Jejak Karya

Jejak Karya

Sunday, December 21, 2008

LOVELY BEE...HIMABIO

Sunday, December 21, 2008 0 Comments

Saat ini aku sedang menunggu…
Diantara nyanyian malam yang saling bersahutan
Dan cahaya yang silaunya membutakan langit...
Aku menunggu saat dimana hati insan perindu kedamaian ini bersatu
Saat pertemuan yang membuahkan rindu
Rindu yang takkan pernah bertepi
Meski terhapus waktu yang kan terus berjalan dan berlari...
Aku merasa sepi...
Ruangan dalam hatiku senyap dan sunyi...
Bahkan angin seperti enggan tuk berhembus
Aku merindukannya...
Menanti dalam sepi...
Aku merindukan saat ia meramaikan suasana dengan canda tawa
Sesuatu yang dulu terasa sangat biasa di harinya
Kini terasa begitu istimewa
Saat-saat bersama kini begitu berharga
Adakah semua ini akan berulang??
Malam takkan pernah menenggelamkan kita...
Ia hanya membiarkan sang bintang memecah sunyinya
Setiap diri kita adalah sosok pribadi yang unik
Bagai potongan puzzle yang harus disusun
Adanya untuk saling melengkapi...
Tiadanya untuk saling mengisi...
Setiap diri kita berbeda
Dalam warna, dalam kata, dalam rasa
Aku, kamu, dia, kita, mereka...semua tak sama
Tapi jalinan yang ada diantaranya
Bisakah menjadi SATU CINTA yang tak berkesudahan???
Jalinan yang ujung satunya VISI, ujung yang lain adalah MISI
Kan menjadi sebuah simpul yang terikat erat nan kokoh
Tak terpisahkan...
Tuk wujudkan sebuah MIMPI...!!!
Sepertinya langit masih menyimpan sejuta kisah
Yang diturunkan satu per satu bersama rintik hujan...
Agar air mata tersamar di dalamnya...
Agar tiap sudut berhiaskan rona indah pelangi sesudahnya...
Begitukah??
Semoga....

Dalam kegalauan hati...Tak ada yang lebih indah selain tarbiyah Allah....

Sunday, December 21, 2008 0 Comments
Rabbku, telah kupenuhi panggilan-Mu, membawa tubuh ringkih ini
melewati jalan yang Kau kehendaki. Telah kucoba melepas segenap yang aku mampu
untuk mengatasi beratnya medan yang menghalang.
Telah coba kuatasi sedapatnya panasnya hari-hari kulewati.

Namun ampuni aku ya Rabbi.
Betapa seringnya hamba tertegun ragu,
untuk melanjutkan perjalanan yang panjang ini.
Semuanya memang dikarenakan kelemahan hati ini
yang masih saja berharap mencicipi kenikmatan duniawi.

Kinipun hati yang peragu ini masih diguncang gundah.
Akankah Kau terima buah karya tangan lemah ini?
Akankah Kau hargai,
apabila saat ini hatiku masih juga mengharapkan wajah lain selain wajah-Mu?
Jika masih juga kunanti senyum lain selain senyum-Mu?
Juga masih kudambakan pujian selain dari pujian-Mu?
Betapa semakin berat persangkaanku akan kesia-siaan amalanku,
jika kuingat Engkau Maha Pencemburu!

Rabbi, bukan tak ingin aku istiqomah melewati hari-hari.
Bukan tak hendak aku sabar menanti janji-Mu.
Namun Rabbi, apakah salah jika aku menyandarkan diri pada dinding lain
dalam sebuah bangunan Islam-Mu.

Namun Rabb, lagi-lagi Kau tarbiyah aku dalam kealpaan mimpi semuku.
Tak sanggup ku bendung air mata keharuan atas belaian ini.
Karena aku tahu, tidak semua hamba-Mu Kau perlakukan seperti aku.
Tersibak juga tirai kelam yang senantiasa menyeret langkahku menjauh dari-Mu,
sungguh aku bersyukur atas semua ini.
Aku sadar tidak sama pejuang dengan perintang.
Kembali ku ingat sebait doa yang pernah terucap,
tentang sebuah janji dan amanahku.
Menginggatnya, semakin kuat kokoh kakiku.

Rabb, ketika bibirku mengucapkan sebait janji untuk berkhidmad pada-Mu,
tidak saja dihadapan Engkau tapi juga dihadapan hadirin yang hadir kala itu,
kembali hatiku ragu, akankah aku sanggup memegang amanah itu?,
walaupun bertentangan dengan hati nuraniku sekalipun?

Rabb, apakah ini jawaban setiap doa-doaku?.
Agar Engkau sertakan aku di dalam barisan para salafussholeh?.
Apakah ini jawaban setiap rintihanku,
agar Engkau jadikan setiap nikmat yang ada pada diriku
sebagai mahar yang akan aku persembahkan pada-Mu?

Rabbi, ampuni atas segala kelemahan imanku,
Bimbing aku melewati jalan orang-orang bernyali singa,
Namun aku cukup arif menyadari Rabb, siapalah aku ini,
betapa diri ini tak layak disejajarkan dengan mereka.
Siapakah aku ini dibandingkan mereka yang senantiasa
bersimbah peluh dan debu untuk membuktikan kecintaanya kepada-Mu?
Betapa lancangnya aku mengukur diri
Dengan mereka yang menghabiskan malam-malamnya
dengan sujud tersungkur mengharapkan ampunan dan cinta-Mu.