Lukisan Cinta untuk Bunda
Keisya Avicenna
Wednesday, December 22, 2010
0 Comments
Dua puluh tiga tahun silam... LunglaiTubuhnya lemah terkulai Sisa butiran keringat masih tampak berkilau di dahinya
Perjuangan hidup mati menggadaikan nyawa baru saja berakhir
Semburat pucat di wajah pun perlahan lenyap
Senyumnya mengembang
Bibirnya melafadzkan hamdalah
Tak lama, dua sosok mungil itu ada di hadapan
Dipeluknya...