Jejak Karya

Jejak Karya

Monday, August 29, 2011

INIKAH RAMADHAN TERAKHIRKU???

Monday, August 29, 2011 0 Comments

Saudaraku, jika Allah SWT masih menakdirkan kita bersama melewati hari-hari berharga di Bulan Ramadhan, terimalah sekelumit pesan ini, sebagai persembahan tanda cinta dan bukti pemenuhan kewajiban kepada saudaranya.
Saat sahur pertama pada Bulan Ramadhan ini, siapa yang ada di sekeliling kita, saudara, ayah, ibu, kakek, nenek, mungkin bersama keluarga besar atau sahabat-sahabat terkasih. Tapi Ramadhan tahun depan, masihkah semua berkumpul utuh seperti tahun ini?? Siapa yang pergi dan siapa yang tinggal?? “Sungguh setiap jiwa itu akan merasakan kematian.” [Q.S. Ali Imran [3] : 185]. “Dan tidak satu jiwa pun yang mengetahui di bumi mana ia akan mati.” [Q.S. Luqman [31] : 34]. Jika tidak ada apapun yang menjamin kita akan tetap hidup hingga esok hari, masihkah ada pilihan untuk menyia-nyiakan kesempatan emas ini?
Jika Ramadhan ini adalah jatah terakhir di usia kita, semoga kesungguhan dalam beramal, kekhusyukan dalam ibadah dan keikhlasan yang menyertai semua aktivitas, serta jalan meraih taqwa, menggapai ridho Rabbul Izzati.
Dan akhir dari hari-hari yang penuh kemuliaan, teriring ucapan selamat. Sambut kegembiraan dan kesyukuran pada hari raya yang agung. Hari kemenangan untuk orang-orang yang menang, yang memang layak untuk bergembira.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung.” [Q.S. Ali Imran [3]: 185].
Kepada Allah SWT semata kita berharap dan hanya kepada-Nya pula semua kembali. Salam serta shalawat kepada uswatun hasanah kita Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikuti jalannya.

***
Semoga tahun ini bukan pertemuan kita yang terakhir ya. Aku masih ingin bersamamu di masa-masa mendatang. Alhamdulillah, terima kasih padaNya yang telah membuat kebersamaan kita di tahun ini begituuuu indah. Ada banyak impian yang kemudian terwujud di masa-masa kebersamaan kita. Meski sangat sadar bahwa aku belum bisa membersamaimu dengan sebaik-baiknya. Tapi setelah kau pergi, inginku kau tetap menjejak abadi, semangat kebersamaan denganmu terus menemani hari-hariku selanjutnya. #Ramadhan!
***

Selaksa cahaya terpancar dari Nur Ilahi Rabbi, terhampar luas sejuk surga, serta semerbak kasturi. Teruntai beribu maaf dalam lubuk sanubari, mengiringi Ramadhan yang beranjak pergi. Sambut hari nan fitri, berbalut hati yang suci. Taqaballahu minna wa minkum...Minal aidin wal faidzin. Selamat Hari Raya Idul Fitri… Mohon maaf lahir batin yaa

Wonogiri, 29 Ramadhan 1432 H
Aisya Avicenna

Optimalisasi Akhir Ramadhan

Monday, August 29, 2011 0 Comments

Kita hanya bisa berupaya dengan senantiasa menjaga niat yang lurus, doa terbagus, ikhtiar yang serius, dan tawakal yang tak pernah putus! Sehingga Allah meridhoi setiap detik waktu dalam hidup kita. Karena hanya dengan ridhoNya kita bisa merasakan kebahagiaan hakiki, cinta sejati juga syurga yang dijanji! #terus optimalisasi detik-detik terakhir Ramadhan! Moga happy ending full barokah! Raih THR : Takwa Hasil Ramadhan!

7 Golongan Mendapat Naungan Allah di Hari Kiamat

Monday, August 29, 2011 0 Comments

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

“Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:
1. Pemimpin yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan ‘ibadah kepada Rabbnya.
3. Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena Allah.
5. Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’.
6. Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.
7. Orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis.”
(HR. Al-Bukhari no. 620 dan Muslim no. 1712)
Penjelasan:
Ketujuh orang yang tersebut dalam hadits di atas, walaupun lahiriah amalan mereka berbeda-beda bentuknya, akan tetapi semua amalan mereka itu mempunyai satu sifat yang sama yang membuat mereka semua mendapat naungan Allah Ta’ala. Sifat itu adalah mereka sanggup menyelisihi dan melawan hawa nafsu mereka guna mengharapkan keridhaan Allah dan ketaatan kepada-Nya.
1. Pemimpin yang adil.
Dia adalah manusia yang paling dekat kedudukannya dengan Allah Ta’ala pada hari kiamat. Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Orang-orang yang berlaku adil berada di sisi Allah di atas mimbar yang terbuat dari cahaya, di sebelah kanan Ar-Rahman Azza wa Jalla -sedangkan kedua tangan Allah adalah kanan semua-. Yaitu orang-orang yang berlaku adil dalam hukum, adil dalam keluarga dan adil dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada mereka.” (HR. Muslim no. 3406)
2. Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan ibadah kepada Rabbnya.
Hal itu karena dorongan dan ajakan kepada syahwat di masa muda mencapai pada puncaknya, karenanya kebanyakan awal penyimpangan itu terjadi di masa muda. Tapi tatkala seorang pemuda sanggup untuk meninggalkan semua syahwat yang Allah Ta’ala haramkan karena mengharap ridha Allah, maka dia sangat pantas mendapatkan keutamaan yang tersebut dalam hadits di atas, yaitu dinaungi oleh Allah di padang mahsyar.
3. Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid.
Sungguh Allah Ta’ala telah memuji semua orang yang memakmurkan masjid secara umum di dalam firman-Nya:
“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang. Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Meraka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” (QS. An-Nur: 36-38)
Terkaitnya hati dengan masjid hanya akan didapatkan oleh siapa saja yang menuntun jiwanya menuju ketaatan kepada Allah. Hal itu karena jiwa pada dasarnya cenderung memerintahkan sesuatu yang jelek. Sehingga jika dia meninggalkan semua ajakan dan seruan jiwa yang jelek itu dan lebih mendahulukan kecintaan kepada Allah, maka pantaslah dia mendapatkan pahala yang sangat besar.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena Allah.
Kedua orang ini telah berjihad dalam melawan hawa nafsu mereka. Hal itu karena hawa nafsu itu menyeru untuk saling mencintai karena selain Allah karena adanya tujuan-tujuan duniawiah. Makna ‘mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena Allah’ adalah keduanya bersatu dan bermuamalah karena keduanya mencintai Allah. Karenanya kapan salah seorang di antara mereka berubah dari sifat ini (mencintai Allah), maka temannya itu akan meninggalkannya dan menjauh darinya karena dia telah meninggalkan sifat yang menjadi sebab awalnya mereka saling menyayangi. Sehingga jadilah ada dan tidak adanya cinta dan sayang di antara keduanya berputar dan ditentukan oleh ketaatan kepada Allah dan berpegang teguh kepada sunnah Rasul-Nya shallallahu alaihi wasallam.
5. Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’.
Yakni: Dia diminta oleh wanita yang mengumpulkan status social yang tinggi, harta yang melimpah, dan kecantikan yang luar biasa untuk berzina dengannya. Akan tetapi dia menolak permintaan dan ajakan tersebut karena takut kepada Allah. Maka ini tanda yang sangat nyata menunjukkan dia lebih mendahulukan kecintaan kepada Allah daripada kecintaan kepada hawa nafsu. Dan orang yang sanggup melakukan ini akan termasuk ke dalam firman Allah Ta’ala:
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya.” (QS. An-Naziat: 40)
Dan pemimpin setiap lelaki dalam masalah ini adalah Nabi Yusuf alaihissalam.
6. Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.
Yakni dia berusaha semaksimal mungkin agar sedekah dan dermanya tidak diketahui oleh siapapun kecuali Allah, sampai-sampai diibaratkan dengan kalimat ‘hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya’.
Karenanya disunnahkan dalam setiap zakat, infak, dan sedekah agar orang yang mempunyai harta menyerahkannya secara langsung kepada yang berhak menerimanya dan tidak melalui wakil dan perantara. Karena hal itu akan lebih menyembunyikan sedekahnya. Juga disunnahkan dia memberikannya kepada kerabatnya sendiri sebelum kepada orang lain, agar sedekahnya juga bisa dia sembunyikan.
7. Orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis.
Ini adalah amalan yang sangat berat dan tidak akan dirasakan kecuali oleh orang yang mempunyai kekuatan iman dan orang yang takut kepada Allah ketika dia sendiri maupun ketika dia bersama orang lain. Dan tangisan yang lahir dari kedua sifat ini merupakan tangisan karena takut kepada Allah Ta’ala.
Kemudian, penyebutan 7 golongan dalam hadits ini tidaklah menunjukkan pembatasan. Karena telah shahih dalam hadits lain adanya golongan lain yang Allah lindungi pada hari kiamat selain dari 7 golongan di atas. Di antaranya adalah orang yang memberikan kelonggaran dalam penagihan utang. Dari Jabir radhiallahu anhu: Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang memberikan kelonggaran kepada orang yang berutang atau menggugurkan utangnya, maka Allah akan menaunginya di bawah naungan-Nya.” (HR. Muslim no. 5328)
-berbagai sumber-
Wonogiri, 29 Ramadhan 1432 H
Seseorang yang ingin menjadi salah 1 orang yang dijamin masuk surganya Allah,
Aisya Avicenna

Menanti Sepenuh Hati

Monday, August 29, 2011 0 Comments
Assalamu’alaykum Warohmatullahi Wabarakatuh...
Hai, Cinta...
Bagaimana kabarmu sekarang? Apa kau baik-baik saja? Aku tak tahu saat ini kau sudah sampai di mana, namun yang aku tahu kau sedang melangkah menuju istana hatiku.

Tahu tidak...
Saat melihat teman-temanku satu per satu menyambut cintanya, aku pun bertanya di mana kamu? Kapan kau tiba? Apakah tidak ingin gegas berjumpa denganku? Terkadang aku bertanya mengapa kau tak kunjung datang, apakah kau sengaja memperlambat langkahmu? Astaghfirullah, jangan sampai pikiran buruk itu terus menggelayut di benakku.. Mungkin saja memang jarak yang harus kau tempuh masih terlalu jauh... Sabar ya! Semangat berjuang ya, cinta!

Aku mencoba untuk terus menunggumu, terima kasih ya karena kau telah kirimkan sahabat-sahabatmu yakni ikhlas, sabar, qona'ah dan tawadhu yang membuatku tetap yakin untuk menunggumu di sini.

Allah memang Maha Tahu kondisi hamba-Nya dan mungkin Dia melihatku belum siap untuk menerima kedatanganmu, cinta. Dia ingin aku benar-benar siap saat menerima kedatanganmu, karena kau memang sangat istimewa buatku. Biarlah...mungkin ini yang terbaik bagi kita.

Oya cinta...
Sambil menunggumu aku belajar banyak hal dan aku yakin kau pasti akan menyukainya. Aku akan berusaha memberikan yang terbaik untukmu karena ku tak ingin kau kecewa saat kita berjumpa nanti. Ku ingin saat itu menjadi saat yang tak terlupakan, di mana akhirnya kita bertemu setelah lelah kau berjalan dan setelah sekian lama aku menunggu.

Cinta...
Jika kau lelah dalam perjalananmu, istirahatlah sejenak. Jangan lupa untuk selalu minta petunjuk-Nya di setiap langkahmu, yakinlah Dia pasti akan menunjukkan arah yang benar menuju istana hatiku. Jangan takut, aku akan tetap menunggumu di sini... menunggu dengan sepenuh hati.

Seindah purnama melingkar
Sebening bintang berkilauan
Mengajak aku mengingatMu
Sujud penuh rindu
Aku pun mengharap padaMu
Engkaupun mendengar pintaku
Untuk bahagia terbaik di dalam hidupku
Doa cinta mengalun merdu
Kurasakan agungnya di jiwa
Engkau tak pernah tinggalkan diriku
Dalam segala musim dan keadaan
Doa cinta hembuskan tasbih
Iringi langkah ke mana kupergi
Engkau berikan bahagia selalu
Agar ku tiada pernah sendiri
Doa cinta kulantunkan
Doa cinta kuhembuskan
Doa cintaku padaMu...

Renungan dalam Perjalanan Bandung-Solo
Kursi 12 C, gerbong 1, kereta Lodaya Pagi
210811_14:52
Aisya Avicenna

Thursday, August 11, 2011

MELATI #1 Ramadhan 1432 H

Thursday, August 11, 2011 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Monday, August 1, 2011 at 3:09pm



Alhamdulillah, 1 Ramadhan…







Di bulan suci ini ada satu program yang Nungma luncurkan untuk diri sendiri, yaitu MELATI. Melati, karena Nungma sangat mencintainya karena bunga yang berwarna putih itu begitu harum mewangi, putih berarti suci dan harapannya “kesucian” itu mampu terinternalisasikan di dalam hati dan diri ini. Bunga melati juga merupakan bunga kesayangan Ibu. Ibu, wanita terhebat dalam hidup Nungma.







Eits, tapi di bulan ini Nungma gak bakalan jadi penjual bunga. Melati itu adalah sebuah akronim. MELATI = [ME]nulis [LA]pangkan ha[TI].







Nah, setiap hari ada targetan menulis.







Pertama, menulis di buku DIARY RAMADHAN.



Kedua, menulis di catatan harian [D’NA]



Ketiga, menulis naskah-naskah “impian” dan merampungkan naskah CPNS (tinggal nunggu dari mysupertwin nih! Mohon doanya biar segera dikumpulkan. Hehe); Insya Allah, pengin menulis proposal beasiswa juga (planning of study ^^v), menulis hal-hal sederhana yang kusuka…(khusus topik ini minimal 1 jam/hari, tapi mungkin gak bisa diupload tiap hari. Biasanya disimpan dulu aja di doralepito)







MELATI = [ME]nulis [LA]pangkan ha[TI] hari ini…



1. Kita tidak berhenti, karena cinta ternyata di sekeliling kita



` Kita tidak boleh ‘kalah’, jiwa kita harus menolak untuk patah, karena cinta ternyata ada di sekeliling kita. KYDEN, my dreams…my inspiration. PELANGI, my lovely family!







2. Kita tidak berhenti, karena kita memilih tegak meski tertatih-tatih



Langkah ke-1000, dimulai dari langkah pertama. Ciptakanlah jejak-jejak terbaik dalam kehidupan…







3. Kita tidak berhenti, karena kita harus menjadi ‘pelita kehidupan’



Boleh jadi, pilihan untuk tidak berhenti, didesak pula oleh lingkungan di sekitar kita. Namun, tidak semua orang menyambut desakan ini, hanya orang yang mengerti ‘hakikat berjuang’ lah yang kan mampu kuat bertahan, layaknya karang yang tak gentar meski dihantam amukan badai bertubi-tubi. Kita bisa jadi ‘lentera’ bagi orang-orang di sekitar kita, meski terkadang ‘nyalanya harus redup’, tapi yakinlah, kita mampu mengobarkan ‘bara semangat’ dalam jiwa-jiwa mereka, menjadi ‘pelita dalam kegelapan’, mampu menjadi ‘penerang bagi kehidupan’…







4. Kita tidak berhenti, karena kita punya mimpi



Mimpi dan cita-cita, yang di dalamnya terdapat tekad, semangat dan kerja keras, seringkali membuat orang tidak mau berhenti. Bahkan, seekor semut pun, menghayati semangat ini. Apalagi, kita, manusia…







DNA = Dream ‘N Action!!!! (nungmaholic)







5. Kita tidak berhenti, karena batin kita kaya (semoga…)



Satu kuncinya : SYUKUR. Kita serasa melihat potret kekayaan batin, jika kita senantiasa mensyukuri setiap kenikmatan yang telah Allah swt berikan untuk kita…. Ini adalah kekayaan hakiki, yang membuat manusia tidak patah, tidak kalah. Sampai kapan pun. Maka, BERSYUKURLAH!!!







“Aku sangat mencintai melati dan aku pun menyayangi sang mawar.”







[Keisya Avicenna, untuk diriku dan jiwaku yang terus belajar. Menikmati hari pertama jadi "KEPOMPONG"]

[NO]stalgia [R]o[MA]ntic JULI #7: ”SKS_Syukur Kala Sakit”

Thursday, August 11, 2011 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Wednesday, July 20, 2011 at 6:36pm







Siapa sih yang ingin sakit? Hm, setiap orang pasti ingin selalu sehat dalam kesehariannya. Iya kan? Tapi sakit juga bisa menjadi sarana ”muhasabah cinta” kita kepada-Nya.



”Sakit yang kurasa (semoga) menjadi penawar dosaku...”



Ya, Nung anggap episode kali ini sebagai sebuah penempaan serta tarbiyah yang luar biasa dari-Nya menjelang Ramadhan. Sebuah pengingatan untuk senantiasa menjaga kesehatan jasadiyah. Sehat, sebuah karunia luar biasa dari-Nya!







Curhat dikit ya, sejak Selasa pagi mulai terjadi ketidaknormalan dalam diri Nungma. Hehe. Berdasarkan diagnosa, terjadi infeksi saluran pencernaan yang cukup akut. Ya Rabb, kuatkanlah! Padahal Selasa jam 09.30 bakal ada ujian presentasi pengajar di Ganesha Operation. Nung sempat SMS Ibu minta doa restu. Lima menit sebelum Nung dipanggil untuk masuk kelas Newton, Ibu mbls: ”Ya Allah berikan dik Nung kekuatan. Pasti bisa!”. yupz, Alhamdulillah, presentasi mapel ”Bahasa Inggris” berlangsung sangat lancar dan bisa dibilang lebih sukses daripada presentasiku mapel ”IPA” semester kemarin. Para penguji pun memberikan apresiasi yang luar biasa. Dan herannya, seolah rasa sakit di perut itu hilang (meski untuk sementara saja). Terima kasih, mylovelymom!







Pasca dari GO, janjian sama ponakan Ayu’ terchayang, kita mo ada meeting dengan ”someone”. Alhamdulillah, pertemuan berlangsung lancar dan kita dapat banyak inspirasi juga. Ada proyek besar menanti. Proyek kemanusiaan, Insya Allah. Diah Cmut gak jadi membersamai kita karena dia juga lagi sakit perut. Siang yang bahagia bersama ponakan, meski kondisi fisikku agak ngedrop. Ada adegan di mana tu ponakan Nung tinggal saat makan siang. Gak nyangkanya, tu ponakan nyusul tantenya ke kostan. Heuheu, pon...gue terharu sama aksi loe! Makasih banyak, yua! Pasang status deh: ”Setiap orang boleh datang dan pergi dalam hidup kita. Tapi, sahabat sejati akan selalu ada di hati...” Setidaknya itu yang Nung rasain. Di Pelangi, Nung bersyukur (salah satunya) diperkenankan oleh Allah Swt untuk mengikat erat simpul persahabatan dengan Ayu’ and Diah Cmut (karena kita kan sebaya...^^v, yang lain dah pakdhe-pakdhe and emak-emak sih!).







Ngajar di GO agak letoy karena badan lemes banget. Pulang ngajar sempet nyoto Betawi dulu di Kobar. Sendirian. Andai ada dua onggok makhluk itu, pasti makanku abiz! SMSan ma Diah Cmut. ”Kuat...Kuat...Kuat! Syafakillah, say!” setidaknya energi poistif mengalir deras ’n kembali menguatkan langkahku. Terima kasih, cin!



***



Hm, berangkat...tidak...berangkat...tidak... (ngetung kancing baju!). Bismillah, dengan sedikit menguat-nguatkan diri akhirnya Nung memutuskan untuk berangkat mabit malam ini di masjid perjuangan NH. Agenda dahsyat yang sayang untuk dilewatkan. Akhirnya, menemukan tempat yang sungguh menenangkan dan berharap malam ini menjadi sebuah pertemuan yang menyembuhkan...Semoga!







Malam yang sungguh indah...



Sempat Nung bangun tengah malam karena merasakan perih yang luar biasa, hampir aja pingsan di tempat wudhu. Mata sudah berkunang-kunang. Tapi, Subhanallah... Alhamdulillah, setelah duduk sejenak, Nung bisa bangkit lagi. Nung jadi inget, dulu pernah pas sakit nekat ikut mabit, malamnya Nung menggigil. Serius! Untungnya gak ada yang tahu, meski pas para akhwat MIPA itu terbangun, jaket-jaket mereka berpindah tempat (tak pake selimut). Hehe...



***







Dan pagi pun menyapa... Rabu euy!







Belakang UNS dah rame orang jual sarapan. Nung bertemu salah seorang adik tingkat yang juga mau beli nasi gudeg. Nung tanya ke penjualnya, ”ada bubur gak, Bu?”. ibu penjualnya itu njawab, ”Ada mbak. Bubur lemu!”. Akhirnya, Nung request tu bubur. Padahal pengin banget bubur sumsum. Tapi tak apalah, selera makan nasi lenyap! Beli bubur doang, krupuk udang, ’n teh anget. Yah, tu ibuk belum punya uang kembalian. Alhasil, sarapan pagi ini statusnya ”UTANG”. Hehe...







Sarapan bubur, ngeteh, minum obat, rehat. Lemezzzzz bangeeet! Alhamdulillah nya, kemarin ada pengajar yang ngajak tukar jadwal. Jadi hari ini Nung libur gak ngajar. Bisa ”bed rest” deh. Baca buku sambil tiduran, FB-an sambil glimpungan, nonton film dari doralepito sambil glundang glundung... Sederet perencanaan aktivitas or action hari ini kacau semua. Ya, gara-gara kondisi fisik tidak bisa diajak kompromi. Tapi tak apalah, tetap disyukuri...



Update status:



pasti akan muncul kekuatan dahsyat "tak terduga" meski saat qt berada dlm titik terlemah sekalipun.







#Laa yukalifullahu nafsan illa wus'aha. Aku mengamininy! (sambil bersandar menopang raga! Allahumma 'afinifii badani...







Gak disangka-sangka, ba’da Dhuhur (kost Nung sepi, cuma Nung doang. 2 adik kost sedang magang, yang lain liburan), pintu kost di lantai 1 diketuk. Huuaaaa... apa yang terjadi sodara-sodara? Siapakah ”tamu misterius” itu? Huah, sipon Ayu’ and Mbak Umi Kultum. Wkwkwk. Remphong deh bhook... gak nyangka banget deh gue... dengan tampang pluz aksi ugal-ugalan mereka, dua manusia itu Nung persilahkan naik ke lantai 2 dan masuk ke zona inspirasi-nya Nung! Waktu itu, Nung lagi nylesein nonton film Kungfu Panda. Ckikik... dan akhirnya, kita bertiga malah asyik bercerita, ngikik2, ’n nonton film yang lain lagi (DMC ’n UD). Wah, kehadiran mereka benar-benar menghibur kesepianku! Tapi oleh-olehnya gak nguati banget. Seolah-olah itu buah favoritku. Hyaaaaaaaa...







Terima kasih ya, aYu’!



Terima kasih ya, Mbak Ummi...!



Terima kasih ya, Diah Cmut!



Terima kasih ya Mas El, Mas Tyo, Kang Fachmy, Mbak Santi, Mbak Nury, Mas Alib... SMS-SMS dari kalian sangat menghiburku. Benar-benar mencerminkan ketidakwarasan kalian. Hehe...



Di Pelangi, aku tidak hanya menemukan sosok-sosok manusia luar biasa (meski aneh-aneh), tapi aku menemukan lebih dari itu... KELUARGA, yang selalu ada dalam suka dan duka!



***







RUANG RENUNG:



Dalam sehari, 17 kali kita berjanji, hanya akan menyembah dan mohon pertolongan/ perlindungan kepada Allah. Iyyaka na’budu wa iyaka nasta’in. Ketika diri juga tengah mengalami ujian kesabaran. Benar-benar mencoba memaknai...

Manusia, lebih senang yang kontan meski yang tertunda itu menjanjikan lebih nikmat. Ketika ia sakit, dan mohon perlindungan Allah, boleh jadi sakit itu tidak segera terobati. Tetapi manusia sering tak menyadari, bahwa sebelum fisiknya yang sehat, jiwanya harus sehat terlebih dahulu. Maka sesungguhnya, ketika kita berdoa kepada Allah minta perlindungan dari sakit ketika kita sakit; dan saat itu belum memperoleh kesembuhan, sesungguhnya Allah akan menyembuhkan jiwanya dengan KESABARAN!







[Keisya Avicenna, perenungan dua hari ini...ditulis sebelum keluar kost untuk beli makan malam. Masih nyidam bubur sumsum euy...]







-sebuah pengingatan menjelang Ramadhan-

Catatan 456 + 1 [NO]stalgia [R]o[MA]ntic: “IYA DAN MANTAB”

Thursday, August 11, 2011 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Sunday, July 31, 2011 at 4:37pm



Banyak yang kemudian bertanya kepada Nungma, “Kok dah lama banget ya Nung, kamu gak pernah upload note di FB?”. Hehe. Nung cuman bisa nyengir garing. Tapi selama ini Nung tetap rutin nulis di doralepito kok. Insya Allah nulis setiap hari. Selain di doralepito juga di catatan harian, buku DNA [NO]stalgia [R]o[MA]ntic. Tapi memang gak Nung upload. Hihi. Bukan apa-apa, alasannya karena Nung masih ingin mempertahankan angka 456, jumlah note Nung saat ini (dari tahun 2009 silam). Kata ketua Pelangi pas ketemu kemarin, “wah, alesane ra’mboiz”. Hahaha… unmutu tenan ogh! :p







Bytheway, tak terasa yha hari ini kita telah sampai pada penghujung bulan Juli yang bertepatan dengan penghujung bulan Sya’ban. Itu artinya, besok kita akan kedatangan bulan mulia nan luar biasa, Ramadhan! Detik-detik yang terasa sangat istimewa. Sekali lagi mari kita bertanya pada diri kita masing-masing, sudahkah kita semua menyiapkan diri dalam kondisi terbaik untuk mengerahkan segenap potensi jasadiyah, fikriyah, dan ruhiyah kita? Semoga kita telah melakukan banyak persiapan dengan sebaik-baik persiapan. Layaknya “seekor ulat” yang makan daun sebanyak-banyaknya sebagai perbekalan saat menjalani “fase kepompong”.







Marhaban Yaa Ramadhan…







Nung berharap kita berada dalam kondisi yang “IYA dan MANTAB”. Dua kata ini lahir tanpa sengaja lantaran suatu kondisi yang akhir-akhir ini menghadirkan kejutan-kejutan tak terduga dalam pilihan perjalanan hidup menjelang bulan suci Ramadhan. Hm, “IYA dan MANTAB”. Jika kita bertanya pada diri kita, seperti:



1. “Sudahkah aku mempersiapkan Ramadhan tahun ini dengan sebaik-baik persiapan?” Jawabku: “IYA!” J







2. “Sudahkah aku mempunyai targetan-targetan yang aku penuhi dan aku akan berusaha merealisasikannya di bulan Ramadhan kali ini?” Jawabku: “IYA!” J







3. “Jika aku mampu menjadi kepompong yang siap ditempa untuk menjadi seekor kupu-kupu yang cantik, aku akan merasa sangat bersyukur dan bahagia karena aku bisa menjadi hamba-Nya yang BERMETAMORFOSA menjadi lebih baik (Insya Allah, semoga…). Maka, jawabku: “MANTAB! J







4. “Jika aku mampu melaksanakan dan siap menerima segala konsekuensi serta bertanggung jawab atas pilihanku, aku akan menjadi pribadi yang dewasa, memiliki kematangan dalam berpikir dan bertindak. Siap menjalani semua keputusanku itu dengan senang hati, bahagia, dan penuh rasa syukur. Karena aku melibatkan Rabb-ku.” Jawabku: “MANTAB!” J







Hehe.



Tapi yang jelas, “IYA dan MANTAB” tetep ada sisi humornya.



“IYA kan, Yu’?” (manggil ponakan!)



“MANTAB kan, Mut?” (manggil cucu semata wayang!)



Ya, setidaknya keceriaan-keceriaan harus senantiasa kita munculkan dan kita ciptakan dalam keseharian kita. Enjoy your life, guys!







Alhamdulillah, di penghujung Sya’ban ini Nung kembali ingin mengingatkan diri ini bahwasanya Ramadhan adalah bulan yang menawarkan bonus-bonus pahala. Marilah kita ber-fastabiqul khairat! Ayo, raih pahala sebanyak-banyaknya! ^^v







Karena Ramadhan adalah…



a. SYAHRU DAKWAH



b. SYAHRU QUR’AN



c. SYAHRU JIHAD



- Semangat seorang mujahid : siap, imannya kuat, tidak pernah lalai, menghiasi jam-jamnya dengan ibadah



d. SYAHRU TARBIYAH



- Bulan pembinaan, dengan kurikulum KBK (Kurikulum Berbasis Keimanan)



e. SYAHRU MAGHFIROH



- Bulan pengampunan



- Ikhlas dan iman menjadi landasan pokok berpuasa di bulan Ramadhan, karena bulan ini penuh kesempatan besar untuk mendelete dosa-dosa besar kita



f. SYAHRU DO’A



- Renungi kembali kisah Perang Badar, Rasulullah berdoa ketika menjelang Perang Badar dengan doa yang sangat luar biasa!







Serangkaian ibadah di bulan Ramadhan akan membentuk jiwa kebajikan pada diri seorang mukmin. Hal ini akan menjadi bekal baginya dalam menjalani kehidupan di dalam dan pasca Ramadhan. Rasulullah saw. mengukuhkan keyakinan mukmin akan keutamaan jiwa yang diliputi kebajikan ini dengan sabdanya, "Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan sepenuh iman dan kesungguhan, maka akan diampunkanlah dosa-dosa yang pernah dilakukannya.” (HR Imam Bukhari, Imam Muslim dan Imam Abu Daud)







Benar-benar “IYA dan MANTAB” kan??? J



Wallahu’alam bishowab!







Afwan jiddan atas segala kesalahan dan kekhilafan…







***



Ramadhan yang Indah [Seventeen]











Bertekuk lututku disini



Dan memanjatkan doa



Bersembah sujudku ini



Hanya untuk-Mu Allah







Ku hanya mahluk ciptaan-Mu



Yang berlumur dosa



Ampuni segala kesalahan



Tunjukkan jalan surga-Mu







Ramadhan ini bulan yang sangat indah



Bulan yang suci ‘tuk melebur dosa







Ramadhan ini bulan yang sangat indah



Panjatkan doa atas Allah semata



***



[Keisya Avicenna, Ramadhan “Sarana Tarbiyah Jiwa agar Lebih Bercahaya”! @Penghujung Sya’ban, 31 Juli 2011 menjelang Dhuhur di Istana KYDEN Wonogiri]

[NO]stalgia [R]o[MA]ntic JULI #6: "AWAL TANPA AKHIR…18 JULI 2005 – 18 JULI 2011"

Thursday, August 11, 2011 0 Comments
by Norma Keisya Avicenna on Monday, July 18, 2011 at 1:14pm



18 JULI



Hari berganti..waktu begitu cepat berlalu



Bersama kristal bening embun pagi, ku bersenandung syukur membuka hari



Jilbab putih menjuntai rapi



Membuatku semakin percaya diri tuk arungi hari







18 juli hari yang istimewa, karna hidup baru kan kumulai dengan segera



Berteman sinaran mentari ..yang sangat cerah menerpaku



Membawaku terbuai dalam kebahagiaan yang semoga tiada pernah kan berkesudahan



Allah memberiku banyak hal luar biasa



Ya hari ini, sungguh luar biasa!







18 juli hari yang indah, hijab pertamaku…



Ikrar dan janji coba ku tunaikan…



Kewajiban untuk menjadi muslimah sesungguhnya…







Karena tlah ku AZZAM kan di awal



Jalan inilah yang kan ku tempuh



Takkan pernah ber AKHIR…



Hingga hembusan nafasku terakhir



(AWAL TANPA AKHIR…18 JULI 2005 – 18 JULI 2011)











Gadis mungil berkaca mata..



Jilbab putih seputih hatinya



Gadis manis yang selalu ceria..



Semanis dan seindah kata-katanya



Sebijak nama yang melekat pada dirinya..



NORMA!!



(30 Juni 06..dari seorang Sahabat)







Perubahan tidak mesti memperbaiki sesuatu, tapi untuk mjd lebih baik kita mesti berubah. Belum terlambat bagi kita memancangkan niat untuk menjadi hamba yang mukminin, manusia yang muttaqin, makhluk yang memancarkan kebaikan kepada sesama. Blm tertutup pintu taubat bagi hamba yang mau bertaubat.Mari kita berubah, kita jadikan persinggahan yang sebentar di dunia ini sebagai wahana bagi kita berpetualang mengumpulkan amal sebanyak-banyak untuk bekal kelak di akhirat.Saya bisa, dia bisa, mereka juga bisa, Anda tentu lebih bisa lagi!!! Get inspiration, do with motivation and create successfully……











JILBAB = Jadi Indah Luar BiasA Bo’











CATATAN HARIANKU…SENIN, 18 JULI 2005 (Hanya kutulis ulang…SEBUAH KISAH NYATA)



Hari ini adalah hari yang baru bagiku. Keinginanku untuk berhijrah dan berhijab akhirnya terealisasikan. Alhamdulillah Ya Allah…atas semua karunia dan anugerah yang telah Engkau berikan. Semoga aku tetap istiqomah di jalan-Mu tuk menegakkan panji Islam..SEmoga ini menjadi salah satu saranaku untuk senantiasa memperbaiki diri..







Hari ini MOS (Masa Orientasi Siswa) hari pertama…jam 5 pagi ku dianter Babe ke kostnya Gestin..Kita nanti berencana berangkat bareng ke SMA. Nah, pas lewat depan gerbang SMA, dah ada beberapa temenku yang datang…(mereka ternyata gak nyangka kalo yang barusan aja lewat aku dengan penampilan baruku). Sampai kostnya Gestin, ku langsung dipeluk and disalami ma Gestin dan anak-anak kost di situ. Mereka ngucapin selamat dan mendoakanku semoga senantiasa istiqomah…







Setelah semua siap, kita jalan bareng ke SMA. Hari itu kita ceritanya jadi senior MOS (cieee..dah kelas 3)..jam 05.30, semua senior briefing. Serius abiz! Jam 6, peluit panjang dibunyikan. Junior disuruh kumpul di lapangan upacara. Gayenk abis..jabatanku waktu itu jadi TP (Tim Penilai), tukang akumulasi pelanggaran dan menilai apapun seperti kebersihan kelas, dll. Eh, ada “seseorang” di atas sana…(bagian taman). Ada mas dodoy juga, mbak thicko yang pada penasaran liat aksiku jadi senior MOS.hehehe…







Aksi bentak-bentakan pun dimulai. SENIOR……..TANGGUH!



Pas ada SIDAK, seruuu…juniornya pada kaget!!! (Maaf ya adek-adek…tuntutan scenario nich). Pas sesi istirahat, aku di-oso-ni temen2 (ex : Deny, Timbul, Joko, Ary Tri, Nova, Afi’, dll…). Ada juga yang bilang gini, “Cie, abz pake jilbab kok sekarang jadi pendiem ya???” hehe…ada juga yang senyam-senyum penuh arti). Thanks buat sobat-sobatku…







Aku ketrima jadi warga 3 IPA 4. Semoga aku bisa sukses di IPA..Amin…Aku duduk sebangku ma Nova..Temen-temenku banyak yang berubah. Mualimah juga pake jilbab, dan masih ada yang lain lagi. Alhamdulillah, segala puji hanya bagi-Mu, Ya Rabb…







MOS hari pertama berlangsung seru!







(Terima kasih Gestin, Anang, Nova, Joko, Deny, Risang, Dita, Timbul, dan semua SAHABAT TERBAIKKU yang gak mungkin bisa kusebutin satu persatu..AKU BAHAGIA KARENA CINTA dan tlah kutemukan INDAHNYA CINTA dalam jalinan indah PERSAHABATAN KITA!!!!)







Just For Gestin : Terima kasih untuk “seragam putih abu-abu” dan “jilbab pertamaku”. AKU SANGAT MENCINTAIMU KARENA ALLAH…







An Nuur 31 ‘Katakanlah kepada wanita yang beriman," Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) nampak daripadanya.Dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya…"















DOAKAN ISTIQOMAH!

[NO]stalgia [R]o[MA]ntic JULI#5: "IDEALOGI"

Thursday, August 11, 2011 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Monday, July 18, 2011 at 12:58pm



IDEALOGI



“How To Boom Your Idea Into A Book?”







Assalamu’alaikum Wr. Wb.



Salam Pena!



Apa kabar, para pejuang pena? Semoga senantiasa dalam naungan kasih dan cinta-Nya. Mari sejenak mengenang masa-masa di mana kita harus berjuang mendapatkan sebuah kunci untuk membuka gerbang komunitas kepenulisan FLP Solo Raya beberapa waktu silam, tepatnya pada tanggal 6-7 November 2010. Tak terasa sudah 9 bulan yang lalu, ya? Dari agenda yang bertajuk Pelat Pulpen itu pun akhirnya melahirkan angkatan ke-7 FLP Solo Raya yang sampai saat ini memiliki 5 ranting, yaitu: FLP Pelangi, FLP Pelajar, FLP UNS, FLP UMS, dan FLP IAIN. Dari kelima ranting tersebut sudah ada pertemuan rutin di masing-masing ranting.







Nah, untuk menyelaraskan dan semakin mengakrabkan setiap personil yang ada di masing-masing ranting, tercetuslah sebuah event yang melibatkan seluruh ranting dan tidak menutup keikutsertaan peserta dari luar (nonFLP) yang semoga kelak mereka pun “tersadarkan diri” untuk kemudian menjadi anggota FLP. Semoga… ^^v. Nah, sekeren apa sich agenda IDEALOGI yang dilaksanakan Ahad, 17 Juli 2011 kemarin? Simak reportase berikut ini…







Materi pertama “IDEALOGI” bersama Fachmy Casofa



“How To Boom Your Idea Into A Book?”



Kang Fachmy mengawali dengan berbagi cerita pertemuannya dengan Bapak Syamsudin, seorang pemimpin Harian Jurnas, penggagas sinetron “Para Pencari Tuhan”. Waktu Kang Fachmy menjadi guide ketika Pak Syamsudin itu di Solo, dia sempat bertanya, “Bagaimana caranya dalam satu hari itu kita bisa kebanjiran ide yang berlimpah?”. Dan apa jawaban dari Pak Syamsudin? Ternyata, ide itu tidak perlu dicari, dalam keseharian hidup kita saja itu sudah bisa menjadi stimulus ide. Ada 5 wilayah yang sebenarnya sudah sangat kita akrabi dalam keseharian kita, yang semuanya bisa menjadi sumber pemantik ide kita, yaitu:



Wilayah otak yang cemerlang (pembaca akan cenderung mencari bacaan yang dapat membuat kemampuan oatknya bagus, kecerdasan yang semakin berkembang, dll.)

Wilayah hati yang tenang (buku-buku dengan isi yang berkaitan dengan motivasi, tazkiyatun nafs, pencerahan, dll.)

Wilayah perut yang kenyang (buku-buku yang dapat meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan hidup, seperti: buku-buku tentang bisnis, cara membangun usaha, dll.)

Wilayah ‘seks’.

Wilayah lingkungan (tentang green society, eco green, dll.)



Dari kelima wilayah tersebut, point no.1-3 yang lebih diprioritaskan.







Tahapan Menulis



Ada 5 tahapan dalam menulis:



Prewriting (berpikir dan merencanakan)

Drafting (tulis dan gambarkan! Ex: buat outline!)

Revising (jadikan tulisan lebih baik)

Editing (perbaiki kesalahan tulisan)

Publishing (publikasikan dan sebarkan tulisan)







Jenis Buku



Selanjutnya, buku-buku semacam apa sih yang masih diburu banyak orang? Kata Kang Fachmy, “buku-buku yang bisa membuat seseorang menjadi” ini akan tetap dicari sampai bumi tak berotasi dan berevolusi lagi (alias kiamat), diantaranya:



Buku yang menjadikan kaya dan makmur

Buku yang menjadikan sehat dan bahagia

Buku yang menjadikan cerdas dan terampil

Buku yang menjadikan saleh dan tenang

Buku yang menjadikan ‘gaul’ (mengikuti tren dan gaya hidup)

Buku yang membuat terhibur (gembira dan senang)







***



Ide adalah Panglima



Sekarang, ngomong-ngomong masalah ide.



“Semua awal karya dan proses kreatif penulisan adalah ide. Ide yang baik di tangan penulis yang buruk tetap akan terlihat bagus. Ide yang buruk di tangan penulis yang baik tetap akan terlihat tidak bagus. Maka, IDE adalah PANGLIMA!”



Sepakat, to?



Ide itu selaras dengan ketekunan dan keyakinan! Ide juga bukan sebuah pencarian, tapi PENEMUAN! Cliiing!



Kita pun bisa belajar dari para penulis yang sudah mendunia dan menguasai banyak bidang. Sebut saja, JK. Rowling dengan “Harry Potter”-nya, Imam Ghazali, Robert Kiyosaki dengan “Quadrant Cashflow”-nya, Stephen R. Covey, dll. Ide-ide mereka sungguh mengguncang dunia. Bisakah kita seperti mereka? Hm, OPTIMIS, PASTI BISA!!! Jika suatu ketika kamu menemukan IDE, maka IKATLAH SEGERA DENGAN MENULIS!







Aktivitas Stimulasi Ide



Beberapa aktivitas yang dapat men-STIMULUS IDE:



Membaca.



Tidak melulu buku, tapi bisa apa saja yang kita lihat, dengar, dan rasakan.

Bisa juga membaca diri sendiri.



Tukar pikiran (Brain storming)

Silaturahim

Berjalan (traveling. ‘mbolang’ euy…)

Bermain

Bermusik

Berbagi



Dari celotehan orang-orang yang berada di sekitar kita pun bisa menjadi salah satu sarana menstilmulus ide.







Writer’s Block



Indikasi Writer’s Block:



Perbendaharaan kata yang sedikit

Referensi menulis sangat kurang.

Ide menulis berkembang terlalu luas.

Topik tulisan tidak dikuasai sepenuhnya oleh penulis.







Kang Fachmy juga menyampaikan tentang “ATURAN BEST SELLER”, “MENGIKHTIARKAN BEST SELLER”, dan masih banyak lagi. Pokoknya benar-benar menginspirasi, memotivasi, sekaligus mencerahkan agar kita segera beraksi dan membuktikan dengan KARYA! Penasaran? Berkunjung aja ke rumah mayanya yang beralamat di Jalan Remphong Gang Nejong Blok CF. hihihi. Gak ding, klik aja: www.writhink.wordpress.com atau email-emailan ma dia: fachmy_85@yahoo.co.id







***



WRITER CHALLENGE



Aksi selanjutnya setelah penyampaian materi pertama dari Kang Fachmy, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Ikhwan 2 kelompok, akhwat 3 kelompok. Mau ngapain nih? Yupz, ada agenda yang namanya “WRITER CHALLENGE”. Panitia menyediakan satu karton manila putih, double tip, ‘n gunting untuk masing-masing kelompok. Buat apa? Hm, tiap kelompok harus berkreasi membuat MADING alias Majalah Dinding. Bebas deh, mau bikin puisi, nulis cerpen, pantun, gambar corek alias kartun, kata-kata mutiara, pokoknya silahkan mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dari materi pertama. Ajang berkreasi sebebas-bebasnya, yang penting sesuai tema: “SENYUM SEMANGAT RAMADHAN”.







Tujuan writer challenge ini untuk menstimulus ide dan menuangkannya dalam bentuk kreatif karya, ‘n tentu saja semakin mengakrabkan tiap peserta yang notabene beberapa ada yang belum kenal biar semakin kompak karena kita kerja tim. Yuhuy, setiap peserta pun asyik menuangkan ide-ide kreatif dan karya-karya terbaik mereka dalam selembar karton manila putih itu. Dari jam 11.00-13.15. Sempat terpending untuk sholat Dhuhur dan makan siang. Setelah waktu habis, karya-karya MADING kelima kelompok itu pun dikumpulkan dan dinilai oleh para dewan juri yang terhormat. ^^v







Ba’da Ashar (setelah usai materi kedua bersama kang emje dan sholat Ashar), ada acara ramah tamah pengurus cabang. Para ‘dedengkot’-nya FLP Solo Raya. Mbak Asri (sang ketua) keburu ijin, jadi gak ikutan beramah tamah, langsung deh perkenalan dari sekjend FLP Solo Raya, Mas Aris El Durra (siapa yang penasaran sama nama aslinya? Tanya saya! Saya tahu… hehe); kemudian Mas Ranu Muda (Ketua Bidang PSDM yang sudah tidak muda lagi ^^v tapi semangatnya jangan ditanya, selalu muda!). Mas Ranu membawahi dua bidang, yaitu: Divisi Kaderisasi (Mbak Tetra Azkia), Divisi Training Internal (Mbak Yatik), dan Divisi Training Eksternal (Mbak Ungu Lianza_beliau tidak bisa hadir).







Kemudian selanjutnya perkenalan dari Kang Fachmy Casofa, sang Ketua Bidang Produksi Karya. Sayembara: siapa yang tahu nama aslinya tolong kasih tahu saya! Hehe…, terus ada Norma Keisya Avicenna sang Menteri Keuangan, ada lagi Bidang HUMAS (Mbak Sita, Erny,…) tapi tidak bisa hadir. Pengurus cabang yang lain adalah ketua dari masing-masing ranting. Siip, selama periode kepengurusan 2011-2013 kita akan berjuang bersama dalam SATU VISI: “Menjadikan FLP sebagai rahim yang melahirkan penulis-penulis muda yang produktif dan berkualitas”.







Ohya, akhirnya momentum yang ditunggu-tunggu…pengumuman pemenang “WRITER CHALLENGE”. Setelah melalui perdebatan yang cukup sengit, mengingat-ingat, menimbang-nimbang, dan akhirnya memutuskan… (eng-ing-eng…). Dan ketua dewan juri yang terhormat, Mas Ranu Muda, menyampaikan “Kelompok 2”-lah yang menjadi JUARA PERTAMA. Plok..plok..plok...^^v (ketua kelompoknya yang bikin reportase ini. Hihi. Alhamdulillah deh, mading kita emang yippy!). Pertanyaannya, kenapa kelompok 2 yang bisa menang? Konon, kata ketua dewan juri yang terhormat itu, dari sisi design grafisnya bagus, content-nya juga sip. Hehe… Selamat deh buat kelompok 2 yang akhirnya masing-masing personil (Nungma, Fafa, Asih, Anik, Sita, Nuri, Mimi, dan Via) berhak mendapatkan hadiah buku. Semoga menjadi pemantik semangat dan menginspirasi yang lain untuk terus berkarya!







***



Materi kedua “IDEALOGI” bersama Erwin Skripsiadi (kang Emje)



Kang Emje menyampaikan materi tentang DIGITAL PUBLISHING. Kita mendapatkan wawasan baru mengenai perbedaan dari “Digital Publishing” dan “Publishing Service”. Bener-bener materi yang bikin geleng-geleng kepala dan ber “ooo…” (panjang). Kita banyak mendapatkan ilmu baru dalam dunia kepenulisan sekaligus perbukuan.







***



Acara berakhir dengan foto bersama…^^v



Sampai jumpa lagi dan teruslah berkarya.



Semangat berjuang dengan pena!







Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



By: Norma Keisya Avicenna









PASSPORT

Thursday, August 11, 2011 0 Comments


Oleh Rhenald Kasali



[Jawapos, 8 Agustus 2011]



Setiap saat mulai perkuliahan, saya selalu bertanya kepada mahasiswa berapa

orang yang sudah memiliki pasport. Tidak mengherankan, ternyata hanya

sekitar 5% yang mengangkat tangan. Ketika ditanya berapa yang sudah pernah

naik pesawat, jawabannya melonjak tajam. Hampir 90% mahasiswa saya sudah

pernah melihat awan dari atas. Ini berarti mayoritas anak-anak kita hanyalah

pelancong lokal.



Maka, berbeda dengan kebanyakan dosen yang memberi tugas kertas berupa PR

dan paper, di kelas-kelas yang saya asuh saya memulainya dengan memberi

tugas mengurus pasport. Setiap mahasiswa harus memiliki "surat ijin

memasuki dunia global.". Tanpa pasport manusia akan kesepian, cupet,

terkurung dalam kesempitan, menjadi pemimpin yang steril. Dua minggu

kemudian, mahasiswa sudah bisa berbangga karena punya pasport.



Setelah itu mereka bertanya lagi, untuk apa pasport ini? Saya katakan,

pergilah keluar negeri yang tak berbahasa Melayu. Tidak boleh ke Malaysia,

Singapura, Timor Leste atau Brunei Darussalam. Pergilah sejauh yang mampu

dan bisa dijangkau.



"Uang untuk beli tiketnya bagaimana, pak?"

Saya katakan saya tidak tahu.

*Dalam hidup ini, setahu saya hanya orang

bodohlah yang selalu memulai pertanyaan hidup, apalagi memulai misi

kehidupan dan tujuannya dari uang.

*Dan begitu seorang pemula bertanya

uangnya dari mana, maka ia akan terbelenggu oleh constraint. Dan hampir

pasti jawabannya hanyalah tidak ada uang, tidak bisa, dan tidak mungkin.



Pertanyaan seperti itu tak hanya ada di kepala mahasiswa, melainkan juga

para dosen steril yang kurang jalan-jalan. Bagi mereka yang tak pernah

melihat dunia, luar negeri terasa jauh, mahal, mewah, menembus batas

kewajaran dan buang-buang uang. Maka tak heran banyak dosen yang takut

sekolah ke luar negeri sehingga memilih kuliah di almamaternya sendiri.

Padahal dunia yang terbuka bisa membukakan sejuta kesempatan untuk maju.

Anda bisa mendapatkan sesuatu yang yang terbayangkan, pengetahuan,

teknologi, kedewasaan, dan wisdom.



Namun beruntunglah, pertanyaan seperti itu tak pernah ada di kepala para

pelancong, dan diantaranya adalah mahasiswa yang dikenal sebagai kelompok

backpackers. Mereka adalah pemburu tiket dan penginapan super murah,

menggendong ransel butut dan bersandal jepit, yang kalau kehabisan uang

bekerja di warung sebagai pencuci piring. Perilaku melancong mereka

sebenarnya tak ada bedanya dengan remaja-remaja Minang, Banjar, atau Bugis,

yang merantau ke Pulau Jawa berbekal seadanya.Ini berarti tak banyak orang

yang paham bahwa bepergian keluar negeri sudah tak semenyeramkan, sejauh,

bahkan semewah di masa lalu.



Seorang mahasiswa asal daerah yang saya dorong pergi jauh, sekarang malah

rajin bepergian. Ia bergabung ke dalam kelompok PKI (Pedagang Kaki Lima

Internasional) yang tugasnya memetakan pameran-pameran besar yang

dikoordinasi pemerintah. Disana mereka membuka lapak, mengambil resiko,

menjajakan aneka barang kerajinan, dan pulangnya mereka jalan-jalan, ikut

kursus, dan membawa dolar. Saat diwisuda, ia menghampiri saya dengan

menunjukkan pasportnya yang tertera stempel imigrasi dari 35 negara. Selain

kaya teori, matanya tajam mengendus peluang dan rasa percaya tinggi. Saat

teman-temannya yang lulus cum-laude masih mencari kerja, ia sudah menjadi

eksekutif di sebuah perusahaan besar di luar negeri.

*



The Next Convergence*

Dalam bukunya yang berjudul The Next Convergence, penerima hadiah Nobel

ekonomi Michael Spence mengatakan, dunia tengah memasuki Abad Ke tiga dari

Revolusi Industri. dan sejak tahun 1950, rata-rata pendapatan penduduk

dunia telah meningkat dua puluh kali lipat. Maka kendati penduduk miskin

masih banyak, adalah hal yang biasa kalau kita menemukan perempuan

miskin-lulusan SD dari sebuah dusun di Madura bolak-balik Surabaya-Hongkong.



Tetapi kita juga biasa menemukan mahasiswa yang hanya sibuk demo dan tak

pernah keluar negeri sekalipun. Jangankan ke luar negeri, tahu harga tiket

pesawat saja tidak, apalagi memiliki pasport.Maka bagi saya, penting bagi

para pendidik untuk membawa anak-anak didiknya melihat dunia. Berbekal lima

ratus ribu rupiah, anak-anak SD dari Pontianak dapat diajak menumpang bis

melewati perbatasan Entekong memasuki Kuching. Dalam jarak tempuh sembilan

jam mereka sudah mendapatkan pelajaran PPKN yang sangat penting, yaitu

pupusnya kebangsaan karena kita kurang urus daerah perbatasan. Rumah-rumah

kumuh, jalan berlubang, pedagang kecil yang tak diurus Pemda, dan

infrastruktur yang buruk ada di bagian sini. Sedangkan hal sebaliknya ada

di sisi seberang. Anak-anak yang melihat dunia akan terbuka matanya dan

memakai nuraninya saat memimpin bangsa di masa depan. Di universitas

Indonesia, setiap mahasiswa saya diwajibkan memiliki pasport dan melihat

minimal satu negara.



Dulu saya sendiri yang menjadi gembala sekaligus guide nya. Kami menembus

Chiangmay dan menyaksikan penduduk miskin di Thailand dan Vietnam bertarung

melawan arus globalisasi. Namun belakangan saya berubah pikiran, kalau

diantar oleh dosennya, kapan memiliki keberanian dan inisiatif? Maka

perjalanan penuh pertanyaan pun mereka jalani. Saat anak-anak Indonesia

ketakutan tak bisa berbahasa Inggris, anak-anak Korea dan Jepang yang huruf

tulisannya jauh lebih rumit dan pronounciation-nya sulit dimengerti

menjelajahi dunia tanpa rasa takut. Uniknya, anak-anak didik saya yang sudah

punya pasport itu 99% akhirnya dapat pergi keluar negeri. Sekali lagi,

jangan tanya darimana uangnya. Mereka memutar otak untuk mendapatkan tiket,

menabung, mencari losmen-losmen murah, menghubungi sponsor dan mengedarkan

kotak sumbangan. Tentu saja, kalau kurang sedikit ya ditomboki dosennya

sendiri.



Namun harap dimaklumi, anak-anak didik saya yang wajahnya ndeso sekalipun

kini dipasportnya tertera satu dua cap imigrasi luar negeri. Apakah mereka

anak-anak orang kaya yang orangtuanya mampu membelikan mereka tiket? Tentu

tidak. Di UI, sebagian mahasiswa kami adalah anak PNS, bahkan tidak jarang

mereka anak petani dan nelayan. Tetapi mereka tak mau kalah dengan TKW yang

meski tak sepandai mereka, kini sudah pandai berbahasa asing.

Anak-anak yang ditugaskan ke luar negeri secara mandiri ternyata memiliki

daya inovasi dan inisiatif yang tumbuh. Rasa percaya diri mereka bangkit.

Sekembalinya dari luar negeri mereka membawa segudang pengalaman, cerita,

gambar dan foto yang ternyata sangat membentuk visi mereka.



Saya pikir ada baiknya para guru mulai membiasakan anak didiknya memiliki

pasport. Pasport adalah tiket untuk melihat dunia, dan berawal dari pasport

pulalah seorang santri dari Jawa Timur menjadi pengusaha di luar negeri. Di

Italy saya bertemu Dewi Francesca, perempuan asal Bali yang memiliki kafe

yang indah di Rocca di Papa. Dan karena pasport pulalah, Yohannes Surya

mendapat bea siswa di Amerika Serikat. Ayo, jangan kalah dengan Gayus

Tambunan atau Nazaruddin yang baru punya pasport dari uang negara.



*Rhenald Kasali

Guru Besar Universitas Indonesia *



*RAIHLAH ILMU, DAN UNTUK MERAIH ILMU, BELAJARLAH UNTUK TENANG, DAN SABAR. *



*(KHALIFAH UMAR R.A.)*