Jejak Karya

Jejak Karya

Friday, February 03, 2017

[Hari 7] : UNGKAPAN CINTA DAN KASIH SAYANG

Friday, February 03, 2017 0 Comments

Kamis, 2 Februari 2017

Ungkapan cinta dan kasih sayang sangat diperlukan untuk menjaga keharmonisan hubungan dengan pasangan. Ungkapan tersebut juga merupakan salah satu bentuk konkret dalam memupuk jalinan kasih sayang antara suami dan istri. Namun bukan berarti kita hanya saling melontarkan kalimat romantis tanpa diiringi dengan tingkah laku.

Ungkapan cinta yang dimaksud di sini bukan hanya kata-kata, namun juga perwujudan nyata dari ucapan manis tersebut. Intinya, kita berusaha menunjukkan cinta pada pasangan lewat perilaku juga. Hal ini tentunya sangat membawa dampak positif, tidak hanya pada hubungan itu sendiri tapi juga pada suami/istri itu secara individu. Setiap orang pasti senang dan bahagia jika mendapat pujian. Apalagi pujian dan perhatian itu datang dari pasangannya.
Ungkapan cinta dan kasih sayang juga bisa mengurangi stress yang dialami pasangan. Suami/istri akan menjadi lebih rileks dan bahagia. Jika stres berkurang dan badan rileks, tentu kesehatan juga bisa jadi lebih baik. Inilah salah satu bukti pentingnya kata-kata cinta.

Alhamdulillah, 2 Februari 2017, ada salah satu momen istimewa hari ini, yaitu saya ‘berkurang usia’. Memasuki usia kepala 3. Alhamdulillah, banyak hal istimewa yang aku dapatkan di usia yang harus membuatku semakin bijak dalam berpikir, mengambil keputusan, dan bertingkah laku. Apalagi sebentar lagi statusku akan berubah menjadi seorang “IBU”, InSyaa Allah…

Pagi yang istimewa di hari #KamisRomantis, suami mengungkapkan rasa cinta dan sayangnya kepadaku. Bahagiaaa sekali rasanya. Apalagi kata-kata selanjutnya penuh dengan doa-doa istimewa. I love you too, pangeran kunci surgaku…

#hari7
#tantangan10hari

#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip


Wednesday, February 01, 2017

[Hari 6] : KOMUNIKASI UNTUK SALING MEMOTIVASI

Wednesday, February 01, 2017 0 Comments




Rabu, 1 Februari 2017

Obrolan pagi kami berlangsung usai aktivitas Subuh sebelum jalan-jalan pagi. Suami  bercerita kalau semalam hampir pingsan saat badminton. Memang sih beberapa minggu lalu suami sempat batuk cukup lama hingga membuat badannya kurang fit bahkan sempat cuti kerja. Mungkin fisik suami memang belum 100% fit.

 “… untuk sementara waktu, Mas Sis jangan olahraga fisik yang berat dulu, jalan kaki tiap pagi nemenin Adik atau joging pelan Insya Allah cukup. Nanti kalau badannya udah benar-benar enakan, baru deh renang atau badminton lagi,” ucap saya.

Mas Sis mengiyakan.

“Sempatkan juga untuk pijat refleksi atau bekam bulan ini, ya…. Mas Sis bener-bener jaga kesehatan, jangan memforsir diri ya…,” ucap saya lagi.

Lalu, Mas Sis  memijit kedua kaki, tangan, dan punggung saya. Setelah sebelumnya saya memijit kepala dan tangannya. Lalu, seperti hari-hari sebelumnya, kami saling menanyakan agenda masing-masing.

“Adik hari ini liqo’ di mana?” tanya Mas Sis.
“Nanti di Bu Utami, dekat rumah Ani.”
“Tapi, berangkat gasik ya. Mas ada rapat yayasan jam 8,” katanya. (Saya biasanya liqo’ tiap Rabu jam 08.30)
“Oke. Sarapan nasi timlo dulu ya, kita nanti berangkat jam 7 aja,” jawab saya.
“Ya dah. Jalan-jalan yuk!” ajak Mas Sis sambil mengelus lembut perut saya. Debay di perut pun membalasnya dengan tendangan lucunya. Hehehe.
=====================================================
Hari ini saya kembali belajar, bahwa saat komunikasi dapat terjalin dengan baik, Insya Allah, hubungan rumah tangga akan harmonis. Saya pun belajar untuk berkomunikasi tidak hanya memberikan solusi tapi juga memotivasi.


#hari6
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip


Tuesday, January 31, 2017

[Hari 5] : SALING BERTANYA AGENDA HARIAN]

Tuesday, January 31, 2017 0 Comments




Selasa, 31 Januari 2017

Dialog hangat pagi ini yang berlangsung antara saya dan suami terjadi saat kami jalan-jalan pagi.
“Dek, agendanya apa hari ini?” tanya suami.
“Pagi masak dulu buat sarapan. Selesai urusan rumah, lanjutin ngedit naskah, Say. Banyak yang belum kelar, nih. Terus jam 13.00 ke Citraland, nobar film Iqro’. Adik naik taksi aja sama Septi, njemput Iis dulu soalnya,” jawab saya.
“Berarti nanti nggak ada les menulis di Klipang?” tanya beliau lagi.
“Enggak, les menulis hari ini diganti nobar, kalau Mas Sis agendanya apa?”
“Hari ini ketemu pihak BSM dan BNI Syariah, terus ada rapat di kantor persiapan raker. Nanti selesai nonton jam berapa?”
“Paling sekitar jam 4 an,” jawab saya.
“Oh, InSyaa Allah nanti Mas bisa jemput,” ucap suami.
“Oke, deh…”

Salah satu hal yang mulai kami biasakan adalah saling bertanya agenda harian atau rencana mingguan kami kalau ada acara besar. Misal, suami harus ada rapat di luar kota. Suami akan menyampaikan jauh-jauh hari. Atau saya ingin mengikuti kelas senam hamil di akhir pekan dan suami saya minta mengantar, biasanya akan saya sampaikan di awal pekan, kalau suami nggak bisa mengantar, saya bisa menyiapkan plan B atau C. Hal ini kami rasakan benar manfaatnya, di sisi lain kami belajar untuk menentukan prioritas agenda harian, memanfaatkan 24 jam dengan lebih produktif, juga untuk mengecek agenda masing-masing.


#hari5
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip




[Hari 4] : MEMBUKA DIALOG DALAM BERKOMUNIKASI

Tuesday, January 31, 2017 0 Comments


Senin, 30 Januari 2017

Hari ini obrolan santai saya dan suami berlangsung saat istirahat siang waktu suami pulang dari masjid. Kebetulan jarak rumah ke kantor suami  hanya sekitar 5 menit jalan kaki, dan rumah kami memang dekat dengan masjid besar.

Obrolan kami seputar kondisi rumah. Bahasan kami tentang bagian-bagian mana saja yang perlu diperbaiki dan dibersihkan (dengan bantuan orang lain), mengingat Insya Allah Maret bakalan ada anggota baru di rumah kami. Ada beberapa seng di atap rumah yang memang sudah saatnya diganti karena kalau siang saat angin bertiup kencang, seng-seng itu menimbulkan suara yang sangat berisik. Saya sampaikan kalau akhir-akhir ini kurang nyenyak istirahat siang karena suara seng yang sangat berisik tepat di atas kamar kami.

Saya awali komunikasi kami siang itu dengan dialog untuk mencari solusi bersama. Lalu saya dengarkan pendapat suami setelah melihat kondisi atap seng dari lantai 2. Akhirnya, suami membuat keputusan kalau akhir pekan pertama atau kedua di bulan Februari akan mengganti seng yang sudah aus itu karena beberapa hari ini suami sibuk dengan pekerjaan kantor, belum bisa membeli seng baru dalam waktu dekat.

Hari ini saya belajar untuk membuka komunikasi dengan dialog yang ringan serta menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami. Selanjutnya, membicarakan solusi terbaik atas permasalahan yang dihadapi bersama. Semuanya akan terasa sangat indah dan menyenangkan…

#hari4
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip





Sunday, January 29, 2017

[Hari 3] : KOMUNIKASI SEBAGAI SARANA BERMUSYAWARAH

Sunday, January 29, 2017 0 Comments



Ahad, 29 Januari 2017

Keluarga merupakan surga duniawi bagi suami istri. Keluarga, sekaligus sebagai sekolah pertama dalam melahirkan generasi pemimpin yang sholeh dan sholehah. Pada saat yang sama keluarga juga sebagai basis da’wah dalam terciptanya masyarakat yang Islami. Untuk mewujudkan keluarga sebagai syurga, sekolah dan pondasi masyarakat Islami diperlukan adanya komunikasi di antara seluruh anggota keluarga.

Komunikasi sebagai sarana bermusyawarah.
Setiap keluarga membutuhkan musyawarah dalam menyelesaikan berbagai urusan. Sebab hasil musyawarah akan lebih sempurna dibandingkan hasil pemikiran seseorang dan dapat dipertanggungjawabkan oleh seluruh anggota keluarga sehingga rasa kebersamaan akan menjadi milik bersama.

Allah berfirman: “Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam suatu urusan.” (QS. Ali Imran [3] : 159).

Hari ini, obrolan saya dan suami seputar perlu tidaknya “khadimat pocokan” (tidak nginep) yang akan membantu saya menyelesaikan urusan domestik pasca melahirkan nanti. Akhirnya, kami pun bermusyawarah dan diputuskan bersama kalau kami akan berusaha mencari khadimat tersebut, setidaknya beliau yang akan membantu meringankan pekerjaan saya dan suami seperti mencuci, memasak, menyetrika dan membersihkan rumah.

Hari ini saya pun belajar betapa pentingnya mengambil sebuah keputusan dengan melibatkan orang terdekat, terlebih bisa dengan cara musyarawarah untuk mencapai kata mufakat. Alhamdulillah…

Semoga kami pun bisa segera mendapatkan khadimat yang sesuai dengan apa yang kami harapkan. Aamiin…


#hari3
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip