Jejak Karya

Jejak Karya

Tuesday, April 13, 2010

Mewangi Bunga Dunia

Tuesday, April 13, 2010 0 Comments

Nasyid favorit di kantor hari ini...

Dunia indah di ciptakan menawan hati
Kadang menggoda
Jelita di pandang terasa harum
Semerbak mewangi bunga dunia

Mencinta tiada akhirnya
Merindu menjadi pilu
Mendamba entah pastinya
Terlena hampa sembilu

Wahai diri berapa lama lagi
Kau terus begini
Terus menghianati

Kapankah lagi
Engkau kan kembali
Berserah diri
Setulus sepenuh hati

Tundukan pandangan mata dan hatiku
Dari gemerlap dunia yang palsu memperdaya jiwa
Ku memohon kepadamu Yaa Rabbi
Selamatkanlah duniaku dan akhiratku yang pasti
Jangan cintakan ku padanya.. duniawi...
Ampuni dosa khilafku
Dimasa laluku kini dan nanti

Jakarta, 130410_16:02
Aisya Avicenna

Monday, April 12, 2010

APRIL_ITB : [A]ktualisasikan [P]rofesionalitas di[RI] tuk [L]ejitkan potensi dalam dunia [I]nspirasi [T]anpa [B]atas

Monday, April 12, 2010 0 Comments

APRIL_ITB : [A]ktualisasikan [P]rofesionalitas di[RI] tuk [L]ejitkan potensi dalam dunia [I]nspirasi [T]anpa [B]atas

Allah Mahahidup. Ia senantiasa mengurusi hamba-hambaNya. Tidak satu pun makhluk yang terlewat dari perhatianNya. Setiap makhluk di jagat raya ini mendapatkan bagian yang terukur dariNya

Karena sejatinya, apa yang kita peroleh senantiasa berkesesuaian dengan keadaan kita. Allah tidak pernah sekali-kali berkehendak mendzalimi hamba-hambaNya dalam hal pemberian. Atas rasa sakit, atas rasa kehilangan atau mungkin atas rasa memiliki, atas rasa mencintai. Di setiap yang terjadi, di baliknya selalu ada hikmah yang mungkin sulit untuk dimengerti, dan mungkin bukan untuk saat ini bisa untuk dimengerti.

Terkadang rasa sakit terlebih dahulu menghampiri, karena ketika nikmat kebaikan datang, agar kita menyadari dan menjaga betapa besar nikmat kebaikan tersebut kita miliki. Dan ketika kita berjalan di jalan yang keliru, agar kita mensyukuri ketika berhasil menemui kebaikan yang sesungguhnya yang harus kita jaga dan tak kita lepas.
Melewati setiap kesulitan bukanlah hal yang mudah. Melalui setiap kesedihan juga bukan suatu hal yang mudah. Karena kadang membuat kita terpuruk dalam kesedihan yang tak dimengerti. Tapi Allah tak pernah membiarkan hambaNya terus dalam satu keadaan. Dia memperhatikan setiap langkahmu, Dia mengetahui setiap keluh kesahmu. Bahkan Dia tahu airmatamu. Allah juga tahu sekeras apa engkau berusaha dan melalui semuanya.
Setiap peristiwa yang dilihat dan dirasa, setiap suara yang didengar, merupakan bagian hidup yang telah diciptakan untuk kita sebagai sebuah kesatuan. Suara burung yang berkicau, langit yang berwarna kebiruan, cahaya matahari yang senantiasa menyinari, atau malam yang dihiasi bintang-bintang merupakan satu kesatuan yang tak terlepas dariNya untuk kita. Tak ada bunga yang mekar dan layu dengan kebetulan. Tak ada rasa sakit dan nikmat kebaikan yang datang secara kebetulan. Tak ada manusia yang lahir dan mati secara kebetulan. Semua bagian dari garis yang sudah tertulis sejak saat pertama kita diciptakan.

Allah tidak pernah menyia-nyiakan setiap usaha hambaNya yang berusaha dan istiqamah meraih ridhaNya. Allah juga tidak pernah menyia-nyiakan hamba-Nya yang terus berusaha mengerti akan perjalanan hidup yang tergaris untuknya. Karena Allah akan berada dan memberi sesuai dengan prasangka hamba-Nya.

Dia tahu airmatamu. Walau berat, walau sulit, karena semua sudah ada dalam kehendakNya. Kita hanya perlu menumbuhkan kesadaran untuk menerima bahwa itu dariNya dan untuk kebaikan kita.

BANGKIT DAN BERSEMANGATLAH !!!!

APRIL_ITB : [A]ktualisasikan [P]rofesionalitas di[RI] tuk [L]ejitkan potensi dalam dunia [I]nspirasi [T]anpa [B]atas

Wallahu a’lam bishshawab.


Sumber : Serakan Inspirasi Awal April….(pemulunginspirasi.doc.pribadi)
[Zona Inspirasi Supertwin, 1 April 2010….21:44 WIB]

”TERSENYUMLAH UNTUK BAHAGIA, JANGAN MENUNGGU BAHAGIA UNTUK TERSENYUM…^^V”

Monday, April 12, 2010 0 Comments


Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya
itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya.

Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia. Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya, ‘Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?’ Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia menolak untuk menikah dengannya. Kekasihnya pergi dengan air mata berlinang, dan kemudian menulis sepucuk surat singkat kepada gadis itu, ‘Sayangku, tolong jaga baik-baik mata saya.’


Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat kepada siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.
HIDUP ADALAH ANUGERAH.

Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar
Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.

Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu
Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum engkau mengeluh tentang suami atau isterimu
Ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan meminta pasangan hidup.

Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu
Ingatlah akan seseorang yang masih ingin hidup namun sudah harus kembali ke rumah sesungguhnya.

Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu
Ingatlah akan seseorang yang begitu mengaharapkan kehadiran seorang anak,tetapi tidak mendapatnya.

Sebelum engkau bertengkar karena rumahmu yang kotor, dan tidak ada yang membersihkan atau menyapu lantai
Ingatlah akan orang gelandangan yang tinggal di jalanan.

Sebelum merengek karena harus menyopir terlalu jauh
Ingatlah akan sesorang yang harus berjalan kaki untuk menempuh jarak yang sama.

Ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu
Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.

Sebelum engkau menuding atau menyalahkan orang lain
Ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berdosa dan kita harus
menghadap pengadilan Allah

Ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu
Pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.

Hidup adalah anugerah,
jalanilah dengan baik,
nikmatilah sebaik2nya,
rayakan dengan orang2 yang kamu kasihi
dan isilah itu dgn kebahagiaan


sumber : http://m.cybermq.com

Semua yang terjadi pada diri kita semua sudah Allah scenario-kan dengan sebaik-baiknya dan seindah-indahnya dengan sifat Rohman dan Rohimnya.
Saat senang kita harus bersyukur dan saat sedih/kena musibah bersabarlah. ingat kata kuncinya :”Tersenyumlah untuk bahagia, jangan menunggu bahagia untuk tersenyum.”
Wallahu`alam bishshowab
*******

Ya Allah Yang Maha Tangguh dan Maha Lembut jadikanlah hambaMu ini

setegar batu karang….

setangguh gunung….

sekuat badai….

selembut angin ….

seindah pelangi ….

semanis senyuman ….

Amiiiiin


Semoga Allah mengkaruniakan PELANGI disaat HUJAN mulai turun….

Semoga Allah mengkaruniakan SENYUM disaat diri ini SEDIH….

Semoga Allah mengkaruniakan ASA disaat KEPUTUSASAAN mulai datang…

Semoga Allah mengkaruniakan KEKUATAN disaat diri ini mulai jatuh terkapar TAK BERDAYA…

Semoga Allah mengkaruniakan KETEGARAN disaat diri ini mulai GOYAH…

Semoga Allah mengkaruniakan JALAN disaat diri ini tak tahu lagi harus kemana MELANGKAH…

Semoga Allah mengkaruniakan SAUDARA disaat rasa SEPI mulai menyapa…

Semoga Allah mengkaruniakan ILMU disaat diri ini JAHIL…

Semoga Allah mengkaruniakan KETEGUHAN HATI disaat ANGIN mulai BERTIUP kencang….

********
[Zona Inspirasi Supertwin, 7 April 2010…Serakan Inspirasi Keisya Avicenna 2010]

Jadi Ikhwan Jangan CENGENG!!!

Monday, April 12, 2010 1 Comments

Jadi Ikhwan jangan cengeng..

Dikasih amanah pura-pura batuk..
Nyebutin satu persatu kerjaan biar dikira sibuk..
Afwan ane sakit.. Afwan PR ane numpuk..
Afwan ane banyak kerjaan, kalo nggak selesai bisa dituntut..
Afwan ane ngurus anu ngurus itu jadinya suntuk..
Terus dakwah gimana? digebuk?

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dikit-dikit dengerin lagunya edcoustic..
udah gitu yang nantikanku di batas waktu, bikin nyelekit..
Ke-GR-an tuh kalo ente melilit..
Kesehariannya malah jadi genit..
Jauh dari kaca jadi hal yang sulit..
Hati-hati kalo ditolak, bisa sakiiiittt.. .

Jadi Ikhwan jangan cengeng...
Dikit-dikit SMSan sama akhwat pake Paketan SMS biar murah..
Rencana awal cuma kirim Tausyiah..
Lama-lama nanya kabar ruhiyah.. sampe kabar orang rumah..
Terselip mikir rencana walimah?
Tapi nggak berani karena terlalu wah!
Akhirnya hubungan tanpa status aja dah!

Jadi Ikhwan jangan cengeng...
Abis nonton film palestina semangat membara..
Eh pas disuruh jadi mentor pergi entah kemana..
Semangat jadi penontonnya luar biasa..
Tapi nggak siap jadi pemainnya..

yang diartikan sama dengan hidup sengsara..
Enak ya bisa milih-milih yang enaknya aja..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ngumpet-ngumpet buat pacaran..
Ketemuan di mol yang banyak taman..
Emang sih nggak pegangan tangan..
Cuma lirik-lirikkan dan makan bakso berduaan..
Oh romantisnya, dunia pun heran..
Kalo ketemu Murabbi atau binaan..
Mau taruh di mana tuh muka yang jerawatan?
Oh malunya sama Murabbi atau binaan?
Sama Allah? Nggak kepikiran..
Yang penting nyes nyes romantis semriwing asoy-asoy-yaannn. .

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Disuruh infaq cengar-cengir. .
Buat beli tabloid bola nggak pake mikir..
Dibilang kikir marah-marah dah tuh bibir..
Suruh tenang dan berdzikir..
Malah tangan yang ketar-ketir. .
Leher saudaranya mau dipelintir!

Jadi Ikhwan jangan cengeng...
Semangat dakwah ternyata bukan untuk amanah..
Malah nyari Aminah..
Aminah dapet, terus Walimah..
Dakwah pun hilang di hutan antah berantah..
Dakwah yang dulu kemanakah?
Dakwah kawin lari.. lari sama Aminah..
Duh duh... Amanah Aminah..
Dakwah.. dakwah..
Kalah sama Aminah..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Buka facebook liatin foto akhwat..
Dicari yang mengkilat..
Kalo udah dapet ya tinggal sikat..
Jurus maut Ikhwan padahal gak jago silat..
"Assalammu'alaykum Ukhti, salam ukhuwah.. udah kuliah? Suka coklat?"
Disambut baik sama ukhti, mulai berpikir untuk traktir Es Krim Coklat ..
Akhwatnya terpikat..
Mau juga ditraktir secara cepat..
Asik, akhirnya bisa jg ikhtilat...
yaudah.. langsung TEMBAK CEPAT!
Akhwatnya mau-mau tapi malu bikin penat..
badan goyang-goyang kayak ulat..
Ikhwannya nyamperin dengan kata-kata yang memikat..
Kasusnya sih kebanyakan yang 'gulat'..
Zina pun menjadi hal yang nikmat..
Udah pasti dapet laknat..
Duh.. maksiat.. maksiat...

Jadi Ikhwan jangan cengeng...
Ilmu nggak seberapa hebat..
Udah mengatai Ustadz..
Nyadar diri woi lu tuh lulusan pesantren kilat..
Baca qur'an tajwid masih perlu banyak ralat..
Lho kok udah berani nuduh ustadz..
Semoga tuh otaknya dikasih sehat..

Jadi Ikhwan jangan cengeng...
Status facebook tiap menit ganti..
Isinya tentang isi hati..
Buka-bukaan ngincer si wati..
Nunjukkin diri kalau lagi patah hati..
Minta komen buat dikuatin biar gak mati bunuh diri..
Duh duh.. status kok bikin ruhiyah mati..
Dikemanakan materi yang ustadz sampaikan tadi?

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ngeliat ikhwan-ikhwan yang lain deket banget sama akhwat mau ikutan..
Hidup jadi kayak sendirian di tengah hutan rambutan..
Mau ikutan tapi udah tau kayak gitu nggak boleh.. tau dari pengajian..
Kepala cenat-cenut kebingungan. .
Oh kasihan.. Mendingan cacingan..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ngeliat pendakwah akhlaknya kayak preman..
Makin bingung nyari teladan..
Teladannya bukan lagi idaman..
Hidup jadi abu-abu kayak mendungnya awan..
Mau jadi putih nggak kuat nahan..
Ah biarlah kutumpahkan semua dengan cacian makian..
Akhirnya aku ikut-ikutan jadi preman..
Teladan pun sekarang ini susah ditemukan..
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Diajakain dauroh alasannya segudang..
Semangat cuma pas diajak ke warung padang..
Atau maen game bola sampe begadang..
Mata tidur pas ada lantunan tilawah yang mengundang..
Tapi mata kebuka lebar waktu nyicipin lauk rendang..
Duh.. berdendang.. .

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Bangga disebut ikhwan.. hati jadi wah..
Tapi jarang banget yang namanya tilawah..
Yang ada sering baca komik naruto di depan sawah..
Hidup sekarang jadinya agak mewah..
Hidup mewah emang sah..
Tapi.. kesederhanaan yang dulu berakhir sudah?

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dulunya di dakwah banyak amanah..
Sekarang katanya berhenti sejenak untuk menyiapkan langkah..
Tapi entah kenapa berdiamnya jadi hilang arah..
Akhirnya timbul perasaan sudah pernah berdakwah..
Merasa lebih senior dan lebih mengerti tentang dakwah..
Anak baru dipandang dengan mata sebelah..
Akhirnya diam dalam singgasana kenangan dakwah..
Dari situ bilang.. Dadaaahhh.. Saya dulu lebih berat dalam dakwah..
Lanjutin perjuangan saya yah...
Jadi Ikhwan jangan cengeng...
Nggak punya duit jadinya nggak dateng Liqo..
Nggak ada motor yaa halaqoh boro-boro..
Murabbi ikhlas dibikin melongo..
Binaan nggak ada satupun yang ngasih info..
Ngeliat binaan malah pada nonton tv liat presenter homo..
Adapula yang tidur sambil meluk bantal guling bentuk si komo..

Oh noo...
Jadi Ikhwan jangan cengeng... Jadi Ikhwan jangan cengeng... Jadi Ikhwan jangan cengeng... Jadi Ikhwan jangan cengeng... Jadi Ikhwan jangan cengeng...

Akhi... banyak sekali sebenarnya masalah Ikhwan..
Dimanapun harokahnya.. .

Akhi.. Di saat engkau tak mengambil bagian dari dakwah ini..
Maka akan makin banyak Ikhwan lain yang selalu menangis di saat mereka mengendarai motor.. Ia berani menangis karena wajahnya tertutup helm... Ia menangis karena tak kuat menahan beban amanah dakwah..

Akhi.. Di saat engkau kecewa oleh orang yang dulunya engkau percaya.. Ikhwan-ikhwan lain sebenarnya lebih kecewa dari mu.. mereka menahan dua kekecewaan.. kecewa karena orang yang mereka percaya.. dan kecewa karena tidak diperhatikan lagi olehmu.. tapi mereka tetap bertahan.. menahan dua kekecewaan.. . karena mereka sadar.. kekecewaan adalah hal yang manusiawi.. tapi dakwah harus selalu terukir dalam hati..

Akhi.. disaat engkau menjauh dari amanah.. dengan berbagai alasan.. sebenarnya, banyak ikhwan di luar sana yang alasannya lebih kuat dan masuk akal berkali-kali lipat dari mu.. tapi mereka sadar akan tujuan hidup.. mereka memang punya alasan.. tapi mereka tidak beralasan dalam jalan dakwah.. untuk Allah.. demi Allah.. mereka.. di saat lelah yang sangat.. masih menyempatkan diri untuk bangun dari tidurnya untuk tahajjud.. bukan untuk meminta sesuatu.. tapi mereka menangis.. curhat ke Allah.. berharap Allah meringankan amanah mereka.. mengisi perut mereka yang sering kosong karena uang habis untuk membiayai dakwah...

Akhi.. Sungguh.. dakwah ini jalan yang berat.. jalan yang terjal.. Rasul berdakwah hingga giginya patah.. dilempari batu.. dilempari kotoran.. diteror.. ancaman pembunuhan.. ... dakwah ini berat akhi.. dakwah ini bukan sebatas teori.. tapi pengalaman dan pengamalan.. . tak ada kata-kata 'Jadilah..!' maka hal itu akan terjadi.. yang ada 'jadilah!' lalu kau bergerak untuk menjadikannya. . maka hal itu akan terjadi.. itulah dakwah... ilmu yang kau jadikan ia menjadi...

Akhi.. jika saudaramu selalu menangis tiap hari..
Bolehkah mereka meminta sedikit bantuanmu..? meminjam bahumu..? berkumpul dan berjuang bersama-sama. ..?
Agar mereka dapat menyimpan beberapa butir tangisnya.. untuk berterima kasih padamu..
Juga untuk tangis haru saat mereka bermunajat kepada Allah dalam sepertiga malamnya..
"Yaa Allah.. Terimakasih sudah memberi saudara seperjuangan kepadaku.. demi tegaknya Perintah dan laranganMu.. . Kuatkanlah ikatan kami..." "Yaa Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta kepada-Mu, bertemu dalam taat kepada-Mu, bersatu dalam da’wah kepada-Mu, berpadu dalam membela syariat-Mu." "Yaa Allah, kokohkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukillah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tidak pernah pudar." "Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal kepada-Mu. Hidupkanlah hati kami dengan ma’rifat kepada-Mu. Matikanlah kami dalam keadaan syahid di jalan-Mu." "Sesungguhnya Engkaulah Sebaik-baik Pelindung dan Sebaik-baik Penolong. Yaa Allah, kabulkanlah. Yaa Allah, dan sampaikanlah salam sejahtera kepada junjungan kami, Muhammad SAW, kepada para keluarganya, dan kepada para sahabatnya, limpahkanlah keselamatan untuk mereka." Aamiin Allahumma aamiin.

~~~

Hmm,....Kayaknya akhwatpun juga tak boleh cengeng. sepakat?

Aisya Avicenna menjawab : SANGAT SEPAKAT!!!!

sumber : Milist Jaringan Rohis Mipa Nasional

Jakarta, 120410_13:30

Aku Merindukanmu, Mujahid Cinta

Monday, April 12, 2010 0 Comments


Wahai orang yang menyepi dengan kemaksiatan kepada Allah di waktu malam.

Di Lauhul Mahfudz segala kejahatan di tulis dengan pena

Dengan kemaksiatan engkau menyepi, sedangkan Allah melihatmu...

Engkau tidak dapat menyembunyikan dosa-dosamu dariNya.

Apakah engkau merasa aman terhadap siksaan dariNya?

Bahagialah yang diwaktu malam matanya tak terpejam. Malalui malam dengan risau karena cinta pada penguasa alam.

Dalam kerinduan ia berdiri menatap bintang sedang mata Allah tak pernah lengah memandang...

Wallahi... Betapa nikmat hidup beriman itu...

***

Yaa… itulah rentetan kata inspiratif dalam cover belakang buku karya Al-Faruq Ibn Zainuddin yang berjudul “Aku Merindukanmu, Mujahid Cinta”.

Segala puji bagi Allah Sang Pencipta kita. Shalawat dan salam tercurah pada Baginda Nabi Muhammad SAW, penghulu para nabi dan rasul.

Kecintaan terhadap sesuatu akan bermanfaat jika didasarkan dan disandarkan kepada Allah. Hati ini terasa tenang, karena kita yakin bahwa Allah senantiasa memberikan yang terbaik unyuk hambaNya. Walaupun jarak memisahkan, cinta yang tersandar oleh kekuasaan Allah, takkan mampu menjadi penghalang. Namun, jika kita melihat dunia saat ini, adakah pasangan insan yang memiliki cinta seperti itu???

Jawabnya : YA. Bagi mereka yang beriman dan takut kepada Allah sajalah yang mendapatkan karunia itu. Mereka itu dicintai Allah…

Nabi Musa as bertanya kepada Allah :

“ Ya Rabbi, bagaimanakah saya dapat mengetahui orang yang Engkau cintai dan orang yang Engkau benci?”

Jawab Allah :

“Hai Musa, jika aku cinta pada hamba maka aku beri padanya dua tanda.”

Musa bertanya :

“Apakah keduanya itu?”

Jawab Allah :

“Aku ringankan ia berdzikir kepadaKu supaya Aku berdzikir padanya di alam langit dan bumi, dan Aku pelihara dari yang haram dan murkaKu supaya tidak terkena murka dan siksaKu. Hai Musa, dan sebaliknya jika Aku benci pada hamba. Aku beri dua tanda. Aku lupakan dia dari dzikirKu dan Aku biarkan ia dengan hawa nafsunya supaya terjerumus dalam haram dan murkaKu sehingga layak menerima siksa dan balasanKu.”

Subhanallah, Allah sungguh Maha Mulia. Percakapannya dengan Nabi Musa as sungguh tidak mengandung makna yang membuat kita tak segera menjadi hamba yang Ia cintai. Kata-kata “aku ringankan ia berdzikir…” sama sekali berupa kepastian, kemutlakan yang akan diberikan kepada hamba yang benar-benar selalu ingat padaNya. Lantas, kemana sajakah kita saat ini? Apakah tak sempat lagi kita mengingatNya? Apakah kita lebih asyik memikirkan orang yang kita cintai yang belum pasti akan menghadiahkan sebuah kenikmatan yang tak sebanding dengan dunia ini kala kita senantiasa mengingatNya? Surga namanya, wahai Saudaraku…

Kisah di bawah ini sebagai teladan bahwa memang seharusnya kita mencintai ALLAH di atas segalanya.. karena balasan dariNya akan jauh lebih istimewa….

SELAMAT TERINSPIRASI!!!!

***

Aku Merindukanmu, Mujahid Cinta

Sebagai seorang pengantin, wanita lebih cantik dibanding seorang gadis

Sebagai seorang ibu, wanita lebih cantik dibanding seorang pengantin

Sebagai seorang istri dan ibu, ia adalah kata-kata terindah di semua musim

Dan dia tumbuh menjadi lebih cantik bertahun-tahun kemudian

Alkisah, di Madinah tinggallah seorang pemuda bernama Zulebid. Ia dikenal sebagai pemuda yang baik di kalangan para sahabat, Ia termasuk orang yang rajin dan taat dalam beribadah. Dari sudut ekonomi dan financial, ia pun tergolong berkecukupan. Sebagai seorang yang telah dianggap mampu, ia hendak menjalankan sunah Rasul yaitu menikah.

Beberapa kali ia meminang gadis di kota itu, namun selalu ditolak oleh pihak orang tua atau gadis dengan berbagai alas an. Akhirnya, pada suatu pagi, ia menumpahkan kegalauan tersebut kepada sahabat yang dekat dengan Rasulullah SAW.
“Coba engkau temui langsung baginda Nabi, semoga engkau mendapatkan jalan keluar yang terbaik,” nasihat sahabat itu.

Zulebid kemudian mengutarakan isi hatinya kepada Nabi. Sambil tersenyum, beliau berkata :

“Maukah engkau saya nikahkan dengan putri si Fulan?”

“Seandainya itu adalah saran darimu, saya terima. Ya Rasulullah, putri si Fulan itu terkenal akan kecantikan dan keshalihannya, dan hingga kini ayahnya selalu menolak lamaran dari siapapun.”

“Katakanlah aku yang mengutusmu,” sahut Baginda Nabi.

“Baiklah Ya Rasulullah”

Dan Zulebid segera bergegas bersiap dan pergi ke rumah si Fulan. Sesampai di rumah si Fulan, Zulebid disambut sendiri oleh Fulan.

Ada keperluan apakah hingga saudara datang ke rumah saya? tanya Fulan.

“Rasulullah SAW yang mengutus saya ke sini, saya hendak meminang putrimu si A,” jawab Zulebid sedikit gugup.

“Wahai anak muda, tunggulah sebentar, akan saya tanyakan dulu kepada putriku.”
Fulan menemui putrinya dan bertanya, “Bagaimana pendapatmu wahai putriku?”

Putrinya pun menjawab,

“Ayah, jika memang ia datang karena diutus oleh Rasulullah SAW, maka terimalah lamarannya, dan aku akan ikhlas menjadi istrinya.”

Akhirnya pagi itu juga, pernikahan diselenggarakan dengan sederhana. Zulebid kemudian memboyong istrinya ke rumahnya.

Sambil memandangi wajah istrinya, ia berkata,

“Duhai Anda yang diwajahnya terlukiskan kecantikan bidadari, apakah ini yang engkau idamkan selama ini? Bahagiakah engkau dengan memilihku sebagai suamimu?”

Istrinya menjawab,

“Engkau adalah lelaki pilihan Rasul yang datang meminangku. Tentu Allah telah menakdirkan yang terbaik darimu untukku. Tak ada kebahagiaan selain menanti tibanya malam yang dinantikan para pengantin.”

Zulebid tersenum. Dipandanginya wajah indah itu ketika kemudian terdengar pintu rumah diketuk. Segera ia bangkit dan membuka pintu. Seorang laki-laki mengabarkan bahwa ada panggilan untuk berkumpul di masjid, panggilan berjihad dalam perang.

Zulebid masuk kembali dan menemui istrinya.

“Duhai istriku yang senyumannya menancap hingga ke relung batinku, demikian besar tumbuhnya cintaku kepadamu, namun panggilan Allah untuk berjihad melebihi semua kecintaanku itu. Aku mohon keridhaanmu sebelum keberangkatanku ke medan perang. Kiranya Allah mengetahui semua arah jalan hidup kita ini.”

Istrinya menyahut,

“Pergilah suamiku, betapa besar pula tumbuhnya kecintaanku kepadamu, namun hak Yang Maha Adil lebih besar kepemilikanNya terhadapmu. Doa dan ridhaku menyertaimu.”

Zulebid lalu bersiap dan bergabung bersama tentara muslim menuju ke medan perang. Gagah berani ia mengayunkan pedangnya, berkelebat, dan berdesing hingga beberapa orang musuh pun tewas di tangannya. Ia bertarung merangsek terus maju sambil senantiasa mengumandangkan kalimat Tauhid… ketika sebuah anak panah dari arah depan tak sempat dihindarinya. Menancap tepat di dadanya. Zulebid terjatuh, berusaha menghindari anak panah lainnya yang berterbangan di udara. Ia merasa dadanya mulai sesak, nafasnya tak beraturan, pedangnya pun mulai terkulai terlepas dari tangannya. Sambil bersandar di antara tumpukan korban, ia merasa panggilan Allah sudah begitu dekat. Terbayang wajah kedua orang tuanya yang begitu dikasihinya.

Teringat akan masa kecilnya bersama-sama saudaranya. Berlari-larian bersama teman sepermainannya. Berganti bayangan wajah Rasulullah SAW yang begitu dihormati, dijunjung dan dikaguminya. Hingga akhirnya bayangan rupawan istrinya. Istrinya yang baru dinikahinya pagi tadi. Senyum yang begitu manis menyertainya tatkala berpamitan. Wajah cantik itu demikian sejuk memandangnya sambil mendoakannya. Detik demi detik, syahadat pun terucapkan dari bibir Zulebid. Perlahan-lahan matanya mulai terpejam, senyum menghiasinya… Zulebid pergi menghadap Illahi, gugur sebagai syuhada.

Senja datang

Angin mendesau, sepi…

Pasir-pasir beterbangan..

Berputar-putar…

Rasulullah SAW dan para sahabat mengumpulkan syuhada yang gugur dalam perang . Di antara para mujahid tersebut terdapatlah tubuh Zulebid yang tengah bersandar di tumpukan mayat musuh. Akhirnya dikuburkanlah jenazah Zulebid di suatu tempat. Berdampingan dengan para syuhada lain.

Tanpa dimandikan…

Tanpa dikafankan…

Tanah terakhir ditutupkan ke atas makam Zulebid. Rasulullah tersungkut di samping pusara tersebut. Para sahabat terdiam membisu. Sejenak kemudian terdengar suara Rasulullah SAWseperti menahan isak tangis. Air mata berlinang dari pelupuk mata beliau. Lalu beberapa waktu kemudian beliau seolah-olah menengadah ke atas sambil tersenyum. Wajah beliau berubah menjadi cerah. Belum hilang keheranan sahabat, tiba-tiba Rasulullah SAW menolehkan pandangannya ke samping seraya menutupkan tangan menghalangi arah pandangan mata beliau.

Akhirnya keadaan kembali seperti semula. Para sahabat lalu bertanya-tanya, ada apa dengan Rasulullah SAW.

“Wahai Rasulullah, mengapa di pusara Zulebid engkau menangis?”

“Aku menangis karena mengingat Zulebid. Oo… Zulebid pagi tadi engkau datang kepadaku minta restuku untuk menikah dan engkaupun menikah hari ini juga. Ini hari bahagia. Seharusnya saat ini engkau sedang menantikan malam yang ditunggu oleh para pengantin.”

“Lalu mengapa engkau menengadah dan tersenyum?”tanya sahabat lagi.

“Aku menengadah karena kulihat beberapa bidadari turun dari langit dan udara menjadi wangi semerbak. Aku tersenyum karena mereka datang hendak menjemput Zulebid.” Jawab Rasulullah SAW.

“Lalu mengapa kemudian engkau memalingkan pandangan dan menoleh ke samping?” tanya mereka lagi.

“Aku mengalihkan pandangan menghindar karena sebelumnya kulihat, saking banyaknya bidadari yang menjemput Zulebid, beberapa di antaranya berebut memegangi tangan dan kaki Zulebid. Hingga dari salah satu gaun dari bidadari tersebut ada yang sedikit tersingkap betisnya…”

Di rumah, istri Zulebid menanti sang suami yang tak kunjung kembali. Akhirnya, ia mendengar kabar suaminya telah menghadap sang Illahi Rabbi.

Malam menjelang… terlelap ia, sejenak berada dalam keadaan setengah mimpi yang nyata. Lama-lama ia seperti melihat Zulebid datang dari kejauhan. Tersenyum, namun wajahnya menyiratkan kesedihan pula.

Terdengar Zulebid berkata,

“Istriku, aku baik-baim saja. Aku menunggumu di sini. Engkaulah bidadari sejatiku. Semua bidadari di sini apabila aku menyebut namamu akan menggumamkan cemburu padamu… dan kubiarkan engkau yang tercantik di hatiku.”

Istri Zulebid terdiam. Istri yang membuat mata Zulebid tak mampu jatuh cinta pada bidadari sekalipun..

Matanya basah…

Ada sesuatu yang menggenang di sana

Seperti tak lepas ia mengingat acara pernikahan tadi pagi…

Dan bayangan suaminya yang baru saja hadir…

Ia menggerakkan bibirnya…

“Suamiku, aku mencintaimu… dan dengan semua ketentuan Allah ini bagi kita.. aku ikhlas…”

Dan,

Akan kemanakah kumbang terbang

Pada siapa rindu mendendam

Kekasih yang terkasih

Pencinta dan yang dicinta

Semua berurai air mata

Sedih, ataukah bahagia???

***

Ditulis kembali oleh Aisya Avicenna dengan sedikit perubahan

Jakarta, 120410