Jejak Karya

Jejak Karya

Thursday, November 08, 2018

PENULIS ADALAH MANTU IDAMAN SEPANJANG MASA

Thursday, November 08, 2018 0 Comments



Sabtu-Ahad kemarin (20-21 Oktober 2018), aku mudik ke kampung halaman, Wonogiri tercinta. Dua bulan lalu, rumah yang menjadi saksi beragam peristiwa dalam perjalanan hidupku Allah izinkan untuk direnovasi meski belum selesai 100%. Aku kumpulkan kembali puzzle-puzzle kenangan yang sempat aku dokumentasikan dalam catatan harianku. Hingga akhirnya, tanganku memegang buku bersampul Doraemon dan kubuka lembar demi lembarnya. Sampailah pada judul di atas dan kenangan tentang Keluarga Pelangi pun berkelebat memenuhi memori otakku. Aku hadirkan kembali wajah-wajah istimewa yang pernah berjuang bersama dalam merangkai aksara hingga menjadi kata yang bermakna dan kalimat yang berdaya. Satu per satu dari mereka pun kini telah melahirkan buku, buah dari semangat juang dalam belajar dan berlatih sejak 2011, kala itu. Ah, ingin rasanya bisa belajar dan berkumpul kembali dengan mereka secara fisik. Meski sampai detik ini pun kami masih saling sapa lewat dunia maya.
Izinkan jemari ini menuliskan kembali peristiwa yang berkaitan dengan judul itu. Judul yang sangat menginspirasi kami, untuk menjadi seorang penulis sekaligus mantu idaman. Hehe.
[*]

Sabtu, 19 Februari 2012
Alhamdulillah, ada yang istimewa hari ini…
Hm, barakallahu untuk Babe dan Ibuk tersayang. Hari ini adalah hari milad pernikahan Babe dan Ibunya SUPERTWIN dan Aa’ Dodoy ke-31. Semoga senantiasa rukun, kompak, menjadi keluarga yang sakinah, mawwadah, warohmah. Selalu bersama hingga ke syurga-Nya. Aamiin Ya Rabbal ‘alamiin.

Istana KYDEN juga semakin ramai karena SUPERTWIN lengkap. Dari pagi kita sudah disibukkan dengan berbagai aktivitas. Banyak moment istimewa yang akan terjadi di Istana 5 Cinta. Uhuy…
Sekitar jam 09.30 rombongan Keluarga SAMARA-nya Nung di Solo datang. Yupz, hari ini KYDEN mendapatkan kunjungan istimewa dari Keluarga Pelangi. Halah, meski pakai adegan nyasar, keremphongan kalian teteup saja ugal-ugalan. Ada ponakan tersayang Ayu’, cucumut Diah Cmut, Mbak Eka, Kang Casofa Fachmy, Mas Alib, si imut Isa, Nunu, Danar, Mas Tyo, dan pak sopir jadi rombongan satu mobil. Mas Cowie nyepeda sendiri.
Alhamdulillah, Pelangi disambut dengan hangat di Istana 5 Cinta, Mas Dodoy sibuk ngecet pintu dan bikin tulisan nomor rumah. Babe dan Ibuk pun menyempatkan membersamai obrolan ramah tamah Keluarga Pelangi. Saling memperkenalkan diri dengan sangat uwuh sekali.
Adegan paling haru pas ada sesi potong kue milad pernikahan Babe dan Ibuknya SUPERTWIN, hadiah terindah dari Pelangi. Wow, hikshiks… bikin haru nih! Terus ada pengumuman kalau salah satu putrinya Babe Insya Allah bukan depan akan melangsungkan akad nikah (Mbak Thicko-red). Hihi… langsung deh ada adegan “gembrebeg”. Mehehehe…
Aksi Pelangi pun semakin heboh tatkala ada adegan foto bersama lanjut makan siang bersama di kawasan objek wisata Waduk Gajah Mungkur, tepatnya di warung nila bakar Moro Seneng. Seruuu bangeeet! Sorenya Babe ngebawain mereka si ngaaak, angsa yang telah tumbuh dewasa peliharaannya Babe. Hadeuh, makin remphong dah… Hahaha.
Hari pun ditutup dengan guyuran hujan yang sangat deras… Syahdu dan melagukan rindu.
[*]
Hahaha. Teman-teman yang baca catatan di atas, pasti sempat roaming dengan beberapa keanehan bahasanya. Tapi itu, adalah bahasa gaul ala anak-anak Pelangi. Semacam mehehehe, gembrebeg, uwuh, dll. Sampai kita dulu sempat nyusun kamusnya. Wkwkwk.
Catatan di atas sebenarnya kurang begitu mewakili judul, yes… Tapi apa sih yang nggak buat Pelangi. Haha. Maksa! Intinya, tulisan di atas mengingatkanku pada adegan kumpul-kumpul Pelangi saat main ke Wonogiri sekaligus jelang pernikahan Mbak Thicko. Waktu itu kan banyak anggota Pelangi yang memang sudah cukup umur untuk segera memutus mata rantai kegalauan dan kejombloan mereka. Alhasil, setelah hari itu, jargon “Penulis adalah mantu idaman sepanjang masa” menjadi semangat yang terus kami kobarkan setiap saat. Bahwa dengan menulis bisa menjadi salah satu jalan juang kami untuk menjemput rezeki. Bahwa dengan menulis bisa menjadi salah satu cara kami mensyukuri segala kenikmatan yang telah Allah beri. Bahwa dengan menulis bisa menjadi salah satu jalan kami menjadi mantu idaman, syukur-syukur ada yang dipertemukan jodohnya lewat ‘jalan juang’ ini. Bahwa dengan menulis bisa menjadi salah satu ikhtiar kami untuk menjadi sebaik-baik manusia.
Akhirnya, makna hakiki dari sebuah kesuksesan adalah terletak pada proses yang dijalani dan bukan pada apa yang diraih. Kita hanya melihat kesuksesan seseorang ketika ia telah mencapai tujuannya dan sangat jarang kita melihat proses seperti apa yang ada di balik kesuksesan yang diraihnya. Orang-orang sukses pada umumnya adalah orang-orang yang mau mengambil resiko dan berani menghadapi kegagalan. Orientasi awal mereka dalam melakukan suatu tindakan bukanlah pada hasil melainkan pada proses yang dilakukannya.
Semua itu butuh proses dan proses mensyaratkan waktu. Butuh rasa cinta untuk totalitas mencintai KESABARAN. Ya, SABAR! Sabar dengan apa yang tengah kita perjuangkan, syukur dengan apapun yang telah kita dapatkan…

Teruslah berpendar dalam goresan warna penuh cinta, Pelangiku…

Di sini…kita pernah bertemu
Mencari warna seindah PELANGI
Ketika kau mengulurkan tangamu
Membawaku ke daerah yang baru
Dan hidupku kini ceria…
Kini dengarkanlah… dendangan lagu tanda ingatanku
Kepadamu, teman…agar ikatan ukhuwah kan bersimpul padu…
(untuk selamanya…)
UNTUKMU TEMAN (Brothers)

Keisya Avicenna, 24 Oktober 2018


CATATAN LANGIT

Thursday, November 08, 2018 0 Comments




Langit masih saja berkeringat saat pelepah malam mulai menjelma fajar…
Waktu Subuh yang mengalir sebelum malam berakhir
Sang muadzin bersenandung syahdu…
Menampar mimpi-mimpi para pemboros waktu
Pengingat ‘tuk segera terjaga dan mengambil air wudhu
Bermunajat sebelum pagi membuka hari

Saat tiba waktu Dhuha…
Embun perlahan mengering di hamparan rerumputan
Di kening sajadah kupungut pecahan doa
Ada yang menderas di jiwa, dalam harap dan pinta…

Saat jiwa tak lagi mengenal lelah lembaran hari yang berlarian
Saat itu pula bersemayam sebuah keyakinan:
Tak perlu lagi bertanya tentang catatan langit!
Karena pena telah diangkat
Catatan telah mengering
Takdir telah dituliskan!

Di altar langit nanti malam, kembali kubentangkan harapan…
Bulan kan menghiburku dengan senyuman
Bersama gemintang yang berkerlip nan rupawan

“Pada akhirnya segala cinta, cita, harapan maupun impian akan tertuju pada satu titik. Membentuk sebuah oase dimana segala harapan terkumpul. Berharap Sang Pemilik akan selalu menuntun, memberi petunjuk jalan pada satu irama kehidupan yang sebenarnya, pada satu cinta yang sesungguhnya, pada satu irama kehidupan yang hakiki.”