Jejak Karya

Jejak Karya

Friday, June 10, 2016

[2 Ramadhan 1437H] : SAAT THYPUS DESI KAMBUH

Friday, June 10, 2016 0 Comments

Selasa, 7 Juni 2016

Hari ini saya melanjutkan revisian naskah ensiklopedia antikorupsi. Meski sedikit bermumet-mumet ria, tapi harus berjuang untuk menyelesaikan. Hahaha… semangat, Cenuuung! Sekitar jam 10-an, Dik Tiyas n Riza datang. Rencananya Riza mau kroscek pendaftaran UMPN di POLINES.

Siang ini juga rencananya mau belanja bahan kue. Desi sama Nur –dua ponakan yang ikut tinggal di rumah- mau praktik bikin kue lebaran. Namun sayangnya, Desi mendadak sakit. Badannya puanas tinggi, ngeluh perutnya perih, dan muntah dengan frekuensi yang semakin sering. Habis Dhuhur, saya telpun Dokter Soraya untuk menanyakan jam praktik beliau. Namun, Mas Sis bilang dibawa ke IGD Rumah Sakit Banyumanik saja. Saya pun pesan taksi via My Blue Bird. Kondisi Desi sangat memprihatinkan, mukanya memerah karena panas tinggi juga lemas karena berkali-kali muntah. Kebetulan hari itu dia sedang datang bulan jadi memang sejak pagi sudah nggak puasa.

7 menit kemudian taksi pesanan datang. Perjalanan hanya 4 menit untuk sampai ke rumah sakit. Nur, Tiyas, dan Riza ikut. Saya pun langsung mengantar Desi ke IGD untuk mendapatkankan penanganan yang sifatnya emergency. Setelah menunggu beberapa saat, dokter bilang kepada saya kalau Desi harus opname karena muntahnya sangat sering, perlu perawatan intensif dan perlu injeksi. Sayangnya, kamar di Rumah Sakit Banyumanik sudah penuh. Saya pun segera telpun Mas Sis untuk minta pertimbangan dan menyuruh beliau segera ke rumah sakit. Ani –kakaknya Desi- menyarankan agar Desi dirujuk ke Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung, tempatnya sehari-hari bekerja. Sambil nunggu Mas Sis, Desi masih muntah. Hingga akhirnya Mas Sis datang lalu kita pun pesan taksi dan membawa Desi ke RSI Sultan Agung. Sepanjang perjalanan, Desi tiduran. Pukpukpuk… Cepat sembuh, Pon!
Desi terbaring lemah di IGD Rumah Sakit Banyumanik
Sampailah kita di IGD. Desi segera diperiksa. Saya dan Mas Sis nunggu di luar sambil menunggu Bayu dan Ani. Sampai sekitar Ashar, hasil lab belum keluar. Saya dan Mas Sis jalan kaki ke masjid rumah sakit untuk menunaikan sholat Ashar.

RSI Sultan Agung
Hmm, melangkahkan kaki di lantai rumah sakit itu, setapak demi setapaknya membuat hati kecil ini berdesir. Betapa nikmat sehat itu adalah anugerah luar biasa meskipun sering kita lalai dalam menjaganya. Nikmat sehat yang sering terlupakan. Dan rumah sakit itu identik dengan kematian. Tadi saat menunggu Desi ada remaja putri yang menangis histeris karena keluarganya ada yang meninggal dunia karena kecelakaan. Benar-benar dzikrul maut… T_T

Usai sholat Ashar, saya dan Mas Sis kembali ke ruang tunggu IGD. Hasil labnya sudah keluar dan Desi dinyatakan harus opname karena positif Thypus. Ani dan Bayu –suaminya- segera mengurus kamar. Akhirnya, Desi dirawat di bangsal Baitul Izzah –bangsalnya Ani. Okey, karena Ani maunya nunggu Desi sama Bayu, saya dan Mas Sis pun pulang. Jam sudah menunjukkan pukul 16.35. Ani pun memesankan taksi Blue Bird. Alhamdulillah, saya bawa voucher. Hihihi. Jadi naik taksi sore itu berstatus gretongan. Sampai rumah, Nur lagi sibuk masak sayur bening dan nggoreng tempe. Hingga akhirnya adzan Maghrib pun berkumandang, kita segera berbuka puasa. Tak lupa menyelipkan doa untuk Desi agar segera sembuh dan opnamenya nggak lama-lama.

Ba’da Maghrib, Nur, saya dan Mas Sis ke rumahnya Mbak Ani. Mbak Puji –enyaknya Desi- sudah sampai. Rencananya kita akan ke rumah sakit. Sekitar jam 19.15 –setelah Mas Sis dan Akmal- pulang dari masjid, kita pun berangkat ke RSI Sultan Agung. Mas Sis yang nyetirin. Pak Bas juga ikut. Malam itu, kondisi Desi masih lemas, pusing dan mual.

Cepat sembuh ya, Pon...

ALLAHUMMA RABBANNAASI ADZHIBIL BA’SA WASY FIHU. WA ANTAS SYAAFI, LAA SYIFAA-A ILLA SYIFAAUKA, SYIFAA-AN LAA YUGHAADIRU SAQOMAA
“Ya Allah, Rabb manusia, hilangkanlah kesusahan dan berillah dia kesembuhan, Engkau Zatt Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan ddari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggallkan penyakit lain…”
(HR Bukhari dan Muslim)


Syafakillah ya, Pon… Gek ndang mari. Gek nggawe kue lebaran ^_^


[1 Ramadhan 1437H] : JUARA 1 LOMBA MENULIS ARTIKEL ‘BANGGA KOTA SEMARANG’

Friday, June 10, 2016 0 Comments

Senin, 6 Juni 2016

Sabtu tanggal 4 Juni, saya berteriak kegirangan sambil tak lupa mengucap syukur kepada Allah SWT. Ada sebuah email masuk dari forwakot :

Mas dan Mbak, Bersamaan ini saya kirimkan undangan pemenang lomba foto sunset, artikel dan surat DPRD Kota Semarang.Atas perhatiannya diucapkan Terimakasih. Nomor : 04/Forwakot/VI/2016Hal      : UndanganLampiran : - KepadaYth Pemenang LombaDi tempat Dengan hormat,Berdasarkan hasil penjurian yang dilaksanakan oleh panitia, karya saudara/saudari terpilih sebagai pemenang. Untuk itu kami mohon agar saudara/saudari bisa hadir pada acara Rapat Paripurna yang akan dilaksanakan pada :Hari/Tanggal     : Senin/6 Juni 2016
Waktu               : Pukul 12.00 sampai selesai
Tempat             : Gedung DPRD Kota Semarang Jalan Pemuda 146 Semarang
Acara                : Pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah
Demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kehadiran saudara/saudari kami ucapkan terima kasih. Semarang, 4 Juni 2016 Ketua Panitia                                         Sekretaris                    Muhammad Saiku                                  Tutuk Carita
 Mengetahui Ketua ForwakotLanang Wibisono 
Alhamdulillah, seneng rasanya bisa menambah deret prestasi di 2016. Terima kasih Macisku sayang yang sudah ngasih tau info lomba itu, meskipun baru adik lihat dan kerjakan di hari H deadline. Rezeki mah sudah ada yang ngatur.

Senin siang, di sela mimpin rapat anggaran di kantornya, Macis masih menyempatkan nganter saya ke gedung DPRD. Sesampai di lokasi, saya telpun salah satu panitianya, ternyata ruangan yang digunakan untuk pengumuman dan penyerahan di Ruang Sidang. Sesampai di depan pintu, saya disambut dengan sangat ramah oleh panitia dan diantar sampai ke kursi di mana saya harus duduk. Macis juga ikut duduk meski kita nggak sebelahan. Ternyata sedang berlangsung Sidang Paripurna DPRD. Ada sosok Pak Walikota (Hendrar Prihadi) juga jajaran pejabat DPRD. Saya hanya kenal dengan Pak Agung BM (Wakil Ketua DPRD), ada sosok wakil rakyat juga –yang saya kenal- dari Partai Keadilan Sejahtera, yakni Pak Imam Mardjuki dan Pak Ari Purbono.

Saya duduk di antara teman-teman pemenang lomba, baik fotografi, menulis artikel, dan menurut surat untuk DPRD (anak-anak SMA). Di tribun atas juga ada mahasiswa berjas almamater kuning dari Fakultas Hukum UNNES. Pembacaan hasil reses dari masing-masing parpol belum selesai, break dulu untuk sholat Dhuhur sampai jam 13.30. Macis pun setelah sholat pamitan untuk balik ke kantor. Ya dah deh, nanti pulangnya pake aplikasi “My Blue Bird”. Mumpung voucher hadiah Bluebird Blogging Competition-nya masih utuh.

Pengumuman baru dibacakan sekitar jam 14.15. Alhamdulillah, gemetar rasanya waktu nama “NORMA AMBARWATI” disebut sebagai Juara 1 Lomba Menulis Artikel ‘Bangga Kota Semarang’. Terima kasih, Ya Allah atas nikmat luar biasa ini! (Saat saya maju saya sempat minta tolong Pak Ari –guru SMA Al Azhar 14- untuk mendokumentasikan).

Selanjutnya, saya maju berjajar dengan para pemenang yang lain. Kalau pemenang lain hadiah diserahkan oleh pejabat DPRD, piala dan piagam saya langsung diserahkan oleh Pak Walikota (Pak Hendi). Wow, so amazing!

Bersama Pak Hendi (Wali Kota Semarang)

“Selamat ya, Mbak. Terus semangat berkarya. Apa judul artikelnya kemarin?” tanya Pak Hendi sekaligus memberikan semangat.
“Terima kasih, Pak. Judulnya ‘KISAH KOTA KITA, KOTA SEMARANG TERCINTA',” jawab saya. Lalu, Pak Hendi ngasih jempol dan tersenyum.

Acara terakhir, foto bersama. Uhuuuuy… seruuu rasanya! Saat saya menapaki tangga untuk kembali ke tempat duduk saya, Pak Ari Purbono bilang, “barokallahu yaa…” ^_^

Saya sempat ngobrol dengan Pak Ari dan Rizky dari SMA Al Azhar 14 yang ternyata juara 1 Lomba Menulis Surat. Selanjutnya, saya ke luar ruangan setelah berpamitan dengan panitia dari forwakot. Saat lagi duduk dan mau oder taksi via My Blue Bird. Pak Ary dan Rizky juga kakeknya Rizky menghampiri saya.

“Mbak rumahnya Banyumanik, kan? Bareng kita aja ke atasnya,” tawaran dari Kakeknya Rizky. Alhamdulillah… rezeki tebengan yang sulit untuk ditolak apalagi dalam kondisi berpuasa. Hihihi.

Sepanjang perjalanan, kita ngobrol seruuu banget. Terima kasih Pak Ary, Rizky dan kakek. Hanya Allah yang mampu membalas semua kebaikan kalian. Terus semangat berprestasi ya, Rizki juga buat Pak Ari –sebagai guru muda di SMA Al Azhar 14- semoga terus menjadi guru yang super kreatif.

Alhamdulillah, dapat banyak ucapan selamat serta doa dari keluarga dan sahabat-sahabat semua.

“Jika kamu jadi hamba Allah yang pandai bersyukur, niscaya Allah akan melipatgandakan untukmu nikmat yang begitu istimewa.”

Foto bersama