Jejak Karya

Jejak Karya

Thursday, April 07, 2016

Perbaiki Kualitas Hidupmu dengan Bijak Berinternet

Thursday, April 07, 2016 2 Comments
IM3 Ooredoo -gadgetren.com


Waktu menggelinding begitu cepat. Roda zaman terus berputar. Sekarang, dunia seperti hanya dalam genggaman. Kalau ingin menyampaikan pesan, tidak perlu bertatap muka, kemajuan teknologi bisa jadi solusi atas nama efisiensi waktu dan menawarkan beragam kemudahan dalam banyak hal.

Saya punya komputer sendiri saat mau masuk SMA, waktu itu masih pentium 2 –kalau tidak salah-, itupun belinya yang second. Alat penyimpan filenya masih berupa disket. Ibu, adalah sosok pertama yang mengajari saya mengoperasikan komputer karena sehari-hari ibu bekerja sebagai HRD di sebuah pabrik swasta dan harus berinteraksi dengan komputer. Awalnya saya baru belajar mengenal Ms.Word dan Ms.Excel, belum yang lain karena tugas-tugas sekolah masih banyak yang dikerjakan secara manual alias tulis tangan. Waktu itu, paling suka nulis-nulis puisi atau cerpen. Sampai suatu ketika, saya diajak sahabat saya pergi ke warnet. Waktu itu saya baru tahu kalau warnet itu warung internet. Dan itu satu-satunya warnet yang ada di Kota Wonogiri. Itulah pertama kali saya bersentuhan dengan internet. Saya belajar membuat email di plasa.com, lalu sahabat saya mengajarkan cara membuat Friendster. Ternyata asyik juga.

Lama-lama saya belajar membuat email di yahoo lalu mulai sering chating-an dengan teman via Yahoo Messenger (YM). Kalau ingin main internet, ya harus ke warnet. Saya pun bisa berkomunikasi dengan teman-teman lama saya (teman SD dan SMP) yang saya jumpai di Friendster atau YM. Kebanyakan dari mereka melanjutkan sekolah di luar kota Wonogiri. Meski terkadang saya masih sering mengirim surat secara konvensional (lewat jasa pak pos), saya sedikit demi sedikit beralih mengirim surat elektronik (email). Ya, memang waktu itu saya punya beberapa sahabat pena, ada yang sejak SD. Berawal dari saya mengikuti lomba sampai tingkat Provinsi. Alhasil saya punya banyak sahabat dari beberapa kota di Jawa Tengah khususnya. Kalau pengin internetan di warnet harus punya stok sabar yang unlimited, karena biasanya lambreta dan loading lama. Hihihi.

Kalau anak sekarang mah sudah sejak bayi –mungkin- sudah berinteraksi dengan internet dan sekarang pun WIFI sudah ada di mana-mana. Saya pun sangat bersyukur, saat ini hidup di zaman yang serba canggih dan modern.

Alhamdulillah, setelah lulus SMA, HP saya mulai ada fitur yang bisa digunakan untuk mengakses internet. Nomor HP saya sejak dulu pun tidak ganti-ganti, setia banget sama nomor Indosat. Kalau lagi banyak tugas yang menuntut harus browsing di internet, saya sering ke warnet dekat kos-kosan memanfaatkan paketan 1 jam yang masih cukup murah. Setelah saya punya laptop sendiri (hasil kreditan, hihihi), saya dibelikan modem. Laptop dan modem ini harus berbagi dengan kembaran saya karena kita tinggal satu kos dan satu fakultas.

Seiring berjalannya waktu saya mengenal Facebook, Twitter, Instagram, Blogspot, dll. Media sosial itu harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, harus tetap memerhatikan norma dan etika yang berlaku *eh. Saya mulai ngeblog tahun 2008, lalu punya akun Facebook 2009, Twitter dan Instagram menyusul kemudian. Saya sendiri merasakan banyak sekali manfaat yang bisa saya dapatkan dari internet:

·       Mendekatkan yang jauh, dan semoga tidak menjauhkan yang dekat. Internet, dalam hal ini media sosial bisa jadi sarana silaturahim jarak jauh dengan sahabat atau keluarga kita di belahan bumi mana pun. Senang sekali rasanya saat saya bisa ‘menemukan’ kembali sahabat saya waktu lomba sinopsis jaman SD dulu. Kebanyakan dari mereka jadi orang-orang sukses dan penuh prestasi.

·  Bisa jualan online. Pertama kalinya saya belajar jualan online dengan memanfaatkan Facebook sekitar tahun 2010. Waktu itu saya jualan buku Diary Ramadhan, yang saya ketik sendiri, fotokopi dan jilid spiral. Sederhana sekali tampilannya. Tapi, entah kenapa, bisa terjual lebih dari 300 eksemplar dalam waktu kurang lebih satu bulan. Waktu itu saya bisa menabung dengan nominal yang sangat menggiurkan hasil dari berjualan buku itu. Sejak itu, saya bertekad ingin punya buku karya sendiri yang diterbitkan oleh penerbit mayor. Alhamdulillah, akhir 2010 saya gabung di Forum Lingkar Pena (FLP) Solo Raya. Saya belajar menulis buku nonfiksi. Saya pun mulai sering ikut proyek antologi bareng teman-teman. Saya juga mendapatkan ‘proyek’ untuk menulis buku cerita anak. Bayarannya lumayan euy. Saya memanfaatkan internet untuk mencari referensi, ngeblog sebagai sarana mengasah skill menulis, dan membaca blog/tulisan-tulisan penulis yang sudah mumpuni. Dari sana, saya belajar banyak hal.

·     Alhamdulillah, impian saya pun terwujud di akhir 2013. Akhirnya saya punya buku solo yang diterbitkan oleh Penerbit Tiga Serangkai yang berjudul BEAUTY JANNATY. Buku yang saya susun dan tulis dengan sepenuh hati. Butuh riset panjang kurang lebih satu tahun untuk mencari referensi yang bisa memperkaya buku ini. Saya pun banyak menjual buku ini dengan cara online. Saya pun sering mendapatkan undangan untuk mengisi seminar atau bedah buku di beberapa kota. Dan lagi-lagi, kecanggihan internet dan alat telekomunikasi zaman sekarang sangat membantu karier kepenulisan saya.
Sebagian karya SUPERTWIN

Alhamdulillah, BEAUTY JANNATY sudah cetak ulang.

·    Ups, saya pun ‘menyelidiki’ calon suami saya dengan memanfaatkan fasilitas internet, lho! Nanya mbah ‘Google’. Xixixi. Saya selidiki lewat akun medsos beliau juga chatingan dengan sahabat-sahabat dekatnya. Benar-benar mantap, deh. Soalnya waktu itu saat mau ta’aruf, saya belum pernah bertemu bahkan belum pernah kenal sama sosok laki-laki itu sebelumnya.

·       Kecanggihan internet juga memudahkan saya untuk ikut kuliah online dengan fasilitas WEBINAR. Biasanya kuliah tentang motivasi bisnis atau parenting. 

Alhamdulillah, akhirnya saya bisa membeli HP Android dengan fitur yang bagi saya banyak membantu pekerjaan saya saat ini. Sekarang saya mengelola DNA CREATIVE HOUSE dengan salah satu fokus kerja pelatihan menulis untuk anak dan remaja di Semarang baik online maupun offline (DNA WRITING CLUB). Selain itu, saya juga jualan online buku-buku karya saya, juga jadi agen buku-buku anak dari beberapa penerbit. Otomatis aktivitas online tidak bisa dipisahkan dalam keseharian saya.


Anak-anak sering browsing dengan internet untuk riset tulisan mereka (dok. DNA Writing Club)
Alhamdulillah, awal tahun 2015 ini saya pun memakai simcard IM3 Ooredoo”. Wuzz… wuzz… wuzzz, lancar jaya! Meskipun HP saya belum support 4G, tapi saya pernah membandingkan dengan HP abang Dodoy yang sudah support 4G (doi juga pake simcard IM3 Ooredoo). Pernah juga mbandingin sama HP suami yang juga sudah support 4G, dan di situ kadang saya merasa sedih… pengin segera ganti HP yang support 4G juga *ngekepcelenganayamdulu, biar ‘uwer-uwer’nya nggak kelamaan. Beneran deh, HP saya masih kalah cepat! Bisa diintip di video ini perbandingannya…


Sumber : You Tube

Waktu acara Fun Blogging#9 tanggal 19 Maret 2016 di Gedung Indosat, kita juga dikenalin dengan paket Freedom Combo”. Makin ngiler, deh. Karena paketannya hemat dan gak bikin kantong kering. Ini daftar harganya : 




Di Fun Blogging#9 kemarin saya juga banyak belajar tentang dunia NGE-BLOG dari para pakar : Mbak Haya Aliya Zaki, Mbak Shinta Ries, dan Mbak Ani Berta. Terima kasih para cikgu yang sudah blak-blakan berbagi ilmu dan pengalamannya di dunia blogging. Terima kasih juga untuk Indosat Ooredoo yang telah banyak memudahkan aktivitas dan pekerjaan saya.

Akhirnya, saya selalu berdoa semoga aktivitas saya bersosial media, memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan fasilitas internet, selalu bernilai ibadah. Karena segala kemudahan yang ada saat ini seharusnya bisa membuat kita semakin semangat untuk menjadi lebih baik dengan senantiasa berharap penuh akan keridhoan Allah SWT untuk semua aktivitas kita. Ya, menjadi pribadi yang lebih baik, memperbaiki kualitas hidup, menjadi lebih produktif dan bermanfaat dengan bijak berinternet. Semoga… Aamiin.

Keseruan FUN BLOGGING#9 SEMARANG di Gedung INDOSAT Jl. Pandanaran

[Kamis, 7 April 2016]








Dokumentasi Momen “NGISIN-NGISINI”

Thursday, April 07, 2016 3 Comments
Mualunyaaa...


Kejadian-kejadian memalukan itu…

SD
Saat kelas 5, ada praktik memasak mie goreng spesial saat pelajaran Muatan Lokal. Saya berbeda kelompok dengan Mbak Thicko, kembaran saya. Saya dan kelompok saya mencoba membuat mie goreng Jawa spesial plus es jeruk. Hiasan dari wortel, cabai, tomat, dll, telah kami siapkan dengan sebaik mungkin. Penataan di piring kami buat dengan menarik. Hingga waktu untuk memasak pun habis dan saatnya penyajian ke dewan juri alias para guru penilai. Kami harus membawa hasil masakan kami ke kantor.

Saat di kantor, saya mendapatkan sebuah pertanyaan dari Pak Mahmud –guru IPS, beliau bertanya dalam bahasa Jawa ngoko alus. Saya lupa pertanyaanya, yang jelas saya harus menjawab dua puluh lima alias 25, tapi… dalam bahasa Kromo Inggil. Saya jawab aja “kalih doso gangsal”. Seketika Pak Mahmud dan para guru yang ada di situ tertawa. Saya bingung apanya yang lucu. Saya pun baru ngeh saat dikasih tahu Pak Mahmud kalau njawabku salah, 25 itu dalam bahasa Jawa Kromo Inggil yang benar adalah “selangkung”. Huahahaha, pengin rasanya krukupan kresek, secara para guru saya waktu SD kenal dekat sama Babe yang notabene sangat pintar bertutur kata dalam bahasa Jawa sampai level Kromo Inggil sekalipun. Maafkan Dik Nung, ya, Be… Hahaha. Ngisin-ngisini tenan ogh! Wong Jowo tapi ra njawani… ^_^

SMP
Setiap pekan pertama di hari Jumat, semua kelas 3 yang muslim mendapatkan jatah Jumatan di sekolah.  Jumat pekan pertama bawaan saya tentu bertambah berat, sudah bawa kamus yang tebal masih bawa mukena dan sajadah. Tapi, saya merasa ada yang aneh dengan bawaan saya Jumat itu. Kenapa berat banget, ya? Nggak seperti biasanya.

Sahabat dekat saya pun terheran-heran saat mencoba mengangkat tas saya karena berat sekali. Saya memakai tas ransel merk ALTO dan tidak membawa tas jinjing. Selidik punya selidik, sebelum saya dan beberapa sahabat saya ke tempat untuk shalat Jumat, saya mengeluarkan barang-barang dari dalam tas satu per satu. Alangkah kagetnya saya, saat saya tahu kalau ada benda aneh yang nyasar di tas. Aaaargh, saya jadi diledekin teman-teman. Ngapain bawa barang kayak gitu, memangnya mati lampu atau mau nyari jangkrik? Ngekngoook. Tahu nggak apa yang ada di dalam tas saya? Heuheu… Lihat gambar di bawah ini!

Sokle alias senter jadul. Gambar dari olx.

Saya tahu, siapa yang sudah berbuat usil memasukkan benda itu ke dalam tas saya. Ya, pasti Mas Dodoy! Kakak sulung saya yang super duper jahilnya nggak ketulungan itu. Mas Dodoy memang suka bikin ulah tujuannya sih seru-seruan sama adik-adiknya. Pernah pas tidur, bibir saya dan Mbak Thicko dikasih garam kasar yang sudah diikat benang, pernah juga di atas pintu dapur ditaruh ember yang tepung, dan lain-lain.

SMA
Saat masih jadi siswa baru di SMA, ada kegiatan Pramuka yang namanya PERPEGAK. Kami harus berkemah selama 3 hari 2 malam. Saya dibekali beberapa tip dari Mas Dodoy yang sejak SMP doi sering memenangkan kejuaraan Pramuka di sekolahnya. Salah satu tip yang doi kasih adalah “letakkan semua perlengkapan yang harus dipakai di sekitar lokasi tidurmu”. Karena waktu itu memang ada syarat, saat tidur tidak boleh pakai sepatu, pakai topi, bahkan pakai seragam Pramuka. Saya pun melaksanakan tip dari Mas Dodoy, karena kata Mas Dodoy bisa jadi ada sidak ke tenda-tenda dan bisa jadi akan dibangunkan secara mendadak saat tengah malam. Saya pun melipat seragam saya dengan rapi lalu saya letakkan di atas kepala saya lengkap dengan topi dan kelengkapan lainnya, sedangkan sepatu saya gunakan sebagai bantal.

Prit… prit… priiiiiiiit!
       
Peluit panjang berbunyi. Saya dan kelompok saya bangun dengan panik. Teriakan-teriakan dari kakak senior menyayat hati dan menambah kepanikan. Beberapa tenda dari kelompok lain ada yang dirobohkan. Alhamdulillah, tenda kami cukup kuat. Hihihi, yeaaay kakak-kakak nggak kuat ya bikin roboh tenda kelompok Manihot utilisima, yeee?! Saya pun bergegas berganti seragam Pramuka, mengenakan topi, peluit, dan tak lupa memakai sepatu.
       
Ayo, Dek… Cepat, Deeek! Lelet ya kalian semua! Bla… bla… bla…      
      
Kakak-kakak senior pada sibuk ngoceh n mbentak-mbentak. Saya pun segera lari turun ke lapangan dan berbaris berdasarkan kelompok masing-masing.

Selanjutnya, saat pengecekan kelengkapan seragam, ada seorang kakak senior cewek yang mendekati saya. Pas di dekat telinga saya, dia bertanya dengan nada tinggi.

“Udah rapi?”     
“Sudah, Kak!” dengan tegas saya menjawab.
“Yakin, sudah rapi???” tanya doi dengan nada makin meninggi.
“Siap! Sudah, Kaaaaak!” nggak mau kalah saingan saya pun menjawab dengan lantang.
“Coba lihat ke bawah!”

Cegluk…

Ealah, ternyata saya memakai sepatunya terbalik. Sepatu kanan saya pakai di kaki kiri, begitu sebaliknya. Saya pun buru-buru membetulkan sepatu saya. Masih dapat hadiah bentakan lagi.
       
“Kalau mau merapikan itu balik kanan dulu. Cepat!”

Dengan pasang tampang tengsin, saya pun buru-buru balik kanan sambil nahan ketawa. Mualu rasanya. Apalagi dilihatin oleh beberapa senior cewek yang lain.

Ya, mungkin 3 momen “ngisin-ngisini” di atas bisa jadi hiburan tersendiri saat saya mengenangnya…

[Kamis, 7 April 2016]
Day#11 One Day One Post FUN BLOGGING




Wednesday, April 06, 2016

Warna-Warni Madingku dan DNA

Wednesday, April 06, 2016 1 Comments
Mading 'DREAM BOARD' Keisya Avicenna
Saat SMA, saya mendapatkan amanah di OSIS jadi Tim Kreatif. Salah satu bidang yang diurus adalah Mading OSIS. Selain itu, di ROHIS pun saya dapat amanah jadi Koordinator Mading Nisa’ (untuk yang muslimah). Alhamdulillah, saya sangat enjoy mengemban amanah itu karena saya bisa berkreasi dengan teman-teman. Mulai dari ngumpulin bahan, bikin ‘layout’, beli perlengkapan dan segala printhilannya, sampai berkreasi di ruang OSIS atau di masjid sekolah. Seru rasanya!

Saat kuliah, saya pun tetap menjalankan hobi saya membuat mading. Dan yang sering jadi korban adalah tembok kamar kos saya untuk media menempel. Biasanya saya beli asturo warna-warni, lalu ditempelkan di gabus terlebih dulu sebelum dipasang di tembok. Isi mading saya jaman kuliah kebanyakan kata-kata motivasi untuk diri sendiri, gambar-gambar kegiatan di kampus, atau foto-foto orang tersayang. Ada satu mading yang sangat saya suka, saya menyebutnya DREAM BOARD karena berisi targetan hidup saya selama 5 tahun : 2011-2015. Mading ala DREAM BOARD ini saya buat dari kalender bekas yang lucu. Plus kreasi tulisan tangan saya. Alhamdulillah, jika saya merasa malas atau jenuh, lihat dream board itu, bangkit lagi deh semangatnya, makin membara gitu!
Madingku untuk Kelas Inspirasi Semarang#2


Sampai sekarang pun saya masih suka bikin mading. Mading yang cukup besar saya buat dalam waktu semalam untuk kegiatan Kelas Inspirasi Semarang#2 tanggal 14 September 2015 di SD N Jatibarang 03. Meski cukup lelah, tapi saya sangat senang karena karya sederhana saya mendapatkan apresiasi yang sangat baik dari Pak Kepala Sekolah, para guru, dan anak-anak.

Mading anak-anak DNA Writing Club ekskul Jurnalistik SDIT BINA INSANI Semarang
Saat ini pun saya masih suka berkreasi membuat mading dengan anak-anak DNA WRITING CLUB baik yang markas Banyumanik maupun kelas ekskul jurnalistik SDIT BINA INSANI Semarang. Selain belajar menulis, menuangkan ide, mengasah kreativitas, kegiatan membuat mading bisa jadi ajang untuk memupuk kerja sama antar teman, dan saling membantu. Salut buat anak-anak kreatif DNA WRITING CLUB. Terus berkarya ya!


Mading anak-anak DNA WRITING CLUB markas Banyumanik

Hmm, sepertinya tangan saya sudah gatal ingin membuat mading lagi…

[Rabu, 6 April 2016]
Day#10 One Day One Post FUN BLOGGING




Tuesday, April 05, 2016

KTK, Menu Sederhana yang Menggugah Selera

Tuesday, April 05, 2016 0 Comments

 


Salah satu masakan favorit saya dan keluarga yaitu KTK (Kering Tempe-Kentang). Nggak terlalu spesial sih, tapi yang penting saya dan keluarga suka. Bahannya simpel dan cara memasaknya sangat mudah.

 

Bahan :

  1. Tempe
  2. Kentang
  3. Garam (secukupnya)
  4. Asam Jawa (secukupnya)
  5. Gula merah
  6. Air
  7. Daun salam
  8. Lengkuas (laos)
  9. Bawang merah
  10. Bawang putih
  11. Cabai merah
  12. Cabai setan/keriting *kalau ingin ada sensasi pedasnya
  13. Minyak goreng

 

Cara memasak :

1.    Siapkan semua bahan

2.   Iris tempe dan kentang tipis-tipis dengan bentuk sesuai selera, lalu digoreng sampai lumayan kering.

3.   Iris cabai, bawang merah, dan bawang putih.

4.   Panaskan 2 sendok makan minyak goreng.

5.   Tumis semua bumbu (no.3).

6.   Tambahkan air, irisan gula merah, dan asam jawa.

7.   Aduk-aduk sampai air gula berbusa dan mengental.

8.   Masukkan gorengan tempe dan kentang, lalu aduk-aduk sampai rata.

9.   Jadi, deh… Hmm, lezatos! Kalau ingin disimpan buat persediaan lauk, biarkan sampai dingin lalu masukkan ke dalam toples. KTK ini bisa disimpan untuk beberapa hari.

 

Dulu, waktu masih ngekos, Ibu sering membuatkan KTK untuk persediaan lauk. Lebih praktis terutama untuk menu sahur (puasa Senin-Kamis). Hari ini pun menu sarapan pagi masak KTK. Bisa buat camilan juga, lho. Hihihi.

[Selasa, 5 April 2016]
Day#9 One Day One Post FUN BLOGGING


Monday, April 04, 2016

MOODBOOSTER NGEBLOG

Monday, April 04, 2016 1 Comments
Moodbooster ala Keisya Avicenna : HANDSLETTERING


Kalau lagi banyak kerjaan, deadline mengular, setrikaan menggunung *hihihi, biasanya aktivitas ngeblog pun kena imbasnya. Sudah ber-azzam sehari satu postingan, tapi… ya gitu deh, diri ini masih belajar untuk lebih konsisten dan bisa memanage waktu dengan baik.

Kalau lagi bosan dan jenuh dengan aktivitas ngeblog dan bertekad untuk lebih rajin lagi, saya biasanya melakukan beberapa hal ini :
  • ·        Pindah ke ruang perpustakaan yang ada aquariumnya. Ada dua ruangan cukup lebar di rumah yang biasa saya gunakan untuk menulis, berkhayal, atau membaca. Saat ingin ngeblog tapi rasa jenuh tiba-tiba melanda, saya memilih untuk mengetik di ruang perpustakaan yang ada aquariumnya. Karena di ruangan ini ada sensasi gemericik air plus bisa melihat ikan-ikan lucu berenang ke sana-kemari. Ini bisa jadi ‘terapi jenuh’ tersendiri.
  • ·        Blogwalking. Baca blog teman-teman yang kece-kece. Biasanya saya akan mendapatkan ‘sesuatu yang keren’ dari blog teman-teman yang saya kunjungi. Habis itu bertekad untuk ngeblog lebih rajin lagi sambil merapalkan doa semoga bisa istiqomah.
  • ·        Tidur siang. Biasanya pekerjaan domestik, saya selesaikan sebelum jam 9. Jam 9 sampai jelang adzan Dhuhur adalah jam kerja saya waktu pagi sampai siang. Sekitar 2 jam itu biasanya saya mengedit tulisan anak-anak DNA Writing Club atau mengerjakan naskah atau ngeblog. Kalau pas jadwalnya ngeblog ngrasa jenuh, ya tak tinggal tidur siang aja. Mlipir bobo cantik dulu, siapa tahu bermimpi indah tentang postingan yang mau ditulis.
  • ·    Makan es krim atau ngemil choki-choki. Cara ini cukup ampuh meminimalisir rasa jenuh yang tiba-tiba melanda. So, choki-choki dan es krim adalah camilan yang harus siap sedia di rumah.
  • ·      Baca ulang target pribadi. Ini sering saya lakukan saat rasa malas menghampiri biasanya akan jadi pemacu semangat tersendiri.
Selain itu, saya juga sering bikin gambar-gambar lucu atau  Handslettering yang bisa menenangkan hati dan menumbuhkan rasa semangat dalam diri. 

Yups, jenuh saat ngeblog itu manusiawi, tapi alangkah asyiknya jika kita mampu menepis rasa itu dengan melakukan hal-hal seru agar aktivitas ngeblog kita tetap jalan terus dan semakin berkualitas.

[Senin, 4 April 2016]
Day#8 One Day One Post FUN BLOGGING

Sunday, April 03, 2016

Liburan Hemat, Seru, dan Penuh Manfaat

Sunday, April 03, 2016 3 Comments
Liburan di Gua Pindul. Semua biaya ditanggung kakak ipar. Hihihi ^_^

Dengan segala rutinitas harian yang menuntut untuk diselesaikan, baik itu urusan domestik maupun 'pekerjaan', otomatis rasa jenuh pun seringkali melanda. Lelah fisik, lelah pikiran, terkadang lelah batin acapkali saya rasakan. Hastag #kurangpiknik pun sebisa mungkin dicarikan solusi. Hihihi. Dan tentu saja, liburan ataupun piknik akan lebih asyik jika bisa dilakukan bersama keluarga tersayang dan tidak perlu mengeluarkan banyak uang. Ngiritologi lagi-lagi jadi prinsip sejati ^_^.

Nah, ini ada beberapa alternatif liburan hemat ala saya, liburan yang benar-benar tujuannya untuk melepas penat dan menghalau rasa jenuh yang kadang menghebat :
  • Jalan-jalan ke toko buku di akhir pekan, selain murah meriah, saya bisa sekalian hunting inspirasi. Efek sampingnya jadi lapar mata, tapi dompet disimpan rapat-rapat jikalau pos untuk belanja buku sudah digunakan. Jadi, edisi jalan-jalan ke toko buku memiliki tujuan terselubung yaitu nebeng baca buku gratis. Hihihi.
  • Nongkrong di perpustakaan daerah/kota. Setiap minimal sepekan sekali saya selalu menyempatkan diri untuk pergi ke perpustakaan wilayah di Jalan Sriwijaya Kota Semarang. Selain untuk cari referensi, ini sarana saya untuk menghibur diri. Bagi saya, pergi ke perpus itu = rihlah intelektual.
  • Jalan-jalan bareng keluarga besar. Biasanya kakak ipar selalu mengajak adik-adiknya untuk pergi bersama dan beliau yang akan menraktir semuanya. Asyik, kan? *Adik yang selalu keenakan. ^_^
  • Berburu diskon, baik penginapan, transportasi atau searching lokasi wisata yang mungkin lagi ada promo.
  • Memanfaatkan momen. Biasanya saat saya diundang untuk jadi pembicara seminar kemuslimahan atau bedah buku di luar kota, saya sekalian request ke panitia. Saya minta dicarikan list tempat yang bisa saya kunjungi sekaligus kuliner khas kota tersebut. Wuiz, momen ini selalu seru dan menyenangkan!

Selesai ngisi acara Seminar Nasional Kemuslimahan di Universitas Andalas Padang. Usai acara SUPERTWIN diajak panitia untuk jalan-jalan dan kulineran di Kota Padang. Seruuu, dari siang sampai malam kita jelajah Kota Padang.

Mungkin itu beberapa alternatif liburan yang sudah saya lakukan. Sebagai freelancer, saya bebas menentukan jam kerja saya selama di rumah. Ya, rumahku kantorku, menjadi jargon saya sekarang. Senin-Jumat adalah waktu saya untuk ‘bekerja’, Sabtu dan Minggu biasanya saya gunakan untuk refreshing atau sekadar jalan-jalan keliling kota bersama suami tercinta. 

Ini gaya hemat liburanku, mana gaya hemat liburanmu?

[Ahad, 3 April 2016]
Day#7 One Day One Post FUN BLOGGING


Saturday, April 02, 2016

Ngiritologi BLOGGER ala Keisya Avicenna

Saturday, April 02, 2016 5 Comments

Awal 2013 saya resmi jadi warga Semarang, setelah sebelumnya ‘diboyong’ suami untuk ikut merantau di Kota Hujan, BOGORomantic. Saya tipikal orang yang nggak bisa anteng, suka galau kalau sendirian and kesepian, makanya ikut gabung suatu komunitas jadi salah satu alternatif untuk membuat hidup saya lebih rame bin gayeng. Saya pun aktif mencari komunitas yang bisa saya ikuti. Dapatlah kontak Mbak Dewi Rieka “emaknya anak kos dodol”. Dari beliau, saya pun gabung di Komunitas IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis) Semarang yang beliau ketuai. Asyiiik…

Kopdar pertama saya dengan IIDN Semarang di rumah Mbak Uniek dengan bintang tamu Mbak Dian Kristiani memberikan kesan yang mendalam dalam memori dan hati saya. Selain penulis, ternyata anggota IIDN kebanyakan Blogger juga. Wah, klop deh! Saya juga suka ngeblog, dulu mah buat happy-happy saja dan ajang latihan nulis.

Dengan gabung komunitas, saya banyak mendapatkan informasi acara-acara keren bahkan undangan pada event tertentu. Dan saat dapat undangan mengatasnamakan diri seorang “blogger”itu sesuatu hal yang luar biasa bagi saya. Hihihi.

Tentu saja, sebagai seorang istri yang kerjaannya freelance (baca : gaji bulanan tidak tetap nominalnya, kadang penuh kejutan karena di luar perkiraan, hihihi), sekaligus dapat amanah jadi manajer keuangan rumah tangga, dengan tiga ponakan yang ikut tinggal di rumah, prinsip ekonomi dalam mengatur keuangan rumah tangga mutlak diterapkan. NGIRITOLOGI adalah ilmu aplikatif yang tidak bisa dipisahkan dalam keseharian. Biar tetap bisa nabung, dan tentu saja jangan sampai besar pasak daripada tiang.

Karena itu, datang di acara blogger, baik yang kopdaran atau event-event tertentu, tentu saja pasti ada pos pengeluaran. Terutama untuk transportasi atau penginapan jika acaranya di luar kota. Pos pengeluaran ini bisa saja dianggarkan sebelumnya atau bisa jadi dadakan, sehingga masuk dalam pos pengeluaran “lain-lain+tak terduga”.

Ada beberapa tip NGIRITOLOGI BLOGGER ala saya :
·      Setiap ada event blogger di Semarang –khususnya- saya minta izin dan konsultasi dulu dengan suami. Biasanya saya tanyakan pas tanggal dan jam itu beliau ada agenda tidak. Kalau suami bisa nganter plus njemput kan lebih ngirit, karena saya biasanya ngangkot atau naxi karena masih senewen kalau harus naik motor sendiri di jalanan Semarang yang cukup ramai. Hihihi. Kalau ternyata suami ada agenda, kepo-in teman yang mau datang di event itu, siapa tahu bisa dapat tebengan. Kalaupun ‘terpaksa’ harus naik kendaraan umum, bisa diperkiraan ongkos terngirit untuk sampai lokasi lewat jalur mana saja.

Saat datang di acara ini, berangkat diantar suami, pulangnya naik angkot. Tapi, Alhamdulillah di acara XL ini dapat goodie bag berisi power bank and flashdisk 8GB. Seneng, deh! ^_^

·     Bawa minum dan camilan. Saya sering merasa haus dan lapar sewaktu-waktu, makanya untuk mencegah hasrat pengin jajan, bawa air mineral dan camilan bisa jadi solusi.

·    Kalau event-nya perlu menginap (dan misal penginapannya tidak disediakan penyelenggara), saya biasanya cari info ke teman yang rumahnya di kota tersebut. Ya, betul sekali! Tujuan mulianya untuk silaturahim, tujuan terselubungnya nebeng buat nginep. Hehehe.

·        Nah, kalau harus ke luar kota dan berangkat rame-rame, bisa koordinasi untuk ngrental kendaraan. Jadi, lebih ngirit, kan?
Seperti saat berangkat ke Jogjakarta untuk hadir di acara BLOGGER NUSANTARA, ngrental mobil bareng-bareng.
Serunya ikutan Blogger Nusantara

Ada pepatah Jawa Jer Basuki Mawa Bea”, artinya Untuk mencapai kebahagiaan, diperlukan pengorbanan”. Demikian halnya kita sebagai blogger, jikalau ada event blogger yang berbayar, atau harus mengeluarkan biaya sendiri untuk penginapan, transportasi, dan lain-lain, semoga tidak jadi masalah yang berarti. Kita luruskan kembali niat kita, apa tujuan kita hadir di acara itu, manfaat apa yang ingin kita dapatkan, semoga nanti hasilnya pun bisa berlipat ganda selaras dengan semua pengorbanan kita.

Uhuy, tetap semangat ya, Sahabat Blogger semua! Terus semangat berkarya! 

Be Professional, Rezeki Will Follow!


[Keisya Avicenna, 2 April 2016]

Day #6 One Day One Post FUN BLOGGING