Jejak Karya

Jejak Karya
Showing posts with label blogger gandjel rel. Show all posts
Showing posts with label blogger gandjel rel. Show all posts

Sunday, May 10, 2020

JADIKAN RAMADAN DAN LEBARANMU TETAP ISTIMEWA MESKI DI RUMAH AJA

Sunday, May 10, 2020 0 Comments


Kita semua tahu, suasana Ramadan tahun ini sungguh-sungguh berbeda karena efek pandemi Corona. Tak ada tarawih di masjid, tak ada kegiatan TPQ, tak ada acara buka bersama di luar, tak ada majelis taklim tatap muka, yang paling terasa adalah tak ada mudik ke kampung halaman. Sediiiiiih banget rasanya… Tapi, kita tak bisa menolak kenyataan atas segala takdir yang telah Allah gariskan. Jalani saja semuanya dengan lapang dada, dengan kesabaran teristimewa, serta tak henti langitkan doa, semoga Allah mampukan kita semua.

Ramadan sudah separuh perjalanan, bagaimana kabar iman? Bagaimana kabar tilawah kita? Kabar ibadah-ibadah harian kita? Semoga tak ada hari berlalu kecuali segalanya bertambah dan menjadi lebih baik, baik kualitas maupun kuantitasnya. Aamiin.

Ramadan sudah separuh perjalanan. Biasanya jelang 10 hari terakhir, banyak persiapan yang saya lakukan, salah duanya: kegiatan “Mukhoyyam Qur’an (MQ)” dan “Mudik Lebaran”. Biasanya, setelah MQ, saya akan diantar mudik ke Wonogiri dulu oleh suami. Lalu suami akan kembali ke Semarang untuk i’tikaf dan baru akan mudik sekitar H-2 atau bahkan H-1 Lebaran karena masih jadi panitia pembagian zakat. Biasanya (lagi), saya sudah mulai persiapan packing keperluan saya, suami, dan Dzaky untuk mudik. Mulai dari pakaian, buku, mainannya Dzaky, oleh-oleh, dll. Tapi kini, koper masih tertata rapi di atas lemari. Rencana mudik yang harus ditunda dulu, sampai pandemi Corona berlalu…

Persiapan lebaran kali ini, tak ada persiapan khusus sebenarnya, kegiatan MQ akan tetap berjalan meski nanti via virtual. Padahal tahun kemarin bisa mabit (menginap) di masjid bersama sahabat-sahabat salihahku. 1 hari bisa tilawah minimal 10 juz. Bisa setor hafalan baru minimal setengah juz. Bisa berlama-lama dengan Al Qur’an tanpa kepikiran nanti masak buat menu buka atau sahur apa (karena sudah disediakan panitia). Tentu saja, Ramadan kali ini berasa ada yang kurang. Setelah MQ, bisa lanjut mudik, menghabiskan 10 hari terakhir Ramadan di rumah Wonogiri. Bisa menikmati santap sahur dan buka bersama keluarga tercinta. Sudah kangen banget sama kuliner Wonogiri dan Klaten. Hiks…

Rencananya lebaran nanti, kami sekeluarga akan nge-ZOOM bareng-bareng baik keluarga Wonogiri maupun Klaten, juga sahabat-sahabat dan sanak keluarga.

Lebaran 2019 di Wonogiri

Jadi #autonyanyi lagunya keluarga DNA Adhitya…

Bulan mulia kini tlah tiba
Terasa berbeda karena Corona
Bulan mulia kini tlah tiba
Terasa berbeda karena di rumah aja

Ramadanku kini di rumah aja
Tarawih di rumah
Bersama keluarga
Indah penuh berkah
Meski di rumah aja

Banyak tilawah
Banyak sedekah
Perbanyak ibadah
Mohon ampunan-Nya

Bersama-sama kita berdoa
Hilanglah Corona
Bangkitlah Indonesia!

Ramadanku kini di rumah aja
Tarawih di rumah
Bersama keluarga
Indah penuh berkah
Meski di rumah aja

#CENUNGMERENUNG
Metamorfosis Cinta Di Ramadan Mulia
Fase 1: TELUR
“Inilah faseku bermula. Bersiap hadapi sekian proses yang akan aku jalani. Awal untuk sebuah akhir yang indah, itu harapku!”

Fase 2: LARVA
“Aku terlihat begitu menjijikkan. Bahkan aku pun tak mengenali bayanganku sendiri di cermin. Tapi, syukur adalah sebuah keterterimaannya aku pada diriku sendiri. Karena itu artinya, aku menghargai sebuah karya cipta Maha Agung. Dan inilah fase hidupku untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya. Bersiap menghadapi fase penuh penempaan selanjutnya.”

Fase 3: KEPOMPONG
“Inilah fase terberat yang memperkaya jiwaku akan arti kesungguhan, kesabaran, keikhlasan, perjuangan, dan kebeningan hati. Fase muhasabah dan penemuan hakikat diri. Inilah fase paling menentukan. Karena ujian terus datang membadai. Inilah faseku untuk menjadi pribadi yang lebih baik, pribadi yang berharap layak menyandang gelar insan bertaqwa. Aku ingin meraih gelar itu agar kepakan sayapku sempurna…”

Fase 4: KUPU-KUPU
“Atas kesabaran yang berhasil aku kumpulkan, tibalah masa di mana aku membuka kulit kepompongku. Belajar membuka sayapku yang masih terasa rapuh. Hangat sang mentari pun membakar semangatku. Jiwa-jiwa terlahir menjadi pribadi yang baru. Ya, aku yakin! Aku pasti mampu merentangkan sayapku kuat-kuat. Terbang menghiasi taman melati surga, senantiasa menjadi penyejuk bagi siapapun yang melihatku dalam tatapan cintanya. Menebarkan pesona teristimewa sebagai tanda kesyukuranku pada Sang Pencipta…”


Selamat bermetamorfosis di bulan Ramadan dengan semangat “Mengetuk Pintu Ar Rayyan”! Yuk, optimalkan hari-hari terakhir Ramadan dengan amalan-amalan istimewamu! Selepas Syawal, semoga kita semua layak menyandang predikat insan bertaqwa. Aamiin Ya Rabbal’alamiin…




Monday, March 30, 2020

MARI NGEBLOG DENGAN SUKA CITA

Monday, March 30, 2020 0 Comments



“Mbak, kenalin nama saya Ima (bukan nama sebenarnya), saya juga dari Semarang, kemarin saya baca tulisan di blog Mbak tentang perjalanan program hamil, yang judulnya “Metamorfosis Penantian…”. Saat ini, saya dan suami juga sedang program hamil, Mbak. (bla…bla…bla, intinya beliau curhat panjang x lebar). Setelah baca tulisan Mbak, saya jadi tambah optimis. Mohon doanya ya, Mbak…”

“Selamat siang. Benar dengan Kak Norma? Kak, saya mau daftarkan anak saya untuk bergabung di DNA Writing Club. Saya dapat info setelah browsing di internet dan baca blognya Kak Norma.” (Ada pesan masuk ke WA siang itu).

Cuplikan ‘adegan’ di atas bermula dari kebiasaan orang jaman now untuk bertanya di dunia virtual lewat browsing di internet alias nanya mbah Google dengan keyword tertentu. Yups, ketika keyword yang diharapkan itu mengarah ke tulisan kita di blog… wow, manfaatnya sungguh luar biasa! Sebenarnya, saya sudah mulai nulis di blog sejak zaman masih kuliah, isinya curhatan atau catatan keseharian, puisi, dll. Lalu sempat aktif banget, semangat nulis one day one postingan setelah dapat tantangan dari Kang Nassirun Poerwokartun, seorang kartunis dan novelis (salah satu karyanya tetralogi Penangsang). Terus mulai naik-turun konsistensi menulis di blog dengan beragam alasan karena bagi saya ngeblog masih sebatas mengasah keterampilan menulis di zona hijau (masih untuk diri sendiri).

Tahun 2015 mulai bergabung di komunitas blogger perempuan di Semarang: Blogger Gandjel Rel dengan tagline-nya “Ngeblog ben rak ngganjel”. Dengan bergabung di komunitas ini, saya pun mulai konsisten ngeblog lagi, sering ikut kopdar/gathering sesama blogger, beberapa kali dapat job (tentunya dapat transferan fee dong, yak), bahkan pernah beberapa kali menang lomba blog juga. Senang sekali rasanya. 2017-2019 aktivitas ngeblog saya mengalami penurunan yang sangat tajam, super ndlosor sampai tiarap semangat ngeblognya. Hihihi (*plak!). Padahal domain tiap tahun udah dibayarin saudari kembar saya. Meski begitu, saya tetap menulis di ranah yang lain, kok. Bismillah, salah satu goal saya di 2020 adalah konsisten ngeblog lagi. Bahkan salah satu impian saya bisa posting 100 tulisan di blog. Ya Allah, paringono istiqomah! Aamiin. Terus tampilan blog saya sudah dipercantik sama Mbak Marita (makasih ya, Mbak!). So, nggak ada alasan untuk nggak rajin nulis di blog lagi. Apalagi masih bergabung di Blogger Gandjel Rel dengan para anggota yang semakin cetar dalam dunia per-bloggingan. Harus banyak belajar lagi dari mereka. Harus semangaaat!!!

Nah, banyak sekali manfaat ngeblog yang saya rasakan:
Mengasah keterampilan menulis
Dengan mengelola sebuah blog membuat kita memiliki lingkungan menulis yang baik. Mau tidak mau, ngeblog benar-benar “memaksa” kita untuk terus menulis. Akibatnya, ketrampilan menulis kita akan menjadi semakin baik karena setiap hari terus mengasah kemampuan menulis. Kita bisa belajar dari para blogger yang sukses menerbitkan buku. Mereka menjadi penulis profesional, penulis hebat yang membuat bukunya menjadi best seller. Salah satu contohnya: Raditya Dika.

Punya dokumentasi catatan secara virtual
Bermula dari kebiasaan menulis pengalaman, menulis reportase kegiatan, bahkan menulis hal receh dari peristiwa keseharian, bisa jadi kelak tulisan kita ini menjadi hal yang berguna di masa depan. Apalagi jika tulisan itu mendatangkan inspirasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk mereka, itu bisa jadi poin plus yang sangat istimewa.

Menambah jejaring dan pertemanan dengan beragam latar belakang
Alhamdulillah, dengan ngeblog, teman saya bertambah banyak. Salah satu dengan dengan blog walking (BW), merupakan kegiatan mengunjungi blog milik orang lain dengan meninggalkan komentar yang biasanya akan saling berbalas komen (dengan catatan nggak nyepam). Bermula dari BW inilah kita sudah menjalin pertemanan dengan orang lain. Selain BW, di setiap wilayah sekarang bisa kita jumpai beragam komunitas salah satunya komunitas blogger. Dengan bergabung di komunitas, kita akan mendapatkan banyak informasi dan bisa sharing banyak hal.

Membangun personal branding
Salah satu media sosial yang bisa digunakan untuk membangun personal branding adalah blog. Dengan menulis artikel-artikel tertentu (atau mungkin jenis tulisan lain) secara konsisten, kita akan belajar menjadi pribadi yang ‘khas dan spesialis’. Hal ini yang masih terus saya pelajari dan latih, tentu saja semuanya mensyaratkan waktu, kedisiplinan, dan konsistensi.

Dapat uang dari ngeblog
Alhamdulillah, saya sudah merasakan ini. Teman-teman blogger yang sudah profesional bahkan banyak yang menjadikan aktivitas blogging sebagai profesi utama  dan menghasilkan pundi-pundi rupiah yang fantastis. Wow, keren, ya!

Ada beberapa tips ngeblog agar konsisten yang nantinya akan saya terapkan agar goal 100 postingan tulisan di blog pada 2020 ini bisa terealisasi. Simak, yuk!
  1. Senantiasa meluruskan niat. “Niat jadi Blogger untuk apa?” (tanyakan selalu pada dirimu, Nung!)
  2. Menentukan target sesuai dengan kemampuan diri. Misal: target jadi blogger untuk menjadi penulis, maka lakukan latihan-latihan kecil untuk mencapai target itu, seperti menulis pengalaman di blog.
  3. Memanajemen waktu dengan baik. Langkah sederhana yang bisa dilakukan dengan membuat jadwal postingan.
  4. Belajar dari kesuksesan blogger lain. Hal ini juga nantinya akan saya lakukan, dengan ngepoin blognya juga rajin blog walking. Uhuy, semangaaat!
  5. Jangan pernah merasa puas, selalu dahaga ilmu dan lapar belajar. Karena ilmu akan terus berkembang dan ingat selalu pepatah: di atas langit masih ada langit. So, once again, jangan cepat merasa puas! Semesta ini terhampar begitu luas, banyak ayat-ayat kauniyah-Nya yang bisa kita resapi dan renungi maknanya, lalu kita goreskan bersama para pasukan aksara menjadi rentetan kata penuh makna. Masya Allah…
  6. Kreatif. Kata Raditya Dika, Jika kalian tidak bisa menyamai karya orang lain. Buat sesuatu yang berbeda.” Blogger yang mampu bertahan dengan genre yang sejak awal ia pilih dan konsisten itu karena mereka kreatif. Menciptakan sesuatu inovasi yang paling beda dari blog lain. Menjadi kreatif tentu saja butuh perjuangan, butuh proses dan mensyaratkan waktu.

Hmm… setelah saya mengalami hiatus yang panjang, ‘hibernasi yang melenakan’ dan harus nulis di blog lagi, itu bukanlah pekerjaan mudah untuk bisa mencapai titik konsisten yang sebenarnya. Tapi, Bismillah… optimis, saya pasti bisa! Kamu pun pasti bisa!



Fokus! Fokus! Fokus!

Mamiko kerja di Jakarta
Papipeb jemput di Pondok Cina
Mari ngeblog dengan suka cita
Posting tulisan penuh makna



Tuesday, March 10, 2020

IMPIAN BERKELANA KE TIMUR BERSAMA KELUARGA

Tuesday, March 10, 2020 0 Comments


Berlibur selalu menjadi momen yang sangat menyenangkan bagi saya. Apalagi jika bisa berlibur bersama keluarga. Banyak manfaat yang bisa saya rasakan, diantaranya dapat mengusir rasa jenuh dan menghilangkan stress setelah menjalani segala rutinitas dan kesibukan masing-masing. Liburan juga dapat meningkatkan keharmonisan keluarga, sehingga bonding keluarga pun semakin erat. Bagi saya, jalan-jalan atau berlibur bisa sebagai sarana mengasah kepekaan panca indra sekaligus memperkaya perspektif karena tentu saja akan mendapatkan pengalaman baru, bahkan ilmu baru sekaligus inspirasi untuk bahan tulisan (nabung di bank ide).


Jelajah Bogor dan Jakarta saat liburan keluarga 2019 silam (Sumber : dokumen pribadi)

Tahun 2019 kemarin, destinasi wisata keluarga kami di wilayah Jakarta, Bogor, dan sekitarnya. Traveling impian di 2020 ini kami sekeluarga ingin berkelana di wilayah timur. Yups, mbolang sesarengan di wilayah Pulau Jawa dulu saja, khususnya di Jawa Timur. Adapun tempat-tempat istimewa yang ingin kami kunjungi yaitu:

Gunung Bromo
Mupeng sekali waktu saudara kembar saya berwisata ke sana saat perjalanan dinas di Malang. Sejak zaman singlelillah, saya sudah pernah ada rencana traveling ke Bromo bersama teman-teman kuliah, namun batal terlaksana karena terkendala beberapa hal. Banyak hal keren yang bisa  dieksplorasi saat mentadabburi ayat-ayat kauniyah-Nya pada gunung setinggi 2.329 mdpl ini. Keseruan saat menggunakan mobil jip sewaan yang menempuh waktu perjalanan sekitar 2-3 jam dari Malang menuju lokasi yang sungguh memanjakan mata ini, sudah tergambar jelas dalam visualisasi impian saya. Meski medan yang ditempuh cukup menantang, perjalanan akan terbayarkan dengan suguhan alam yang menakjubkan. Apalagi jika bisa berkeliling naik kuda, kemudian berfoto di Pasir Berbisik, Sabana, dan Bukit Teletubbies, seperti yang pernah ‘dipamerkan’ saudara kembar saya. Aaaargh, mupeng sangaaat.

Masya Allah, pesona Gunung Bromo sungguh memanjakan mata.
(Sumber : https://pesona.travel/)

 
Jawa Timur (Jatim) Park 1, 2, dan 3
Yups, sudah ngebayangin Dzaky pasti senang sekali kalau kami ajak mengunjungi ketiga destinasi wisata ini. Jatim Park 1 bisa diibaratkan laboratorium interaktif raksasa dengan segudang ilmu pengetahuan yang tersaji didalamnya. Ada banyak wahana istimewa yang bisa dicoba bersama keluarga, seperti Superman Coaster, Waterboom, Science Center, Volcano Coaster, Sky Ride, Flying Tornado, Dragon Coaster, dan masih banyak lagi. Kalau saya mah pengin banget masuk Science Center dan Volcano Coaster. Pasti seru, asyik dan gue banget! Hehe. Terus, banyak fasilitas lain yang disediakan untuk pengunjung yang tentu saja sangat menarik, seperti Shuttle Car & Dotto Train, Pasar Wisata, Pasar Bunga, dan Pasar Buah. Jatim Park 1 adalah sebuah taman wisata rekreasi keluarga yang penuh dengan permainan seru. Selain itu, masih berada satu kawasan dengan Jatim Park 1, saya juga ingin mengajak Dzaky ke The Bagong Adventure Museum Tubuh. Pasti asyik bisa menjelajahi Museum Tubuh, seolah masuk ke dalam tubuh manusia sungguhan, bisa mengenal tubuh kita lebih dekat dan bisa jadi sarana belajar yang asyik dan menyenangkan.

Jatim Park 1
(Sumber foto : https://instagram.com/wisata_oke)

Nah, kalau Jatim Park 2 atau yang dikenal dengan Batu Secret Zoo memiliki konsep kebun binatang yang interaktif dan oke punya. Di Jatim Park 2 ada beberapa area yang menarik, yaitu Museum Satwa, Secret Zoo, dan Eco Game Park. Ah, Dzaky pasti betah banget dan bakal nggak mau diajak pulang kalau berkunjung ke tempat ini karena dia tipe anak yang saat ini ‘kecerdasan naturalis’-nya cukup dominan, penyuka aneka jenis satwa dan cinta lingkungan. Apalagi di Batu Secret Zoo ada beragam jenis satwa, seperti singa, macan, jerapah, kera, reptil, gajah, badak, unta, dan masih banyak lagi. Selain itu, ada area Baby Zoo dimana pengunjung dapat berinteraksi dengan bayi satwa yang imut dan lucu. Ada juga Zona Aquarium, dimana pengunjung bisa melihat kehidupan satwa air dan Reptile Garden dengan aneka jenis reptil didalamnya.

Dedoy dan Dewid kesayangan Dzaky saat berwisata ke Jatim Park 3.

Bulan Februari lalu, Dedoy dan Dewid (panggilan Dzaky untuk pakde dan budenya) baru saja berwisata ke Jatim Park 3. Mereka kirim banyak video dan foto-foto keseruan saat di sana. Dzaky langsung mupeng, apalagi Ummanya. Jatim Park 3 disetting berupa taman wisata sekaligus lokasi keren untuk belajar tentang kehidupan purbakala seperti dinosaurus. Ada banyak wahana menarik di Jatim Park 3, yaitu Museum Dino, Jelajah 5 Zaman (bisa berkeliling naik kereta euy!), The Rimba, dan Live with Dino. Selain wahana serba Dinosaurus, kita juga bisa menikmati wahana Ice Age, 6D Animasi, dan Jembatan Akar. Baru mbayangin aja dah kebayang serunya, euy!

Museum Angkut
Alhamdulillah, Maret ini Dzaky berusia 3 tahun. Seperti kebanyakan bocah laki-laki pada umumnya, ia tumbuh menjadi sosok ‘toddler’ yang gemar dengan mainan mobil-mobilan. Favoritnya adalah trio wiu-wiu: pemadam kebakaran, mobil polisi, dan mobil ambulance. Ditambah dengan mobil-mobil konstruksi, truk derek, dan aneka moda transportasi lainnya. Museum Angkut menjadi satu destinasi wisata impian di 2020 yang pastinya akan sangat berkesan untuk Dzaky. Di sana, kita bisa melihat beragam koleksi motor dan mobil klasik dari seluruh dunia. Ada juga beragam zona yang memanjakan mata dan sarat akan ilmu pengetahuan. Sebut saja Zona Edukasi yang akan memperlihatkan bagaimana sejarah dan perkembangan transportasi. Mulai dari sepeda, kereta api, kendaraan bermotor, sampai era mobil listrik. Wah, asyik sekali, ya!

Salah satu spot menarik di Museum Angkut.
(Sumber foto : https://www.mldspot.com/)

Kawasan Kusuma Agrowisata
Saya pernah ke Malang saat masih mahasiswa dulu. Ada acara pertemuan mahasiswa MITI (Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia) se-Indonesia di Universitas Brawijaya Malang. Salah satu oleh-oleh yang saya beli adalah apel Malang. Dulu, kepengen rasanya bisa petik buah apel sendiri. Nah, salah satu destinasi wisata yang ingin saya kunjungi berikutnya adalah Kawasan Kusuma Agrowisata. Di sana pengunjung dapat menikmati wisata petik buah apel, jambu merah, jeruk, hingga sayur hidroponik bebas pestisida. Di kawasan ini juga ada flying fox, arena outbond, mini off road, bahkan pengunjung juga bisa menikmati makanan serba apel dan stroberi di Apple House dan Strawberry House.
Serunya petik apel di Kawasan Kusuma Agrowisata Malang
(Sumber foto : https://nahwatour.com/kusuma-agrowisata-batu.html)

Rencananya kami akan berkelana ke timur, Insya Allah, bulan Agustus nanti. Semoga Allah izinkan kami bisa mengukir jejak istimewa di sana bersama keluarga tercinta. Aamiin.

Mari mbolang lagiii...







Tuesday, March 12, 2019

BER-“FLOWER-FLOWER” DI 4 TAHUN GANDJEL REL

Tuesday, March 12, 2019 2 Comments



BER-“FLOWER-FLOWER” DI 4 TAHUN GANDJEL REL

Foto bareng ^_^


Ber-“FLOWER-FLOWER” #1 : SEBUAH PUISI SEDERHANA
GRes, izinkan saya berpuisi barang sejenak… simak yes *krukupanpancinahanmalu… cek cek…

(G)empita syukur membahana di seantero semesta
(A)tas bertambahnya usia sebuah komunitas rasa keluarga
(N)ge-Blog ben rak ngganjel adalah jargonnya
(D)eretan aksara mereka akrabi setiap harinya
(J)ejak-jejak karya dan ukiran aneka prestasi pun tercipta
(E)nergi positif selalu terpancar setiap kali kopdar terlaksana
(L)ima founder kece : Mak Rahmi, Mak Uniek, Mak Dedew, Mb Taro, n Mak Wuri tak pernah lelah berjuang bersama

(R)atusan anggota kini tergabung di dalamnya
(E)mpat tahun sekarang usianya
(L)ove u full, Gandjel Rel tercinta!

Gimana GRes puisinya? Semoga berkenan yaaa… ^_^ *sinipeluksatusatu

Ber-“FLOWER-FLOWER” #2 : SEBUAH NOSTALGIA ROMANTIS
Alhamdulillah, 4 tahun sudah… Barokallahu fii umrik, Gandjel Rel! Tak terasa ya, sudah tahun ke-4. Meski baru pertama kalinya saya menghadiri seremonial hari lahirnya Gandjel Rel. Bersyukur sekali rasanya, akhirnya bisa datang. Cihuuuy! Apalagi setelah kelahiran Dzaky, rasanya saya absen lama untuk ikutan kopdar-kopdar. Lagi seneng-senengnya menikmati peran baru setelah penantian sekian purnama soalnya. Blog juga sudah banyak sarang laba-labanya padahal sudah dipercantik sama Cikgu Marita. Tekad saya, semoga pertemuan kali ini menjadi pertemuan yang mampu melecut semangat saya untuk kembali semangat ngeblog lagi. Uhuuuy, lha kok malah curcol.

Sepanjang perjalanan menuju lokasi, ingatan saya kembali terkenang dengan beberapa hal istimewa bersama Gandjel Rel. Awalnya, setelah pindah ke Kota Semarang di 2013, saya gabung di komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) yang waktu itu diketuai Mbak Dewi Rieka. Rumah Mbak Uniek menjadi saksi sejarah pertemuan pertama saya dengan Mbak Dewi Rieka, Mbak Taro, Mbak Wuri, dan mbak-mbak lain. Waktu itu, ada Mbak Dian Kristiani yang sharing tentang dunia kepenulisan bacaan anak. Kopdar-kopdar pun berlanjut, seperti acara bedah buku, undangan seminar, workshop, dll. Sampai akhirnya, atas inisiasi Mbak Rahmi, Mbak Dewi Rieka, Mbak Uniek, Mbak Taro, dan Mbak Wuri tergagaslah sebuah komunitas blogger perempuan di Kota Semarang tanggal 22 Februari 2015. Gandjel Rel namanya. Unik, kan? Seperti nama salah satu foundernya! Saya saja baru tahu kalau Gandjel Rel itu nama kue tradisional khas Kota Semarang waktu ikut arisan PKK. Waktu itu, ada penjelasan dan pembagian resep kue Gandjel Rel. Hohoho.

Saking penasaran sama rasanya (karena males bebikinan *plak), saya pun menyempatkan diri mampir ke sebuah toko kue khusus membeli Gandjel Rel. Hmm, bentuknya saja sudah menggoda selera dengan warna coklat dengan taburan wijen di atasnya. Setelah saya icip-icip, ternyata memang manis (karena ada campuran gula arennya), empuk (meski teksturnya cenderung bantat), legit, dan maregi (bikin kenyang). Mungkin para founder mengambil nama Gandjel Rel –selain menunjukkan kearifan lokal khas Semarang- karena punya cita-cita mulia agar komunitas ini berkembang menjadi komunitas yang ‘legit’ dengan anggota yang manis-manis (cihuuuy), juga karya-karya anggotanya bisa maregi (=bermanfaat buat banyak orang). Aamiin. Waktu itu, anggota IIDN sebagian besar juga menjadi anggota Gandjel Rel. Terlalu banyak kenangan manis yang lain sepert saat event Blogger Nusantara di tlatah Ngayogyakarta, jalan-jalan ke Solo, jalan-jalan ke Jogja, dan aneka kopdar yang sayang untuk dilewatkan. Oh ya, ultah yang ke-4 ini juga dimeriahkan dengan blog challenge dengan tema yang berbeda-beda selama 4 pekan dan ada juga video challenge yang serentak tayang pada hari H ultah #g4andjelrel, 22 Februari 2019 lalu.

Ber-“FLOWER-FLOWER” #3 : MENJARING INSPIRASI BERSAMA KANG AGUS MULYADI
Oh ya, dresscode perayaan ultah Gandjel Rel tanggal 23 Februari 2019 kemarin bernuansa bunga-bunga lhooh! Acara dibuka oleh MC kondang nan kocak asli bikin ngakak, yakni Mbak Hartari. Terus kerennya founder Gandjel Rel bisa menghadirkan sosok guest star yang sungguh istimewa. Siapa sih yang nggak kenal dengan sosok yang cukup viral di jagad virtual ini? Saya saja sudah rajin membaca tulisannya sejak 2011. Gaya nulis beliau yang cukup unik, kepribadian yang langka dan juga gaya bahasa yang tak biasa menjadikan saya selalu tertarik untuk menikmati setiap celoteh aksaranya. GRes bisa baca tulisan pemimpin redaksi media online mojok.co itu lebih lengkapnya di sini. http://www.agusmulyadi.web.id/ dan di sini http://www.agusmulyadi.com/
Gus Mul mengawali sharingnya dengan sedikit bernostalgia tentang sejarah hidupnya di masa lalu yang bagi dirinya cukup ngenes namun bergelimang berkah. Berawal dari penjaga warnet merangkap tukang edit foto yang sempat berjaya di masanya karena pernah menerima order ratusan editan per hari dengan tarif sekali edit 50K. Karena profesi jasa edit foto ini pun cukup mampu melambungkan namanya. Namun, akhirnya Gus Mul sadar dan insaf. Baginya menulis itu menyenangkan. Menjadi penulis itu prestasi dan edit foto itu skandal.  Menulis Kreatif di Media Online ala Gus Mul :

1.   Ide Tulisan
“Menulis Sekitarmu Sebisamu,” kata Gus Mul.
Gus Mul mengasah keterampilan menulisnya dengan membuat catatan personal atau pelit atau personal literatur. Karena Gus Mul merasa tidak kreatif (*asli bikin ngakak pas bilang gini), ide kreatif itu ada di lingkungan sekitar kita, lho! Semuanya juga murni soal kebiasaan. Semakin terasah, semakin terampil menjaring ide. Dari apa yang kita jumpai sehari-hari pun bisa jadi ide. Gus Mul mencontohkan hasil jepretan fotonya kemudian dia jadikan tulisan. Ide dari tulisan-tulisan di bokong truk, ide dari kucing-kucing peliharaannya, dll. Tulisan-tulisan yang bermula dari pengalaman dan kegelisahan. Bapak Gus Mul sempat tidak setuju karena bagi beliau menulis itu hobi bukan pekerjaan. Bagi Bapak Gus Mul, bekerja = ada kantornya, ada seragam, dan ada jam kerjanya. Gus Mul sempat kerja di mall Artoz Magelang sebagai tukang karcis parkiran basement di 2012. Hingga akhirnya ada yang menawari Gus Mul untuk nulis di mojok.co dengan honor 250K per artikel. Karier kepenulisannya pun berkembang pesat, dapat kolom reguler di kompas.com, jawapos.com, dll. Gus Mul juga sudah menulis dan menerbitkan buku, diantaranya Jomblo tapi Hafal Pancasila dan Lambe Akrobat.
2.   Pemilihan diksi
Diksi = pilihan kata. Semakin mendayu-dayu, semakin unik, semakin aneh.
Contoh : penulis biasa akan menulis kata “lupa”, tapi penulis yang kreatif menulis “lupa” dengan kalimat “saat ingatanku berkhianat”.
Wajahmu tua = wajahmu telah melesat jauh mengkhianati umurmu.
Memaksamu = menggedor-gedor pintu keyakinanmu
3.   Ciri khas
Kalau Gus Mul salah satu ciri khas tulisannya adalah mempertahankan istilah kosakata bahasa Jawa, punya ciri kelokalan tersendiri. Misal : “Ooo… mbahmu kiper!” (untuk menyanggah suatu pernyataan) kan aneh tu ketika diganti : “Ooo… eyangmu penjaga gawang!” (hahaha… akan hilang lucunya, maknanya, bahkan semangatnya).
4.   Sudut pandang
Kita harus belajar menggunakan sudut pandang yang “out of the box” agar berbeda dari sudut pandang orang kebanyakan atau klise.
5.   Kutipan
Orang cenderung mudah mengingat kutipan daripada konten tulisan.
Wah, GRes… keren kan ilmu kanuragan yang Gus Mul sampaikan? Nggak sia-sia banget deh saya bisa datang di perayaan ultah 4 tahunnya GR kali ini. Ilmunya ndaging semua!
Usai penyampaian materi dan sesi tanya jawab selanjutnya potong tumpeng dan potong kue juga ada kuis plus pembagian doorprize. Alhamdulillah, semua peserta juga mendapatkan pouch cantik persembahan sayang dari Bunda Dirga. Saya juga dapat doorprize yang isinya sedotan stainless stell. Wah, kebetulan sekali saya belum punya dan ada rencana untuk beli sebagai upaya mewujudkan rumah minim sampah dan kampanye #zerowaste. 


Undian doorprize dan pouch istimewa dari Bunda Dirga

Ber-“FLOWER-FLOWER” #4 : RESTO PRONGSEWU YANG MEMANJAKAN LIDAHMU
Ini baru pertama kalinya saya menjejakkan kaki di Resto Pringsewu yang berlokasi di kawasan Kota Lama. Dulunya resto ini merupakan gedung peninggalan sang raja gula dari Semarang yang bernama Oei Tiong Ham. Sesampainya saya di lokasi, saya disambut beranda yang instagramable banget, juga kelihatan asyik untuk nongki sore-sore sambil ngemil ‘n ngeteh hangat. Namanya Teraz Oei Tiong Ham yang ternyata buka mulai sore hingga malam hari. Masuk ruangan resto akan kita jumpai beberapa sudut interior yang terkesan vintage sekali plus layak jadi sasaran narsis. Para pelayannya juga ramah, saya ditunjukkan tempat berlangsungnya acara ultah Gandjel Rel. Hmm, tumpeng istimewa untuk Gandjel Rel juga persembahan dari Pringsewu, lho! Snack dan menu makan siangnya juga menggoyang lidah. Endeeez semua! Rasanya pas sesuai selera. Terus ada sebuah ruangan yang mendisplay aneka oleh-oleh dan makanan khas Semarang. Yuk GRes, yang berencana berwisata ke Kota Lama jangan lupa mampir ke resto Pring Sewu!
Teraz Oie Tiong Ham



Akhirnya, saya merasa sangat bersyukur dan bahagia, Allah mengizinkan saya untuk bisa menyambung kembali silaturahim dengan emak-embak tercinta Gandjel Rel.

Jalan-jalan ke Kota Lama
Tak lupa mampir resto Pringsewu
Terima kasih sahabat GRes semua
Smoga bisa kembali bertemu

Salam sayang dan cinta,
Norma Keisya Avicenna