Jejak Karya

Jejak Karya
Showing posts with label membangun peradaban dari dalam rumah. Show all posts
Showing posts with label membangun peradaban dari dalam rumah. Show all posts

Friday, November 04, 2016

[Nice Home Work #3] : MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH

Friday, November 04, 2016 0 Comments


Sakinah Bersamamu... ^_^

#NHW3_NormaAmbarwati_Semarang

MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH
Semarang, 4 November 2016

Teruntuk Macis, suamiku tercinta
di istana cinta kita, DNA.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Apa kabarmu hari ini, suamiku tersayang? Semoga senantiasa dalam payung kasih dan rahmat-Nya. Bersama surat cinta ini, izinkan istrimu mensejajarkan huruf demi huruf yang akan merangkaikan kalimat yang sarat rindu untukmu. Rangkaian kalimat yang semoga menjelma kehangatan yang akan selalu memelukmu dan menciptakan kebahagiaan tak terkira dalam hatimu. Semoga…
Suamiku yang darimu aku semakin memahami makna cinta, bagiku, setiap hari adalah waktu yang tak akan pernah aku sia-siakan untuk mengungkapkan rasa sayangku padamu. I love you, Cinta…
Suamiku, sejenak aku ingin mengajakmu memutar waktu, saat kalender sampai di tanggal 10-11-12, 10 November tahun 2012 silam. Bagiku, hari itu menjadi hari pahlawan yang bersejarah. Kau bagaikan pahlawan yang menyelamatkanku dari jerat masa-masa kesepian, masa-masa penantian sang pendamping hidup. Hari itu, kau mengucapkan ikrar janji suci untuk menjadikan diri ini pengantin dunia-akhiratmu.
Belahan hatiku, aku sangat ingat tatapan pertamamu yang benar-benar memaku jiwaku, hingga mulai detik itu kita mengokohkan sebuah visi surgawi : “Mewujudkan pernikahan sebagai penyempurna agama yang bukan sekadar untuk mencari bahagia, tapi menuai keberkahan di dunia dan akhirat, bersama menuju surga-Nya.”
Kekasih halalku, setelah kita menikah, kau amanahkan semua urusan keuangan rumah tangga kita padaku. Aku jadi manajer dalam keluarga kecil kita. Kau tetap izinkan aku bekerja meskipun dari rumah. Ya, rumahku adalah kantorku! Kau sangat mendukungku menjalankan profesiku sebagai seorang penulis dan guru menulis untuk anak-anak di DNA Writing Club, juga jualan buku-buku secara online. Dengan demikian, aku pun tetap bisa berpenghasilan dan uang yang aku dapatkan sebagian bisa aku tabung. Terima kasih, Sayang... dengan begitu aku tetap bisa mengasah potensi dan keterampilan yang aku miliki.
[*]
Suamiku tersayang, hingga detik ini aku semakin bersyukur karena Allah mengizinkanku memiliki seorang pendamping hidup yang begitu sabar, pengertian, dan penuh kasih sayang. Kau benar-benar menjadi sosok pelengkap hidupku, Sayang. Kau sangat pintar memasak dan cekatan dalam membantuku menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Betapa beruntungnya aku menjadi istrimu.
Suamiku, Alhamdulillah, 10 November nanti genap usia pernikahan kita di bilangan tahun ke-4. Alhamdulillah, atas izin Allah, “amanah-Nya” akan segera hadir di tengah-tengah keluarga kecil kita. Kini, 5 bulan sudah rahimku berpenghuni, setelah metamorfosis penantian kita selama 44 bulan. Sosok istimewa ini adalah buah cinta kita, Sayang. Kelak tangis dan celotehnya akan semakin memberi warna dalam kehidupan rumah tangga kita. Mari bersama kita siapkan diri kita, lebih semangat lagi untuk mencari ilmu, terus berusaha menjadi orang tua yang shalih-shalihah, agar kelak ia tumbuh menjadi anak yang shalih-shalihah, cerdas, sehat lahir-batin, sempurna fisiknya, mulia akhlaknya, cinta agamanya, dan selalu taat pada Rabb-nya, juga selalu meneladani Rasulullah tercinta. Aamin Ya Rabbal’alamin.
Semoga kau tetap jadi sahabat perjuanganku, ya Sayang. Sahabat yang akan selalu ada dalam sukaku maupun dukaku. Kita akan terus berjuang bersama, teriring doa yang senantiasa melangit untuk-Nya.
Kekasihku tercinta, bagiku setiap hari adalah episode perjalanan hati, saat diri merasa tidak ada satupun yang luput dari perhitungan-Nya. Semuanya sudah diatur dengan sangat rapi dan luar biasa! Marilah kita jalani semuanya dengan senantiasa menjaga kebersihan niat, berjuang penuh semangat, selanjutnya kita serahkan segala kepasrahan diri kepada Sang Kreator Agung. Perjalanan hati akan mengajarkan hal-hal terindah dalam hidup seperti halnya senyuman sang mentari yang selalu rela berbagi. Bukankah seharusnya seperti itu, Sayang?
[*]
Biarkan degup jantung kita TEPAT berpadu karena-Nya
Sebagai tanda tambatan TERBAIK, akhir dari segala pengembaraan atas nama cinta…
Macis, suamiku tersayang, ingatkah kau dengan penggalan puisi itu? Puisi 19 bait yang aku beri judul TEPAT dan TERBAIK. Puisi yang aku jadikan kado terindahku untukmu di hari pernikahan kita.
Pangeran kunci surgaku, bersamamu adalah sekumpulan kisah penuh warna untuk melukis makna. Bersamamu adalah hari-hari memintal kesabaran dengan benang-benang keikhlasan untuk banyak hal istimewa yang sudah Dia janjikan. Ah, aku jadi ingin menulis sebait puisi lagi untukmu…
Cinta, telah berbilang waktu
Hariku berlalu bersamamu
Dan diri ini tak pernah lelah berharap…
Agar engkau tak pernah jemu
‘tuk bantu aku menjadi sebaik-baik perhiasan duniamu
Cinta, engkaulah yang ‘kan mengantarkanku ke taman akhlak yang mulia
Taman istimewa, taman surga…
            Sekian ungkapan cinta dan sayangku yang aku wakilkan lewat rerentet aksara-aksara ini. Maafkan aku jika sampai detik ini aku belum bisa menjadi istri yang baik dan shalihah untukmu. Tapi, aku akan terus berusaha memperbaiki diri setiap waktu.
Salam rindu dari seseorang
yang teramat mencintaimu,

Dik Norma

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

DNA : Dream ‘N Action

November 2013, saat saya dan suami mendirikan DNA WRITING CLUB/DNA COLLEGE. Sejak ta’aruf –dan itu membuat keyakinan suami semakin mantap untuk menjadikan saya sebagai pendamping hidupnya- adalah  SAYA PUNYA POTENSI yang bisa saya kembangkan meskipun dari rumah. Memang sejak sebelum menikah pun (berdasarkan ceritanya) suami punya keinginan kalau nanti menikah, istrinya bukanlah seorang PNS ataupun pekerja kantoran. Suami yang bassic-nya entrepreneur ingin menjadikan rumah sebagai “kantor” bagi istrinya. Alhamdulillah, dengan semangat Dream ‘N Action, kami pun berjuang mendirikan DNA dan saya yang bertanggung jawab untuk mengelolanya. Maka cara saya berbagi –dan berusaha menjadi pribadi yang bermanfaat- dengan mengajarkan anak-anak ilmu, keterampilan, potensi, passion, yang saat ini saya kuasai dan terus saya pelajari sampai nanti, yakni MENULIS. Suami sangat mendukung saya, hingga saya mampu membuktikan kalau dengan MENULIS saya pun bisa BERPRESTASI sampai tingkat Nasional dan melahirkan penulis-penulis cilik dan remaja yang berprestasi pula, juga produktif berkarya.

Alhamdulillah, saya tinggal di lingkungan perumahan yang damai dan rukun, dekat dengan masjid, lokasinya juga sangat strategis. Selama dua tahun di sini, saya merasa sangat betah. Besar harapan saya dan suami, rumah yang saat ini masih berstatus rumah kontrakan sekaligus DNA markas Banyumanik ini, suatu saat nanti sang pemilik menjualnya dan kami diberikan rezeki oleh Allah untuk membelinya. Aamiin. Para tetangga tahu profesi saya sebagai penulis karena saya pernah membagikan buku DIARY RAMADHAN karya saya, saat ada pengajian di rumah jelang bulan Ramadhan. Selain itu, para tetangga juga tahu kalau saya adalah guru les menulis dan mapel karena tiap sore banyak anak-anak yang belajar dan bermain di DNA. Alhamdulillah, kami pun berusaha aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan dan sering terlibat dalam agenda-agenda warga. Inilah sebentuk kesyukuran terindah saat kita mampu berkontribusi, memberikan manfaat –meskipun tak seberapa- kepada orang-orang di sekitar kita, terlebih pada orang-orang yang kita cintai. Semoga Allah meridhoi dan semakin memudahkan… Aamiin Yaa Rabb.