ANGKRINGAN RINDU
2002
Waktu itu, saya kelas 3 SMP. Masa-masa sibuk belajar jelang EBTANAS. Kesibukan saya bertambah semenjak Babe dan Ibuk membuka usaha "angkringan" di rumah untuk menambah pemasukan keuangan keluarga. Jaman semono, memanfaatkan teras depan dapur untuk disulap jadi warung makan sederhana ala Babe dan Ibuk. Menu andalannya "nasi meong" alias "nasi kucing" : nasi pulen dengan lauk potongan ikan pindang/bandeng dan sambal terasi. Juga mie rebus spesial.
.
.
Saya ingat sekali, tiap sore kami berbagi tugas. Waktu itu, ada saudara yang ikut tinggal di rumah. Sebut saja "Ahink" (panggilan sayang ala SUPERTWIN untuk sepupunya itu. wkwkwk). Ahink bertugas menyapu dan menata tempat, SUPERTWIN nyiapin alat makan dan minum, Dedoy mandori n patroli *eh. Pas Babe sama Ibuk pulang kerja, kami semakin sibuk. Bantu nyiapin ikan pindang/bandeng untuk digoreng, menanak nasi, nata mie instan, nyuci sawi, nyiapin jeruk untuk menu wedang jeruk, nyiapin seduhan teh, dll.
.
.
Tiap malam terkadang SUPERTWIN belajar dan latihan soal di "Angkringan KYDEN" sambil membantu Babe dan Ibuk melayani pembeli. Alhamdulillah, angkringan kami cukup ramai. Pelanggan banyak. Apalagi waktu itu ngepasi ramai PIALA DUNIA. Ruang keluarga disulap jadi ajang nobar. Angkringan otomatis laris manis.
Banyak poin yang menurut saya jadi daya tarik pembeli di angkringan kami kala itu : gorengan yang hangat, menu yang selalu fresh, rasa mie rebus yang uwenak, tempat yang bersih, pelayanan yang hangat. Jujur, saya sangat salut sama Babe dan Ibuk. Dari pagi sampai sore sudah sibuk berjibaku dengan amanah di kantor masing-masing. Masih lanjut jualan angkringan sampai tengah malam. Meski begitu, tak pernah sekalipun saya dengar mereka mengeluh capek, dll. Bahkan masih sempat mendampingi kami belajar, juga menjadi sahabat ngobrol yang asyik.
Banyak "nilai kehidupan" yang mereka ajarkan kepada kami kala itu secara tak langsung. Masya Allah...
.
Mas Sis pernah mengajak saya jalan-jalan ke Sampangan. Ternyata ke angkringan milik teman kuliahnya dulu. Tempatnya asyik. Cozy place. Pelanggannya kebanyakan mahasiswa. Hanya sekadar nongkrong atau ngerjain tugas. Search aja di gmaps : Angkringan Jahe Roda 3. Jujur, saat saya memilih menu nasi pindang lalu perlahan menikmatinya... hati ini mendadak gerimis. Ingatan langsung berputar ke belakang, mengenang masa itu.
Otomatis, saya langsung kangen Babe... Ingin rasanya menghambur ke pelukanmu. Tapi, kini diri ini hanya bisa memelukmu dalam doa-doa panjangku...
Melihat cucu pertamamu ini, sungguh... seperti menemukan beberapa karaktermu yang melekat di dirinya.
Enerjik, humoris, gokil, dan ceria selalu.
Al Fatihah untukmu...
Di luar sana gerimis, pun hati ini...