Jejak Karya

Jejak Karya
Showing posts with label penelitian Yeni. Show all posts
Showing posts with label penelitian Yeni. Show all posts

Tuesday, October 04, 2016

[INFO TERBARU] : Batu Bara Ramah Lingkungan

Tuesday, October 04, 2016 0 Comments

 
Batu Bara Ramah Lingkungan

Batu bara merupakan salah satu bahan bakar fosil yang berbentuk batuan sedimen yang dapat terbakar dan terbentuk dari endapan organik. Dalam batu bara terdapat beberapa unsur utama yaitu karbo, oksigen dan hidrogen. Indonesia merupakan salah satu negara dengan cadangan batu bara di tahun 2009 mencapai 21.13 milyar ton. Namun, jika digunakan secara terus menerus dapat merusak lingkungan. Berdasarkan info terbaru, Yeni Sofaeti -yang merupakan salah seorang peneliti di Indonesia- fokus untuk meneliti pemanfaatan batu bara yang ramah lingkungan.

Di sektor UMKM yang dikembangkan oleh Yeni tersebut, menghasilkan teknologi batu bara bersih yaitu konversi lewat gasifikasi. Menurut perhitungan beliau, penggunaan batu bara akan menjadi lebih efisien jika dibandingkan dengan penggunaan energi fosil. Dari hal tersebut, beliau memerlukan rancang bangun gasifier batu bara dengan skala yang dibutuhkan oleh UMKM yaitu sekitar 16-18 liter minyak tanah/jam atau sebanding dengan 12-40 kg batu bara/jamnya.

Rancang tersebut di Bandung sejak 2010 dan bekerjasama dengan puslitbang Tek MIRA ataupusat penelitian dan pengembangan teknologi mineral dan batu bara. Rancangan yang dibangun tersebut yang didasari akan permintaan dari industri kecil yang menginginkan suatu energi alternatif yang nyaman, bersih dan ekonomis, maka rancang bangun dikenal dengan nama Gas Min. Penelitian batu bara tersebut juga dilakukan berdasarkan pada penelitian sebelumnya yaitu mengenai teknologi dari tungku briket batu bara untuk UKM.

Walaupun telah menciptakan rancang bangun yang disebut dengan Gas Min tersebut, namun info terbaru seputar penelitian tersebut yang dilansir oleh salah satu portal online di Indonesia mengemukakan jika penelitian masih menyisakan permasalahan terhadap kenyamanan serta lingkungan meskipun memiliki harga yang cukup ekonomis. Penelitian tersebut juga merancang sebuah raktor gasifier tipe up draft yang memiliki dimensi diameter 25 cm, tinggi 60 cm, kapasitas 2-5 kg per jam batubara. Dari pembakaran tersebut, dihasilkan bahan bakar gas yaitu CO, H2 dan CH4 yang akan dialirkan melalui pipa ke burner UKM atau ke dapur.

Teknologi gasifikasi batu bara atau biomasa sebenarnya telah dikenal terlebih dahulu di industri yang besar namun untuk tingkatan UKM, khususnya yang ada di Indonesia, teknologi tersebut masih belum dikenal baik oleh masyarakat. Karena belum sempurna, banyak permasalahan dari teknologi gasifikasi batu bara tipe up draft dan permasalahan utama adalah seringnya abu yang meleleh disebabkan karena pembakaran tinggi dan kemudian mengeras sehingga proses dari gasifikasi terganggu atau yang disebut juga dengan slagging.

Jika dilihat dari efisiensi dan hematnya biaya, teknologi Gas Min tersebut cukup bersih dan efisien. Inovasi Gas Min tidak hanya termasuk ke dalam proses gasifikasi namun juga pembakaran gas dengan melalui inovasi burner yang disesuaikan berdasarkan pada karakteristik gas bakar. Pengujian akhirnya dilakukan di tahun 2011 di NTB dan teknologi dari Yeni tersebut digunakan untuk memanggang daun tembakau di dalam oven. Hasilnya, gasifier dari alat tersebut dapat bersaing dengan bahan bakar yang lainnya misalnya minyak tanah dan kayu bakar.


Pengajuan dilakukan kembali setelah dikembangkan di tahun 2012-2013 untuk skala 20 kg/jam dan menggunakan pilot project di Palimanan, Jawa Barat. Gasifier tersebut juga berhasil untuk menghasilkan gas CO, H2 dan CH4 yang dapat digunakan sebagai gas mesin pengganti bbm. Info terbaru dari penelitian yang dilakukan Yeni tersebut, Balitbang Tek MIRA telah menjalin kerjasama antara pengembang Gas Min dengan Badan Litbang Inovasi Sumatra Selatan untuk proses pengeringan kopi yang ada di Kabupaten Lahat. 2015, Gas Min diimplementasikan di peleburan alumunium dan industri dengan boiler, Yogyakarta.