Jejak Karya

Jejak Karya

Friday, July 15, 2016

CANTIK DARI HATI, BIKIN CEMBURU PARA BIDADARI

Friday, July 15, 2016 0 Comments

"Jadilah wanita dunia yang layak dicemburui para bidadari surga" (Beauty Jannaty)
#cantikitudarihati #HalaldariAwal

Cantik itu…
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cantik memiliki arti : indah, jelita, elok, dan molek. Dewasa ini, arti tersebut mengalami perluasan makna. Ada kecantikan luar (outer beauty) yang menyangkut fisik, seperti wajah, kulit, dan bentuk. Ada juga kecantikan dalam (inner beauty) yang berhubungan dengan kepribadian yang dimiliki seseorang, dimensi psikis rohani, dan memiliki sifat yang lebih abadi. Namun, kecantikan luar dan kecantikan dalam memiliki nilai serta makna tersendiri dan keduanya tidak bisa diabaikan.

Shalihah, Sudah Cantik-kah Engkau Hari Ini?
Bagi seorang perempuan atau muslimah, kecantikan adalah suatu hal yang menjadi dambaan. Bahkan bisa memengaruhi tingkat kepercayaan diri seseorang. Namun sayang, banyak yang menganggap cantik itu hanya dilihat dari fisik saja, lahiriah saja. Berkulit putih, hidung mancung, jemari lentik, bibir sensual, postur tubuh tinggi, dan segala yang dinilai dari yang tampak di luar saja. Sebenarnya, cantik itu relatif bagi setiap orang. Namun kenyataannya saat ini –secara sadar atau tidak sadar- banyak yang mengusik pola pikir seorang muslimah tentang definisi “perempuan cantik” karena pengaruh media, lingkungan sosialnya, adanya berbagai kontes kecantikan, dan lain sebagainya.

Padahal sesungguhnya, kecantikan hati dan perilaku ‘levelnya’ jauh lebih di atas kecantikan fisik. Kecantikan fisik tidaklah kekal. Seiring berjalannya waktu, usia yang semakin menua, kulit yang dulunya kencang perlahan menjadi berkeriput. Beda halnya dengan kecantikan hati dan kecantikan perilaku, sifatnya jauh lebih kekal dan memberikan dampak positif dalam kehidupan. Karena itu, aspek ruhaniah seseorang atau inner beauty harus lebih diutamakan. 

Cantik dari hati adalah kecantikan sesungguhnya, yang harus bisa memberikan energi positif untuk dirinya sendiri, terlebih untuk orang-orang di sekitarnya dan lingkungannya. Sehingga harapannya, yang semula memberikan definisi kalau cantik itu berkulit putih, tinggi dan langsing akan berubah menjadi seorang perempuan yang memiliki prestasi yang membanggakan, kreativitas tinggi, keterampilan unik yang mampu memberikan manfaat. Selain itu, ia memiliki akhlak yang baik, peduli terhadap sesama, ringan tangan, gemar bersedekah, dll. Inner beauty itu dengan sendirinya akan terpancar dari diri seorang perempuan yang dalam tingkah laku kesehariannya mampu memberikan perubahan positif dan sebesar-besarnya manfaat untuk lingkungan dan orang-orang di sekitarnya.

Maka Saudariku Shalihah, bersihkan hatimu, perbaiki akhlakmu, lebih dekatkan dirimu pada Al-Qur’an, dan biasakan menjalankan sunnah Nabi dalam keseharian, insya Allah setiap hari engkau akan semakin cantik. Mengingat, cantik hari ini seolah telah menjadi sebuah kebutuhan. Kebutuhan akan pengakuan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri. Namun yang terpenting, niatkanlah semua hanya karena Allah semata, bukan mengharapkan pujian dan penilaian dari manusia.

"Tjantik-nya tuh di HATIMU..."
(Tjantik = Cantik)

Pancarkan Pesona Cantikmu!
Bukan suatu hal yang baru jika seorang muslimah yang benar-benar sadar akan ajaran agamanya sangat memerhatikan pakaian dan penampilannya serta berparas menawan tanpa harus dengan tabarruj (bersolek), tidak juga berlebih-lebihan, yang menyenangkan jika dilihat suami (khusus bagi yang sudah menikah), anak-anaknya, muhrimnya, serta para muslimah lainnya. Ia tidak akan pernah memperlihatkan diri kepada orang-orang  yang diperbolehkan melihatnya dengan paras acak-acakan dan serba semrawut. Tetapi sebaliknya, senantiasa berdandan  dengan rapi dan berparas menarik sesuai dengan yang diajarkan Islam yang senantiasa mengajak kepada penampilan baik dan menarik serta berhias diri dengan tidak berlebih-lebihan.

Saudariku Shalihah, perbaikilah penampilan! Hendaklah seorang muslimah memperbaiki penampilannya untuk menampakkan nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepadanya. “Sesungguhnya Allah senang melihat tanda nikmat yang diberikan kepada hamba-hambaNya.” (HR. Tirmidzi dan Hakim)

Sudah menjadi salah satu fitrah seorang wanita untuk terlihat anggun sesuai kodrat kewanitaannya. Tapi keinginan ini jangan sampai menjadikan kita terlena hingga diri berlebih-lebihan dalam berhias. Nah, berhias bagi wanita ada 3 macam, yaitu berhias untuk suami, berhias di depan wanita dan lelaki mahram (orang yang haram dinikahi), dan berhias di depan lelaki bukan mahram.

Seorang muslimah diperbolehkan untuk menghiasi dirinya dengan hal-hal yang mubah misalnya mengenakan sutra dan emas, mutiara dan berbagai jenis batu permata, celak, menggunakan inai (pacar) pada kuku dan menyemir rambut yang beruban –bukan dengan semir warna hitam-, menggunakan kosmetik alami atau kosmetik yang tidak mengandung zat berbahaya dengan tidak berlebihan. Dan tentu saja berhias di sini bukanlah dengan maksud mempercantik diri di hadapan lelaki yang bukan mahramnya.

Shalihah, Pilihlah Kosmetik yang Halal untuk Kecantikanmu yang Penuh Berkah
Seorang muslimah harus pandai merawat dan memerhatikan tubuhnya. Kecantikan luar memang bisa terlihat secara langsung, misalnya pada wajah, paras, bentuk, dan kulit. Karenanya, kulit -terutama kulit wajah- banyak yang memperlakukannya bagaikan sebuah tanaman, di mana perlu dipelihara, disiram, dan diberi pupuk supaya subur. Tentu saja dengan cara memakai kosmetik yang aman, sehat dan halal. Saat ini, semakin banyak muslimah yang menyadari pentingnya menggunakan produk kosmetik yang aman, sehat, dan halal.

Adapun kriteria kosmetik yang aman, sehat, dan halal bisa dilihat dari :
1.      Label halal dari MUI dan legalitas produk dari BPOM
Kehalalan suatu produk bisa kita cross check ke Halal MUI. Selain itu, produk kosmetik yang legal ditunjukkan dengan dicantumkannya nomor pendaftaran di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
2.      Komposisi bahan
Biasakan selalu mengecek komposisi bahan yang digunakan. Pastikan bahan produk tidak menggunakan zat seperti diambil dari lemak babi atau zat tidak halal lainnya. Hati-hati saat mengecek produk karena terkadang istilah mengandung babi bisa diganti dengan istilah lain. Baca kode makanan yang mengandung daging babi dan dapat ditanyakan pada ahlinya serta cari informasi melalui internet tentang sumber bahan-bahan tersebut.
3.      Cara produksi
Bukan hanya soal bahan pembuat produk, kita juga harus memastikan produk tersebut dibuat dengan cara yang halal
4.      Mudah dibersihkan
Hendaknya, saat wudhu tidak boleh ada kosmetik yang menghalangi air membersihkan tubuh.
5.      Nama dan alamat produsen tercantum dengan jelas
Nama dan alamat jelas produsen harus jelas tercantum pada label kemasan yang mengindikasikan mudahnya akses bagi konsumen untuk memperoleh informasi lanjutan mengenai produk bersangkutan.

Nah, untuk mengetahui daftar produk kosmetik halal yang telah mendapat sertifikasi LPOM MUI, Saudariku Shalihah bisa dilihat pada tautan berikut: http://www.muslimconsumergroup.com/cosmetic.html

Ini kosmetika halalku, mana kosmetik halalmu?
WARDAH, #HalaldariAwal

Hijab Hati, Hijab Diri Bekal Meraih Kecantikan Surgawi
“Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya…" 
(QS. An-Nuur [24]: 31)

Hidup berisi dengan aneka macam peristiwa. Peristiwa yang menghadirkan silih berganti perasaan yang mengisi jiwa. Maka, kokohkanlah keimanan saat perjalanan membuat kita bertanya, saat membuat kita meragu dan kecewa. Yakinlah, skenario Allah SWT tengah berlangsung dan jadilah penyimak yang baik dengan penuh sangka yang baik pada-Nya. Tanamkan dalam diri kita Allah Mahatahu yang tepat dan terbaik bagi hamba-Nya!

Sesungguhnya Allah menjadikan seluruh tubuh seorang wanita ini perhiasan dari ujung rambut hingga ujung kaki. Segala sesuatu dari tubuh seorang wanita yang terlihat oleh orang yang bukan mahromnya, semuanya akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah kelak.

Hakikat jilbab adalah hijab lahir dan batin. Hijab mata kita dari hal-hal yang mendatangkan murka Allah, jagalah pandangan dari hal-hal yang dilarang. Hijab lidah kita adalah menjauhkan diri dari ghibah dan perkataan yang sia-sia, usahakan selalu basahi lisan kita dengan berdzikir kepada Allah. Hijab tangan kita adalah ringan berbuat tatkala ada orang lain yang membutuhkan bantuan. Hijab kaki kita adalah saat kita gunakan menapak di jalan-jalan kebaikan. Hijab pikiran kita adalah saat kita mampu berpikir visioner jauh menatap masa depan serta menjauhkan pikiran kita dari hal-hal negatif. Hijab hati kita untuk selalu meletakkan nama Allah di tingkatan tertinggi, kemudian Rasulullah, orang tua, dan seterusnya.

Kecantikan surgawi, kecantikan yang membuat cemburu para bidadari, perwujudan cita-cita menjadi bagian dari para perempuan langit, para perempuan yang dirindukan surga.

Mereka yang dalam diam tiada henti menyebut nama Allah. Mereka yang selalu giat menghafalkan Al-Qur'an demi mendapat keridhoan Allah. Mereka yang hendak memberikan mahkota penuh cahaya untuk kedua orang tua kelak di surga nanti. Mereka yang bersikukuh mengenakan hijab sebagai bentuk kecintaan kepada Allah. Walau ‘diancam’ akan kehilangan pesona dunia, mereka tiada gentar untuk tetap bertahan. Mereka yakin bahwasanya perhiasan sejati seorang muslimah itu adalah dari amal ibadah dan akhlaknya yang jernih, bukan berasal dari moleknya tubuh yang mengundang nafsu dan syahwat. Ya, mereka adalah perempuan langit!”

Bismillah… Karena seorang muslimah itu indah dan mulia, seperti sejarah para ummul mukminin dan para shohabiyah. Semoga senantiasa mampu menjadi muslimah shalihah yang dirindu Jannah. Aamiin…

“Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik. Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan.”
(QS. Al Waqi’ah [56]: 22-24).

Pasti kita semua ingin menjadi muslimah secantik dan sejelita bidadari surga, tidak sekadar cantik dari segi fisik, namun cantik dari hati yang lebih utama, karena bidadari surga adalah gambaran kesempurnaan pesona seorang wanita dan kita pasti mendambakannya. Maka dari itu, milikilah pribadi cantik dari hati, dan buatlah cemburu para bidadari!

“Dunia ini adalah perhiasan,
dan sebaik-baik perhiasan adalah muslimah yang shalihah.”

[HR. Muslim]



[ODOP 3] : Masuk SMK? Upgrade Your Skill!

Friday, July 15, 2016 1 Comments
Mas Dhody -kakak cowokku yang berhidung mancung n ngganteng- Masih jomblo, lho! *eh

Dari kelas 1 SMP, Mas Dhody –kakak laki-laki saya yang hidungnya super mancung itu- memang sudah kelihatan hobinya bongkar pasang. Tapi bersyukurnya bisa bongkar tapi bisa pasang lagi, bahkan dimodifikasi jadi lebih keren. Sebut saja, bikin radio, bikin tape, bonus dihiasi lampu plip-plop warna-warni. Alhasil, rumah sering penuh dengan perkakas n printhilan-printhilan, beraneka jenis kabel, sekrup-sekrup, komponen-komponen elektronik, terutama di kamarnya.
Lulus SMP, Mas Dhody mantap masuk ke SMK 1 Surakarta. Dia ngambil jurusan elektronika. Tersalurkanlah hobi doi. Ilmunya semakin keren diimbangi dengan praktik langsung dengan jam praktik yang lebih banyak. Mas Dhody yang notabene sudah suka dengan jurusan yang dia ambil, menikmati hari-harinya belajar di SMK. Meskipun cowok, harus ngekost dan mandiri, nyari makan sendiri (hihihi), prestasi belajarnya sangat membanggakan. Tulisannya super rapiiiii, tulisan tangan saya aja kalah.
Singkat cerita, lulus SMK, Mas Dhody diterima kerja di ASTRA. Setahun berjalan dia naik jabatan. Tapi, dia memutuskan untuk keluar karena sesuatu hal terutama karena dia pindah ke bagian yang ada hubunggannya sama ‘pengasapan’ sedangkan Mas Dhody dulu waktu kecil pernah punya riwayat sakit paru-paru basah. Daripada menanggung resiko, dia pun resign. Lalu, kerja ikut temannya di counter HP (Salwa Celluler) di daerah Jagalan, Solo. Beberapa tahun kerja, dia pun memutuskan untuk berwirausaha sendiri. Dengan modal yang dimiliki dan keterampilan yang terus dia asah, akhirnya dia mengontrak sebuah ruko kecil joinan sama temannya di daerah Pasar Pokoh Wonogiri (samping jalan raya). Tak berapa lama, Mas Dhody pun memutuskan untuk membuka usaha sendiri di rumah. Di bagian depan rumah yang sudah dilebarin dan direnovasi, lalu dia sulap jadi counter HP berjudul “SEVEN CELL”.
Para pengunjung SEVEN CELL tidak cuma orang tua saja, tapi anak-anak usia SD n remaja sering nongkrong di sana

Meskipun jauh dari jalan raya, tapi Seven Cell bisa dibilang cukup ramai. Setiap hari tak pernah sepi pengunjung, baik yang beli pulsa, aksesoris HP, maupun yang servis HP. Lama-kelamaan Mas Dhody banyak pelanggan.
Kisah singkat Mas Dhody menunjukkan bahwa masuk SMK itu tetap keren! Skill-nya memang benar-benar semakin terasah dan setelah lulus jauh lebih mandiri. . Itu yang bisa saya lihat dari apa yang Mas Dhody dapatkan sekarang. Penghasilan bersihnya setiap bulan bahkan terkadang mengalahkan gaji PNS. Ya, menjadi lulusan SMK dan sekarang menggeluti dunia entrepreneur itu TAWAKAL-nya pol-polan. Keahlian doi semakin terasah seiring jam terbang yang semakin bertambah.
Saya sendiri dan kembaran saya –Mbak Thicko- lebih memilih masuk SMA setelah lulus SMP karena kami ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Sedangkan waktu itu Mas Dhody memang berkeinginan untuk menjadi pengusaha, nggak pengin kuliah. “Biar adik kembarku saja yang kuliah,” gitu katanya. Dan benar, selama kita kuliah, Mas Dhody sering mensupport keuangan kita. Ngasih uang saku, nambahin bayar uang semesteran, ni brother memang TOP banget deh!

Kakakku yang super keren... ^^

Oh ya, antara SMA maupun SMK pasti mempunyai keunggulannya masing-masing. SMA atau Sekolah Menengah Atas menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan menyatakan bahwa  Sekolah  Menengah  Atas,  yang  selanjutnya  disingkat SMA, adalah  salah  satu  bentuk  satuan  pendidikan formal  yang  menyelenggarakan pendidikan  umum pada  jenjang  pendidikan  menengah  sebagai  lanjutan dari SMP,MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan  dari  hasil  belajar  yang  diakui  sama/setara. Dalam hal ini SMA menyelenggarakan pendidikan yang bersifat umum atau nonvokasional. Lulusan dari SMA diharapkan mampu untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta. Dalam hal ini, di SMA siswa diberikan bekal berupa ilmu pengetahuan yang luas namun mendalam. Di SMA lebih mempelajari teoritik daripada SMK.
Kelemahan dari SMA yaitu siswa lebih mendalami ilmu pengetahuannya sehinggamereka mampu berpikir secara logika. Sedangkan kelemahannya mereka akan cukup sulit untuk mempelajari mata kuliahnya yang baru jika tidak sesuai dengan jurusan yang diambilnya ketika dia SMA dahulu. Di SMA sendiri pada umumnya memiliki 2 jurusan yaitu jurusan IPA dan IPS. Namun, ada pula beberapa sekolah yang menambahkan jurusan lain seperti bahasa, bergantung pada kebijakan sekolah masing-masing. Untuk memilih jurusan pun kita harus mengikuti minat dan kemampuan yang kita punya. Jangan sampai memilih jurusan yang jelas-jelas anda tidak mempunyai bakat di dalamnya.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan menyatakan Sekolah  Menengah  Kejuruan,  yang  selanjutnya disingkat  SMK,  adalah  salah  satu  bentuk  satuan pendidikan  formal  yang  menyelenggarakan pendidikan  kejuruan  pada  jenjang pendidikan menengah  sebagai  lanjutan  dari  SMP,  MTs,  atau bentuk  lain  yang sederajat  atau  lanjutan  dari  hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs. Lulusan SMK sejak awal memang sudah disiapkan untuk memasuki dunia kerja sehingga diharapkan setelah lulus nanti siswanya akan langsung bekerja atau berwirausaha. Namun, untuk sekarang ini sudah banyak siswa SMK yang melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Kelebihan masuk SMK, siswa mempunyai hardskill berupa kemampuan kejuruan yang spesifik sehingga ketika kuliah seorang siswa mengambil jurusan yang sama dengan ketika dia SMK, maka dia akan lebih mudah untuk mempelajari materi kejuruannya. Sedangkan untuk kelemahannya, siswa SMK cenderung agak selalu berpikir instant atau jarang menggunakan logika dalam penyelesaian ilmu-ilmu yang bersifat eksakta. SMK pun memiliki banyak jurusan, diantaranya tata niaga, teknik, tata busana, tata boga, analis kesehatan,  farmasi dan masih banyak lagi. Jurusan tata niaga pun terbagi kembali menjadi  banyak jurusan yang berada di dalamnya. Contohnya adalah akuntansi, pemasaran, usaha perjalanan wisata, dan lain-lain. Sedangkan untuk teknik pun terbagi menjadi beberapa jurusan antara lain, otomotif, teknik listrik, teknik komputer jaringan (TKJ), dan sebagainya.
Nah, itu sekilas ulasan dari saya yang saya rangkum dari berbagai sumber terpercaya. So, kalau mau masuk SMK, why not? Dian Pelangi yang desainer internasional itu aja lulusan SMK, lho… Reach your GOAL! Make your dreams come true!

Kalau ada yang ingin servis HP, beli HP baru, beli pulsa (bisa ngutang, lhoooo... *Plaaak itu mah gue), beli aksesoris HP, curhat masalah HP, atau pengin kenalan (hihihi) bisa kontak langsung Mas Dhody.
Alamat SEVEN CELL : Banaran RT 02 RW 10, Wonoboyo, WONOGIRI, Jawa Tengah
FB : Dhody 


Thursday, July 14, 2016

[ODOP 2] : "Antara Mengelola THR dan Bagi-Bagi Angpau Lebaran"

Thursday, July 14, 2016 0 Comments
Angpau Lebaran untuk para ponakan

Alhamdulillah, Ramadhan kemarin suami dapat THR dari kantornya beberapa hari sebelum Lebaran, sedangkan saya sejak 1 Ramadhan sudah mengantongi hadiah juara 1 Lomba Menulis Artikel HUT Kota Semarang -yang saya anggap itu sebagai THR saya hehe-. Masih ditambah pendapatan bersih selema dua pekan kegiatan DNA WRITING HOLIDAY selama Ramadhan. Alhamdulillah wa syukurilah, lebih dari cukup-lah untuk Lebaran dan ditabung.

Tentu saja, pengelolaan uang THR yang lumayan itu harus bijak. Makanya pertengahan Ramadhan saya buka rekening baru yang akan saya khususkan untuk menabung dari penghasilan saya dan sebagian uang gaji suami (semua gaji suami diserahkan ke saya untuk dikelola, termasuk ATM, 3 ATM milik suami saya yang pegang). Suami memberikan kepercayaan penuh kepada saya untuk mengelola cashflow keuangan keluarga. Saya pun memutuskan untuk membuka satu rekening baru di bank syariah yang berbeda. Karena ATM saya pribadi akan saya khususkan untuk transaksi bisnis/jual-beli online saja. Bismillah, semoga semakin istiqomah untuk menabung dan memperbanyak sedekah. Aamiin.

Nah, kembali ke uang THR. Sebagian dari uang THR yang kami dapat, saya tabung terlebih dulu. Selanjutnya, saya membuat list siapa saja yang akan kami beri termasuk menukarkan uang baru untuk angpau Lebaran para ponakan yang jumlahnya bejibun itu –lebih dari 30 ponakan- baik dari Klaten maupun dari Wonogiri.

Tentu saja, saat Lebaran adalah saat yang ditunggu-tunggu. Bagi-bagi angpau seolah sudah jadi tradisi. Melihat keceriaan wajah-wajah para ponakan yang berbinar-binar mendapatkan angpau dari Om dan Tantenya menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri bagi kami. Setelah beberapa hari, ada ponakan yang menghitung angpaunya. Dia dapat lebih dari 1 jeti. Waaaaah, panen raya tuh! Hihihi.

Saat kecil dulu, saya pun demikian. Panen angpau Lebaran dari kakek, nenek, pakde, bude, om, tante, dan saudara-saudara. Paling senang kalau angpaunya berupa uang lembaran yang masih baru –anyar greees-, jadi sayang banget alias eman-eman kalau mau dipake jajan.


Wednesday, July 13, 2016

[ODOP 1] : "LEBARAN HAPPY WITH MY FUNNY FAMILY"

Wednesday, July 13, 2016 1 Comments

Day#1 Lebaran

Alhamdulillah, setelah 1 bulan penuh berpuasa, akhirnya takbir pun berkumandang, membahana memenuhi semesta. Mentari pagi 1 Syawal pun bersinar menghangatkan bumi. Syahdu rasanya. Alhamdulillah, saya, Mas Sis, Ibuk, dan mas Dhody bisa menunaikan shalat Idul Fitri di lapangan Bantarangin, sedangkan Babe lebih memilih sholat Id di Masjid Al-Ikhlas dekat rumah bareng Dik Farhan. Usai shalat, ada satu tradisi dalam keluarga kami yakni sungkeman.

Sungkeman adalah momen untuk saling minta maaf, memberikan maaf, dan saling melangitkan doa. Dan selalu ada buliran bening yang mencipta jejak di kulit pipi. Hiks… hiks… momen paling mengharukan, nih! Pertama, sungkeman dengan Babe, lalu Ibuk, lanjut Mas Dhody dan terakhir Macis tersayang, tak lupa cipika-cipiki-cining (cium kening.hihi)

Momen paling mengharukan... #sungkeman

Usai sungkeman keluarga, lanjut Halal Bi Halal RT yang bertempat di pertigaan dekat Poskamling Banaran RT 02 RW 10. Babe –selaku sesepuh- memberikan sambutan sekaligus sebagai perwakilan warga dari golongan tua. Lanjut bersalam-salaman. Ada seorang wanita separuh baya yang menangis sesenggukan. Ya, beliau adalah ibunya almarhumah Erna –sahabat kecil saya, sahabat dekat saat SD- setiap kali momen Lebaran dan ketemu saya atau Mbak Thicko, Mbak Warni –emaknya Erna- itu selalu berlinang air mata. Mungkin terkenang dengan sosok Erna dan ingat saat kecil dulu kita bertiga sering belajar dan bermain bersama. Selain itu, banyak mata sembab yang lain. Ada yang teringat anaknya yang meninggal karena kecelakaan, ada seorang istri yang menangis sesenggukan juga terkenang mendiang suaminya yang biasa jadi muadzin di masjid Al-Ikhlas. Selalu ada yang berbeda dan berubah di Lebaran setiap tahunnya. Ada keluarga yang masih membersamai kita, bahkan ada anggota keluarga yang bertambah, namun ada juga yang sudah tak ada lagi bersama kita karena jatah hidupnya di dunia ini sudah habis.

Halal Bi Halal RT

Selesai acara Halal Bi Halal, saya sekeluarga ke rumah Pakde dan Bude Warto. Oh ya, lebaran tahun ini KYDFENS minus Mbak Thicko n Kak Feb karena mereka lebaran di Lahat, SumSel. Di rumah Pakde Warto, sudah ada Mbak Eko, Fafa, dan Farhan. Kita pun bersalam-salaman, makan hidangan yang sudah disiapkan Bude, dan ngobrol-ngobrol. Fafa ngamuk. Hihihi. Tapi, Pakde yang usil selalu ngrecokin Fafa. Sebelum pulang kita foto-foto bersama. Banyak gaya, sekaligus ekspresi aneh –terutama Babe- yang bikin ngakak gulung-gulung.
Perhatikan, ekspresi yang paling bikin ngakak. Hahaha

Sekitar jam 10, kita pergi ke Nawangan. Ke kampung halamannya Babe. Adik-adik Babe sebagian besar tinggal di sana. Sepanjang perjalanan kita seru-seruan, ngemil, bercanda, dan macem-macem. Hingga akhirnya sampai di Terminal Baturetno. Ibuk beli jus buah, Macis sibuk cari es dawet, Babe nyari toilet umum, saya nyari ATM, Mas Dhody nongkrong njagain mobil.

Perjalanan pun dilanjutkan. Satu kegiatan paling keren saat di rumah Simbah Nawangan adalah… ngrampok panenan yang bisa dirampok. Hahaha. Alhamdulillah, kita panen jeruk bali euuuy. Buanyak, besar-besar dan maniiis. Pokoknya seru banget! Senang rasanya bisa kumpul dengan keluarga besar di Lebaran hari pertama.

Edisi panen jeruk bali (baca : lebih tepatnya merampok) hahaha ^^


Day#2 Lebaran
Lebaran hari kedua saatnya sungkeman dan salam-salaman dengan keluarga besar Klaten. Sekaligus keliling ke rumah simbah di Melikan sore harinya. Menu khas di Klaten adalah bakso, emping lengkap dengan tape ketan buatan ibuk. Slruuup… mantaaap.

Agenda silaturahim bisa semakin mempererat jalinan kekeluargaan juga sarana untuk meminta doa restu. Alhamdulillah, saya pun banyak mengantongi doa, terutama doa agar segera diberikan momongan. Senang sekali rasanya…

Day#3 Syawal
Saatnya arisan keluarga trah Darmo Suwito. Ponakan yang super bejibun, saudara-saudara yang banyaaak. Wah, super awesome, deh. Apalagi momen ngumpul bersama gini adalah momen super langka.

Kumpul keluarga trah Darmo Suwito





Friday, June 10, 2016

[2 Ramadhan 1437H] : SAAT THYPUS DESI KAMBUH

Friday, June 10, 2016 0 Comments

Selasa, 7 Juni 2016

Hari ini saya melanjutkan revisian naskah ensiklopedia antikorupsi. Meski sedikit bermumet-mumet ria, tapi harus berjuang untuk menyelesaikan. Hahaha… semangat, Cenuuung! Sekitar jam 10-an, Dik Tiyas n Riza datang. Rencananya Riza mau kroscek pendaftaran UMPN di POLINES.

Siang ini juga rencananya mau belanja bahan kue. Desi sama Nur –dua ponakan yang ikut tinggal di rumah- mau praktik bikin kue lebaran. Namun sayangnya, Desi mendadak sakit. Badannya puanas tinggi, ngeluh perutnya perih, dan muntah dengan frekuensi yang semakin sering. Habis Dhuhur, saya telpun Dokter Soraya untuk menanyakan jam praktik beliau. Namun, Mas Sis bilang dibawa ke IGD Rumah Sakit Banyumanik saja. Saya pun pesan taksi via My Blue Bird. Kondisi Desi sangat memprihatinkan, mukanya memerah karena panas tinggi juga lemas karena berkali-kali muntah. Kebetulan hari itu dia sedang datang bulan jadi memang sejak pagi sudah nggak puasa.

7 menit kemudian taksi pesanan datang. Perjalanan hanya 4 menit untuk sampai ke rumah sakit. Nur, Tiyas, dan Riza ikut. Saya pun langsung mengantar Desi ke IGD untuk mendapatkankan penanganan yang sifatnya emergency. Setelah menunggu beberapa saat, dokter bilang kepada saya kalau Desi harus opname karena muntahnya sangat sering, perlu perawatan intensif dan perlu injeksi. Sayangnya, kamar di Rumah Sakit Banyumanik sudah penuh. Saya pun segera telpun Mas Sis untuk minta pertimbangan dan menyuruh beliau segera ke rumah sakit. Ani –kakaknya Desi- menyarankan agar Desi dirujuk ke Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung, tempatnya sehari-hari bekerja. Sambil nunggu Mas Sis, Desi masih muntah. Hingga akhirnya Mas Sis datang lalu kita pun pesan taksi dan membawa Desi ke RSI Sultan Agung. Sepanjang perjalanan, Desi tiduran. Pukpukpuk… Cepat sembuh, Pon!
Desi terbaring lemah di IGD Rumah Sakit Banyumanik
Sampailah kita di IGD. Desi segera diperiksa. Saya dan Mas Sis nunggu di luar sambil menunggu Bayu dan Ani. Sampai sekitar Ashar, hasil lab belum keluar. Saya dan Mas Sis jalan kaki ke masjid rumah sakit untuk menunaikan sholat Ashar.

RSI Sultan Agung
Hmm, melangkahkan kaki di lantai rumah sakit itu, setapak demi setapaknya membuat hati kecil ini berdesir. Betapa nikmat sehat itu adalah anugerah luar biasa meskipun sering kita lalai dalam menjaganya. Nikmat sehat yang sering terlupakan. Dan rumah sakit itu identik dengan kematian. Tadi saat menunggu Desi ada remaja putri yang menangis histeris karena keluarganya ada yang meninggal dunia karena kecelakaan. Benar-benar dzikrul maut… T_T

Usai sholat Ashar, saya dan Mas Sis kembali ke ruang tunggu IGD. Hasil labnya sudah keluar dan Desi dinyatakan harus opname karena positif Thypus. Ani dan Bayu –suaminya- segera mengurus kamar. Akhirnya, Desi dirawat di bangsal Baitul Izzah –bangsalnya Ani. Okey, karena Ani maunya nunggu Desi sama Bayu, saya dan Mas Sis pun pulang. Jam sudah menunjukkan pukul 16.35. Ani pun memesankan taksi Blue Bird. Alhamdulillah, saya bawa voucher. Hihihi. Jadi naik taksi sore itu berstatus gretongan. Sampai rumah, Nur lagi sibuk masak sayur bening dan nggoreng tempe. Hingga akhirnya adzan Maghrib pun berkumandang, kita segera berbuka puasa. Tak lupa menyelipkan doa untuk Desi agar segera sembuh dan opnamenya nggak lama-lama.

Ba’da Maghrib, Nur, saya dan Mas Sis ke rumahnya Mbak Ani. Mbak Puji –enyaknya Desi- sudah sampai. Rencananya kita akan ke rumah sakit. Sekitar jam 19.15 –setelah Mas Sis dan Akmal- pulang dari masjid, kita pun berangkat ke RSI Sultan Agung. Mas Sis yang nyetirin. Pak Bas juga ikut. Malam itu, kondisi Desi masih lemas, pusing dan mual.

Cepat sembuh ya, Pon...

ALLAHUMMA RABBANNAASI ADZHIBIL BA’SA WASY FIHU. WA ANTAS SYAAFI, LAA SYIFAA-A ILLA SYIFAAUKA, SYIFAA-AN LAA YUGHAADIRU SAQOMAA
“Ya Allah, Rabb manusia, hilangkanlah kesusahan dan berillah dia kesembuhan, Engkau Zatt Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan ddari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggallkan penyakit lain…”
(HR Bukhari dan Muslim)


Syafakillah ya, Pon… Gek ndang mari. Gek nggawe kue lebaran ^_^


[1 Ramadhan 1437H] : JUARA 1 LOMBA MENULIS ARTIKEL ‘BANGGA KOTA SEMARANG’

Friday, June 10, 2016 0 Comments

Senin, 6 Juni 2016

Sabtu tanggal 4 Juni, saya berteriak kegirangan sambil tak lupa mengucap syukur kepada Allah SWT. Ada sebuah email masuk dari forwakot :

Mas dan Mbak, Bersamaan ini saya kirimkan undangan pemenang lomba foto sunset, artikel dan surat DPRD Kota Semarang.Atas perhatiannya diucapkan Terimakasih. Nomor : 04/Forwakot/VI/2016Hal      : UndanganLampiran : - KepadaYth Pemenang LombaDi tempat Dengan hormat,Berdasarkan hasil penjurian yang dilaksanakan oleh panitia, karya saudara/saudari terpilih sebagai pemenang. Untuk itu kami mohon agar saudara/saudari bisa hadir pada acara Rapat Paripurna yang akan dilaksanakan pada :Hari/Tanggal     : Senin/6 Juni 2016
Waktu               : Pukul 12.00 sampai selesai
Tempat             : Gedung DPRD Kota Semarang Jalan Pemuda 146 Semarang
Acara                : Pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah
Demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kehadiran saudara/saudari kami ucapkan terima kasih. Semarang, 4 Juni 2016 Ketua Panitia                                         Sekretaris                    Muhammad Saiku                                  Tutuk Carita
 Mengetahui Ketua ForwakotLanang Wibisono 
Alhamdulillah, seneng rasanya bisa menambah deret prestasi di 2016. Terima kasih Macisku sayang yang sudah ngasih tau info lomba itu, meskipun baru adik lihat dan kerjakan di hari H deadline. Rezeki mah sudah ada yang ngatur.

Senin siang, di sela mimpin rapat anggaran di kantornya, Macis masih menyempatkan nganter saya ke gedung DPRD. Sesampai di lokasi, saya telpun salah satu panitianya, ternyata ruangan yang digunakan untuk pengumuman dan penyerahan di Ruang Sidang. Sesampai di depan pintu, saya disambut dengan sangat ramah oleh panitia dan diantar sampai ke kursi di mana saya harus duduk. Macis juga ikut duduk meski kita nggak sebelahan. Ternyata sedang berlangsung Sidang Paripurna DPRD. Ada sosok Pak Walikota (Hendrar Prihadi) juga jajaran pejabat DPRD. Saya hanya kenal dengan Pak Agung BM (Wakil Ketua DPRD), ada sosok wakil rakyat juga –yang saya kenal- dari Partai Keadilan Sejahtera, yakni Pak Imam Mardjuki dan Pak Ari Purbono.

Saya duduk di antara teman-teman pemenang lomba, baik fotografi, menulis artikel, dan menurut surat untuk DPRD (anak-anak SMA). Di tribun atas juga ada mahasiswa berjas almamater kuning dari Fakultas Hukum UNNES. Pembacaan hasil reses dari masing-masing parpol belum selesai, break dulu untuk sholat Dhuhur sampai jam 13.30. Macis pun setelah sholat pamitan untuk balik ke kantor. Ya dah deh, nanti pulangnya pake aplikasi “My Blue Bird”. Mumpung voucher hadiah Bluebird Blogging Competition-nya masih utuh.

Pengumuman baru dibacakan sekitar jam 14.15. Alhamdulillah, gemetar rasanya waktu nama “NORMA AMBARWATI” disebut sebagai Juara 1 Lomba Menulis Artikel ‘Bangga Kota Semarang’. Terima kasih, Ya Allah atas nikmat luar biasa ini! (Saat saya maju saya sempat minta tolong Pak Ari –guru SMA Al Azhar 14- untuk mendokumentasikan).

Selanjutnya, saya maju berjajar dengan para pemenang yang lain. Kalau pemenang lain hadiah diserahkan oleh pejabat DPRD, piala dan piagam saya langsung diserahkan oleh Pak Walikota (Pak Hendi). Wow, so amazing!

Bersama Pak Hendi (Wali Kota Semarang)

“Selamat ya, Mbak. Terus semangat berkarya. Apa judul artikelnya kemarin?” tanya Pak Hendi sekaligus memberikan semangat.
“Terima kasih, Pak. Judulnya ‘KISAH KOTA KITA, KOTA SEMARANG TERCINTA',” jawab saya. Lalu, Pak Hendi ngasih jempol dan tersenyum.

Acara terakhir, foto bersama. Uhuuuuy… seruuu rasanya! Saat saya menapaki tangga untuk kembali ke tempat duduk saya, Pak Ari Purbono bilang, “barokallahu yaa…” ^_^

Saya sempat ngobrol dengan Pak Ari dan Rizky dari SMA Al Azhar 14 yang ternyata juara 1 Lomba Menulis Surat. Selanjutnya, saya ke luar ruangan setelah berpamitan dengan panitia dari forwakot. Saat lagi duduk dan mau oder taksi via My Blue Bird. Pak Ary dan Rizky juga kakeknya Rizky menghampiri saya.

“Mbak rumahnya Banyumanik, kan? Bareng kita aja ke atasnya,” tawaran dari Kakeknya Rizky. Alhamdulillah… rezeki tebengan yang sulit untuk ditolak apalagi dalam kondisi berpuasa. Hihihi.

Sepanjang perjalanan, kita ngobrol seruuu banget. Terima kasih Pak Ary, Rizky dan kakek. Hanya Allah yang mampu membalas semua kebaikan kalian. Terus semangat berprestasi ya, Rizki juga buat Pak Ari –sebagai guru muda di SMA Al Azhar 14- semoga terus menjadi guru yang super kreatif.

Alhamdulillah, dapat banyak ucapan selamat serta doa dari keluarga dan sahabat-sahabat semua.

“Jika kamu jadi hamba Allah yang pandai bersyukur, niscaya Allah akan melipatgandakan untukmu nikmat yang begitu istimewa.”

Foto bersama