Jejak Karya

Jejak Karya
Showing posts with label menulis. Show all posts
Showing posts with label menulis. Show all posts

Monday, March 30, 2020

MARI NGEBLOG DENGAN SUKA CITA

Monday, March 30, 2020 0 Comments



“Mbak, kenalin nama saya Ima (bukan nama sebenarnya), saya juga dari Semarang, kemarin saya baca tulisan di blog Mbak tentang perjalanan program hamil, yang judulnya “Metamorfosis Penantian…”. Saat ini, saya dan suami juga sedang program hamil, Mbak. (bla…bla…bla, intinya beliau curhat panjang x lebar). Setelah baca tulisan Mbak, saya jadi tambah optimis. Mohon doanya ya, Mbak…”

“Selamat siang. Benar dengan Kak Norma? Kak, saya mau daftarkan anak saya untuk bergabung di DNA Writing Club. Saya dapat info setelah browsing di internet dan baca blognya Kak Norma.” (Ada pesan masuk ke WA siang itu).

Cuplikan ‘adegan’ di atas bermula dari kebiasaan orang jaman now untuk bertanya di dunia virtual lewat browsing di internet alias nanya mbah Google dengan keyword tertentu. Yups, ketika keyword yang diharapkan itu mengarah ke tulisan kita di blog… wow, manfaatnya sungguh luar biasa! Sebenarnya, saya sudah mulai nulis di blog sejak zaman masih kuliah, isinya curhatan atau catatan keseharian, puisi, dll. Lalu sempat aktif banget, semangat nulis one day one postingan setelah dapat tantangan dari Kang Nassirun Poerwokartun, seorang kartunis dan novelis (salah satu karyanya tetralogi Penangsang). Terus mulai naik-turun konsistensi menulis di blog dengan beragam alasan karena bagi saya ngeblog masih sebatas mengasah keterampilan menulis di zona hijau (masih untuk diri sendiri).

Tahun 2015 mulai bergabung di komunitas blogger perempuan di Semarang: Blogger Gandjel Rel dengan tagline-nya “Ngeblog ben rak ngganjel”. Dengan bergabung di komunitas ini, saya pun mulai konsisten ngeblog lagi, sering ikut kopdar/gathering sesama blogger, beberapa kali dapat job (tentunya dapat transferan fee dong, yak), bahkan pernah beberapa kali menang lomba blog juga. Senang sekali rasanya. 2017-2019 aktivitas ngeblog saya mengalami penurunan yang sangat tajam, super ndlosor sampai tiarap semangat ngeblognya. Hihihi (*plak!). Padahal domain tiap tahun udah dibayarin saudari kembar saya. Meski begitu, saya tetap menulis di ranah yang lain, kok. Bismillah, salah satu goal saya di 2020 adalah konsisten ngeblog lagi. Bahkan salah satu impian saya bisa posting 100 tulisan di blog. Ya Allah, paringono istiqomah! Aamiin. Terus tampilan blog saya sudah dipercantik sama Mbak Marita (makasih ya, Mbak!). So, nggak ada alasan untuk nggak rajin nulis di blog lagi. Apalagi masih bergabung di Blogger Gandjel Rel dengan para anggota yang semakin cetar dalam dunia per-bloggingan. Harus banyak belajar lagi dari mereka. Harus semangaaat!!!

Nah, banyak sekali manfaat ngeblog yang saya rasakan:
Mengasah keterampilan menulis
Dengan mengelola sebuah blog membuat kita memiliki lingkungan menulis yang baik. Mau tidak mau, ngeblog benar-benar “memaksa” kita untuk terus menulis. Akibatnya, ketrampilan menulis kita akan menjadi semakin baik karena setiap hari terus mengasah kemampuan menulis. Kita bisa belajar dari para blogger yang sukses menerbitkan buku. Mereka menjadi penulis profesional, penulis hebat yang membuat bukunya menjadi best seller. Salah satu contohnya: Raditya Dika.

Punya dokumentasi catatan secara virtual
Bermula dari kebiasaan menulis pengalaman, menulis reportase kegiatan, bahkan menulis hal receh dari peristiwa keseharian, bisa jadi kelak tulisan kita ini menjadi hal yang berguna di masa depan. Apalagi jika tulisan itu mendatangkan inspirasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk mereka, itu bisa jadi poin plus yang sangat istimewa.

Menambah jejaring dan pertemanan dengan beragam latar belakang
Alhamdulillah, dengan ngeblog, teman saya bertambah banyak. Salah satu dengan dengan blog walking (BW), merupakan kegiatan mengunjungi blog milik orang lain dengan meninggalkan komentar yang biasanya akan saling berbalas komen (dengan catatan nggak nyepam). Bermula dari BW inilah kita sudah menjalin pertemanan dengan orang lain. Selain BW, di setiap wilayah sekarang bisa kita jumpai beragam komunitas salah satunya komunitas blogger. Dengan bergabung di komunitas, kita akan mendapatkan banyak informasi dan bisa sharing banyak hal.

Membangun personal branding
Salah satu media sosial yang bisa digunakan untuk membangun personal branding adalah blog. Dengan menulis artikel-artikel tertentu (atau mungkin jenis tulisan lain) secara konsisten, kita akan belajar menjadi pribadi yang ‘khas dan spesialis’. Hal ini yang masih terus saya pelajari dan latih, tentu saja semuanya mensyaratkan waktu, kedisiplinan, dan konsistensi.

Dapat uang dari ngeblog
Alhamdulillah, saya sudah merasakan ini. Teman-teman blogger yang sudah profesional bahkan banyak yang menjadikan aktivitas blogging sebagai profesi utama  dan menghasilkan pundi-pundi rupiah yang fantastis. Wow, keren, ya!

Ada beberapa tips ngeblog agar konsisten yang nantinya akan saya terapkan agar goal 100 postingan tulisan di blog pada 2020 ini bisa terealisasi. Simak, yuk!
  1. Senantiasa meluruskan niat. “Niat jadi Blogger untuk apa?” (tanyakan selalu pada dirimu, Nung!)
  2. Menentukan target sesuai dengan kemampuan diri. Misal: target jadi blogger untuk menjadi penulis, maka lakukan latihan-latihan kecil untuk mencapai target itu, seperti menulis pengalaman di blog.
  3. Memanajemen waktu dengan baik. Langkah sederhana yang bisa dilakukan dengan membuat jadwal postingan.
  4. Belajar dari kesuksesan blogger lain. Hal ini juga nantinya akan saya lakukan, dengan ngepoin blognya juga rajin blog walking. Uhuy, semangaaat!
  5. Jangan pernah merasa puas, selalu dahaga ilmu dan lapar belajar. Karena ilmu akan terus berkembang dan ingat selalu pepatah: di atas langit masih ada langit. So, once again, jangan cepat merasa puas! Semesta ini terhampar begitu luas, banyak ayat-ayat kauniyah-Nya yang bisa kita resapi dan renungi maknanya, lalu kita goreskan bersama para pasukan aksara menjadi rentetan kata penuh makna. Masya Allah…
  6. Kreatif. Kata Raditya Dika, Jika kalian tidak bisa menyamai karya orang lain. Buat sesuatu yang berbeda.” Blogger yang mampu bertahan dengan genre yang sejak awal ia pilih dan konsisten itu karena mereka kreatif. Menciptakan sesuatu inovasi yang paling beda dari blog lain. Menjadi kreatif tentu saja butuh perjuangan, butuh proses dan mensyaratkan waktu.

Hmm… setelah saya mengalami hiatus yang panjang, ‘hibernasi yang melenakan’ dan harus nulis di blog lagi, itu bukanlah pekerjaan mudah untuk bisa mencapai titik konsisten yang sebenarnya. Tapi, Bismillah… optimis, saya pasti bisa! Kamu pun pasti bisa!



Fokus! Fokus! Fokus!

Mamiko kerja di Jakarta
Papipeb jemput di Pondok Cina
Mari ngeblog dengan suka cita
Posting tulisan penuh makna



Friday, February 23, 2018

11 ALASANKU MENCINTAI AKSARA

Friday, February 23, 2018 2 Comments





Aku mengenalmu sudah lama. Saat Ibuku menuntunku mengejamu satu demi satu...
QWERTYUIOPASDFGHJKLZXCVBNM.
26 aksara yang ajaib! Izinkan detik ini aku kembali mengakrabimu. Mensejajarkanmu, satu dengan yang lain menjadi untaian kata yang berpadu. Mencoba tegak berdiri, bersejajar dan saling menguatkan. Hingga tercipta rangkaian kalimat yang apik yang sarat akan makna, kaya akan hikmah. Aksaraku, izinkan tulusku mencintaimu. Hingga jiwaku terlelap bersama cinta dalam goresan pena :
“Dari Tinta jadi Cinta…”

Ketika aku memutuskan “Pena adalah daya juangku” dan “Aksara adalah pasukan yang setia mengiringinya”,  menulis adalah passion-ku”, lalu aku tetapkan alasanku untuk selalu mencintai mereka, tulus tanpa syarat…

Dan inilah 11 ALASANKU MENCINTAI AKSARA
Menulis adalah menjadikan setiap aksara bermetamorfosa menjadi dzarrah kebaikan [Keisya Avicenna]
* Kalimat ini merupakan motto hidup ketika aku harus bertanya kepada diri sendiri: “mengapa aku harus menulis?” dan “untuk apa aku menulis?”. Harapan besarku, ketika menulis, aku mampu menjadikan aksara-aksara itu menjadi untaian kalimat yang sarat manfaat, khususnya buat diri sendiri terlebih untuk orang-orang yang membaca tulisanku.

Menulis untuk mendokumentasikan hidup.
* Salah satu kegiatan menulis yang aku suka adalah menulis catatan harian yang kuberi nama “[NO]stalgia [R]o[MA]ntic”. Dengan menulis catatan harian, aku dapat mengasah kemampuan dalam memilih kata, sarana meluapkan emosi, wadah untuk melakukan evaluasi, memperkaya jiwa, mengasah kepekaan jiwa, mendewasakan emosional, dan yang paling penting untuk mendokumentasikan hidup. Setiap hari yang terjadi dalam hidup kita pasti ada pesan-pesan rahasia yang telah Allah SWT titipkan, dan kita harus pandai dan bijak dalam mengambil hikmah. So, saatnya aku belajar mengikat ilmu dengan menuliskannya!

Menulis sebagai panggilan jiwa.
* Semuanya bermula dari hati, dari dalam jiwa kita. Aku ingin menjadikan aktivitas menulis sebagai aktivitas yang bermula dari jiwa, aktivitas yang ketika aku tidak melakukannya, aku serasa “mati”. Karena menulis sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam jiwaku, dalam hidupku, dalam duniaku. Dengan bergabung di komunitas menulis bahkan tengah berjuang dalam sebuah komunitas kepenulisan (DNA Writing Club), aku yakin, aku akan terus bisa “hidup” dan terus bersemangat untuk meningkatkan KUALITAS dan KUANTITAS tulisanku.

Menulis untuk menciptakan kebahagiaan
* Kebahagiaan itu tidak dicari, tapi kita sendirilah yang menciptakan kebahagiaan itu. Kebahagiaan yang tidak hanya untuk kita nikmati sendiri tapi kebahagiaan yang bisa kita bagi hingga orang lain pun turut merasakan kebahagiaan itu.

Menulis : menata aksara warnai dunia!
* Rangkaian tulisan bisa menjadi jembatan harapan, kehendak dan inspirasi tiada henti. Berjuta cerita telah dengan sukses diabadikan dengan indahnya tulisan. Beribu tokoh terlahir dengan kepiawaiannya bercerita melalui tulisan. Pesan dan cita-cita mengalir setiap saat dengan sekian banyak tulisan yang dibaca manusia di seantero dunia. Hmm, indah dan dahsyatnya sebuah tulisan!

“Tidak begitu penting menjadi terkenal dengan menulis lebih penting menjadi terampil dan bisa memberi banyak manfaat banyak melalui tulisan kita” (Pesan Mas Koko Nata saat Upgrading Nasional FLP tanggal 4-6 Februari 2011).
* Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya. Dan aku ingin menjadi manusia yang bermanfaat, bisa menginspirasi banyak orang, memberikan pencerahan dengan kekuatan kata-kata dalam tulisan.

“Norma…amal jariyahmu akan kamu bawa mati, maka MENULISLAH!!!” (Pesan Mbak Sinta Yudisia saat Upgrading Nasional FLP tanggal 4-6 Februari  2011)
* Pesan Mbak Sinta semakin menguatkan azzamku –kala itu- untuk lebih sungguh-sungguh dan serius lagi di “jalan pena”, hingga kini.

Sebuah perwujudan DNA. Dream ‘N Action! Karena menulis bukan kegiatan main-main :
a.   Menggunakan dasar ilmu
b.   Menggunakan niat yang kuat
c.    Menggunakan hasrat/passion yang terarah
d.   Menggunakan strategi yang jitu
*    Salah satu impian yang pernah aku tulis di DREAM BOARD : menjadi WRITERPRENEURSHIP! Impian ini mulai menjejak nyata di November 2013 lewat DNA.
*    Ya, semula memang bermula dari IMPIAN dan aku akan berusaha untuk merealisasikan impian-impianku selanjutnya.

Menulis adalah jalan pengembangan diri
* Apakah satu buah tulisan yang telah dimuat sudah mencukupkan diriku untuk terus belajar? Lalu menganggap diri ini sudah bisa menulis, kemudian menutup mata dari kenyataan bahwa satu tulisan saja tidak cukup untuk menjadi sebuah proses pembelajaran. Bahwa setiap tulisan yang gagal muat sebenarnya mengandung pelajaran bahwa aku tidak seharusnya mengulang kesalahan yang mungkin kubuat ketika menuliskannya. Bahwa seharusnya aku bisa lebih banyak menulis untuk meningkatkan kemampuan. Bahwa pada saat itu aku terpaku untuk melihat peluang hanya pada satu titik saja.
* Aku mungkin lupa, bahwa setiap keberhasilan memiliki jalannya sendiri-sendiri. Ada yang mulus, sekali dua kali percobaan langsung berhasil, karena mungkin dikaruniai bakat dan kemampuan yang baik dalam hal itu. Namun ada juga yang penuh liku, bahkan proses itu begitu panjang hingga harus melewati berkali-kali kegagalan. Aku mungkin lupa, bahwa setiap kegagalan memiliki hikmahnya sendiri-sendiri. Dan setiap kali dapat merenungi sebuah kegagalan, aku akan mendapatkan kesegaran dan semangat baru untuk memperbaikinya dan melakukan hal tersebut lebih baik lagi.

Saatnya BELAJAR, BELAJAR dan TERUS BELAJAR untuk menjadi pribadi yang LEBIH BAIK dan LEBIH BAIK.
*    Karena bagiku, menulis adalah proses pembelajaran dan perbaikan diri.

Karena MENULIS ADALAH NIKMAT TERINDAH (Belajar dari Mas Gola Gong)
* Mas Gola Gong yang punya keterbatasan secara fisik saja bisa, aku yang Alhamdulillah mempunyai fisik sempurna seharusnya mampu meneladani sosok beliau. Mas Gong, you’re my best teacher!

Di penghujung celoteh aksara #CenungMerenung ini, perlu kita ketahui bahwa hambatan pertama ketika menulis sering karena kurang kemampuan menangkap IDE SECARA KREATIF. Hambatan kedua sering karena tidak tahu METODE EKSEKUSI IDE. Hambatan ketiga karena memikirkan KETAKUTAN yang belum tentu terjadi. Hambatan keempat karena merasa HARUS SEMPURNA. Dan hambatan utama adalah… TIDAK PERNAH MEMULAINYA.

Karena aku tidak ingin ketika jatah hidupku di muka bumi ini sudah habis, orang-orang hanya mengenal biografi hidupku dalam 3 kalimat : nama, tanggal lahir, dan tanggal wafat. Karena itu, aku ingin meninggalkan warisan yang semoga bisa bermanfaat untuk umat, salah satunya dengan MENULIS!

Alhamdulillah, atas izin-Nya lahirlah satu karya ini "BEAUTY JANNATY"


Dari Tinta Jadi Cinta…
So, tunggu apa lagi? MENULISLAH  dan CIPTAKAN SEJARAH!




Tuesday, November 29, 2016

DNA WRITING CLUB

Tuesday, November 29, 2016 0 Comments

DNA WRITING CLUB
(Taman Baca DNA sekaligus Komunitas Penulis Cilik dan Remaja Kota Semarang)



PROFIL
Nama : DNA WRITING CLUB
Alamat : Jalan Jati Barat 1 No. 274, Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah

Pengelola dan Penanggung Jawab
Nama : Norma Ambarwati, S.Si.
No. HP : 085647122033
Link Sosial Media/Blog :
http://www.keisyaavicenna.com/2016/11/dna-writing-club.html
FB : Norma Keisya Avicenna
Instagram : @keisyaavicenna
Kegiatan DNA : #DNAWritingClub

DNA WRITING CLUB
Saat ini, dunia penulisan buku di Indonesia tidak lagi didominasi oleh orang dewasa. Anak-anak pun banyak yang telah menjadi penulis dengan karya-karyanya yang best seller dan meledak di pasaran. Sebut saja buku-buku KKPK (Kecil-Kecil Punya Karya), PCPK (Penulis Cilik Punya Karya), PECI (Penulis Cilik Indonesia), dan masih banyak lagi. Hal ini cukup membuktikan kalau anak-anak pun mampu menjadi penulis dengan menerbitkan novel, kumpulan cerpen, cerita bergambar, atau kumpulan puisi.

Lewat senjata penanya, kini banyak anak-anak yang bercita-cita menjadi penulis. Tapi untuk menjadi seorang penulis, anak-anak harus dibimbing dan diarahkan. Menulis adalah sebuah keterampilan dan bukan masalah bakat. Semakin sering diasah, akan semakin terampil. Selain itu, lingkungan yang mendukung juga mutlak diperlukan. Kunci sukses menjadi seorang penulis adalah dengan rajin membaca buku. Aktivitas membaca akan merangsang ide kreatif pada diri anak, membuatnya semakin kritis, membuka wawasan dan tentu saja mereka akan lebih ‘kaya kata-kata’.  

DNA Writing Club adalah sebuah komunitas literasi, tempat berkumpulnya para “kutu buku” sekaligus penulis anak-anak dan remaja, yang berdiri sejak November 2013. Fokus utama kegiatan di DNA Writing Club adalah menjadi sebuah sarana untuk mengasah keterampilan menulis dan membangun budaya baca khususnya bagi anak-anak dan remaja. DNA Writing Club dengan semangat “DNA : Dream N Action”, didirikan dengan berbekal tiga buah cita-cita yang diharapkan ada dalam diri anak-anak dan remaja yang bergabung dalam komunitas ini, yakni :
·         Dapat meningkatkan rasa percaya diri pada anak-anak karena percaya diri merupakan salah satu modal awal anak-anak dalam menemukan dan meningkatkan potensi serta produktivitas amal dalam diri dan kehidupannya.
·          Anak-anak semakin termotivasi untuk lebih berprestasi serta semakin cinta akan ilmu dan senantiasa meningkatkan kompetensi dirinya.
·         Anak-anak semakin semangat untuk menjadi pribadi yang gemar membaca, bercerita, dan berkarya.

Taman Baca DNA anak-anak bisa membaca buku dan meminjam buku untuk dibawa pulang. Selain kegiatan membaca (fun reading) dan menulis (fun writing), di sini juga ada kegiatan menggambar dan mewarnai (fun drawing and colouring). Selain itu, juga ada kegiatan bermain bersama (ular tangga raksasa ala “penulis DNA” berukuran 3mx3m yang bisa dimainkan bersama; bermain sekaligus belajar). Ada juga kegiatan belajar membuat majalah dinding (mading).

PRESTASI DNA WRITING CLUB
 

1.    Finalis Mewakili Provinsi Jawa Tengah di Apresiasi Sastra Anak SD 2013 (KPCI/Konferensi Penulis Cilik Indonesia 2013) : Yasmin.
2.    10 Naskah terbaik KKPK Juice Me Dar! Mizan “Aku dan Pengalaman Lucu” (diterbitkan dalam bentuk buku) : Khansa.
3.    10 Naskah terbaik KKPK Juice Me Dar! Mizan “Aku dan Indonesia” (diterbitkan dalam bentuk buku) : Khansa.
4.    10 Naskah terbaik KKPK Juice Me Dar! Mizan “Aku dan Impianku” (diterbitkan dalam bentuk buku) : Khansa.
5.    Delegasi Terpilih Konferensi Anak Indonesia 2014 “Aksi Kecil Hidup Bersih” dari Majalah Bobo : Khansa.
6.    Finalis Mewakili Provinsi Jawa Tengah di Apresiasi Sastra Anak SD 2014 (KPCI/Konferensi Penulis Cilik Indonesia 2014) : Khansa.
7.    Juara Favorit Lomba Mengarang kategori SD Children Helping Children Tupperware 2015 : Khansa.
8.    Delegasi Terpilih Konferensi Anak Indonesia 2015 “Aku dan Kotaku” dari Majalah Bobo : Khansa.
9.    Finalis Mewakili Provinsi Jawa Tengah di Apresiasi Sastra Anak SD 2015 (KPCI/Konferensi Penulis Cilik Indonesia 2015) : Khansa, Inas, Kayana, Anisa, Aisyah Nurul.
10. Juara 6 Lomba Menulis Cerita (LMC-SD) 2015 : Khansa.
11. Pemenang Utama (Juara 1) Lomba Penulis Cilik Hari Kesehatan Nasional 2015 : Khansa.
12. Finalis ARKI 2015 (Akademi Remaja Kreatif Indonesia) 9-12 Desember 2015 : Alifia.
13. Buku yang diterbitkan : Ternyata Aku Bisa!; Kumpulan Cerita Seram (Tiga Ananda, 2015); Sepatu Melayang (Dar!Mizan); Gedung Seribu Pintu (Dar!Mizan), beberapa naskah sedang proses terbit.
14. Cerita dimuat di Kompas Anak : Fathiyah, Haikal, Kayana.
15. Puisi dimuat di Koran Suara Merdeka : Azfa.
16. Cerita pengalaman dimuat di Arena Kecil-Majalah BOBO : Meyza.
17. Cerita pengalaman dimuat di Kampung Permata-Majalah UMMI : Hanun.
18. Kontributor artikel remaja di web “The Jakarta Post” : Alifia.
19. Juara 1 Lomba Menulis Cerpen Majalah CILUKBA : Aisyah Nurul.
20. Juara Harapan 1 Lomba Menulis Puisi Majalah CILUKBA : Raihanuun.
21. Buku Kumpulan Cerpen DNA WRITING CLUB “Dongeng Nyentrik Alesha”.
22. Buku Kumpulan Cerpen PECI Indiva “Janji 1000 Bakau” : Khansa.
23. Buku Kumpulan Cerpen PECI Indiva “Hafidzah Cilik” : Mutiara Aisyah.
24. Buku Kumpulan Cerpen PECI Indiva “Impian Mila” : Nabila Najlaa.
25. Buku Kumpulan Cerpen PECI Indiva “Mahkota Surga untuk Ayah” : Fathiyah, Aisyah Nurul, Adisa.
26. Novel Fantasteen “Illuminate It” (karya Alifia, diterbitkan DAR!Mizan, 2016)
27. Finalis ARKI 2016 (Akademi Remaja Kreatif Indonesia) Oktober 2016 : Alifia.
28. Juara 1 Lomba Menulis Surat dalam rangka Hari Santri : Inas.
29. Delegasi Terpilih Konferensi Anak Indonesia 2016 “Aku dan Jendela Dunia” dari Majalah Bobo : Ayashadanica.
30. Finalis Mewakili Provinsi Jawa Tengah di Apresiasi Sastra Anak SD 2016 (KPCI/Konferensi Penulis Cilik Indonesia 2016) : Khansa, Inas, Ayashadanica, Mutiara Aisyah, Nabila Najlaa.

PRESTASI 2017
1. Juara Harapan 3 Lomba PECI (Penulis Cilik) dari Penerbit Indiva, atas nama Faiq Hamdi Abdillah (murid les online DNA, asal Mojokerto-Jawa Timur).
2. 4 Naskah Cerpen Lolos diterbitkan PECI-Indiva (50 besar terpilih) : Selamatkan SI Rambut Jingga (Faiq); Geng Nashir (Faiq); Juragan Pecel (Zahra Nabiha Adin); Saatnya Antok Beraksi (Hanun Dzatirrajwa).


 DOKUMENTASI KEGIATAN DNA WRITING CLUB
DNA WRITING CLUB

Sebagian koleksi perpustakaan Taman Baca DNA

Kegiatan anak-anak
(Membaca, Menulis, Menggambar, Mewarnai)

 
Membaca itu sarana mengasah kreativitas anak dalam menuangkan ide mereka lewat tulisan



Sebagian karya anak-anak DNA WRITING CLUB
Dari suka membaca, jadi suka menulis cerita untuk menghasilkan bacaan berkualitas dan seru untuk anak-anak di Indonesia






Keseruan aktivitas di DNA WRITING CLUB


 
Salah satu tulisan yang dimuat Kompas Anak

Mading karya anak-anak DNA






Sebagian dokumentasi prestasi anak-anak DNA WRITING CLUB