Jejak Karya

Jejak Karya

Wednesday, January 06, 2010

MAAF, JIKA AIR MATA INI UNTUKMU….




Sahabat, setelah sekian lama kita tak bersua...
Hanya kerinduan yang bisa kusampaikan lewat pagi
Saat sang fajar kembali merekah
Saat ia bersiap tunaikan tugasnya…
Saat ia tersenyum, ku merasakan kehadiranmu…
Bersama tetesan embun yang menyejukkan dahagaku akan rindu….
[Teringat saat pertama kita bertemu….
Kau tepat duduk di belakangku
Saat masa orientasi kita dulu…]

Sahabat, seiring waktu berjalan..
Kita terjebak dalam romansa persahabatan…
Semua terasa indah kala itu..
Simpul-simpul kasih sayang dan cinta mulai terjalin…
Semakin kuat dan kokoh saja ikatannya…

Enam tahun cukup bagiku mengenal utuh pribadimu…
Kita selalu berbagi, dalam episode bahagia juga kala luka mendera..
Kamu yang selalu bisa membuatku tertawa ceria
Menggantikan mendung di rona wajahku dengan indahnya pelangi penuh cinta…

Aku sangat kagum akan kesederhanaamu…
Kamu kuat dan tegar…selalu optimis menatap masa depan…
Dan itulah yang selalu kamu ajarkan padaku saat ku harus jatuh dan terpuruk dalam hidupku di masa lalu…

Sahabat, maafkan diri ini yang tak bisa terus berjalan beriring bersamamu…
Maafkan diri ini jika sering lalai mendoakanmu…
Maafkan diri ini jika tidak bisa ‘menjaga romansa persahabatan kita’…

“Aku merindukanmu, sahabat…ingin ku putar kembali perjalanan sang waktu…Inginku bisa terus berjalan beriring bersamamu…Ku ingin bisa menemani saat-saat kamu merasa rapuh dan sendiri…Dulu kau pernah buatku kuat, dulu kau yang slalu mengajarkanku arti sebuah ketegaran…Maafkan aku, sahabat….Aku tak bisa menjagamu…meneguhkan setiap pijakan langkah tertatihmu…”

Ya Rabbi, lindungilah dia….jagalah dia Ya Rabbi…ampuni segala dosa-dosanya….Hamba sangat menyayanginya karena-Mu, Ya Rabb…

********
Bilakah ia genap?
Di hadapan, duri cantik menari
Bergerombol meluncur menyerbu hati
Aku ganjil sendiri

Bilakah ia genap?
Sedang jalan tak terbilang panjang
Tawarkan berjuta kenikmatan semu melenakan
Banyak lubang terbentang merintang
Tiada kawan bantu bangkitkan.

Bilakah ia genap?
Kerap kelam diliputi awan
Tiada tempat hujan curahkan
Pendam sendiri, tiada tercerahkan
********

“Masihkah aku bisa tertawa terbahak
Dari sempitnya waktu yg begitu kelam
Perjuangan hidup memang sangatlah berat
Tuk melepas beban yg begitu memikat

Haruskah, kuhentikan waktu yang sedang berputar
Namun kutak mungkin bisa tuk merubah segalanya

Aku masih bisa terus berjalan menikmati hidup
Meskipun sulit menjadi mudah
Jadikan cobaan itu anugerah
yang bisa merubah ruang yang gelap menjadi indah

Dan terus langkahkan kedepan
Berikan warna hidup kita menjadi indah
(Ruang Hidup)

********
[Zona Inspirasi Supertwin, 5 Januari 2010…14:44 WIB…saat diri ini melihat foto kita saat bersama, serasa hati teriris sembilu…Ya Allah, buatlah ia selalu tersenyum dan tegar menghadapi segala cobaan dan ujian yang tengah Engkau berikan untuknya…Untukmu yang selalu memanggilku “ONICE”… MAAF, JIKA AIR MATA INI UNTUKMU!!! NA ♥ NA, Ya Allah, kabulkan pintaku ini…dialah sahabat terbaik…sahabat yang selalu tulus, selalu ‘memberi’ tak harap ‘kembali’…I love u coz Allah, Dinara…(Onice ♥ Dinara…ini yang slalu kamu tulis dan coret-coretkan di buku catatan sekolahku…kamu juga yg selalu mengirimkanku surat saat ku sakit dulu…kamu yg selalu membuatkanku karikatur gambar tentang impianmu…’Saat Onice pakai jilbab’...Terima kasih atas ‘support’mu yang bisa menjadikanku seperti sekarang….Terima kasih…Tapi, sekali lagi, MAAFKAN AKU, JIKA AIR MATA INI UNTUKMU!!!)]

-Tulisan yang benar-benar menguras air mata-

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.


Salam,


Keisya Avicenna