Jejak Karya

Jejak Karya

Sunday, November 17, 2013

Nulis Esai Inspiratif Yuk :) [IIDN Semarang]

Nulis Esai Inspiratif Yuk :)

Alhamdulillah,

Sabtu kemarin menggembirakan. Rumahku ramai teman-teman IIDN Semarang ngumpul. Tak hanya yang dari Semarang, tapi juga teman-teman grup penulis Ambarawa, dari Amabarawa, Temanggung, wow! Terharu!

Jadi, dalam rangka menyukseskan program IIDN Pusat yaitu memberdayakan rumah sebagai tempat belajar. Biasanya, sih kami memang ngumpul di rumah anggota bila kopdar. Namun, rasanya ingin mengajak teman-teman perempuan di seputar Ungaran untuk belajar nulis bareng. Dakuw berhasil mengajak 2-3 orang teman di Ungaran untuk belajar. 

Tak disangka, teman-teman yang rumahnya jauh ikut gabung. Why not?

Dan..Sabtu tanggal 16 November adalah pertemuan perdana. Diiringi rasa deg-degan karena mendung menggelayut di langit. Semoga saja hujannya malam, doaku hehe.

Alhamdulillah, ngumpul juga. Suasananya syahdu karena dingin dingin gitu hehe.

Untuk kali pertama, membahas gimana sih menulis esai inspiratif itu? Esai sepanjang 2-3 halaman ini relatif mudah ditulis. Dan pengalaman pertamaku menulis di media dulu kebanyakan mengirimkan esai inspiratif dan cerpen.

Apa sih esai inspiratif itu?
Ya, itu sebutan untuk tulisan ala serial Chicken Soup For The Soul ala Jack Canfield yang super mega booming *lebaynyaa, hehe.

Redaksi media massa biasanya mengirim naskah kiriman pembaca berupa esai ini selain cerpen dan puisi. Majalah yang menerima tulisan sejenis ini misalnya Femina untuk Rubrik Gado-Gado, Majalah Ummi, Annida, Kartika, Kartini dan Sekar yang kini sudah almarhumah, hiks. Tinggal kita mengirim naskah  yang tepat untuk tiap majalah karena mereka memiliki visi misi berbeda. Misalnya Ummu, esainya tentu islami dan parenting dll.

Saat ini, juga masih ada tren menulis antologi. Walau agak surut ya setelah beberapa waktu lalu booming. Bertebaran antologi ini itu dari berbagai penerbit. 

 Nah, naskah yang dibutuhkan biasanya berbentuk tulisan ala Chicken Soup. Seperti antologi andalan IIDN A Cup of Tea yang terdiri dari banyak seri dan cukup laris di pasaran. 

Jadi, tak ada salahnya kita mengupas esai ini yaa. Saya tuliskan lagi, Insya Allah lebih lengkap karena kemarin banyak diselingi ngobrol, nyari Alde yang ngacir entah kemana dan demam panggung kikikik.

1. Esai ala Chicken Soup ini agak mudah ditulis karena relatif cukup pendek. Untuk majalah, biasanya hanya 2-3 halaman saja. Untuk antologi, biasanya maksimal 8 halaman seperti esai dalam buku-buku Asma Nadia. Tulisan saya beberapa kali nongol di buku Mbak Asma seperti La Tahzan For Brokenhearted Muslimah dll. 

2. Selain itu, berdasarkan pengalaman pribadi atau orang lain. Jadi based on true story, nggak pakai mengkhayal seperti menulis cerpen. Walau, boleh saja dibumbui agar cerita lebih cantik atau nendang.

3. Ada pesan moral yang ingin disampaikan. Tapi, jangan too explicit. Nanti terkesan menggurui. Cerita Anak Kos Dodol sebisa mungkin ada pesannya misal jangan begadang, jangan malas, jangan nyontek, nanti bla bla..tapi ditulis dengan kocak biar menghibur dan nggak merasa diceramahi motivator hihi.

4. Kalimat pembuka atau judul, kudu menarik perhatian redaksi. Rajin latihan yuk, nulis pembuka yang seru. 
Misal untuk tema kesetiaan dalam rumah tangga. Bisa dimulai dengan pertanyaan: Apakah anda yakin suami anda setia? Jgerr..hehe. Ah, lupa kasih contoh ini kemarin hihi maap..maap. Bisa juga dimulai dengan angka statistik atau penelitian misalnya 75% suami tidak jujur kepada istrinya. Uhuy..jangan lupa riset dulu yaa hihi.

5. Hm..agar tidak monoton, tulisan kita sepanjang 7-8 halaman jangan los begitu saja. Deskripsi melulu. Selipkan percakapan walau tidak banyak karena ini bukan cerpen. Tulisan bisa dibagi-bagi menjadi sub bab. Agar lebih enak dibaca. Penulisan seperti ini disukai oleh Mbak Asma Nadia. 

6. Sesuaikan naskah anda dengan gaya bahasa redaksi/penerbit. Bukan berarti menghilangkan ciri khas tulisan teman-teman lho. Misalnya majalah Ummi bahasanya santun, Gado-Gado Femina kocak dan ekspresif tapi memakai kata wanita dibanding perempuan, penerbit Gradien bahasanya kocak dan cenderung tabrak EYD asal tak berlebihan hehe. Jangan naskah bak pidato kenegaraan dikirimkan ke penerbit Gradien, nggak nyambung :)

7. Setiap audisi menulis, tentu saja ada tema. Nah, misalnya tema curhat bunda, ASI, Long Distance Relationship dll. Kebayang kan, satu tema itu ditulis oleh puluhan bahkan ratusan peserta. Teh Lygia saat menjadi PJ A Cup of Tea pernah mengeluh kenapa cerita mudik atau backpackeran yang dikirimkan peserta kok serupa? Ya, temanya universal, bisa dialami semua orang. 

Tapii, jangan mau standar aja. Ntar naskah kita dijadikan bola dan dilemparkan ke keranjang! 

Tuliskan cerita ngekos, travelling ke Lombok, apa saja pengalaman kamu dari angle yang berbeda. 

Kudu unik, out of the box! 

Misalnya nih, cerita LDR kawan yang jauhan dengan suami yang tugas di Jepang. Tiap jam makan suaminya, mereka online di Skype, berhadapan dengan makanan masing-masing dan makan bareng. Padahal, beda waktu Jakarta-Tokyo berapa jam ya? Hehe. Tapi, itu seru untuk ditulis.

Kemarin juga membahas keunikan naskah Mbak Hartini di Rubrik Gado-Gado Femina. Tentang lomba cerdas cermat Ibu-Ibu di RT.Para ibu panik dan belajar dari buku anak-anaknya. Pengetahuan umum dll. Pesimis bakal menang karena merasa tidak berpendidikan tinggi. Tapi, apa yang terjadi? Pertanyaan lomba malah seputaran lingkungan mereka. Misalnya Pak A anaknya berapa? Siapa yang tinggal di blok ini? Hihihi. Seru. Dan menarik perhatian redaksi untuk dimuat.

8. Ide dari mana saja. Buka mata buka telinga. Baca status FB orang, catat curhatan teman, dari buku, film dll.

9. Jika menuliskan pengalaman orang lain, usahakan identitas seperti nama, daerah tinggal, pekerjaan dll disamarkan. Tidak mau kan dituntut karena tulisan kita dianggap pencemaran nama baik? Hiiy..

10. Menulislah sepenuh hati, tulisan itu akan sampai ke hati pembaca.

11. Kudu tega mengedit naskah kita. Buang, potong, boleh! Ngalor-ngidul menulis hingga naskah hingga melewati syarat penerbit atau redaksi? Oh, tidak.Naskah panjang belum tentu keren. Baca berulang kali, apakah tulisan kita enak dibaca? Fokus pada tema? Atau masih ngalor-ngidul? :) 

12. Taat pada satu alur, karena ini bukan cerber atau novel dengan tokoh dan plot rumit, hehe. Jangan keasyikan bercerita. Cukup satu topik dalam naskah.

Hm, apa lagi yaa? 
Yuk, tambahkan hehe..
Jangan lupa tugasnya kemarin yaa, bikin satu esai inspiratif..tema bebas! 
Ayo, bisaa :) 

Reportase Mak Dedew

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.


Salam,


Keisya Avicenna