Jejak Karya

Jejak Karya
Showing posts with label blogger. Show all posts
Showing posts with label blogger. Show all posts

Thursday, April 07, 2016

Dokumentasi Momen “NGISIN-NGISINI”

Thursday, April 07, 2016 3 Comments
Mualunyaaa...


Kejadian-kejadian memalukan itu…

SD
Saat kelas 5, ada praktik memasak mie goreng spesial saat pelajaran Muatan Lokal. Saya berbeda kelompok dengan Mbak Thicko, kembaran saya. Saya dan kelompok saya mencoba membuat mie goreng Jawa spesial plus es jeruk. Hiasan dari wortel, cabai, tomat, dll, telah kami siapkan dengan sebaik mungkin. Penataan di piring kami buat dengan menarik. Hingga waktu untuk memasak pun habis dan saatnya penyajian ke dewan juri alias para guru penilai. Kami harus membawa hasil masakan kami ke kantor.

Saat di kantor, saya mendapatkan sebuah pertanyaan dari Pak Mahmud –guru IPS, beliau bertanya dalam bahasa Jawa ngoko alus. Saya lupa pertanyaanya, yang jelas saya harus menjawab dua puluh lima alias 25, tapi… dalam bahasa Kromo Inggil. Saya jawab aja “kalih doso gangsal”. Seketika Pak Mahmud dan para guru yang ada di situ tertawa. Saya bingung apanya yang lucu. Saya pun baru ngeh saat dikasih tahu Pak Mahmud kalau njawabku salah, 25 itu dalam bahasa Jawa Kromo Inggil yang benar adalah “selangkung”. Huahahaha, pengin rasanya krukupan kresek, secara para guru saya waktu SD kenal dekat sama Babe yang notabene sangat pintar bertutur kata dalam bahasa Jawa sampai level Kromo Inggil sekalipun. Maafkan Dik Nung, ya, Be… Hahaha. Ngisin-ngisini tenan ogh! Wong Jowo tapi ra njawani… ^_^

SMP
Setiap pekan pertama di hari Jumat, semua kelas 3 yang muslim mendapatkan jatah Jumatan di sekolah.  Jumat pekan pertama bawaan saya tentu bertambah berat, sudah bawa kamus yang tebal masih bawa mukena dan sajadah. Tapi, saya merasa ada yang aneh dengan bawaan saya Jumat itu. Kenapa berat banget, ya? Nggak seperti biasanya.

Sahabat dekat saya pun terheran-heran saat mencoba mengangkat tas saya karena berat sekali. Saya memakai tas ransel merk ALTO dan tidak membawa tas jinjing. Selidik punya selidik, sebelum saya dan beberapa sahabat saya ke tempat untuk shalat Jumat, saya mengeluarkan barang-barang dari dalam tas satu per satu. Alangkah kagetnya saya, saat saya tahu kalau ada benda aneh yang nyasar di tas. Aaaargh, saya jadi diledekin teman-teman. Ngapain bawa barang kayak gitu, memangnya mati lampu atau mau nyari jangkrik? Ngekngoook. Tahu nggak apa yang ada di dalam tas saya? Heuheu… Lihat gambar di bawah ini!

Sokle alias senter jadul. Gambar dari olx.

Saya tahu, siapa yang sudah berbuat usil memasukkan benda itu ke dalam tas saya. Ya, pasti Mas Dodoy! Kakak sulung saya yang super duper jahilnya nggak ketulungan itu. Mas Dodoy memang suka bikin ulah tujuannya sih seru-seruan sama adik-adiknya. Pernah pas tidur, bibir saya dan Mbak Thicko dikasih garam kasar yang sudah diikat benang, pernah juga di atas pintu dapur ditaruh ember yang tepung, dan lain-lain.

SMA
Saat masih jadi siswa baru di SMA, ada kegiatan Pramuka yang namanya PERPEGAK. Kami harus berkemah selama 3 hari 2 malam. Saya dibekali beberapa tip dari Mas Dodoy yang sejak SMP doi sering memenangkan kejuaraan Pramuka di sekolahnya. Salah satu tip yang doi kasih adalah “letakkan semua perlengkapan yang harus dipakai di sekitar lokasi tidurmu”. Karena waktu itu memang ada syarat, saat tidur tidak boleh pakai sepatu, pakai topi, bahkan pakai seragam Pramuka. Saya pun melaksanakan tip dari Mas Dodoy, karena kata Mas Dodoy bisa jadi ada sidak ke tenda-tenda dan bisa jadi akan dibangunkan secara mendadak saat tengah malam. Saya pun melipat seragam saya dengan rapi lalu saya letakkan di atas kepala saya lengkap dengan topi dan kelengkapan lainnya, sedangkan sepatu saya gunakan sebagai bantal.

Prit… prit… priiiiiiiit!
       
Peluit panjang berbunyi. Saya dan kelompok saya bangun dengan panik. Teriakan-teriakan dari kakak senior menyayat hati dan menambah kepanikan. Beberapa tenda dari kelompok lain ada yang dirobohkan. Alhamdulillah, tenda kami cukup kuat. Hihihi, yeaaay kakak-kakak nggak kuat ya bikin roboh tenda kelompok Manihot utilisima, yeee?! Saya pun bergegas berganti seragam Pramuka, mengenakan topi, peluit, dan tak lupa memakai sepatu.
       
Ayo, Dek… Cepat, Deeek! Lelet ya kalian semua! Bla… bla… bla…      
      
Kakak-kakak senior pada sibuk ngoceh n mbentak-mbentak. Saya pun segera lari turun ke lapangan dan berbaris berdasarkan kelompok masing-masing.

Selanjutnya, saat pengecekan kelengkapan seragam, ada seorang kakak senior cewek yang mendekati saya. Pas di dekat telinga saya, dia bertanya dengan nada tinggi.

“Udah rapi?”     
“Sudah, Kak!” dengan tegas saya menjawab.
“Yakin, sudah rapi???” tanya doi dengan nada makin meninggi.
“Siap! Sudah, Kaaaaak!” nggak mau kalah saingan saya pun menjawab dengan lantang.
“Coba lihat ke bawah!”

Cegluk…

Ealah, ternyata saya memakai sepatunya terbalik. Sepatu kanan saya pakai di kaki kiri, begitu sebaliknya. Saya pun buru-buru membetulkan sepatu saya. Masih dapat hadiah bentakan lagi.
       
“Kalau mau merapikan itu balik kanan dulu. Cepat!”

Dengan pasang tampang tengsin, saya pun buru-buru balik kanan sambil nahan ketawa. Mualu rasanya. Apalagi dilihatin oleh beberapa senior cewek yang lain.

Ya, mungkin 3 momen “ngisin-ngisini” di atas bisa jadi hiburan tersendiri saat saya mengenangnya…

[Kamis, 7 April 2016]
Day#11 One Day One Post FUN BLOGGING




Monday, April 04, 2016

MOODBOOSTER NGEBLOG

Monday, April 04, 2016 1 Comments
Moodbooster ala Keisya Avicenna : HANDSLETTERING


Kalau lagi banyak kerjaan, deadline mengular, setrikaan menggunung *hihihi, biasanya aktivitas ngeblog pun kena imbasnya. Sudah ber-azzam sehari satu postingan, tapi… ya gitu deh, diri ini masih belajar untuk lebih konsisten dan bisa memanage waktu dengan baik.

Kalau lagi bosan dan jenuh dengan aktivitas ngeblog dan bertekad untuk lebih rajin lagi, saya biasanya melakukan beberapa hal ini :
  • ·        Pindah ke ruang perpustakaan yang ada aquariumnya. Ada dua ruangan cukup lebar di rumah yang biasa saya gunakan untuk menulis, berkhayal, atau membaca. Saat ingin ngeblog tapi rasa jenuh tiba-tiba melanda, saya memilih untuk mengetik di ruang perpustakaan yang ada aquariumnya. Karena di ruangan ini ada sensasi gemericik air plus bisa melihat ikan-ikan lucu berenang ke sana-kemari. Ini bisa jadi ‘terapi jenuh’ tersendiri.
  • ·        Blogwalking. Baca blog teman-teman yang kece-kece. Biasanya saya akan mendapatkan ‘sesuatu yang keren’ dari blog teman-teman yang saya kunjungi. Habis itu bertekad untuk ngeblog lebih rajin lagi sambil merapalkan doa semoga bisa istiqomah.
  • ·        Tidur siang. Biasanya pekerjaan domestik, saya selesaikan sebelum jam 9. Jam 9 sampai jelang adzan Dhuhur adalah jam kerja saya waktu pagi sampai siang. Sekitar 2 jam itu biasanya saya mengedit tulisan anak-anak DNA Writing Club atau mengerjakan naskah atau ngeblog. Kalau pas jadwalnya ngeblog ngrasa jenuh, ya tak tinggal tidur siang aja. Mlipir bobo cantik dulu, siapa tahu bermimpi indah tentang postingan yang mau ditulis.
  • ·    Makan es krim atau ngemil choki-choki. Cara ini cukup ampuh meminimalisir rasa jenuh yang tiba-tiba melanda. So, choki-choki dan es krim adalah camilan yang harus siap sedia di rumah.
  • ·      Baca ulang target pribadi. Ini sering saya lakukan saat rasa malas menghampiri biasanya akan jadi pemacu semangat tersendiri.
Selain itu, saya juga sering bikin gambar-gambar lucu atau  Handslettering yang bisa menenangkan hati dan menumbuhkan rasa semangat dalam diri. 

Yups, jenuh saat ngeblog itu manusiawi, tapi alangkah asyiknya jika kita mampu menepis rasa itu dengan melakukan hal-hal seru agar aktivitas ngeblog kita tetap jalan terus dan semakin berkualitas.

[Senin, 4 April 2016]
Day#8 One Day One Post FUN BLOGGING

Sunday, April 03, 2016

Liburan Hemat, Seru, dan Penuh Manfaat

Sunday, April 03, 2016 3 Comments
Liburan di Gua Pindul. Semua biaya ditanggung kakak ipar. Hihihi ^_^

Dengan segala rutinitas harian yang menuntut untuk diselesaikan, baik itu urusan domestik maupun 'pekerjaan', otomatis rasa jenuh pun seringkali melanda. Lelah fisik, lelah pikiran, terkadang lelah batin acapkali saya rasakan. Hastag #kurangpiknik pun sebisa mungkin dicarikan solusi. Hihihi. Dan tentu saja, liburan ataupun piknik akan lebih asyik jika bisa dilakukan bersama keluarga tersayang dan tidak perlu mengeluarkan banyak uang. Ngiritologi lagi-lagi jadi prinsip sejati ^_^.

Nah, ini ada beberapa alternatif liburan hemat ala saya, liburan yang benar-benar tujuannya untuk melepas penat dan menghalau rasa jenuh yang kadang menghebat :
  • Jalan-jalan ke toko buku di akhir pekan, selain murah meriah, saya bisa sekalian hunting inspirasi. Efek sampingnya jadi lapar mata, tapi dompet disimpan rapat-rapat jikalau pos untuk belanja buku sudah digunakan. Jadi, edisi jalan-jalan ke toko buku memiliki tujuan terselubung yaitu nebeng baca buku gratis. Hihihi.
  • Nongkrong di perpustakaan daerah/kota. Setiap minimal sepekan sekali saya selalu menyempatkan diri untuk pergi ke perpustakaan wilayah di Jalan Sriwijaya Kota Semarang. Selain untuk cari referensi, ini sarana saya untuk menghibur diri. Bagi saya, pergi ke perpus itu = rihlah intelektual.
  • Jalan-jalan bareng keluarga besar. Biasanya kakak ipar selalu mengajak adik-adiknya untuk pergi bersama dan beliau yang akan menraktir semuanya. Asyik, kan? *Adik yang selalu keenakan. ^_^
  • Berburu diskon, baik penginapan, transportasi atau searching lokasi wisata yang mungkin lagi ada promo.
  • Memanfaatkan momen. Biasanya saat saya diundang untuk jadi pembicara seminar kemuslimahan atau bedah buku di luar kota, saya sekalian request ke panitia. Saya minta dicarikan list tempat yang bisa saya kunjungi sekaligus kuliner khas kota tersebut. Wuiz, momen ini selalu seru dan menyenangkan!

Selesai ngisi acara Seminar Nasional Kemuslimahan di Universitas Andalas Padang. Usai acara SUPERTWIN diajak panitia untuk jalan-jalan dan kulineran di Kota Padang. Seruuu, dari siang sampai malam kita jelajah Kota Padang.

Mungkin itu beberapa alternatif liburan yang sudah saya lakukan. Sebagai freelancer, saya bebas menentukan jam kerja saya selama di rumah. Ya, rumahku kantorku, menjadi jargon saya sekarang. Senin-Jumat adalah waktu saya untuk ‘bekerja’, Sabtu dan Minggu biasanya saya gunakan untuk refreshing atau sekadar jalan-jalan keliling kota bersama suami tercinta. 

Ini gaya hemat liburanku, mana gaya hemat liburanmu?

[Ahad, 3 April 2016]
Day#7 One Day One Post FUN BLOGGING


Saturday, April 02, 2016

Ngiritologi BLOGGER ala Keisya Avicenna

Saturday, April 02, 2016 5 Comments

Awal 2013 saya resmi jadi warga Semarang, setelah sebelumnya ‘diboyong’ suami untuk ikut merantau di Kota Hujan, BOGORomantic. Saya tipikal orang yang nggak bisa anteng, suka galau kalau sendirian and kesepian, makanya ikut gabung suatu komunitas jadi salah satu alternatif untuk membuat hidup saya lebih rame bin gayeng. Saya pun aktif mencari komunitas yang bisa saya ikuti. Dapatlah kontak Mbak Dewi Rieka “emaknya anak kos dodol”. Dari beliau, saya pun gabung di Komunitas IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis) Semarang yang beliau ketuai. Asyiiik…

Kopdar pertama saya dengan IIDN Semarang di rumah Mbak Uniek dengan bintang tamu Mbak Dian Kristiani memberikan kesan yang mendalam dalam memori dan hati saya. Selain penulis, ternyata anggota IIDN kebanyakan Blogger juga. Wah, klop deh! Saya juga suka ngeblog, dulu mah buat happy-happy saja dan ajang latihan nulis.

Dengan gabung komunitas, saya banyak mendapatkan informasi acara-acara keren bahkan undangan pada event tertentu. Dan saat dapat undangan mengatasnamakan diri seorang “blogger”itu sesuatu hal yang luar biasa bagi saya. Hihihi.

Tentu saja, sebagai seorang istri yang kerjaannya freelance (baca : gaji bulanan tidak tetap nominalnya, kadang penuh kejutan karena di luar perkiraan, hihihi), sekaligus dapat amanah jadi manajer keuangan rumah tangga, dengan tiga ponakan yang ikut tinggal di rumah, prinsip ekonomi dalam mengatur keuangan rumah tangga mutlak diterapkan. NGIRITOLOGI adalah ilmu aplikatif yang tidak bisa dipisahkan dalam keseharian. Biar tetap bisa nabung, dan tentu saja jangan sampai besar pasak daripada tiang.

Karena itu, datang di acara blogger, baik yang kopdaran atau event-event tertentu, tentu saja pasti ada pos pengeluaran. Terutama untuk transportasi atau penginapan jika acaranya di luar kota. Pos pengeluaran ini bisa saja dianggarkan sebelumnya atau bisa jadi dadakan, sehingga masuk dalam pos pengeluaran “lain-lain+tak terduga”.

Ada beberapa tip NGIRITOLOGI BLOGGER ala saya :
·      Setiap ada event blogger di Semarang –khususnya- saya minta izin dan konsultasi dulu dengan suami. Biasanya saya tanyakan pas tanggal dan jam itu beliau ada agenda tidak. Kalau suami bisa nganter plus njemput kan lebih ngirit, karena saya biasanya ngangkot atau naxi karena masih senewen kalau harus naik motor sendiri di jalanan Semarang yang cukup ramai. Hihihi. Kalau ternyata suami ada agenda, kepo-in teman yang mau datang di event itu, siapa tahu bisa dapat tebengan. Kalaupun ‘terpaksa’ harus naik kendaraan umum, bisa diperkiraan ongkos terngirit untuk sampai lokasi lewat jalur mana saja.

Saat datang di acara ini, berangkat diantar suami, pulangnya naik angkot. Tapi, Alhamdulillah di acara XL ini dapat goodie bag berisi power bank and flashdisk 8GB. Seneng, deh! ^_^

·     Bawa minum dan camilan. Saya sering merasa haus dan lapar sewaktu-waktu, makanya untuk mencegah hasrat pengin jajan, bawa air mineral dan camilan bisa jadi solusi.

·    Kalau event-nya perlu menginap (dan misal penginapannya tidak disediakan penyelenggara), saya biasanya cari info ke teman yang rumahnya di kota tersebut. Ya, betul sekali! Tujuan mulianya untuk silaturahim, tujuan terselubungnya nebeng buat nginep. Hehehe.

·        Nah, kalau harus ke luar kota dan berangkat rame-rame, bisa koordinasi untuk ngrental kendaraan. Jadi, lebih ngirit, kan?
Seperti saat berangkat ke Jogjakarta untuk hadir di acara BLOGGER NUSANTARA, ngrental mobil bareng-bareng.
Serunya ikutan Blogger Nusantara

Ada pepatah Jawa Jer Basuki Mawa Bea”, artinya Untuk mencapai kebahagiaan, diperlukan pengorbanan”. Demikian halnya kita sebagai blogger, jikalau ada event blogger yang berbayar, atau harus mengeluarkan biaya sendiri untuk penginapan, transportasi, dan lain-lain, semoga tidak jadi masalah yang berarti. Kita luruskan kembali niat kita, apa tujuan kita hadir di acara itu, manfaat apa yang ingin kita dapatkan, semoga nanti hasilnya pun bisa berlipat ganda selaras dengan semua pengorbanan kita.

Uhuy, tetap semangat ya, Sahabat Blogger semua! Terus semangat berkarya! 

Be Professional, Rezeki Will Follow!


[Keisya Avicenna, 2 April 2016]

Day #6 One Day One Post FUN BLOGGING

Thursday, March 31, 2016

Bersyukur Terlahir Kembar

Thursday, March 31, 2016 9 Comments

SUPERTWIN, dulu dan sekarang ^_^

Masa kecil saya begitu menyenangkan. Alhamdulillah, saya terlahir kembar dan memiliki satu orang kakak laki-laki yang begitu sayang pada adik kembarnya. Saya pun sangat bersyukur memiliki orang tua yang sangat demokratis dan romantis, yang stok cintanya seakan tak pernah habis.

SUPERTWIN, julukan istimewa yang diberikan ibunda tercinta. Sejak kecil, ibu dan babe selalu menanamkan rasa kasih sayang antar saudara. Kita bertiga dididik menjadi anak-anak yang kompak dan saling membantu satu sama lain. Jadi, tidak pernah ada rasa iri atau cemburu antara kakak dengan adik-adiknya. Sampai sebesar sekarang pun kita bertiga selalu kompak dan saling membantu.

Ada satu kejadian di masa kecil yang tak terlupakan. Sebenarnya ada banyak sekali. Namun, saya akan menceritakan saat SUPERTWIN masih TK. Waktu itu, saat kami TK 0 kecil (TK A), ada sesi pemotretan untuk rapor sekolah. Nah, waktu itu tukang fotonya nggak tahu kalau saya kembar. Karena malu, saya diam saja waktu di sekolah saya sendiri yang belum difoto. Ibu guru pun tidak ada yang tahu.

Sesampai di rumah, saya nangis sesenggukan. Ibu pun sampai bingung, lalu pelan-pelan bertanya ke saya apa penyebabnya. Saya pun bilang kalau saya belum difoto. Tapi, Mbak Thicko sudah difoto.

Akhirnya, keesokan harinya, ibu menemui guru saya. Ibu menceritakan semuanya. Hahaha. Endingnya, tukang fotonya bela-belain bawa perkap motret lengkap dengan kain background-nya ke rumah. Saya pun difoto di teras. Hihihi. Jadi super eksklusif, deh. Tukang fotonya pun baru ngeh kalau saya punya kembaran yang sangat mirip.

Banyak keseruan masa kecil karena saya terlahir kembar. Saya jadi punya teman bermain, teman tidur satu selimut, belajar bersama, makan sepiring berdua, pakai baju yang sama, pernak-pernik yang sama, kadang jadi pusat perhatian orang-orang di sekitar. Wuih, seru pokoknya! Jadi pengin deh, punya anak kembar. Doain ya, Sahabat Blogger!

[Keisya Avicenna, 31 Maret 2016]
Day#4 One Day One Post FUN BLOGGING

Wednesday, March 30, 2016

Melipatgandakan Doa Saat Kumpul Bersama Keluarga

Wednesday, March 30, 2016 5 Comments

 
KYDFENS makan bersama di Wonogiri
Alhamdulillah, Allah SWT telah memberikan begitu banyak kenikmatan dalam hidup saya. Salah satunya, berada di tengah-tengah keluarga besar yang sangat menyayangi saya.

Ada keluarga Wonogiri karena saya lahir di Wonogiri, keluarga Klaten karena saya menikah dengan putra asli Klaten, dan keluarga Semarang karena saya tinggal di Semarang. Hihihi, sebenarnya masih banyak keluarga lain dari berbagai pulau. Namun, dalam postingan kali ini saya akan menceritakan kebersamaan saya dengan keluarga Wonogiri dan keluarga Klaten.

Keluarga Wonogiri
“Bahagia itu sederhana, temukan jalan pulang dan kumpul dengan keluarga tersayang. Salah satu kalimat di iklan masyarakat yang terpampang di baliho saat memasuki Kabupaten Semarang. Ya, betul sekali! Setelah sekian tahun tumbuh dan besar dalam lingkungan keluarga, lalu setelah dewasa ‘hijrah’ untuk membuka lembar kehidupan yang baru, tentu saja aktivitas pulang dan kumpul keluarga tersayang selalu jadi momen yang sangat dirindukan.

Setelah menikah, saya sempat ikut suami tinggal di Bogor selama tiga bulan. Setelah memutuskan resign, suami mengajak saya untuk tinggal di Kota Semarang karena keluarga besar suami (3 kakaknya) tinggal di Semarang. Alhamdulillah, saya sangat bersyukur, karena saya merasa lebih cocok tinggal di lingkungan Jawa Tengah.

Paling tidak minimal satu bulan sekali saya dan suami pulang ke Klaten sekaligus Wonogiri. Karena dari rumah bumer (ibu mertua) di Klaten ke rumah saya Wonogiri ada jalan pintas. Kurang lebih satu jam naik motor sampai ke Wonogiri.

Keluarga Wonogiri kita beri nama KYDFENS, singkatan dari Kadri-Yati-Dhody-Febri-Etika-Norma-Sis. Biasanya bisa kumpul lengkap kalau Lebaran, itupun kalau Kak Thicko dan Kak Febri pas jadwalnya tidak Lebaran di Lahat, Sum-Sel. Banyak momen istimewa saat kami berkumpul. Biasanya kita jalan-jalan, piknik bersama, pergi ke rumah simbah di Nawangan, makan-makan bersama. Pokoknya super seru! Apalagi, kami tergolong keluarga super konyol yang selalu penuh canda tawa. Maklum, Babe itu pensiunan PNS yang hobi melawak dan pernah mendapatkan juara 3 lomba “guyon maton” (nglawak) tingkat Kabupaten Wonogiri. Kalau jaman dulu udah ada stand up comedy, mungkin Babe bisa ikutan. Hihihi.

Saat Lebaran ngumpul dengan Keluarga Nawangan
Babe, Ibuk, dan Mas Dhody tinggal di Wonogiri. Mas Dhody belum menikah, doain ya semoga segera ketemu jodohnya yang cantik hatinya dan shalihah. Aamiiin. Kak Thicko dan Kak Febri sekarang tinggal di Depok. Jadi, momen ngumpul-ngumpul bareng selalu kami rindukan. Insya Allah, Mei nanti kita akan ngumpul bareng lagi. Uhuy… Untuk mengobati rasa kangen, kita pun bikin grup Whatsapp (WA). Setidaknya, jauh di mata namun selalu dekat dalam doa.

KYDFENS piknik di Pantai Pacitan. Seruuu!

Keluarga Klaten
Alhamdulillah, saya bisa diterima dengan sangat baik dan menjadi bagian dari keluarga yang sangat kompak dalam banyak hal. Memiliki suami sholeh yang sangat mencintai keluarganya adalah harta tak ternilai dalam hidup saya. Suami adalah anak bungsu dari 5 bersaudara. Dari keluarga suami, saya sekarang jadi tante dengan buanyak ponakan. Bahkan ada 2 ponakan (anak pertama dan kedua dari kakak pertama) yang sekarang ikut tinggal bersama kami di Semarang. Anak pertama kerja sebagai perawat di RSI Sultan Agung dan yang kedua kuliah.

Tante imut dengan ponakan-ponakannya. 11-12, kaaan? hehehe

Dari 5 bersaudara itu, 4 diantaranya tinggal di Semarang. Hanya kakak pertama yang tinggal di Klaten, tepatnya di Desa Jerukan, Kecamatan Bayat. Biasanya kita ngumpul-ngumpul bersama di Klaten saat liburan panjang, Lebaran, Idul Adha, saat ada kerabat yang menikah atau saat ada saudara yang meninggal dunia. Seperti dengan Keluarga Wonogiri, kami pun membuat grup WA.

Saat Idul Adha, kurban sapi bersama

Banyak keseruan yang terjadi saat momen kumpul bersama. Apalagi ada dua ponakan masih balita yang lagi lucu-lucunya. Kita pun sangat kompak untuk saling membantu satu dengan yang lainnya. Alhamdulillah, sampai detik ini tidak pernah ada konflik di antara kami, semoga rukun dan adem ayem hingga seterusnya.
 
Dinneromantis bersama suami, ponakan-ponakan, dan kakak-kakak ipar

Tuesday, March 29, 2016

Tiga Pasukan Herbal Keluarga Zingiberaceae

Tuesday, March 29, 2016 3 Comments
Cerpen "Tumpeng Curcuma Istimewa"

Di rumah kontrakan yang baru ini saya belum memaksimalkan pekarangan rumah untuk menanam tanaman obat. Di depan rumah hanya ada beberapa pot tanaman hias, seperti melati, bonsai kamboja, dan euphorbia. Biasanya, rempah-rempah atau keluarga Zingiberaceae saya beli di pasar dekat rumah. Keluarga Zingiberaceae yang sering saya manfaatkan diantaranya Curcuma domestica alias kunyit kuning, Zingiber officinale alias jahe dan Kaemferia galanga alias kencur.
Kunyit Kuning

Pertama, kunyit kuning. Biasanya tiap bulan saya membuat jamu kunir asem sendiri dari kunyit kuning (kunir) yang direbus dengan biji asam Jawa ditambah dengan gula merah secukupnya, dan Alhamdulillah cukup mengurangi rasa tidak nyaman di perut saat datang bulan. 
Jahe dan wedang jahe yang suegeeer

Kedua, jahe. Rimpang dengan aroma yang sangat segar dan khas ini selalu menjadi bumbu penyedap tambahan untuk sayur sop ayam kesukaan suami, juga dibuat wedang jahe yang menghangatkan badan. Caranya, jahe dibakar lalu digeprek kemudian direbus sampai air mendidih dan ditambahkan gula batu. Slruuup, segar dan hangaaat di badan.

Kencur
Ketiga, kencur. Kalau lagi batuk, parutan kencur ditambah perasan jeruk nipis dan madu cukup jadi obat herbal andalan dan si uhuk-uhuk cepat menyingkir dari badan.

Curcuma domestica alias si kunyit kuning juga ikut andil dalam karir kepenulisan saya. Hehehe. Ceritanya, 21 Februari kemarin, cerpen anak karya saya yang berjudul “TUMPENG CURCUMA ISTIMEWA” dimuat di Kompas Anak. Cerpen pertama dan terakhir yang mungkin dimuat di Kompas Anak. Karena akhir Februari kemarin, Kompas Anak resmi ‘hilang’ dari peredaran. Hiks. Cerpen itu terinspirasi dari kegemaran ibu saya yang ketika anak-anaknya ulang tahun sering dibuatkan tumpeng nasi kuning. Hmm, lezatoooz.

PR selanjutnya, Insya Allah, suatu hari nanti saya ingin membuat taman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) di rumah. Mungkin bermula dari pot-pot kecil terlebih dulu karena tinggal di perumahan, tanah pekarangannya sangat terbatas.

Well, inilah cerita singkat saya tentang keluarga Zingiberaceae yang tak pernah absen selalu ada di dapur saya. Ketiga pasukan herbal keluarga Zingiberaceae yang sangat bermanfaat karena bisa jadi obat dan membuat badan kita sehat.

[Keisya Avicenna, 29 Maret 2016]
*Day#2 One Day One Post FUN BLOGGING



Monday, March 28, 2016

Antara AKU, MEA, dan DNA

Monday, March 28, 2016 9 Comments

Baru kemarin ditanya Kak Thicko (My SUPERTWIN), “Cenung, kamu nggak les Inggris ‘n ikut tes TOEFL lagi?”

“Belum, sih, masih bingung ngatur waktu. Heuheu, udah banyak yang menguap nih vocab-nya.”

“Ikut SEKOLAH TOEFL aja. Online. Score TOEFL-ku udah …, lho!” (Kak Thicko menyebut tiga deret angka yang sangat fantastis. Memang sih, di kantornya (Kementerian Perdagangan RI) TOEFL-nya harus selalu di-upgrade. Kembaranku itu juga lulusan Pascasarjana ITB, yang mau nggak mau score TOEFL-nya harus di atas 550. Apalagi tahun depan kemungkinan dia dapat tugas untuk dinas ke luar negeri.

Yups, setelah mengantongi izin dari Macis –sang Pangeran Kunci Surga-, akhirnya aku pun mendaftarkan diri untuk ikut Sekolah TOEFL. Insya Allah, pembelajaran secara online akan dimulai tanggal 4 April nanti. Doain ya, semoga bisa jadi murid yang rajin dan tekun, selalu belajar dengan sungguh-sungguh. Hihihi. Semangat!

Ya, sejak SMP saya memang suka Bahasa Inggris, terutama saat WESTLIFE menjadi salah satu boyband yang digandrungi para remaja di jaman itu. Hihihi. Belajar Bahasa Inggris biar mudeng lagu-lagunya WESTLIFE *cita-cita mulia seorang remaja. Hm, tapi yang namanya bahasa kalau nggak sering dipakai lama-lama menguap dengan sendirinya. Lulus kuliah, sempat belajar Bahasa Arab juga, tapi sekarang juga udah banyak yang menguap. Heuheu.

Baiklah, mengingat pada tanggal 31 Desember 2015 silam, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) resmi diberlakukan, maka saya pun harus mempersiapkan banyak hal. Salah satunya meng-upgrade kemampuan Bahasa Inggris. Apalagi saya punya murid di DNA Writing Class yang sering setor tulisan berbahasa Inggris. Malu dong, kalau nanya dia mulu arti tulisannya itu apa? Hehehe.

MEA merupakan wujud kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam  rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan. MEA dijalankan dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi kurang lebih 500 juta penduduknya. Wow, fantastis!

Oh ya, dengan adanya MEA, tentu saja saingan kita tidak hanya dari dalam negeri, tetapi dari negara tetangga juga. Untuk itu, kita pun harus berkaca pada diri sendiri, apakah kita sudah mempersiapkannya dengan baik? Nah, penasaran dengan persiapan saya untuk menghadapi MEA? Yuk, cekidot! 

Belajar bahasa asing
Target tahun 2016 ini sih, belajar Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Buku-buku penunjang Alhamdulillah sudah ada, tinggal mengencangkan ikat kepala dan konsisten pada jadwal yang sudah dibuat. Yups, karena aku sadar mempelajari bahasa asing merupakan salah satu bekal yang sangat penting di era globalisasi saat ini. Dengan mempelajari bahasa asing, akan membantu kita dalam hal berkomunikasi, mengasah keterampilan, mengasah kognitifitas, dan sebagainya.

Berlatih berpikir Out of The Box
Belajar jadi pribadi yang penuh kreatif, inovatif, dan kompetitif.

Belajar mengembangkan industri kreatif
Di bawah payung “DNA CREATIVE HOUSE”, saat ini saya dan suami sedang mengembangkan beberapa jenis bisnis. Itung-itung saya sendiri belajar jadi muslimahplanner sekaligus muslimahpreneur.

Manajemen waktu yang baik
Jatah waktu 24 jam dalam sehari harus benar-benar dapat digunakan secara produktif. Nikmat sehat dan waktu luang, ini yang sering membuat kita terlena. So, cara terbaik mensyukuri nikmat itu adalah dengan menjadikan hari-hari kita penuh makna, tidak ada hal yang sia-sia.

Lebih disiplin dan memiliki etos kerja yang tinggi dengan semangat DNA
“DNA… Dream ‘N Action!” inilah salah satu jargon hidup saya. Ya, punya impian itu gratis. Makanya, saya harus berani memiliki impian besar. Tapi, yang terpenting saya harus memiliki disiplin yang tinggi dan aksi yang nyata untuk menjadikan impian-impian itu menjejak nyata atas izin dan ridho dari-Nya.