Jejak Karya

Jejak Karya
Showing posts with label DNA. Show all posts
Showing posts with label DNA. Show all posts

Friday, November 04, 2016

[Nice Home Work #3] : MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH

Friday, November 04, 2016 0 Comments


Sakinah Bersamamu... ^_^

#NHW3_NormaAmbarwati_Semarang

MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH
Semarang, 4 November 2016

Teruntuk Macis, suamiku tercinta
di istana cinta kita, DNA.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Apa kabarmu hari ini, suamiku tersayang? Semoga senantiasa dalam payung kasih dan rahmat-Nya. Bersama surat cinta ini, izinkan istrimu mensejajarkan huruf demi huruf yang akan merangkaikan kalimat yang sarat rindu untukmu. Rangkaian kalimat yang semoga menjelma kehangatan yang akan selalu memelukmu dan menciptakan kebahagiaan tak terkira dalam hatimu. Semoga…
Suamiku yang darimu aku semakin memahami makna cinta, bagiku, setiap hari adalah waktu yang tak akan pernah aku sia-siakan untuk mengungkapkan rasa sayangku padamu. I love you, Cinta…
Suamiku, sejenak aku ingin mengajakmu memutar waktu, saat kalender sampai di tanggal 10-11-12, 10 November tahun 2012 silam. Bagiku, hari itu menjadi hari pahlawan yang bersejarah. Kau bagaikan pahlawan yang menyelamatkanku dari jerat masa-masa kesepian, masa-masa penantian sang pendamping hidup. Hari itu, kau mengucapkan ikrar janji suci untuk menjadikan diri ini pengantin dunia-akhiratmu.
Belahan hatiku, aku sangat ingat tatapan pertamamu yang benar-benar memaku jiwaku, hingga mulai detik itu kita mengokohkan sebuah visi surgawi : “Mewujudkan pernikahan sebagai penyempurna agama yang bukan sekadar untuk mencari bahagia, tapi menuai keberkahan di dunia dan akhirat, bersama menuju surga-Nya.”
Kekasih halalku, setelah kita menikah, kau amanahkan semua urusan keuangan rumah tangga kita padaku. Aku jadi manajer dalam keluarga kecil kita. Kau tetap izinkan aku bekerja meskipun dari rumah. Ya, rumahku adalah kantorku! Kau sangat mendukungku menjalankan profesiku sebagai seorang penulis dan guru menulis untuk anak-anak di DNA Writing Club, juga jualan buku-buku secara online. Dengan demikian, aku pun tetap bisa berpenghasilan dan uang yang aku dapatkan sebagian bisa aku tabung. Terima kasih, Sayang... dengan begitu aku tetap bisa mengasah potensi dan keterampilan yang aku miliki.
[*]
Suamiku tersayang, hingga detik ini aku semakin bersyukur karena Allah mengizinkanku memiliki seorang pendamping hidup yang begitu sabar, pengertian, dan penuh kasih sayang. Kau benar-benar menjadi sosok pelengkap hidupku, Sayang. Kau sangat pintar memasak dan cekatan dalam membantuku menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Betapa beruntungnya aku menjadi istrimu.
Suamiku, Alhamdulillah, 10 November nanti genap usia pernikahan kita di bilangan tahun ke-4. Alhamdulillah, atas izin Allah, “amanah-Nya” akan segera hadir di tengah-tengah keluarga kecil kita. Kini, 5 bulan sudah rahimku berpenghuni, setelah metamorfosis penantian kita selama 44 bulan. Sosok istimewa ini adalah buah cinta kita, Sayang. Kelak tangis dan celotehnya akan semakin memberi warna dalam kehidupan rumah tangga kita. Mari bersama kita siapkan diri kita, lebih semangat lagi untuk mencari ilmu, terus berusaha menjadi orang tua yang shalih-shalihah, agar kelak ia tumbuh menjadi anak yang shalih-shalihah, cerdas, sehat lahir-batin, sempurna fisiknya, mulia akhlaknya, cinta agamanya, dan selalu taat pada Rabb-nya, juga selalu meneladani Rasulullah tercinta. Aamin Ya Rabbal’alamin.
Semoga kau tetap jadi sahabat perjuanganku, ya Sayang. Sahabat yang akan selalu ada dalam sukaku maupun dukaku. Kita akan terus berjuang bersama, teriring doa yang senantiasa melangit untuk-Nya.
Kekasihku tercinta, bagiku setiap hari adalah episode perjalanan hati, saat diri merasa tidak ada satupun yang luput dari perhitungan-Nya. Semuanya sudah diatur dengan sangat rapi dan luar biasa! Marilah kita jalani semuanya dengan senantiasa menjaga kebersihan niat, berjuang penuh semangat, selanjutnya kita serahkan segala kepasrahan diri kepada Sang Kreator Agung. Perjalanan hati akan mengajarkan hal-hal terindah dalam hidup seperti halnya senyuman sang mentari yang selalu rela berbagi. Bukankah seharusnya seperti itu, Sayang?
[*]
Biarkan degup jantung kita TEPAT berpadu karena-Nya
Sebagai tanda tambatan TERBAIK, akhir dari segala pengembaraan atas nama cinta…
Macis, suamiku tersayang, ingatkah kau dengan penggalan puisi itu? Puisi 19 bait yang aku beri judul TEPAT dan TERBAIK. Puisi yang aku jadikan kado terindahku untukmu di hari pernikahan kita.
Pangeran kunci surgaku, bersamamu adalah sekumpulan kisah penuh warna untuk melukis makna. Bersamamu adalah hari-hari memintal kesabaran dengan benang-benang keikhlasan untuk banyak hal istimewa yang sudah Dia janjikan. Ah, aku jadi ingin menulis sebait puisi lagi untukmu…
Cinta, telah berbilang waktu
Hariku berlalu bersamamu
Dan diri ini tak pernah lelah berharap…
Agar engkau tak pernah jemu
‘tuk bantu aku menjadi sebaik-baik perhiasan duniamu
Cinta, engkaulah yang ‘kan mengantarkanku ke taman akhlak yang mulia
Taman istimewa, taman surga…
            Sekian ungkapan cinta dan sayangku yang aku wakilkan lewat rerentet aksara-aksara ini. Maafkan aku jika sampai detik ini aku belum bisa menjadi istri yang baik dan shalihah untukmu. Tapi, aku akan terus berusaha memperbaiki diri setiap waktu.
Salam rindu dari seseorang
yang teramat mencintaimu,

Dik Norma

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

DNA : Dream ‘N Action

November 2013, saat saya dan suami mendirikan DNA WRITING CLUB/DNA COLLEGE. Sejak ta’aruf –dan itu membuat keyakinan suami semakin mantap untuk menjadikan saya sebagai pendamping hidupnya- adalah  SAYA PUNYA POTENSI yang bisa saya kembangkan meskipun dari rumah. Memang sejak sebelum menikah pun (berdasarkan ceritanya) suami punya keinginan kalau nanti menikah, istrinya bukanlah seorang PNS ataupun pekerja kantoran. Suami yang bassic-nya entrepreneur ingin menjadikan rumah sebagai “kantor” bagi istrinya. Alhamdulillah, dengan semangat Dream ‘N Action, kami pun berjuang mendirikan DNA dan saya yang bertanggung jawab untuk mengelolanya. Maka cara saya berbagi –dan berusaha menjadi pribadi yang bermanfaat- dengan mengajarkan anak-anak ilmu, keterampilan, potensi, passion, yang saat ini saya kuasai dan terus saya pelajari sampai nanti, yakni MENULIS. Suami sangat mendukung saya, hingga saya mampu membuktikan kalau dengan MENULIS saya pun bisa BERPRESTASI sampai tingkat Nasional dan melahirkan penulis-penulis cilik dan remaja yang berprestasi pula, juga produktif berkarya.

Alhamdulillah, saya tinggal di lingkungan perumahan yang damai dan rukun, dekat dengan masjid, lokasinya juga sangat strategis. Selama dua tahun di sini, saya merasa sangat betah. Besar harapan saya dan suami, rumah yang saat ini masih berstatus rumah kontrakan sekaligus DNA markas Banyumanik ini, suatu saat nanti sang pemilik menjualnya dan kami diberikan rezeki oleh Allah untuk membelinya. Aamiin. Para tetangga tahu profesi saya sebagai penulis karena saya pernah membagikan buku DIARY RAMADHAN karya saya, saat ada pengajian di rumah jelang bulan Ramadhan. Selain itu, para tetangga juga tahu kalau saya adalah guru les menulis dan mapel karena tiap sore banyak anak-anak yang belajar dan bermain di DNA. Alhamdulillah, kami pun berusaha aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan dan sering terlibat dalam agenda-agenda warga. Inilah sebentuk kesyukuran terindah saat kita mampu berkontribusi, memberikan manfaat –meskipun tak seberapa- kepada orang-orang di sekitar kita, terlebih pada orang-orang yang kita cintai. Semoga Allah meridhoi dan semakin memudahkan… Aamiin Yaa Rabb.




Friday, April 08, 2016

WUJUDKAN IMPIANMU JADI PENULIS CILIK BERPRESTASI!

Friday, April 08, 2016 2 Comments


Saat ini, dunia penulisan buku di Indonesia tidak lagi didominasi oleh orang dewasa. Anak-anak pun banyak yang telah menjadi penulis dengan karya-karyanya yang best seller dan meledak di pasaran. Sebut saja buku-buku KKPK (Kecil-Kecil Punya Karya), PCPK (Penulis Cilik Punya Karya), PECI (Penulis Cilik Indonesia), dan masih banyak lagi. Hal ini cukup membuktikan kalau anak-anak pun mampu menjadi penulis dengan menerbitkan novel, kumpulan cerpen, cerita bergambar, atau kumpulan puisi.

Lewat senjata penanya, kini banyak anak-anak yang bercita-cita menjadi penulis. Tapi untuk menjadi seorang penulis, anak-anak harus dibimbing dan diarahkan. Menulis adalah sebuah keterampilan dan bukan masalah bakat. Semakin sering diasah, akan semakin terampil.
 
Anak-anak betah belajar menulis di DNA
DNA Writing Class adalah sebuah bimbingan kepenulisan bagi anak-anak SD dan SMP yang berdiri sejak November 2013, menjadi sebuah sarana untuk mengasah keterampilan menulis khususnya bagi anak-anak dan remaja. DNA Writing Class didirikan dengan berbekal tiga buah cita-cita yang diharapkan ada dalam diri anak-anak dan remaja yang bergabung dalam Writing Class ini, yakni :
1.  Dapat meningkatkan rasa percaya diri pada anak-anak karena percaya diri merupakan salah satu modal awal anak-anak dalam menemukan dan meningkatkan potensi serta produktivitas amal dalam diri dan kehidupannya.
2.   Anak-anak semakin termotivasi untuk lebih berprestasi serta semakin cinta akan ilmu dan senantiasa meningkatkan kompetensi dirinya.
3.  Anak-anak semakin semangat untuk menjadi pribadi yang gemar membaca, bercerita, dan berkarya lewat rentetan kata. 

Anak-anak yang telah belajar dan bergabung di DNA Writing Class saya bentuk komunitas yang bernama DNA WRITING CLUB.


Program DNA Writing Class :
 Kelas Reguler
Bimbingan menulis seminggu sekali secara offline (tatap muka) @1,5 jam
DNA Writing Holiday
Program bimbingan menulis intensif 2 hari @2,5-3 jam untuk mengisi waktu liburan sekolah
Ekstrakurikuler Jurnalistik
Program ekstrakurikuler jurnalistik bekerja sama dengan sekolah-sekolah.
Kelas Online
   Bimbingan menulis seminggu sekali secara online @1,5 jam

Waktu dan Tempat Belajar
Senin, Rabu, Kamis, Jumat : Jam 16.00-17.30 di Jl. Jati Barat 1 No. 274, Banyumanik, Semarang.
Selasa : Jam 16.00-17.30 di Klipang Pesona Asri (KPA) Regency No.108.

Info dan Pendaftaran
Norma Keisya Avicenna : 085 647 122 033 (SMS/WA)

Khansa Tabina -tengah- (murid pertama sekaligus murid paling produktif dan sering memenangkan lomba menulis sampai tingkat nasional). Khansa saat awarding sebagai pemenang utama Lomba Penulis Cilik Hari Kesehatan Nasional.
Dapat 5 jeti, booo... ^_^
Khansa, Inas, Aisyah, Kayana, Anisa terpilih mengikuti KPCI (Konferensi Penulis Cilik Indonesia) 2015 di Bogor
 
Kegiatan DNA Writing Holiday#1. Alhamdulillah, sudah berjalan sampai DNA Writing Holiday#3,
Insya Allah, Juni mendatang akan ada DNA Writing Holiday#4

PRESTASI MURID DNA WRITING CLASS


1.   10 Naskah terbaik KKPK Juice Me Dar! Mizan “Aku dan Pengalaman Lucu” (diterbitkan dalam bentuk buku).
2.    10 Naskah terbaik KKPK Juice Me Dar! Mizan “Aku dan Indonesia” (diterbitkan dalam bentuk buku).
3.    10 Naskah terbaik KKPK Juice Me Dar! Mizan “Aku dan Impianku” (diterbitkan dalam bentuk buku).
4.    Delegasi Terpilih Konferensi Anak Indonesia 2014 “Aksi Kecil Hidup Bersih” dari Majalah Bobo.
5. Finalis Mewakili Provinsi Jawa Tengah di Apresiasi Sastra Anak SD 2014 (KPCI/Konferensi Penulis Cilik Indonesia 2014).
6. Juara Favorit Lomba Mengarang kategori SD Children Helping Children Tupperware 2015.
7.    Delegasi Terpilih Konferensi Anak Indonesia 2015 “Aku dan Kotaku” dari Majalah Bobo.
8. Finalis Mewakili Provinsi Jawa Tengah di Apresiasi Sastra Anak SD 2015 (KPCI/Konferensi Penulis Cilik Indonesia 2015).
9.    Juara 6 Lomba Menulis Cerita (LMC-SD) 2015.
10.  Pemenang Utama (Juara 1) Lomba Penulis Cilik Hari Kesehatan Nasional 2015.
11.   Finalis ARKI 2015 (Akademi Remaja Kreatif Indonesia) 9-12 Desember 2015.
12.  Buku yang diterbitkan : Ternyata Aku Bisa!; Kumpulan Cerita Seram (Tiga Ananda, 2015); Sepatu Melayang (Dar!Mizan); Gedung Seribu Pintu (Dar!Mizan), beberapa naskah sedang proses terbit.
13.  Cerita dimuat di Kompas Anak.
14.  Puisi dimuat di Koran Suara Merdeka.
15.  Juara Harapan Lomba Penulis Cilik Indonesia (PECI) 2015 Penerbit Indiva.
16.  6 naskah terpilih dari 6 penulis cilik untuk diterbitkan PECI (Penulis Cilik Indonesia) dari Penerbit Indiva.
17.  Karya dimuat di Arena Kecil-Majalah BOBO
18.  Cerita Pengalaman dimuat di Permata-Majalah UMMI
19. Tulisan Kak Alifia Afflatus Zahra tayang di The Jakarta Post (klik dan baca aja)

Dan, Insya Allah sebentar lagi kita akan launching buku kumpulan cerpen pertama kita :

DONGENG NYENTRIK ALESHA. 

Kumcer anak-anak DNA WRITING CLUB -proses cetak-


Semoga dengan hadirnya buku kumpulan cerpen “DONGENG NYENTRIK ALESHA” ini dapat jadi referensi bacaan yang menarik untuk anak-anak. Anak-anak bisa mengambil hikmah dari cerita-cerita yang ada di dalamnya. Ada cerita dari Kak Alifia -seorang remaja homeschooler- yang berjudul “Para Hiu Ingin Pulang”. Cerita yang mengajak para pembaca untuk lebih peduli dengan lingkungan dan alam sekitar. Ada juga cerita dari Khansa –murid pertama DNA Writing Club- yang berjudul “Bria Pasti Bisa”. Kisah Bria mengajarkan para pembaca untuk jadi anak yang berani dan percaya diri. Dan masih banyak cerita yang lain. Setiap cerita mengandung pesan yang istimewa dengan alur khas pemikiran anak-anak. Ada juga cerita dari SUPERTWIN (Kak Aisya dan Kak Keisya) yang berjudul Dongeng Nyentrik Alesha. Penasaran kan Alesha mendongengnya tentang apa dan bagaimana teknik mendongeng ala Alesha yang nyentrik abis? Uhuy, cegat bukunya Insya Allah akhir April nanti...

[Jumat, 8 April 2016]

Day #12 One Day One Post FUN BLOGGING




Wednesday, April 06, 2016

Warna-Warni Madingku dan DNA

Wednesday, April 06, 2016 1 Comments
Mading 'DREAM BOARD' Keisya Avicenna
Saat SMA, saya mendapatkan amanah di OSIS jadi Tim Kreatif. Salah satu bidang yang diurus adalah Mading OSIS. Selain itu, di ROHIS pun saya dapat amanah jadi Koordinator Mading Nisa’ (untuk yang muslimah). Alhamdulillah, saya sangat enjoy mengemban amanah itu karena saya bisa berkreasi dengan teman-teman. Mulai dari ngumpulin bahan, bikin ‘layout’, beli perlengkapan dan segala printhilannya, sampai berkreasi di ruang OSIS atau di masjid sekolah. Seru rasanya!

Saat kuliah, saya pun tetap menjalankan hobi saya membuat mading. Dan yang sering jadi korban adalah tembok kamar kos saya untuk media menempel. Biasanya saya beli asturo warna-warni, lalu ditempelkan di gabus terlebih dulu sebelum dipasang di tembok. Isi mading saya jaman kuliah kebanyakan kata-kata motivasi untuk diri sendiri, gambar-gambar kegiatan di kampus, atau foto-foto orang tersayang. Ada satu mading yang sangat saya suka, saya menyebutnya DREAM BOARD karena berisi targetan hidup saya selama 5 tahun : 2011-2015. Mading ala DREAM BOARD ini saya buat dari kalender bekas yang lucu. Plus kreasi tulisan tangan saya. Alhamdulillah, jika saya merasa malas atau jenuh, lihat dream board itu, bangkit lagi deh semangatnya, makin membara gitu!
Madingku untuk Kelas Inspirasi Semarang#2


Sampai sekarang pun saya masih suka bikin mading. Mading yang cukup besar saya buat dalam waktu semalam untuk kegiatan Kelas Inspirasi Semarang#2 tanggal 14 September 2015 di SD N Jatibarang 03. Meski cukup lelah, tapi saya sangat senang karena karya sederhana saya mendapatkan apresiasi yang sangat baik dari Pak Kepala Sekolah, para guru, dan anak-anak.

Mading anak-anak DNA Writing Club ekskul Jurnalistik SDIT BINA INSANI Semarang
Saat ini pun saya masih suka berkreasi membuat mading dengan anak-anak DNA WRITING CLUB baik yang markas Banyumanik maupun kelas ekskul jurnalistik SDIT BINA INSANI Semarang. Selain belajar menulis, menuangkan ide, mengasah kreativitas, kegiatan membuat mading bisa jadi ajang untuk memupuk kerja sama antar teman, dan saling membantu. Salut buat anak-anak kreatif DNA WRITING CLUB. Terus berkarya ya!


Mading anak-anak DNA WRITING CLUB markas Banyumanik

Hmm, sepertinya tangan saya sudah gatal ingin membuat mading lagi…

[Rabu, 6 April 2016]
Day#10 One Day One Post FUN BLOGGING




Friday, April 01, 2016

[Resensi Buku] 10 CERITA 10 INSPIRASI PEMBANGUN AKHLAK MULIA UNTUK ANANDA TERCINTA

Friday, April 01, 2016 2 Comments

Judul Buku     : Dongeng Pembentuk Akhlak Terbaik Sepanjang Masa
Nama Penulis : Irma Irawati
ISBN               : 978-602-317-032-6
Penerbit           : Ziyad Books
Tebal Buku      : 106 halaman
Harga Buku     : Rp 40.000,00

Pendidikan akhlak dalam keluarga sangat diperlukan untuk menciptakan generasi penerus yang memiliki landasan moral yang baik. Cara terbaik untuk membangun akhlak mulia pada anak-anak di lingkungan keluarga yaitu melalui pendekatan personal, salah satu cara paling efektif adalah dengan bercerita (mendongeng).

Reading is fun!
Ya, itu yang saya rasakan. Orang tua telah membangun kebiasaan membaca dan mendongeng sejak saya kecil. Dongeng sebelum tidur (bedtime stories) menjadi bagian dari rutinitas anak-anak pada malam hari.

Buku “Dongeng Pembentuk Akhlak Terbaik Sepanjang Masa” karya Irma Irawati ini akan mengajak anak-anak untuk belajar mengenai budi pekerti dan akhlak Islami bersama binatang kesayangan. Keistimewaan dalam buku ini diantaranya :

  • Anak-anak diajak menghargai apapun pekerjaan orangtuanya lewat kisah Robin yang pada awalnya malu saat ada tugas bercerita di kelas mengenai pekerjaan ayah. Apa yang kemudian membuat Robin tidak malu lagi? Kisah selengkapnya ada di cerita “Jangan Malu, Robin!” (halaman 7).
  • Anak-anak diingatkan melalui kisah Nihal yang tidak mau menuruti nasihat ibunya hingga akhirnya dia sakit karena jajan sembarangan. Cerita “Nihal, si Lebah Madu” (halaman 14) ini menjadi cerita favorit saya. Kita diingatkan tentang filosofi keluarga lebah, juga dilengkapi hadits yang bisa menguatkan dan tentunya bisa disampaikan pada anak-anak
  • Anak-anak bisa belajar dari keluarga Paman Sepo si ikan sapu-sapu yang sangat cinta kebersihan. Mereka terus bekerja setulus hati membersihkan Desa Lamko, tanpa menghiraukan cibiran dan ejekan dari keluarga yang lain.
  • Anak-anak bisa belajar dari cerita “Anka, Laba-laba yang Cengeng” (halaman 40), bahwa menangis (cengeng) itu tidak akan menyelesaikan masalah
  • Cerita kelima, ada kisah “Bibi Mery, Merak yang Sombong” (halaman 51). Ada seekor merak yang selalu ingin tampil sempurna saat menghadiri pesta Bibi Pegi Merpati. Dia terlalu sibuk mengomentari dan menilai dandanan para tamu undangan. Lalu, apa yang membuat Bibi Mery akhirnya sadar?
  • Aha, masih ada lima cerita yang lain! Anak-anak bisa belajar dari Bela si kucing dalam memuliakan tamu. Ada kisah Rori kanguru bersama ibunya, kisah Koci kakatua yang bawel, kisah Pak Bingo Bangau yang baik hati, dan yang terakhir ada kisah Beno Gajah kecil yang sempat merasa takut dengan Pak Adhari Harimau. Nah, penasaran, kan?

Secara keseluruhan, setiap kisah dalam buku ini ditulis dengan bahasa sederhana, mudah dicerna, juga penuh makna. Binatang yang menjadi tokoh dalam dongeng ini sangat dekat dengan anak-anak. Selain itu, hampir di setiap halaman dilengkapi gambar/ilustrasi yang lucu, unik, dengan warna cerah, yang tentu saja akan sangat disukai oleh anak-anak. Istimewanya lagi, ada bonus lembaran kosong untuk mewarnai. Asyik sekali, bukan?

Buku “Dongeng Pembentuk Akhlak Terbaik Sepanjang Masa” ini akan lebih ‘kaya’ lagi jika ditambahi fakta unik mengenai binatang yang menjadi tokoh dalam setiap cerita, yang akan dapat menambah pengetahuan bagi anak-anak. Misal, fakta unik tentang ikan sapu-sapu, ikan yang mampu bertahan hidup di kondisi air yang buruk, seperti air yang sudah tercemar limbah. Selain itu, saya masih menemukan kata-kata yang typo di halaman 44 (‘ma’, seharusnya ‘mau’). Pada daftar isi judul “Nihal si Lebah Madu” tertulis sebanyak dua kali di halaman yang berbeda, juga ada penamaan tokoh yang menurut saya kurang pas, yaitu Butbut Kerbau karena Butbut adalah salah satu jenis burung. Tapi, tidak masalah. Kesalahan-kesalahan kecil itu mampu ditutupi dengan pengemasan cerita dongeng dengan tampilan yang sangat menarik dan elegan. Juga dilengkapi dengan hadits-hadits yang sesuai dengan hikmah cerita.

Buku ini sangat saya rekomendasikan bagi Ayah dan Bunda untuk mengenalkan akhlak mulia pada ananda tercinta melalui cerita. Buku ini bisa menjadi referensi bagi orang tua yang ingin membangun kebiasaan positif di rumah dengan mendongeng karena banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari mendongeng, yaitu :
1.      Meningkatkan perkembangan otak dan imajinasi anak.
2.      Mengasah kepekaan emosi anak dengan diajak untuk menghayati berbagai perasaan yang dialami oleh tokoh.
3.      Memupuk minat baca dan kreativitas pada anak.
4.      Meningkatkan hubungan emosional antara anak dan orang tua.
5.   Membina akhlak yang positif, karena dengan dongeng anak-anak akan mendapatkan contoh perilaku yang baik dan buruk serta akibat yang ditimbulkannya, sehingga anak akan paham mana yang harus dilakukan dan mana yang harus dijauhi.

So, tunggu apa lagi? Miliki segera buku dongeng ini! Ada 10 cerita lengkap dengan 10 inspirasi -bahkan lebih- yang dapat menjadi sarana pembangun akhlak mulia untuk ananda tercinta, agar semakin disayang Allah dan dicintai Rasulullah.



Ilustrasi menarik dalam buku ini




Lembar kosong untuk mewarnai
(Usai membaca, saya pun mewarnai gambar-gambar lucu itu. Hehehe)

 Resensi ini mendapatkan juara 2 dalam Lomba Resensi Milad 10 Penerbit Ziyad


[Keisya Avicenna, 1 April 2016] 
Day#4 One Day One Post FUN BLOGGING






Thursday, March 31, 2016

Bersyukur Terlahir Kembar

Thursday, March 31, 2016 9 Comments

SUPERTWIN, dulu dan sekarang ^_^

Masa kecil saya begitu menyenangkan. Alhamdulillah, saya terlahir kembar dan memiliki satu orang kakak laki-laki yang begitu sayang pada adik kembarnya. Saya pun sangat bersyukur memiliki orang tua yang sangat demokratis dan romantis, yang stok cintanya seakan tak pernah habis.

SUPERTWIN, julukan istimewa yang diberikan ibunda tercinta. Sejak kecil, ibu dan babe selalu menanamkan rasa kasih sayang antar saudara. Kita bertiga dididik menjadi anak-anak yang kompak dan saling membantu satu sama lain. Jadi, tidak pernah ada rasa iri atau cemburu antara kakak dengan adik-adiknya. Sampai sebesar sekarang pun kita bertiga selalu kompak dan saling membantu.

Ada satu kejadian di masa kecil yang tak terlupakan. Sebenarnya ada banyak sekali. Namun, saya akan menceritakan saat SUPERTWIN masih TK. Waktu itu, saat kami TK 0 kecil (TK A), ada sesi pemotretan untuk rapor sekolah. Nah, waktu itu tukang fotonya nggak tahu kalau saya kembar. Karena malu, saya diam saja waktu di sekolah saya sendiri yang belum difoto. Ibu guru pun tidak ada yang tahu.

Sesampai di rumah, saya nangis sesenggukan. Ibu pun sampai bingung, lalu pelan-pelan bertanya ke saya apa penyebabnya. Saya pun bilang kalau saya belum difoto. Tapi, Mbak Thicko sudah difoto.

Akhirnya, keesokan harinya, ibu menemui guru saya. Ibu menceritakan semuanya. Hahaha. Endingnya, tukang fotonya bela-belain bawa perkap motret lengkap dengan kain background-nya ke rumah. Saya pun difoto di teras. Hihihi. Jadi super eksklusif, deh. Tukang fotonya pun baru ngeh kalau saya punya kembaran yang sangat mirip.

Banyak keseruan masa kecil karena saya terlahir kembar. Saya jadi punya teman bermain, teman tidur satu selimut, belajar bersama, makan sepiring berdua, pakai baju yang sama, pernak-pernik yang sama, kadang jadi pusat perhatian orang-orang di sekitar. Wuih, seru pokoknya! Jadi pengin deh, punya anak kembar. Doain ya, Sahabat Blogger!

[Keisya Avicenna, 31 Maret 2016]
Day#4 One Day One Post FUN BLOGGING