Jejak Karya

Jejak Karya
Showing posts with label resolusi 2017. Show all posts
Showing posts with label resolusi 2017. Show all posts

Friday, December 16, 2016

[RESOLUSI 2017]: "MULIA KARENA TAQWA, BERCAHAYA DALAM KARYA, MENGINSPIRASI DENGAN PRESTASI!"

Friday, December 16, 2016 10 Comments
My DNA

Man kanayaumuhu khairan min amsihi fahuwa rabihun…
“Barangsiapa yang hari ini lebih baik daripada kemarin, maka dia beruntung”. Demikian pula, barangsiapa tahun ini lebih baik dari tahun yang kemarin, maka dia juga akan beruntung. Karena hari hanyalah kumpulan dari detik dan menit, sedangkan tahun adalah akumulasi dari hari dan bulan. Tahun adalah tahapan yang penting untuk mengukur segala hal. Umur kita diidentifikasi dengan tahun, sejarah ditulis berdasarkan tahun, program-program besar disetting berdasarkan tahun. Karenanya, evaluasi dan perencanaan tahunan adalah sesuatu yang penting untuk kita perhatikan.
Hm….penggalan kalimat yang pernah aku baca dari sebuah Majalah Annida –koleksi majalah aku zaman SMA dulu-. Luar biasa sekali, tiada terasa waktu begitu cepat berlalu. Sang detik merangkak perlahan menjadi menit, sang jam berjalan…satu jam berlalu…jam berlari..satu haripun berganti, hari terus berkejaran satu bulan terlewatkan…tanpa terasa satu tahun pun segera beralih ke tahun yang baru. Inilah saat yang tepat untuk ber-MUHASABAH, “sebuah pengadilan sunyi di ambang mimpi…”.
Tahun 2016 akan segera berakhir. Tahun baru 2017 Masehi akan segera dimulai. Pada akhir tahun, biasanya kita akan mulai melakukan instropeksi diri. Isinya mulai dari apa saja yang telah diraih pada tahun tersebut hingga apa saja yang belum tercapai. Hasil instropeksi diri, biasanya akan kita tuliskan dalam bentuk resolusi. Isinya pun beragam, dari cita-cita atau mimpi yang ingin dicapai di tahun berikutnya, kesalahan apa saja yang tidak ingin diulang, dan masih banyak lagi.
Bagiku, tidak perlu menunggu kalender disobek hanya untuk membuat resolusi di masa datang. Buatku, setiap hari adalah saat membuat resolusi baru. Meskipun begitu, resolusi itu penting, sama seperti kerangka kerja yang akan dilakukan, jika telah memiliki kerangka, langkah akan siap dilaksanakan.
[*]
Jika tiap impian hanya dipertemukan getah pahit dirasa
Bila tiap kerinduan hanya dihadapkan pada racun kemunafikan yang penuh dusta
Maka, hadapkan diri pada langit yang pintunya selalu terbuka.
Mengadu di dalam butir-butir pengakuan dan berharap hanya pada-Nya
agar lepas segala kegelisahan dan dipertemukan dengan ketenangan…
 
Ya Rabb, jadikan penerimaan qadar-Mu lebih indah selaksa daun-daun zaitun
Berhiaskan embun yang dipancari sang fajar di pagi hari
Jadikan episode ini lebih indah…
Lebih baik dari pagi yang tersusun cahaya yang ditemani kilapan senyuman
***
Menjelang penghujung akhir tahun 2016, sebentar lagi kita akan membuka gerbang kehidupan di tahun baru 2017. Sudah seharusnya kita melakukan evaluasi atas pencapaian maupun cita-cita yang belum tercapai. Dan detik ini aku ingin menciptakan “terminal” dalam diriku, ‘pemberhentian sejenak’, untuk sejenak merenung, memahami, dan belajar memaknai lebih dalam. Menengok masa lalu untuk kemudian membuat sebuah resolusi yang harus aku ikhtiarkan maksimal untuk menjejak nyata di tahun mendatang. Ada catatan resolusiku di tahun 2017 yang akan aku uraikan dalam untaian aksara yang tengah menemaniku bermetamorfosa kali ini. Aksara-aksara yang menemaniku membuat notulensi akhir tahun yang kelak menjadi blue print kehidupanku di tahun 2017.
Sebagai insan ciptaan Allah, kita harus selalu menatap harapan terbaik di masa depan. Ya, karena hidup ini hanya terdiri dari tiga bagian: masa lalu, masa kini dan masa depan. Masa lalu adalah pelajaran terbaik, masa kini adalah prestasi terbaik dan masa depan adalah cita-cita terbaik. Jika kita selalu mengisi hati kita dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan, kita tidak memiliki hari ini untuk kita syukuri. Tetaplah bersyukur dan bersyukur, walau mungkin kita melihat sebongkah cahaya kecil di atas bukit kegelapan. Sesungguhnya Allah  mengabulkan doa-doa dalam prasangka hamba-Nya. Kata-kata syukur selalu didahului oleh sabar. Sabar itu lebih mudah dilakukan. Banyak orang yang berhasil sabar dalam kedukaan, namun amat sulit untuk menemukan orang yang mampu mensyukuri nikmat Allah dalam kesempitan yang ia alami.
***
Inilah #Resolusiku2017 

Resolusi terbesar pertama, In Syaa Allah Maret 2017 nanti amanah menjadi seorang IBU akan melekat pada diriku. Banyak hal yang ingin aku lakukan, aku pelajari, aku capai, untuk mengemban amanah yang bertabur pahala itu. Aku ingin “memperkaya” diriku dengan ilmu parenting, perawatan bayi, menciptakan “SPIRITUAL PARENTING” dalam mendidik anak.
Yang aku lakukan mulai sekarang : banyak membaca buku-buku parenting, mengikuti seminar parenting (kelas parenting online maupun offline), berdiskusi dengan orang yang lebih berpengalaman, belajar menjadi IBU PROFESIONAL, dll.

Resolusi terbesar kedua, aku ingin lebih fokus menghafalkan dan mempelajari Al Qur’an. Ibnu Umar berkata, Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya perumpamaan orang yang menghafal Al Qur'an itu bagaikan pemilik onta yang diikat, jika dirawat dengan cermat, maka tetap dapat dipertahankannya (dimilikinya) dan bila dilepas maka akan hilang” [H.R. Bukhari dan Muslim]. Abu Musa r.a. berkata: Rasulullah Saw. bersabda: “Telatenilah mempelajari Al Qur'an, demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, Al Qur'an itu lebih cepat larinya daripada onta yang lepas dari tali ikatnya” [H.R. Bukhari dan Muslim]. Subhanallah! Insya Allah, aku bertekad akan semakin mencintai ayat-ayat Cinta-Mu, Ya Rabb…
Yang aku lakukan : membuat target harian dalam menghafal Al Qur’an, rajin muroja’ah (mengulang hafalan).

Resolusi terbesar ketiga, aku ingin mempersiapkan diri dan keluarga untuk umroh dan naik haji. Hal ini menjadi salah satu motivasi terbesar agar aku bisa menjadi anak yang senantiasa berbakti dan mampu mewujudkan impian KYDFENS (my lovely family). Sebuah ikhtiar yang senantiasa aku perjuangkan dengan sungguh-sungguh agar aku bisa membalas segala jerih payah, perjuangan, dan pengorbanan orang-orang yang sangat ikhlas mencintaiku.
Yang aku persiapkan dan akan aku lakukan di 2017 : rajin menabung, membuka tabungan haji, ikut sekolah umroh dan haji, memperbanyak ilmu seputar umroh dan haji.

Resolusi terbesar keempat, aku ingin menjadi penulis produktif yang senantiasa mengikhtiarkan BEST SELLER untuk setiap karya-karyanya. Kenapa harus BEST SELLER? Karena ketika karya kita luar biasa, ketika karya kita istimewa akan banyak orang yang membelinya, membaginya kepada banyak orang pula, dan itu terjadi secara berkesinambungan. Otomatis, Insya Allah tabungan pahala akan semakin banyak. Berhubungan dengan passion-ku menulis…
BE : Dengan menulis, aku ingin menjadi seorang PENULIS PRODUKTIF dan PENULIS PROFESIONAL; menjadi CREATIVE MOM-WRITERPRENEUR
DO : Aku ingin selalu mengasah kemampuan (skill) menulis, lalu mengajarkan aktivitas positif ini kepada anak-anak dan remaja lewat komunitas yang sudah aku rintis sejak 2013 : DNA WRITING CLUB.
HAVE : Aku ingin memiliki karya yang bermanfaat lebih banyak lagi, lebih banyak prestasi yang terlahir lewat aktivitas menulis, juga melahirkan banyak penulis cilik dan penulis remaja yang prestatif dan produktif berkarya.

DNA Writing Club

Resolusi untuk DNA WRITING CLUB
*) DNA WRITING CLUB memiliki markas belajar sendiri yang luas, dengan beberapa ruang kelas dan pembelajaran edukatif yang lebih variatif.
*) DNA WRITING CLUB memiliki pengajar (Mentor-mentor) yang profesional di bidangnya (Writing, Drawing, Colouring, Crafting, Story-Telling, dll).
*) Menjadikan DNA sebagai istana belajar yang menyenangkan. DNA Writing Club dengan semangat “DNA : Dream N Action”, didirikan dengan berbekal tiga buah cita-cita yang diharapkan ada dalam diri anak-anak dan remaja yang bergabung dalam komunitas ini, yakni : Dapat meningkatkan rasa percaya diri pada anak-anak karena percaya diri merupakan salah satu modal awal anak-anak dalam menemukan dan meningkatkan potensi serta produktivitas amal dalam diri dan kehidupannya; Anak-anak semakin termotivasi untuk lebih berprestasi serta semakin cinta akan ilmu dan senantiasa meningkatkan kompetensi dirinya; Anak-anak semakin semangat untuk menjadi pribadi yang gemar membaca, bercerita, dan berkarya.

Selain itu, dalam bidang kepenulisan, aku juga ingin :
Menulis minimal 1 buku nonfiksi.
Menulis minimal 1 buku cerita anak/dongeng anak Islami.
Belajar MENDONGENG
Mengadakan 1 event akbar DNA Writing Club.
Me-launching 1 karya antologi anak-anak DNA Writing Club.

Resolusi terbesar kelima, selalu memperkokoh kehidupan berumah tangga, membangun Keluarga Rabbani yang ‘A.M.A.N.A.H’, dengan senantiasa mengingat dan menjalankan visi-misi pernikahan 10-11-12 kami:
VISI
”Mewujudkan pernikahan sebagai penyempurna agama yang bukan sekadar untuk mencari bahagia, tapi menuai keberkahan di dunia dan akhirat, bersama menuju surga-Nya.”

MISI
Membentuk keluarga AMANAH :
[A]:   Al Qur’an dan Al Hadits sebagai pedoman utama.
[M]:Mengorientasikan semua aktivitas untuk mencari ridho Allah Subhanahu Wata’ala, dilakukan sesuai tuntunan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam.
[A]Aktualisasi diri dan perbaikan diri secara kolektif dalam rangka membentuk dan membangun keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah, dakwah serta amanah
[N]Nikah = kesempatan menjadi lebih baik dari hari ke hari, menjadikan ‘pernikahan’ sebagai medan jihad, medan ber-fastabiqul khairat, dan medan bersyukur.
[A]A Miraculous Journey [Pernikahan adalah penyatuan kedua jalan yang berbeda, kemudian berjalan bersama dalam satu jalan yang baru, jalan yang lebih lebar, sebuah perjalanan penuh hikmah, ‘perjalanan yang ajaib’]
[H]Hidup dalam suatu rumah tangga yang menjadi surga serta sebagai markas dakwah.
Yang akan kami lakukan : sering diskusi, sering traveling bareng (nanti traveling lagi kalau baby udah memungkinkan diajak mbolang. Hehe), selalu mengingatkan satu sama lain, saling memotivasi.
Sakinah Bersamamu... ^_^

[*]
Ya Allah, aku tahu Engkau sedang merancang skenario terbaik untukku. Maka satu saja pintaku, kuatkanlah aku apapun skenario-Mu untukku. Akupun belajar percaya bahwa semua hal dalam hidup ini ada dalam aturan-Nya. Musim kehidupan ini pun berjalan sesuai dengan sunatullah dan sama sekali tidak dapat diprediksi. Ketika kita berupaya untuk selalu bersyukur atas setiap musim yang kita alami, Insya Allah akan membuat kehidupan ini menjadi lebih bermakna. Allah yang lebih mengetahui sesuatu itu baik atau buruk.
Ada setiap waktu untuk setiap tujuan yang telah Allah tetapkan bagi makhluk-Nya. Masing-masing ‘musim’ yang diberikan-Nya kepada makhluk-Nya memiliki keberkahan tersendiri. Mereka akan tetap datang kepada kita tanpa peduli apakah kita menginginkan musim itu atau tidak. Setiap musim selalu Allah ciptakan pada waktu yang tepat. Dan Allah akan membuat segala sesuatunya indah TEPAT pada waktu dan kondisi TERBAIK yang telah ditentukan-Nya. Adapun yang patut kita lakukan hanyalah bersyukur dalam segala kelapangan dan kesempitan.
Ya Rabb, inilah langkah kembaraku dengan motivasi tertinggi merengkuh keridhoan-Mu…
Berikanlah hamba kemudahan. Aamiin Ya Rabbal’alamiin…