Jejak Karya

Jejak Karya

Saturday, January 12, 2019

KISAH KOTA KITA, KOTA SEMARANG TERCINTA

Saturday, January 12, 2019 0 Comments
Sumber : http://portalsemarang.com


Sejarah Semarang
Kurang lebih pada abad ke-8 M, Semarang adalah daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang Bergota), di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno. Akhir abad ke-15 M, Pangeran Made Pandan mendapatkan tugas dari Kerajaan Demak untuk menyebarkan agama Islam di perbukitan Pragota. Seiring berjalannya waktu, daerah Pragota menjadi semakin subur. Hingga akhirnya muncul pohon asam yang tumbuh dengan jarak yang jarang-jarang (bahasa Jawa : Asem Arang). Dari fenomena inilah akhirnya daerah tersebut mendapatkan julukan Semarang. Pangeran Made Pandan pun kemudian menjadi kepala daerah setempat dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Seiring bergulirnya sang waktu, Semarang pun terus berkembang hingga sekarang.

Saat Masalah Jadi Batu Sandungan Sekaligus Tantangan yang Harus Ditaklukkan      
Kini, Semarang telah menjadi kota metropolitan utama di Provinsi Jawa Tengah. Namun, di usianya yang ke-472 tanggal 2 Mei 2019 nanti, ternyata Semarang masih menyimpan PR yang cukup banyak.
Pertama, di beberapa titik kawasan di Semarang tidak memiliki pola pembangunan yang jelas. Hal ini bisa kita lihat dari banyak bangunan yang terbengkalai akibat salah prosedur, salah urus, dan lain-lain. Maraknya pembangunan perumahan (khususnya di wilayah ‘Semarang atas’) dengan wilayah perbukitan juga menyisakan kekhawatiran tersendiri. Lahan hijau dan perbukitan yang dulunya merupakan daerah resapan air hujan kini telah banyak yang dibabat habis, berakibat banjir kiriman yang sering melanda wilayah ‘Semarang bawah’.
Kedua, Kota Semarang sangat tidak jelas dalam pola pembangunan kawasan sesuai dengan peruntukannya. Sebut saja, terdapat pusat perbelanjaan di kawasan perkantoran (seperti yang ada di Jalan Pemuda), pabrik-pabrik industri di kawasan pemukiman padat penduduk, dsb.
Ketiga, sentralisasi fasilitas rakyat. Hal ini bisa kita lihat pada pelayanan kesehatan untuk daerah yang benar-benar membutuhkan. Fakta di lapangan, pembangunan rumah sakit kebanyakan ada di pusat kota, seharusnya ada pemerataan agar tidak timbul ketimpangan akses terhadap pelayanan kesehatan.
Bencana rob yang sering melanda Semarang, bencana banjir dan tanah longsor bisa jadi tantangan yang harus diatasi dengan sikap yang bijak. Kegiatan penanaman bakau di beberapa garis pantai perlu digalakkan, pembabatan habis pepohonan hijau dan daerah resapan air perlu diimbangi dengan peremajaan kembali. Selain itu, ada baiknya Pemerintah merancang ulang pola-pola perkotaan yang efektif. Pembangunan gedung, fasilitas jalan, dan sarana-prasarana masyarakat harus diperhitungkan dengan sebaik-baiknya. Alangkah baiknya jika masyarakat umum pun turut dilibatkan dalam perencanaan pembangunan Kota Semarang.
Beragam masalah yang masih jadi PR kita semua –sebagai warga Kota Semarang- tersebut, harapannya bisa menjadi pelecut semangat untuk membulatkan tekad menjadi Kota Semarang yang hebat.

Kota Semarang sebagai Kota Wisata, Dagang, dan Jasa
Kota Semarang terletak sekitar 466 Km di sebelah timur Kota Jakarta dan 312 Km di sebelah barat Kota Surabaya. Dengan letak geografis yang sangat strategis, tak heran jika seiring berjalannya waktu, Semarang tumbuh menjadi kota perdagangan dan jasa yang kaya potensi dan kearifan lokal.
Sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah tentunya Kota Semarang menduduki peran yang sangat kruisal sebagai wajah 35 Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah. Peran Kota Semarang sebagai Kota Wisata, Dagang, dan Jasa didukung paling tidak oleh 4 hal:
1.      Infrastruktur penunjang
a.    Keberadaan Pelabuhan Tanjung Mas dan Bandara International Ahmad Yani, Terminal Provinsi Terboyo dan Terminal Kota Mangkang, Stasiun Kereta Api Regional Tawang, dan Stasiun Poncol.
b.    Infrastuktur jalan (Jalan Tol Semarang-Solo, jalan tol Semarang-Batang, Jalan lintas utara Pantura penghubung Jawa Barat-Jawa Timur).
2.      Posisi geografis Kota Semarang yang sangat strategis
a.    Merupakan kota segitiga ekonomi JOGLOSEMAR (Jogjakarta, Solo, Semarang).
b.    Central Point Regional Marketing dengan kota besar lain di Pulau Jawa (Jakarta, Bandung, Surabaya).
3.      Pariwisata
Program Visit Semarang yang digagas Pemerintah Kota Semarang semenjak tahun 2010 merupakan salah satu upaya dalam membranding Kota Semarang sebagai Kota Pariwisata. Ditambah lagi gawe tahunan masyarakat Kota Semarang dalam rangka Hari Jadi Kota Semarang.
Wisata di Kota Semarang bisa dikategorikan menjadi beberapa macam jenis yaitu wisata alam, wisata religi, wisata sejarah, wisata belanja, dan wisata kuliner. Di bawah ini beberapa tempat wisata paling istimewa di Semarang :
1)      Kompleks Tugu Muda, Lawang Sewu, dan Museum Mandala Bakti.
2)      Pusat Belanja Simpang Lima dan Pusat Oleh-oleh Khas Semarang Jalan Pandanaran.
3)      Kawasan Kota Lama Semarang.
4)      Pantai Marina dan Pantai Maron.
5)      Masjid Agung Jawa Tengah dan Masjid Baiturrahman.
6)      Pagoda dan Vihara Watu Gong.
7)      Klenteng Sampoo Kong.
8)      Museum Ronggowarsito.
9)      Museum Rekor Jamu Jago dan Taman Tabanas.
10)  Kebun Binatang Mangkang Semarang.
Masih banyak lagi potensi pariwisata Kota Semarang yang masih bisa dikembangkan.
4.      Perguruan Tinggi Nasional
Universitas Diponegoro dan Universitas Negeri Semarang sebagai universitas negeri skala nasional berada di Kota Semarang. Ditambah lagi universitas swasta skala nasional seperti UNIKA Soegijapranata, UNISBANK, IKIP PGRI, UDINUS, UNISSULA dan masih banyak lagi memberikan peran yang sangat signifikan untuk Kota Semarang agar terus tumbuh dan berkembang dengan dukungan sumber daya manusia yang memadai.

Semarang sebagai kota industri, memiliki banyak UKM yang harus terus di-back up baik dari permodalan, pengembangan, pemasaran, dsb. Industri kecil dan menengah harus senantiasa berorientasi pada ekonomi kerakyatan. Batik Semarangan, lumpia, bandeng, wingko babat, industri olahan lainnya, bisa menjadi daya saing daerah dan meningkatkan pendapatan daerah. Pemerintah juga harus memperhatikan pengembangan pasar tradisional yang memiliki daya tarik dan daya saing terhadap pasar modern. Semuanya bisa diusahakan bersama asal ada sinergi yang baik dan harmonis dari masyarakat dan pemerintah. Pemerintah juga harus menyediakan pelayanan publik di berbagai bidang secara memadai, juga meningkatkan kualitas pelayanan publik, seperti hotel, perbankan, transportasi, kesehatan (rumah sakit), pendidikan, ruang pameran, tempat olahraga, dan lain sebagainya.

Inilah kisah kota kita, Kota Semarang tercinta...
Saya turut bangga dengan deretan pencapaian prestasi yang diperoleh Kota Semarang. Selama tiga tahun berturut-turut mendapatkan Adipura. Pada 2014 kemarin, Kota Semarang kembali mendapatkan Adipura kategori “Kota Metropolitan” berkat pengolahan 850 ton sampah. Luar biasa sekali! Kebersihan memang menjadi tantangan besar bagi seluruh daerah termasuk Kota Semarang karena memiliki wilayah yang sangat luas dan populasi penduduknya yang selalu bertambah. Semoga ke depan bisa terus ditingkatkan dengan deretan prestasi di berbagai bidang lainnya.
Pemerintah Kota masih kurang memerhatikan sektor Kebudayaan dan Pariwisata di Kota Semarang, walaupun sudah ada beberapa peningkatan. Tapi sayangnya, pengelolaan aset-aset budaya ataupun pariwisata masih sangat kurang, baik dari infrastruktur bangunan dan beragam fasilitas pendukungnya, juga promosi pariwisata yang tidak berjalan dengan baik. Hal ini bisa dilihat dari minimnya kegiatan kebudayaan di Kota Semarang. Infrastruktur bangunan pendukung kebudayaan kondisinya sangat memprihatinkan. Kita bisa lihat bersama, kondisi Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) yang kurang terawat.
Pembangunan tempat-tempat wisata di Kota Semarang tidak sebanding dengan semangat pembangunan mall-mall dan gedung-gedung pencakar langit. Padahal Semarang menyimpan aset-aset sejarah dan potensi pariwisata yang begitu fantastis.
Pemerintah bisa memulai dengan memperbaiki fasilitas transportasi pendukung, memperbaiki infrastruktur bangunan, mengadakan program perawatan secara rutin, dan melakukan promosi besar-besaran untuk mengundang wisatawan lokal, luar kota, luar pulau, bahkan wisatawan asing. Adanya bus wisata SI KENANG juga bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk mengenalkan tempat-tempat wisata di Semarang.

Bulatkan Tekad, Semarang Hebat
Sejahtera dan hebat tidak hanya dilihat dari kualitas fisik kotanya saja, Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas juga menjadi salah satu faktor yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Jadi, masih banyak PR untuk pemerintah dalam upaya mewujudkan SDM dan masyarakat Kota Semarang yang berkualitas.
Semarang banyak memiliki komunitas dan industri kreatif yang mampu ‘mengangkat’ nama dan citra positif Kota Semarang dari karya-karya yang mereka hasilkan. Sebut saja Komunitas Cah Semarang (KCS), Komunitas Blogger Semarang Loenpia.net, Komunitas Pecinta Sejarah Semarang Lopen, Komunitas Peduli Lingkungan, komunitas berbasis desain grafis, dan masih banyak lagi. Ada juga komunitas perempuan Semarang dan sekitarnya yang suka menulis khususnya menulis di blog yakni komunitas Blogger Gandjel Rel, yang tahun ini akan merayakan hari jadinya yang ke-4. Para anggotanya telah banyak menghasilkan karya dan prestasi dari aktivitas ngeblog mereka. Beragam komunitas ini jika dapat dikoordinasikan dengan baik (karena mungkin saat ini masih banyak yang bergerak sendiri-sendiri), pasti akan menghasilkan sesuatu yang dahsyat. Komunitas-komunitas ini bisa membantu menyumbangkan ide, urun rembug, serta menjadikan Semarang lebih dikenal lewat tulisan juga karya-karya mereka.

5 Srikandi Founder Gandjel Rel



Dengan kesungguhan, komitmen, kebersamaan, ikhtiar dan kerja keras selama ini dari semua komponen masyarakat, Kota Semarang terus menunjukkan perbaikan di berbagai bidang. Belajar dari masa lalu, membuka ingatan atas prestasi maupun penghargaan yang telah diraih bersama, mengevaluasi kelemahan dan kekurangan yang terjadi, untuk selanjutnya dijadikan titik awal membangun tekad, komitmen, dan kebersamaan dalam melakukan perbaikan serta percepatan program pembangunan di masa yang akan datang demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Bangga Kota Semarang
Introspeksi merupakan sebuah keniscayaan bahkan menjadi sebuah keharusan dalam mensyukuri dan memaknai perjalanan panjang Kota Semarang yang 2 Mei nanti berusia 472 tahun. Kota Semarang sudah tidak bisa dibilang kota muda. Seiring usia yang bertambah, Kota Semarang harus mampu bertumbuh dengan bijaksana, tumbuh dengan harmonis, terukur dan terencana.
Semoga para pemimpin dan semua warga Semarang mau bekerja lebih keras dari biasanya, berdoa lebih banyak dari biasanya, melakukan terobosan-terobosan baru, para pemimpin bisa lebih ‘merangkul’ masyarakat, mengambil langkah kebijakan yang lebih dahsyat sehingga bisa melipatgandakan proses dan hasil pembangunan, sehingga Kota Semarang mampu mengejar ketertinggalan. Semoga Kota Semarang benar-benar menjadi Kota ATLAS yang selalu Aman, Tentram, Lancar, Asri dan Sentausa. Semarang menjadi Kota Multitalenta yang Masyarakatnya Sejahtera. Aamiin.
Ini impian saya, juga impian kita semua.
#Semarangangenin




Saturday, December 08, 2018

DNA WRITING HOLIDAY #9

Saturday, December 08, 2018 1 Comments

ROADSHOW DNA 


Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Adik-adik, apa kabar? Ingin hari-hari LIBURANMU terisi dengan kegiatan yang super seru, bermanfaat, sekaligus bisa menambah ilmu dan teman baru? Kali ini ada kegiatan seru, nih!


T.E.M.B.A.L.A.N.G & B.A.N.Y.U.M.A.N.I.K-1
🗓 Senin-Selasa, 17-18 Desember 2018
🏡 Tempat :
SD Islam Pangeran Diponegoro
🎯 Alamat : Jl. Jatimulyo no.19 Banyumanik.


P.E.D.U.R.U.N.G.A.N
🗓 Rabu-Kamis, 19-20 Desember 2018
🏡 Tempat : Rumah Inspirasi Kak Aisy
🎯 Alamat : Jalan Taman Sendangsari 2 No.1, Rt 3 Rw 1, Kalicari, Pedurungan, Semarang


U.N.G.A.R.A.N
🗓 Jumat-Sabtu, 21-22 Desember 2018
🏡 Tempat :
Istana Kreatif KAK FATHIKA
🎯 Alamat :
Jalan Jati Raya No.26 Kalirejo, Ungaran Timur.

N.G.A.L.I.Y.A.N
🗓 Kamis-Jumat, 27-28 Desember 2018
🏡 Tempat :
Rumah Inspirasi KAK ZASKI
🎯 Alamat : Permata Puri, Jl.  Bukit Delima 3 Blok B3 no. 14, Ngaliyan.

⏰ Waktu: 09.00-12.00 WIB
〰➖〰➖〰➖〰➖〰
Ada 2 kelas setiap harinya...

KELAS "JUNIOR WRITER"
● #1 :
Asah Emosi dan Panca Indera untuk Menuangkan Ide dalam Menulis Cerita
● #2 :
Aku Belajar Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen
➖➖➖➖➖➖➖➖➖

KELAS "CREATIVE KIDS"
● #1 :
Quilling Creativa
(kreasi paper quilling dg media telenan)
● #2 :
Flanella Creativa
(kreasi mozaik flanel dg media totebag berbahan kanvas)

✏✏✏✏✏✏✏✏✏

💌Terbatas untuk 10 anak/kelas

💸 Biaya pelatihan :
150.000/hari

🛍 Fasilitas : perlengkapan pelatihan, doorprize, dll.

📲 Info dan Pendaftaran :
SMS/WA : 085647122033

Atau langsung klik : 
http://bit.ly/DaftarDNAWritingClub

Facebook : Norma Keisya Avicenna
Instagram : @keisyaavicenna

Info lengkap
PROFIL DNA WRITING CLUB bisa klik :
http://www.keisyaavicenna.com/2016/11/dna-writing-club.html
http://www.keisyaavicenna.com/2018/12/creative-writer-wanna-be.html

Atau...
#dnawritingclub
#dnawritingholiday

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Thursday, December 06, 2018

Creative Writer Wanna Be...

Thursday, December 06, 2018 0 Comments


  • Prestasi Murid DNA Writing Club
    1.      Finalis Mewakili Provinsi Jawa Tengah di Apresiasi Sastra Anak SD 2013 (KPCI/Konferensi Penulis Cilik Indonesia 2013)
    2.      10 Naskah terbaik KKPK Juice Me Dar! Mizan “Aku dan Pengalaman Lucu” (diterbitkan dalam bentuk buku)
    3.      10 Naskah terbaik KKPK Juice Me Dar! Mizan “Aku dan Indonesia” (diterbitkan dalam bentuk buku)
    4.      10 Naskah terbaik KKPK Juice Me Dar! Mizan “Aku dan Impianku” (diterbitkan dalam bentuk buku)
    5.      Delegasi Terpilih Konferensi Anak Indonesia 2014 “Aksi Kecil Hidup Bersih” dari Bobo
    6.      Finalis Mewakili Provinsi Jawa Tengah di Apresiasi Sastra Anak SD 2014 (KPCI/Konferensi Penulis Cilik Indonesia 2014).
    7.      Juara Favorit Lomba Mengarang kategori SD Children Helping Children Tupperware 2015
    8.      Delegasi Terpilih Konferensi Anak Indonesia 2015 “Aku dan Kotaku” dari Majalah Bobo
    9.      Finalis Mewakili Provinsi Jawa Tengah di Apresiasi Sastra Anak SD 2015 (KPCI/Konferensi Penulis Cilik Indonesia 2015)
    10.  Juara 6 Lomba Menulis Cerita (LMC-SD) 2015
    11.  Pemenang Utama (Juara 1) Lomba Penulis Cilik Hari Kesehatan Nasional 2015.
    12.  Finalis ARKI 2015 (Akademi Remaja Kreatif Indonesia) 9-12 Desember 2015.
    13.  Juara 1 Lomba Menulis Cerpen Majalah CILUKBA
    14.  Juara Harapan 1 Lomba Menulis Puisi Majalah CILUKBA
    15.  Finalis ARKI 2016 (Akademi Remaja Kreatif Indonesia) Oktober 2016
    16.  Juara 1 Lomba Menulis Surat dalam rangka Hari Santri
    17.  Delegasi Terpilih Konferensi Anak Indonesia 2016 “Aku dan Jendela Dunia” dari Majalah Bobo
    18.  Finalis Mewakili Provinsi Jawa Tengah di Apresiasi Sastra Anak SD 2016 (KPCI/Konferensi Penulis Cilik Indonesia 2016)
    19.  Finalis Mewakili Provinsi Jawa Tengah di Apresiasi Sastra Anak SD 2017 (KPCI/Konferensi Penulis Cilik Indonesia 2017)
    20.  Cerita dimuat di Kompas Anak : Fathiyah, Haikal, Kayana.
    21.  Puisi dimuat di Koran Suara Merdeka : Azfa.
    22.  Cerita pengalaman dimuat di Arena Kecil-Majalah BOBO : Meyza.
    23.  Cerita pengalaman dimuat di Kampung Permata-Majalah UMMI : Hanun.
    24.  Kontributor artikel remaja di web “The Jakarta Post” : Alifia.
    25.  Finalis Mewakili Provinsi Jawa Tengah di Festival Literasi Nasional 2018 kategori Lomba Menulis Cerpen
    26.  Juara 2 Lomba Menulis Cerpen tingkat Kota Semarang

    Buku Karya Murid DNA Writing Club
    1.      Buku Kumpulan Cerpen DNA WRITING CLUB “Dongeng Nyentrik Alesha”.
    2.      Buku Kumpulan Cerpen PECI Indiva “Janji 1000 Bakau”
    3.      Buku Kumpulan Cerpen PECI Indiva “Hafidzah Cilik”
    4.      Buku Kumpulan Cerpen PECI Indiva “Impian Mila”
    5.      Buku Kumpulan Cerpen PECI Indiva “Mahkota Surga untuk Ayah”
    6.      Novel Fantasteen “Illuminate It”
    7.      Buku Kumpulan Cerpen PECI Indiva “Teman Hingga ke Surga”
    8.      Buku Kumpulan Cerpen PECI Indiva “Guruku Superhero”
    9.      Buku Kumpulan Cerpen PECI Indiva “Merapi Tak Pernah Ingkar Janji”
    10.  Buku Kumpulan Cerpen PECI Indiva “Keajaiban Al Qur’an”
    11.  Buku Kumpulan Cerpen PECI Indiva “Kemenangan di Balik Kekalahan”
    12.  Buku Kumpulan Cerpen PECI Indiva “Sajadah untuk Ayah”
    13.  Buku Kumpulan Cerita Seram (Tiga Ananda, 2015)
    14.  Buku Sepatu Melayang (Dar!Mizan)
    15.  Buku Gedung Seribu Pintu (Dar!Mizan)
    16.  KKPK Class Vol. 20 “The Journalist School”
    17.  KKPK Class Vol. 8 “Pesta Sekolah”
    18.  KKPK Class Vol. 10 “The Real Winner”
    19.  KKPK Komik Next G “Bosan Belajar”
    20.  KKPK Komik Next G “My Naughty Brothers”
    21.  KKPK Komik Next G “Perpustakaan Misterius”
    22.  KKPK Semangat Baru Lintang
    23.  Buku Kumpulan Cerpen PECI Indiva “Bunda di Sepertiga Malam”
    24.  Beberapa buku sedang proses terbit

Thursday, November 08, 2018

PENULIS ADALAH MANTU IDAMAN SEPANJANG MASA

Thursday, November 08, 2018 0 Comments



Sabtu-Ahad kemarin (20-21 Oktober 2018), aku mudik ke kampung halaman, Wonogiri tercinta. Dua bulan lalu, rumah yang menjadi saksi beragam peristiwa dalam perjalanan hidupku Allah izinkan untuk direnovasi meski belum selesai 100%. Aku kumpulkan kembali puzzle-puzzle kenangan yang sempat aku dokumentasikan dalam catatan harianku. Hingga akhirnya, tanganku memegang buku bersampul Doraemon dan kubuka lembar demi lembarnya. Sampailah pada judul di atas dan kenangan tentang Keluarga Pelangi pun berkelebat memenuhi memori otakku. Aku hadirkan kembali wajah-wajah istimewa yang pernah berjuang bersama dalam merangkai aksara hingga menjadi kata yang bermakna dan kalimat yang berdaya. Satu per satu dari mereka pun kini telah melahirkan buku, buah dari semangat juang dalam belajar dan berlatih sejak 2011, kala itu. Ah, ingin rasanya bisa belajar dan berkumpul kembali dengan mereka secara fisik. Meski sampai detik ini pun kami masih saling sapa lewat dunia maya.
Izinkan jemari ini menuliskan kembali peristiwa yang berkaitan dengan judul itu. Judul yang sangat menginspirasi kami, untuk menjadi seorang penulis sekaligus mantu idaman. Hehe.
[*]

Sabtu, 19 Februari 2012
Alhamdulillah, ada yang istimewa hari ini…
Hm, barakallahu untuk Babe dan Ibuk tersayang. Hari ini adalah hari milad pernikahan Babe dan Ibunya SUPERTWIN dan Aa’ Dodoy ke-31. Semoga senantiasa rukun, kompak, menjadi keluarga yang sakinah, mawwadah, warohmah. Selalu bersama hingga ke syurga-Nya. Aamiin Ya Rabbal ‘alamiin.

Istana KYDEN juga semakin ramai karena SUPERTWIN lengkap. Dari pagi kita sudah disibukkan dengan berbagai aktivitas. Banyak moment istimewa yang akan terjadi di Istana 5 Cinta. Uhuy…
Sekitar jam 09.30 rombongan Keluarga SAMARA-nya Nung di Solo datang. Yupz, hari ini KYDEN mendapatkan kunjungan istimewa dari Keluarga Pelangi. Halah, meski pakai adegan nyasar, keremphongan kalian teteup saja ugal-ugalan. Ada ponakan tersayang Ayu’, cucumut Diah Cmut, Mbak Eka, Kang Casofa Fachmy, Mas Alib, si imut Isa, Nunu, Danar, Mas Tyo, dan pak sopir jadi rombongan satu mobil. Mas Cowie nyepeda sendiri.
Alhamdulillah, Pelangi disambut dengan hangat di Istana 5 Cinta, Mas Dodoy sibuk ngecet pintu dan bikin tulisan nomor rumah. Babe dan Ibuk pun menyempatkan membersamai obrolan ramah tamah Keluarga Pelangi. Saling memperkenalkan diri dengan sangat uwuh sekali.
Adegan paling haru pas ada sesi potong kue milad pernikahan Babe dan Ibuknya SUPERTWIN, hadiah terindah dari Pelangi. Wow, hikshiks… bikin haru nih! Terus ada pengumuman kalau salah satu putrinya Babe Insya Allah bukan depan akan melangsungkan akad nikah (Mbak Thicko-red). Hihi… langsung deh ada adegan “gembrebeg”. Mehehehe…
Aksi Pelangi pun semakin heboh tatkala ada adegan foto bersama lanjut makan siang bersama di kawasan objek wisata Waduk Gajah Mungkur, tepatnya di warung nila bakar Moro Seneng. Seruuu bangeeet! Sorenya Babe ngebawain mereka si ngaaak, angsa yang telah tumbuh dewasa peliharaannya Babe. Hadeuh, makin remphong dah… Hahaha.
Hari pun ditutup dengan guyuran hujan yang sangat deras… Syahdu dan melagukan rindu.
[*]
Hahaha. Teman-teman yang baca catatan di atas, pasti sempat roaming dengan beberapa keanehan bahasanya. Tapi itu, adalah bahasa gaul ala anak-anak Pelangi. Semacam mehehehe, gembrebeg, uwuh, dll. Sampai kita dulu sempat nyusun kamusnya. Wkwkwk.
Catatan di atas sebenarnya kurang begitu mewakili judul, yes… Tapi apa sih yang nggak buat Pelangi. Haha. Maksa! Intinya, tulisan di atas mengingatkanku pada adegan kumpul-kumpul Pelangi saat main ke Wonogiri sekaligus jelang pernikahan Mbak Thicko. Waktu itu kan banyak anggota Pelangi yang memang sudah cukup umur untuk segera memutus mata rantai kegalauan dan kejombloan mereka. Alhasil, setelah hari itu, jargon “Penulis adalah mantu idaman sepanjang masa” menjadi semangat yang terus kami kobarkan setiap saat. Bahwa dengan menulis bisa menjadi salah satu jalan juang kami untuk menjemput rezeki. Bahwa dengan menulis bisa menjadi salah satu cara kami mensyukuri segala kenikmatan yang telah Allah beri. Bahwa dengan menulis bisa menjadi salah satu jalan kami menjadi mantu idaman, syukur-syukur ada yang dipertemukan jodohnya lewat ‘jalan juang’ ini. Bahwa dengan menulis bisa menjadi salah satu ikhtiar kami untuk menjadi sebaik-baik manusia.
Akhirnya, makna hakiki dari sebuah kesuksesan adalah terletak pada proses yang dijalani dan bukan pada apa yang diraih. Kita hanya melihat kesuksesan seseorang ketika ia telah mencapai tujuannya dan sangat jarang kita melihat proses seperti apa yang ada di balik kesuksesan yang diraihnya. Orang-orang sukses pada umumnya adalah orang-orang yang mau mengambil resiko dan berani menghadapi kegagalan. Orientasi awal mereka dalam melakukan suatu tindakan bukanlah pada hasil melainkan pada proses yang dilakukannya.
Semua itu butuh proses dan proses mensyaratkan waktu. Butuh rasa cinta untuk totalitas mencintai KESABARAN. Ya, SABAR! Sabar dengan apa yang tengah kita perjuangkan, syukur dengan apapun yang telah kita dapatkan…

Teruslah berpendar dalam goresan warna penuh cinta, Pelangiku…

Di sini…kita pernah bertemu
Mencari warna seindah PELANGI
Ketika kau mengulurkan tangamu
Membawaku ke daerah yang baru
Dan hidupku kini ceria…
Kini dengarkanlah… dendangan lagu tanda ingatanku
Kepadamu, teman…agar ikatan ukhuwah kan bersimpul padu…
(untuk selamanya…)
UNTUKMU TEMAN (Brothers)

Keisya Avicenna, 24 Oktober 2018


CATATAN LANGIT

Thursday, November 08, 2018 0 Comments




Langit masih saja berkeringat saat pelepah malam mulai menjelma fajar…
Waktu Subuh yang mengalir sebelum malam berakhir
Sang muadzin bersenandung syahdu…
Menampar mimpi-mimpi para pemboros waktu
Pengingat ‘tuk segera terjaga dan mengambil air wudhu
Bermunajat sebelum pagi membuka hari

Saat tiba waktu Dhuha…
Embun perlahan mengering di hamparan rerumputan
Di kening sajadah kupungut pecahan doa
Ada yang menderas di jiwa, dalam harap dan pinta…

Saat jiwa tak lagi mengenal lelah lembaran hari yang berlarian
Saat itu pula bersemayam sebuah keyakinan:
Tak perlu lagi bertanya tentang catatan langit!
Karena pena telah diangkat
Catatan telah mengering
Takdir telah dituliskan!

Di altar langit nanti malam, kembali kubentangkan harapan…
Bulan kan menghiburku dengan senyuman
Bersama gemintang yang berkerlip nan rupawan

“Pada akhirnya segala cinta, cita, harapan maupun impian akan tertuju pada satu titik. Membentuk sebuah oase dimana segala harapan terkumpul. Berharap Sang Pemilik akan selalu menuntun, memberi petunjuk jalan pada satu irama kehidupan yang sebenarnya, pada satu cinta yang sesungguhnya, pada satu irama kehidupan yang hakiki.”

Tuesday, May 08, 2018

[Jurnal Syukur#2] KELUARGA BARU DNA

Tuesday, May 08, 2018 0 Comments
Selasa, 8 Mei 2018

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
.
.
Bulan April kemarin, DNA Writing Club membuka lowongan bagi siapapun yang ingin bergabung menjadi mentor DNA. Alhamdulillah, tahap pertama ada 6 kakak-kakak calon mentor yang mendaftar. Pertemuan perdana tahap 1 sudah terlaksana akhir April kemarin. Tahap kedua, di bulan Mei ini, ada 5 yang mendaftar. Pertemuan calon mentor DNA terlaksana hari ini di markas DNA Banyumanik jam 16.00. Ada 5 kakak-kakak yang mendaftar, semuanya dari UIN Walisongo. Namun, hanya 3 yang bisa hadir.
.
.
Lowongan menjadi mentor DNA kami buka, mengingat semakin banyaknya permintaan untuk membuka markas DNA di beberapa titik. Sementara ini yang sudah berjalan ada 2 yaitu DNA markas Banyumanik dan DNA markas Klipang (tiap hari Rabu). Sebenarnya tiap Selasa sore juga ada rencana membuka kelas DNA markas Meteseh. Tapi karena belum memenuhi kuota (syarat kelas dibuka, minimal ada 5 anak), jadi yang markas Meteseh sementara ini masih pending, nunggu kuota terpenuhi dulu demi efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program-program pembelajaran dan pengajaran sesuai kurikulum di DNA Writing Club.
.
.
Bersyukurnya hari ini, saya dapat bertemu dengan 3 mahasiswi yang begitu semangat untuk mengasah kompetensi diri sekaligus menambah wawasan dan pengalaman. Ada sesi motivasi singkat bersama Direktur DNA (alias abinya Dzaky) tentang visi dan misi DNA sekaligus planing-planing ke depan... "para mentor nanti mau diapain sih, apa yang bakal didapat, dll..."
.
Abinya Dzaky selalu mengatakan, kalau beliau memetakan potensi istrinya itu ada 2 : mengajar dan menulis. Maka, beliau dulu meminta saya resign dari pekerjaan kemudian mendirikan CV DNA CREATIVE HOUSE untuk saya kelola. Beliau pun selalu menegaskan kalau ingin anak-anaknya kelak diasuh dan dididik oleh ibunya sendiri, bukan orang lain. Maka dari itu, istri tetap boleh bekerja, tetap boleh berpenghasilan sendiri, tetap boleh aktualisasi diri, dan menjadikan rumah sebagai kantor, sebagai laboratorium kreativitasnya. Alhamdulillah, tujuan suami saya ini memang gue banget. Saya memang tipikal orang yang gak mau terikat dengan aturan atau bekerja untuk orang lain dalam waktu tertentu. Dapat tawaran mengajar di sebuah SDIT pun saya tolak karena itu bukan saya banget yang harus menjalani rutinitas, hmm... Pokoknya saya suka yang "lompat-lompat" alias "unpredictable" gitu-gitulah. Hehe. Opo sih? ^_^
.
.
Terima kasih Ya Allah.
Hari ini saya belajar banyak dan banyak belajar. Bonus tambah kenalan baru dan relasi.
DNA-ku, banyak impian yang melangit bersama doa-doa terbaikku untukmu...

[Jurnal Syukur#1] LANGKAH-LANGKAH CINTA

Tuesday, May 08, 2018 0 Comments
Alhamdulillah...
Rasanya baru kemarin kamu nendang-nendang perut Umma, raja kecilku. Rasanya baru kemarin kamu turut andil menciptakan rasa yang begitu luar biasa sebagai tanda kamu ingin segera mengukir sejarah di dunia ini, bertemu Umma dan Abi. Kami yang telah menantimu selama 44 bulan ditambah 9 bulan dalam rahim Umma. Hingga tanggal 17.03.17 Allah izinkan kami untuk mendengarkan tangis pertamamu.

Dzaky Naufal Abdurrahman. DNA. Nama yang kami berikan untukmu. Nama yang sarat harapan juga doa. Dan kini, 13 bulan usiamu. Kamu tengah asyiknya belajar berjalan. Betapa takjubnya Ummamu ini Dzak... Allah izinkan secara langsung melihat tumbuh kembangmu setiap saat, setiap hari. Setiap detik Umma belajar dan kamu pun juga belajar. Ah, semoga kita selalu jadi tim yang solid ya, Raja Kecilku...
.
.
Di 13 bulan ini, pertama kalinya kamu mulai lancar tertatih melangkahkan kaki kecilmu. Setapak demi setapak. Sesekali tubuhmu belum seimbang. Ambruk. Berdiri lagi. Tertatih lagi. Rambatan tembok, meja atau benda yang bisa kamu jadikan pegangan. Tanpa rasa lelah. Tanpa keluhan. Semua tampak kamu lakukan dengan hati riang. Itu tampak dari celotehmu yang tak henti. Celotehmu yang terdengar lucu meski Umma kadang nggak paham apa yang kamu maksud. Hehe.
.
.
Terima kasih, Raja Kecilku.
Darimu Umma belajar untuk terus semangat, untuk terus bangkit membuang rasa malas, untuk terus menciptakan langkah dan jejak terbaik. Langkah-langkah penuh cinta, yang semoga terus bermakna dan selalu dalam naungan ridhoNya.
.
.
Terima kasih Ya Rabb.
Hari ini terasa sangat istimewa.

Senin, 7 Mei 2018

Monday, March 12, 2018

DIARY SYUKURKU

Monday, March 12, 2018 5 Comments

“Enggak perlu iri dengan kemudahan yang didapatkan oleh orang lain, Sayang. Kalaupun mau iri, irilah pada mereka yang bisa bertahan dalam kesulitan. Kemudahan bisa dimiliki siapa saja. Allah yang Maha Adil sudah menjatahkan kita kemudahan di urusan yang berbeda-beda. Mungkin dalam hal ini, itu memang bukan jatah kamu untuk mendapatkannya. Hidup ini berputar kan, begitu juga dengan kemudahan dan kesulitan. Kitanya aja yang suka lupa, makanya suka ngeluh kalau dikasih kesulitan. Padahal kesulitan dan kemudahan itu adalah keniscayaan dalam hidup. Selalu akan kita temui. Hanya menunggu giliran saja. Kalau enggak dikasih kesulitan, gimana caranya kita belajar sabar, gimana bisa kita menjadi kuat. Kesabaran dan kekuatan itulah yang akan didapatkan oleh mereka yang bisa bertahan dalam kesulitan, bukan mereka yang bersuka cita dalam kemudahan."
"Percayalah, Allah selalu berpihak pada orang-orang yang sabar, Sayang. Jadi bersabarlah atas segala kesulitan, sabar dengan sebaik-baiknya kesabaran, niscaya Allah akan memaniskan akhirnya. Kalaupun kita diberi kemudahan, cukup kita simpan dalam ruang syukur kita saja, sebagai ungkapan terimakasih atas kebaikan dan pertolangan Allah. Atau jika berkesempatan, terjemahkanlah terimakasih itu dengan turut memudahkan urusannya orang lain.”___ Serial Ayah-Bunda, Nazrul Anwar

Plak! Serasa tertampar dengan 2 paragraf di atas yang tanpa sengaja aku temukan di folder “BANK INSPIRASI”. Sebagai manusia –memang manusiawi- sekali ketika muncul rasa iri atas pencapaian orang lain –tanpa mungkin kita melihat berdarah-darahnya perjuangan mereka sebelumnya. Terkadang rasa itu masih suka muncul, merasa rumput tetangga lebih hijau. Ya, karena hakikat hidup itu kan sawang-sinawang. Ketika rasa itu muncul, diri ini akan –memaksakan diri- untuk tertunduk diam dalam lantunan istighfar. Ah, ini karena aku kurang bersyukur. Padahal begitu banyak nikmat dan rezeki yang telah Allah karuniakan padaku sampai detik ini.

Dan inilah diary syukurku…
==============================================
Jumat, 9 Maret 2018
Hari ini aku sangat bersyukur karena…

Aku diberikan kesempatan untuk on air di sebuah radio dengan penyiar yang cukup ngehits, Kak Odi dan Kak Febi. Yups, di Imelda FM 104.4. Aku, Kak Septi, Nala, dan Bu Farida diberikan waktu 1 jam untuk sharing tentang DNA WRITING CLUB. Rasanya senang sekali.
Aku mendapatkan kesempatan ngomong pertama kali, menceritakan apa itu komunitas DNA WRITING CLUB juga sejarahnya. Selanjutnya Kak Septi, selaku mentor DNA (hayo,  apa bedanya tentor dengan mentor?) berbagi pengalamannya saat menghadapi anak-anak dan mendampingi mereka untuk berkarya. Sedangkan Nala bercerita tentang betapa asyiknya dia belajar menulis di DNA hingga akhirnya bisa melahirkan sebuah buku yang diterbitkan dan bisa dibaca banyak orang. Bu Farida pun memberikan testimoni yang luar biasa untuk DNA. Kurang lebih, Bu Farida menyampaikan ini,

“Sebelum gabung di DNA, anak saya memang suka nulis, tapi nggak tahu mau diapain tulisan itu. Maklum, mamanya awam dunia tulis menulis. Setelah gabung dengan club DNA, jadi tahu proses menulis yang benar, terus dikirim ke penerbit sampai menghasilkan sebuah buku. Yang pasti, dengan gabung DNA, benar-benar membantu meningkatkan kepercayaan diri anak karena secara nggak langsung potensi anak jadi makin terlihat. Bahkan salah satu psikolog di Surabaya –yang menangani Nala-, waktu itu mengatakan bahwa kegiatan menulis yang diikuti Nala bersama komunitas ini secara tidak sengaja menjadi salah satu terapi buat Nala. Nala mempunyai gangguan belajar spesifik (disleksia). Sehingga kekurangan dalam menulis dan menyusun kalimat sekarang ini jadi lebih baik. Selain itu, dengan bertemu teman-teman di komunitas dan pengungkapan perasaan lewat tulisan juga membantu Nala mengurangi kecemasannya.”

Masya Allah, terharu rasanya mendengarkan penuturan Bu Farida. Dengan testimoni seperti itu membuat diri ini semakin terlecut semangatnya untuk menjadikan DNA sebuah komunitas yang lebih baik bahkan semoga lebih bermanfaat lagi ke depannya. Selain itu, ada juga testimoni dari Bu Dhian –yang dikirim via WA ke Imelda-. Bu Dhian ini mamanya Khansa. Khansa adalah murid pertama DNA. Khansa pun turut andil dalam “membesarkan” nama DNA.
“Alhamdulillah, menemukan wadah bernama DNA WRITING CLUB, untuk mengasah kemampuan menulis Khansa. Dengan Bu Norma, Khansa menemukan tempat bertukar pikiran sehingga bisa menuangkan idenya dengan lancar dalam sebuah cerpen dan novel. Semangat berkarya penulis cilik hebat!”
Ya, Khansa dan Bu Dhian menjadi saksi bagaimana kami berkolaborasi dalam sebuah perjuangan. Bahwa berdiri dan berkembangnya DNA tidak bisa terlepas dari peran orang tua sebagai sebuah “support system” yang memiliki andil besar membangun budaya literasi di rumah.

Oh ya terima kasih untuk Kak Febi, Kak Odi, dan Tim Imelda FM yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk on air. Sukses selalu buat semuanya.

Ya Rabb, betapa kerennya hari ini…

Betapa istimewa hari-hari yang telah Engkau rancang untuk hamba-Mu ini. Alhamdulillah. Segala puji bagi-Mu. Dan tak lelah diri ini mengeja pinta semoga amanah-amanah baru di DNA, Engkau berikan hamba kemampuan dan kemudahan untuk menunaikannya. Aamiin.



Mejeng bersama sebagian karya anak-anak DNA WRITING CLUB

Foto dulu sebelum on air

DNA



Top of Form