Jejak Karya

Jejak Karya

Friday, November 29, 2013

Oleh-Oleh Workshop Kehamilan Syar'i (Bagian 2)

Friday, November 29, 2013 1 Comments


Materi selanjutnya yaitu tentang "KEHAMILAN SYAR’I" yang disampaikan oleh Bidan Emma Yusuf.
-     Kehamilan adalah salah satu kehidupan di mana Allah menitipkan hamba-Nya di rahim seorang ibu sebagai amanah agar hamba ini kelak menjadi generasi yang dibanggakan oleh Rasulullah Saw. Dan menjadi pemimpin manusia untuk menegakkan aturan-aturan Allah di muka bumi ini.

-     Rasulullah Saw. Bersabda, “Nikahilah wanita yang pengasih (besar kasih sayangnya) dan penghasil keturunan (banyak anaknya) karena aku bangga dengan banyaknya kalian di hadapan para nabi di hari kiamat (HR. Ahmad dan Abu Hatim).

-     Kehamilan adalah suatu proses di mana seorang calon ibu selama kurang lebih 9 bulan menempa dirinya untuk menjadi seorang ibu yang kuat imannya, kuat jiwanya, dan kuat fisiknya agar perjuangan saat persalinan dapat dilaluinya dengan baik, normal, ibu dan anak yang sehat, mendapat pahala dan kemuliaan berupa ampunan dosa dari Allah SWT.
-     Nasihat Rasulullah Saw. Kepada Fatimah : “Bagi wanita yang sedang hamil dan menyusui hingga habis masa menyusuinya pahala agung seperti pahala pejuang di garis depan jihad fii sabilillah. Dan jika ia meninggal di antara waktu tersebut, maka sesungguhnya baginya pahala mati syahid.” (HR. Imam Thabrani)
-     Islam sebagai agama yang mengatur seluruh kehidupan manusia, memberikan tuntunan bagaimana cara yang harus ditempuh oleh seorang ibu dalam menjalani proses kehamilan ini.
-     Bagaimana tuntunan Islam terhadap ibu hamil yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadist di mana ibu menjadikan susah payah atau rasa tidak nyaman selama menjalani kehamilannya (QS 46 ; 15) sebagai lading amal shalih yang dipenuhi dengan nilai-nilai spiritual Islami.
-     Cara Kehamilan Syar’i
1.    Ikhlas dalam Menjalani
Ikhlas adalah menerima dengan lapang dada segala sesuatu takdir dari Allah SWT atas dirinya dan melakukan sesuatu karena Allah SWT serta mengharapkan keridhaan-Nya.
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan…” (QS. An-Nisa’ [4] : 125)
2.    Sabar dalam Bersikap
Kondisi tidak nyaman saat hamil muda (ngidam) haruslah diterima dengan lapang dada, “bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu..” (QS. Ali’Imran [3] : 200).
“Tidak ada yang menimpa seorang muslim dari kepenatan, sakit yang berkesinambungan (sakit kronis), kebimbangan, kesedihan, penderitaan, kesusahan, sampai dari yang tertusuk karenanya kecuali dengan itu Allah hapus dosanya.” (HR. Bukhari)
Ikhlas dan sabar dalam proses ini berdampak pada relaksasi otot-otot tubuh sehingga hormon -hormon yang berperan dalam proses kehamilan berfungsi dengan maksimal.
3.    Obat-obatan Herbal
Obat-obatan herbal yang dipergunakan merupakan resep dari Allah dan Rasul-Nya.
a.)  Madu (QS. An-Nahl [16] : 69) yang menyembuhkan bagi manusia.
b.)  Kurma (QS. Maryam [19) : 23-26), anjuran makan kurma Allah SWT kepada Siti Maryam : “Berilah wanita hamil makanan kurma sebelum ia melahirkan, sebab yang demikian itu akan membuat anaknya menjadi seorang yang tabah dan bertaqwa (bersih hatinya).” (HR. Ibnu Asakir).
c.)  Habbatussauda (HR. Bukhori dan Muslim), obat semua penyakit
d.)  Minyak Zaitun (QS An-Nur [24] :35), minyak yang diberkahi
e.)  Menghindari obat-obatan yang haram, syubhat, imunisasi, bahan-bahan kimia, dll (QS. ‘Abasa [80] : 24)
4.    Memastikan Nutrisi Halal dan Thoyyib (QS. Al- Baqarah [2] : 168)
Makanan ibu akan menjadi bahan dasar pertumbuhan janin dan kedekatan ibu kepada Allah SWT.
5.    Menerapkan Pola Makan Rasulullah Saw.
“Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.” (QS ‘Abasa [80] : 24)
“Lambung adalah kolam tubuh. Ke sana cairan mengalir. Apabila lambung sehat, maka cairan akan keluar dengan membawa kesehatan dan apabila lambung sakit, maka cairan itu akan keluar membawa penyakit.” (Disebutkan Abu Nu’aim dari Abu Hurairah).
Bagi ibu hamil, sebaiknya menjaga porsi makan dan frekuensi makan dengan baik, karena biasanya di trimester III masa kehamilan, umumnya ibu hamil mengalami peningkatan nafsu makan. Bila ibu mengikuti hawa nafsunya tersebut, maka akan berdampak pada besarnya janin dan memperlama proses persalinan.
6.    Meningkatkan ibadah dan Amal Shalih
Mendekat pada Allah SWT ini merupakan suatu upaya ibu memantaskan dirinya agar mendapatkan pertolongan dari Allah SWT.
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah SWT) dengan sabar dan (mengerjakan) sholat (QS. Al-Baqarah [2] : 45) serta menjadi jalan kebaikan baginya. Misalnya : tilawah Qur’an, Istighfar, Zikir, bersedekah, berdoa, sholat sunnah, dan amal shalih lainnya.
7.    Mendidik Anak Sejak dalam Kandungan
Menuntut ilmu adalah wajib bagi Muslim dan Muslimah mulai dari dalam kandungan hingga liang lahat. Tuntutlah ilmu di sini dimaknakan sebagai pendidikan yang diusahakan oleh kedua orang tuanya untuk mengajarkan, melatih anak yang masih dalam kandungan ibunya kea rah nilai-nilai yang membawa janin tersebut pada ketaatan/ibadah pada Allah SWT.
8.    Tidak Melakukan Kesyirikan atau Bid’ah
Misal : Mengadakan acara selametan 4 bulanan/7 bulanan dan upacara adat lainnya; Menggantungkan atau membawa barang-barang pada tubuh ibu hamil dengan harapan hal ini dapat memberikan manfaat dan dapat melindungi dirinya dari gangguan kejahatan syaithan, seperti : gunting, peniti, bangle, bawang putih, azimat, benang, dll.
9.    Zikir dan Doa Ibu Hamil
Zikir dan doa adalah kekuatan ibu yang dikerjakan dengan ikhlas karena Allah SWT dan pada akhirnya Allah Yang Maha Perkasa dan yang memiliki kekuatan akan menguatkan ibu untuk berjuang saat kehamilan yang susah bertambah-tambah ataupun saat persalinan.
Zikir dan doa ini dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a.    Zikir secara umum
Setiap orang sangat dianjurkan untuk mengerjakannya juga.
- Zikir ba’da shalat fardhu
- Zikir pagi dan petang
- Doa-doa harian : doa makan, doa masuk akamar mandi, doa sebelum dan bangun tidur, doa akan berpakaian, doa keluar rumah, dll
- Tilawah Qur’an
b.    Doa untuk Janin dalam Kandungan
- QS. Ali Imran [3] : 35 yang artinya : “Ya Rabbku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang shalih…”
- QS. Ali Imran [3] : 36 yang artinya :”.. aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk.”

Doa untuk Mendapatkan Keturunan yang Sehat dan Sempurna
QS. Al-A’raf [7] : 189 yang artinya : “Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur.”

Doa untuk Anak dan Istri
QS. AL-Furqon : 76 yang artinya :”Dan orang-orang yang berkata : ‘Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami sitri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.”

10. Gembira Saat Hamil
Kegembiraan ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an yang menceritakan kisah kabar gembira bagi Nabi Ibrahim mengenai kelahiran kedua anaknya, Ismail a.s. dalam QS. Ash-Shaaffat [37] : 101 yaitu “Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.” Dan juga Ishaq a.s. dalam QS. Adz-Dzariyyat [51] : 24-28.
Sementara itu, Hammad bin Salamah meriwayatkan pula dari Ashim dari Abu Shalih dari Abu Hurairah ra dari Rasulullah Saw., beliau bersabda :”Sesungguhnya ada hamba yang benar-benar diangkat derajatnya dan diapun bertanya ‘Ya Rabbku! Darimana balasan ini?’ Allah menjawab, “Istighfar yang diucapkan anakmu untukmu sepeninggalmu”. Harapan ini adalah salah satu sebab menjadikan ibu termotivasi untuk selalu tegar dan gembira selama proses kehamilannya. (bersambung)

Oleh-Oleh Workshop Kehamilan Syar'i (Bagian 1)

Friday, November 29, 2013 0 Comments

Materi "Makanan yang Halal dan Baik pada Masa Kehamilan" ini disampaikan oleh dr. Ine Martanti dalam acara Workshop Kehamilan Syar’I di AQL Center Tebet. 
Harus diperhatikan bahwa dalam mengkonsumsi makanan tidak hanya mengutamakan kehamilan, tetapi bagaimana makanan itu, baik zatnya diperoleh dengan cara yang baik, diolah dengan baik dan dikonsumsi dengan cara yang baik pula. Apa yang kita makan sangat berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan bayi yang dikandung. Kehalalan suatu makanan sangat mempengaruhi jiwa, aqidah, dan akhlak seseorang, maupun bayi yang dikandungnya.
Cara Makan Rasulullah Saw.:

1.   Diawali dengan membaca Basmalah


2.   Makan saat lapar dam berhenti sebelum kenyang (dimaksudkan supaya badan tetap sehat, tidak mengantuk, ibadah lebih khusyuk, jiwa lebih tenang, otak lebih cerdas)

3.   Mencuci tangan yang bersih dengan air mengalir
4.   Makan duduk (tidak berdiri) dan tidak bersandar dan lutut kanan ditegakkan
5.   Bersyukur dengan makanan yang ada dengan tidak mengeluh dan mencela makanan
6.   Tidak makan berlebihan
7.   Tidak mencium makanan dan meniupnya
8.   Tidak menggunakan wadah dan minuman yang terbuat dari emas dan perak
9.    Hendaknya makan menggunakan tangan kanan (makan dengan 3 jari/sedikit) dan dikunyah dengan halus agar makanan dapat dicerna dengan baik
10.  Tidak makan makanan yang diawetkan atau dipanaskan berulang kali
11.  Hendaknya makanan dihabiskan tidak tersisa
Cara minum Rasulullah Saw.
1.  Tidak bernapas dalam gelas
2.  Tidak minum sambil berdiri (minum dengan 3 teguk)
3.   Tidak meniup-niup minuman
Nutrisi yang dianjurkan:
1.  TRIMESTER PERTAMA
Umumnya terdapat keluhan, mual, muntah, sehingga nafsu makan berkurang. Hal ini dikarenakan meningkatnya hormone kehamilan HCG (Hormone Chorio Gonadotrophin) yang berfungsi untuk pembentukan organ-organ penting bagi janin.

Madu, sebaiknya 3x2 sendok makan yang berguna untuk memberikan energi, melapisi lambung, melindungi usus, mematikan kuman, anti radang, anti oksidan, sehingga imun atau daya tahan tubuhnya tetap optimal.

Kurma, sebaiknya TIDAK dikonsumsi pada trimester pertama ini, karena terkandung  hormon oksitosin untuk merangsang kontraksi rahim.

Habbatussauda juga sebaiknya TIDAK dikonsumsi pada trimester pertama ini dikarenakan termasuk herbal panas.

Hindari makan junk food, makanan olahan (instan) serta makan dan minum yang mengandung gula berlebih.

Perbanyak makan yang mengandung protein, buah, sayuran, biji-bijian, serta susu.
Untuk perkembangan otak janin diharuskan mengkonsumsi asam folat yang banyak didapat dari sayuran hijau, biji-bijian (kacang hijau, kedelai, kacang merah, beras merah, gandum, dll)

Perbanyak minum air zam-zam, kelapa muda agar tubuh dapat menyerap sempurna sehingga tubuh lebih segar.
2.  TRIMESTER KEDUA
Rasa mual yang berangsur-angsur berkurang, sehingga sudah timbul nafsu makan, namun perlu untuk membatasi porsi makan (sedikit tapi sering)

Meningkatkan konsumsi protein dan vitamin yang terdapat dalam sayur-sayuran, buah segar, biji-bijian.
Hindari makan dengan tinggi lemak dan karbohidrat seperti nasi, roti, kue, mie, biskuit, camilan.
Hindari mengkonsumsi ikan dengan kadar merkuri yang tinggi (sarden, makarel),

3.   TRIMESTER KETIGA
Pola makan ibu harus disesuaikan dengan pertumbuhan janin, jika sudah mencukupi, makan asupan makanan harus dibatasi.

Sudah boleh mengkonsumsi kurma, karena hormon estrogennya membantu proses payudara dan rahim dan kurma dapat meningkatkan jumlah sel darah merah

Habbatussauda sudah boleh diberikan 2x1 kapsul per hari, dibarengi dengan minum air yang banyak atau air zam-zam dan air kelapa.

Habbatussauda memiliki manfaat utama untuk meningkatkan system kekebalan tubuh, anti oksidan tinggi, anti kanker, anti virus, anti radang, dan melancarkan ASI.

Konsumsi minyak zaitun 2x1 sendok makan per hari atau 2x1 kapsul. Untuk ibu hamil dapat  untuk melancarkan BAB, untuk pemeliharaan kulit pada peregangan perut dan payudara.
Zaitun mengandung : vitamin E, klorofil, lemak essensial (omega 3 dan 6), fitoestrogen, vitamin A, dll

Banyak minum madu, dosis dapat ditambah

Hendaknya makan sesuai pola makan Rasulullah Saw., mendapat pahala. Selain nutrisi fisik, nutrisi rohaninya harus dikuatkan dengan meningkatkan amal ibadah seperti tilawah, sholat sunnah, zikir, dll sehingga kelak anak-anak yang dilahirkan memiliki kecerdasan otak yang baik dalam menerima ilmu-ilmu agama maupun ilmu yang lain, mempunyai aqidah yang baik, sehat secara fisik, mental, social, dan spiritualnya.

Anjuran Gizi Ibu Hamil
Calon ibu dalam waktu 9 bulan harus menghasilkan bayi dengan BB minimal 2500 gram, dengan badan BB ibu bertambah sekitar 10-12 kg.

Selama hamil perlu pertambahan kalori 300 kkal per hari, kalori berasal dari hidrat arang dan lemak (beras, jagung, umbi-umbian). Kalori penting untuk pembentukan sel-sel tubuh, pergerakan otot-otot, proses metabolism, mempertahankan suhu tubuh dan aktivitas untuk janin diperlukan untuk tumbuh kembangnya.

Butuh protein lebih banyak (kurang lebih 15 gram per hari) seperti daging, ikan, susu, telur, tempe, keju, dll. Protein bertugas membentuk jaringan dan struktur tubuh, baik untuk ibu maupun janin. Protein juga berguna untuk pertumbuhan plasenta, cairan amnion ketuban, jaringan uterus, Hb, jaringan payudara untuk menyusui

Ikan mengandung omega 3 sangat baik untuk pertumbuhan otak janin. Bila kelebihan disimpan dalam bentuk lemak, obesitas, hipertensi, aliran darah ke janin berkurang karena menyempitnya pembuluh darah. Bila kekurangan protein bisa lemah, kurus, anemia, pertumbuhan janin terhambat, keguguran, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Lemak sangat diperlukan oleh tubuh terutama asam lemak esensial (yang didapat dari makanan) seperti linolenat (omega 3) dan linoleat (omega 6).

Omega 3 diperlukan untuk perkembangan sel syaraf, otak, dan sistem penglihatannya (terutama retina janin) ditemukan pada ikan laut : salmon, tuna, cakalang, dan terdapat pada kedelai, kacang-kacangan, dan sayur hijau).

Omega 6 diperlukan untuk meningkatkan ketahanan tubuh, pembentukan sel-sel tubuh, termasuk hormon, anti bodi dan organ-organ vital lainnya (biji-bijian, kedelai, minyak nabati).

Perbanyak serat 20-35 gram perhari, dianjurkan yang berasal dari makanan alami (jika dimakan dalam bentuk mentah butuh 3-5x jumlah tersebut)

Minum air minimal 8 gelas per hari

Asam folat diperlukan untuk pembentukan sel-sel darah merah dan perkembangan sistem syaraf. Kekurangan akan mengakibatkan anemia, BBLR, keguguran, prematur, infeksi, sulit persalinan dan kematian janin.
Terdapat dalam asparagus, bayam, kacang tanah, selada, roti gandum, brokoli, dll

Pantangan Selama Kehamilan
Dilarang merokok, narkoba, dan alkohol.

Makan makanan yang mentah/setengah matang karena mengandung bakteri (salmonella, E.coli, dll), parasit toksoplasma, bahkan cacing.

Kafein (kopi) karena dapat mengurai penyerapan zat besi pada ibu hamil, mengalami keguguran, dan dapat meningkatkan kerja jantung, hormon stress.

Jangan minum obat sembarangan (mengobati sendiri), hati-jhati dengan obat anti kanker, epilepsi, antibiotik.

Hindari makanan yang dibakar karena karbonnya dapat menyebabkan kanker dan biasanya kurang matang (mengandung toksoplasma)

Hindari junkfood dan makanan olahan atau makanan dan pengawet, pemanis, dan pewarna buatan.

Hindari polusi dan radioaktif harus memakai masker.

Hindari infeksi nasokomial dan hindari kontak dengan orang sakit.


Thursday, November 28, 2013

Pakai Rok, Siapa Takut?!

Thursday, November 28, 2013 0 Comments



Saat sedang asyik membaca sebuah pamflet yang terpasang di depan ruang kuliahku, seorang muslimah berjilbab lebar berjalan mendekatiku. Beliau menyapaku. Kami pun bersalaman, berjabat tangan, kemudian cium pipi kanan dan kiri. Akrab. Muslimah itu koordinator akhwat (korwat) Syi’ar Kegiatan Islam (SKI) Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Sebut saja namanya Mbak Titi. Sepucuk kertas berwarna pink ia sodorkan padaku. “UNDANGAN SPECIAL”, tulisan berhuruf kapital semua sempat terbaca sekilas olehku.“Wajib hadir ya, Dek!” ujarnya.“Insya Allah, Mbak,” jawabku. Mbak Titi pun pamit karena akan ada kuliah lagi.
            Mbak Titi, salah satu sosok muslimah yang sangat menginspirasiku untuk menjadi ‘muslimah yang sesungguhnya’. Beliau berjilbab rapi. Anggun sekali. Beliau juga aktif di organisasi dakwah. Prestasinya pun gemilang. Ingin rasanya mengikuti jejak langkah beliau. Beliau benar-benar menginspirasiku, Masih teringat saat menjadi mahasiswi baru, itulah masa-masa awal aku mengenakan jilbab. Jilbabku memang belum terlalu lebar, tapi sudah menutupi dada. Aku pun sudah tidak risih memakai kaos kaki. Hmm, tapi aku masih memakai celana waktu itu. Maklum, sebelum berjilbab, aku termasuk muslimah yang sedikit  tomboy. Hehe…

            Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu dan seringnya bergaul dengan muslimah-muslimah berjilbab syar’i, penampilanku pun mulai berubah. Aku masih ingat betul tentang sebuah kejadian yang membuatku malu, tapi menjadikanku tersadar. Waktu itu Departemen Kemuslimahan SKI FMIPA UNS menggelar seminar kemuslimahan di sebuah daerah. Aku ditunjuk sebagai moderator. Ustadzah menyampaikan materi tentang busana syar’i muslimah. Pada sesi tanya jawab, ada seorang peserta yang bertanya kepada ustadzah, “Ustadzah, apakah celana termasuk pakaian syar’i untuk muslimah?”. Waduh, jleb banget ini pertanyaannya, mengingat waktu itu aku mengenakan celana saat memoderatori acara. Malu. Ustadzah pun memberi jawaban yang sangat bagus, “Celana itu sering dipakai laki-laki atau perempuan? Celana itu pakaian laki-laki kan? Pakaian muslimah yang syar’i kan salah satu syaratnya tidak boleh menyerupai laki-laki. Bisa disimpulkan sendiri ya jawabannya. Dan lagi sekarang ada juga celana rok yang dirancang khusus untuk muslimah, sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak berpakaian syar’i”.

            Bagai tersambar petir di siang bolong. Jawaban ustadzah benar-benar membuatku tersinggung. Hehe.. Maksudnya, tersinggung dalam hal positif. Sejak saat itu, aku bertekad memakai rok terus. Aku ingin menyempurnakan pakaian muslimah yang aku kenakan. Aku tetap memakai celana sebagai ‘dalaman’ rok, sehingga aktivitasku pun tetap menyenangkan. Pakai rok tuh nggak ribet lho!
            Oh ya, lanjut kisahku sebelumnya. Aku buka ”UNDANGAN SPECIAL” berwarna pink yang diberikan Mbak Titi tadi. Wah, dua pekan lagi akan diadakan Dauroh Muslimah selama dua hari, menginap di kaki Gunung Lawu. Di undangan itu, kami ditugaskan untuk menghafal QS. Al-Hujurat ayat 11-13 beserta artinya. Subhanallah… ^_^. Selain itu, di undangan juga terlampir daftar perlengkapan yang harus kami bawa, mulai dari air mineral 1,5 liter, mantel ponco, sampai tali. Hmm, bakal seru nih acaranya. Sebagai muslimah, aku sangat suka berpetualang. Banyak yang bilang, mobilitasku tinggi. Hehe, karena suka mbolang. Sampai-sampai salah satu ustadz di kampus –yang juga pembina salah satu organisasi di kampus- bilang, “Etika itu tidak bisa diam.” Mungkin karena aku banyak kegiatan dan aktif di beberapa organisasi kampus. 
            Aku mempersiapkan kegiatan Dauroh itu dengan sebaik-baiknya. Meskipun tertatih-tatih, akhirnya aku bisa menghafalkan QS Al-Hujurat ayat 11-13 beserta artinya yang ditugaskan panitia. Beberapa perlengkapan pun aku siapkan.
            Hari yang ditunggu pun tiba. Acara Dauroh ini dilaksanakan pada hari Sabtu dan Ahad. Sabtu pagi sekitar jam 06:00, aku mendatangi seorang panitia (muslimah) yang berslayer biru di lengannya di sebuah tempat yang sudah disebutkan dalam undangan. Aku ucapkan salam, kami berjabat tangan serta cium pipi kanan dan kiri seperti kebiasaan kami kala bertemu. Aku cukup mengenal panitia Dauroh yang membebat lengannya dengan slayer biru ini. Beliau kakak tingkatku, stafnya Mbak Titi di Departemen Kemuslimahan SKI FMIPA UNS. Mbak Sonya namanya. Akan tetapi, sikapnya hari itu sungguh berbeda, karena beliau sebagai panitia dan dituntut untuk bersikap tegas serta menjaga jarak dengan peserta, termasuk aku.
            Setelah saling sapa dengan suasana yang cukup serius, Mba Sonya menagih tugas hafalanku. Aku pun menyetorkan hafalan  QS. Al-Hujurat ayat 11-13 lengkap dengan artinya. Alhamdulillah, lolos! Mbak Sonya pun memberiku petunjuk apa yang harus lakukan selanjutnya. Ternyata aku harus naik bus menuju tempat acara. Tanpa didampingi panitia. Wow, seru nih! Mengunjungi tempat baru untuk pertama kalinya. Semoga nggak nyasar.
            Aku mengikuti petunjuk dari Mbak Sonya tadi. Hmm, jadi serasa berpetualang ke suatu tempat asing dengan hanya berbekal peta buta. Seru!!! Alhamdulillah, sampailah aku di lokasi. Ternyata di lokasi sudah ada beberapa peserta yang sebagian besar aku kenal. Mereka muslimah-muslimah (akhwat-akhwat) yang aktif di organisasi kampusku juga. Hari pertama itu kami mendapatkan beberapa materi dan tausiyah dari beberapa pembicara. Malam itu kami menginap di sebuah villa. Karena berada di kaki gunung, suasananya begitu dingin. Subhanallah…
            Keesokan harinya, kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Kegiatan hari ini diawali dengan olah raga bersama. Alhamdulillah, olah raga ini cukup menghangatkan tubuh. Setelah sarapan, kami mulai melakukan tracking atau penjelajahan per kelompok. Kami harus mengunjungi 6 (enam) pos panitia. Di setiap pos, kami akan mendapat tugas dan akan diberi petunjuk jalan selanjutnya jika kami bisa menjalankan tugas di tiap pos dengan baik. Jarak antar pos cukup jauh, kami hanya dipandu petunjuk dari panitia dan tanda berupa tali rafia berwarna merah yang diikatkan pada ranting-ranting di sepanjang jalan yang kami lewati.
            Jalur tracking cukup berliku, kami harus melewati sungai kecil, ladang, dan bukit yang berlokasi di kaki Gunung Lawu. Tiap kelompok harus membuat yel-yel. Yel-yel tersebut mampu membangkitkan semangat dan menambah kekompakan kami selama perjalanan. Salah satu hal yang paling berkesan adalah saat melaksanakan shalat Dhuha di pinggir sungai. Subhanallah, sejuknyaInilah pengalaman pertamaku shalat Dhuha di atas batu besar dengan backsound gemericik aliran sungai. Benar-benar asyik!
Matahari mulai tersenyum terik, tapi semangat kami terus menanjak naik. Apalagi medan yang kami tempuh juga sangat menantang. Bisa dibilang, menjelajah hutan. Tak ada yang mengeluh, meskipun kami semua berjilbab lebar dan mengenakan rok semua. Tak menjadi halangan bagi kami untuk melakukan penjelajahan. Salah satu medan yang harus kami tempuh adalah sebuah bukit yang cukup terjal sebelum mencapai pos terakhir di puncak bukit. Tanpa mengenakan tali pengaman layaknya pendaki profesional, kami harus merambat naik ke puncak bukit. Berbahaya memang, apalagi kami sambil menggendong tas di punggung. Sangat menantang! Kami sempat panik waktu ada sebuah tas dari salah seorang peserta yang tiba-tiba lepas dan meluncur jatuh. Alhamdulillah, untungnya tidak mencelakai peserta lain.
Kami ‘merambat’ di bukit itu pelan-pelan. Kami jadikan dahan-dahan, akar pohon serta bebatuan sebagai pegangan atau tempat berpijak. Bayangkan saja, waktu itu kami semua mengenakan rok dan kami harus menaiki bukit tanpa menggunakan alat bantu. Amal jama’i atau saling kerja sama sangat diperlukan dalam menaklukkan tantangan tersebut. Kerja tim menjadi faktor kesuksesan bagi misi kami untuk sampai ke puncak bukit.
Meski jilbab kami kotor karena menyapu tanah dan rok kami koyak karena harus bergesekan dengan akar pohon atau bebatuan saat menaiki terjalnya bukit, akhirnya kami berhasil sampai ke puncak. Subhanallah, saat di puncak kami disuguhkan pemandangan indah yang membuat kami tak henti memuji ciptaan-Nya. Benar-benar kami takjub melihat kumpulan awan yang berbaris rapi, hijaunya rimbun pepohonan, deretan rumah-rumah penduduk yang tampak begitu kecil, dan tentunya udara pegunungan yang luar biasa segar.
Dalam petualangan ini aku bisa mengambil pelajaran bahwa muslimah berjilbab, dengan memakai rok sekalipun, tetap bisa melakukan aktivitas di tempat yang penuh tantangan. Oleh karena itu tidak ada lagi alasan yang  menghalangi kita untuk memakai jilbab atau hijab dengan syar’i. Setiap tantangan dalam berhijab, insyaAllah akan mampu kita hadapi asalkan kita benar-benar komitmen dalam menjalankan perintah-Nya yang satu ini.