Jejak Karya

Jejak Karya

Thursday, June 10, 2010

MENCINTAI KEHILANGAN


Hidup di dunia tidaklah kekal. Kalimat yang mengawali tulisan ini.
Apa yang kita miliki tidak selamanya akan terus menjadi milik kita. Demikian halnya setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita…ada kelahiran, selalu diiringi dengan kematian. Dari sana kita belajar tentang ‘mendapatkan’ atau sebaliknya, ‘kehilangan’, hm…begitulah hakikat hidup!!! terkadang kita sebagai manusia terlalu
mengikuti ego dan hawa nafsu untuk memiliki sesuatu, atau menambah jumlah
sesuatu kepemilikan, sehingga kita pasti pernah melakukan hal yang tidak
sepatutnya untuk mencapai yang kita inginkan, ketika kita begitu mencintai
sesuatu akan terasa sedih ketika kita kehilangannya. Karena setiap manusia
pasti pernah mengalami kehilangan. Kita bisa saja kehilangan materi, jabatan,
kesehatan, dan cinta. Bahkan, keberhasilan yang dicapai
seseorang

Banyak reaksi kita lakukan saat kita kehilangan sesuatu. Ad reaksi yang positif. Ada pula yang negatif…
kehilangan adalah sebuah proses mendapatkan dan begitu pula
sebaliknya, mendapatkan adalah bagian dari kehilangan. proses ini
mengajarkan agar tidak membuat tamak pada realitas dan menyadari hakikat
diri sebagai manusia yang memiliki titik nadir pada suatu masanya.

Kehilangan memang menyedihkan tapi kita tidak bisa menghindari itu. Jangan
pernah disesali dan ditangisi kehilangan itu, tapi renungilah, buatlah
perbandingan dengan kondisi sebelumnya,,,. Hitunglah dan ukurlah porsinya,
seberapa besar kamu kehilangan dan seberapa besar yang kamu dapatkan.

Jangan pernah terlena dengan sebuah kehilangan apalagi yang hilang itu
materi atau kebendaan. Jangan pernah menangis atau menjerit bila yang hilang
itu adalah sesuatu yang memang akan hilang pada saatnya. Lakukan yang
seharusnya kita lakukan, berbesar hatilah dan persiapkan diri kita untuk
kehilangan itu. Dalam hidup, suatu hal akan muncul dan akan pergi pada
waktunya nanti. Tak ada yg abadi di dunia ini. Kehilangan akan membuat kita
merasa rapuh tapi disisi lain kehilangan bisa membuat kita tegar.

Yang perlu kita lakukan saat kehilangan adalah, INTROSPEKSI DIRI!! MUHASABAH… apakah kita pernah mengambil hak orang lain, sehingga Tuhan mengambil hak kita secara paksa. Sadari apakah kehilangan membawa manfaat contoh ketika seseorang
kehilangan pekerjaan, ternyata setelah proses kehilangan itu dia menjadi
seorang pengusaha sukses….karena dia berusaha untuk tidak meratapi episode kehilangannya…kerena dia terus berusaha untuk OPTIMIS dan BANGKIT!!! dan ingat walau dalam keadaan kehilangan akan lebih
menyejukan hati jika kita berusaha mengambil hikmah dari kejadian tersebut.

Kehilangan adalah sebuah proses yang harus dilalui dalam perguliran
kehidupan. Memang, sesungguhnya apapun yang ada pada kita selama hidup di
dunia ini tiada yang abadi. Karenanya, mungkin kita harus belajar untuk
menerima kehilangan. Mempersiapkan diri agar mampu menyiasati segala bentuk
kehilangan yang bisa kapan saja terjadi pada hidup kita. Karena tak ada
yang mampu menjamin hari esok, yang dapat kita lakukan hanyalah cermat
meminimalisir risiko kehilangan, supaya kita masih kuat melangkah ketika
ada sesuatu yang diambil kembali dari kita. Semoga kita bisa menghadapi
kehilangan jika sewaktu-waktu ia datang menghampiri.

Tetapi sesuatu yang hilang belum tentu meninggalkan kekosongan, karena
jejak-jejak yang ditinggalkannya tak pernah benar-benar hilang. Maka, mari
belajar untuk mencintai kehilangan itu, karena ia adalah bagian alamiah dari
hidup. Kehilangan membuat banyak pelajaran dan pengalaman baru buat kita
agar kita dapat menerima dengan baik proses itu, menerima diri kita sendiri,
kata orang bijak, manusia tak memiliki apa-apa kecuali pengalaman hidup.
Bila kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam
dalam kepedihan yang berlebihan ketika kita kehilangan. Kemenangan hidup
bukan berhasil mendapat banyak, tetapi ada pada kemampuan menikmati apa yang
didapat tanpa menguasai.

Dalam setiap kehilangan ada pembelajaran yang membuat jiwa makin dewasa atau mungkin menjadi sebuah proses lepasnya sebuah ego dalam diri

“Sayangnya…kehilangan bukan hanya soal normatif, ia juga bicara tentang
perasaan. Meskipun begitu kuatnya rasio ini berpijak bahwa satu kehilangan
akan tergantikan dengan perolehan yang lain, tapi kenapa begitu sulit
merelakan yang hilang…”

“Rasa kehilangan hanya akan ada jika kau pernah merasa memilikinya.”


[Serakan Inspirasi Keisya Avicenna…terima kasih untuk catatan Bp. Erwin Arianto,SE dan Theory of Happiness nya para pakar psikologi…. “teori ini hampir sama sifatnya dengan teori kimia yang mengatakan bahwa sifat energi adalah kekal. Energi yang ada di alam semesta ini tidak akan bisa berkurang apalagi menghilang. Ia hanya dapat berpindah atau berubah bentuk”. SEMOGA SEGERA MENDAPATKAN GANTI YANG LEBIH BAIK….Amin….9 Juni 2010_Salwa Net]

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.


Salam,


Keisya Avicenna