Jejak Karya

Jejak Karya

Thursday, April 07, 2016

Dokumentasi Momen “NGISIN-NGISINI”

Thursday, April 07, 2016 3 Comments
Mualunyaaa...


Kejadian-kejadian memalukan itu…

SD
Saat kelas 5, ada praktik memasak mie goreng spesial saat pelajaran Muatan Lokal. Saya berbeda kelompok dengan Mbak Thicko, kembaran saya. Saya dan kelompok saya mencoba membuat mie goreng Jawa spesial plus es jeruk. Hiasan dari wortel, cabai, tomat, dll, telah kami siapkan dengan sebaik mungkin. Penataan di piring kami buat dengan menarik. Hingga waktu untuk memasak pun habis dan saatnya penyajian ke dewan juri alias para guru penilai. Kami harus membawa hasil masakan kami ke kantor.

Saat di kantor, saya mendapatkan sebuah pertanyaan dari Pak Mahmud –guru IPS, beliau bertanya dalam bahasa Jawa ngoko alus. Saya lupa pertanyaanya, yang jelas saya harus menjawab dua puluh lima alias 25, tapi… dalam bahasa Kromo Inggil. Saya jawab aja “kalih doso gangsal”. Seketika Pak Mahmud dan para guru yang ada di situ tertawa. Saya bingung apanya yang lucu. Saya pun baru ngeh saat dikasih tahu Pak Mahmud kalau njawabku salah, 25 itu dalam bahasa Jawa Kromo Inggil yang benar adalah “selangkung”. Huahahaha, pengin rasanya krukupan kresek, secara para guru saya waktu SD kenal dekat sama Babe yang notabene sangat pintar bertutur kata dalam bahasa Jawa sampai level Kromo Inggil sekalipun. Maafkan Dik Nung, ya, Be… Hahaha. Ngisin-ngisini tenan ogh! Wong Jowo tapi ra njawani… ^_^

SMP
Setiap pekan pertama di hari Jumat, semua kelas 3 yang muslim mendapatkan jatah Jumatan di sekolah.  Jumat pekan pertama bawaan saya tentu bertambah berat, sudah bawa kamus yang tebal masih bawa mukena dan sajadah. Tapi, saya merasa ada yang aneh dengan bawaan saya Jumat itu. Kenapa berat banget, ya? Nggak seperti biasanya.

Sahabat dekat saya pun terheran-heran saat mencoba mengangkat tas saya karena berat sekali. Saya memakai tas ransel merk ALTO dan tidak membawa tas jinjing. Selidik punya selidik, sebelum saya dan beberapa sahabat saya ke tempat untuk shalat Jumat, saya mengeluarkan barang-barang dari dalam tas satu per satu. Alangkah kagetnya saya, saat saya tahu kalau ada benda aneh yang nyasar di tas. Aaaargh, saya jadi diledekin teman-teman. Ngapain bawa barang kayak gitu, memangnya mati lampu atau mau nyari jangkrik? Ngekngoook. Tahu nggak apa yang ada di dalam tas saya? Heuheu… Lihat gambar di bawah ini!

Sokle alias senter jadul. Gambar dari olx.

Saya tahu, siapa yang sudah berbuat usil memasukkan benda itu ke dalam tas saya. Ya, pasti Mas Dodoy! Kakak sulung saya yang super duper jahilnya nggak ketulungan itu. Mas Dodoy memang suka bikin ulah tujuannya sih seru-seruan sama adik-adiknya. Pernah pas tidur, bibir saya dan Mbak Thicko dikasih garam kasar yang sudah diikat benang, pernah juga di atas pintu dapur ditaruh ember yang tepung, dan lain-lain.

SMA
Saat masih jadi siswa baru di SMA, ada kegiatan Pramuka yang namanya PERPEGAK. Kami harus berkemah selama 3 hari 2 malam. Saya dibekali beberapa tip dari Mas Dodoy yang sejak SMP doi sering memenangkan kejuaraan Pramuka di sekolahnya. Salah satu tip yang doi kasih adalah “letakkan semua perlengkapan yang harus dipakai di sekitar lokasi tidurmu”. Karena waktu itu memang ada syarat, saat tidur tidak boleh pakai sepatu, pakai topi, bahkan pakai seragam Pramuka. Saya pun melaksanakan tip dari Mas Dodoy, karena kata Mas Dodoy bisa jadi ada sidak ke tenda-tenda dan bisa jadi akan dibangunkan secara mendadak saat tengah malam. Saya pun melipat seragam saya dengan rapi lalu saya letakkan di atas kepala saya lengkap dengan topi dan kelengkapan lainnya, sedangkan sepatu saya gunakan sebagai bantal.

Prit… prit… priiiiiiiit!
       
Peluit panjang berbunyi. Saya dan kelompok saya bangun dengan panik. Teriakan-teriakan dari kakak senior menyayat hati dan menambah kepanikan. Beberapa tenda dari kelompok lain ada yang dirobohkan. Alhamdulillah, tenda kami cukup kuat. Hihihi, yeaaay kakak-kakak nggak kuat ya bikin roboh tenda kelompok Manihot utilisima, yeee?! Saya pun bergegas berganti seragam Pramuka, mengenakan topi, peluit, dan tak lupa memakai sepatu.
       
Ayo, Dek… Cepat, Deeek! Lelet ya kalian semua! Bla… bla… bla…      
      
Kakak-kakak senior pada sibuk ngoceh n mbentak-mbentak. Saya pun segera lari turun ke lapangan dan berbaris berdasarkan kelompok masing-masing.

Selanjutnya, saat pengecekan kelengkapan seragam, ada seorang kakak senior cewek yang mendekati saya. Pas di dekat telinga saya, dia bertanya dengan nada tinggi.

“Udah rapi?”     
“Sudah, Kak!” dengan tegas saya menjawab.
“Yakin, sudah rapi???” tanya doi dengan nada makin meninggi.
“Siap! Sudah, Kaaaaak!” nggak mau kalah saingan saya pun menjawab dengan lantang.
“Coba lihat ke bawah!”

Cegluk…

Ealah, ternyata saya memakai sepatunya terbalik. Sepatu kanan saya pakai di kaki kiri, begitu sebaliknya. Saya pun buru-buru membetulkan sepatu saya. Masih dapat hadiah bentakan lagi.
       
“Kalau mau merapikan itu balik kanan dulu. Cepat!”

Dengan pasang tampang tengsin, saya pun buru-buru balik kanan sambil nahan ketawa. Mualu rasanya. Apalagi dilihatin oleh beberapa senior cewek yang lain.

Ya, mungkin 3 momen “ngisin-ngisini” di atas bisa jadi hiburan tersendiri saat saya mengenangnya…

[Kamis, 7 April 2016]
Day#11 One Day One Post FUN BLOGGING




Wednesday, April 06, 2016

Warna-Warni Madingku dan DNA

Wednesday, April 06, 2016 1 Comments
Mading 'DREAM BOARD' Keisya Avicenna
Saat SMA, saya mendapatkan amanah di OSIS jadi Tim Kreatif. Salah satu bidang yang diurus adalah Mading OSIS. Selain itu, di ROHIS pun saya dapat amanah jadi Koordinator Mading Nisa’ (untuk yang muslimah). Alhamdulillah, saya sangat enjoy mengemban amanah itu karena saya bisa berkreasi dengan teman-teman. Mulai dari ngumpulin bahan, bikin ‘layout’, beli perlengkapan dan segala printhilannya, sampai berkreasi di ruang OSIS atau di masjid sekolah. Seru rasanya!

Saat kuliah, saya pun tetap menjalankan hobi saya membuat mading. Dan yang sering jadi korban adalah tembok kamar kos saya untuk media menempel. Biasanya saya beli asturo warna-warni, lalu ditempelkan di gabus terlebih dulu sebelum dipasang di tembok. Isi mading saya jaman kuliah kebanyakan kata-kata motivasi untuk diri sendiri, gambar-gambar kegiatan di kampus, atau foto-foto orang tersayang. Ada satu mading yang sangat saya suka, saya menyebutnya DREAM BOARD karena berisi targetan hidup saya selama 5 tahun : 2011-2015. Mading ala DREAM BOARD ini saya buat dari kalender bekas yang lucu. Plus kreasi tulisan tangan saya. Alhamdulillah, jika saya merasa malas atau jenuh, lihat dream board itu, bangkit lagi deh semangatnya, makin membara gitu!
Madingku untuk Kelas Inspirasi Semarang#2


Sampai sekarang pun saya masih suka bikin mading. Mading yang cukup besar saya buat dalam waktu semalam untuk kegiatan Kelas Inspirasi Semarang#2 tanggal 14 September 2015 di SD N Jatibarang 03. Meski cukup lelah, tapi saya sangat senang karena karya sederhana saya mendapatkan apresiasi yang sangat baik dari Pak Kepala Sekolah, para guru, dan anak-anak.

Mading anak-anak DNA Writing Club ekskul Jurnalistik SDIT BINA INSANI Semarang
Saat ini pun saya masih suka berkreasi membuat mading dengan anak-anak DNA WRITING CLUB baik yang markas Banyumanik maupun kelas ekskul jurnalistik SDIT BINA INSANI Semarang. Selain belajar menulis, menuangkan ide, mengasah kreativitas, kegiatan membuat mading bisa jadi ajang untuk memupuk kerja sama antar teman, dan saling membantu. Salut buat anak-anak kreatif DNA WRITING CLUB. Terus berkarya ya!


Mading anak-anak DNA WRITING CLUB markas Banyumanik

Hmm, sepertinya tangan saya sudah gatal ingin membuat mading lagi…

[Rabu, 6 April 2016]
Day#10 One Day One Post FUN BLOGGING




Tuesday, April 05, 2016

KTK, Menu Sederhana yang Menggugah Selera

Tuesday, April 05, 2016 0 Comments

 


Salah satu masakan favorit saya dan keluarga yaitu KTK (Kering Tempe-Kentang). Nggak terlalu spesial sih, tapi yang penting saya dan keluarga suka. Bahannya simpel dan cara memasaknya sangat mudah.

 

Bahan :

  1. Tempe
  2. Kentang
  3. Garam (secukupnya)
  4. Asam Jawa (secukupnya)
  5. Gula merah
  6. Air
  7. Daun salam
  8. Lengkuas (laos)
  9. Bawang merah
  10. Bawang putih
  11. Cabai merah
  12. Cabai setan/keriting *kalau ingin ada sensasi pedasnya
  13. Minyak goreng

 

Cara memasak :

1.    Siapkan semua bahan

2.   Iris tempe dan kentang tipis-tipis dengan bentuk sesuai selera, lalu digoreng sampai lumayan kering.

3.   Iris cabai, bawang merah, dan bawang putih.

4.   Panaskan 2 sendok makan minyak goreng.

5.   Tumis semua bumbu (no.3).

6.   Tambahkan air, irisan gula merah, dan asam jawa.

7.   Aduk-aduk sampai air gula berbusa dan mengental.

8.   Masukkan gorengan tempe dan kentang, lalu aduk-aduk sampai rata.

9.   Jadi, deh… Hmm, lezatos! Kalau ingin disimpan buat persediaan lauk, biarkan sampai dingin lalu masukkan ke dalam toples. KTK ini bisa disimpan untuk beberapa hari.

 

Dulu, waktu masih ngekos, Ibu sering membuatkan KTK untuk persediaan lauk. Lebih praktis terutama untuk menu sahur (puasa Senin-Kamis). Hari ini pun menu sarapan pagi masak KTK. Bisa buat camilan juga, lho. Hihihi.

[Selasa, 5 April 2016]
Day#9 One Day One Post FUN BLOGGING


Monday, April 04, 2016

MOODBOOSTER NGEBLOG

Monday, April 04, 2016 1 Comments
Moodbooster ala Keisya Avicenna : HANDSLETTERING


Kalau lagi banyak kerjaan, deadline mengular, setrikaan menggunung *hihihi, biasanya aktivitas ngeblog pun kena imbasnya. Sudah ber-azzam sehari satu postingan, tapi… ya gitu deh, diri ini masih belajar untuk lebih konsisten dan bisa memanage waktu dengan baik.

Kalau lagi bosan dan jenuh dengan aktivitas ngeblog dan bertekad untuk lebih rajin lagi, saya biasanya melakukan beberapa hal ini :
  • ·        Pindah ke ruang perpustakaan yang ada aquariumnya. Ada dua ruangan cukup lebar di rumah yang biasa saya gunakan untuk menulis, berkhayal, atau membaca. Saat ingin ngeblog tapi rasa jenuh tiba-tiba melanda, saya memilih untuk mengetik di ruang perpustakaan yang ada aquariumnya. Karena di ruangan ini ada sensasi gemericik air plus bisa melihat ikan-ikan lucu berenang ke sana-kemari. Ini bisa jadi ‘terapi jenuh’ tersendiri.
  • ·        Blogwalking. Baca blog teman-teman yang kece-kece. Biasanya saya akan mendapatkan ‘sesuatu yang keren’ dari blog teman-teman yang saya kunjungi. Habis itu bertekad untuk ngeblog lebih rajin lagi sambil merapalkan doa semoga bisa istiqomah.
  • ·        Tidur siang. Biasanya pekerjaan domestik, saya selesaikan sebelum jam 9. Jam 9 sampai jelang adzan Dhuhur adalah jam kerja saya waktu pagi sampai siang. Sekitar 2 jam itu biasanya saya mengedit tulisan anak-anak DNA Writing Club atau mengerjakan naskah atau ngeblog. Kalau pas jadwalnya ngeblog ngrasa jenuh, ya tak tinggal tidur siang aja. Mlipir bobo cantik dulu, siapa tahu bermimpi indah tentang postingan yang mau ditulis.
  • ·    Makan es krim atau ngemil choki-choki. Cara ini cukup ampuh meminimalisir rasa jenuh yang tiba-tiba melanda. So, choki-choki dan es krim adalah camilan yang harus siap sedia di rumah.
  • ·      Baca ulang target pribadi. Ini sering saya lakukan saat rasa malas menghampiri biasanya akan jadi pemacu semangat tersendiri.
Selain itu, saya juga sering bikin gambar-gambar lucu atau  Handslettering yang bisa menenangkan hati dan menumbuhkan rasa semangat dalam diri. 

Yups, jenuh saat ngeblog itu manusiawi, tapi alangkah asyiknya jika kita mampu menepis rasa itu dengan melakukan hal-hal seru agar aktivitas ngeblog kita tetap jalan terus dan semakin berkualitas.

[Senin, 4 April 2016]
Day#8 One Day One Post FUN BLOGGING

Sunday, April 03, 2016

Liburan Hemat, Seru, dan Penuh Manfaat

Sunday, April 03, 2016 3 Comments
Liburan di Gua Pindul. Semua biaya ditanggung kakak ipar. Hihihi ^_^

Dengan segala rutinitas harian yang menuntut untuk diselesaikan, baik itu urusan domestik maupun 'pekerjaan', otomatis rasa jenuh pun seringkali melanda. Lelah fisik, lelah pikiran, terkadang lelah batin acapkali saya rasakan. Hastag #kurangpiknik pun sebisa mungkin dicarikan solusi. Hihihi. Dan tentu saja, liburan ataupun piknik akan lebih asyik jika bisa dilakukan bersama keluarga tersayang dan tidak perlu mengeluarkan banyak uang. Ngiritologi lagi-lagi jadi prinsip sejati ^_^.

Nah, ini ada beberapa alternatif liburan hemat ala saya, liburan yang benar-benar tujuannya untuk melepas penat dan menghalau rasa jenuh yang kadang menghebat :
  • Jalan-jalan ke toko buku di akhir pekan, selain murah meriah, saya bisa sekalian hunting inspirasi. Efek sampingnya jadi lapar mata, tapi dompet disimpan rapat-rapat jikalau pos untuk belanja buku sudah digunakan. Jadi, edisi jalan-jalan ke toko buku memiliki tujuan terselubung yaitu nebeng baca buku gratis. Hihihi.
  • Nongkrong di perpustakaan daerah/kota. Setiap minimal sepekan sekali saya selalu menyempatkan diri untuk pergi ke perpustakaan wilayah di Jalan Sriwijaya Kota Semarang. Selain untuk cari referensi, ini sarana saya untuk menghibur diri. Bagi saya, pergi ke perpus itu = rihlah intelektual.
  • Jalan-jalan bareng keluarga besar. Biasanya kakak ipar selalu mengajak adik-adiknya untuk pergi bersama dan beliau yang akan menraktir semuanya. Asyik, kan? *Adik yang selalu keenakan. ^_^
  • Berburu diskon, baik penginapan, transportasi atau searching lokasi wisata yang mungkin lagi ada promo.
  • Memanfaatkan momen. Biasanya saat saya diundang untuk jadi pembicara seminar kemuslimahan atau bedah buku di luar kota, saya sekalian request ke panitia. Saya minta dicarikan list tempat yang bisa saya kunjungi sekaligus kuliner khas kota tersebut. Wuiz, momen ini selalu seru dan menyenangkan!

Selesai ngisi acara Seminar Nasional Kemuslimahan di Universitas Andalas Padang. Usai acara SUPERTWIN diajak panitia untuk jalan-jalan dan kulineran di Kota Padang. Seruuu, dari siang sampai malam kita jelajah Kota Padang.

Mungkin itu beberapa alternatif liburan yang sudah saya lakukan. Sebagai freelancer, saya bebas menentukan jam kerja saya selama di rumah. Ya, rumahku kantorku, menjadi jargon saya sekarang. Senin-Jumat adalah waktu saya untuk ‘bekerja’, Sabtu dan Minggu biasanya saya gunakan untuk refreshing atau sekadar jalan-jalan keliling kota bersama suami tercinta. 

Ini gaya hemat liburanku, mana gaya hemat liburanmu?

[Ahad, 3 April 2016]
Day#7 One Day One Post FUN BLOGGING


Saturday, April 02, 2016

Ngiritologi BLOGGER ala Keisya Avicenna

Saturday, April 02, 2016 5 Comments

Awal 2013 saya resmi jadi warga Semarang, setelah sebelumnya ‘diboyong’ suami untuk ikut merantau di Kota Hujan, BOGORomantic. Saya tipikal orang yang nggak bisa anteng, suka galau kalau sendirian and kesepian, makanya ikut gabung suatu komunitas jadi salah satu alternatif untuk membuat hidup saya lebih rame bin gayeng. Saya pun aktif mencari komunitas yang bisa saya ikuti. Dapatlah kontak Mbak Dewi Rieka “emaknya anak kos dodol”. Dari beliau, saya pun gabung di Komunitas IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis) Semarang yang beliau ketuai. Asyiiik…

Kopdar pertama saya dengan IIDN Semarang di rumah Mbak Uniek dengan bintang tamu Mbak Dian Kristiani memberikan kesan yang mendalam dalam memori dan hati saya. Selain penulis, ternyata anggota IIDN kebanyakan Blogger juga. Wah, klop deh! Saya juga suka ngeblog, dulu mah buat happy-happy saja dan ajang latihan nulis.

Dengan gabung komunitas, saya banyak mendapatkan informasi acara-acara keren bahkan undangan pada event tertentu. Dan saat dapat undangan mengatasnamakan diri seorang “blogger”itu sesuatu hal yang luar biasa bagi saya. Hihihi.

Tentu saja, sebagai seorang istri yang kerjaannya freelance (baca : gaji bulanan tidak tetap nominalnya, kadang penuh kejutan karena di luar perkiraan, hihihi), sekaligus dapat amanah jadi manajer keuangan rumah tangga, dengan tiga ponakan yang ikut tinggal di rumah, prinsip ekonomi dalam mengatur keuangan rumah tangga mutlak diterapkan. NGIRITOLOGI adalah ilmu aplikatif yang tidak bisa dipisahkan dalam keseharian. Biar tetap bisa nabung, dan tentu saja jangan sampai besar pasak daripada tiang.

Karena itu, datang di acara blogger, baik yang kopdaran atau event-event tertentu, tentu saja pasti ada pos pengeluaran. Terutama untuk transportasi atau penginapan jika acaranya di luar kota. Pos pengeluaran ini bisa saja dianggarkan sebelumnya atau bisa jadi dadakan, sehingga masuk dalam pos pengeluaran “lain-lain+tak terduga”.

Ada beberapa tip NGIRITOLOGI BLOGGER ala saya :
·      Setiap ada event blogger di Semarang –khususnya- saya minta izin dan konsultasi dulu dengan suami. Biasanya saya tanyakan pas tanggal dan jam itu beliau ada agenda tidak. Kalau suami bisa nganter plus njemput kan lebih ngirit, karena saya biasanya ngangkot atau naxi karena masih senewen kalau harus naik motor sendiri di jalanan Semarang yang cukup ramai. Hihihi. Kalau ternyata suami ada agenda, kepo-in teman yang mau datang di event itu, siapa tahu bisa dapat tebengan. Kalaupun ‘terpaksa’ harus naik kendaraan umum, bisa diperkiraan ongkos terngirit untuk sampai lokasi lewat jalur mana saja.

Saat datang di acara ini, berangkat diantar suami, pulangnya naik angkot. Tapi, Alhamdulillah di acara XL ini dapat goodie bag berisi power bank and flashdisk 8GB. Seneng, deh! ^_^

·     Bawa minum dan camilan. Saya sering merasa haus dan lapar sewaktu-waktu, makanya untuk mencegah hasrat pengin jajan, bawa air mineral dan camilan bisa jadi solusi.

·    Kalau event-nya perlu menginap (dan misal penginapannya tidak disediakan penyelenggara), saya biasanya cari info ke teman yang rumahnya di kota tersebut. Ya, betul sekali! Tujuan mulianya untuk silaturahim, tujuan terselubungnya nebeng buat nginep. Hehehe.

·        Nah, kalau harus ke luar kota dan berangkat rame-rame, bisa koordinasi untuk ngrental kendaraan. Jadi, lebih ngirit, kan?
Seperti saat berangkat ke Jogjakarta untuk hadir di acara BLOGGER NUSANTARA, ngrental mobil bareng-bareng.
Serunya ikutan Blogger Nusantara

Ada pepatah Jawa Jer Basuki Mawa Bea”, artinya Untuk mencapai kebahagiaan, diperlukan pengorbanan”. Demikian halnya kita sebagai blogger, jikalau ada event blogger yang berbayar, atau harus mengeluarkan biaya sendiri untuk penginapan, transportasi, dan lain-lain, semoga tidak jadi masalah yang berarti. Kita luruskan kembali niat kita, apa tujuan kita hadir di acara itu, manfaat apa yang ingin kita dapatkan, semoga nanti hasilnya pun bisa berlipat ganda selaras dengan semua pengorbanan kita.

Uhuy, tetap semangat ya, Sahabat Blogger semua! Terus semangat berkarya! 

Be Professional, Rezeki Will Follow!


[Keisya Avicenna, 2 April 2016]

Day #6 One Day One Post FUN BLOGGING

Friday, April 01, 2016

[Resensi Buku] 10 CERITA 10 INSPIRASI PEMBANGUN AKHLAK MULIA UNTUK ANANDA TERCINTA

Friday, April 01, 2016 2 Comments

Judul Buku     : Dongeng Pembentuk Akhlak Terbaik Sepanjang Masa
Nama Penulis : Irma Irawati
ISBN               : 978-602-317-032-6
Penerbit           : Ziyad Books
Tebal Buku      : 106 halaman
Harga Buku     : Rp 40.000,00

Pendidikan akhlak dalam keluarga sangat diperlukan untuk menciptakan generasi penerus yang memiliki landasan moral yang baik. Cara terbaik untuk membangun akhlak mulia pada anak-anak di lingkungan keluarga yaitu melalui pendekatan personal, salah satu cara paling efektif adalah dengan bercerita (mendongeng).

Reading is fun!
Ya, itu yang saya rasakan. Orang tua telah membangun kebiasaan membaca dan mendongeng sejak saya kecil. Dongeng sebelum tidur (bedtime stories) menjadi bagian dari rutinitas anak-anak pada malam hari.

Buku “Dongeng Pembentuk Akhlak Terbaik Sepanjang Masa” karya Irma Irawati ini akan mengajak anak-anak untuk belajar mengenai budi pekerti dan akhlak Islami bersama binatang kesayangan. Keistimewaan dalam buku ini diantaranya :

  • Anak-anak diajak menghargai apapun pekerjaan orangtuanya lewat kisah Robin yang pada awalnya malu saat ada tugas bercerita di kelas mengenai pekerjaan ayah. Apa yang kemudian membuat Robin tidak malu lagi? Kisah selengkapnya ada di cerita “Jangan Malu, Robin!” (halaman 7).
  • Anak-anak diingatkan melalui kisah Nihal yang tidak mau menuruti nasihat ibunya hingga akhirnya dia sakit karena jajan sembarangan. Cerita “Nihal, si Lebah Madu” (halaman 14) ini menjadi cerita favorit saya. Kita diingatkan tentang filosofi keluarga lebah, juga dilengkapi hadits yang bisa menguatkan dan tentunya bisa disampaikan pada anak-anak
  • Anak-anak bisa belajar dari keluarga Paman Sepo si ikan sapu-sapu yang sangat cinta kebersihan. Mereka terus bekerja setulus hati membersihkan Desa Lamko, tanpa menghiraukan cibiran dan ejekan dari keluarga yang lain.
  • Anak-anak bisa belajar dari cerita “Anka, Laba-laba yang Cengeng” (halaman 40), bahwa menangis (cengeng) itu tidak akan menyelesaikan masalah
  • Cerita kelima, ada kisah “Bibi Mery, Merak yang Sombong” (halaman 51). Ada seekor merak yang selalu ingin tampil sempurna saat menghadiri pesta Bibi Pegi Merpati. Dia terlalu sibuk mengomentari dan menilai dandanan para tamu undangan. Lalu, apa yang membuat Bibi Mery akhirnya sadar?
  • Aha, masih ada lima cerita yang lain! Anak-anak bisa belajar dari Bela si kucing dalam memuliakan tamu. Ada kisah Rori kanguru bersama ibunya, kisah Koci kakatua yang bawel, kisah Pak Bingo Bangau yang baik hati, dan yang terakhir ada kisah Beno Gajah kecil yang sempat merasa takut dengan Pak Adhari Harimau. Nah, penasaran, kan?

Secara keseluruhan, setiap kisah dalam buku ini ditulis dengan bahasa sederhana, mudah dicerna, juga penuh makna. Binatang yang menjadi tokoh dalam dongeng ini sangat dekat dengan anak-anak. Selain itu, hampir di setiap halaman dilengkapi gambar/ilustrasi yang lucu, unik, dengan warna cerah, yang tentu saja akan sangat disukai oleh anak-anak. Istimewanya lagi, ada bonus lembaran kosong untuk mewarnai. Asyik sekali, bukan?

Buku “Dongeng Pembentuk Akhlak Terbaik Sepanjang Masa” ini akan lebih ‘kaya’ lagi jika ditambahi fakta unik mengenai binatang yang menjadi tokoh dalam setiap cerita, yang akan dapat menambah pengetahuan bagi anak-anak. Misal, fakta unik tentang ikan sapu-sapu, ikan yang mampu bertahan hidup di kondisi air yang buruk, seperti air yang sudah tercemar limbah. Selain itu, saya masih menemukan kata-kata yang typo di halaman 44 (‘ma’, seharusnya ‘mau’). Pada daftar isi judul “Nihal si Lebah Madu” tertulis sebanyak dua kali di halaman yang berbeda, juga ada penamaan tokoh yang menurut saya kurang pas, yaitu Butbut Kerbau karena Butbut adalah salah satu jenis burung. Tapi, tidak masalah. Kesalahan-kesalahan kecil itu mampu ditutupi dengan pengemasan cerita dongeng dengan tampilan yang sangat menarik dan elegan. Juga dilengkapi dengan hadits-hadits yang sesuai dengan hikmah cerita.

Buku ini sangat saya rekomendasikan bagi Ayah dan Bunda untuk mengenalkan akhlak mulia pada ananda tercinta melalui cerita. Buku ini bisa menjadi referensi bagi orang tua yang ingin membangun kebiasaan positif di rumah dengan mendongeng karena banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari mendongeng, yaitu :
1.      Meningkatkan perkembangan otak dan imajinasi anak.
2.      Mengasah kepekaan emosi anak dengan diajak untuk menghayati berbagai perasaan yang dialami oleh tokoh.
3.      Memupuk minat baca dan kreativitas pada anak.
4.      Meningkatkan hubungan emosional antara anak dan orang tua.
5.   Membina akhlak yang positif, karena dengan dongeng anak-anak akan mendapatkan contoh perilaku yang baik dan buruk serta akibat yang ditimbulkannya, sehingga anak akan paham mana yang harus dilakukan dan mana yang harus dijauhi.

So, tunggu apa lagi? Miliki segera buku dongeng ini! Ada 10 cerita lengkap dengan 10 inspirasi -bahkan lebih- yang dapat menjadi sarana pembangun akhlak mulia untuk ananda tercinta, agar semakin disayang Allah dan dicintai Rasulullah.



Ilustrasi menarik dalam buku ini




Lembar kosong untuk mewarnai
(Usai membaca, saya pun mewarnai gambar-gambar lucu itu. Hehehe)

 Resensi ini mendapatkan juara 2 dalam Lomba Resensi Milad 10 Penerbit Ziyad


[Keisya Avicenna, 1 April 2016] 
Day#4 One Day One Post FUN BLOGGING






[Prestasi] Juara 2 Lomba Resensi Buku Ziyad

Friday, April 01, 2016 0 Comments
Alhamdulillah, juara 2 lomba resensi
Poster Lomba Resensi

LOMBA RESENSI
dalam rangka milad ke-10 Ziyad Visi Media mengadakan sayembara penulisan resensi buku dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Terbuka untuk umum dan merupakan karya sendiri
2. Peserta boleh membuat lebih dari satu resensi
3. Buku-buku yang diresensi adalah buku-buku Ziyad Visi Media grup dari lini penerbit: Al-Qudwah, Ziyad, Visi Mandiri, BISA!, dan Openbook
4. Resensi ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan memasukan unsur: judul buku, nama penulis, nomor ISBN, penerbit, tebal buku, harga buku, dan cover buku
5. Panjang resensi minimal 2500 karakter, maksimal 5000 karakter (word)
6. Naskah resensi disertai biodata, alamat lengkap, nomor HP, serta foto selfie peserta dengan buku yang diresensi
7. Tulisan yang dikirimkan akan menjadi milik Ziyad Visi Media
8. Kompetisi ini tidak berlaku untuk pegawai Ziyad Visi Media
9. Penetapan pemenang mutlak menjadi hak dewan juri
CARA IKUT LOMBA:
1. Like fanspage Ziyadbooks (www.facebook.com/ziyadbooks)
2. Ketik naskah resensi sesuai ketentuan dan disimpan dalam format file Ms.Word
3.Foto selfie dengan buku yang kamu resensi
4.Posting resensi beserta foto selfiemu di media sosial pribadimu (Blog, Wordpress, Goodreads, atau Facebook dalam bentuk note)
5. Tag fanspage Ziyadbooks di resensimu, atau kirim tautan resensi yang telah kamu upload ke dinding fanspage Ziyadbooks
6. Kirim file naskah dan foto selfimu ke publishing @ ziyadbooks.com
*
1.Naskah resensi paling lambat dikirimkan tanggal 29 Desember 2015
2. Pengumuman pemenang tanggal 29 Januari 2016 melalui fanspage Ziyaddbooks
KRITERIA PENILAIAN:
1. Kepiawaian mengurai isi buku
2. Gaya bahasa dan orisinalitas
HADIAH:
JUARA 1: Rp 2.000.000,00+paket buku
JUARA II: Rp 1.500.000,00+paket buku
JUARA III: Rp 1.000.000,00+paket buku
JUARA HARAPAN I: Paket buku senilai Rp. 500.000,00
JUARA HARAPAN II: Paket buku senilai Rp: 300.000,00
CONTACT PERSON:
1. Lala (0857-2556-3832)
2. Erlina (0857-0268-0385)
atau kunjungi:
www.facebook.com/ziyadbooks

Alhamdulillah, dari pengumuman lomba itu, akhirnya saya memutuskan untuk meresensi dua buku dari Penerbit Ziyad, yaitu

Tak disangka, saya berhasil menjadi juara kedua untuk resensi buku DONGENG PEMBENTUK AKHLAK TERBAIK SEPANJANG MASA. Senangnyaaa... padahal, jujur saya baru belajar menulis resensi buku November 2015 silam. Saya kumpulkan semua resensi yang pernah menjuarai lomba, saya baca dan pelajari dengan sungguh-sungguh, lalu saya rumuskan formula ala Keisya Avicenna. 
Alhamdulillah, saya belajar untuk MELAMPAUI DIRI saya. Mencoba sesuatu yang baru dan berusaha melakukan yang terbaik. Terus semangat ya, Nung! ^_^