THE LOST JAVA dipersiapkan dengan sangat matang, sebagai persembahan dari seorang anak negeri bagi para pemburu novel science fiction dan thriller.” [Kun Geia, 2012]

Untuk kebutuhan bedah novel THE LOST JAVA dapat menghubungi Tim Management The Lost Java
Contact Person: 085647122033

Agenda September:
Insya Allah, bedah novel TLJ di Palembang dan sekitarnya... bagi rekan-rekan yang di wilayah Sumatra (FLP, komunitas pena, dll) bisa contact management untuk info bedah novel dan pelatihan kepenulisan)

***

 Penari Pena Writing Laboratory akan memberikan langkah-langkah bagaimana melahirkan tulisan-tulisan indah dari jemari Anda, karena tulisan yang indah adalah kejutan magis yang akan membawa setiap pembaca untuk mencintai Anda, ia adalah jemari Anda yang menyentuh hati mereka setelahnya... dengan Writing Lab. Formula "TUJUH RAHASIA PENULIS HEBAT YANG HAMPIR PUNAH".Anda akan segera menyadari bahwa Anda telah DICINTAI pembaca, karena keindahan tulisan Anda yang tercipta dengan menggunakan salah satu dari tujuh formula itu telah MENYENTUH hati mereka…

Management Penari Pena Writing Laboratory
Sonopakis Lor no 362 Kasihan Bantul Yogyakarta.
Email: ManagemenPPWL@yahoo.com 
Contact Person: 08564 7122 033


(ADA APA INI? PENASARAN? Tunggu aksi selanjutnya!)

[Keisya Avicenna, lembar ke-12 Ramadhan]

MELATI [11]: “ADA CINTA DI KERAJAAN LEBAH_HIMABIO 2008”

Sunday, August 05, 2012 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Tuesday, July 31, 2012 at 4:36pm ·

Buka-buka file di doralepito gak sengaja nemu ketikan ini…dan Nungma kembali mengenang masa itu…

NORMA DI MATA PARA PRESIDIUM HIMABIO 2008….
(Secarik kertas yang saya temukan di ‘kantong ajaib’ DORAEMON).

Bagaimana ya sosok seorang NORMA di mata para penggedhe Kerajaan Lebah periode 2008?

1.  Menurut Sutikno Arthur, Sang Ketua Umum  (KETUM) HIMABIO
-            Pinter…itu kelebihanmu!!
-            Terlalu pendiam dan penurut…itu kadang jadi kelemahanmu. Tapi ide-idemu cukup bagus… kamu harus belajar berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain. Jangan minder dengan kelemahanmu. PD-mu harus dibangkitkan!! Be GLORY!
[“SIAP BOZ! Nungma kan DIMENSI : DIam-diam MENyimpan potenSI…Hmm, LANJUTKAN!”]

2. Menurut Rhosid, Sang Koordinator Departemen Kerohanian (DKRh)
-          Orangnya ceria, enerjik, pantang menyerah.
-          Kadang-kadang suka nyebelin (ya tapi dikit sih)…[”hmm, yaiyalah cid, kita musuh bebuyutan. Hehehe..”]
-          Rajin, supel, istiqomah dalam kegiatan
-          Sisi negatifnya : kadang-kadang cuek sama temen; kadang egois dalam satu hal (???): sudah cukup itu saja ntar tambah dosa buatku!!
-          “SEMANGATmu yang kami tunggu! Jangan pernah menyerah!!”
-          “Jangan lupa istirahat, makan, sholat. Jangan terlalu dipaksain belajar, ntar malah sakit!”[“Nggih, pak ustadz Ocid…LAKSANAKAN!”]

3. Menurut Bimo, Sang Koordinator Departemen Penelitian dan Pengembangan Organisasi (DPPO)
-          Norma, SALAM WONOGIRI! [“Salam SUKSES Bim! WONOGIRI kan SUKSES!!”]
-          Aku harap suatu saat nanti, Insya Allah, kita bisa perbaiki Wonogiri [“Amiiiin, Bim..KITA PASTI BISA!!”]. tapi gak tau dalam bentuk apa kerja sama tu. Aku senang tinggal di Wonogiri, meski bukan asli Wonogiri. Tempate penuh tantangan…[“TAKLUKKAN TANTANGANMU, Bim!”^^v]. dan lingkungane nyenengke yo…
-          Salam persahabatan! Doakan aku agar bisa menjadi orang yang berguna, baik, dan sholeh..[“Insya Allah, Bim”].
-          Maaf jika aku pernah berbuat salah. OK?? [“OK, Bim…”]

4. Menurut Budi, Sang Koordinator Departemen Pendidikan dan Keilmiahan (DPK)
-          Mungkin secara fisikly, sangat terlihat kalau orange intelek dan sangat muslimah. Yah, terus saja menuju ke yang lebih baik. Selalu ada jalan menuju ke sana. Yah, mungkin banyak juga yang memilih tempat curhat ke Norma, karena mereka menganggap ada sesuatu yang lebih dari Norma yang sangat dibutuhkan orang lain. GAK ADA LOE GAK RAME! Ya meskipun agak pendiem, tapi gakpapa…[“gak salah nih, pendiem???hehehe..”]. karena sumber masalah salah satunya dari mulut..[”OK, Bro..Siiip..”].
-          Ntah semangat dari mana, tapi ku sangat salut ma kamu, bisa memenej waktu dengan baik, padahal mengikuti banyak organisasi juga. Tapi organisasi jangan dijadikan prioritas, ntar bisa-bisa terjebak di dalamnya.
-          Sekalian mau ngucapin makasih atas segalanya, makasih telah membantu banyak, khususnya buatku…
-          Norma, sosok yang selalu pengin berbuat kebaikan dalam kebersamaan. Dy pengen berubah, sekaligus mengajak orang lain juga berubah
-          Ide dan pikiran yang ada di otaknya Insya Allah orisinil, tumbuh secara langsung, padahal mungkin dy udah banyak pikiran…Thanks 4 all!
-          Semoga Allah swt selalu menjaga dan menuntunmu ke dalam jalan yang benar. Amin…

5. Menurut Joko Ari, Sang Koordinator Departemen Seni dan Olahraga (DSO)
-          Mbak, kamu orange kreatif ya! Wah, kamu juga muslimah yang baik. Tapi kekurangane belum komunikatif sama temen…[“Insya Allah, sekarang sudah berusaha dan akan terus belajar, Ri…thanks ya..”]. mumpung sama-sama jadi asisten, mungkin nanti bisa dikeluarkan masukan-masukannya buat kemajuan praktikum IPL..
-          Dewasa tidak hanya dalam diri. Tapi, dewasa dalam mengungkapkan, tunjukkan bahwa kamu terbaik di mata temanmu, tidak apa kita dianggap sombong, sombong dalam kepintaran dan agama…[“Tapi, semoga diri ini jauh dari sifat sombong…Aamiin..”]

6. Menurut Kiki, Sang Sekretaris Umum (SEKUM)
-          Nurma..[huh..ni anak selalu salah nulis namaku! NORMA yo bu…”]. Aku bangga ma kamu. Ide-ide kamu brilliant. Tapi, menurutku, jangan terlalu dipendam thok, tapi bener-bener direalisasikan.
-          Sudah hampir 2 tahun bersama, aku harap kesempatan kita bisa bersama ini di HIMABIO, bisa mengenal secara kekeluargaan..[“hmmm…dasar Bahasa Lampung, susah dimengerti…hehehe..”]
-          Jangan cuek ya!!
-          Jangan banyak diem!
-          (-) Galak! [“hehe…khusus buatmu, ki!”]

7.  Menurut Santi, Sang Koordinator Departemen Hubungan Masyarakat (HUMAS Seorang pejuang keras, ulet, tekun dan bersemangat. Tapi biarpun banyak kesibukan, jangan lupa jaga kesehatan yach, jangan telat maem yah, heeee… makasih banyak ya,selama ini dah ngajarin aku banyak hal. Walaupun mungkin kamu gak sadar akan itu. Tapi kadang kalo budhe  (hmmm, San, kapan Nungma nikah sama pakdhemu…ckckck…SAKIT!’kata Tanti’) lagi sibuk akan sesuatu hal penting, pasti aku dicuekin deh..Ya, aku sih coba sadar klo emang sesuatu itu jauh lebih penting. Hehehe…
Maaf juga ya budhe, klo aku dah banyak salah n ngrepotin.
Makasih banyak buat bantuan dan dukungannya. Aku yakin DK (Departemen Kaderisasi) pasti maju di bawah pimpinan Budhe.
Tetep semangat ya! Pasukan lebah takkan pernah menyerah!
Aku mohon dengan sangat, bantuan, doa, dan dukungannya yach!
(OK, Cin….HUMAS juga siip di bawah kendalimu…hehehe…jangan pingsan-pingsan lagi yach…^^v)

8. Menurut Sukma, Sang Bendahara Umum (BENDUM)
Kamu tu orangnya di mataku SMART (ehm…semoga tidak melayang…hehehe…), bisa memanajemen dirimu. Sejujurnya di mataku kamu gak ada jeleknya sih. Aku rasa kamu harus lebih bisa lebih semangat, dan jangan pernah mengeluh. Ajarin temen-temenmu yang mungkin kurang. Aku tahu kamu berat menjadi Koordinator DK, tapi aku yakin kamu BISA! Ayo Ma, kita sama-sama saling bahu-membahu untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Oya, aku minta maaf kalo-kalo ada salah mpe sekarang. We love you so much…. (love you too, CingCing…)

Satu tahun beramanah di HIMABIO benar-benar “MEMPERKAYA” diri ini…Terima kasih banyak buat semuanya… Nungma sangat merindukan saat rapat dan melakukan banyak hal bersama kalian…disinilah Nungma belajar menjadi ‘seorang konseptor handal’ dan ‘pekerja teknis profesional’.  Sekali lagi, terima kasih banyak ya….

NORMA adalah aturan, tatanan, pranata, atau kaidah yang mesti diterapkan, yang mengatur manusia agar lebih manusiawi, yang mengatur manusia agar punya harga diri, agar manusia punya nilai di mata manusia lainnya dan di mata Sang Pencipta…
 NORMA adalah sesuatu yang berharga…
 Dan semoga seseorang yang bernama NORMA ini benar-benar berharga di mata MANUSIA dan SANG PENCIPTA!
Aamiiiiiiiin (Catatan seorang SAHABAT zaman Putih Abu-Abu…)

[Muhasabah Keisya Avicenna di lembar 11 Ramadhan… saat Rindu Kerajaan Lebah]

MELATI [10]: "THE SECRET OF SHALIHAH"

Sunday, August 05, 2012 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Monday, July 30, 2012 at 11:03am ·
“Seandainya seorang bidadari dari surga menampakkan diri kepada penghuni bumi, niscaya cahaya tubuhnya dan bau harumnya akan memenuhi ruang antara langit dan bumi, serta kerudung rambutnya lebih indah dan bernilai daripada dunia dan seisinya.”
[HR. Bukhari]

Pesona bidadari berpendar sangat kuat, membuat getar kecemburuan yang menghebat pada diri ini, diri seorang muslimah yang mendamba shalihah. Shalihah yang dirindu jannah. Shalihah nan jelita yang didamba surga. Saya-kah? Engkau-kah? Kita semua pasti ingin meraih cita-cita itu.

“Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik. Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al Waqi’ah [56]: 22-24).

Kepribadian seorang muslimah haruslah berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Keduanya merupakan warisan agung Rasulullah Saw. untuk ummatnya yang bersumber dari Allah Swt. Bila disederhanakan, kurang lebih ada sepuluh karakter yang harus melekat pada pribadi seorang muslimah. Kesepuluh karakter itu antara lain :
  1. Sali[MU]l Aqidah (Aqidah yang bersih)
  2. [S]hahihu[L] [I]badah (Ibadah yang benar)
  3. [M]atinul Khuluq (Akhlak yang kokoh)
  4. Q[A]dirun ‘Alal Kasb (Mandiri)
  5. Muja[H]idu Linafsihi (Berjuang melawan hawa nafsu)
  6. Mut[S]aqaful Fikr (Intelek dalam berpikir)
  7. Munazham fi Syu’uni[H]i (Teratur dalam suatu urusan)
  8. Q[A]wwiyu[L] Jism (Kekuatan jasmani)
  9. Har[I]tsun ‘Ala Waqti[H]i (Pandai menjaga waktu)
  10. N[A]fi’un Lig[H]airihi (Bermanfaat bagi orang lain).
(dari buku "THE SECRET of SHALIHAH"-nya Aisya Avicenna...)

Sebaik-baik perhiasan ialah wanita shalihah. Dan wanita shalihah adalah mereka yang menerapkan islam secara menyeluruh di dalam dirinya, sehingga kelak ia menjadi penyejuk mata bagi orang-orang di sekitarnya. Senantiasa merasakan kebaikan di manapun ia berada. Bahkan seorang Aidh Al-Qarni menggambarkan wanita sebagai batu-batu indah seperti zamrud, berlian, intan, permata, dan sebagainya di dalam bukunya yang berjudul “Menjadi Wanita Paling Bahagia”.

Subhanallah...
Tak ada kemuliaan lain ketika Allah menyebutkan di dalam Al Qur'an surat An-Nisa ayat 34, bahwa "wanita shalihah adalah yang tunduk kepada Allah dan menaati suaminya, yang sangat menjaga di saat ia tak hadir sebagaimana yang diajarkan oleh Allah."

Dan bidadari pun cemburu kepada mereka karena keimanan dan kemuliaannya. Bagaimana caranya agar menjadi wanita shalihah? Tentu saja dengan melakukan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Senantiasa meningkatkan kualitas diri dan menularkannya kepada orang lain. Wanita dunia yang shalihah kelak akan menjadi bidadari-bidadari surga yang begitu indah.

Duhai saudariku muslimah, maukah engkau menjadi wanita yang lebih utama dibanding bidadari? Allah meletakkan cahaya di atas wajahmu dan memuliakanmu di surga menjadi bidadari-bidadari surga. Maka, berlajarlah dan tingkatkanlah kualitas dirimu, agar Allah ridha kepadamu...

Shalihah...oh... Shalihah... ALHAMDULILLAH! ^_^

[Keisya Avicenna, lembar ke-10 Ramahan.. MARI TERUS BERBENAH!]