Jejak Karya

Jejak Karya

Saturday, January 08, 2011

A PLACE TO BE ALONE [“Bheyngidhi Lehekhi”]

Saturday, January 08, 2011 0 Comments



Pada suatu senja yang memerah…
Kutengadahkan kepala
Menantang langit
Bertanya pada hembusan angin senja
Mencoba menangkap pesan yang masih samar

Senja menuntunku tuntaskan rasa rindu
Pada camar yang terbang kembali ke sarang
setelah menjelajah alam seharian
Pada mentari yang tlah tunaikan tugas sepanjang hari
Pada malam yang tak lama lagi bertandang
Pada bintang yang kan terang berpijar

Keremangan senja selipkan sejuta hampa rasuki jiwa…
Lirih terdengar hembusan sang bayu berbisik di telingaku
Ia kabarkan padaku tentang “bhebhenyodhad nad labhiny ngidhanyabhinyapay”…
Terima kasih angin senja, jawabku :
“sinyadhpay bhad gapthu ngathad leyekhathi cayciha…”

Pintaku pada senja, tetaplah merona dalam cinta
Meski kau hadir hanya sebentar saja…

[Keisya Avicenna, 6 Januari 2010 @Ruang Kelas UNY GO Monginsidi 16:50 WIB (menunggu para siswa mengerjakan tes matematika dasar), saat diri merasakan akan ada’kejutan’ hari ini dan ternyata kuatnya perasaan itu tak bisa dibohongi…Ya Rabb, terima kasih untuk ‘kejutan’ itu…wahai diri, belajarlah untuk IKHLAS!!! Tidak hanya sekedar lisan, tapi juga hati… ^^v. CUKUP BAGIKU ALLAH SWT!!!]


“Sendiri menyepi…..tenggelam dalam renungan
Ada apa aku…seakan ku jauh dari ketenangan…
Perlahan kucari, mengapa diriku hampa
Mungkin ada salah, mungkin ku tersesat,
Mungkin dan mungkin lagi…

Oh Tuhan aku merasa…. sendiri menyepi..
Inginku menangis….. menyesali diri,
Mengapa terjadi???
Sampai kapan ku begini…resah tak bertepi
Kembalikan aku pada cahaya-Mu, yang sempat menyala
Benderang di hidupku….”
(‘Sendiri Menyepi’…EDCOUSTIC)

UNTUK MAS DHODY ARIYANTO (7 Januari 1982)

Saturday, January 08, 2011 0 Comments




Lilin kecil menyala disini
Kuredupkan kembali
Kupanjatkan doa tulus dan suci
Kuingat hari ini ultahmu

Usiamu semakin dewasa
Dimasa remaja yang ceria (dah gak remaja lagi dink…iya kan boy???hehehe…)
Bunga-bunga ditaman hatiku
yang tumbuh indah wangi kasih
Hanya kupersembahkan untukmu

Selamat ulang tahun ku ucapkan
Sambutlah hari indah bahagia
Selamat ulang tahun untuk kamu
Panjang umur didalam hidupmu

Trimalah kadoku buat kamu
Yang kupersembahkan lewat laguku ini

********
Dentingan waktu kian cepat saja berlalu
Hidup pun terus berjalan, tanpa sanggup kita hentikan
Obati segala luka yang ada, gantilah dengan senyum penuh ceria
Dalam hangatnya cinta, dalam lembutnya balutan kasih sayang
Yang telah Tuhan ajarkan pada kita dalam meniti kehidupan

Angin berhembus senandungkan melody syahdu
Rona hangat sang mentari melengkapi kebahagiaanmu di hari ini
Indahnya kisah tercipta, di usia yang semakin dewasa
Yakinlah, Tuhan telah menyiapkan skenario terindah untuk hidupmu
Angan dan mimpi semoga bisa diwujudkan dengan penuh kesungguhan
Nikmati setiap perjalanan tuk kumpulkan bekal hadapi kehidupan yang kekal
Tak peduli onak dan duri yang terbentang di hadapan
Optimislah, karna kebahagiaan di masa depan akan segera kau jelang…

********
SELAMAT HARI LAHIR, MAS DHODY!!!!
Mas, terima kasih untuk kata- kata dan semua nasihat tulus yang kamu ajarkan kepadaku bahwa hidup adalah senyuman tulus tanpa mengeluh, jalani semuanya tanpa paksaan, menjadi diri sendiri sesuai yang kita inginkan,
dan berani untuk berkata tidak jika diperlukan
serta tidak menggantungkan hidup dengan belas kasihan…

Mas, kita sama - sama berjuang dengan waktu
dan berharap mimpi - mimpi kita kan terwujud
semoga kita menjadi orang - orang yang sukses
dan mampu membahagiakan keluarga kita…KYDEN tercinta!!!!

Love U, Boy!!!!
Kamulah LELAKI KEDUA YANG MENCINTAIKU!!!!
[Keisya Avicenna, 7 Januari 2011…aku sangat mencintaimu karena Allah, boy….]

Friday, January 07, 2011

Kakanda

Friday, January 07, 2011 0 Comments
Masih teringat cerita bunda…

Saat itu, bunda memintamu menjaga kami, dua saudari kembarmu yang waktu itu masih bayi (mungkin baru akan berumur setahun). Bunda mandi. Dan kau dititahkan bunda untuk menjaga kami. Saat kami terjaga, kau pegangi dua botol susu dan meminumkan susu di dalamnya ke kedua bibir mungil kami. Kau pegang botol susu itu di tangan kanan dan kirimu. Kau duduk di tengah-tengah kami yang berbaring di kanan-kirimu. Kau julurkan kedua tanganmu sampai kami bisa menyedot susu dari botol yang kau pegang. Betapa sayangnya engkau pada kami… Mungkin karena mengantuk, kau tak sadar bahwa kami sudah kenyang dan tak mau lagi meminum susu itu. Tapi kau tak beranjak melepaskan kedua botol susu itu dari mulut kami. Kau tertidur dalam posisi duduk dengan tangan masih memegang botol susu itu. Alhasil, susu itu berceceran di sekitar mulut kami… untungnya bunda tahu… sehingga kami tidak tersedak… Ahh… masa kecilku begitu indah bersamamu… Masih teringat jelas dalam ingatanku akan saat-saat itu…

Kedewasaanmu, kesederhanaanmu, kekonyolanmu, rasa tanggung jawabmu…

Abangku… betapa aku sangat mencintaimu

Teramat sangat…

Selamat hari lahir….

Semoga kau mendapatkan apa yang kau inginkan

Tambah sholeh ya … karena kau adalah panutanku

Lancar rezeki


Tambah bakti sama bapak ibu..

Tambah sayang sama dua saudari kembarmu… :D

AAMIIN YA RABBAL ‘ALAMIIN…

Kau adalah laki-laki terhebat kedua yang kupunya (kenapa yg kedua??? Yang pertama jelas babe tersayang dung!!! ^^)

Jakarta, 070111

Adikmu yang semakin mencintaimu… dan saat ini sedang merindukanmu…. dengan SANGAT!

Terima kasih untuk segalanya…

Aisya Avicenna

Thursday, January 06, 2011

GAYA HIDUP SEORANG MUSLIM

Thursday, January 06, 2011 0 Comments
“Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, beramal sholih, seraya berkata ‘sesungguhnya aku termasuk kaum muslimin (yang berserah diri kepada Allah)’, tidaklah sama antara kebaikan dan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang diantara kamu dan dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.”
(Fushilat: 33-34)


Menjadi sholih/ah adalah keniscayaan bagi setiap muslim. Apalagi yang mengaku sebagai aktivis dakwah. Jika aktivis dakwah bukanlah seorang ahli kebaikan, sangat mustahil bisa merubah masyarakat menuju kondisi yang lebih baik. Faqidu syai’i la yu’thi ghoirohu ‘jika tidak memiliki apa-apa, niscaya tidak akan bisa memberikan kontribusi apapun pada orang lain. Begitupun jika seorang aktivis dakwah hanya mengajak tanpa qudwah dirinya, maka dakwahnya hanya menyentuh sisi kognitif saja (knowledge), padahal sisi afektif (hati/iman) adalah point terpenting dalam dakwah. Ingatlah akan firman Allah: “wahai orang-orang yang beriman, mengapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (As-Shaf: 2-3)

Untuk menuju pribadi yang sholih, perlu dilakukan sebuah rekayasa diri (tarbiyah dzatiyah) yang akan memotivasi ruh kita untuk senantiasa melakukan perbaikan-perbaikan diri. Saya berpendapat bahwa tarbiyah dzatiyah dan tarbiyah jamaah adalah ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan, apalagi mengingat keterbatasan manusia adalah makhluk yang sangat lemah dan mudah labil. Adanya tarbiyah jamaah (liqo/halaqoh) adalah back-up tarbiyah yang akan memacu komitmen tarbiyah dzatiyah, begitupun sebaliknya, tarbiyah jamaah tidak akan terwujud jika seorang muslim tidak memiliki keinginan untuk mengakselerasi ketaqwaannya.
Terwujudnya masyarakat madani pada zaman Rasulullah tidak terlepas dari bagaimana Rasulullah mendidik para sahabatnya sehingga mereka hidup dalam naungan Islam dan berjuang untuk kepentingan Islam. Madrasah pertama dalam kerasulan Rasulullah SAW adalah aktivitas kajian rutin yang diselenggarakan oleh Rasulullah dan para sahabatnya (al-sabiqunal awalun) di rumah Arqam bin Abil Arqam sebagai bentuk pegajaran dan pembinaan Islam pada saat itu.

Satu demi satu manusia di sekeliling Rasulullah berubah, mereka mengalami proses rekonstruksi (pembangunan ulang visi dan pandangan hidup). Itu menjadi awal perubahan besar yang terjadi dalam skala kepribadian mereka, sehingga mereka mampu membentuk masyarakat Islam pertama di dunia. Subhanallah. Beberapa prinsip yang harus dipegang untuk dapat menyerap Islam dalam kepribadian seseorang:

1. Hidup dengan misi yang agung, seorang muslim harus memiliki tujuan dan visi misi yang jelas dalam hidupnya. Hidup bukanlah aliran sungai, yang hanya mengalir begitu saja mengikuti arus yang ada. Seorang muslim harus mampu membentuk arus sendiri sehingga ia tidak terjebak dalam arus yang menyesatkan.
2. Hidup yang terarah sehingga terhindar dari kemungkinan disorientasi dengan memahami konsep diri yang jelas dan mengetahui model manusia muslim yang ideal. Dalam hal ini setiap muslim dituntut untuk memahami bahwa Islam merupakan sesuatu yang dapat dijadikan bingkai kepribadian seorang muslim.
3. Hidup yang bermutu tinggi. Miliki cita-cita yang besar, karena cita-cita yang besar akan menentukan besarnya usaha dan pengorbanan yang akan diberikan untuk menggapainya. Tujuan dan cita-cita yang jelas dan realistis akan mendorong seseorang untuk bekerja keras memaksimalkan seluruh potensi untuk mewujukannya.
4. Yakinlah bahwa jalan yang ditempuh akan memberikan kegemilangan hidup yang hakiki di akhirat kelak.

Aktualisasi ibadah seorang muslim mencakup:
• Dalam urusan keimanan (mantap dan murni atau tidak syirik)
• Dalam urusan ibadah mahdah (taat selalu)
• Dalam urusan akhlaq (mulia)
• Dalam urusan makanan dan minuman (halal dan thayib selalu)
• Dalam urusan pakaian (menutup aurat)
• Dalam urusan keluarga (sakinah)
• Dalam urusan pekerjaan (profesional)
• Dalam urusan masyarakat (peduli)
• Dalam urusan dakwah (aktif terlibat)

Faktor-faktor yang membentuk seseorang sehingga memiliki akhlak islami, antara lain:
1. Niat tulus ikhlas karena Allah semata
Niat yang tulus karena Allah, semata-mata hanya untuk meraih ridha Allah, akan membentuk pribadi seorang muslim untuk memiliki akhlak islami, karena dia akan selalu bersabar, lapang dada, dan tawakkal atas apapun kehendak Allah, setelah dia berikhtiar dengan sungguh-sungguh. Penilaian atau perbuatan yang seperti apapun dari orang lain terhadapnya tidak akan membuatnya kecewa apalagi putus asa, selama dia meyakini bahwa apa yang dilakukannya tidak bertentangan dengan ajaran Allah dan dia melakukannya memang karena Allah.

2. Merasakan muraqobatullah
Dengan merasakan bahwa ada Allah yang akan selalu mengawasi setiap gerak-gerik langkah dan adanya malaikat Allah yang akan selalu mencatat setiap amal perbuatan manusia, maka seorang muslim akan lebih berhati-hati, baik dalam berkata-kata, berpikir, maupun bertindak.

3. Mengingat mati
Dzikrul maut adalah salah satu hal yang efektif untuk seorang muslim agar berakhlak islami, karena dia akan senantiasa memperbaiki diri dari waktu ke waktu sebagai bekal untuk menghadap Allah kelak. Setiap waktu akan sangat berharga dan senantiasa berusaha agar tidak sia-sia.

4. Motivasi dalam diri sendiri
Motivasi yang kuat untuk terus memperbaiki diri dari waktu ke waktu, akan menjadikan seorang muslim menahan dirinya dari sesuatu yang sia-sia, baik perkataan, pikiran, maupun perbuatan. Motivasi dalam diri sendiri ini akan tetap ada bahkan meningkat jika terus dicharge. Salah satu yang bisa meningkatkan motivasi ini adalah dengan terus menambah ilmu tentang keislaman dan hal-hal lain yang mampu meningkatkan motivasi, baik dari membaca, dari orang lain, atau mendatangi majelis-majelis ilmu.

5. Keluarga dan lingkungan sekitar
Keluarga dan lingkungan sekitar kita adalah motivator yang bisa menambah motivasi seorang muslim. Keluarga dan lingkungan sekitar yang baik akan mempengaruhi pribadi seorang muslim untuk menjadi baik pula, begitu pula sebaliknya. Sesuai dengan hadist Rasulullah yang menyatakan bahwa siapa yang bergaul dengan tukang besi maka dia akan terpecik apinya dan siapa yang bergaul dengan penjual minyak wangi maka dia akan ikut terbawa wangi.

"Sumber dari segala macam bencana dan kutukan terhadap umat manusia adalah kebodohan dan ketidakmengertian. Sumber dari terciptanya peradaban tinggi adalah masyarakat yang menghormati pendidikan" Setiap manusia mempunyai potensi dan kesempatan yang sama untuk bahagia dalam hidupnya. Walau ukuran kebahagiaan manusia tidak bisa disama ratakan, namun secara umum bisa dilihat dari kesuksesan yang diraih selama hidupnya. Kesuksesan tidak bisa didapat begitu saja, butuh perjuangan dan usaha keras. Salah satu yang harus dilakukan untuk mendapat kesuksesan tersebut adalah dengan belajar. Belajar, merupakan tugas, tanggung jawab dan panggilan pertama bagi tiap manusia. Belajar, selain membuat pengetahuan yang kita miliki bertambah, kesempatan terbukanya pintu kesuksesan pun semakin lebar.

Lantas bagaimana caranya agar kesuksesan yang ingin dicapai dengan cara belajar tersebut, dapat mudah kita raih ?? Ada beberapa hal yang patut kita ingat, ketika kita sedang belajar untuk menuju kesuksesan yaitu :

HASRAT KUAT
Belajar tanpa disertai oleh keinginan dan hasrat yang kuat untuk menuju sukses, tak akan berhasil. Karena segala seuatu (termasuk belajar) yang dilakukan tidak dengan sungguh-sungguh, hasil yang dicapaipun akan ala kadarnya. Bila kesuksesan merupakan salah satu proses yang ingin diraih untuk mencapai kebahagiaan, maka mulailah belajar sungguh-sungguh dengan hasrat kuat, keinginan dan harapan yang besar.
Selain keberhasilan tidak akan pernah singgah kepada orang-orang yang berhasrat lemah dan tak punya kemauan, tidak bisa dipungkiri bahwa segala sesuatu hanya akan terjadi bila kita menginginkan itu terjadi. Seperti kata pepatah "Siapa yang berpikir dia bisa, maka dia akan bisa menjadi siapapun yang dia inginkan" Ciptakan dan penuhi alam bawah sadar kita dengan hasrat yang kuat untuk meraih harapan.

BERANI BELAJAR
Semua orang pada dasarnya tidak tahu dan tidak mampu. Hanya orang- orang yang berani belajar yang akhirnya akan tahu dan mampu. Ada begitu banyak cara untuk belajar, baik melalui pengalaman diri sendiri pengalaman orang lain, buku-buku bacaan, perenungan, kursus ataupun pelatihan-pelatihan yang ada. Kita tinggal memilih cara belajar yang kita sukai. Namun harus dipastikan bahwa cara belajar yang dilakukan, bisa membuat kita lebih mengerti dan memahami banyak hal. Sehingga kita mampu melihat dan mengetahui bahwa ada banyak cara dan pilihan untuk meraih kehidupan yang lebih baik.

"Saya akan belajar, maka kesempatan akan datang" sungguh tepat apa yang dikatakan Abraham Lincoln tersebut. Sebab tanpa belajar, maka segala kemungkinan menuju kesuksesan bisa hilang. Untuk menjadi diri yang selalu belajar (a becoming learning person) diperlukan keberanian dan ketabahan, yang berakibat terbukanya segala kemungkinan untuk kehidupan yang lebih baik.

BERANI BERUBAH
"Learning has not taken place, until behaviour has changed: belajar tidak akan berarti apa-apa, sampai terjadi perubahan perilaku. Dengan belajar pengetahuan dan ketrampilan kita bertambah. Tetapi pengetahuan dan ketrampilan yang kita miliki tersebut tidak akan berarti apa-apa, jika ketrampilan yang kita miliki tersebut tidak sanggup merubah diri kita menjadi lebih baik dari sebelumnya. Pengetahuan kita tentang hemat tidak akan menjadikan kita kaya kecuali kita berani berubah menjadi orang hemat dan mungkin akan kaya. Pengetahuan kita tentang kerja keras tak akan memberi manfaat, sampai kita berubah menjadi seorang pekerja keras dan meraih keberhasilan. Pengetahuan kita tentang kepribadian seorang muslim tidak akan bermanfaat jika kita tidak bersunggguh-ungguh mengaplikasikannya.

Setelah kita belajar, kita memiliki pengetahuan dan ketrampilan tentang hal-hal yang kita pelajari. Langkah berikutnya adalah bagaimana kita bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik, berdasarkan pengetahuan yang kita miliki. Perubahan itu mungkin terjadi begitu lambat. Bagi orang-orang tertentu hal itu mungkin menjadikannya frustasi sehingga proses belajarpun terhenti ditengah jalan, karena tidak merasa mendapatkan manfaat dari proses belajar. Namun perlu disadari bahwa jauh lebih sulit menerapkan apa yang kita ketahui, dibanding dengan proses belajar untuk mendapatkan pengetahuan itu sendiri. Perubahan kearah lebih baik yang terjadi pada diri kita, walau berjalan secara perlahan, sedikit demi sedikit, hal itu akan sangat besar artinya bagi kesuksesan kita.

Teruslah belajar dan janganlah pernah menyerah, walau kegagalan bisa sewaktu-waktu menghampiri. Gagal bukan berarti mati, tapi gagal berarti ada banyak hal yang harus diperbaiki. Lupakan kata tidak mampu dan tidak mungkin, namun persiapkan fisik dan mental kita untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

SURAT PERPISAHAN

Thursday, January 06, 2011 0 Comments
by Pak Wiranto on Thursday, January 6, 2011 at 5:38am

Di tengah-tengah ketegangan melakukan revisi proposal penelitian, tiba-tiba seorang kawan mengirimkan e-mail dengan title SURAT PERPISAHAN. Saya pikir isinya serius, langsung saya baca, ternyata malah full plesetan, lumayan buat mengendurkan syaraf. Selamat menikmati :-)



SURAT JEJAKA TUKANG BUAH YANG PATAH HATI

Wajahmu memang Manggis

Watakmu juga Melon-kolis

Tapi hatiku Nanas karena cemburu

Sirsak napasku, Anggur lebur hatiku

Ini Delima dalam hidupku

Memang ini juga Salakku, jarang Apel malam minggu

Kalau memang perPisangan ini yang terbaik untukku

Semangka engkau bahagia dengan pria lain

Sawonara...



Salam terakhir dari,

Durianto



SANG GADIS PENJUAL SAYUR PUN MEMBALAS

Membalas Kentang suratmu itu

Brokoli sudah kubilang

Jangan tiap dateng rambutmu selalu Kucai

Jagungmu tak pernah dicukur

Disuruh dateng malem minggu, eh... nongolnya hari Labu

Ditambah keuanganmu makin hari makin Pare

Kalo mau nelpon aku aja mesti ke Wortel

Terus Terong aja cintaku padamu sudah lama Tomat

Jangan Kangkung aku lagi... Cabe dehhhh



Salam perpisahan,

Timunah

SURAT PERPISAHAN

Thursday, January 06, 2011 0 Comments

(Copy paste NOTE-nya ustadz Wiranto yang di-tag ke saya pagi ini ^^)


Di tengah-tengah ketegangan melakukan revisi proposal penelitian, tiba-tiba seorang kawan mengirimkan e-mail dengan title SURAT PERPISAHAN. Saya pikir isinya serius, langsung saya baca, ternyata malah full plesetan, lumayan buat mengendurkan syaraf. Selamat menikmati :-)



SURAT JEJAKA TUKANG BUAH YANG PATAH HATI

Wajahmu memang Manggis
Watakmu juga Melon-kolis
Tapi hatiku Nanas karena cemburu
Sirsak napasku, Anggur lebur hatiku
Ini Delima dalam hidupku
Memang ini juga Salakku, jarang Apel malam minggu
Kalau memang perPisangan ini yang terbaik untukku
Semangka engkau bahagia dengan pria lain
Sawonara...

Salam terakhir dari,
Durianto

SANG GADIS PENJUAL SAYUR PUN MEMBALAS

Membalas Kentang suratmu itu
Brokoli sudah kubilang
Jangan tiap dateng rambutmu selalu Kucai
Jagungmu tak pernah dicukur
Disuruh dateng malem minggu, eh... nongolnya hari Labu
Ditambah keuanganmu makin hari makin Pare
Kalo mau nelpon aku aja mesti ke Wortel
Terus Terong aja cintaku padamu sudah lama Tomat
Jangan Kangkung aku lagi... Cabe dehhhh

Salam perpisahan,
Timunah

Wednesday, January 05, 2011

Hei, Bersabarlah...

Wednesday, January 05, 2011 0 Comments
Hei, bersabarlah…
Sepahit apapun getir kehidupan yang kau rasa
Sesakit apapun luka yang kau derita
Sesusah apapun jalan yang kau telusuri
Tegarlah, seperti karang di lautan yang tak tergoyahkan riak gelombang

Hei, bersabarlah…
Ada banyak orang di sampingmu yang kan menghapus air matamu
Ada banyak orang yang menemanimu mengusir sepimu
Ada banyak orang yang senantiasa menjaga bintang-bintangmu
Ada banyak orang yang selalu menjadi dermaga jiwamu

Hei, bersabarlah…
Perpisahan ini bukanlah akhir dari segalanya
Tapi awal perjalanan tuk merangkai cerita baru
Kesedihan bukanlah gundukan tanah yang akan mengubur hati
Tapi perkasa langit yang akan menjunjungnya

Hei, bersabarlah…
Tak perlu takut…
Cengkeramlah congkaknya matahari dalam genggaman teduhnya rembulan
Meski bintang-bintang telah terkoyak bersama luka

Hei, bersabarlah…
Tak perlu risau…
Yakinlah, suatu ketika akan kau temukan bersama takdir-Nya
Dalam dekapan kedamaian dan cinta kasih-NYA…

Di sela-sela lembur di kantor
Jakarta, 5 Januari 2011_19:13

Tuesday, January 04, 2011

Hidup adalah perjalanan

Tuesday, January 04, 2011 0 Comments

Jalan cerita dari kisah hidup setiap insan memang berbeda-beda. Hanya saja, terkadang ada beberapa titik temu dari setiap perjalanan itu… Pertemuan yang membuatnya berhenti seterusnya, berhenti sesaat karena bimbang meneruskan langkah, atau terus melangkah sampai ujung perjalanan…

~Hidup adalah perjalanan~
Aisya Avicenna

Monday, January 03, 2011

“PENA SAHABATKU, PENA ALAT JUANGKU” [FLP Pelangi Solo Raya feat Kang NasSirun PurwOkartun_2]

Monday, January 03, 2011 0 Comments







Pendopo Kecil Wisma Seni Taman Budaya Jawa Tengah, 2 Januari 2011


Bheladath khawi!!! ^^ [bahasa kedhalu_NIBIRU.com : “semangat pagi!!!”]

Alhamdulillah, pagi yang luar biasa. Hari ini ada pertemuan keluarga FLP Pelangi Solo Raya episode ke-2. Dan pada kesempatan kali ini kita kedatangan tamu yang luar biasa pula, seorang novelis, penulis, cerpenis, kartunis, ahli desain grafis yang puitis dan suami yang romantis (deuu…)”Kang NasSirun PurwOkartun.”

Jam 8 an para anggota Keluarga Pelangi sudah mulai berdatangan…jam 9 acara dimulai. Berhubung Erny masih didaulat sang kepala suku pelangi untuk fotocopy, alhasil Nungma lah yang diminta untuk membuka acara (hyaaa…). Mendadak ngeMC nih (ditodong kepala suku juga). Setelah sambutan dari kepala suku Pelangi, kang Fachmy Casofa…kemudian acara sepenuhnya diserahkan kepada Kang Nass untuk mentransfer ilmu dan mencharge semangat keluarga Pelangi…mantabz dah!!!

Pertama-tama, kita diminta untuk menyerahkan daftar minimal 10 judul buku yang inspiratif, paling kita suka atau mungkin berpengaruh dalam hidup kita (kemarin tugas ini juga sudah dismskan). Masing-masing orang ditanyai, satu judul buku yang telah dia tuliskan, mengapa buku ini bagus/menarik…dalam hal apa?? Nungma ditanya mengenai “Padang Bulan”-nya Andrea Hirata.

Nih, ada beberapa ilmu yang bisa Nungma ambil dan serap dari Kang Nass :
1. Perbedaan ‘penulis yang membaca’ dan ‘orang umum yang membaca’
• Cara seorang ‘penulis yang membaca’ adalah ia pun belajar menulis saat ia membaca….dengan memperhatikan kalimat, pilihan diksi, dll dari apa yang ia baca. Ketika membaca, ia memperhatikan dengan seksama bagaimana sang penulis menceritakan ‘cerita’ yang ia tuliskan dalam buku itu. Mencermati kekuatan kata sang pengarang dan bukan sekedar larut dalam ceritanya. Contohnya : kita bisa belajar dari sosok Pramudya, dalam tulisan2nya nuansa Jawanya sangat kena tanpa harus berkata-kata dengan bahasa Jawa.

2. Menurut Izzatul Jannah, menulis ibarat ‘tukang roti’. Untuk sampai ke tahap ‘roti yang enak, lezat, dan tentunya menarik minat konsumen ia harus ‘makan roti sebanyak-banyaknya’ dan ‘membuat roti sebanyak-banyaknya’. Nah, ini bisa kita analogikan bahwa proses ‘makan roti sebanyak-banyaknya itu adalah proses MEMBACA dan ‘membuat roti sebanyak-banyaknya’ itulah proses MENULIS. Yups, nungma sepakat banget. Karena sahabat menulis itu bernama membaca. Dan buat apa kita mengaku sebagai ‘penulis’ tapi kita tidak pernah menulis???

3. Menulis bisa menyehatkan batin, bikin ‘orang cantik’, menyehatkan jiwa kita. So, marilah kita senantiasa menjaga stamina diri untuk selalu menulis. Sehingga “pikiran kita akan ditangkap dengan cepat oleh tangan kita”.

4. Kebanyakan kita ‘gagap’ menulis karena tidak terbiasa. Padahal ketika menulis kita akan mampu menghubungkan ‘otak, hati, dan tangan’ kita.

5. Tidak ada alasan ‘waktu’ dalam menulis. Kita bisa belajar dari sosok Joni Ariadinata. Ia mengawali ‘karier’ nya sebagai seorang tukang becak. Hingga sekarang loncatan profesi luar biasa yang beliau alami. Dari tukang becak menjadi seorang redaktur senior Horizon. Wow!! Beliau menjadi seorang penulis karena awalnya beliau mengalami sebuah peristiwa yang membuatnya sangat marah. Beliau meluapkan dan menumpahkan segala kemarahannya dalam bentuk tulisan. Hm…^^. Ada ‘kekuatan kata’ disana…

6. Kegagalan seorang penulis salah satunya karena ia KURANG FOKUS SEBAGAI PENULIS. Janganlah bermimpi untuk terkenal..intens dan terus saja menulis!!! Kata Pramoedya Ananta Noer : “yang terucap itu akan hilang, tetapi apa yang terekam dalam tulisan itu akan abadi…” . Ada lagi : “sepintar apapun orang tapi kalau tidak menulis, dia akan hilang dari sejarah…”

7. Awali segala sesuatunya dengan BISMILLAH…^^. Dan focus ketika akan menentukan pilihan. Sippp…kalau Nungma mulai seneng nulis dari kecil. Semakin termotivasi saat kelas 5 SD mengikuti lomba menulis sinopsis buku bacaan fiksi dan nonfiksi. Dan pada kesempatan itu bisa mewakili Kabupaten Wonogiri untuk mengikuti lomba sinopsis dan menceritakan kembali bacaan fiksi dan nonfiksi di Semarang, maju sampai tingkat Provinsi. Hm, pengalaman luar biasa yang memotivasi saya untuk terus semangat membaca, menulis, dan berkompetisi. Sampai sekarang, saya pun masih konsisten menulis catatan harian. Prinsip saya “menulis untuk mendokumentasikan hidup” ini sudah saya ikrarkan sejak kelas 1 SMA…(file-file SMP sudah banyak yang hilang euy…hiks). Dan semoga terus berlanjut sampai nanti….amin.


8. Tulisan biasa dikerjakan dalam waktu yang cepat itu BAIK. Tulisan baik dikerjakan dalam waktu yang lama itu BIASA tetapi tulisan baik dikerjakan dalam waktu yang cepat itu LUAR BIASA!!

9. Menulis itu “menikmati diri”…kita menulis karena kita suka dan menikmati apa yang akan kita tuliskan. Menulis bisa menjadi ‘jalan pencerahan’ sekaligus ‘jalan mata pencaharian’. Menulis bukan hanya untuk orang-orang yang ingin menjadi penulis. Sip…menulis itu bikin cerdas juga euy…^^

10. Ketika kita ‘capek menulis’…flash back….bertanyalah pada diri sendiri…”KITA MENULIS UNTUK APA???”

Hmm…banyak hal luar biasa yang bisa kita dapatkan dari penulis novel PENANGSANG ini!!! Terima kasih Kang Nass…pesan beliau buat FLP : “FLP bukanlah sekumpulan penulis yang tidak menulis tapi hanya ingin menulis. FLP bukan itu, FLP hanya memberikan sedikit ruang yang lebih besar untuk orang-orang yang ingin menulis dan menjadi seorang penulis. Semuanya kembali pada diri kita sendiri…”

Alhamdulillah, pada kesempatan itu Nungma dapat hadiah novel “PENANGSANG, Tembang Rindu Dendam” nya Kang Nass. Novel setebal 701 halaman ini merupakan novel pertama dari Trilogi Penangsang. Hm, sukses deh Kang NAss buat karya-karya selanjutnya!!! Terima kasih atas hadiah yang luar biasa ini…Ada gambar kartun ‘Kang Nass’ di halaman pertama dengan tulisan : “SELAMAT MENULIS LAGI”. Tyuz ada kalimat yang lain : “Mengulang Penangsang…Menggurat yang silam….Menyirat yang menjelang….”

Agenda selanjutnya ‘mentoring’ dari kepala suku Pelangi “Kang Sofa”. Beliau menyampaikan silabus proyek kita 6 bulan kedepan “FLP PELANGI WRITING CAMP”. Karena menulis sudah menjadi ‘panggilan jiwanya’ sosok kepala suku kita ini akan berjuang mati-matian sampai berdarah-darah (hehe…) untuk membimbing kita dalam menulis dan membuat buku selama 6 bulan ke depan dengan pertemuan intens satu pekan sekali. Hoho…dan kebahagiaan kepala suku ini adalah ketika melihat “Keluarga Pelangi” berhasil!!! (deuuu…bikin terharu….xixixi…beliau bilang : “berarti ada alasan mengapa saya hidup..”.sipp dah…salam unyu!!!).

Untuk Bulan Januari ini fokus kita di level BASIC dengan materi utama :
1. Minggu 1 : memetakan ide menjadi tema; menganalisa buku yang menjadi inspirasi
2. Minggu 2 : mengisi planning list menulis buku
3. Minggu 3 : mengikhtisar 3 buku referensi utama untuk membantu membuat outline
4. Minggu 4 : membuat outline.

Selanjutnya, kita dibagi dalam kelompok-kelompok kecil 3-4 orang untuk saling mendiskusikan dan memberi masukan ide dari masing-masing orang. Nanti Kepala Suku akan berkeliling buat ngecek, ngasih masukan dan tanggapan. Ide ini harus konsisten selama 6 bulan kedepan. Jadi setiap orang nanti buat 1 buku. Sip…semangat!!! KNOWING IS NOT ENOUGH YOU MUST TAKE ACTION!!!

Tak terasa, sudah jam 13.00…kebersamaan keluarga Pelangi harus diakhiri. Sampai jumpa pekan depan :
Hari Ahad, 9 Januari 2011 bertempat di SMP Muhamadiyah 7 jam 13.00-selesai.
Semangat BERKARYA!!!

“Pena Sahabatku…Pena Alat Juangku!!!”

(meski sekarang kebanyakan nulisnya ‘pake laptop’ ya??? Hehe…tapi tetep aja kita gak bisa lepas dari ‘pena’…sipppp dah…)

[Keisya Avicenna…*humas FLP Pelangi Solo Raya]

NB : semisal ada kesalahan dalam penulisan, tolong dikoreksi…hehe…coz nyatetnya kemarin ngebut…^^

PENA INI INGIN MENANGIS, TAPI HATI BERKATA : "AKU BAHAGIA"

Monday, January 03, 2011 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Sunday, January 2, 2011 at 7:58pm

Apa yang kita ingat dari kenangan-kenangan yang terekam oleh kita ?

Nama tempat, nama permainan, nama teman atau kejadian, adalah hal-hal yang lambat laun 'mungkin' akan terlupakan,

tapi tidak dengan rasa.



Rasa senang, rasa sedih yang akan terus kita bawa tanpa mudah tercecer di sepanjang perjalanan kita.

dan semakin kita dewasa kita akan menyadari bahwa diantara kenangan-kenangan tersebut ada satu rasa yang paling besar....



Pena ini mencoba menelusuri walau tanpa kata

Kemudian tertunduk mencoba mendaur sebuah kisah

Waktu yang terus berjalan mencari sebuah kata

Menjerit namun hilang terbawa debu yang beterbangan

Yang tersungkur dalam diam pada tinta yang menjadi kaku

Waktu yang terus berdetak menuai sebuah kata

Dengan harapan yang hampir didapatkan

Oleh tinta yang mencatat sebuah keinginan

Dalam mencari sebuah kata ......