Jejak Karya

Jejak Karya

Tuesday, December 01, 2020

TIGA TEMPAT YANG MEMBANGKITKAN INSPIRASI HIDUP

Tuesday, December 01, 2020 0 Comments


Istana KYDWiFENSDza

KYDEN

Sejauh apapun kaki melangkah, pulang ke rumah dan kumpul bersama keluarga adalah sesuatu yang memperkaya jiwa.

Di naungan sebuah atap yang tak harus selalu megah dan mewah, tak akan ada kehangatan bila selimut cinta kasih tak terpatri indah menyelimuti para jiwa sang penghuni. Dari saling menghormati dan menghargai antara para penghuni, akan muncul sebuah keharmonisan yang berbuah kehangatan. Ya… tak akan ada perdebatan yang tiada arti, yang hanya akan menghilangkan keelokkan dari keharmonisan sebuah keluarga. Dengan saling mengingatkan dengan penuh kasih sayang, untuk selalu ada pada keridhoan Allah Swt. Hidup di keluarga dengan sebuah jiwa yang tentram dan damai dengan berpegangan pada tiang agama yang kuat. Goncangan apapun tak akan meruntuhkanya, karena kekuatan cinta kasih keluarga telah bersatu, menguatkan satu dengan yang lain, mengokohkan satu dengan yang lain. Keluargaku, Surgaku.

KYDWiFENSDza

Ya, tempat pertama yang selalu bisa membangkitkan inspirasi hidup adalah rumah di Wonogiri. Tempatku mengukir banyak cerita, tempatku menghabiskan masa kecil yang ceria, tempatku melalui masa remaja yang penuh warna. Hingga akhirnya takdir indah-Nya membawaku membuka pintu baru yakni pernikahan, yang membuatku untuk hijrah mengikuti suami dan ‘meninggalkan’ istana itu. Istana yang dulu kami sebut sebagai KYDEN (Kadri-Yati-Dhody-Etika-Norma). Lantas, kini sudah bertambah anggotan jadi KYDWiFENSDza (Kadri-Yati-Dhody-Widowati-Febriansyah-Etika-Norma-Siswadi-Dzaky). Meskipun satu keluarga inti kami telah berpulang menghadap-Nya, Babe Kadri, tapi K akan selalu ada di hati kami. Fisik mungkin takkan bisa lagi bersama, namun kami semua akan selalu berpelukan dalam hangatnya doa-doa. I love my family.

Masjid Andalusia, Bogor

Izinkan saya menuliskan kembali goresan pena di buku harian saya. Tentang pertama kalinya menjejakkan kaki di masjid istimewa ini. Tentang indahnya salah satu tempat istimewa, rumah-Nya yang begitu indah.


Alhamdulillah, segala puji hanyalah milik Allah Swt Sang Penggenggam Kehidupan juga Kematian. Tak ada kisah terindah yang terhampar di muka bumi ini kecuali Allah hadirkan hikmah.

 

Atas izin-Nya dan diri ini selalu merasa “saat Kun Fayakuun-Nya bekerja sepenuh energi cinta”.

 

10-11-12: tanggal impian, tanggal impian pernikahan yang pernah aku tuliskan di catatan dream book Doraemon-ku. Dan Allah Swt izinkan aku menikah dengan seseorang yang sungguh: ia adalah mimpi-mimpi dan do’a-do’aku selama ini. Banyak sahabat yang kemudian bilang, “Ini buah yang sangat manis dari kesabaran dan perjuanganmu selama ini, Mbak Nung!” Subhanallah… Allah begitu baik, teramat sangat baik, sungguh Maha Kasih jua Maha Sayang. Terima kasih Ya Rabb… dan AMANAH menjadi seorang istri bukanlah amanah yang main-main. Maka nasihat untuk diriku: “Berjuanglah Nung! Berjuanglah untuk menjadi seorang ISTRI yang SHALIHAH!”

 

***

Kemarin adalah lembar ke-5 jejak kelanaku di kota Bogor… (Ahad, 25 November 2012)

 

Bogor, sebuah kota impian yang dulu benar-benar aku impikan (selain kota Bandung) untuk mengukir jejak cinta bersama sang kekasih tercinta di kota ini. Lagi-lagi Allah izinkan impian itu menjejak nyata. Allah Swt memilihkan BOGOR sebagai kota cintaku.

 

 

Hm, ada kisah menarik yang ingin aku ceritakan. Kemarin sore, pasca silaturahim ke rumah sahabat dan ngumpul bareng rekan kerja kekasih hatiku, kita berdua singgah di Masjid Andalusia, kompleks kampus STEI TAZKIA karena adzan Ashar sudah berkumandang. Kereeen euy masjidnya. Ada sosok keren di balik kampus ini. Siapa lagi kalau bukan Syafii Antonio dan kekasih hatiku pun punya impian ingin melanjutkan studi S2 di kampus ini. Semoga Allah memudahkan, ya cinta… (Aamiin Yaa Rabb)

 

Sambil nunggu sang kekasih hati sholat, aku bawa hatiku pada sebuah dimensi perenungan. Duduk sendiri di salah satu anak tangga di lantai dua. Saat itu suasana teramat sangat syahdu…(jemariku pun mulai menari di Nokia-ku, mencoba merekam semuanya lewat aksara)

 

“Kembali aku temukan ke-Maha Besar-an Mu, Ya Rabb. Betapa aku khusyuk tertunduk saat menikmati lukisan nan memesona yang tertangkap oleh retina. Lihatlah Nung di hadapanmu itu! Gumpalan awan hitam yang semakin lama semakin berat menahan beban. Dan selang beberapa saat kemudian, air mata langit pun tumpah tak terbendung, menjelma batang-batang air yang jatuh menghujam bumi…

 

Arahkan pandangan matamu bergeser ke sebelah kiri, Nung! Kau kan dimanjakan dengan hamparan permadani hijau lewat bukit-bukit yang membentang. Rapi. Sungguh rapi! Dan nikmatilah tempat berpijakmu saat ini! Kau tengah berada pada lingkungan sebuah gedung nan indah, megah, dan mewah. Dan lihatlah benda kubus hitam yang kini terguyur hujan itu Nung! Benda hitam itu adalah miniatur Ka’bah yang berdiri gagah di tengah lapangan gedung perkuliahan STEI Tazkia itu.  Subhanallah, entah dengan aksara yang seperti apa aku melukiskan itu semua. Seketika mataku langsung terpejam, aku visualisasikan semuanya. Aku kepalkan tanganku erat. Lalu aku hadirkan satu per satu wajah orang-orang terkasih. Tergambar jelas pada imajinasiku, kita semua berpakaian serba putih. Pakaian ihram. Kemudian kalimat talbiyah pun membahana, mengagungkan asma-Nya. Kita thawaf 7x dengan hati yang hanyut akan kebesaran-Mu, dengan linangan air mata taubat yang senantiasa mendamba ampunan-Mu… Aku biarkan hening menguasai qalbuku berteman iringan orchestra hujan. Seketika hatiku pun semakin sejuk…syahdu! Aku buka mataku perlahan dan aku bangkit dari tempat dudukku kemudian dari tempatku berdiri aku tatap lekat-lekat kaligrafi besar bertuliskan “ALLAH” yang ada di mihrab masjid Andalusia itu. Lagi-lagi aku merasa sangaaat kecil, teramat kecil dan bukanlah siapa-siapa di hadapan-Mu Ya Rabb…Hatiku pun kembali sejuk dan aku dapati ada butiran kristal bening kerinduan yang perlahan mencipta jejak di kulit pipi… Aku rindu menatap wajah-Mu Ya Rabb, aku rindu perjumpaan istimewa dengan-Mu… Aku rindu…”

 

*Teruntuk kekasih hatiku terima kasih, karna engkau telah mengajakku singgah di tempat yang sungguh sangat istimewa itu…

 

[Keisya Avicenna, 26 November 2012 @Istana IPK, Bogor]

 

[*]

Masya Allah, Masjid Andalusia dan segala kenangan manis dan sarat cinta saat mencipta kisah di sana. Masih terkenang, saat mata ini menyaksikan puluhan mahasiswa STEI Tazkia yang tengah menghafal Quran, masih terkenang ceramah menggugah jiwa dari Ust Syafi’i Antonio saat Ahad kami boncengan motor dari Baranangsiang hingga Sentul.

Dan setahun lalu (November 2019), suami mengajak kami bernostalgia ke Bogor setelah hampir 6 tahun kami meninggalkan kota cinta itu. Kami ajak Dzaky mengunjungi salah satu tempat bersejarah yang begitu banyak kenangan istimewa tercipta di sana: Masjid Andalusia.

 

Markas DNA Writing Club

 

Tanggal 6 November 2013, saya mendapatkan limpahan 3 orang anak dari Mbak Aan Diha (penulis bacaan anak, editor KKPK Mizan). Sebelumnya, Mbak Aan membuka les menulis cerita di rumahnya. Namun, karena alasan kesibukannya, akhirnya Mbak Aan melimpahkan muridnya ke saya. Saya sudah kenal dengan Mbak Aan sebelumnya. Saya iyakan saja, meskipun awalnya bingung mereka nanti mau saya apain. Karena bassic saya adalah pengajar mapel karena waktu itu saya masih bekerja di Bimbel Ganesha Operation. Tapi, bismillah… saya juga ingin belajar dan mencoba sesuatu yang baru. Ini bakal jadi tantangan terbesar dalam hidup saya, batin saya kala itu.

Pertemuan perdana dengan Khansa, Putri, dan Tasya, saya gunakan untuk menyelami karakter mereka dan mengetahui sejauh mana tulisan mereka. Pertemuan-pertemuan selanjutnya tinggal Khansa saja yang rajin datang. Selain karena rumah Putri dan Tasya lumayan jauh, juga karena mereka sibuk dengan agenda sekolah (sering mabit, dll). Saya benar-benar telateni Khansa. Ia datang setiap hari Rabu. Beberapa bulan kemudian, ada beberapa yang daftar DNA : Kayana, Zahra, Azfa, dan Yasmin.

Akhir 2013 DNA dapat kabar gembira, cerpen Khansa lolos dalam kumcer pengalaman lucu yang diterbitkan oleh Dar!Mizan, berlanjut karya-karya dia yang lain. 2014 Khansa juga lolos Konferensi Anak Indonesia (KONFA) dari Majalah Bobo. Saya pun semakin semangat. 2014 saya belajar otodidak, banyak baca buku cerita anak lalu saya pelajari dengan sungguh-sungguh. Karena prestasi Khansa, murid DNA pun bertambah. Saya sama sekali belum melakukan promo/iklan tentang DNA WRITING CLUB, malah promo tentang les mapel DNA College. Tapi, saya justru merasa mulai enjoy dengan DNA WRITING CLUB. Semuanya sistem “gethok tular”, dari mulut ke mulut. Karena Alhamdulillah, saya berhasil membuktikan lewat perjuangan mendidik dan menggembleng Khansa.

Tahun 2015, saya belajar di kelas online menulis cerpen anak bersama Mbak Nurhayati Pujiastuti dan Pak Bambang Irwanto. Tujuan saya untuk mengimbangi kemampuan anak-anak dan saya pun terus berlatih menulis. Saya juga harus berprestasi agar menjadi contoh positif untuk anak-anak di DNA. Semangat saya adalah saya ingin JADI PENULIS YANG MAMPU MELAHIRKAN PENULIS. Impian saya untuk menjadi penulis dengan karya yang best seller –dengan royalti yang sangat lumayan- terwujud lewat hadirnya buku BEAUTY JANNATY di akhir 2013, pun saya tidak cepat merasa puas. Namun, prinsip saya, setidaknya satu impian saya tercoret. Saatnya saya melahirkan penulis-penulis cilik yang kelak mewarnai dunia literasi dengan karya-karya dahsyat mereka. Saya ingin punya tabungan jariyah yang berlimpah berkah karena berbagi sedikit ilmu dan pengalaman yang saya punya.

2016-2017, murid di DNA sudah lebih dari 50 anak, dengan 3 markas : DNA markas Banyumanik, DNA markas Klipang, dan DNA markas Meteseh, juga dipercaya mengajar empat ekskul penulis cilik di SDIT Bina Insani Semarang, SD Islam Pangeran Diponegoro Semarang, SD Islam Sentra Bintang Juara, dan SDIT Bina Amal 2.


Kegiatan Fun Writing anak-anak DNA Writing Club

Perjalanan DNA hingga kini di 2020, Alhamdulillah, semakin banyak anak-anak dan remaja yang gabung di DNA dan mampu berprestasi sampai di tingkat Nasional. Karya-karya dan prestasi mereka pun semakin banyak, baik berupa buku yang terbit di penerbit mayor maupun penerbit indie, juga prestasi di bidang literasi.

Markas DNA, selalu menjadi tempat istimewa untuk mencipta cerita menggugah hati, tempat istimewa untuk mendulang inspirasi, juga tempat istimewa untuk memproduksi karya penuh arti. Barokallahu fiik…





Sunday, November 29, 2020

NOSTALGIA PERAYAAN KEMERDEKAAN DI KAMPUNG HALAMAN

Sunday, November 29, 2020 0 Comments


 

PUISI #1

Untukmu Kusuma Bangsa

 

Untukmu yang telah mendahului kami

Wahai kusuma bangsa…

Kau begitu berjasa

Hingga Indonesia kini merdeka…

 

            Untukmu yang telah mendahului kami

            wahai kusuma bangsa

            di tanah juang ini kami lahir…

            di medan juang ini pula kami dibesarkan…

 

Kini…

Indonesia telah merdeka

Tapi, jiwa-jiwa ini belumlah merdeka sepenuhnya

Kebodohan, kemalasan, orientasi duniawi…

Menjadi belenggu yang mampu butakan hati nurani anak negeri!

           

            Marilah kawan…

Kita satukan langkah!

Bulatkan tekad!

Bergerak dan berjuang bersama…

Untuk pahlawanku…

Untuk ayah dan bundaku…

            Untuk bangsaku…

 

Masa depan indonesia ada di tangan kita…

Merdeka!

Merdeka!

Merdeka!


*Puisi ini dibacakan oleh Dek Esa pada saat malam tirakatan dalam rangka perayaan 17 Agustus  ke-63 (tahun 2008) di Banaran, Wonogiri.

 

 

PUISI #2

 

Malam bergelayut manja

Gelap merayap… terang berganti kelam…

Mentari pun tlah usai tunaikan tugasnya

Di balik cakrawala senja…

 

            Dan sang rembulan berganti menyapa

            Ditemani kilauan bintang

            Berkedip-kedip penuh suka cita…

Suasana semakin syahdu

Bersama embusan angin yang mampu sentuh kalbuku

 

Malam ini, kita semua menjadi saksi

Dalam waktu yang terus bergulir dan berganti

63 tahun bukanlah waktu yang singkat

Untuk sebuah perjuangan

Indonesia, tempat kita berpijak…

Tuk wujudkan segala cita dan asa!

 

            Perjuangan ini belum berhenti, Kawan…

            Indonesia butuh tangan-tangan kita

Pikiran-pikiran cerdas kita

            yang ‘kan mampu ubah nasib bangsa

            Menuju indonesia lebih baik dan sejahtera

 

Malam ini pun menjadi saksi…

Terpautnya hati-hati ini untuk sebuah janji

Yang kini terpatri di dalam diri…

Karna kami adalah pemuda dan pemudi

Calon pemimpin bangsa ini!

 

*Puisi ini dibacakan oleh Dek Tomy pada saat malam tirakatan dalam rangka perayaan 17 Agustus  ke-63 (tahun 2008) di Banaran, Wonogiri.

[*]

Saya pun kembali bernostalgia pada masa remaja. Waktu itu, saya cukup aktif di kegiatan Karang Taruna RT, meskipun saya sedang kuliah dan ngekos di Solo. Salah satu kegiatan kami jelang perayaan HUT Kemerdekaan RI adalah menyiapkan malam tirakatan. Sebelum malam tirakatan, para remaja Karang Taruna biasanya mengadakan aneka perlombaan untuk anak-anak hingga orang dewasa. Seperti lomba balap kelereng, lomba memasukkan pensil dalam botol, joget balon, dan banyak lagi. Seru sekali! Para pemenang lomba akan mendapatkan hadiah yang akan diserahkan pada malam tirakatan.

Waktu itu, saya mendapatkan tugas mendampingi anak-anak (usia SD) untuk persiapan manggung. Mereka akan membaca puisi dan paduan suara. Saya pun mulai membuatkan naskah puisi dan melatih mereka bernyanyi lagu-lagu kebangsaan. Anak-anak berlatih dengan penuh semangat. Mereka latihan di rumah setiap malam di rumah saya.

Sampai akhirnya, hari-H pun tiba. Anak-anak pakai kostum ala pejuang kemerdekaan. Mereka deg-degan sekaligus sangat excited. Alhamdulillah, semua berjalan dengan lancar. Tepuk tangan meriah mereka dapatkan dari para penonton. Dalam acara ini, banyak hal yang dipelajari anak-anak. Mereka belajar untuk meneladani nilai-nilai kepahlawanan, seperti: berani, rajin berlatih, tampil percaya diri, bekerja sama, dan banyak lagi.

[*]

Tahun-tahun berikutnya, baik malam tirakatan, lomba-lomba perayaan 17 Agustus di kampung halaman saya semakin variatif. Bahkan almarhum Ahha Wok sering pentas drama komedi yang tetap ada unsur kepahlawanannya dan selalu sukses membuat para penonton merasa terhibur.

 

 


 

 

 

COPY-PASTE SEMANGAT PAHLAWAN DARI FILM-FILM PERJUANGAN

Sunday, November 29, 2020 0 Comments

 


 


Saat ini, generasi muda bangsa Indonesia banyak yang mengalami krisis moralitas, miskin akhlak dan tak mengerti adab. Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya tontonan mereka. Saat ini banyak tontonan yang menampilkan adegan kekerasan, perbuatan tidak baik, berita kriminalitas, hedonisme, dan banyak lagi. Tanpa pendampingan orang dewasa, khususnya orang tua, mereka mungkin akan menelan mentah-mentah apa yang tertangkap retina mereka. Tanpa mem-filter sebelumnya. Ya, karena tontonan bisa jadi tuntunan. Karena itu, butuh tontonan yang mendidik, yang mampu memberikan keteladan dan mengandung banyak nilai-nilai kehidupan yang baik. So, saya sangat setuju ketika film-film perjuangan untuk mengenang sejarah para pahlawan Indonesia itu sering-sering saja diputar. Apalagi saat ini, dunia perfilman tanah air menunjukkan geliat yang semakin baik. Aktor dan aktrisnya sudah tak perlu diragukan lagi kemampuan akting mereka.

 

Di bawah ini saya paparkan beberapa film perjuangan kemerdekaan karya anak negeri. Beberapa judul saya sudah menonton, dan memang patut direkomendasikan khususnya ditonton untuk para generasi muda, calon pemimpin bangsa ini.

 

Wage (2017)

Film ini menceritakan biografi pencipta lagu "Indonesia Raya", yaitu Wage Rudolf Soepratman. Dalam pembuatannya lagu "Indonesia Raya" merupakan perwujudan dari bangkitnya kesadaran pemuda-pemuda Indonesia untuk melawan penjajah. Film ini juga memperlihatkan Wage yang merasakan ditahan oleh Belanda karena terlalu vokal dan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Perjuangan sosok Wage harus terhenti tatkala penyakit paru-paru melemahkan fisiknya hingga akhirnya beliau wafat.

 

Perburuan (2019)

Film yang diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toer dengan judul yang sama ini diperankan oleh Ayushita, Ernest Samudra, Khiva Ishak dan Michael Kho. Film ini berkisah tentang enam bulan setelah kegagalan PETA melawan Jepang. Hardo (Adipati Dolken) diburu oleh tentara Jepang karena dianggap sebagai otak dari pemberontakan. Alur dalam film ini sungguh asik untuk dinikmati.

 

Jendral Soedirman (2015)

Film yang berkisah tentang perjuangan Jendral Soedirman ini memperlihatkan taktik dan strategi gerilya yang membuat Belanda kehabisan logistik dan waktu.

Meski menderita sakit paru-paru, Jenderal Soedirman mampu bertahan dan bersembunyi di balik hutan-hutan Jawa selama berbulan-bulan untuk berjuang melawan Belanda. Sosok jenderal yang pantas dijadikan teladan dalam setiap perjuangannya, pengorbanannya, juga semangat cinta tanah air yang membara dalam jiwanya.

 

Guru Bangsa Tjokroaminoto (2015)

Film besutan Garin Nugroho ini dibintangi oleh Reza Rahardian (Tjokroaminoto), Alex Abbad (Abdullah), Putri Ayudya (Soeharsikin), Maia Estianty (Mrs. Mangoenkoesoemo), Didi Petet (Haji Hasan), Chelsea Islan (Stella) dan lainnya. Siapa yang tak terpesona dengan akting Reza Rahardian? Hehe. Film ini berkisah tentang Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto yang memiliki andil besar pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Kala itu, pendidikan masih minim, rakyat miskin di mana-mana dan tidak ada sekolah untuk rakyat. HOS Tjokroaminoto merupakan salah satu guru terbaik sekaligus mertua Proklamator RI Soekarno. Kita bisa belajar banyak nilai-nilai kehidupan dalam film ini.

 

Kartini (2017)

Film yang disutradarai Hanung Bramantyo ini mengangkat biografi dari RA Kartini yang dibintangi Dian Sastro Wardoyo. Aha, aktris Indonesia ini memang tak perlu diragukan lagi pesona aktingnya. Jempol banget pokoknya. Film ini mengisahkan perjuangan RA Kartini untuk mengangkat kesetaraan hak untuk perempuan khususnya di bidang sosial dan pendidikan. Yups, habis gelap terbitlah terang. Film ini membuat pemikiran kita semakin terang benderang.

 

Trilogi "Merah Putih"

Film pertama "Merah Putih" rilis pada 2009, menyusul sekuel selanjutnya "Darah Garuda" pada 2010 dan "Hati Merdeka" 2011. Berlatar belakang tahun 1947, film ini mengisahkan tentang para pemuda dari berbagai suku yang berjuang mempertahankan kemerdekaan Tanah Air.

 

Soekarno (2013)

Film garapan Hanung Bramantyo ini menceritakan biografi Soekarno, tentang masa kecil Presiden pertama RI yang bernama Kusno, masa remaja, kisah cinta hingga saat memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Film ini juga menampilkan pidato-pidato Soekarno yang membakar semangat nasionalisme, dan masa-masa pengasingannya.

 

Bagi saya, film-film ini sungguh menggugah jiwa dan semangat kebangsaan. Sahabat punya rekomendasi film yang mampu menumbuhkan sikap cinta tanah air dan semangat kepahlawanan? Sharing di kolom komentar, ya. Terima kasih.

 


Saturday, November 28, 2020

SAAT DIRI BELAJAR MEMBUKA MATA HATI

Saturday, November 28, 2020 0 Comments

 



Kejadian ini bermula saat saya merasa ada sesuatu yang tak biasa pada sahabat saya. Seseorang yang saya kenal sejak kelas 1 SMP. Saat akhir cawu di kelas 1 itu kami memutuskan untuk duduk sebangku dan berjanji jika naik kelas 2 dan kami menjadi satu kelas, kami akan menjadi teman sebangku lagi.

Alhamdulillah, kami menjadi teman sebangku sampai lulus SMP. Kami pun diterima di SMA yang sama, SMA favorit di kota kelahiran saya.

Pagi itu, ia tampak murung. Meskipun senyum dan tawa selalu menghiasi wajahnya, mencoba menutupi sesuatu yang membuat kalut hati dan pikirannya. Namun, saya tetap bisa menangkap kalau ada sesuatu yang tidak beres. Kami sudah bersahabat lebih dari 3 tahun.

Saya menunggu waktu yang tepat untuk bertanya secara personal. Sampai akhirnya, ia pun berani mengungkapkan dan menceritakan semuanya. Hai Dears, you’re not alone! Saya tenangkan dia. Saya peluk. Lalu, saya ajak dia jajan nasi kare yang lezat di kantin dekat sekolah.

[*]

Sahabat SUPERTWIN, peduli adalah sebuah nilai dasar dan sikap memerhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan di sekitar kita. Peduli adalah sebuah sikap keberpihakan kita untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitar kita.

Orang-orang peduli adalah mereka yang terpanggil melakukan sesuatu dalam rangka memberi inspirasi, perubahan, kebaikan kepada lingkungan di sekitarnya. Ketika ia melihat suatu keadaan tertentu, ketika ia menyaksikan suatu kondisi masyarakat maka dirinya akan tergerak melakukan sesuatu. Apa yang dilakukan ini diharapkan dapat memperbaiki atau membantu kondisi di sekitarnya.

Sahabat SUPERTWIN, sikap peduli adalah sikap keterpanggilan untuk membantu mereka yang lemah, miskin, membantu mengatasi penderitaan, dan kesulitan yang dihadapi orang lain. Orang-orang peduli adalah orang-orang yang tidak bisa tinggal diam menyaksikan penderitaan orang lain.

Sikap peduli adalah sikap untuk proaktif dalam mengatasi masalah-masalah di masyarakat dengan menggunakan dan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat. Sikap peduli adalah sikap kesediaan untuk memberi solusi terhadap persoalan masyarakat. Agar masyarakat dapat mau berdonasi, agar masyarakat mau menyumbang, agar masyarakat memilih kerelawanan sehingga mau membantu kesulitan saudara-saudara kita. Peduli adalah sikap untuk memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan, selalu tergerak membantu kesulitan manusia lainnya. Sikap peduli adalah sikap untuk berusaha membangkitkan kemandirian yang ada di masyarakat.

Sahabat SUPERTWIN, orang-orang yang peduli adalah orang-orang yang tidak bisa tinggal diam saat melihat kelemahan, anti bersikap berpangku tangan dan membiarkan keadaan-keadaan yang buruk terus terjadi di masyarakat.

Percayakah kita kalau sikap peduli adalah salah satu sumber dari kebahagiaan dan juga sangat erat hubungannya dengan ilmu fisika dan hukum sebab akibat? Hoho. Sedikit belajar ilmu Fisika juga nih! Dalam ilmu Fisika kita mengenal Hukum Newton III yaitu “Gaya aksi reaksi”. Hukum ini menyatakan bahwa jika kita memberi aksi kepada suatu benda, maka kita akan menerima reaksi yang sama seperti aksi yang kita berikan. Hal ini juga berlaku pada kehidupan sehari-hari, bila kita peduli dan membantu orang lain, sering menolong, dan membantu orang lain maka kita juga akan menerima reaksi yang sama seperti aksi peduli yang kita berikan.

Contoh paling simpel dari sikap peduli adalah senyum dan sapa, bila kita berjalan dan bertemu seseorang cobalah untuk menyapa atau tersenyum, maka secara spontan orang tersebut akan bereaksi untuk membalas sapaan atau senyuman kita. Dan secara tidak langsung kita juga telah berbagi kebahagiaan, sebab senyum adalah wajah dari kebahagiaan dan merupakan perwakilan dari niat baik kita.

Kepedulian juga merupakan salah satu bentuk dari Hukum Kekekalan Energi. Sebagaimana kita ketahui bahwa energi yang kita berikan tidak akan hilang, ia hanya berubah bentuk. Karena itu, kepedulian yang kita berikan pada orang lain tidak akan hilang dan akan kembali lagi kepada pemberinya. Saat kita peduli dan membantu sesama maka hati kita akan terisi sesuatu yang tak terbeli oleh uang yaitu kepuasan dalam hati yang tak terperikan yang membentuk kebahagiaan.

Sikap peduli juga erat kaitannya dengan hukum sebab akibat yang bermakna bahwa apa yang kita dapat sekarang adalah hasil dari apa yang kita perbuat sebelumnya, atau apa yang kita dapat sebagai akibat dari yang kita perbuat. Jika kita bisa bahagia sekarang itu karena dulu kita peduli dan karena pedulilah kita bisa bahagia.

Sahabat SUPERTWIN, sikap peduli memberikan pelajaran bahwa ketika kita peduli terhadap sesama dan memberi kebahagiaan pada orang-orang yang membutuhkan, justru saat itulah kebahagiaan akan menyelimuti hati kita.

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah sangat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Maidah [5]: 2)






 

 

Sunday, October 25, 2020

KETIKA MUSLIMAH HARUS “MELANGKAH” KE LUAR RUMAH

Sunday, October 25, 2020 0 Comments

 


Rihlah adalah perjalanan intelektual, perjalanan spiritual, perjalanan hati. Membuka mata, membuka kalbu, menenun tafakur, membuang takabur, mengupgrade rasa syukur. Pada sebuah pencarian. Mencari makna, mencari hakikat diri dan mencari keridhoan Ilahi Rabbi.

[*]

Pernahkah hatimu berkecamuk tatkala kamu harus bepergian seorang diri? Atau kamu sudah terbiasa mbolang sendirian?

Waktu itu, tahun 2011, saya belum menikah, baru saja lulus kuliah tapi belum diwisuda. Saya punya tekad untuk melakukan perjalanan seorang diri. Tujuan saya adalah kota Bandung. Waktu itu, cita-cita saya ingin melanjutkan kuliah S2 di ITB (Institut Teknologi Bandung).

Sahabat terbaik saya saat SMA, namanya Gestin, waktu itu kuliah di ITB. Bismillah, berbekal doa dan restu orang tua akhirnya saya berani mboleng sendiri ke Bandung. Saya naik kereta dari Solo ke Bandung. Itu pertama kalinya saya naik kereta seorang diri untuk menempuh perjalanan ke luar kota yang cukup jauh. Sesampai di Bandung, saya dijemput Gestin. Lalu dari stasiun, kami naik angkot untuk menuju kos-kosannya.

Selama di Bandung, banyak pengalaman seru yang saya dapatkan. Waktu itu, saya selalu ikut Gestin ke kampus. Dia ada jadwal kuliah, saya menjelajah ITB. Saat itu bertepatan dengan tanggal 22 April. Nah, ada peringatan Hari Bumi di sebuah area terbuka. Saya lupa lamanya. Ada Dik Doank hadir sebagai pembicara dan ada beragam pameran yang ditampilkan oleh para penyelenggara. Seru sekali rasanya.

Perjalanan mbolang selanjutnya yang sendirian dengan menempuh jarak jauh bahkan luar pulau adalah ketika saya ke Makassar (5-8 September 2019). Waktu itu, saya naik pesawat sendirian dari Semarang, transit ke Surabaya, baru terbang lagi ke Makassar. Deg-degan rasanya tapi seruuuuu. Alhamdulillah, suami mengizinkan karena tidak mungkin juga beliau menemani saya menghadiri acara 4 hari 3 malam karena ada Dzaky, ada kuliah (saat itu juga pas ujian), dan banyak amanah lain yang tidak bisa ditinggalkan. Sehingga saya pun “terpaksa” harus berangkat seorang diri.

Kalau untuk saat ini, sudah ada sih rencana traveling, tapi bareng-bareng keluarga. Untuk lokasi terdekat paling jelajah Jogjakarta, agak jauhan dikit pengen explore Malang, kalau ke luar negeri pengen umroh ke Mekah-Madinah. Bismillah, semoga Allah kabulkan.

[*]

 

Lalu, apa saja sih yang harus dilakukan ketika muslimah harus melangkah keluar rumah atau bepergian?

1. Tidak bepergian kecuali bersama dengan mahramnya.

Sahabat SUPERTWIN, salah satu di antara petunjuk Islam bagi wanita Muslimah ialah larangan bepergian kecuali disertai laki-laki mahramnya. Sebab yang namanya bepergian tentu ada hal-hal yang memberatkan, bahkan ada kalanya banyak diwarnai hal-hal yang membahayakan, hal-hal yang tidak diinginkan bahkan kesulitan. Tidak selayaknya seorang muslimah mengalami dan menghadapi hal-hal seperti itu sendirian, tanpa disertai mahramnya. Mahram yang siap membantu membawakan barang-barang bawaan ataupun menyingkirkan bahaya.

“Janganlah wanita bepergian selama tiga hari kecuali bersama mahramnya.” [HR. Bukhari]

Tidak diperbolehkan bagi wanita yang beriman kepada Allah Swt. dan hari akhirat bepergian dengan jarak perjalanan tiga malam kecuali bersama mahramnya.” [HR. Muslim]

Hadist-hadits yang menyebutkan masalah ini sangat banyak. Hadits-hadits tersebut menegaskan syarat adanya mahram yang menyertai perjalanan wanita, kecuali dalam kondisi-kondisi tertentu yang memaksa.

Islam yang hanif menghendaki untuk melindungi wanita dan menjaganya dengan berbagai cara serta sarana, yang pada akhirnya ada manfaat yang kembali kepada wanita tersebut. Dari uraian ini kita bisa mengambil beberapa faedah, di antaranya:

a.     Diharamkannya wanita bepergian selain haji dan umrah tanpa disertai mahram atau suaminya asalkan ada jaminan keamanan bila disertai wanita lain yang dapat dipercaya. Pendapat ini berbeda dengan pendapat orang yang mensyaratkan mahram atau suami.

b.     Perhatian Islam terhadap wanita untuk menjaganya, tidak mengundang kekhawatiran apabila ada gangguan terhadap dirinya.

 

Sahabat SUPERTWIN, kita bisa baca di QS. Al Hasyr [59]: 7, yang artinya: Allah Swt. berfirman: “Apa yang dikatakan Rasul kepadamu maka terimalah dia dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.


Apa yang Rasulullah SAW perintahkan kepadamu maka kerjakanlah dan apa yang dilarangnya, jauhilah. Sesungguhnya beliau hanya memerintahkan kepada kebaikan dan melarang dari kejelekan.


Kita bisa saksikan kenyataan di sekitar kita, semakin banyak muslimah mengadakan bepergian tanpa didampingi oleh mahramnya. Amalan semacam ini tak lain hanya akan membawa kerugian bagi muslimah tersebut baik di dunia maupun di akhirat. Karena itu agama Islam yang hanif memberikan benteng kepada mereka (kaum muslimah) dalam rangka menjaga dirinya, kehormatannya, dan agamanya.


Dari Ibnu ‘Abbas r.a. bahwasanya ia mendengar Nabi SAW bersabda : “Janganlah seorang wanita melakukan bepergian kecuali bersama mahramnya dan janganlah seorang laki-laki masuk menjumpainya kecuali disertai mahramnya.” Kemudian seseorang bertanya : “Wahai Rasulullah ! Sungguh aku ingin keluar bersama pasukan ini dan itu sedangkan istriku ingin menunaikan haji.” Maka bersabda Rasulullah SAW: “Keluarlah bersama istrimu (menunaikan haji).” (HR. Muslim dan Ahmad)

Abu Maryam dalam bukunya Al Manhiyat mengatakan : “Mahram bagi wanita adalah siapa saja yang diharamkan menikah dengannya secara mutlak (selamanya) seperti ayah, saudara laki-laki, keponakan laki-laki, dan yang dihukumi sama dengan mereka melalui susuan, demikian pula suami dari putri-putrinya (menantu) yang telah bercampur dengan mereka (yakni menantu tersebut telah melakukan jima’ dengan putrinya sebagaimana layaknya suami istri). Termasuk dalam hitungan mahram bagi wanita adalah suaminya.”


Keluarnya wanita sendirian akan memberikan dampak yang negatif bagi kaum laki-laki maupun bagi dirinya sendiri, lebih-lebih bila ia keluar dengan ber-tabarruj, menampakkan perhiasan bukan pada mahramnya. Maka syariat melarang mereka untuk banyak keluar rumah tanpa ‘uzur yang syar’i, memerintahkan kepada mereka untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan agar mereka menjaga dirinya, agamanya, dan kehormatannya dari kehinaan dan kerendahan yang akan menimpanya.


Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya wanita itu adalah aurat, maka apabila keluar, syaithan akan menghiasinya.” (HR. Tirmidzi).

Hadits Rasulullah SAW di atas merupakan peringatan kepada kaum wanita agar tidak banyak keluar rumah tanpa disertai mahram. Islam melarang mereka agar tidak terjerumus pada perbuatan-perbuatan yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya yaitu sebab-sebab yang akan mengantarkan pada perbuatan zina.

 

2. Memperhatikan adab keluar rumah

Wahai muslimah jelita, bila ada kepentingan darurat yang mengharuskan kita untuk keluar rumah ada beberapa adab yang harus kita perhatikan. Hm, apa ya adab-adabnya?

a.     Kenakanlah hijabmu yang syar’i.

b.    Jangan memakai wangi-wangian.

c.      Ketika berjalan , berjalanlah sewajarnya saja.

d.    Apabila engkau berjalan bersama saudaramu ataupun temanmu sesama wanita sementara di sana ada lelaki maka tahanlah untuk berbicara.

e.     Apabila engkau telah menikah minta izinlah kepada suamimu ketika keluar rumah.

f.      Bila jarak perjalanan yang ditempuh adalah jarak bepergian (luar kota) maka engkau harus didampingi mahrammu.

g.    Hindarilah dari berdesak-desakan dengan lelaki.

h.    Berhiaslah dengan rasa malu

i.       Tundukkanlah pandangan matamu

 

Sahabat SUPERTWIN, al Iffah (harga diri), rasa malu, dan kelembutan adalah sesuatu yang bernilai tinggi, nilainya tidak dapat ditakar dengan harga dunia beserta seluruh isinya dan hal ini merupakan kekhususan bagi wanita Muslimah yang tak dimiliki oleh wanita lain. Oleh karena itu,  Allah dan Rasul-Nya melalui syari’at yang agung menetapkan aturan-aturan yang dapat mempertahankan eksistensi dari kekhususan ini dan semuanya itu diletakkan dengan hikmah yang tinggi.


Marilah senantiasa memohon kepada Allah Swt. agar memperlihatkan kepada kita al haq dan membimbing kita untuk mengikutinya dan memperlihatkan kepada kita al bathil dan membimbing kita untuk menjauhinya. Ya Allah, tuntunlah kami ke jalan-Mu yang lurus. Aamiin...