Jejak Karya

Jejak Karya

Thursday, August 11, 2011

[NO]stalgia [R]o[MA]ntic JULI #7: ”SKS_Syukur Kala Sakit”



by Norma Keisya Avicenna on Wednesday, July 20, 2011 at 6:36pm







Siapa sih yang ingin sakit? Hm, setiap orang pasti ingin selalu sehat dalam kesehariannya. Iya kan? Tapi sakit juga bisa menjadi sarana ”muhasabah cinta” kita kepada-Nya.



”Sakit yang kurasa (semoga) menjadi penawar dosaku...”



Ya, Nung anggap episode kali ini sebagai sebuah penempaan serta tarbiyah yang luar biasa dari-Nya menjelang Ramadhan. Sebuah pengingatan untuk senantiasa menjaga kesehatan jasadiyah. Sehat, sebuah karunia luar biasa dari-Nya!







Curhat dikit ya, sejak Selasa pagi mulai terjadi ketidaknormalan dalam diri Nungma. Hehe. Berdasarkan diagnosa, terjadi infeksi saluran pencernaan yang cukup akut. Ya Rabb, kuatkanlah! Padahal Selasa jam 09.30 bakal ada ujian presentasi pengajar di Ganesha Operation. Nung sempat SMS Ibu minta doa restu. Lima menit sebelum Nung dipanggil untuk masuk kelas Newton, Ibu mbls: ”Ya Allah berikan dik Nung kekuatan. Pasti bisa!”. yupz, Alhamdulillah, presentasi mapel ”Bahasa Inggris” berlangsung sangat lancar dan bisa dibilang lebih sukses daripada presentasiku mapel ”IPA” semester kemarin. Para penguji pun memberikan apresiasi yang luar biasa. Dan herannya, seolah rasa sakit di perut itu hilang (meski untuk sementara saja). Terima kasih, mylovelymom!







Pasca dari GO, janjian sama ponakan Ayu’ terchayang, kita mo ada meeting dengan ”someone”. Alhamdulillah, pertemuan berlangsung lancar dan kita dapat banyak inspirasi juga. Ada proyek besar menanti. Proyek kemanusiaan, Insya Allah. Diah Cmut gak jadi membersamai kita karena dia juga lagi sakit perut. Siang yang bahagia bersama ponakan, meski kondisi fisikku agak ngedrop. Ada adegan di mana tu ponakan Nung tinggal saat makan siang. Gak nyangkanya, tu ponakan nyusul tantenya ke kostan. Heuheu, pon...gue terharu sama aksi loe! Makasih banyak, yua! Pasang status deh: ”Setiap orang boleh datang dan pergi dalam hidup kita. Tapi, sahabat sejati akan selalu ada di hati...” Setidaknya itu yang Nung rasain. Di Pelangi, Nung bersyukur (salah satunya) diperkenankan oleh Allah Swt untuk mengikat erat simpul persahabatan dengan Ayu’ and Diah Cmut (karena kita kan sebaya...^^v, yang lain dah pakdhe-pakdhe and emak-emak sih!).







Ngajar di GO agak letoy karena badan lemes banget. Pulang ngajar sempet nyoto Betawi dulu di Kobar. Sendirian. Andai ada dua onggok makhluk itu, pasti makanku abiz! SMSan ma Diah Cmut. ”Kuat...Kuat...Kuat! Syafakillah, say!” setidaknya energi poistif mengalir deras ’n kembali menguatkan langkahku. Terima kasih, cin!



***



Hm, berangkat...tidak...berangkat...tidak... (ngetung kancing baju!). Bismillah, dengan sedikit menguat-nguatkan diri akhirnya Nung memutuskan untuk berangkat mabit malam ini di masjid perjuangan NH. Agenda dahsyat yang sayang untuk dilewatkan. Akhirnya, menemukan tempat yang sungguh menenangkan dan berharap malam ini menjadi sebuah pertemuan yang menyembuhkan...Semoga!







Malam yang sungguh indah...



Sempat Nung bangun tengah malam karena merasakan perih yang luar biasa, hampir aja pingsan di tempat wudhu. Mata sudah berkunang-kunang. Tapi, Subhanallah... Alhamdulillah, setelah duduk sejenak, Nung bisa bangkit lagi. Nung jadi inget, dulu pernah pas sakit nekat ikut mabit, malamnya Nung menggigil. Serius! Untungnya gak ada yang tahu, meski pas para akhwat MIPA itu terbangun, jaket-jaket mereka berpindah tempat (tak pake selimut). Hehe...



***







Dan pagi pun menyapa... Rabu euy!







Belakang UNS dah rame orang jual sarapan. Nung bertemu salah seorang adik tingkat yang juga mau beli nasi gudeg. Nung tanya ke penjualnya, ”ada bubur gak, Bu?”. ibu penjualnya itu njawab, ”Ada mbak. Bubur lemu!”. Akhirnya, Nung request tu bubur. Padahal pengin banget bubur sumsum. Tapi tak apalah, selera makan nasi lenyap! Beli bubur doang, krupuk udang, ’n teh anget. Yah, tu ibuk belum punya uang kembalian. Alhasil, sarapan pagi ini statusnya ”UTANG”. Hehe...







Sarapan bubur, ngeteh, minum obat, rehat. Lemezzzzz bangeeet! Alhamdulillah nya, kemarin ada pengajar yang ngajak tukar jadwal. Jadi hari ini Nung libur gak ngajar. Bisa ”bed rest” deh. Baca buku sambil tiduran, FB-an sambil glimpungan, nonton film dari doralepito sambil glundang glundung... Sederet perencanaan aktivitas or action hari ini kacau semua. Ya, gara-gara kondisi fisik tidak bisa diajak kompromi. Tapi tak apalah, tetap disyukuri...



Update status:



pasti akan muncul kekuatan dahsyat "tak terduga" meski saat qt berada dlm titik terlemah sekalipun.







#Laa yukalifullahu nafsan illa wus'aha. Aku mengamininy! (sambil bersandar menopang raga! Allahumma 'afinifii badani...







Gak disangka-sangka, ba’da Dhuhur (kost Nung sepi, cuma Nung doang. 2 adik kost sedang magang, yang lain liburan), pintu kost di lantai 1 diketuk. Huuaaaa... apa yang terjadi sodara-sodara? Siapakah ”tamu misterius” itu? Huah, sipon Ayu’ and Mbak Umi Kultum. Wkwkwk. Remphong deh bhook... gak nyangka banget deh gue... dengan tampang pluz aksi ugal-ugalan mereka, dua manusia itu Nung persilahkan naik ke lantai 2 dan masuk ke zona inspirasi-nya Nung! Waktu itu, Nung lagi nylesein nonton film Kungfu Panda. Ckikik... dan akhirnya, kita bertiga malah asyik bercerita, ngikik2, ’n nonton film yang lain lagi (DMC ’n UD). Wah, kehadiran mereka benar-benar menghibur kesepianku! Tapi oleh-olehnya gak nguati banget. Seolah-olah itu buah favoritku. Hyaaaaaaaa...







Terima kasih ya, aYu’!



Terima kasih ya, Mbak Ummi...!



Terima kasih ya, Diah Cmut!



Terima kasih ya Mas El, Mas Tyo, Kang Fachmy, Mbak Santi, Mbak Nury, Mas Alib... SMS-SMS dari kalian sangat menghiburku. Benar-benar mencerminkan ketidakwarasan kalian. Hehe...



Di Pelangi, aku tidak hanya menemukan sosok-sosok manusia luar biasa (meski aneh-aneh), tapi aku menemukan lebih dari itu... KELUARGA, yang selalu ada dalam suka dan duka!



***







RUANG RENUNG:



Dalam sehari, 17 kali kita berjanji, hanya akan menyembah dan mohon pertolongan/ perlindungan kepada Allah. Iyyaka na’budu wa iyaka nasta’in. Ketika diri juga tengah mengalami ujian kesabaran. Benar-benar mencoba memaknai...

Manusia, lebih senang yang kontan meski yang tertunda itu menjanjikan lebih nikmat. Ketika ia sakit, dan mohon perlindungan Allah, boleh jadi sakit itu tidak segera terobati. Tetapi manusia sering tak menyadari, bahwa sebelum fisiknya yang sehat, jiwanya harus sehat terlebih dahulu. Maka sesungguhnya, ketika kita berdoa kepada Allah minta perlindungan dari sakit ketika kita sakit; dan saat itu belum memperoleh kesembuhan, sesungguhnya Allah akan menyembuhkan jiwanya dengan KESABARAN!







[Keisya Avicenna, perenungan dua hari ini...ditulis sebelum keluar kost untuk beli makan malam. Masih nyidam bubur sumsum euy...]







-sebuah pengingatan menjelang Ramadhan-

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.


Salam,


Keisya Avicenna