Jejak Karya

Jejak Karya

Friday, April 01, 2016

[Resensi Buku] 10 CERITA 10 INSPIRASI PEMBANGUN AKHLAK MULIA UNTUK ANANDA TERCINTA


Judul Buku     : Dongeng Pembentuk Akhlak Terbaik Sepanjang Masa
Nama Penulis : Irma Irawati
ISBN               : 978-602-317-032-6
Penerbit           : Ziyad Books
Tebal Buku      : 106 halaman
Harga Buku     : Rp 40.000,00

Pendidikan akhlak dalam keluarga sangat diperlukan untuk menciptakan generasi penerus yang memiliki landasan moral yang baik. Cara terbaik untuk membangun akhlak mulia pada anak-anak di lingkungan keluarga yaitu melalui pendekatan personal, salah satu cara paling efektif adalah dengan bercerita (mendongeng).

Reading is fun!
Ya, itu yang saya rasakan. Orang tua telah membangun kebiasaan membaca dan mendongeng sejak saya kecil. Dongeng sebelum tidur (bedtime stories) menjadi bagian dari rutinitas anak-anak pada malam hari.

Buku “Dongeng Pembentuk Akhlak Terbaik Sepanjang Masa” karya Irma Irawati ini akan mengajak anak-anak untuk belajar mengenai budi pekerti dan akhlak Islami bersama binatang kesayangan. Keistimewaan dalam buku ini diantaranya :

  • Anak-anak diajak menghargai apapun pekerjaan orangtuanya lewat kisah Robin yang pada awalnya malu saat ada tugas bercerita di kelas mengenai pekerjaan ayah. Apa yang kemudian membuat Robin tidak malu lagi? Kisah selengkapnya ada di cerita “Jangan Malu, Robin!” (halaman 7).
  • Anak-anak diingatkan melalui kisah Nihal yang tidak mau menuruti nasihat ibunya hingga akhirnya dia sakit karena jajan sembarangan. Cerita “Nihal, si Lebah Madu” (halaman 14) ini menjadi cerita favorit saya. Kita diingatkan tentang filosofi keluarga lebah, juga dilengkapi hadits yang bisa menguatkan dan tentunya bisa disampaikan pada anak-anak
  • Anak-anak bisa belajar dari keluarga Paman Sepo si ikan sapu-sapu yang sangat cinta kebersihan. Mereka terus bekerja setulus hati membersihkan Desa Lamko, tanpa menghiraukan cibiran dan ejekan dari keluarga yang lain.
  • Anak-anak bisa belajar dari cerita “Anka, Laba-laba yang Cengeng” (halaman 40), bahwa menangis (cengeng) itu tidak akan menyelesaikan masalah
  • Cerita kelima, ada kisah “Bibi Mery, Merak yang Sombong” (halaman 51). Ada seekor merak yang selalu ingin tampil sempurna saat menghadiri pesta Bibi Pegi Merpati. Dia terlalu sibuk mengomentari dan menilai dandanan para tamu undangan. Lalu, apa yang membuat Bibi Mery akhirnya sadar?
  • Aha, masih ada lima cerita yang lain! Anak-anak bisa belajar dari Bela si kucing dalam memuliakan tamu. Ada kisah Rori kanguru bersama ibunya, kisah Koci kakatua yang bawel, kisah Pak Bingo Bangau yang baik hati, dan yang terakhir ada kisah Beno Gajah kecil yang sempat merasa takut dengan Pak Adhari Harimau. Nah, penasaran, kan?

Secara keseluruhan, setiap kisah dalam buku ini ditulis dengan bahasa sederhana, mudah dicerna, juga penuh makna. Binatang yang menjadi tokoh dalam dongeng ini sangat dekat dengan anak-anak. Selain itu, hampir di setiap halaman dilengkapi gambar/ilustrasi yang lucu, unik, dengan warna cerah, yang tentu saja akan sangat disukai oleh anak-anak. Istimewanya lagi, ada bonus lembaran kosong untuk mewarnai. Asyik sekali, bukan?

Buku “Dongeng Pembentuk Akhlak Terbaik Sepanjang Masa” ini akan lebih ‘kaya’ lagi jika ditambahi fakta unik mengenai binatang yang menjadi tokoh dalam setiap cerita, yang akan dapat menambah pengetahuan bagi anak-anak. Misal, fakta unik tentang ikan sapu-sapu, ikan yang mampu bertahan hidup di kondisi air yang buruk, seperti air yang sudah tercemar limbah. Selain itu, saya masih menemukan kata-kata yang typo di halaman 44 (‘ma’, seharusnya ‘mau’). Pada daftar isi judul “Nihal si Lebah Madu” tertulis sebanyak dua kali di halaman yang berbeda, juga ada penamaan tokoh yang menurut saya kurang pas, yaitu Butbut Kerbau karena Butbut adalah salah satu jenis burung. Tapi, tidak masalah. Kesalahan-kesalahan kecil itu mampu ditutupi dengan pengemasan cerita dongeng dengan tampilan yang sangat menarik dan elegan. Juga dilengkapi dengan hadits-hadits yang sesuai dengan hikmah cerita.

Buku ini sangat saya rekomendasikan bagi Ayah dan Bunda untuk mengenalkan akhlak mulia pada ananda tercinta melalui cerita. Buku ini bisa menjadi referensi bagi orang tua yang ingin membangun kebiasaan positif di rumah dengan mendongeng karena banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari mendongeng, yaitu :
1.      Meningkatkan perkembangan otak dan imajinasi anak.
2.      Mengasah kepekaan emosi anak dengan diajak untuk menghayati berbagai perasaan yang dialami oleh tokoh.
3.      Memupuk minat baca dan kreativitas pada anak.
4.      Meningkatkan hubungan emosional antara anak dan orang tua.
5.   Membina akhlak yang positif, karena dengan dongeng anak-anak akan mendapatkan contoh perilaku yang baik dan buruk serta akibat yang ditimbulkannya, sehingga anak akan paham mana yang harus dilakukan dan mana yang harus dijauhi.

So, tunggu apa lagi? Miliki segera buku dongeng ini! Ada 10 cerita lengkap dengan 10 inspirasi -bahkan lebih- yang dapat menjadi sarana pembangun akhlak mulia untuk ananda tercinta, agar semakin disayang Allah dan dicintai Rasulullah.



Ilustrasi menarik dalam buku ini




Lembar kosong untuk mewarnai
(Usai membaca, saya pun mewarnai gambar-gambar lucu itu. Hehehe)

 Resensi ini mendapatkan juara 2 dalam Lomba Resensi Milad 10 Penerbit Ziyad


[Keisya Avicenna, 1 April 2016] 
Day#4 One Day One Post FUN BLOGGING






2 comments:

  1. Pinjeeeeeeeem. Lama nih kagak baca buku anak-anak. Hihi. Kangeeen.

    ReplyDelete
  2. Wowww.. cocok ini buat dibaca bareng sama Faris. Berburu aaaahh...

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.


Salam,


Keisya Avicenna