Jejak Karya

Jejak Karya

Sunday, January 03, 2010

MOT and I (Part 1)

Sunday, January 03, 2010 0 Comments

Sebelum menjabarkan arti judul di atas, biarkan pagi ini saya mengawali tulisan ini dengan iringan nasyid yang menggugah…


Muhammad sebagai pedagang

Janji slalu ia pegang

Melayani dengan tenang

Pantaslah pembeli senang

Muhammad sebagai pedagang

Beringkar adalah pantang

Ungkap dengan terus terang

Mudahlah rezeki datang

Muhammad sebagai pedagang

Menipu adalah terlarang

Sempurna ketika menimbang

Menakar tak pernah kurang

Muhammad sebagai pedagang

Tiada yang ia samarkan

Al-Amin gelar terpandang

Buah dari kejujuran

He sells with a true honesty

He serves with a sincerity

People call him Mr. Trusty

No one questions his dignity

MANTAP!!!

Lantas, apa hubungannya dengan tulisan saya ini??

MOT and I… itulah jawabannya…

the Minister of Trade (MOT) = Kementrian Perdagangan (sebutan baru Departemen Perdagangan) and I (Aisya Avicenna).

Ada hubungannya kan?? Tentang “PERDAGANGAN”

Dunia perdagangan sudah saya geluti sejak duduk di bangku SD hingga sekarang. Sekedar berbagi cerita saja ya. Boleh kan?? Boleh dong! Lha wong yang cerita saya. ^^. Seseorang yang bergelut di dunia perdagangan belum tentu di sebut PEDAGANG. Tapi, seorang PEDAGANG pastinya bergelut di dunia perdagangan. Benar kan?? Jangan bingung ya! Seorang pedagang disebut juga ENTREPRENEUR (istilah kerennya nih!). Dan menjadi seorang ENTREPRENEUR SUKSES adalah salah satu impian saya. Karena salah satu prinsip seorang ENTREPRENEUR sejati menurut BOB SADINO => “Urip iku nguripi” [“hidup itu menghidupi”]. Seorang ENTREPRENEUR mempunyai peluang besar untuk bisa “berbuat lebih” pada orang-orang (masyarakat) di sekitarnya. Ada tanggapan??? Mari kita diskusikan.

Saya baru menyadari beberapa bulan yang lalu saat melakukan perenungan tentang perjalanan hidup saya. Salah satunya saya menemukan bahwa saya sudah bergelut dengan dunia PERDAGANGAN ini sejak saya kecil. Sedikit bongkar rahasia. Lucu juga sih kalau mengingatnya. Tapi semoga menginspirasi.

Waktu SD dulu, saya adalah seorang kolektor aksesoris anak-anak. Mulai dari jepit rambut, karet, pita, bros, dll. Gaya anak-anak pokoknya. Lama-kelamaan bosan juga dengan barang-barang itu. Alhasil, saya dan saudara kembar saya (Keisya Avicenna) sepakat untuk menjual koleksi aksesoris itu. Respon teman-teman SD cukup bagus. Jualan kami laku keras! Meski hanya berkisar 100 rupiah hingga 3000 rupiah harga yang kami tawarkan, tapi hal itu membuat kami puas! Karena saya bisa membuat mereka senang! Kami pun senang dan sangat puas! (kepuasan versi anak SD lho!)

Memasuki dunia ABG (SMP), saya kembali mencoba menjalani profesi sebagai seorang ENTREPRENEUR. Waktu itu, saya kembali bekerja sama dengan saudara kembar saya. Kali ini kami menjual coklat merk “ichiban”. Coklat yang berwujud menarik, berbentuk unik dan berisi selai aneka rasa. Tidak dijual di koperasi atau kantin sekolah. Kami jual seharga 100 rupiah/kotak karena memang bentuknya kecil. Laris manis!!! Teman-teman suka!!! Dan kami berdua pun semangat menjualnya :D. Bukan karena tuntutan ekonomi kami melakukannya, mungkin hanya karena hobby dan kesenangan saja. Senang melihat orang lain senang. Senang karena uang jajan juga tak berkurang, bahkan mengembang :D

Kala berselancar di dunia putih abu-abu, takdir masih mempertemukan saya dengan dunia PERDAGANGAN. Kali ini dunia berdagang yang lebih “terstruktur” dan “terorganisir”. Maksudnya, waktu SMA ini saya terlibat dalam kepengurusan OSIS SMA N 1 Wonogiri dengan menjabat sebagai staff redaksi majalah BASSIC. Meski sejak SD saya sudah sangat menyukai dunia kepenulisan, tapi di SMA inilah saya lebih mengasah kemampuan menulis saya. Saat kepengurusan OSIS periode saya itulah awal lahirnya majalah BASSIC yang menjadi majalah kebanggaan sekolah saya. BASSIC dijual dengan harga yang cukup terjangkau di kalangan teman-teman SMA. Nah, di sinilah peran kami dalam MENJUAL majalah ini. PENJUALAN yang sukses bukan saja dari banyaknya majalah yang terjual habis, tapi ‘feedback’ atau respon pembaca dengan pemberian masukan, saran dan kritik yang membangun bagi majalah BASSIC ini. Bisa dibilang saat itu saya merangkap tugas sebagai “PENGUSAHA KATA” (staf redaksi maksudnya) sekaligus “MARKETING” (karena menjual majalah ini pada teman-teman).

Beranjak ke dunianya para SISWA yang MAHA (MAHASISWA maksudnya). Dunia kampus yang menawarkan warna-warna yang tak hanya indah, tapi juga menawan bagi yang memang menikmati dunia kampus sebagai tempat untuk “mengeksplotasi” diri. Eksploitasi yang positif lho!!! Bagi mahasiswa yang tahu akan esensi menjadi mahasiswa, kampus tidak hanya digunakan sebagai sarana untuk duduk manis di dalam kelas, ngobrol narsis di kantin, atau nongkrong ‘romantis’ dengan lawan jenis… [untuk masalah ini bisa dibaca resensi buku “Agar Ngampus Tak Sekadar Status” di archive blog saya bulan Desember 2009 atau bisa jug abaca buku karangan Ustadz Hatta Syamsuddin dan istrinya ini, dijamin akan membuka wacana Anda -yang masih mahasiswa- tentang esensi dan peran Anda sebagai SISWA yang MAHA]. Saya “terdampar” di Universitas Nomor Satu di kota Solo (UNS maksudnya). Menjadi MAHASISWA dengan prestasi OK, organisasi OK, dan kerja OK…3 hal inilah yang menjadi obsesi saya selama di kampus. Kuliah sambil kerja tapi tetap aktif di organisasi. KERJA??? Dan saya pun kembali terlibat dalam dunia PERDAGANGAN!!! Saat di kampus saya pernah magang di koperasi mahasiswa (KOPMA) di Fakultas MIPA. Menjaga KOPMA MIPA saat jam kosong (tak ada kuliah) dan kebetulan sekali saat itu juga momennya habis ujian. Penghasilan yang saya bisa dibilang ‘sedikit’, dihitung per jam. Tapi, terlalu picik rasanya kalau bekerja hanya untuk setumpuk rupiah. Yang saya rasakan kala itu adalah motivasi untuk mencari pengalaman, karena memang dari peran inilah saya mendapatkan banyak pengalaman. Pengalaman dalam berkomunikasi dengan pembeli, ketepatan dalam menghitung, dll. Selain itu, saya juga sempat membuka ‘usaha pribadi’, PERDAGANGAN di bidang JASA. Setiap kali ada buku diktat kuliah yang hendak dicopy, teman-teman mempercayakan itu pada saya. Inilah BISNIS. Butuh tanggung jawab besar ketika harus mengurus copy-an dalam jumlah banyak, buku diktat yang tebal, dan pesanan yang tidak sedikit. Oleh karena itu, saya mencoba mengkalkulasikan dengan “keuntungan” yang bisa saya dapatkan dari BISNIS di bidang jasa ini. Setiap kali saya mengcopy, saya menetapkan bonus untuk saya sendiri. Saya hanya membayar minimal 50% dari copyan itu. Misal, harga copyan sebuah buku untuk teman-teman Rp 20.000,- maka saya hanya membayar Rp 10.000,- . Kalau copyannya tipis, sempat juga dapat GRATIS!! DEAL!!! Teman-teman juga tidak ada yang protes. Selain itu, setiap hendak ujian, selembar kertas akan berkeliling dari satu teman ke teman lain, pemesanan catatan kuliah!!! Hihhi, pasti catatan saya “laris” dicopy teman-teman saat menjelang ujian! (hayo..ngaku yang hobby ngopi!!!). Catatan kuliahpun bisa menjadi modal bisnis bagi saya :D. Sampai sekarang mungkin copyan catatan kuliah saya sudah bertebaran di mana-mana. Sudah 4 turunan mungkin. Karena saya angkatan 2005 dan mahasiswa baru tuh angkatan 2009. SEMOGA BERMANFAAT dan menjadi AMAL JARIYAH buat saya. AAMIIN… Saya juga “berbisnis” menjadi TENTOR PRIVAT, tercatat sudah 12 murid yang saya privat semasa saya kuliah, mulai dari murid TK sampai SMA. BISNIS inilah yang paling banyak diminati para mahasiswa.

Di tahun terakhir saya berada di kampus (saat masih menyelesaikan skripsi), saya memutuskan untuk mengikuti KULIAH KEWIRAUSAHAAN LANJUT (KKL) yang diselenggarakan UNS bekerja sama dengan DIRJEN DIKTI. Selama mengikuti KKL ini, para peserta ditempa dengan ilmu, inspirasi, dan motivasi menjadi seorang entrepreneur. MANTAP!!! Setelah itu, kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri dari 3 orang. Tiap kelompok diminta merencanakan usaha apa yang akan dijalankan. Kami di minta membuat PROPOSAL RENCANA USAHA. Saat itu saya tergabung dengan tim KANOME (etiKA, NOvi, dan MEga). Kebetulan yang mencetuskan nama itu saya, KANOME… agak keJEPANG-JEPANGan gitu lah :D. Kami merencanakan membuka usaha makan ringan “kripik tempe aneka rasa” dan “brownies isi selai” dengan merk KANOME. Usaha kami pun berjalan… Brownies dibuat bertiga… kadang sampai Maghrib. Itupun masaknya nebeng di dapur temannya Mega. Penjualan lancar. Meski terkadang terkendala masalah waktu karena Mega dan Novi satu tahun di bawah saya, jadinya masih kuliah. Saat laporan hasil KKL ini, kami mendapat laba yang cukup. Kami berharap usaha ini akan berjalan terus pasca program KKL ditutup, tapi… apalah daya! Kami disibukkan dengan agenda masing-masing. Saya sibuk mengurusi pendadaran, Novi dan Mega juga mulai disibukkan dengan usulan skripsi mereka. Jadinya KANOME mati suri. Karena sudah “kecanduan” dengan dunia “BISNIS” ini, akhirnya saya bersama saudara kembar saya membuka usaha “SUPERTWIN CELLULAR” dan “SUPERTWIN KRIUK”. SC bergerak dalam penjualan pulsa elektrik, sedangkan SK bergerak dalam penjualan snack/makanan ringan yang dijual di beberapa kost muslimah. Alhamdulillah, laris manis... SAMPAI SEKARANG :D

Ehm, pasca kampus… ternyata saya kembali dipertemukan dengan aktivitas PERDAGANGAN. Tapi kali ini lebih bersifat birokrasi. Bekerja dengan para pengambil kebijakan di dunia perdagangan. Tepatnya di “Minister of Trade” (MOT), Kementrian Perdagangan RI (sebutan baru Departemen Perdagangan RI). Bergelut dengan berbagai macam peraturan yang menjadi dasar kebijakan kami mengizinkan atau menolak impor barang dari berbagai negara ke Indonesia. Itu wilayah kerja saya (untuk saat ini). Meski saya saat ini berada di kuadran kiri (menurut Robert T. Kiyosaki), karena berkedudukan sebagai “Employee”, tapi saya berusaha untuk tidak hanya berkutat di kuadran kiri itu, saya ingin “melompat” ke kuadran kanan. Dunianya “Bussinessman” dan “Investor”. Menjadi PENGUSAHA versi saya. PENGUSAHA apakah itu???

Ehm… tunggu saja di tahun 2010 ini semoga bisa terealisasi!!!!

SAYA PASTI BISA!!!

Wasiat Rasulullah SAW : “Berdaganglah engkau, karena 9 dari 10 bagian kehidupan adalah PERDAGANGAN”

Silahkan membaca kelanjutan note saya ini di “MOT and I (part 2)”. Insya Allah, saya akan membuka rahasia bagaimana saya bisa “terdampar” di Departemen Perdagangan RI. Tapi…belum saya tulis lho.. . baru mau ditulis :D

RedZone, 030110_10:42

Aisya Avicenna

PadaMu Ku Bersujud...

Sunday, January 03, 2010 1 Comments

Ku menatap dalam kelam

tiada yang bisa ku lihat
selain hanya nama-Mu Ya Allah

esok ataukah nanti
ampuni semua salahku
lindungi aku dari segala fitnah

Kau tempatku meminta
Kau beriku bahagia
jadikan aku selamanya
hamba-Mu yang slalu bertakwa

ampuniku Ya Allah
yang sering melupakan-Mu
saat Kau limpahkan karunia-Mu
dalam sunyi aku bersujud


by : afgan


RedZone, 030110_00:47

Subhanallah...

Alhamdulillah...

Walailahailallah...

Allahuakbar!!!


Aisya Avicenna

Saturday, January 02, 2010

Sebuah Kisah Bersama Malam

Saturday, January 02, 2010 1 Comments

Ibukota berselimut gelap

Mata inipun sudah mengatup lelap

Tiba-tiba terbangun dan terkejap

Jam delapan harus sudah siap


Bersama berjalan menyusur sepi

Rintik hujan turut menemani

Gang-gang kecil ditelusuri

Demi bertemu rekan sehati


Langkah kaki berayun cepat

Degup jantung berdetak hebat

Bukan karena lewat kuburan

Tapi hendak cepat sampai tujuan


Dalam kasih kami berbagi

Saling mengisi memberi arti

Lantunan ayat cintaNya mengiringi

Mengingatkan kami pada keagungan Illahi


Kami merenungi bersama

Perjuangan As Syahid Hasan Al Banna

Manhaj Haraki risalah mulia

Zainab binti Jahsi shahabiyah utama


Malam semakin larut

Pertahanan mulai menyurut

Tapi semangat tak pernah surut

Demi ilmu yang kami tuntut!


RedZone, Jakarta, 020110_23:08

3rd in the miracle of my new circle…

For my sisterZ especially My Older Sister, Jazakillah khoir atas malam ini!!!

Aisya Avicenna

2010 : MERANGKAI KARYA

Saturday, January 02, 2010 0 Comments


TEMA BESAR 2010 : "MERANGKAI KARYA"
Ukuran huruf

Tahun ini saya akan mencoba untuk terus melahirkan karya-karya inspiratif dalam hidup saya yang semoga bermanfaat tak hanya untuk diri saya sendiri tapi juga untuk orang-orang dan lingkungan di sekitar saya.

Karya apakah itu???

Nantikan saja! Bisa jadi Anda turut ambil bagian dalam mewujudkannya. Mari saling membantu, menguatkan, dan mengingatkan… Karena saya sadar tak akan bisa mewujudkan karya itu sendiri. Karena saya yakin, Allah akan semakin memudahkan setiap langkah saya mewujudkan karya itu karena saya mempunyai dukungan yang luar biasa dari orang-orang di sekitar saya. Anda termasuk di dalamnya!!!

TEMA BULAN JANUARI:

"KEMBALI LURUSKAN NIAT, PERTEBAL IMAN, DUPLIKAT SEMANGAT BERLIPAT-LIPAT UNTUK TERUS MENJADI PRIBADI DAHSYAT FULL MANFAAT".

PADA BULAN INI AKAN BANYAK KEPUTUSAN & AGENDA-AGENDA SUPER PENTING DAN LUAR BIASA DALAM HIDUP SAYA. SEMOGA DIRIDHOI & DIMUDAHKAN ALLAH SWT. AMIIN... OPTIMIS!!!

Di bulan ini pun saya masih akan terus berusaha menyingkap satu demi satu rahasia mengapa Allah SWT mengirim saya sampai tempat ini. JAKARTA. Yang sebelumnya hanya sebuah impian yang tertulis dalam buku merah hati itu… tapi kini impian itu menjadi nyata. Begitu indahnya skenario yang dituliskanNya. Tapi skenario itu masih menyisakan banyak rahasia akan kelanjutan ceritanya.. akan hikmah dari setiap adegan yang melatarbelakanginya…akan setiap pemain yang menjadi tokoh sentral dalam setiap kisahnya… RAHASIA!!! Masih banyak RAHASIA yang harus saya singkap dari secuil kisah perjalanan hidup saya ini.


KuasaNya-lah yang telah menjauhkan yang sebelumnya dekat dan mendekatkan yang sebelumnya jauh... Dia takkan pernah memberikan keputusanNYA yang nomor 2. KeputusanNYA pastilah nomor 1 dan itu pasti yang TERBAIK!!!


BULAN JANUARI MAKIN BERPRESTASI!

BULAN INI AKAN MENJADI AWALAN UNTUK TERUS MERANGKAI KARYA PENUH MAKNA.

SALAM SUPER DAHSYAT FULL SEMANGAAAT!!! :D


Backsong : AR RUHUL JADID

Arruhul jadid fi jasadil ummah
Hai mujahid luluh lantakkan jiwa pendosa

Kami petualang mencari kebenaran
Mencari makna serta hakikat manusia
Kami berjuang menegakkan kehormatan
Hidup mulia atau mati sebagai syuhada

Kami berbekal alquran hakiki

Meneruskan cita dan risalah para nabi

Kami sandang julukan generasi ghuraba
Biar saatnya datang kami pimpin dunia

Kami semangat baru siap maju hancur semua musuh
Kami tentara Alloh siap korbankan harta bahkan jiwa

Kami serahkan semua hidup pada Alloh
Kami tekadkan tuk ikuti rasulullah
Usung panji ilahi iman kuat membaja
Hadapi tirani bebaskan umat dunia





SEMANGADH 137x!!!


HAMASAH!!!


GANBATTE KUDASAI!!!


RedZone, awal 2010

In the SECRET of inspirACTION

Aisya Avicenna

Friday, January 01, 2010

KISAH MENAWAN DI AKHIR DUA RIBU SEMBILAN

Friday, January 01, 2010 0 Comments

Kamis, 31 Desember 2009

Sekitar pukul 07.00 Aisya keluar dari kostnya. Biasanya dia berjalan menuju selatan, tapi kali ini lain dari biasanya. Langkah kakinya membawa dirinya menuju arah utara. Dengan kostum kesayangannya (RED IS HER INSPIRATION), dia menuju depan Indomaret Jalan Otista III. Sesampai di depan INDOMARET… ngeeng, alhamdulillah ada kendaraan bak limousine tapi yang ni beroda 3 melaju dan Aisya menghentikannya. Hihi, limousinenya Betawi nih. BAJAJ maksudnya… Saat membuka pintunya yang ternyata cuma besi yang “dicantholkan”, Aisya agak terkejut juga karena jarak antara "bumi tempatnya berpijak" dan “calon” tempat duduknya lumayan tinggi… tapi alhamdulillah, bisa duduk juga…

“Kampung Melayu, pak!”

Ngeengggg….

***

Di dalam BAJAJ tak kuasa juga untuk menahan senyumnya. Untungnya si sopir gak tau kalau penumpangnya lagi senyam-senyum. Hihi :D

Sepanjang perjalanan Aisya merasa luar biasa senang, karena impiannya tercapai. Impiannya yakni NAIK BAJAJ DI AKHIR TAHUN 2009. Memang sih terkesan impian yang aneh. Tapi bukan Aisya namanya kalau tidak semangat mewujudkan impiannya meski terkesan aneh sekalipun!

Kata banyak orang, BAJAJ disebut juga “kendaraan Tuhan” karena hanya Tuhan dan sang sopir saja yang tahu bagaimana prosesi kendaraan mungil yang bercover seperti jeruk itu mau BELOK. ^^

Setelah terguncang di dalam bajaj cukup lama (hihi…), sampailah Aisya di Kampung Melayu…

Setelah turun dari bajaj dengan sedikit ribet, karena tempat duduk dan pijakan turun jaraknya hampir setengah meter, Aisya menghentikan laju KOPAJA 502. Sebenarnya, bisa saja Aisya dari dekat kostnya naik Kopaja 502, tapi berhubung hari ini ada agenda special “naik BAJAJ”, maka harus oper 2x dengan mengeluarkan ongkos 2x lipat juga… Hihi, tapi materi (ongkos) tersebut tak sebanding dengan KEPUASAN dan KESENANGAN yang didapat Aisya. Tidak bisa dirupiahkan kalo masalah ini. Tul gak???

Aisya memilih duduk di kursi Kopaja 502 sebelah kiri. Penumpang tidak terlalu padat. Karena waktu juga baru menunjukkan pukul 07.30-an. Aisya duduk di samping seorang mbak berjilbab tidak terlalu besar. Selang berapa lama, mbak itu mengeluarkan Al Ma’tsurat mungilnya dan membacanya…emm, good!!!

Seperti sudah menjadi kebiasaan Aisya, baca buku!!! Dan akhirnya ia memutuskan untuk membaca buku agenda merah hatinya yang berisi catatan-catatan Kajian yang diselenggarakan di masjid Nurul Huda UNS dan catatan-catatan kajian serta seminar yang pernah diikutinya.
Aisya pun terhanyut dalam khazanah ilmu yang dulu pernah ia dapatkan di kampusnya… MEREVIEW…

Saat menutup buku agendanya.. Aisya memandang ke jendela Kopaja 502 yang terus melaju itu… Tapi, dia merasa ada yang aneh. Bangunan yang dilihat dari jendela itu bukan deretan bangunan yang biasanya ia lewati. Dan kebingungannya pun terjawab sudah setelah akhirnya Kopaja 502 yang ia tumpangi berhenti di terminal terakhirnya di daerah dekat Tanah Abang.

Wah.. parah!!! Ternyata kebablasan!!!

Aisya cuma senyum-senyum simpul. Nikmati aja!!! Toh malah akan jadi pengalaman berharga….

Dengan PD dia mendekati seorang Bapak penjual buah dan bertanya kalau ke Tugu Tani naik apa. Ia pun menyeberang jalan dan naik Kopaja 502. Hari yang SERU!!! Begitu pikirnya… Ia mencoba selalu POSITIF dalam menyikapi setiap kejadian yang ia alami. Wahh… ternyata, dengan tersesatnya ia pagi itu, ia jadi tahu beberapa tempat penting yang berlokasi di Jakarta Pusat. SIP!!!

Akhirnya sampailah Aisya di kantornya tercinta… Departemen Perdagangan… Iapun langsung menuju Gedung I, tapi mampir di koperasi dulu, hendak membeli roti untuk “camilan” rekan-rekan kerja di subdit I. Eh, alhamdulillah….ada yang mbayarin… (ayahnya temen kerjanya…:D).

Sampai di lantai 9, tenyata baru sedikit karyawan Dirketorat Impor yang datang…

Singkat cerita, hari ini suasana SUBDIT I (Sub Direktorat Barang Modal dan Bahan Baku Lainnya), tempat Aisya beraktivitas, SANGAT CERIA!!!. Hari ini Aisya membantu Pak Dindin (salah satu personel Subdit I) menyelesaikan perizinan impor besi-baja, Pak Kuswoto masih sibuk dengan Permendag baru, Pak Peter pagi-pagi sudah menghabiskan 3 bakwan jagung! Pak Zuhri sibuk dengan impor daging hibah dan beberapa perizinan lainnya. Bu Ika juga lebih ceria karena hari ini akan ke Solo. Mb Sulis juga sibuk membenarkan koreksian dari Pak Zuhri. Bu Sri dan Bu Tutik mengurusi surat masuk dan keluar. Sedangkan Pak Indro (kasubdit, my leader!!!) sibuk dengan HS (pos tarif barang impor)-nya. Beliau hari ini bolak-balik menghadap direktur. Semangat, Sir!!! Meski begitu, di tengah kesibukannya, beliau selalu menyempatkan mengunjungi kami (para anak buahnya) untuk sekedar bercanda atau menanyakan kerjaannya ada yang mengalami kesulitan atau tidak.

Menjelang ‘Asar, pak Indro memanggil Aisya dan Mb Sulis ke ruangannya. Mereka berdua adalah personel baru di SUBDIT 1. Ternyata mereka diminta membantu untuk entry data Pos Tarif barang impor yang lumayan banyaknya. Pak Indro memang tipikal pimpinan LUAR BIASA.. Aisya bersyukur banget bisa menjadi satu tim dengan beliau di Subdit 1. Di sela keseriusan beliau memasukkan data tersebut, mereka diajak berdiskusi. Hampir setiap hari, Pak Indro selalu menyempatkan untuk diskusi dan berbagi motivasi dengan mereka. Pun pada sore hari itu. Banyak yang beliau sampaikan, masalah sedekah, orang tua, sampai pernikahan. Aisya sempat menahan tangis saat beliau menyampaikan motivasi tentang keluarga… SO INSPIRING!!! Beliau juga berpesan, “setelah prajab nanti, dimanapun kalian ditempatkan di Direktorat Impor ini, saya tetap menjadi ayah kalian di sini”. Yeah, beliau memang ayah sekaligus ustadz Aisya di kantor. Aisya berharap, setelah prajab nanti dia akan tetap berada di SUBDIT 1 (insya Allah… kayaknya memang tidak akan dipindah deh… aamiin!!!!). Saat adzan Asar berkumandang, beliau langsung mengambil wudhu. Beliau sangat disiplin akan hal ini. Dan merekapun sholat berjamaah, beliau menjadi imamnya.

Ba’da Asar, Aisya dan Mb Sulis kembali ke ruangan Pak Indro. Beliau melanjutkan memberikan motivasi pada kami. Menjelang pukul 17.00, beliau melimpahkan entry data HS itu pada kami berdua karena beliau harus menghadap direktur impor. Beliau malah mengizinkan Aisya duduk di kursinya. Waw… katanya “Ini sebagai latihan dan persiapan menjadi KASUBDIT di masa yang akan datang”… Aamiin…

Sampai Maghrib, Aisya dan Mb Sulis menyelesaikan tugas itu… kemudian sholat Maghrib berjamaah dengan Pak Indro dan say goodbye…

Terima kasih Pak Indro… atas kesempatan dan motivasi powerfullnya hari ini..!!!

Di kantor tuh rasanya BETAH banget karena bekerja dengan orang-orang yang SANGAT MENYENANGKAN!!! So tidak ada alasan bagi Aisya untuk tidak bersemangat saat di kantor.

Pukul 19.00 Aisya berjalan keluar kantor lewat pintu samping karena pintu utama sudah ditutup dan dipagari. Maklum, malam ini pengamanan ekstra ketat karena malam tahun baru. Sampai di trotoar depan kantor, Aisya sudah disambut dengan keramaian yang luar biasa. Pedagang lampu hias, terompet, dll…. Agak macet…

Akhirnya Aisya berhasil naik Kopaja 502 untuk kembali ke kostnya… Suara petasan dan kembang api sudah mulai semarak malam itu....

Emm… hari ini sungguh LUAR BIASA!!!!

Dan hari-hari ke depan akan JAUH LEBIH LUARRRR BIASAAAAAAA!!!!

RedZone, penghujung tahun 2009

Aisya Avicenna

Thursday, December 31, 2009

DZIKRULLAH!!!

Thursday, December 31, 2009 0 Comments

Pribadi berdzikir, dzikir menjadi kepribadiaanya

ALLAH tujuannya, Rasulullah SAW teladan dalam hidupnya

Dunia inipun menjadi surga sebelum surga sebenarnya

Bumi menjadi masjid baginya

Rumah, kantor, hotel sekalipun menjadi mushola baginya

Tempat ia berpijak, meja kerja, kamar tidur, hamparan sajadah baginya

Kalau dia bicara, bicaranya dakwah

Kalau dia berdiam, diamnya dzikir

Nafasnya tasbih

Matanya penuh rahmat ALLAH penuh kasih sayang

Telinganya terjaga, pikirannya baik sangka, tidak sinis, tidak pesimis, tidak suka memvonis

Hatinya Subhanallah diam-diam berdo'a, do'anya diam dia

Tangannya bersedekah

Kakinya berjihad dia tidak mau melangkah sia-sia

Kekuatannya silaturohim

Kerinduannya tegakkan syariat ALLAH

Kalau memang hak tujuannya maka sabar dan kasih sayang strateginya

Asma' ammanina cita-citanya tertinggi teragung syahid di Jalan ALLAH

Dan sungguh menarik kesibukannya ia hanya asyik memperbaiki dirinya tidak tertarik mencari kekurangannya aib orang lain

Hadirilah majelis-majelis dzikir, menikmati hidangan ALLAH terlezat "DZIKRULLAH"

Ustadz Arifin Ilham

RedZone, 310909_23:23

GAGAL??? NO, THANKS!!!

Thursday, December 31, 2009 2 Comments
Sebagian besar orang hanya memikirkan KESUKSESAN setiap kali mereka melakukan pekerjaan, tidak terpikirkan akan kegagalan. Sebenarnya, segala hal tidak ada yang mulus atau dapat dipecahkan dengan mudah, ini berarti bahwa jika ingin SUKSES dalam segala hal, maka harus menghadapi "kegagalan". Tapi sebenarnya saya sendiri tidak begitu suka dengan kata gagal... lebih suka dengan kata "keberhasilan yang tertunda". Orang yang tidak berani menghadapi "keberhasilan yang tertunda" , maka sulit untuk memperoleh HARAPAN UNTUK KEBERHASILAN!!!
Fakta membuktikan, bahwa KESUKSESAN sejumlah besar orang hebat di dunia dalam setiap perjalanan hidupnya, pasti diperolehnya dengan mengalami sekali, dua kali bahkan berkali-kali "keberhasilan yang tertunda" yang tak terhitung banyaknya. Pepatah mengatakan : “Kegagalan adalah INDUK KESUKSESAN”.


Masalahnya, bahwa orang-orang hanya tahu mengejar KESUKSESAN semata-mata, namun mengabaikan "keberhasilan yang tertunda", sehingga begitu menemui "keberhasilan yang tertunda", lantas menjadi kecewa dan patah semangat, putus asa, atau pesimis. Tidak bisa lagi membangkitkan semangat untuk bekerja lebih keras, akhirnya acap kali putus di tengah jalan, dan sangat disayangkan.
Benar. "keberhasilan yang tertunda" adalah batu sandungan KEBERHASILAN, namun ia juga merupakan tangga menuju ke jalan KESUKSESAN. Oleh karena itu, kita jangan takut mengalami "keberhasilan yang tertunda" , setelah mengalami "keberhasilan yang tertunda" malah harus lebih giat lagi berjuang, mencari sumber dari "keberhasilan yang tertunda" tersebut, berusaha mencoba, mencari kunci dari "keberhasilan yang tertunda", begitu terus berusaha, suatu hari kelak pasti ada harapan berhasil.
Tokoh terkenal dunia Napoleon mengatakan, “Kemuliaan dalam kehidupan bukan terletak pada ketidakgagalan abadi, namun dapat bangkit kembali setelah jatuh. Seorang pecatur yang hebat, jika bukan mengalami pengalaman yang gagal, bertekad menyelidiki sumber penyebab kegagalan, menghayati pelajaran dari kegagalan, kemudian diperbaiki, mana mungkin bisa menjadi pecatur yang digembleng berkali-kali. Oleh karena itu, jangan membiarkan kegagalan menaklukkan kita.” Kalimat ini sangat dalam artinya dan layak kita renungkan.
"Keberhasilan yang tertunda" yang dialami oleh sejumlah besar orang bukan berarti jarak jalan keberhasilan mereka masih sangat jauh, melainkan sudah hampir tercapai, hanya saja mereka tidak mempunyai kesabaran berusaha berjuang lagi. Sebenarnya, "keberhasilan yang tertunda" sedang menguji kesempatan kita, orang yang cobaan kenyataan hidup akan menjadi orang yang SUKSES! Orang yang tidak tahan akan cobaan kenyataan hidup, selamanya adalah orang yang gagal.
sumber : tausyah Suplemen Pasca Kampus dengan sedkit perubahan!
GAGAL??? NO, THANKS!!!


SUKSES????

YEAH, SUCCESS IS MY RIGHT!!!!!!!




SUKSES atau gagal adalah pilihan. Andalah yang sangat berhak untuk menentukannya…

DENGAN PENUH OPTIMIS SAYA KATAKAN….. TIDAK ADA KATA “GAGAL” DALAM KAMUS HIDUP SAYA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Karena saya terlahir untuk jadi PEMENANG… untuk jadi pribadi yang SUKSES!!!!

SALAM SUKSES SUPER DAHSYAT FULL SEMANGAT!!!
RedZone, Jakarta, 311209_06:07
Aisya Avicenna

BELAJAR untuk BELAJAR!!!

Thursday, December 31, 2009 0 Comments


Pagi yang cerah di akhir tahun 2009…
Pukul 08.00 WIB … alhamdulillah sampai kantor juga setelah mengalami kejadian yang LUAR BIASA!!!! Mungkin akan saya ceritakan di catatan yang lain saja… emmm, judulnya “…… DI PENGHUJUNG 2009” (masih RAHASIA!!!). Kantor masih sepi, baru sekitar 5 orang yang datang… jadi memanfaatkan waktu dulu… dan fasilitas juga… bukan menyalahgunakan lho! Belum ada yang dikerjakan juga kok! Hihi… :D
Kejadian pagi ini memang menjadi sarana PEMBELAJARAN bagi saya!!!
Emmm, memang hakikatnya hidup ini merupakan rangkaian proses belajar dan menempa diri agar menjadi lebih baik senantiasa. Sungguh, begitu banyak hal dapat disarikan dari perjalanan detik demi detik kehidupan kita. Hal-hal yang kita rasakan, kita lihat, kita dengar, kita keluarkan melalui lisan, semuanya bisa menjadi sesuatu yang sarat makna dan dapat memperkaya khazanah pengalaman kita untuk selanjutnya dijadikan modal bagi proses perbaikan diri, jika kita mau tentunya.

LITTLE THINGS MEAN A LOT. Ya! Banyak hal kecil yang sesungguhnya memiliki makna yang begitu besar, jika saja kita mau sedikit lebih memperhatikan, sedikit melihat lebih ke dalam, dan sedikit saja berpikir. Ketika kita hanya memandang sesuatu dengan cara biasa, semuanya akan tampak biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa, seakan memang demikianlah seharusnya. Ketika peristiwa-peristiwa yang kita temui atau kita jalani hanya lewat begitu saja, maka ia hanya akan menjadi masa lalu hampa nilai yang tidak dapat memberikan pengaruh apa-apa. Padahal jika kita mau sedikit menggali lebih dalam, mungkin tidak sedikit bekas-bekas berharga yang tertinggal di sana. Sebagaimana halnya mutiara, sebelum ada yang mengeluarkannya dari cangkang sang kerang, tidak ada yang dapat merasakan pancaran keindahannya.
Menjadi pembelajar sejati, hal yang cukup sulit dilakukan. Seorang pembelajar sejati akan selalu mencoba mencari celah pembelajaran dari setiap kejadian yang dialaminya maupun kejadian yang dialami oleh orang lain. Sungguh menjadi orang seperti itu, yang senantiasa dapat memaknai hidup dari sudut positif, yang mampu melihat nilai-nilai yang belum tersingkap, serta mampu memunculkan keberhargaan walaupun begitu tersembunyi adanya. Siapa yang tahu di dalam cangkang kerang yang gelap tersimpan mutiara yang begitu indah jika tidak ada yang mencoba menyelam ke dasar lautan dan mendapatkannya. Ya, mutiara itu akan tetap ada, terlepas dari apakah ada yang berusaha membuka cangkang kerang tempatnya bersemayam atau tidak. Belajar, belajar, belajar, menunjukkan bahwa manusia benar-benar makhluk yang memiliki banyak kelemahan dalam dirinya. Belajar, merupakan bagian dari proses “MENYAYA” (hihi..kan biasanya MENG-AKU), menjadi saya, saya yang benar-benar saya, saya yang benar-benar dapat memberikan banyak manfaat bagi orang lain, semoga. Dan proses ini belum akan berhenti sampai ajal menjelang dan maut datang menjemput. Saat itulah baru dapat menunjukkan dan mengatakan, “Inilah saya, saya seutuhnya, saya yang sesungguhnya.”
AYO BELAJAR MENJADI PEMBELAJAR SEJATI!!!


Lantai 9 Gedung I Depdag, 311209_08:23
Aisya Avicenna

Kader Dakwah di Sekitar Rasulullah SAW

Thursday, December 31, 2009 0 Comments

Dalam sejarah disebutkan, Rasulullah SAW menggelar pertemuan rutin di Darul Arqom untuk mengikat para kader dengan pemimpin mereka yakni Rasulullah SAW. Selain itu Rasulullah SAW ingin menumbuhkan rasa percaya diri pada kadernya, agar TEKAD melanjutkan perjalanan dakwah makin KUAT.
Dlam pertemuan itu, setiap sahabat menceritakan apa yang dialaminya dan Rasulullah SAW memberi tanggapan, pujian atas sikapnya, pengarahan yang sesuai atau meluruskan kesalahannya. Secara TEKNIS, Rasulullah SAW melakukan pola-pola PENDEKATAN yang INTENSIF kepada para sahabat dalam rangka MENCETAK KADER-KADER DAKWAH YANG HANDAL. Di antara pola pendekatan KADERISASI Rasulullah SAW itu adalah :
PERTAMA
Rasulullah SAW menumbuhkan suasana perkenalan antara para sahabat agar hubungan HATI antar mereka kian terikat serta tumbuh rasa cinta. Rasulullah SAW mengenal baik nama, keturunan, status sosial, dan karakter para sahabatnya. Rasulullah SAW juga kerap menanyakan keadaan para sahabat untuk lebih mengenal mereka. Itu sebabnya ketika ditanya tentang amal apa yang paling utama, Rasulullah SAW memberi jawaban yang sesuai dengan penanya. Rasulullah SAW mengatakan : “Demi Dzat yang diriku ada dalam kekuasaanNya, kalian tidak akan masuk surga sampai kalian berIMAN. Dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling MENCINTAI. Maukah kalian kutunjukkan sesuatu yang bila kalian lakukan maka kalian akan saling mencintai? Sebarkan salam di antara kalian.”
Di atas kecintaan itu selanjutnya tumbuh KEIKHLASAN BERKORBAN, membela kepentingan bersama. Mereka mengamalkan sabda Rasulullah, “tidaklah beriman kalian sampai kalian mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

KEDUA
Rasulullah SAW menerapkan pola tafaqqud wa ri’ayah, selalu mencari informasi tentang para sahabat dan memperhatikan mereka. Rasulullah selalu menanyakan keadaan para sahabat, terlebih bila terasa ada sesuatu yang tidak biasa dari sahabatnya itu. Beliau pernah bertanya pada Abu Hurairah yang tidak tampak dalam majelis. Di saat lain ia merasa kehilangan atas meninggalnya seorang wanita tukang sapu masjidnya.
Bukan hanya bertanya tentang keadaan, Rasulullah SAW juga biasa memberi bantuan apa saja yang beliau miliki untuk memenuhi kebutuhan para sahabat. Dalam sabdanya, Rasulullah SAW mengatakan, “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, ia tidak boleh mendzoliminya dan menyerahkannya pada musuh. Siapa saja yang memenuhi kebutuhan saudaranya yang muslim maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Dan siapa saja yang meringankan beban seorang muslim niscaya Allah akan meringankan bebannya pada hari kiamat. Siapa saja yang menutupi aib seorang muslim niscaya Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat.” (HR. Bukhari & Muslim)
Sebagai manusia, para sahabat juga tidak terlepas dari kesalahan manusiawi. Bila itu terjadi, Rasulullah SAW meluruskannya dengan berbagai metode. Ada kalanya melalui sindiran, misal ketika ada sejumlah sahabat yang ingin melakukan ibadah secara berlebihan.
Kadang, Rasulullah SAW meluruskan para sahabat melalui celaan. Seperti dikisahkan Abu Dzar, “Aku telah memaki seseorang sambil menyebut nama ibunya, sampai membuatnya malu.” Kemudian Rasulullah SAW berkata padaku, “Wahai Abu Dzar, apakah engkau telah mempermalukan seseorang dengan menyebut nama ibunya? Sesungguhnya pada dirimu masih melekat sifat jahiliah.” (HR. Bukhari). Rasulullah SAW bersikap tegas lantaran Abu Dzar melakukan sikap yang sangat tercela. Sikap itu dapat memunculkan penyakit hatis eperti dengki, takabbur, merasa diri paling benar bahkan bisa melahirkan permusuhan.
Cara lain untuk meluruskan kesalahan para sahabat, Rasulullah SAW melakukan isolasi sementara seperti yang dilakukan kepada Ka’ab bin Malik yang tidak ikut perang Tabuk. Ia diisolasi selama 50 malam. Kisah Ka’ab mencerminkan bahwa orang yang bersalah akan merasakan kesalahannya secara langsung ketika kehilangan lingkungannya, sehingga perilakunya lurus kembali.
**
Begitulah para kader dakwah mendapatkan pendidikan Rasulullah SAW. Rasulullah SAW sebagai pendidik mendapatkan gambaran yang utuh tentang objek dakwah yang dihadapinya. Mereka adalah kumpulan berbagai karakter manusia yang harus mendapatkan sentuhan yang berbeda dan tepat. Proses tersebut tak mungkun dilakukan kecuali lewat pendidikan yang intensif, terus-menerus dan dilakukan dengan penuh kecermatan.
Merekalah kader-kader utama yang di kemudian hari sukses memikul beratnya beban dakwah. Mereka pula yang telah berhasil melakukan konfrontasi terbesar melawan musuh-musuh Islam.
Betapa besarnya kecintaan Rasulullah SAW kepada mereka. Terbukti ketika terjadi perselisihan antara Khalid bin Walid dan Abdurrahman bin ‘Auf, Rasulullah SAW mengatakan kepada Khalid, “Wahai Khalid, jangan engkau usik para sahabatku. Demi Allah, seandainya kamu memiliki emas sebesar gunung Uhud kemudian kamu infakkan di jalan Allah, hal itu belum bisa menyamai seorang dari mereka.”

Akankah ini TERULANG lagi dalam sejarah PERJUANGAN ISLAM masa KINI??? (tarbawi,-red)

Dalam sebuah perenungan
RedZone, Jakarta, 311209_05:47
Aisya Avicenna

MUHASABAH, PENGADILAN SUNYI DI AMBANG MIMPI

Thursday, December 31, 2009 0 Comments
(Ada kolaborasi antara MUHASABAH,RESOLUSI, VISI, dan MIMPI)

Man kanayaumuhu khairan min amsihi fahuwa rabihun…
“Barangsiapa yang hari ini lebih baik daripada kemarin, maka dia beruntung”. Demikian pula, barangsiapa tahun kali ini lebih baik dari yang kemarin, maka dia juga akan beruntung. Karena hari hanyalah kumpulan dari detik dan menit, sedangkan tahun adalah akumulasi dari hari dan bulan. Tahun adalah tahapan yang penting untuk mengukur segala hal. Umur kita diidentifikasi dengan tahun, sejarah ditulis berdasarkan tahun, program-program esar disetting berdasarkan tahun. Karenanya, evaluasi dan perencanaan tahunan adalah sesuatu yan penting untuk kita perhatikan.
Hm….penggalan kalimat yang pernah saya baca dari sebuah majalah Islam. Luar biasa sekali, tiada terasa waktu begitu cepat berlalu (saya benar-benar tidak bisa berdamai dengannya), sang detik merangkak perlahan menjadi menit, sang jam berjalan…satu jam berlalu…jam berlari..satu haripun berganti, hari terus berkejaran satu bulan terlewatkan…tanpa terasa satu tahun pun segera beralih ke tahun yang baru…apalagi Tahun Baru Hijriyah dan Tahun Baru Masehi memiliki jeda yang tidak terlalu lama. Inilah saat yang tepat untuk ber MUHASABAH, sebuah pengadilan sunyi di ambang mimpi…(sebuah istilah INSPIRATIF yang saya dapatkan dari Majalah Annida)
Tahun 2009 akan segera berakhir. Tahun baru Masehi akan segera dimulai. Pada akhir tahun, biasanya kita akan mulai melakukan instropeksi diri. Isinya mulai dari apa saja yang telah diraih pada tahun tersebut hingga apa saja yang belum tercapai. Hasil instropeksi diri, biasanya akan kita tuliskan dalam bentuk resolusi. Isinya pun beragam, dari cita-cita atau mimpi yang ingin dicapai di tahun berikutnya, kesalahan apa saja yang tidak ingin diulang, dan masih banyak lagi.
Kali ini, Nungma akan membagikan beberapa tips singkat cara membuat resolusi tahun baru. Selamat mencoba!
1. Catat kira-kira hal apa yang belum Anda capai tahun ini. Tulislah lagi di resolusi tahun depan dan usahakan untuk menyelesaikan resolusi tersebut. Namun, patut diingat, jangan membuat resolusi ini sebagai pembatas Anda dalam berpikir. Anda juga sebaiknya jangan merasa tertekan dengan harapan atau cita-cita Anda sendiri. Jadikan resolusi ini sebagai pemacu Anda untuk bekerja lebih giat dan terus berr-SEMANGAT!!!
2. Buatlah resolusi tersebut secara jelas, detail kalau perlu. Contohnya, “Saya harus bisa melanjutkan kuliah S2 di IPB mengambil Jurusan…..(hehehe…Amin)”. “Studi Ilmiah Mahasiswa dapat menjadi UKM Keilmiahan di UNS dan mampu mencetak mahasiswa berprestasi serta produk luar biasa di tahun 2010” (Amin).

3. Jangan terlalu muluk-muluk. Contohnya, apabila Anda seorang bawahan di tingkatan paling bawah dalam struktur manajerial, jangan pernah bermimpi langsung menjadi Presiden Direktur. Wah…wah….pelan tapi pasti aja deh!!!Setidaknya buatlah resolusi naik satu tingkatan.

4. Jangan ragu-ragu untuk memberikan hadiah bagi diri Anda sendiri apabila berhasil mencapai mimpi atau cita-cita Anda. Tentu Anda akan lebih semangat apabila mendapatkan hadiah dari hasil kerja keras sendiri, bukan?

5. Tuliskan cara-cara untuk mencapai tujuan yang Anda tulis. Ikuti cara tersebut sampai resolusi Anda tercapai.

Hmm…intinya, TULISKAN APA YANG INGIN ANDA CAPAI/KERJAKAN!!! DAN KERJAKANLAH APA YANG TELAH ANDA TULIS!!!!

[Keisya Avicenna says,”Saya tak menunggu kalender disobek hanya untuk membuat resolusi di masa datang. Buat saya, setiap hari adalah saat membuat resolusi baru. Meskipun begitu, resolusi itu penting, sama seperti kerangka kerja yang akan dilakukan, jika telah memiliki kerangka, langkah akan siap dilaksanakan…”^^v]
***
Sekarang Nungma ingin bercerita tentang DAHSYATNYA menjadi seseorang yang VISIONER!!! Senantiasa mempunyai VISI, menatap masa depan penuh harapan dan optimisme!! Visi adalah sebuah jangkar yang menjaga fokus dan cadangan energi serta dimanfaatkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebuah visi melampaui filosofi sebuah resolusi. Ketika resolusi diidentikkan dengan janji dan diperbarui tahunan, maka visi lebih bersifat strategis, mengandung unsur tahan uji dan tahan lama, sehingga biasanya diperbaharui minimal 5 tahunan…hmm, Be An AKHWAT VISIONER Nung!!! SALAM SUPER!!! (SUPERTWIN euy...).
***
Sebelum sampai pada penghujung tulisan ini (*karena ada tulisan lain yang MENUNTUT untuk segera dirampungkan…hehe…*), diri ini ingin mengajak Anda dan saudara-saudariku sekalian, untuk senantiasa ber MUHASABAH (INTROSPEKSI DIRI). Mulai sekarang, biasakan mengadili diri sendiri…Dalam Al Qur’an surat 99 ayat 6 sampai 8, Allah swt menegaskan bahwa kelak akan diperlihatkan kepada kita segala amalan kita hingga yang sekecil-kecilnya, yang BAIK dan yang BURUK. Mungkin karena itulah, Umar bin Khattab wanti-wanti agar kita mengkritik, menilai, dan menimbang, diri dan amalan-amalan kita sebelum Allah menghisab kita di Hari Pembalasan!!!

MARI KENDARAI PELANA PERUBAHAN DAN MENJADI SANG JOKI PEMENANG!!!

[Malang, My Resolution City….24 - 27 Desember 2009. ADA CINTA, CITA DAN CERITA DI KOTA LUAR BIASA ISTIMEWA…. Unforgetable moment… Unforgetable experience…Pengin banget rasanya mengulang ‘masa’ itu…hmm…like thizzz…..]