Jejak Karya

Jejak Karya

Monday, August 16, 2010

RAMADHAN, BULAN SUCI BERTABUR ‘CAHAYA CINTA’




Ramadhan bulan suci penuh cahaya. Bertaburan rahmat dan rizki serta ampunan. Bulan ini adalah anugerah Rabb semesta alam, Allah SWT kepada hamba-hamba yang mengenal dan takut pada-Nya.

Karena hamba yang tidak mengenalnya tidak akan merasakan cahaya bersama ramadhan, karena hamba yang tidak takut pada-Nya tidak akan pernah merasakan keutamaan apapun dari apa yang Dia berikan. Sungguh sayang sekali. Jika kita termasuk kedalam hamba-hamba yang tidak kenal pada-Nya dan tidak takut pada-Nya itu. Na’udzubillah.
Sedangkan hamba-hamba yang mengenal Rabbnya dan takut pada-Nya, akan merasakan keindahan luar biasa, karena sebelum Ramadhan ini datang ia telah mempersiapkan diri jauh-jauh hari. Melatih diri untuk shaum agar kelak ketika shaum Ramadhan fisik dan jiwanya tidak lagi harus memulai adaptasi dalam melakukan shaum dan insya Allah SWT akan lebih mudah dalam memaknai hakikat shaum itu sendiri dengan nilai ruhiyah dan ibadah pada-Nya.

Ia pun mempersiapkan diri dengan lebih memperbanyak bangun malam untuk melakukan qiyamul lail. Karena untuk meraih kekhusyu’an dan kaindahan qiyamul lail itu butuh proses, semakin sering seseorang melakukan qiyamul lail, insya Allah SWT akan semakin dekat ia kepada khusyu’. Ini suatu hal yang lumrah, karena sholat malam adalah sholat pada saat diri kita sewajarnya beristrahat dari aktivitas di siang hari, saatnya diri kita untuk melepas lelah dan menyisakan beberapa bagian dari waktu untuk melupakan masalah-masalaj kita. Namun inilah keistimewaan hamba-hamba yang mengenal Rabbnya. Ia menggunakan sebagian dari waktu itu untuk menghadap Rabbnya. Untuk berbicara, mengadu dan meminta. Karena ia sadar bahwa ia butuh untuk bertemu dengan pemilik dirinya dan pemilik serta penguasa seluruh alam ini, tempatnya berlabuh dan berjuang. Ia pun sadar bahwa tak ada yang lebih baik dari itu.

Jadi wajar sekali bahwa cukup sulit untuk meraih kekhusyu’an yang akan membawa ketenangan diri lahir bathin itu. Karena kita juga harus berjuang melawan kantuk dan godaan syaitan. Semoga ketika ramadhan ini jangan sampai kita terlewat satu malampun dari qiyamul lail. Karena di bulan ini Allah SWT yang Maha Mulia juga akan menurunkan satu malam yang penuh keberkahan, satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Dan Allah SWT hanya akan memberikan keberkahan dan keindahan malam itu pada hamba-Nya yang selalu menikmati malam dengan melakukan qiyamul lail.
Amalan lainnya adalah menyiapkan materi untuk diinfakkan. Dalam suatu sirah disebutkan bahawa Rasulullah orang yang paling dermawan dalam kesehariannya. Namun demikian, ketika Ramadhan Rasulullah jauh lebih dermawan lagi. Semoga hal ini dapat memicu kita untuk lebih banyak mengeluarkan rizki yang Allah SWT titipkan pada kita untuk diinfakkan dan disedekahkan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkannya. Banyak-banyaklah bersedekah dan lebih banyak lagi ketika Ramadhan.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan ampunan yang besar itu bagi kita. Agar kelak selepas Ramadhan, Allah SWT menyucikan kita dari dosa dan Allah SWT yang Maha Pemurah melimpahkan cahaya-Nya yang indah bagi diri kita, hingga kita menjadi hamba yang lebih dekat pada-Nya dan kita menjadi diri yang lebih matang dan siap dalam menjalankan tugas kekhalifahan dimuka bumi ini hingga tiba saat akhir hayat kita dan kelak kita bertemu dengan-Nya dengan membawa perbekalan yang cukup sehingga Dia memasukkan kita kedalam jannah-Nya yang penuh keindahan tiada banding. Amiin ya Rabbal’alamiin….

Nuansa Ramadhan [Launun]
Di langit malam yang terang bertaburan titik cahaya terang
memberi kedamaian bagi berjuta insan
Sekian banyak bintang-bintang gemerlapan kini semakin menghilang,
ditelan sang mentari menyongsong pagi

Selamat datang Bulan Ramadhan...
Bulan penuh kedamaian
kita semua sambut gembira,
hati yang suka cita

Bulan Ramadhan bulan mulia,
bulan penuh keampunan,
walau derita melanda kita,
bersabar dan tawakkal

Di bulan suci ini berbuatlah yang baik,
banyak-banyak mengaji
jangan mencaci maki
karena di bulan ini diri kita diuji,
untuk bekal akhirat nanti.


[Keisya Avicenna, 5 Ramadhan 1431 H…@Istana KYDEN]

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.


Salam,


Keisya Avicenna