Jejak Karya

Jejak Karya

Saturday, January 12, 2019

KISAH KOTA KITA, KOTA SEMARANG TERCINTA

Saturday, January 12, 2019 0 Comments
Sumber : http://portalsemarang.com


Sejarah Semarang
Kurang lebih pada abad ke-8 M, Semarang adalah daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang Bergota), di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno. Akhir abad ke-15 M, Pangeran Made Pandan mendapatkan tugas dari Kerajaan Demak untuk menyebarkan agama Islam di perbukitan Pragota. Seiring berjalannya waktu, daerah Pragota menjadi semakin subur. Hingga akhirnya muncul pohon asam yang tumbuh dengan jarak yang jarang-jarang (bahasa Jawa : Asem Arang). Dari fenomena inilah akhirnya daerah tersebut mendapatkan julukan Semarang. Pangeran Made Pandan pun kemudian menjadi kepala daerah setempat dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Seiring bergulirnya sang waktu, Semarang pun terus berkembang hingga sekarang.

Saat Masalah Jadi Batu Sandungan Sekaligus Tantangan yang Harus Ditaklukkan      
Kini, Semarang telah menjadi kota metropolitan utama di Provinsi Jawa Tengah. Namun, di usianya yang ke-472 tanggal 2 Mei 2019 nanti, ternyata Semarang masih menyimpan PR yang cukup banyak.
Pertama, di beberapa titik kawasan di Semarang tidak memiliki pola pembangunan yang jelas. Hal ini bisa kita lihat dari banyak bangunan yang terbengkalai akibat salah prosedur, salah urus, dan lain-lain. Maraknya pembangunan perumahan (khususnya di wilayah ‘Semarang atas’) dengan wilayah perbukitan juga menyisakan kekhawatiran tersendiri. Lahan hijau dan perbukitan yang dulunya merupakan daerah resapan air hujan kini telah banyak yang dibabat habis, berakibat banjir kiriman yang sering melanda wilayah ‘Semarang bawah’.
Kedua, Kota Semarang sangat tidak jelas dalam pola pembangunan kawasan sesuai dengan peruntukannya. Sebut saja, terdapat pusat perbelanjaan di kawasan perkantoran (seperti yang ada di Jalan Pemuda), pabrik-pabrik industri di kawasan pemukiman padat penduduk, dsb.
Ketiga, sentralisasi fasilitas rakyat. Hal ini bisa kita lihat pada pelayanan kesehatan untuk daerah yang benar-benar membutuhkan. Fakta di lapangan, pembangunan rumah sakit kebanyakan ada di pusat kota, seharusnya ada pemerataan agar tidak timbul ketimpangan akses terhadap pelayanan kesehatan.
Bencana rob yang sering melanda Semarang, bencana banjir dan tanah longsor bisa jadi tantangan yang harus diatasi dengan sikap yang bijak. Kegiatan penanaman bakau di beberapa garis pantai perlu digalakkan, pembabatan habis pepohonan hijau dan daerah resapan air perlu diimbangi dengan peremajaan kembali. Selain itu, ada baiknya Pemerintah merancang ulang pola-pola perkotaan yang efektif. Pembangunan gedung, fasilitas jalan, dan sarana-prasarana masyarakat harus diperhitungkan dengan sebaik-baiknya. Alangkah baiknya jika masyarakat umum pun turut dilibatkan dalam perencanaan pembangunan Kota Semarang.
Beragam masalah yang masih jadi PR kita semua –sebagai warga Kota Semarang- tersebut, harapannya bisa menjadi pelecut semangat untuk membulatkan tekad menjadi Kota Semarang yang hebat.

Kota Semarang sebagai Kota Wisata, Dagang, dan Jasa
Kota Semarang terletak sekitar 466 Km di sebelah timur Kota Jakarta dan 312 Km di sebelah barat Kota Surabaya. Dengan letak geografis yang sangat strategis, tak heran jika seiring berjalannya waktu, Semarang tumbuh menjadi kota perdagangan dan jasa yang kaya potensi dan kearifan lokal.
Sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah tentunya Kota Semarang menduduki peran yang sangat kruisal sebagai wajah 35 Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah. Peran Kota Semarang sebagai Kota Wisata, Dagang, dan Jasa didukung paling tidak oleh 4 hal:
1.      Infrastruktur penunjang
a.    Keberadaan Pelabuhan Tanjung Mas dan Bandara International Ahmad Yani, Terminal Provinsi Terboyo dan Terminal Kota Mangkang, Stasiun Kereta Api Regional Tawang, dan Stasiun Poncol.
b.    Infrastuktur jalan (Jalan Tol Semarang-Solo, jalan tol Semarang-Batang, Jalan lintas utara Pantura penghubung Jawa Barat-Jawa Timur).
2.      Posisi geografis Kota Semarang yang sangat strategis
a.    Merupakan kota segitiga ekonomi JOGLOSEMAR (Jogjakarta, Solo, Semarang).
b.    Central Point Regional Marketing dengan kota besar lain di Pulau Jawa (Jakarta, Bandung, Surabaya).
3.      Pariwisata
Program Visit Semarang yang digagas Pemerintah Kota Semarang semenjak tahun 2010 merupakan salah satu upaya dalam membranding Kota Semarang sebagai Kota Pariwisata. Ditambah lagi gawe tahunan masyarakat Kota Semarang dalam rangka Hari Jadi Kota Semarang.
Wisata di Kota Semarang bisa dikategorikan menjadi beberapa macam jenis yaitu wisata alam, wisata religi, wisata sejarah, wisata belanja, dan wisata kuliner. Di bawah ini beberapa tempat wisata paling istimewa di Semarang :
1)      Kompleks Tugu Muda, Lawang Sewu, dan Museum Mandala Bakti.
2)      Pusat Belanja Simpang Lima dan Pusat Oleh-oleh Khas Semarang Jalan Pandanaran.
3)      Kawasan Kota Lama Semarang.
4)      Pantai Marina dan Pantai Maron.
5)      Masjid Agung Jawa Tengah dan Masjid Baiturrahman.
6)      Pagoda dan Vihara Watu Gong.
7)      Klenteng Sampoo Kong.
8)      Museum Ronggowarsito.
9)      Museum Rekor Jamu Jago dan Taman Tabanas.
10)  Kebun Binatang Mangkang Semarang.
Masih banyak lagi potensi pariwisata Kota Semarang yang masih bisa dikembangkan.
4.      Perguruan Tinggi Nasional
Universitas Diponegoro dan Universitas Negeri Semarang sebagai universitas negeri skala nasional berada di Kota Semarang. Ditambah lagi universitas swasta skala nasional seperti UNIKA Soegijapranata, UNISBANK, IKIP PGRI, UDINUS, UNISSULA dan masih banyak lagi memberikan peran yang sangat signifikan untuk Kota Semarang agar terus tumbuh dan berkembang dengan dukungan sumber daya manusia yang memadai.

Semarang sebagai kota industri, memiliki banyak UKM yang harus terus di-back up baik dari permodalan, pengembangan, pemasaran, dsb. Industri kecil dan menengah harus senantiasa berorientasi pada ekonomi kerakyatan. Batik Semarangan, lumpia, bandeng, wingko babat, industri olahan lainnya, bisa menjadi daya saing daerah dan meningkatkan pendapatan daerah. Pemerintah juga harus memperhatikan pengembangan pasar tradisional yang memiliki daya tarik dan daya saing terhadap pasar modern. Semuanya bisa diusahakan bersama asal ada sinergi yang baik dan harmonis dari masyarakat dan pemerintah. Pemerintah juga harus menyediakan pelayanan publik di berbagai bidang secara memadai, juga meningkatkan kualitas pelayanan publik, seperti hotel, perbankan, transportasi, kesehatan (rumah sakit), pendidikan, ruang pameran, tempat olahraga, dan lain sebagainya.

Inilah kisah kota kita, Kota Semarang tercinta...
Saya turut bangga dengan deretan pencapaian prestasi yang diperoleh Kota Semarang. Selama tiga tahun berturut-turut mendapatkan Adipura. Pada 2014 kemarin, Kota Semarang kembali mendapatkan Adipura kategori “Kota Metropolitan” berkat pengolahan 850 ton sampah. Luar biasa sekali! Kebersihan memang menjadi tantangan besar bagi seluruh daerah termasuk Kota Semarang karena memiliki wilayah yang sangat luas dan populasi penduduknya yang selalu bertambah. Semoga ke depan bisa terus ditingkatkan dengan deretan prestasi di berbagai bidang lainnya.
Pemerintah Kota masih kurang memerhatikan sektor Kebudayaan dan Pariwisata di Kota Semarang, walaupun sudah ada beberapa peningkatan. Tapi sayangnya, pengelolaan aset-aset budaya ataupun pariwisata masih sangat kurang, baik dari infrastruktur bangunan dan beragam fasilitas pendukungnya, juga promosi pariwisata yang tidak berjalan dengan baik. Hal ini bisa dilihat dari minimnya kegiatan kebudayaan di Kota Semarang. Infrastruktur bangunan pendukung kebudayaan kondisinya sangat memprihatinkan. Kita bisa lihat bersama, kondisi Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) yang kurang terawat.
Pembangunan tempat-tempat wisata di Kota Semarang tidak sebanding dengan semangat pembangunan mall-mall dan gedung-gedung pencakar langit. Padahal Semarang menyimpan aset-aset sejarah dan potensi pariwisata yang begitu fantastis.
Pemerintah bisa memulai dengan memperbaiki fasilitas transportasi pendukung, memperbaiki infrastruktur bangunan, mengadakan program perawatan secara rutin, dan melakukan promosi besar-besaran untuk mengundang wisatawan lokal, luar kota, luar pulau, bahkan wisatawan asing. Adanya bus wisata SI KENANG juga bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk mengenalkan tempat-tempat wisata di Semarang.

Bulatkan Tekad, Semarang Hebat
Sejahtera dan hebat tidak hanya dilihat dari kualitas fisik kotanya saja, Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas juga menjadi salah satu faktor yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Jadi, masih banyak PR untuk pemerintah dalam upaya mewujudkan SDM dan masyarakat Kota Semarang yang berkualitas.
Semarang banyak memiliki komunitas dan industri kreatif yang mampu ‘mengangkat’ nama dan citra positif Kota Semarang dari karya-karya yang mereka hasilkan. Sebut saja Komunitas Cah Semarang (KCS), Komunitas Blogger Semarang Loenpia.net, Komunitas Pecinta Sejarah Semarang Lopen, Komunitas Peduli Lingkungan, komunitas berbasis desain grafis, dan masih banyak lagi. Ada juga komunitas perempuan Semarang dan sekitarnya yang suka menulis khususnya menulis di blog yakni komunitas Blogger Gandjel Rel, yang tahun ini akan merayakan hari jadinya yang ke-4. Para anggotanya telah banyak menghasilkan karya dan prestasi dari aktivitas ngeblog mereka. Beragam komunitas ini jika dapat dikoordinasikan dengan baik (karena mungkin saat ini masih banyak yang bergerak sendiri-sendiri), pasti akan menghasilkan sesuatu yang dahsyat. Komunitas-komunitas ini bisa membantu menyumbangkan ide, urun rembug, serta menjadikan Semarang lebih dikenal lewat tulisan juga karya-karya mereka.

5 Srikandi Founder Gandjel Rel



Dengan kesungguhan, komitmen, kebersamaan, ikhtiar dan kerja keras selama ini dari semua komponen masyarakat, Kota Semarang terus menunjukkan perbaikan di berbagai bidang. Belajar dari masa lalu, membuka ingatan atas prestasi maupun penghargaan yang telah diraih bersama, mengevaluasi kelemahan dan kekurangan yang terjadi, untuk selanjutnya dijadikan titik awal membangun tekad, komitmen, dan kebersamaan dalam melakukan perbaikan serta percepatan program pembangunan di masa yang akan datang demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Bangga Kota Semarang
Introspeksi merupakan sebuah keniscayaan bahkan menjadi sebuah keharusan dalam mensyukuri dan memaknai perjalanan panjang Kota Semarang yang 2 Mei nanti berusia 472 tahun. Kota Semarang sudah tidak bisa dibilang kota muda. Seiring usia yang bertambah, Kota Semarang harus mampu bertumbuh dengan bijaksana, tumbuh dengan harmonis, terukur dan terencana.
Semoga para pemimpin dan semua warga Semarang mau bekerja lebih keras dari biasanya, berdoa lebih banyak dari biasanya, melakukan terobosan-terobosan baru, para pemimpin bisa lebih ‘merangkul’ masyarakat, mengambil langkah kebijakan yang lebih dahsyat sehingga bisa melipatgandakan proses dan hasil pembangunan, sehingga Kota Semarang mampu mengejar ketertinggalan. Semoga Kota Semarang benar-benar menjadi Kota ATLAS yang selalu Aman, Tentram, Lancar, Asri dan Sentausa. Semarang menjadi Kota Multitalenta yang Masyarakatnya Sejahtera. Aamiin.
Ini impian saya, juga impian kita semua.
#Semarangangenin