Jejak Karya

Jejak Karya
Showing posts with label inspirasiQ. Show all posts
Showing posts with label inspirasiQ. Show all posts

Wednesday, July 13, 2011

Bulan

Wednesday, July 13, 2011 1 Comments

Asal Penamaan
Nama Sya’ban diambil dari kata: sya’bun, yang artinya kelompok atau golongan. Dinamakan Sya’ban, karena pada bulan ini masyarakat jahiliyah berpencar mencari air. Ada juga yang mengatakan, mereka berpencar menjadi beberapa kelompok untuk melakukan peperangan. (Lisanul ‘Arab ). Al-Munawi mengatakan: “Bulan rajab menurut masyarakat jahiliyah adalah bulan mulia, sehingga mereka tidak melakukan peperangan. Ketika masuk bulan sya’ban, bereka berpencar ke berbagai peperangan.” (at-Tauqif a’laa Muhimmatit Ta’arif, hal. 431)
Hadits Shahih Seputar Sya’ban
1. Dari A’isyah radhiallahu ‘anha, beliau mengatakan: Terkadang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam puasa beberapa hari sampai kami katakana, ‘Beliau tidak pernah tidak puasa’. Dan terkadang beliau tidak puasa terus hingga kami katakan, ‘Beliau tidak melakukan puasa’. Dan saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, saya juga tidak melihat beliau berpuasa yang lebih sering dari pada ketika di bulan Sya’ban. (HR. Al Bukhari & Mulim)
2. A’isyah mengatakan: Belum pernah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Sya’ban. Terkadang hampir beliau berpuasa Sya’ban sebulan penuh. (HR. Al Bukhari & Mulim)
3. A’isyah mengatakan: Saya pernah memiliki hutanng puasa Ramadhan. Dan saya tidak mampu melunasinya kecuali di bulan Sya’ban. (HR. Al Bukhari & Mulim)
4. A’isyah mengatakan: Bulan yang paling disukai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk melaksanakan puasa adalah bulan Sya’ban, kemudian beliau lanjutkan dengan puasa Ramadhan. (HR. Ahmad, Abu Daud, An Nasa’i dan sanadnya dishahihkan Syaikh Syu’aib Al Arnauth)
5. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika sudah masuk pertengahan Sya’ban, janganlah berpuasa.” (HR. Abu Daud, At Turmudzi, Ibn Majah, dan dishahihkan Al Albani)
6. Ummu Salamah radhiallahu ‘anha mengatakan: Saya belum pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dua bulan berturut-turut selain di bulan Sya’ban dan Ramadhan. (HR. An Nasa’i, Abu Daud, At Turmudzi dan dishahihkan Al Albani)
7. Dari Usamah bin Zaid, beliau bertanya: Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihat anda berpuasa dalam satu bulan sebagaimana anda berpuasa di bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi berpuasa.” (HR. An Nasa’i, Ahmad, dan sanadnya dihasankan Syaikh Al Albani)
8. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari. Kecuali orang yang sudah terbiasa puasa sunnah, maka silahkan dia melaksanakannya.” (HR. Al Bukhari & Muslim)
9. Dari Abu Musa Al Asy’ari radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Sya’ban. Maka Dia mengampuni semua makhluqnya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan” (HR. Ibn Majah, At Thabrani, dan dishahihkan Al Albani)
Hadits Dhaif Seputar Sya’ban
1. Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya: Puasa sunnah apakah yang paling utama setelah Ramadhan? Beliau bersabda: “Sya’ban, dalam rangka mengagungkan Ramadhan…” (HR. At Turmudzi dari jalur Shadaqah bin Musa. Perawi ini disebutkan oleh Ad Dzahabi dalam Ad Dhu’afa, beliau mengatakan: Para ulama mendhaifkannya. Hadits ini juga didhaifkan Al Albani dalam Al Irwa.)
2. Dari A’isyah radhiallahu ‘anha, beliau mengtakan: Suatu malam, saya kehilangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Saya cari keluar, ternyata beliau di Baqi’….Beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah tabaraka wa ta’ala turun pada malam pertengahan bulan Sya’ban ke langit dunia. Kemudian Dia mengampuni dosa yang lebih banyak dari pada jumlah bulu kambingnya suku Kalb.” (HR. Ahmad, At Turmudzi, dan didhaifkan Imam Al Bukhari & Syaikh Al Albani)
3. Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika masuk malam pertengahan bulan Sya’ban maka shalat-lah di siang harinya. Karena Allah turun ke langit dunia ketika matahari terbenam. Dia berfirman: Mana orang yang meminta ampunan, pasti Aku ampuni, siapa yang minta rizki, pasti Aku beri rizki, siapa…. sampai terbit fajar.” (HR. Ibn Majah. Di dalam sanadnya terdapat Ibn Abi Subrah. Ibn Hajar mengatakan: Para ulama menuduh beliau sebagai pemalsu hadits. Hadits ini juga didhaifkan Syaikh Al Albani)
4. Hadits: Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku. (Riwayat Abu Bakr An Naqasy. Al Hafidz Abul Fadhl Muhammad bin Nashir mengatakan: An Naqasy adalah pemalsu hadits, pendusta. Ibnul Jauzi, As Shaghani, dan As Suyuthi menyebut hadits ini dengan hadits maudlu’)
5. Hadits: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggil: Hai Ali, siapa yang shalat seratus rakaat di malam pertengahan bulan Sya’ban, di setiap rakaat membaca Al Fatihah dan surat Al Ikhlas sepuluh kali. Siapa saja yang melaksanakan shalat ini, pasti Allah akan penuhi kebutuhannya yang dia inginkan ketika malam itu…. (Hadits palsu, sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al Maudlu’at, 2/127 – 128, As Suyuthi dalam Al-Lali’ Al Mashnu’ah, 2/57 – 59, dan ulama pakar hadits lainnya )
6. Hadits: Siapa yang melaksanakan shalat pada pertengahan bulan Sya’ban dua belas rakaat, di setiap rakaat dia membaca surat Al Ikhlas tiga kali maka sebelum selesai shalat, dia akan melihat tempatnya di surga. (Hadits palsu, disebutkan Ibnul Jauzi dalam Al Maudhu’at, 2/129 Ibnul Qoyim dalam Manarul Munif, hal. 99, dan dinyatakan palsu oleh pakar hadits lainnya)
Amalan Sunnah di Bulan Sya’ban
Pertama, memperbanyak puasa sunnah selama bulan Sya’ban
Ada banyak dalil yang menunjukkan dianjurkannya memperbanyak puasa di bulan sya’ban. Diantara hadits tersebut adalah:
Dari A’isyah radhiallahu ‘anha, beliau mengatakan: Terkadang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam puasa beberapa hari sampai kami katakana, ‘Beliau tidak pernah tidak puasa’. Dan terkadang beliau tidak puasa terus hingga kami katakan, ‘Beliau tidak melakukan puasa’. Dan saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, saya juga tidak melihat beliau berpuasa yang lebih sering dari pada ketika di bulan Sya’ban. (HR. Al Bukhari & Mulim)
A’isyah juga mengatakan: Belum pernah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Sya’ban. Terkadang hampir beliau berpuasa Sya’ban sebulan penuh. (HR. Al Bukhari & Muslim)
Hadits-hadits di atas merupakan dalil keutamaan memperbanyak puasa di bulan Sya’ban, melebihi puasa di bulan lainnya.
Ulama berselisih pendapat tentang hikmah dianjurkannya memperbanyak puasa di bulan Sya’ban, mengingat adanya banyak riwayat tentang puasa ini. Pendapat yang paling kuat adalah keterangan yang sesuai dengan hadits dari Usamah bin Zaid, beliau bertanya: Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihat anda berpuasa dalam satu bulan sebagaimana anda berpuasa di bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi berpuasa.” (HR. An Nasa’i, Ahmad, dan sanadnya dihasankan Syaikh Al Albani)
Kedua, memperbanyak ibadah di malam nishfu Sya’ban
Ulama berselisish pendapat tentang status keutamaan malam nishfu Sya’ban. Setidaknya ada dua pendapat yang saling bertolak belakang dalam masalah ini. Berikut keterangannya:
Pendapat pertama, tidak ada keuatamaan khusus untuk malam nishfu Sya’ban. Statusnya sama dengan malam-malam biasa lainnya. Mereka menyatakan bahwa semua dalil yang menyebutkan keutamaan malam nishfu Sya’ban adalah hadits lemah. Al Hafidz Abu Syamah mengatakan: Al Hafidz Abul Khithab bin Dihyah – dalam kitabnya tentang bulan Sya’ban – mengatakan: “Para ulama ahli hadits dan kritik perawi mengatakan: Tidak terdapat satupun hadits shahih yang menyebutkan keutamaan malam nishfu Sya’ban.” (Al Ba’its ‘ala Inkaril Bida’, hal. 33).
Syaikh Abdul Aziz bin Baz juga mengingkari adanya keutamaan bulan Sya’ban dan nishfu Saya’ban. Beliau mengatakan: “Terdapat beberapa hadits dhaif tentang keutamaan malam nishfu Sya’ban, yang tidak boleh dijadikan landasan. Adapun hadits yang menyebutkan keutamaan shalat di malam nishfu Sya’ban, semuanya statusnya palsu, sebagaimana keterangan para ulama (pakar hadits).” (At Tahdzir min Al Bida’, hal. 11)
Pendapat kedua, ada keutamaan khusus untuk malam nishfu Sya’ban. Pendapat ini berdasarkan hadits shahih dari Abu Musa Al Asy’ari radhiallahu ‘anhu, dimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Sya’ban. Maka Dia mengampuni semua makhluknya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan” (HR. Ibn Majah, At Thabrani, dan dishahihkan Al Albani).
Setelah menyebutkan beberapa waktu yang utama, Syaikhul Islam mengatakan: ….Pendapat yang dipegangi mayoritas ulama dan kebanyakan ulama dalam madzhab hambali adalah meyakini adanya keutamaan malam nishfu Sya’ban. Ini juga sesuai keterangan Imam Ahmad. Mengingat adanya banyak hadits yang terkait masalah ini, serta dibenarkan oleh berbagai riwayat dari para sahabat dan tabi’in…(Majmu’ Fatawa, 23/123)
Ibn Rajab mengatakan: Terkait malam nishfu Sya’ban, dulu para tabi’in penduduk Syam, seperti Khalid bin Ma’dan, Mak-hul, Luqman bin Amir, dan beberapa tabi’in lainnya, mereka memuliakannya dan bersungguh-sungguh dalam beribadah di malam itu…(Lathaiful Ma’arif, hal. 247).
Kesimpulan:
Dari keterangan di atas, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan:
1. Nishfu Sya’ban termasuk malam yang memiliki keutamaan. Hal ini berdasarkan hadits yang telah disebutkan. Meskipun sebagian ulama menyebut hadits ini hadits yang dhaif, namun insyaAllah yang lebih kuat adalah penilaiannya Syaikh Al Albani bahwa hadits tersebut statusnya shahih.
2. Tidak ditemukan satupun riwayat yang menganjurkan amalan tertentu ketika nishfu Sya’ban. Baik berupa puasa atau shalat. Hadits di atas hanya menunjukkan bahwa Allah mengampuni semua hamba-Nya di malam nishfu sya’ban, kecuali dua jenis manusia yang disebutkan dalam hadits tersebut.
3. Ulama berselisih pendapat tentang apakah dianjurkan menghidupkan malam nishfu Sya’ban dengan banyak beribadah. Sebagian ulama menganjurkan, seperti sikap beberapa ulama Tabi’in yang bersungguh-sungguh dalam ibadah. Sebagian yang lain menganggap bahwa mengkhususkan malam nishfu Sya’ban untuk beribadah adalah bid’ah.
4. Ulama yang membolehkan memperbanyak amal di malam nishfu Sya’ban, mereka menegaskan bahwa tidak boleh mengadakan acara khusus, atau ibadah tertentu, baik secara berjamaah maupun sendirian di malam ini. Karena tidak ada amalan sunnah khusus di malam nishfu Sya’ban. Sehingga, menurut pendapat ini, seseorang dibolehkan memperbanyak ibadah secara mutlak, apapun bentuk ibadahnya.
Amalan Bid’ah di Bulan Sya’ban
Ada banyak bid’ah yang digelar ketika bulan Sya’ban. Umumnya kegiatan bid’ah ini didasari hadits-hadits dhaif yang banyak tersebar di masyarakat. Terutama terkait dengan amalan nishfu sya’ban. Berikut adalah beberapa kegiatan bid’ah yang sering dilakukan di bulan Sya’ban:
Pertama, Shalat sunnah berjamaah atau mengadakan kegiatan ibadah khusus di malam nishfu sya’ban
Terdapat hadits shahih yang menyebutkan keutamaan malam nishfu Sya’ban, namun tidak ditemukan satupun hadits shahih yang menyebutkan amalan tertentu di bulan Sya’ban. Oleh karena itu, para ulama menegaskan terlarangnya mengkhususkan malam nishfu Sya’ban untuk melaksanakan ibadah tertentu.
Kedua, Shalat Alfiyah
Manusia pertama yang membuat bid’ah shalat Alfiyah di malam nishfu Sya’ban adalah seseorang yang bernama Ibn Abil Hamra’, yang berasal dari daerah Nablis, Palestina. Dia datang ke Baitul Maqdis pada tahun 448 H. Dia memiliki suara bacaan Al Qur’an yang sangat merdu. Ketika malam nishfu Sya’ban, dia shalat dan diikuti oleh seseorang di belakangnya sebagai makmum. Kemudian makmum bertambah tiga, empat,..hingga sampai selesai shalat jumlah mereka sudah menjadi jamaah yang sangat banyak.
Kemudian di tahun berikutnya, dia melaksanakan shalat yang sama bersama jamaah yang sangat banyak. Kemudian tersebar di berbagai masjid, hingga dilaksanakan di rumah-rumah, akhirnya jadilah seperti amalan sunnah. (At Tahdzir Minal Bida’, karya At Turthusyi, hal. 121 – 122).
Tata caranya:
Shalat ini dinamakan shalat alfiyah, karena dalam tata caranya terdapat bacaan surat Al Ikhlas sebanyak seribu kali. Di baca dalam seratus rakaat. Tiap rakaat membaca surat Al Ikhlas sebanyak 10 kali. (Al Bida’ Al Hauliyah, hal. 149)
Semua ulama sepakat bahwa shalat Alfiyah hukumnya bid’ah.
Ketiga, Tradisi Ruwahan-sadranan (selamatan bulan di Sya’ban)
Tradisi ini banyak tersebar di daerah jawa. Mereka menjadikan bulan ini sebagai bulan khusus untuk berziarah kubur dan melakukan selamatan untuk masyarakat kampung. Pada hakekatnya tradisi ini merupakan warisan agama hindu-animisme-dinamisme. Sehingga bisa kita tegaskan hukumnya terlarang, karena kita dilarang untuk melestarikan adat orang kafir. Atau, setidaknya tradisi ini termasuk perbuatan bid’ah yang sesat.
***
Artikel muslimah.or.id
Penulis: Ust. Ammi Nur Baits

Friday, June 17, 2011

Ajakan Berwakaf untuk Pesantren Tahfizh Al-Qur’an Al-Utsmani

Friday, June 17, 2011 0 Comments

Assalamu’alaykum Warohamtullahi Wabarakatuh…

“Sesungguhnya yang benar-benar milik kalian wahai anak Adam adalah apa yang kalian sedekahkan (wakafkan)” (HR. Muslim)

Setahap demi setahap Lembaga Bimbingan Al-Qur’an (LBQ) Al-Utsmani terus mengadakan perbaikan dan pembangunan gedung demi meningkatkan fasilitas belajar-mengajar. Saat ini LBQ Al-Utsmani berencana membebaskan tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Munggang No. 6 Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur yang nantinya juga akan dijadikan Pesantren Tahfizh Al-Qur’an Al-Utsmani.
Lewat catatan singkat ini saya mengajak antum wa antunna untuk menyisihkan sebagian rezekinya guna membantu terealisasinya rencana ini.
Bagi antum wa antunna yang berkenan, silakan transfer ke : Share Muamalat No. Rekening 9186171199 an Etika Suryandari (nomor rekening ini sengaja saya kosongkan saldonya). Untuk konfirmasi, silakan SMS/telp saya di 08999344753

Jazakumullah khairan katsiran..
Hanya Allah yang mampu membalas amal ibadah antum wa antunna sekalian…
Sekian dari saya…
Wassalamu’alaykum Warohamtullahi Wabarakatuh…

Etika Suryandari
(anggota Senat Mahasiswa LBQ Al-Utsmani)

NB : Teman-teman yang berkenan transfer, harap sebelum tanggal 24 Juni 2011 ya! Karena hari itu adalah hari terakhir saya masuk di LBQ Al-Utsmani. Insya Allah hari itu juga akan saya serahkan donasi yang terkumpul. Sekedar info, tanggal 25 Juni 2011 saya akan hijrah ke Bandung untuk studi lanjut di sana sampai Agustus 2012, sehingga akan cuti dulu di LBQ Al-Utsmani. Afwan jiddan sebelumnya jika waktu pengumpulannya singkat. Harapannya sih, biar pada menyegerakan kebaikan. Semoga rezekinya semakin full barokah… Aamiin ya Rabb…

Friday, May 20, 2011

HARKITNAS KE-103

Friday, May 20, 2011 0 Comments

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI SELAKU KETUA UMUM PERINGATAN HARKITNAS KE 103 TANGGAL 20 MEl, TAHUN 2011
Assalamu'alaikum Warakhmatullahi Wabarokhatuh.
Salam Sejahtera bagi kita semua
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Pertama-tama, sebagai insan yang beriman, saya mengajak saudara-saudara untuk bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya atas perkenan dan ridhoNya pula, pada pagi hari ini seluruh bangsa Indonesia, insya Allah diberikan kesehatan dan limpahan karunia untuk secara bersama-sama menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke 103 tahun 2011. Tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2011 yaitu Dengan Semangat Hari Kebangkitan Nasional Ke 103 Tahun 2011, Kita Wujudkan Kebangsaan Yang Berkarakter, Bersatu, Dan Berdaya Saing Menuju Masyarakat Yang Sejahtera", saya anggap sangat penting untuk kita renungkan bersama dihubungkan dengan berbagai dinamika yang berkembang akhir-akhir ini di seluruh penjuru tanah air.
Saudara-saudara peserta upacara yang saya cintai.
Jika dihitung dari titik awal kebangkitan nasional tahun 1908, maka pada tahun 2011 ini, kita sudah lebih seratus tahun berproses dalam kesadaran kebangsaan kita untuk menjadi bangsa yang berdaulat, menjadi bangsa yang memiliki identitas dan Jati diri dalam mengarungi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. WaJah dan corak ke-Indonesian-kitapun tentunya telah banyak mengalami perubahan, dan perkembangan. Nilai-nilai kebangsaan selama 103 tahun tersebut telah mengalami pasang surutnya, seiring dengan perubahan jaman dan tuntutan masyarakat itu sendiri.
Perubahan dan tuntutan ini mau tidak mau, suka atau tidak suka, pasti berada dan menyatu dalam proses perjalanan bangsa Indonesia. Kita telah sama-sama mengalami dan merasakan betapa perjalanan bangsa Indonesia telah berkali-kali mendapatkan gangguan, tantangan, hambatan dan bahkan ancaman, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Namun demikian, bangsa Indonesia masih tetap kokoh dalam suatu rumah besar seluruh bangsa Indonesia yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh karena itulah, dalam rangka tetap menjaga konsistensi nilai-nilai kebangsaan yang telah dirintis oleh para pendahulu kita, tentunya sebagai generasi penerus perjuangan bangsa, kita tidak boleh lengah dan lupa akan makna hakiki nilai-nilai kebangsaan tersebut, khususnya dalam menyikapi dan menghadapi era perubahan dan kemajuan yang secara terus menerus akan terjadi.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Kalau kita sejenak menengok kebelakang proses lahirnya pergerakan kebangkitan nasional, bahwa perjuangan para pemuda pada masa itu dihadapkan pada berbagai situasi yang sangat kompleks. Suatu situasi dimana antara ketidakadilan, pengingkaran hak-hak asasi manusia, diskriminasi, ketidaksamaan (inequality) , jurang perbedaan antara kelompok masyarakat atas dan kelompok masyarakat bawah, serta kontradiksi perikehidupan dan konflik terjadi di masyarakat. Inilah faktor yang mendorong Illotivasi dan tekad para pemuda untuk berjuang membangun bangsa yang berdaulat, melepaskan diri dari ketidakadilan dan tindakan semena-mena, serta cita-cita luhur mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
Maka lahirlah pergerakan Budi Utomo yang mampu memicu munculnya organisasiorganisasi pergerakan kaum muda, baik yang bersifat kedaerahan, politik, serikat pekerja, keagamaan, kewanitaan, dan kepemudaan. Organisasi-organisasi yang berdiri atas dasar kedaerahan antara lain: perkumpulan orang-orang Ambon, Ambonscl1 Siudiefonds (1909), perkumpulan golongan Minahasa melalui Rukun Minahasa (1912), Paguyuban Pasundan (1913), dan Sarikat Sumatera (1918). Kemudian, lahir organisasi politik seperti Sarekat Islam (1911) dan De Indiscf1e Partij (1912). Muncul pula pergerakan serikat pekerja seperti Vereniging van Spoor en Tramwegpersoneel (1908) dan Perserikatan Pegawai Pegadaian 8umiputera (1916). Pergerakan keagamaan seperti Muhammadiyah (1912), Persatuan Islam (1923) dan Nahdlatul Ulama (1926); pergerakan wan ita seperti Putri Mardika (1912) dan Kautamaan Istri (1913), serta pergerakan pemuda seperti Jong Java dengan munculnya Tri Koro Darmo (1915), Jong Sumateranen Bond (1917), Jong Minal1asa (1918), dan munculnya organisasi kepanduan Javaansche Padvinders Organisatie pad a tahun 1916.
Munculnya berbagai organisasi itu, mewarnai bangkitnya nilai-nilai nasionalisme dan berlanjut pada tahun 1928 dengan bersatunya berbagai kelompok organisasi -khususnya organisasi kepemudaan---mewujudkan suatu gerakan nasionalis sejati melalui Sumpah Pemuda: "Satu Tanah Air, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa " . Angkatan 1908 dan 1928 adalah contoh klasik, bagaimana segolongan cendikia muda dapat menggerakkan kehidupan politik dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Isu-isu yang diusungnya seperti kolonialisme dan imperialisme telah membangkitkan semangat nasionalisme Indonesia. Generasi itu memang istimewa; berani menentang kolonialisme dan menyodorkan suatu keadaan lain yakni cita-cita Indonesia Merdeka.
Pada tahun 1908 dan 1928 kaum '!e'pelajar yang bercita-cita Indonesia merdeka membangun nasionalisme melalui pikiran dan cita-cita yang digerakkan dalam organisasi pemuda. Selanjutnya para pemuda tahun 1945-1949 adalah para pemuda pejuang yang membangun nasionalisme melalui tetesan darah dan bau mesiu dalam revolusi kemerdekaan. Revolusi saat itu telah berfungsi membangun nasior,alisme tanpa pandang bulu, revolusi telah menjadi motor penggerak mobilitas sosial yang cepat merasuki seluruh komponen bangsa. Pemuda angkatan 1945 telah membangun nasionalisme melalui romantika perjuangan dan menanamkan sahamnya dalam revolusi kemerdekaan. Demikian pula dengan angkatan 66, angkatan 98 yang
melahirkan reformasi, secara hakiki, nilai-nilai perjuangannya tidak lain adalah untuk mewujudkan cita-cita kebangsaan sesuai dengan zamannya.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air
Dalam perjalanan sejarah nasional Indonesia, nasionalisme pada zaman penJajahan baru pada taraf ingin mempunyai negara yang bebas merdeka; meliputi perjuangan untuk kesatuan bangsa. Setelah merdeka, nasionalisme adalah manifestasi kesadaran bernegari' tanpa mengalami tekanan ' dari pihak lain. Sampai seberapa jauh hal ini berkembang, bergantung pada bagaimana penerapan cara berpikir nasional dan bersikap terhadap kesadaran bernegara para warganya. Menapaki perjalanan sejarah kebangkitan nasional Indonesia, maka cara berfikir nasional dalam membangun Indonesia baru di masa depan adalah bagaimana mengutamakan kepentingan kehidupan nasionaL
Peringatan Harkitnas yang ke 103 tahun 2011 ini menjadi penting, karena nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai persatuan dan kesatuan, nilai-nilai kebersamaan yang telah dipelopori oleh para pendahulu kita melalui gerakan "Boedi Oetomo" tersebut, harus dapat dijadikan enerji bagi langkah-Iangkah perjuangan kita kedepan. Kesempatan ini juga sekaligus sebagai renungan dan evaluasi, sejauhmana semangat nasionalisme tersebut terimplementasi dalam setiap potensi, profesi, perilaku, masing-masing individu warganegara Indonesia.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air
Dalam kebebasan berdemokrasi, ke.bebasan berekspresi marilah kita kokohkan karakter Nasional yang merupakan jati diri bangsa, jangan sampai nilai-nilai luhur dari pendahulu kita yang telah tertanam dalam semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia hilang begitu saja. Khususnya bagi generasi muda, yang akan menentukan eksistensi bangsa di masa-masa yang akan datang. Semoga semangat Persatuan dan Kesatuan dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat kita pertahankan sepanjang masa sehingga bangsa Indonesia dapat sejajar dengan negara-negara maju lainnya.
Dengan semangat hari Kebangkitan Nasional ke 103 tahun 2011, kita song song Indonesia yang adil, berdemokrasi dan sejahtera.
Demikian, beberapa hal yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan memperingati Hari Kebangkitan Nasional tahun 2011 yang berharga ini, mudah-mudahan menjadi perhatian kita bersama .
Terimakasih. Wassalamu'alaikum Warakhmatullahi Wabarokhatuh.

Menteri Komunikasi dan Informatika
TIFATUL SEMBIRING

Sunday, May 01, 2011

[M]elangkah pasti, optimalkan [E]nergi tuk raih [I]mpian yang menawan!

Sunday, May 01, 2011 0 Comments

[M]elangkah pasti, optimalkan [E]nergi tuk raih [I]mpian yang menawan!


Itulah sederet tema di bulan Mei.
Bulan perjuangan! Pasalnya, pada tanggal 13-14 Mei 2011 insya Allah akan mengikuti ujian seleksi beasiswa S2. Semoga penuh kemudahan dan lolos!!! Aamiin..
Selain itu, di bulan ini ada beberapa hal yang harus dikerjakan. Salah satunya adalah mematangkan konsep naskah buku. Lainnya, saya berencana merevisi rancangan masa depan. Hemm... mencoba memaknai kembali motto hidup saya, BE SMART & VISIONER!!!

Sedikit mengevaluasi "Catatan Aisya" selama bulan April, ternyata memang belum bisa disiplin untuk membuat tulisan setiap hari. Terkadang harus dirapel di hari berikutnya karena berbagai alasan. Hehe... Namanya juga belajar. Insya Allah akan terus belajar untuk menjadi penulis inspiratif nan produktif. Semangat!!! Oleh karena itu, mulai bulan ini.. judul di blog tidak diawali lagi dengann "Catatan Aisya". Kategori "Catatan Aisya" untuk episode ke depan hanya diperuntukkan untuk catatan yang berwujud reportase kegiatan. Pokoknya terus belajar!!!

Aku ada, maka aku menulis.
Aku menulis, maka aku ada!


***

Potensi diri?
Temukan!
Kelemahan diri?
Sadari!
Kapasitas diri?
Tingkatkan!

~orasi tuk aksi perbaikan dalam kebaikan ^^v~

Aisya Avicenna

Friday, April 01, 2011

Aku Yakin Bisa

Friday, April 01, 2011 0 Comments

Aku tak mau takut
Dengan ketakutan yang kusketsa sendiri
Aku tak mau resah
Dengan keresahan yang kubuat sendiri

Aku tak mau bimbang
Dengan kebimbangan yang kurangkai sendiri
Aku tak mau lemah
Dengan kelemahan yang kuciptakan sendiri
Aku tak mau bingung
Dengan kebingungan yang kuhadirkan sendiri

Kunci itu sudah ada di tanganku…

Saatnya memilih : MENUTUP pintu itu atau MASUK melewati pintu yang sudah terbuka lebar…
Aku harus berkata TIDAK pada rasa TAKUT, RESAH, BIMBANG, LEMAH, dan BINGUNG!
Please, don’t disturb me again!!

Sebuah kontemplasi.

Seringkali keraguan datang menggelayuti hati menyebabkan seseorang tak berani bertindak atau mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu. Dan hal itu pula yang menyebabkannya terhambat dan mungkin pula terlambat dalam mendapatkan hal yang dituju. Ini bukan hanya masalah ketakutan dan keraguan untuk memilih atau menentukan sikap. Ini juga mengenai ketidaksiapan mengalami kegagalan atau kekalahan.

Tak asing lagi bahwa setiap diri kita pasti menginginkan hal yang terbaik yang akan diperoleh. Oleh sebab itu, memiliki segala macam kriteria dalam memilih sesuatu menjadi suatu kewajaran. Kalaupun tidak akan sempurna, setidaknya kriteria-kriteria tersebut mewakili upaya untuk mencapai kesempurnaan. Maka, setiap ketidaksempurnaan yang ditemui, seharusnya pun diterima dengan wajar.



Pernahkah kita menjadi seorang yang perfeksionis? (SERING=>itu jawaban jujur dari saya pribadi lho. Banyak yang bilang (hasil polling tanggal 020209 dan beberapa isian kuesioner tentang saya) saya tuh orangnya idealis bin perfeksionis… ^^v, bisa jadi inilah kelemahan saya… tapi bisa juga inilah sifat yang menjadi kelebihan saya… Absolutely, I’m not a perfect person..). Perfeksionis, merencanakan segala sesuatu dengan rapi, teliti, penuh aturan seakan takut sesuatu yang akan dilakukan tersebut tidak berhasil atau memperoleh hasil yang jelek.

Perencanaan sebenarnya adalah sebuah upaya untuk membantu hal-hal yang akan dilakukan supaya mencapai hasil yang baik, sesuai dengan tujuan semula, sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Perencanaan sebenarnya adalah salah satu alat ukur terhadap sebuah aktivitas. Keberhasilan maupun kegagalan adalah sebuah hasil yang penting untuk diketahui, namun yang lebih penting lagi adalah bagaimana PROSES aktivitas tersebut dilalui.

Bagaimanakah niat yang ada di hati ketika aktivitas tersebut dijalankan?
Hikmah apa yang telah didapat dalam menjalankan aktivitas tersebut?

Seringkali, keberhasilan yang diperoleh meninggalkan bekas yang membahagiakan. Disebut-sebut. Dibangga-banggakan, dan lama sekali baru terlupakan. Namun, bila yang ditemui adalah sebuah kegagalan.. entah apa reaksi yang terjadi. Dan bekasnya? Bisa jadi ingin dihapus dari ingatan segera. Padahal di baliknya, terdapat suatu hal yang demikian berharga. Kadang kita lupa, betapa kegagalan dapat menjadi sebuah pelajaran yang tak ternilai.

Jika merah adalah aku
Biarkan ia menjadi keberanian

Jika merah adalah aku
Biarkan ia menjadi semangat

Jika merah adalah aku
Biarkan ia menjadi inspirasi

Jika merah adalah aku
Biarkan ia menjadi kekuatan

Jika merah adalah aku
Biarkan ia menjadi keceriaan

Jika merah adalah aku
Biarkan ia menjadi prestasi

Jika merah adalah aku
Biarkan ia menjadi kemenangan

---DIAM---

---MERENUNG---

---SELESAI---

__^_^__

~Saat pekerjaan di kantor sudah selesai... Alhamdulillah, bisa merenung sejenak sebelum pulang... Hari ini, hari terakhir di bulan Maret. Esok sudah April, dan di bulan April inilah akan banyak kisah yang akan terangkai (atas izin Allah).. Deadline beberapa naskah, try out TOEFL dan TPA di UI Depok, pengumuman tahap I beasiswa S2, sebuah misi besar di akhir April (kunamakan "Misi Amplop Coklat"), dan misi-misi yang lain. Mohon doanya kawan! Semoga senantiasa teriring dengan niat yang lurus, doa yang bagus, ikhtiar terus, dan tawakal tak pernah putus!



KEBAIKAN JANGAN DITUNDA!!!

Rangkailah hidup menjadi cerita tentang cinta dan cita-cita.

CINTA! Ya, tentang cinta pada Sang Pencipta dan semua yg mencinta dan dicintai-Nya!
CITA-CITA! Ya, tentang cita-cita yg bukan sekedar kata, tapi visi dan aksi nyata!
~idealisme adalah penggerak motivasi~

Insya Allah, tema bulan APRIL ini adalah :

[A]ku yakin [P]asti bisa [R]aih [I]mpian dan mjd pribadi yang [L]ebih baik!!!


Masih di kantor dengan backsong "Ku Bisa"-nya Haris Isa


Suatu hari ku ingin mencoba satu kali lagi
Wujudkan mimpi yang dulu sempat memudar terhenti
Kutahu aku akan susah payah lagi
Mungkin inilah untuk yang terakhir kali

Reff:
Sungguh aku, masih mau

Meneruskan liku yang pernah ku daki tuk gapai mentari
Bila memang, tak untukku
Setidaknya aku pun telah mencoba sedaya jiwa raga
Ku bisa, ku bisa
Tanpa pengorbanan tiada kemenangan
Ku yakin Tuhan merencanakan
Satu kemenangan yang lebih indah di depan sana

Aisya Avicenna

Wednesday, March 30, 2011

Sendiri Menyepi

Wednesday, March 30, 2011 0 Comments

Sendiri menyepi..
Tenggelam dalam renungan
Ada apa aku seakan kujauh dari ketenangan
perlahan kucari, mengapa diriku hampa…
mungkin ada salah, mungkin ku tersesat,
mungkin dan mungkin lagi…
Oh Tuhan aku merasa
sendiri menyepi
ingin ku menangis, menyesali diri, mengapa terjadi
sampai kapan ku begini
resah tak bertepi
kembalikan aku pada cahayaMu yang sempat menyala
benderang di hidupku..
Perlahan kucari, mengapa diriku hampa
mungkin ada salah mungkin ku tersesat,
mungkin dan mungkin lagi
Oh Tuhan aku merasa..
sendiri menyepi…
Ingin ku menangis, menyesali diri, mengapa terjadi
sampai kapan ku begini
resah tak bertepi
kembalikan aku pada cahayaMu yang sempat menyala
Oh Tuhan aku merasaaaaaaaa……
seeeeendiri….aku merasa sendiri..
sampai kapan begini
resah tiada bertepi…Ooohh..
Kuingin cahya-Mu
benderang di hidupku..

****
Mau pulang, tapi sudah jam segini. Pasti macet! Akhirnya bertahan dulu di kantor dan saatnya menulis sambil mendengar nasyid "Sendiri Menyepi"-nya Edcoustic.. Mengungkapkan isi hati saja deh...

Hari ini kembali dalam lautan tafakkur
Batinku menyepi sendiri di sini
Dalam kegelisahan hati yang menyeruak
Di tengah keresahan jiwa yang tiba-tiba datang menyerang
Mencoba mengais hikmah di antara secercah harapan
Sembari meluruskan niat, ku lakukan semua ini semata karena-Nya
Semoga bisa menyelam dan tenggelam dalam lautan cinta milik-Nya…
Kulelah menggumamkan sejuta tanya
Karena jawaban yang tak kunjung jua kutemui
Tapi janji itu akan tetap terus terpatri
Meski halangan dan rintangan menghadang…
Walau pertahanan ini hampir goyah…
Aku ingin tetap meneruskan perjuangan ini…
Untaian dzikir terus mengalir…
Lantunan doa terus mengalun…
Kupasrahkan semuanya pada-Mu
Kau yang berhak menilai dan menentukan…
Bimbing dan kuatkan aku ya Rabb
Kumohon……


Tuhan....Tak ada tempat mengadu yang terbaik selain diri-Mu....
Besar harapanku untuk terus bertahan di jalan ini
Kutahu jalan-Mu tak serta merta lurus membentang,
Penuh duri dan belukar sana sini.
Tapi, yakinkan aku bahwa Engkau slalu ada untuk menjaga dan menolongku.
Kuakui hanya firman-Mu yang slalu bisa membawa ketenangan dihati...
 


Aku termenung. Puisi di atas menggambarkan betapa rapuhnya diriku. Semoga kerapuhan ini tidak berlangsung lama. Karena aku ingin segera bangkit dari lamunan panjangku...
 
"Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?"{yaitu} kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui. Niscaya Allah mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan ke tempat-tempat tinggal yang baik di dalam surga 'Adn. Itulah kemenangan yang agung.
Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai {yaitu} pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin". (QS. As-Saff: 10-13).

"Kalian adalah UMAT yang TERBAIK yang diLAHIRkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah" (QS. Al-Imran:110)

Yang sedang tenggelam dalam renungan,

Aisya Avicenna

Thursday, March 24, 2011

Setelah Sekian Lama....

Thursday, March 24, 2011 0 Comments

Alhamdulillah, setelah sekian lama (hampir sebulan ini) tidak puasa Senin-Kamis, akhirnya hari ini mulai puasa lagi. Astaghfirullah, sudah lama ya? Kenapa bisa begitu? Hmm, sebenarnya saya mencoba untuk rutin menjalankan puasa sunnah. Akan tetapi, bulan Februari kemarin sering terkendala masalah kesehatan. Sempat sakit flu berat dan panas-dingin hampir 2 minggu. Atau saat diniatkan puasa, malah kena 'lampu merah'. Jadi batal deh. Tapi alhamdulillah, hari ini bisa mulai kembali.

Istirahat siang ini saya manfaatkan dengan menulis tentang Puasa Senin-Kamis yang saya ambil dari berbagai sumber. Saya tulis sebagai pengingat buat diri saya sendiri dan semoga bermanfaat untuk semua pembaca. Semoga menjadikan penyemangat bagi kita semua untuk bisa mengamalkan salah satu Sunnah Rasulullah SAW ini.


Dahsyatnya Puasa Senin Kamis.

Siapa sih yang tidak ingin awet muda, bebas penyakit, sekaligus selamat dunia akhirat ? Kalau kita ingin mendapatkan semua itu, cobalah berpuasa Senin-Kamis secara teratur.

Kebanyakan dari kita tentunya pernah mendengar puasa Senin Kamis sebagai puasa sunnah di dalam Islam. Namun, berapa yang benar-benar berusaha merutinkan puasa tersebut?

Kalau hari itu kebetulan ada acara pengajian dan makan-makan, bukannya lebih enak makan-makan ketimbang puasa sunnah? Kalau pagi itu kebetulan tidak sempat sahur, bukannya lebih nyaman absen puasa dulu? Bagaimanapun, puasa Senin Kamis itu hanyalah 'sunnah' bukan ?

Tak banyak dari kita yang tahu benar hikmah puasa Senin Kamis dari segi spiritual, kesehatan dan keutamaannya di hadapan Allah. Oleh karena itu, ada baiknya kita mengupas hikmah puasa Senin Kamis supaya kita lebih semangat menjalaninya.

Alasan utama mengapa puasa Senin Kamis disunahkan dalam Islam ialah karena Rasulullah sering berpuasa di kedua hari tersebut.

Tapi, apa keutamaan Senin dan Kamis ?

Sehubungan dengan hal ini ada 2 hadis dari Rasulullah yg berkenaan dengan pemilihan hari Senin dan Kamis.

Yang pertama, dalam Hadist Riwayat Ahmad disebutkan bahwa Rasulullah mengatakan bahwa semua amal dibentangkan di hari Senin dan Kamis. Karena itu, sebagai orang beriman, sungguhlah baik bila pada saat malaikat melaporkan amalan kita itu kita tengah berpuasa.

Yang kedua, hari Senin Kamis adalah hari istimewa karena pada hari itulah Rasulullah dilahirkan, menjadi rasul dan mendapat wahyu (HR Muslim).

Jadi terlihat disini bahwa hari Senin dan Kamis adalah hari istimewa dari sisi religius.

Dari sisi logika, bisa dilihat bahwa hari Senin dan Kamis membagi satu 'minggu' menjadi dua bagian yang hampir sama rata. Jadi kentara sekali bahwa puasa Senin Kamis mempunyai fungsi maintenance atau pemeliharaan. Analoginya mungkin sama dengan pembagian waktu minum obat kala kita sakit. Tentu kita ingat, kala kita sakit, kita sering disuruh minum obat 2x sehari, yaitu 1x di pagi hari dan 1x di malam hari. Kalau dilihat, waktu2 dimana kita disuruh minum obat 2x tersebut membagi kurang lebih hari itu menjadi 3 bagian yang sama. Hal ini berlaku juga dengan Senin dan Kamis yang membagi satu minggu menjadi dua bagian.

Dengan berpuasa di hari Senin dan Kamis, secara tidak langsung kita melakukan maintenance untuk diri kita secara rutin baik dari segi spiritual maupun jasmani.

Lalu, apakah keutamaan puasa yang berkelanjutan seperti puasa Senin Kamis ini ?

Keutamaan yang pertama ialah karena puasa Senin Kamis melatih kita secara teratur untuk menghindarkan diri dari pekerjaan dosa. Kalau ada latihan efektif untuk 'anger management' atau latihan kesabaran, maka itulah puasa. Karena itu, cocoklah jika dikatakan bahwa puasa adalah zakat jiwa, dimana pada saat puasa, kita membuang perangai buruk. Sehingga sesudah puasa, emosi dan spiritual kita menjadi lebih bersih.

''Segala sesuatu itu ada zakatnya,sedang zakat jiwa itu adalah berpuasa. Dan puasa itu separo kesabaran''.(HR. Ibnu Majah).

Dengan menghilangnya perangai buruk kita, minimal seminggu dua kali, maka bisa juga dikatakan bahwa ''Puasa adalah benteng yg membentengi seseorang dari api neraka yg membara''.{HR.Ahmad dan Baihaqi}.

Keutamaan yang kedua ialah karena puasa Senin Kamis bisa meningkatkan amalan kita. Biasanya, seseorang yang kekenyangan dan keenakan cenderung malas beribadah. Puasa menjadikan kita lebih produktif dalam beribadah karena selain kita tidak lagi dalam posisi keenakan, orang yang berpuasa juga cenderung ingin beribadah ekstra. Disamping itu, puasa bisa melembutkan hati. Ini karena dengan puasa, kita cenderung lebih berempati dengan orang-orang yang lebih tidak beruntung dibanding kita. Karena itu, puasa bisa menjadikan kita lebih dekat dengan Allah dan lebih bertakwa.

Tidaklah salah kalau dalam Quran disebutkan bahwa puasa diperintahkan pada kita dan orang2 sebelum kita supaya kita menjadi orang yang bertakwa (Al Baqarah 183).


Selain dari keuntungan dari segi emosional spiritual seperti yang dijelaskan diatas, puasa juga memiliki keutamaan dari segi kesehatan. Sudah bukan rahasia lagi bahwa saat ini sudah ada banyak riset yang menyimpulkan bahwa puasa yang teratur itu baik untuk kesehatan.

Manfaat kesehatan dari puasa yang paling populer adalah puasa bisa dibilang sebagai cara ampuh untuk membatasi kalori yang masuk ke tubuh kita. Dalam Islam dan bidang kedokteran, dianjurkan untuk tidak makan berlebihan, karena makanan yang berlebih dan tidak sehat bisa menimbulkan penyakit. Lihat saja masyarakat di negara makmur yang mana makanan berlimpah. Selain tingkat obesitas tinggi, masyarakat negara-negara tersebut banyak yang mengidap diabetes dan jantung yang notabene sering dijuluki sebagai penyakit orang kaya. Dengan puasa Senin Kamis, paling tidak, dalam dua kali seminggu, kita membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita.

Manfaat lain dari puasa ditinjau dari segi kesehatan yang juga banyak dipopulerkan adalah fungsi pembersihan dan penyembuhan. Dengan istirahatnya sistem
pencernaan kita selama puasa, maka memungkinkan sistem2 lain di tubuh kita untuk bekerja dengan lebih baik, misalnya sistem imunitas. Inilah sebabnya mengapa orang yang sakit atau binatang yang terluka suka menolak makan. Andaikata kita tidak sedang sakit pun, polisi imunitas bekerja keras saat kita puasa. Jika polisi-polisi ini mendeteksi hal-hal yang kira-kira nanti bisa membuat kita sakit atau hal-hal abnormal, seperti tumbuhnya kista atau tumor, maka pada hari kita puasa, mereka bisa memberantasnya.

Sistem detoksifikasi tubuh juga bekerja lebih lancar jika kita tidak menerima asupan lagi. Disini, mungkin kita bisa membayangkan sistem pembersihan tubuh kita seperti pegawai yang kewalahan mengerjakan tugasnya kalau tugas datang bertubi2. Akibatnya, fungsi pembersihan tubuh tidak terkerjakan dengan maksimal dan sangat mungkin luput mengeliminasi beberapa zat-zat yang kurang baik untuk tubuh kita. Dengan berhentinya asupan, maka tugas dari sistem pembersihan tubuh kita menjadi lebih manageable sehingga kinerjanya menjadi lebih maksimal.

Sistem peremajaan juga bekerja dengan maksimal saat kita puasa karena Allah mendesain tubuh kita untuk mengeluarkan hormon yang erat kaitannya dengan anti-aging kala kita puasa. Karena itu tidaklah mengherankan jika pada suatu eksperimen ditemukan bahwa cacing yang berpuasa bisa hidup 19 generasi lebih lama dibanding cacing yang tidak berpuasa. Kalau ada obat anti aging yang ampuh, itulah puasa. Bisa jadi puasa Senin Kamis secara teratur nantinya menjadikan kita awet muda dan bebas penyakit di hari tua.

Lalu bagaimana dengan orang yang sering mengeluhkan tidak bisa bekerja karena kelaparan dan lemas pada saat puasa seperti yg terlihat jelas di Indonesia dimana kinerja orang menjadi turun saat puasa? Jika hal ini terjadi, bisa jadi kelaparan itu terjadi karena kita tidak bekerja dengan baik atau kurang konsentrasi. Yang jelas, puasa tidak mempunyai pengaruh buruk terhadap otak dan daya pikir kita. Malahan, sudah ada penelitian yang membuktikan bahwa puasa malah meningkatkan daya pikir kita.

Masih banyak lagi manfaat kesehatan dari puasa,misalnya puasa bisa menghindari atau mengurangi diabetes dan penyakit vascular seperti jantung. Yang jelas, kala Sang Pencipta kita mewajibkan kita puasa minimum setahun sekali selama Ramadhan , Dia tahu bahwa puasa itu baik bagi kita. Bayangkan dahsyatnya puasa kala kita bisa merutinkannya seminggu dua kali seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah.

Walaupun begitu, perlu diingat dan digarisbawahi bahwa semua amal tergantung niat. Jika niat puasa kita hanyalah dari segi kesehatan, maka itulah yang kita dapat. Namun kala niat puasa kita adalah dalam rangka meningkatkan kualitas spiritualitas kita dan mendekatkan diri pada Allah maka tidak hanya kita mendapat fisik yang prima, namun juga ridho Allah dan keselamatan dunia akhirat. Sebagai muslim, ridha Allah terletak di atas segala-galanya. Allah sangat menyukai orang yang berpuasa karena Allah, sehingga Allah menjanjikan gerbang khusus di surga bagi yang gemar berpuasa, yaitu Ar-Rayyan (H.R Muslim).

Maka dari itu, marilah kita galakkan dan rutinkan puasa-puasa sunnah seperti puasa Senin Kamis dalam rangka meraih ridha Allah dan salah satu cara untuk meraih jannahNya. Insya Allah dengan puasa yang rutin, kita tidak hanya mendapat balasan di akhirat nanti, tetapi kita juga mendapat keuntungan di dunia berupa kesehatan yang prima dan daya pikir yang jernih.

Disarikan dari berbagai sumber

Aisya Avicenna

Thursday, March 10, 2011

Antara Aisya Avicenna, Ruben, dan Maher Zain dalam “Open Your Eyes”

Thursday, March 10, 2011 0 Comments
Abu Bakar Ruben

Beberapa bulan yang lalu, iseng-iseng saya download lagu “Open Your Eyes”-nya Maher Zain, ternyata saya malah mendapat yang versi video lengkap dengan gambar-gambar yang inspiratif. Setelah misi download itu berhasil, saya memutar lagu itu berulang kali sambil mendalami maknanya. Saya juga menjadikannya sebagai nada SMS di ponsel saya. Bukan bermaksud berlebihan sih, hanya saja lagu ini memang sangat inspiratif.
Nah, di tengah lagu yang sedang diputar… ada potongan (semacam konferensi pers) dari seorang laki-laki berjas hitam. Awalnya saya mengira itu Maher Zain yang berambut gondrong. Tapi hari ini.. (telat banget ya.. tapi nggak apalah), saya baru tahu kalau lelaki itu bernama Abu Bakar Ruben saat saya iseng-iseng membuka Republika Online.
Berikut kisah Abu Bakar Ruben yang dimuat dalam Republika Online (link : http://www.republika.co.id//berita/dunia-islam/mualaf/11/03/04/167428-ruben-sempat-mencemooh-apa-belajar-islam-itu-gila)
Ruben Sempat Mencemooh 'Apa Belajar Islam? Itu Gila!'

Kisah pencarian Abu Bakar Ruben dimulai sejak ia berada di bangku kuliah. Saat itu ia ditimpa banyak masalah. Teman dekatnya meninggal karena kecanduan narkoba. Orangtuanya bercerai dan ia mengalami kesulitan keuangan.

"Saya pun mulai bertanya apa sebenarnya tujuan hidup itu?" tuturnya. Peristiwa sulit yang terjadi hampir bertubi-tubi itu menjadi katarsis bagi Ruben untuk melirik agama.

Ruben dibesarkan di Melbourne oleh orangtua yang tak percaya Tuhan. "Saat kecil saya memang dibesarkan untuk menganut Kristen, tapi orang tua saya atheis, sehingga saya cenderung memiliki pandangan atheis," ungkap Ruben.

Agama pertama yang ia coba pelajari adalah Kristen. Kebetulan seorang teman mengundangnya untuk datang ke kemah keagamanan. "Mereka bernyanyi, suara mereka bagus, tapi saya bingung apa artinya," tutur Ruben.

"Mereka kemudian bilang bahwa Tuhan mencintai saya." Ruben keheranan. "Bagaimana mungkin tuhan mencintai saya sedangkan saya punya anjing dia tidak tidak mencintai saya," tuturnya. Rupanya saat itu kehidupan Ruben tak tentu arah. Ia bukan tipe orang yang bisa diandalkan, meskipun yang meminta bantuan adalah orang tuanya dan ia memiliki seekor anjing yang kemudian tak pernah ia urus.

Tak menemukan apa yang ia cari ia pun melangkah lagi, kini giliran Katholik dan Anglican Baptis. Namun ada hal yang membuat ia terganggu setiap saat ia bertanya kepada pemeluknya. "Mereka akan membuka injil dan kemudian berkata 'Oh jawabannya ini saudaraku' sambil beropini," tutur Ruben.

"Setiap kali mereka menjawab mereka beropini, sehingga saya menyimpulkan tentu banyak sekali intepretasi dalam Kristen," katanya. Padahal, lanjutnya, itu belum termasuk perbedaan dalam gereja.

Antara satu pendeta dengan pendeta lain bisa memiliki intepretasi berbeda dan saling mengklaim satu sama lain. "Injil satu rasa tapi intepretasi bermacam dan setiap orang bisa melakukan, itu sangat membingungkan," ujarnya.

Berikutnya ia melakukan persentuhan dengan Hindu. Ia berteman dengan seorang penganut keyakinan tersebut saat bekerja paruh waktu. "Saya kemudian dikenalkan dengan tuhan berkepala gajah." Lagi-lagi Ruben bertanya, mengapa Tuhan harus berkepala gajah, apa hubungan gajah dengan tuhan. "Mengapa tidak singa? lebih perkasa. Bagi saya sangat tidak logis dan sulit untuk dipahami."

Menginvestigasi lebih jauh ia menyelidiki agama Yahudi. "Ya nama saya Abu Bakar Ruben, berasal dari Rubenstein, nama yang sangat Yahudi karena itu saya juga mencoba mencari tahu apa itu Yahudi,' tuturnya. Namun tak ada satupun dari keyakinan itu yang mengena di hatinya.

Hingga suatu saat ia bertemu temanya yang beragama Kristen. "Saya ditanya bagaimana pencarianmu, apa saja yang sudah kampu pelajari?" kata Ruben menirukan ucapan si teman. Ia menjawab semua, mulai Kristen, Katholik, Hindu, Budha, Yahudi, Anglikan tapi tak ada yang bisa menarik hatinya.

Si teman bertanya lagi, "Bagaimana dengan Islam?". Pertanyaan langsung disambar Ruben dengan cemooh, "Apa, Islam? Buat apa saya mengivestigasi agama terorisme? Itu gila."

Tapi respon tubuh Ruben berkata lain. "Saya tidak tahu mengapa dan apa yang menggerakan saya, yang jelas saya mengenakan sepatu, berpakaian rapi dan pergi ke masjid. Saya tak punya petunjuk, bagaimana saya melakukan itu," tutur Ruben.

Begitu masuk masjid, Ruben merasa cemas. "Saya berpikir 'Aduh saya bakal mati di sini, saya satu-satunya kulit putih yang terlihat," tuturnya. Ketika itu seorang pria Timur Tengah berperawakan besar dengan cambang tebal mengenakan abaya mendekatinya. Ia bernama Abu Hamzah.

Tiba-tiba diluar dugaan Ruben, Abu Hamzah menyapanya dengan ramah dan bahkan meminta seorang yang lain untuk membuatkan teh bagi Ruben. "Tak pernah saya bayangkan bakal mendapat perlakuan seperti itu," kata Ruben.

Ia pun mulai banyak bertanya, tentang teman-temannya yang telah meninggal, tentang apa itu masa lalu dan masa yang akan datang. Abu Hamzah, seperti yang dituturkan Ruben, berdiri mengambil Al Qur'an dan membuka kitab itu lalu menunjukkan sebuah ayat dan meminta Ruben membaca seraya berkata ini jawabannya.

"Itu benar-benar menghentak saya," kenangnya. Ia pun menanyakan hal-hal sulit lain, seperti mengapa menumbuhkan janggut, mengapat menggunakan hijab, mengapa memiliki istri empat. "Saya pikir itu adalah pertanyaan-pertanyaan sulit, tapi sungguh luar biasa, mereka selalu membuka Al Qur'an dan lalu memberikan kepada saya untuk dibaca. Itu selalu mereka lakukan sebelum mengulas lebih jauh dengan buku hadis yang juga ada di dalam masjid," tutur Ruben.
"Mereka selalu membuka Al Quran untuk menjawab dan sama sekali tidak beropini," ujarnya. Kemudian Ruben pun bertanya, "Saya ingin tahu tentang opini anda tentang ini, tentang aturan itu." Diluar harapan Ruben, mereka menjawab, "Saya tidak mungkin dan tidak boleh beropini tentang Firman Tuhan".
"Subhanallah, itulah yang benar-benar menyentuh saya dan selalu membuat saya teringat," ujar Ruben yang telah memeluk Islam saat menuturkan kisahnya. Malamnya ia pun membawa pulang Al Quran. "Dan ketika saya membaca, saya bukan hanya menemukan kisah, tapi seolah-olah ada yang memandu saya."

Ia memandang Al Qur'an tak hanya benar tetapi juga logis dan ilmiah. Ia takjub bagaimana Al Qur'an juga menguraikan proses penciptaan dan kelahiran manusia, penuturan proses sel telur yang dibuahi hingga tercipta gumpalan darah, tumbuh tulang, peniupan ruh hingga akhirnya membentuk janin yang siap dilahirkan ke bumi.

"Inilah yang saya cari, ini yang saya perlukan," ujarnya. Butuh enam bulan sebelum ia sampai pada kesimpulan itu. Tapi ketika hendak membuat perubahan besar, Ruben menginginkan pembenaran lain untuk menguatkan keputusannya. "Saya sudah siap melakukan lompatan besar, tapi ingin satu dorongan saja, tak perlu besar, kecil pun cukup," tuturnya.

Untuk itu ia bahkan melakukan dialog Tuhan. "Ayolah Allah satu saja," ujarnya menirukan ucapannya sendiri saat itu. Ia duduk diam di tengah ruangan dengan satu lilin menyala. Lama ia menunggu. Tak satupun hal terjadi. "Terus terang sangat kecewa. 'Aduh Engkau melewatkan satu kesempatan'" ujar Ruben saat itu kepada Tuhan.

Ia kembali menunggu pertanda kedua. Lagi-lagi tak ada perubahan, tak ada petunjuk. "Aduh tolong jangan kecewakan aku lagi. Saya lagi-lagi sungguh kecewa." tutur Ruben yang akhirnya memutuskan membuka Al Quran. Ia terhenti oleh beberapa ayat, salah satunya berbunyi "Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya) (QS 16:12)

Membaca ayat itu Ruben tersadar. "Betapa arogannya saya menuntut tanda spesifik seperti yang saya mau. Matahari dan semua ciptaannya di muka bumi adalah tanda bagi kita semua," tutur Ruben.

Begitu yakin dengan keputusannya ia kembali berkunjung ke masjid. "Saya tidak tahu harus berbuat apa dan harus mengucapkan apa, jadi saya putuskan ke masjid." Tiba di masjid Ruben terkejut menjumpai ruangan begitu penuh orang. Rupanya saat itu hari pertama Ramadhan.

Mengutarakan niatnya, ia pun diminta untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. "Sangat belepotan, pemandu saya bilang 'Asyhadu' saya jawab "As, apa?" sampai berulang kali. Menggelikan." kenang Ruben.

Si pemandu menegaskan pada Ruben bahwa ia harus mengucapkan syahadat dalam bahasa aslinya, Arab. Kalimat itu tak bisa diucapkan dalam bahasa Inggris. Berlatih beberapa saat, lidah Ruben akhirnya lancar mengucapkan ikrar tersebut. Pada hari pertama Ramadhan itu ia pun resmi menjadi Muslim.

Begitu selesai Ruben mengaku ada beban yang tertarik dan lepas keluar dari tubuhnya. "Saya merasa ringan," ujarnya. Ia mengira saat itu akan mendapat sambutan teriakan dan takbir 'Allahu Akbar' dari jamaah pria yang berada dalam masjid. "Tapi ternyata tidak, satu persatu mereka mendatangi saya, menjabat tangan saya dan mencium saya. Bahkan saya belum pernah mendapat ciuman sebanyak itu dari wanita," tutur Ruben berkelakar.

"Tapi itu peristiwa sangat berharga dan tidak bisa saya lupakan. Saya bahagia karena saat itu juga saya mendapat banyak saudara."

Mengetahui ia masuk Islam, orangtuanya sempat cemas. "Mereka takut tiba-tiba nanti saya sudah memanggul AK 47 dan memegang granat," selorohnya. "Saya jelaskan itu tidak mungkin. Terus terang saya merasa tenang. Mental saya lebih stabil, saya juga lebih fokus dan mereka (orangtua-red) melihat perubahan itu." tutur Ruben.

Penasaran, ayahnya pun ikut membaca Al Qur'an. Mereka berkata kepada Ruben sejak menjadi Muslim ia menjadi pribadi lebih baik. "Kamu menjadi orang yang lebih bisa diandalkan, dipercaya dan bisa diminta tolong,'kata Ruben menirukan ucapan ayahnya. "Itulah yang saya rasakan dan saya akan terus meyakini dan mendalami agama ini."
**
Hmm, luar biasa ya kisahnya!
Ya Allah. Kuatkan niat kami untuk selalu berjalan di jalan-Mu ya Allah. Jalan yang engkau ridloi. Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat. Bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Amiin
Isyhadu bi anna Muslimin…

***
Menulis sambil mendengarkan Maher Zain 


OPEN YOUR EYES

Look around yourselves
Can't you see this wonder
Spreaded infront of you
The clouds floating by
The skies are clear and blue
Planets in the orbits
The moon and the sun
Such perfect harmony

Let's start question in ourselves
Isn't this proof enough for us
Or are we so blind
To push it all aside..
No..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

Look inside yourselves
Such a perfect order
Hiding in yourselves
Running in your veins
What about anger love and pain
And all the things you're feeling
Can you touch them with your hand?
So are they really there?

Lets start question in ourselves
Isn't this proof enough for us?
Or are we so blind
To push it all aside..?
No..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

When a baby's born
So helpless and weak
And you're watching him growing..
So why deny
Whats in front of your eyes
The biggest miracle of life..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look quiet we'll see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

Open your eyes and hearts and minds
If you just look bright to see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

Allah..
You created everything
We belong to You
Ya Robb we raise our hands
Forever we thank You..
Alhamdulillah..


 
Aisya Avicenna

Tuesday, March 08, 2011

Renungan Sebelum Bergelar "MSI"

Tuesday, March 08, 2011 0 Comments

Tertuliskan puisi di bawah ini untuk para aktivis Islam di manapun berada. Jangan pernah meninggalkan perjuangan di jalan Allah. Betapa seluruh hajat hidup seharusnya bertumpu pada kepentingan perjuangan di jalan Allah termasuk menikah, berkeluarga, bersuami isteri. Inilah tren pernikahan yang seharusnya kita pertahankan. Wallahu a’lam

Buat manusia istimewa dalam hidup ini… dan juga isteri-isteri pejuang… serta bakal isteri seorang pejuang

Isteriku….
Apabila kusentuh telapak tanganmu…
Saat kuusap dan kurasakan guratannya,
Kudapatkan parutan kasar dan semakin kasar….
Dan ketika kupandangi wajahmu….
Terpancar sinar bahagia dan ketenangan walaupun kutahu…
Redup matamu menyimpan satu rintihan yang memberat….
Ketika kutersentak dari pembaringan di kala fajar kadzib menyingsing…
Aku terpana dengan munajatmu yang syahdu.


Isteriku…
Tatkala teman-temanmu tengah bersantai, happy fun….
Di keramaian dunia ciptaan mereka…
Engkau bahagia mengorbankan seluruh detik-detikmu….
Hanya untuk Islam dan keagungan muslimin…
Tatkala lengan-lengan mereka dibaluti…
Pelbagai hiasan yang indah…
Leher-leher mereka memberat dilingkari dengan kilauan emas berlian…
Pakaian-pakaian anggun bak puteri kayangan…
Wajah mereka dibaluri pelbagai warna dan jenama…
Kau umpama ladang ummah…
Kau menginfaqkan seluruh jiwa dan raga demi kebangkitan Islam…
Kau tak pernah bersungut-sungut, mengeluh, meminta-minta maupun
mengadu domba…
Tatkala mereka berlomba-lomba mengejar pangkat dan nama…
Kau sibuk menjulang nama dengan pengaduanmu di sisi yang Esa…

Isteriku….
Bukan aku tidak mampu membelikan benda dan hiasan-hiasan tersebut… Tetapi isteriku…
Aku masih ingat tatkala aku menyuntingmu untuk kujadikan isteri dan penghuni kamar hatiku….
Kau melafazkan satu tuntutan, “Saya siap mendampingi perjuangan ini bersama akhi tetapi dengan syarat…” Sambil tersenyum kau menghela nafas dalam-dalam….Aku termangu sendirian… Syarat apakah itu? Bungalow kah? Hamparan tanah berhektar-hektar kah? Mobil mewahkah? Intan berliankah? Pakaian sutera yang high class? Perabot mahal dari Itali kah?… Atau honeymoon di Paris ?..
Lama kau mengumpulkan kekuatan untuk sekedar berkata…

Akhirnya…
Arghhh… Permintaanmu itu…
Pasti ditertawakan oleh kerabat dan teman-teman kita…
Aku tergugu, haru dan bangga…
Dengan penuh keyakinan kau berkata..
“Akhi , Mampukah akhi menjadikan saya sebagai isteri yang
kedua ?….
Mampukah akhi menjadikan Islam sebagai isteri pertama yang lebih memerlukan perhatian?…
Mampukah akhi meletakkan kepentingan Islam melebihi segala-galanya termasuk urusan-urusan dunia?…
Mampukah akhi menjual diri semata-mata karena Islam?..
Mampukah akhi berkorban meninggalkan kelezatan dunia?…
Mampukah akhi menjadikan Islam laksana bara api….
Akhi perlu menggenggamnya agar bara itu terus menyala…

Mampukah akhi menjadi lilin yang rela membakar diri untuk Islam.. Bukannya seperti lampu pijar yang bisa di’on’kan bila perlu dan di’off’kan bila tidak….
Mampukah akhi mendengar hinaan yang bakal dilontarkan kepada anda karena perjuangan anda….
Dan…mampukah akhi menjadikan saya isteri seorang pejuang yang tidak dimanja dengan fatamorgana dunia?…

Aduh! Banyaknya syarat-syarat itu isteriku…
Namun aku menerima syarat-syarat tersebut karena aku tahu..
Jiwamu kosong dari syurga dunia…
Karena aku tahu kau mampu mengubah dunia ini dengan iman dan akhlakmu..
Bukannya kau yang diubah oleh dunia…

Isteriku..
Akhirnya jadilah engkau penolong setiaku sebagai nakhoda mengemudi bahtera kehidupan kita…
Susah senang kita tempuh bersama…
Aku terharu dengan segala kebaikanmu…
Kau jaga akhlakmu…
Kau pelihara maruahmu selaku muslimah…
Kau tak pernah mengeluh apabila sering ditinggalkan demi tugasku menegakkan Islam ke persada agung….
Kau jua sanggup mengekang mata menungguku sambil memberikan aku suatu senyuman terindah di ambang pintu tatkala aku pulang lewat malam…. Malah kau seringkali meniupkan semangat untuk aku terus tsabat di pentas perjuangan ini….
Kau tabur bunga-bunga jihad walaupun kita masih jauh dengan keharuman kemenangan…

Isteriku..
Tangkasnya engkau selaku isteri…
Biarpun kau jua sibuk bersama mengorbankan tenaga dalam perjuanganku ini..
Kau jaga relasi kita dengan indahnya…
Kau siraminya dengan wangian cinta dan kasih sayang….
Kau tak pernah menjadikan kesibukanmu itu untuk kau lari dari amanahmu meskipun jadualmu padat dengan agenda-agenda bersama masyarakat dan kaum sejenismu….
Cekalnya engkau mendidik anak-anak…
Kau kenalkan mereka dengan Allah, Rasul saw, para sahabat yang mulia serta para
pejuang Islam…
Kau titipkan semangat mereka sebagai generasi pelapis jundullah…
Kau asuh mereka hidup dengan Al Quran…
Malah kau temani mereka mengulangkaji pelajaran dikala menjelang imtihan…

Isteriku…
Barangkali inilah pelajaran dari ustadzah Zainab Al Ghazali…
Tangan yang mengayun buaian dapat mengguncang dunia…
Kau beri didikan dua generasi sekaligus, generasi kini dan generasi kan datang

Suamimu dan anak-anakmu dengan MAHABBAH
Andai ibunda Khadijah Al Kubra masih ada..
Pasti beliau tersenyum bangga karena masih ada srikandi Islam…
SEPERTIMU…WAHAI ISTERIKU…


sumber : anonim

Sunday, February 27, 2011

27 Februari 1981 – 27 Februari 2011 : 30 Tahun dalam Cinta

Sunday, February 27, 2011 0 Comments
Babe dan Ibuk tercinta

Sedamai alam raya menghijau luas membentang
Seindah lukisan Tuhan yang tak pernah lelah memuji keagunganNya
Itulah kerinduan... dambaan setiap insan...
Peduli dan hidup damai, tentram dan harmoni
Ayah ibu kami anakmu...
Belahan jiwamu...
Kamii permata hidupmu sebagai cahaya mata
Mahligai rumah tangga bahagia
Lahir dari jiwa
Tak lepas ujian dan cobaan Tuhan
Ia akan terpancar karena taat dan sifat taqwa
Rasa kasih dan sayang, juga tanggung jawab
Itulah rumah tangga yang mendapat rahmat dan berkah Allah
Rumahku surgaku
***
Tak kuasa butiran bening air mata ini menetes tatkala mendengar nasyid di atas dan menuliskan rangkaian kata di pagi yang sunyi ini. Teringat kisah 30 tahun yang lalu, bahkan sebelumnya, yang tertutur dari dua orang yang sangat saya cintai sepenuh hati. Babe dan Ibuk. Babe adalah panggilan sayang kami pada Bapak. Ya, 27 Februari 1981. Tepat 30 tahun yang lalu, terikrarlah janji suci dari Babe yang sepenuh hati ingin menjadikan Ibuk sebagai pendamping hidupnya.
Ada kisah menarik sebelum akad nikah terikrarkan. Babe, waktu itu berusia 27 tahun sedang Ibuk 21 tahun. Suatu hari (November 1981) Ibuk yang memang hobi menjahit, meminjam buku kepada Bu Wiwik (rekan kerja Babe di Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri). Waktu itu Babe juga sedang silaturahim ke rumah Bu Wiwik karena rumah tinggal Babe (Babe tinggal bersama pamannya –kami sebut Mbah Sul-). Akhirnya Bu Wiwik minta tolong Babe untuk mengambil bibit MAWAR ke rumah Ibuk. Ibuk mengira Babe sudah punya anak karena waktu itu Babe membawa 3 orang anak kecil (padahal anaknya Mbak Sul).
Bu Wiwik dan Mbah Sul sepakat menjadi ‘comblang’ untuk Babe dan Ibuk. Bu Wiwik menceritakan pada ibuk kalau Babe masih bujang, Ibuk mau nggak? Ibuk belum langsung menjawab iya karena waktu itu banyak pemuda yang juga tertarik dan ingin melamar Ibuk. Ibuk hanya bertekad, siapa yang melamar duluan dan ibuk merasa cocok, pemuda itu yang akan Ibuk terima. Ibuk banyak mendengar kisah hidup Babe dari Bu Wiwik.
Mbah Sul juga melancarkan aksinya. Babe ditanya, sudah punya pacar belum? Babe jawab belum. Mbah Sul pun menceritakan tentang Ibuk. Dari Mbah Sul, Babe tahu kalau Ibuk suka ayam panggang yang dijual di dekat toko Sanur (toko kue di Wonogiri). Dengan berbekal uang saku Rp 2000,- dari Mbah Sul, Babe membeli ayam panggang seharga Rp 1750,- sisa Rp 250,- buat beli tahu kupat. Hujan gerimis mengguyur kota Wonogiri kala itu. Suasana di sekitar rumah masih buruk, jembatan belum ada, juga belum ada listrik. Tapi hari itu, 13 Desember sore, Babe datang ke rumah Ibuk dan langsung nembak, “Kamu saya jadikan istri mau nggak?” Ibuk kaget. Akhirnya menjawab bersedia.
Babe pulang ke rumah Mbah Sul. Babe ditanya Mbah Sul, “Berhasil, nggak?” Babe menjawab berhasil, tinggal urusan orang tua. Mbah Sul menepuk-nepuk pundak Babe, “SATRIYO TENAN KOWE LE” (Kamu benar-benar kesatria). Selang satu minggu, proses lamaran pun berlangsung dan akhirnya tanggal 27 Februari 1981, resmilah Babe dan Ibuk menjadi suami istri. So sweet banget ya kisahnya! TANPA PACARAN dan hal-hal aneh lainnya. Mungkin kisah beliau inilah yang membuat saya juga tidak mau pacaran dengan alasan apapun. Toh, ada ikatan yang lebih mulia dan cara yang lebih afdhol dibanding pacaran. So, kalau mau tanya pengalaman pacaran kepada saya, Anda salah orang! Hehe...
Keluarga sakinah, mawaddah, warahmah... Itulah dambaan setiap orang yang berumah tangga. Saya yakini, dalam keluarga kecil saya ini, ketiga impian itu insya Allah sudah tercapai. KYDEN = Kadri Yati Dhody Etika Norma. Ada ketenangan dan kenyamanan saat berada di tengah-tengah keluarga ini. Setiap hal dibicarakan dengan sangat demokratis, tidak ada arogansi dan  berlebihan dari orang tua pada anak. Ada cinta yang tercurah berlimpah-limpah. Babe yang sangat humoris dan bijak dipadukan dengan sifat sabar dan lembut dari Ibuk membuat kami, ketiga anak beliau, merasakan banyak hal yang luar biasa. Malahan, sikap supel keduanya membuat para tetangga (dari balita sampai lansia), betah berlama-lama di rumah kami untuk sekedar berbagi cerita.
Tiga puluh tahun biduk rumah tangga ini sudah dikayuh. Amukan badai pernah kami rasai bersama. Hembusan angin sepoi sering kami nikmati bersama. Sebuah anugerah terindah memiliki orang tua seperti mereka dan bisa menjadi bagian tak terpisahkan dari keluarga ini. Alhamdulillah, terima kasih ya Allah... Semoga Engkau berkenan mengumpulkan kami di surga-Mu... Aamiin Yaa Rabb...


***
Ya Allah,
Rendahkanlah suaraku bagi mereka
Perindahlah ucapanku di depan mereka
Lunakkanlah watakku terhadap mereka dan
Lembutkan hatiku untuk mereka.......
Ya Allah,
Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya,
atas didikan mereka padaku dan Pahala yang
besar atas kasih sayang yang mereka limpahkan padaku,
peliharalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku.
Ya Allah,
Apa saja gangguan yang telah mereka rasakan
atau kesusahan yang mereka deritakan karena aku,
atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku,
maka jadikanlah itu semua penyebab susutnya
dosa-dosa mereka dan bertambahnya pahala
kebaikan mereka dengan perkenan-Mu ya Allah,
hanya Engkaulah yang berhak membalas
kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda.
Ya Allah,
Bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku,
Izinkanlah mereka memberi syafa'at untukku.
Tetapi jika sebaliknya, maka izinkanlah aku
memberi syafa'at untuk mereka,
sehingga kami semua berkumpul
bersama dengan santunan-Mu di tempat
kediaman yang dinaungi kemuliaan-Mu,
ampunan-Mu serta rahmat-Mu...
Sesungguhnya Engkaulah yang memiliki Kurnia Maha Agung,
serta anugerah yang tak berakhir dan Engkaulah
yang Maha Pengasih di antara semua pengasih.

Amin Ya Rabbal Alamin..

***
Saat rindu bertemu sudah terakumulasi...
Jakarta, 27 Februari 2011
Aisya Avicenna

Wednesday, February 23, 2011

Be Visioner!

Wednesday, February 23, 2011 0 Comments

BE SMART &VISIONER! Itu salah satu motto hidup saya.

VISIONER? Hmm, sebuah kata yang menjadi cambuk bagi saya untuk terus bergerak dengan penuh semangat dalam merangkai kisah penuh makna dalam hidup saya. Sampai-sampai email saya pun bernama : akhwat_visioner@yahoo.com. Ada apa di balik kata VISIONER ini? Pagi ini saya menemukan artikel menarik dari postingan kakak tingkat saya. Semoga menjadi inspirasi untuk semuanya...

Jika anda seorang ayah, anda menjadi ayah yang visioner apabila membimbing semua anggota keluarga utuk meniti jalan menuju surga. Anda atasi segala hambatan yang merintangi perjalanan anggota keluarga anda menuju surga. Sejak dari dalam rumah, anda ciptakan suasana “rumah kita adalah surga kita”, hingga akhirnya kelak bisa berkumpul bersama dalam keindahan surgaNya yang abadi. Anda bekerja mencari nafkah untuk menumbuhkan sebuah generasi ahli surga yang akan memimpin dunia menuju pencerahannya. Isteri dan anak-anak anda bukanlah beban, namun mereka adalah pahala yang Allah titipkan kepada anda agar Ia memberikan surga kepada anda.

Manusia Visioner


Visi secara sederhana dipahami sebagai ide bersama tentang hasil yang dinilai dan menjadi motivasi kerja suatu tim. (Michael West, Effective Teamwork, 1998).
Visi juga dipahami sebagai pernyataan luhur yang hendak dicapai seseorang atau suatu komunitas dan organisasi. Visi juga dipahami sebagai pandangan yang jelas tentang apa yang akan dilakukan, untuk apa melakukan, apa tujuan melakukan suatu perbuatan. Ibarat sebuah pohon, visi adalah bagian akar pohon, dimana nilai-nilai, motivasi dan keyakinan terbangun. Bisa juga dikatakan, visi adalah pulau harapan, dimana “perahu” usaha akan ditambatkan pada pelabuhannya.
Visi amat penting dalam mengarahkan kegiatan pribadi dan organisasi. Penggambaran lima orang pekerja bangunan yang tengah bekerja membuat masjid sering menjadi contoh tepat dalam memahami urgensi visi. Ketika ditanya tentang “Apa yang anda kerjakan di sini,” orang pertama menjawab, “Seperti yang anda lihat. Saya mencampur berbagai bahan bangunan”. Orang kedua menjawab, “Saya bekerja mencari uang di sini”. Orang ketiga menjawab, “Saya menyusun batu bata agar menjadi dinding”. Orang keempat menjawab, “Saya bekerja membuat sebuah masjid”. Sedangkan orang kelima menjawab, “Saya tengah membangun peradaban”.

Jawaban orang pertama hingga keempat tersebut tidak ada yang salah, karena itulah yang memang mereka kerjakan. Akan tetapi, jawaban orang kelima menandakan sebuah cita rasa ideal yang membuatnya bersemangat melakukan kerja. Tatkala ia menumpuk batu bata hingga menjadi masjid yang terbayang adalah sebuah masyarakat pemakmur masjid yang diliputi oleh keimanan, mereka mengatur kehidupan dengan semangat masjid, akhirnya terbentuklah peradaban baru yang Islami, bermula dari masjid.

Jika anda pemuda yang akan menikah, pernikahan anda saya sebut visioner apabila anda mengetahui persis bagaimana anda menikah, untuk apa anda menikah, pernyataan luhur apa yang melatarbelakangi pernikahan serta hendak anda capai dalam pernikahan tersebut. Saya tidak tertarik dengan tema pernikahan dini atau terlambat menikah, karena kapan anda menikah itu adalah sebuah pilihan. Tidak penting bagi saya menilai anda menikah pada usia berapa, namun penting bagi saya untuk meyakinkan anda bahwa anda harus punya visi dalam menjalani pernikahan.

Saya menjalani aktivitas sebagai konsultan pernikahan dan keluarga di Jogja Family Center lebih dari sepuluh tahun. Dari interaksi saya dengan sekian banyak masalah pernikahan dan keluarga, saya menemukan ada pernikahan yang visioner, ada pernikahan yang alamiah, ada pula pernikahan yang primitif. Jawaban-jawaban atas pertanyaan yang saya lontarkan kepada suami atau kepada isteri cukup memberi gambaran, apakah mereka menikah dengan sebuah visi yang jelas, atau sekedar memenuhi tuntutan biologis dan kelaziman hidup manusia, atau bahkan karena dipaksa dan terpaksa menikah setelah ada kejadian dan situasi tertentu.
Jika anda seorang pedagang, saya sebut anda pedagang visioner apabila memiliki gambaran yang jelas tentang peta kegiatan dagang yang akan anda lalui dan harapan-harapan masa depan yang anda inginkan. Anda berdagang bukan hanya mengalir mengikuti rutinitas kehidupan sebagai pedagang, namun memiliki sejumlah kreasi untuk mengembangkan usaha perdagangan anda karena adanya impian yang akan anda raih pada masa yang akan datang. Mungkin perdagangan anda masih kecil dan sederhana, namun harapan anda tidaklah sederhana. Visi menuntun anda melakukan aktivitas terbaik, visi membakar semangat anda melakukan inovasi dan bertahan menghadapi persaingan yang semakin berat.

Jika anda pegawai negeri, saya sebut anda PNS visioner apabila anda tidak hanya rutin bekerja mengikuti ritme “pada umumnya” yang berlaku di instansi anda. Datang pagi, masuk ruang kerja, mulai melakukan aktivitas kantor, jam sepuluh pagi ngopi di kantin sambil mengobrol, atau membaca koran dan mungkin membuka internet, setelah itu makan siang dan sorenya pulang. Anda merasa puas telah bisa mengerjakan serangkaian tugas yang menjadi kewajiban dan, merasa gembira bisa mencapai target yang dibebankan kepada anda. Sebagai PNS anda harus memiliki pandangan yang jelas tentang masa depan bangsa, sehingga anda memiliki peta yang jelas tentang reformasi birokrasi dalam rangka perbaikan sistemik bangsa dan negara tercinta. Anda bukan sebagai pekerja namun anda adalah unsur perubah yang efektif untuk mengawaki jalannya perbaikan pemerintahan Indonesia. Ini yang dimaksud dengan visioner.

Jika anda guru, saya sebut anda guru visioner apabila anda tidak terjebak dalam aktivitas rutin belajar mengajar sesuai kurikulum yang telah ditentukan bagi anda. Visi menyebabkan anda memandang murid sebagai potensi kepemimpinan masa depan yang harus anda olah dan anda siapkan segala potensi kebaikannya untuk memimpin Indonesia menuju peradaban yang dicitakan. Anda berinteraksi dengan peserta didik penuh dengan dinamika, karena anda tengah menyiapkan calon presiden, calon menteri, calon pemimpin negeri.

Jika anda seorang ibu, saya sebut anda ibu yang visioner apabila anda tidak melakoni hidup ini apa adanya dengan sepenuh kekalahan. Anda adalah pelahir generasi pembangun peradaban mulia. Dari rahim anda lahirlah generasi baru yang akan menyongsong masa depan bangsa, maka anda menyusui, menimang, mendekap, mengasuh bayi dengan sepenuh hati. Bayi itulah cahaya mata yang akan membuka sejarah baru bagi Indonesia dan dunia. Anda tidak sedang menyusui seorang bayi yang lemah, namun anda sedang menyusui calon pemimpin peradaban masa depan dunia. Bayi yang anda gendong itu bukan saja anak anda, dia adalah anak sejarah yang dilahirkan untuk meneruskan jejak Musa as membelah lautan guna menyelamatkan umat manusia. Bayi yang anda gendong itu bukan saja buah pernikahan anda, namun dia adalah buah doa Ibrahim A.S:
“Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa” (QS. Ibrahim : 39).
Jika anda seorang ayah, anda menjadi ayah yang visioner apabila membimbing semua anggota keluarga utuk meniti jalan menuju surga. Anda atasi segala hambatan yang merintangi perjalanan anggota keluarga anda menuju surga. Sejak dari dalam rumah, anda ciptakan suasana “rumah kita adalah surga kita”, hingga akhirnya kelak bisa berkumpul bersama dalam keindahan surgaNya yang abadi. Anda bekerja mencari nafkah untuk menumbuhkan sebuah generasi ahli surga yang akan memimpin dunia menuju pencerahannya. Isteri dan anak-anak anda bukanlah beban, namun merekaadalah pahala yang Allah titipkan kepada anda agar Ia memberikan surga kepada anda
.
Ya, jadilah visioner. Karena itu yang akan memberikan spirit, energi melimpah ruah dalam kehidupan kita. Sebagai apapun anda, jadilah visioner. Visi yang membuat hidup anda lebih hidup!
Kampus Lemhannas RI, Kamis 30 September 2010
Oleh : Cahyadi Takariawan

credits: http://www.facebook.com/tito.prabowo

Friday, February 18, 2011

Cinta

Friday, February 18, 2011 0 Comments
Sumber : reportase Mimin Haway saat mabit

Senyum bisa membuat kita bahagia. Senyumlah seperti senyumnya Rasulullah. Senyumnya hampir sampai ke rahang tanpa membuka mulutnya.



Apa itu cinta?

Banyak yang lagi jatuh cinta tapi tidak tahu definisi cinta.

Cinta adalah perasaan jiwa, getaran hati, pancaran naluri. Dan terpautnya hati orang yang mencintai pada pihak yang dicintainya dengan semangat yang menggelora dan wajah yang selalu menampilkan keceriaan.



Bagaimana cinta yang kita miliki bisa mendatangkan keberkahan?

Ketika cinta ditempatkan pada porsi yang sesuai maka akan sesuai syariah.



FITRAH CINTA

QS Ar Ruum 30 : 30

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah) ; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (itulah) agama yang lurus ; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.



Maksudnya adalah cinta sudah menjadi sunatullah. Laki-laki yang suka perempuan dan sebaliknya. Cinta pasti ada dalam jiwa manusia tinggal kita yang harus pandai me-manage.



QS Ali Imran 3 : 14

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas dan perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia ; dan di sisi Allah dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-NYA.



HAKEKAT CINTA

Cinta yang mengikuti syariat dasarnya adalah iman.

QS Ali Imran 3 : 15

Katakanlah : “Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?” (baca ayat 14). Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridhaan Allah dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-NYA.



QS Abasa 80 : 34-37

(34) pada hari ketika manusia lari dari saudara-nya

(35) dari ibu dan bapaknya

(36) dari istri dan anak-anaknya

(37) setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya



QS Az Zukhruf 43 : 67

Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.



CIRI-CIRI CINTA

1. Selalu mengingat-ingat.

QS Al Anfaal 8 : 2

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNYA, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal.



Tinggal kita menyambut cinta Allah atau tidak. Jika kita mencintai Allah apapun jadi mungkin. Contoh : ada orang yang divonis sakit kanker stadium do’a. Dokter sudah menyerah. Lalu orang itu terapi minyak tanah murni, diminum selama tiga bulan. Dan sekarang masih hidup.



2. Mengagumi

QS Al Fatihah 1 : 1

Dengan menyebut nama Allah yang maha Pemurah lagi maha penyayang.



Jika kekaguman kita melebihi porsi maka akan menimbulkan malapetaka.



3. Ridho dan rela

QS At Taubah 9 : 62

Mereka bersumpah kepada kamu dengan (nama) Allah untuk mencari keridhaanmu, padahal Allah dan Rasulnya itulah yang lebih patut mereka cari keridhaannya jika mreka adalah orang-orang yang mu’min.



4. Siap berkorban

QS Al Baqarah 2 : 207

Dan diantara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha penyantun kepada hamba-hamba-NYA.



5. Takut

Jangan sampai kamu melupakan Allah, sehingga Allah melupakan kamu. Sehingga hidup seperti orang gila, linglung dsb.



6. Mengharap

QS Al Anbiyaa’ 21 : 90

Maka kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalama (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami



Orang yang tidak pernah meminta adalah dzalim karena hakikatnya orang membutuhkan Allah



7. Mentaati

QS An Nisa 4 : 80

Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka*.



*Rasul tidak bertanggung jawab terhadap perbuatan-perbuatan mereka dan tidak menjamin agar mereka tidak berbuat kesalahan.



Kadang mentaati sesuatu di hadapan kita (atasan, orang tua) kita lebih mudah dari pada mentaati Allah dan Rasul yang tidak ada di depan kita.



TINGKATAN CINTA

1. Alaqah yaitu ketergantungan hati terhadap sesuatu yang dicintai
2. Iradah yaitu kecenderungan hati kepada yang disukai dan berusaha meraihnya
3. Ashahabah yaitu curahan hati kepada yang disukai
4. Al Widad yaitu cinta kasih yang murni / yang sangat mencintai
5. Asy Syaghaf yaitu mabuk cinta atau kecintaan yang telah menguasai hatinya
6. Al Isyqu yaitu puncak cinta atau sangat cinta sehingga hatinya tertambat kepadanya
7. At Tatayyum yaitu cinta pengabdian



RAGAM KECINTAAN

* Cinta kepada Allah

QS Al Baqarah 2 : 21

Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelummu, agar kamu bertakwa.

Cinta kepada Allah adalah tingkat yang paling tinggi. Cinta penghambaan yang ditunjukkan untuk pengabdian hanya kepadaNYA. Jika kita lupakan Allah sehingga pada masanya Allah lupa pada kita.



* Cinta Kepada Rasulullah

QS Al Ahzab 33 : 36

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.

* Cinta kepada orang tua, anak, keluarga, pasangan, saudara

Rasulullah SAW bersabda : cintailah saudaramu secara proprosional, mungkin suatu masa ia akan menjadi orang yang kau benci. Bencilah orang yang kau benci…(maaf tidak tercatat hadits apa, bagi yang tahu silakan menambahkan, aku cari tahu dulu).

Cinta yang paling rendah adalah cinta yang mengutamakan harta, keluarga dari pada cinta kepada Allah, Rasul-Nya dan jihad di jalan-Nya

Friday, January 28, 2011

Jendela Hati

Friday, January 28, 2011 0 Comments
Aku Ingin Hidup Secerah Mentari
Yang Menyinar Di Taman Hatiku
Aku Ingin Seriang Kicauan Burung
Yang Terdengar Di Jendela Kehidupan

Aku Ingin Segala Galanya damai
Penuh Mesra Membuah Ceria
Aku Ingin Menghapus Duka Dan Lara
Melerai Rindu Di Dalam Dada

Sedamai Pantai Yang Memutih
Sebersih Titisan Embunan Pagi
Dan Ukhuwah Kini Pasti Berputik
Menghiasi Taman Kasih Yang Harmoni

Seharum Kasturi Seindah Pelangi
Segalanya Bermula Di Hati Di Sini...

~Saujana~

Terkadang kita butuh terluka untuk tetap tegar, butuh derita untuk mengerti makna hidup, butuh dihina untuk menjadi kuat, butuh hati yang hancur untuk mengerti cara bangkit kembali. Yang pasti, kita butuh Allah untuk menjadikan segalanya indah pada waktunya...

~Jagalah hamba Ya Rabb...aamiin...~

*siap2 pulang, sambil mendengarkan "JENDELA HATI" (Saujana)~

Tuesday, January 25, 2011

Orang-Orang Yang Didoakan Para Malaikat

Tuesday, January 25, 2011 0 Comments

Allah SWT berfirman, "Sebenarnya (malaikat - malaikat itu) adalah hamba - hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah - perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka dan yang dibelakang mereka, dan mereka tidak memberikan syafa'at melainkan kepada orang - orang yang diridhai Allah, dan mereka selalu berhati - hati karena takut kepada-Nya" (QS Al Anbiyaa' 26-28)

Inilah orang - orang yang didoakan oleh para malaikat :

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci'" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

2. Orang yang duduk menunggu shalat. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia'" (Shahih Muslim no. 469)

3. Orang - orang yang berada di shaf bagian depan di dalam shalat. Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

4. Orang - orang yang menyambung shaf (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalm shaf). Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf - shaf" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

5. Para malaikat mengucapkan 'Amin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu" (Shahih Bukhari no. 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, 'Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia'" (Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

7. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar secara berjama'ah. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hambaku ?', mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan. Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda' ra., bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan'" (Shahih Muslim no. 2733)

9. Orang - orang yang berinfak. Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit'" (Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

10. Orang yang makan sahur. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang - orang yang makan sahur" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

11. Orang yang menjenguk orang sakit. Imam Ahmad meriwayatkan dari 'Ali bin Abi Thalib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh" (Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, "Sanadnya shahih")

12. Seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain" (dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)

Maraji' (sumber) :

Disarikan dari Buku Orang - orang yang Didoakan Malaikat, Syaikh Fadhl Ilahi, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cetakan Pertama, Februari 2005