Jejak Karya

Jejak Karya
Showing posts with label Puisi. Show all posts
Showing posts with label Puisi. Show all posts

Thursday, November 08, 2018

CATATAN LANGIT

Thursday, November 08, 2018 0 Comments




Langit masih saja berkeringat saat pelepah malam mulai menjelma fajar…
Waktu Subuh yang mengalir sebelum malam berakhir
Sang muadzin bersenandung syahdu…
Menampar mimpi-mimpi para pemboros waktu
Pengingat ‘tuk segera terjaga dan mengambil air wudhu
Bermunajat sebelum pagi membuka hari

Saat tiba waktu Dhuha…
Embun perlahan mengering di hamparan rerumputan
Di kening sajadah kupungut pecahan doa
Ada yang menderas di jiwa, dalam harap dan pinta…

Saat jiwa tak lagi mengenal lelah lembaran hari yang berlarian
Saat itu pula bersemayam sebuah keyakinan:
Tak perlu lagi bertanya tentang catatan langit!
Karena pena telah diangkat
Catatan telah mengering
Takdir telah dituliskan!

Di altar langit nanti malam, kembali kubentangkan harapan…
Bulan kan menghiburku dengan senyuman
Bersama gemintang yang berkerlip nan rupawan

“Pada akhirnya segala cinta, cita, harapan maupun impian akan tertuju pada satu titik. Membentuk sebuah oase dimana segala harapan terkumpul. Berharap Sang Pemilik akan selalu menuntun, memberi petunjuk jalan pada satu irama kehidupan yang sebenarnya, pada satu cinta yang sesungguhnya, pada satu irama kehidupan yang hakiki.”

Friday, April 22, 2016

KARTINI

Friday, April 22, 2016 0 Comments
Kartini…
Dengan pemikiranmu yang luas tak terbatas
Kau perjuangkan hak perempuan untuk mendapatkan hak yang pantas
Kau goreskan penamu untuk menuliskan luapan hatimu
Surat demi surat disatukan jadi buku oleh sahabatmu
“Habis Gelap Terbitlah Terang”…
Buku yang mengubah sejarah
Mengubah takdir para perempuan
Mengubah kekejaman masa lalu…

Kartini…
Meski kau telah wafat di usia muda
Tapi karyamu mampu mengubah dunia
Dari gelap jadi berpendar pelita
Jasamu sungguh tiada tara
Meski ruhmu telah lama berpisah dari raga
Namun hingga kini semangat perjuanganmu masih berkobar dalam dada
Menggelorakan semangat kaum hawa di seluruh Nusantara

Wahai para penerus perjuangan Kartini…
Wanita-wanita pejuang di era masa kini
Asah keterampilanmu, perluas wawasanmu
Jadilah pahlawan istimewa
Tak hanya bagi kaum hawa
Tapi juga untuk keluarga, agama, dan Indonesia tercinta…




Tuesday, March 22, 2016

[Puisi] Koruptor Kelas Teri vs Koruptor Kelas Hiu

Tuesday, March 22, 2016 0 Comments

KORUPTOR KELAS TERI

Bocah kemarin sore dengan seragam putih-biru
Atau ABG berseragam putih abu-abu
Datang ke sekolah tak pernah tepat waktu
Bangun kesiangan jadi alasan tak bermutu
Kadang berhasil mengelabui guru
Bikin surat izin palsu
            Bocah kemarin sore dengan seragam putih-biru
            Atau ABG berseragam putih abu-abu
            Bilang ortu besok harus bayar buku
            Minta uang lima puluh ribu
            Padahal harga buku dua puluh ribu
            Uang kembalian masuk ke dalam saku
Bocah kemarin sore dengan seragam putih-biru
Atau ABG berseragam putih abu-abu
Ada ulangan hari Rabu
Tapi, kau andalkan teman-temanmu
Atau diam-diam nyontek buku
Halalkan segala cara ‘tuk dapatkan nilai semu
Karena kau tak jujur pada dirimu
            Bocah kemarin sore dengan seragam putih-biru
            Atau ABG berseragam putih abu-abu
            Kalianlah para koruptor kelas teri…
            Bibit korupsi yang bakal tumbuh dan mengganas di kemudian hari
            Sikap burukmu harus dibasmi!
            Untuk menyelamatkan masa depan negeri ini


KORUPTOR KELAS HIU

Harta jadi Tuhan
Jabatan jadi tujuan
Dukungan rakyat, kau manfaatkan
Amanah rakyat, kau campakkan
Suara rakyat, kau remehkan
Kepercayaan rakyat, kau hancurkan
            Jas berdasi nan elegan itu…
            Untuk menutupi kebusukan hatimu
            Senyuman yang terlukis di wajahmu itu…
            Untuk menutupi kelicikan dari mulutmu
Para koruptor kelas hiu!
Pemakan harta rakyat
Penjahat…
Penjilat…
Serigala berbulu domba
Mafia bangsa
Dengan wajah tanpa dosa
Padahal kaulah benalu yang merugikan rakyat dan negara
            Para koruptor kelas hiu!
            Kebusukan aksimu pasti terdeteksi
            Mentari hidupmu takkan secerah dulu lagi
            Karena kau harus masuk bui
            Rumahmu yang pantas adalah kamar sempit berjeruji besi
            Penyesalan tak ada gunanya lagi
            Dosa sudah terlalu menggunung tinggi
            Seharusnya kau dihukum mati, tak ada ampun lagi!


[Puisi] TIKUS BERDASI

Tuesday, March 22, 2016 0 Comments


TIKUS BERDASI

Hai, tikus berdasi!
Katanya, kau jadi penyalur aspirasi
Kau malah suka manfaatkan situasi
Agar rekening pribadi semakin gemuk dan berisi
Berlomba raih posisi
Padahal datang ke kantor hanya untuk absensi
Hai, tikus berdasi!
Katanya, mau membangun generasi berprestasi
Tak pernah kau sadari, rakyat begitu menderita demi sesuap nasi
Malah kau gencar lakukan konspirasi yang penuh kontradiksi
Hai, tikus berdasi!
Ah, semuanya sudah basi!
Malah bikin emosi…


 ::Keisya Avicenna::

Setting : saat mumet ngerjain naskah ensiklopedia ANTIKORUPSI, jadilah puisi ini. Hihihi

Baca juga : Koruptor

[Puisi] KORUPTOR

Tuesday, March 22, 2016 0 Comments

KORUPTOR

Hai, koruptor!
Hidupmu penuh tindakan kotor
Uang rakyat yang seharusnya kau setor
Malah kau belikan mobil dan motor
Hai, koruptor!
Mungkin syaraf otakmu sudah kendor
Kerjaanmu bukan rapat, tapi malah molor
Pernahkah kau memikirkan nasib kami?
Perut yang keroncongan atau atap rumah yang selalu bocor…
Hai, koruptor!
Lihatlah, kami hanya mampu pakai celana kolor
Sedangkan gaya hidupmu teramat glamor
            Hai, koruptor!
            Hukuman yang pantas untukmu…
            Dooor!!!
            : tembak mati dengan pelor

::Keisya Avicenna::
(Saat hunting referensi  untuk mengerjakan naskah ensiklopedia ANTIKORUPSI)

Sunday, December 21, 2008

LOVELY BEE...HIMABIO

Sunday, December 21, 2008 0 Comments

Saat ini aku sedang menunggu…
Diantara nyanyian malam yang saling bersahutan
Dan cahaya yang silaunya membutakan langit...
Aku menunggu saat dimana hati insan perindu kedamaian ini bersatu
Saat pertemuan yang membuahkan rindu
Rindu yang takkan pernah bertepi
Meski terhapus waktu yang kan terus berjalan dan berlari...
Aku merasa sepi...
Ruangan dalam hatiku senyap dan sunyi...
Bahkan angin seperti enggan tuk berhembus
Aku merindukannya...
Menanti dalam sepi...
Aku merindukan saat ia meramaikan suasana dengan canda tawa
Sesuatu yang dulu terasa sangat biasa di harinya
Kini terasa begitu istimewa
Saat-saat bersama kini begitu berharga
Adakah semua ini akan berulang??
Malam takkan pernah menenggelamkan kita...
Ia hanya membiarkan sang bintang memecah sunyinya
Setiap diri kita adalah sosok pribadi yang unik
Bagai potongan puzzle yang harus disusun
Adanya untuk saling melengkapi...
Tiadanya untuk saling mengisi...
Setiap diri kita berbeda
Dalam warna, dalam kata, dalam rasa
Aku, kamu, dia, kita, mereka...semua tak sama
Tapi jalinan yang ada diantaranya
Bisakah menjadi SATU CINTA yang tak berkesudahan???
Jalinan yang ujung satunya VISI, ujung yang lain adalah MISI
Kan menjadi sebuah simpul yang terikat erat nan kokoh
Tak terpisahkan...
Tuk wujudkan sebuah MIMPI...!!!
Sepertinya langit masih menyimpan sejuta kisah
Yang diturunkan satu per satu bersama rintik hujan...
Agar air mata tersamar di dalamnya...
Agar tiap sudut berhiaskan rona indah pelangi sesudahnya...
Begitukah??
Semoga....