Jejak Karya

Jejak Karya

Wednesday, September 30, 2020

TELADAN MUSLIMAH BERPOLITIK DARI ALMARHUMAH USTAZAH YOYOH YUSROH

Wednesday, September 30, 2020 0 Comments


“Ya Rabb, aku sedang memikirkan posisiku kelak di akhirat.

Mungkinkah aku berdampingan dengan penghulu para wanita, Khodijah Al Kubro, yang berjuang dengan harta dan jiwanya? Atau dengan Hafsah binti Umar  yang dibela oleh Allah saat akan dicerai karena showwamah (rajin puasa) dan qowwamahnyaI (rajin tahajud)? Atau dengan Aisyah yang telah hafal 3500-an hadits, sedang aku… ehm, 500 juga belum... atau dengan Ummu Sulaim yang shobiroh (penyabar) atau dengan Asma yang mengurus kendaraan suaminya dan mencela putranya saat istirahat dari jihad... atau dengan siapa ya.

Ya Alloh, tolong beri kekuatan untuk mengejar amaliah mereka, sehingga aku laik bertemu mereka bahkan bisa berbincang dengan mereka di taman firdausMu?

[Ustazah Yoyoh Yusroh]

 

[*][*][*]

 

Islam telah mengatur peran perempuan dan laki-laki secara sempurna. Semuanya istimewa. Setiap aktivitas laki-laki dan perempuan harus sesuai dengan norma hukum perbuatan manusia, yaitu: al ahkam al khamsah (lima hukum perbuatan manusia). Kelima hukum itu adalah wajib, sunah, mubah, makruh, dan haram. Tidak ada satu pun amal perbuatan manusia yang tidak ada status hukumnya.

Ketika seorang muslimah memainkan peran politiknya, maka ia tidak boleh abai terhadap status hukum dari setiap aktivitas yang dijalaninya. Terhadap perkara wajib, maka setiap muslimah yang memilih terjun ke dunia politik tidak memiliki pilihan kecuali berupaya melaksanakannya dengan segenap kemampuannya.

Contoh perkara wajib itu adalah kewajiban melakukan amar makruf nahi munkar yang tercantum dalam QS Al-Imran ayat 104. Allah berfirman yang artinya: “Hendaklah (wajib) ada segolongan umat yang menyerukan kepada kebaikan (Islam), memerintahkan kema’rufan dan mencegah kemungkaran. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

Salah satu wujud amar makruf nahi mungkar adalah berdakwah untuk menyeru manusia kepada Islam. Selain menyeru secara langsung pada individu, bentuk peran politik seorang muslimah dalam aktivitas ini adalah keikutsertaannya dalam sebuah partai politik Islam yang berjuang untuk menegakkan sistem Islam secara kaffah (menyeluruh).

 

Tidak banyak muslimah Indonesia yang paham dan sadar bahwa dunia politik adalah dunia yang setara milik kaum laki-laki dan perempuan. Seringkali, dunia politik justru dianggap sebagai dunia keras milik laki-laki, karena politik selama ini identik dengan perebutan kekuasaan, keculasan, penindasan, pembunuhan, perang, dan ceceran darah.

 

Padahal, perempuan juga memiliki kepentingan-kepentingan tertentu yang belum tentu dapat diwakili oleh laki-laki. Persepsi negatif itulah yang ditepis almarhumah Yoyoh Yusroh. Di bawah ini, saya ingin menuliskan beberapa fakta istimewa sosok politisi muslimah yang patut untuk kita teladani jejak perjuangannya.

 

·         Yoyoh Yusroh dikaruniai 13 orang anak, semuanya penghafal Quran dan sangat berprestasi.

 

·         Seorang politisi perempuan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang wafat karena kecelakaan pada 27 April 2011.

 

·         Beliau sangat aktif dalam dunia politik, agama, dan sosial.

 

·         Pernah berjuang masuk ke jalur Gaza untuk bertemu dengan Parlemen Palestina.

 

·         Beliau adalah sosok yang mampu menjalankan amanah dengan totalitas, manajerial yang baik, dan kepemimpinan yang unggul.

 

·         Kata Bunda Hj. Neno Warisman tentang Ustazah Yoyoh Yusroh: “Setiap amanah yang diembankan, beliau menjalankannya ‘sampai titik darah penghabisan’. Bunda Yoyoh adalah cucuran air mata air yang bening. Berparas dan berpostur biasa, namun kekuatan hati beliau dan kemampuan manajerial serta keunggulan dalam akalnya, menjadikan Almarhumah pantas menjalani sebagian besar hidup sebagai pemimpin.”

 

·         Dalam pandangan Linda Gumelar, Yoyoh Yusroh adalah politisi yang tetap konsisten dalam tugas-tugasnya, baik sebagai seorang Ibu dari 13 orang anak, maupun sebagai politisi yang terlibat aktif dalam pengambilan kebijakan di wilayah publik.

 

·         Menurut Mustafa Kamal, Ustazah Yoyoh adalah sosok yang dengan naluri keibuannya, justru menjadikan politik menjadi tentram, serta tidak selau alot dan pelik. "Sosok keibuan tetap hadir dalam peran publiknya. Suatu hal yang patut mendapat perenungan yang mendalam bagi para aktifis perempuan dalam politik maupun pergerakan pada umumnya," ujarnya.

 

·         Kiprah Ustazah Yoyoh, sebagai poltisi perempuan, di wilayah publik juga diapresiasi banyak pihak, baik rekan maupun lawan politik.

 

·         Dalam pembahasan RUU Pornografi misalnya, Ustazah Yoyoh adalah salah seorang legislator yang gigih untuk terus memperjuangkannya, semata-mata untuk kebaikan masyarakat Indonesia. Melalui kesabaran dan kegigihannya, akhirnya UU Pornografi bisa disahkan.

 

·         Kiprah Ustazah Yoyoh Yusroh di parlemen menunjukkan kepada publik bahwa perempuan juga mampu menjalankan amanah politik dengan baik. Menurutnya, memisahkan perempuan dari politik sama dengan memisahkan masyarakat dari lingkungannya.

 

·         Selain di bidang politik, Ustazah Yoyoh juga aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan dan dakwah. Kiprahnya di dunia dakwah diapresiasi oleh Departemen Agama dengan memberinya penghargaan sebagai Mubaligh Nasional pada tahun 2001.

 

·         Tidak hanya di tingkat nasional, Ustazah Yoyoh juga turut menjadi anggota Internasional Muslim Women Union (IMWU) sebagai salah satu wadah perjuangan bagi muslimah sedunia.

 

·         Dalam pandangan Mahfudz Siddik, Yoyoh Yusroh adalah sosok yang sangat peduli dengan isu-isu internasional, terutama perjuangan kemerdekaan Palestina. Menurut Mahfudz, Yoyoh selalu aktif dalam mengkampanyekan perjuangan kemerdekaan Palestina, tidak hanya dengan pendekatan agama, tapi juga pendekatan humanis. "Isu mengenai negara-negara muslim yang sedang konflik, beliau nyaris tidak pernah mengangkat dari dimensi politik, yang justru membuat orang berdebat. Tapi, yang justru diangkat adalah sisi kemanusiaan yang akhirnya orang cenderung bersepakat," ujarnya.

 

·         Tilawah dan mengulang hafalan Quran adalah rutinitas harian yang tak terlewatkan. Salim A Fillah pernah mendapati beliau bersama suami tengah asyik mengulang hafalan berdua, bergantian menyimak dan membenarkan. Secara khusus, beliau senantiasa menyelesaikan tilawah tiga juz setiap harinya. Tentu sebuah capaian yang luar biasa, yang barangkali tak terbayangkan dalam benak banyak kader yang selalu gagal menyelesaikan satu juz tilawah karena alasan kesibukan. Ketika ditanya bagaimana mungkin menyempatkan diri untuk tilawah sebanyak itu dalam setiap harinya, Ustazah Yoyoh Yusroh menjawab dengan yakin dan mantap : "Justru karena sibuk dan banyak hadapi aneka persoalan serta begitu beragam manusia, maka harus memperbanyak interaksi dengan Al Quran". 

 

·         Dalam pandangan Linda Gumelar, Yoyoh Yusroh adalah politisi yang tetap konsisten dalam tugas-tugasnya, baik sebagai seorang Ibu dari 13 orang anak, maupun sebagai politisi yang terlibat aktif dalam pengambilan kebijakan di wilayah publik..

 

·         Dalam kehidupan rumah tangganya, almarhumah dan  suaminya, ustadz Budi Dharmawan, psikolog yang kerap berbicara di berbagai acara terkait keluarga, adalah pasangan yang memiliki komitmen tinggi  membentuk sebuah keluarga sakinah mawaddah warahmah  dalam bingkai dakwah. Mereka sangat memahami bahwa Rasulullah SAW, para ummul mukminin (istri-istri Rasulullah), dan sahabat-sahabat perempuan Rasulullah telah memberikan contoh bahwa peran muslimah dalam kehidupan  mencakup peran di dalam dan luar rumah. Kedua peran itu menyatu, integral, dan komprehensif, tidak ada dikotomi antara keduanya. Semua muslimah harus memiliki kedua peran itu, tidak berkutat hanya pada satu ranah. Pemahaman  kuat terhadap konsep itulah yang menjadi penggerak almarhumah menjalani amanah di manapun dengan profesional.

 

·         Beberapa hari sebelum meninggal, beliau menuliskan SMS berisikan kegelisahan dan muhasabah hatinya kepada seorang akhwat. SMS itu saya tulis kembali di paragraf awal. Silakan baca lagi dan renungkan dengan hatimu yang terdalam.

 



·         Biografi Ustazah Yoyoh Yusroh tertuang dalam buku “Langkah Cinta Untuk Indonesia” dan “Mutiara yang Telah Tiada”. Buku yang sangat istimewa.


Saya masih teramat jauuuuuuuh dari beliau, tapi membuat catatan seperti ini (baca: Menjadi Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga)   semoga menjadi pemantik semangat dalam diri untuk terus berbenah menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Akhirnya, satu pelajaran dan teladan dari beliau adalah kepiawaiannya memadukan urusan keluarga, dakwah, dan politik sungguh patut menjadi motivasi bagi para muslimah atau aktivis perempuan untuk terlibat aktif dalam dunia politik dan kebijakan publik. Di samping itu, tetap menjadikan keluarga sebagai prioritas utama. Masya Allah. Al Fatihah untukmu, sang bidadari surga…



 

 

Thursday, September 24, 2020

KEGIATAN LITERASI UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA ANAK

Thursday, September 24, 2020 0 Comments

 


Salah satu langkah yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas sumber daya manusia di suatu negara dapat dilakukan dengan mengukur kualitas literasi masyarakat negara tersebut. Negara-negara maju menggunakan pengukuran literasi sebagai batu pijakan bagi proses perbaikan di bidang pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia.

Budaya literasi membutuhkan beberapa kompetisi dasar seperti Creativity (kreativitas), Communication (komunikasi), Collaboration (kolaborasi), dan Critical Thinking (berpikir kritis), juga bermodalkan HOTS (High Order Thinking Skill). Konsep HOT Skills meliputi konsep mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Perkembangan konsep ini didasarkan pada sifat anak-anak yang cenderung mempunyai daya ingat dan daya pikir yang kuat. Jika diterapkan dalam mendidik anak, konsep HOT Skills dipercaya mampu menumbuhkan keterampilan berpikir kritis.

Kegiatan literasi selama ini identik dengan aktivitas membaca dan menulis. Namun, Deklarasi Praha pada tahun 2003 menyebutkan bahwa literasi juga mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam  masyarakat. Menurut UNESCO, literasi juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya.

Deklarasi UNESCO itu juga menyebutkan bahwa literasi informasi terkait pula dengan kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan, menemukan, mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan terorganisasi, menggunakan dan mengomunikasikan informasi untuk mengatasi berbagai persoalan. Kemampuan-kemampuan itu perlu dimiliki oleh setiap individu dan itu bagian dari hak dasar manusia menyangkut pembelajaran sepanjang hayat.

Ada enam jenis literasi yang perlu kita ketahui termasuk kegiatan yang dapat dilakukan oleh anak-anak untuk mengasah kemampuan berpikir kritis mereka yaitu :

1.    Literasi Baca dan Tulis

Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial. Kegiatan literasi ini yang nantinya akan lebih banyak saya bahas karena setiap hari menjadi aktivitas yang saya tekuni bersama DNA Writing Club.

 

Contoh kegiatan literasi baca dan tulis:

Belajar menulis cerita

Menulis adalah cara terbaik bagi anak-anak untuk mempelajari hal-hal baru dan mengingatnya. Anak-anak yang belajar menulis cerita sejak dini akan mampu belajar dengan mudah, efektif, berpikir secara sistematis, dan lebih percaya diri. 

 

Menurut Ary Nilandari, menulis dapat membantu anak mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Ya, benar sekali. Anak-anak yang terbiasa menulis sejak dini, akan terbiasa membaca kehidupan  di sekelilingnya secara kritis.

 

Dua anak yang melakukan perjalanan dan kunjungan ke suatu tempat yang sama, ketika diminta untuk menuliskan hasil pengamatan dan observasinya di tempat tersebut, akan menghasilkan dua buah tulisan yang berbeda. Dari sini, mereka belajar tentang perspektif atau sudut pandang.

 

Menulis adalah salah satu cara memberikan tanggapan dengan perspektif atau sudut pandang masing-masing. Anak-anak belajar bahwa lingkungan di sekitar mereka begitu kompleks dengan beragam sudut pandang.

 

Read aloud (membacakan buku secara nyaring/suara lantang)

Orang tua dapat memilihkan buku sesuai usia anak, seperti picture book,

cerpen atau dongeng, lalu menyampaikan isi buku/teks, kata demi kata

dengan intonasi yang menarik dan penuh ekspresi.

 

Membaca buku cerita secara mandiri.

Membaca bukanlah sekadar meningkatkan keterampilan berbahasa. Membaca adalah sebuah proses pembaruan pikiran, di mana seseorang akan menerima suatu hal yang dapat membantu terbentuknya sel otak baru dalam setiap penyerapan informasi. Membaca banyak sekali manfaatnya bagi anak-anak.

 

Sebagai orang dewasa yang ada di sekitar anak-anak, tugas kita adalah to educate (mendidik), to empower (menguatkan), dan to enrich (memperkaya cara pandang) anak-anak.

 

Tujuan literasi tidak dapat tercapai tanpa adanya peranan orang tua di rumah. Hal-hal yang dapat dilakukan orangtua untuk menunjang pembiasaan menulis dan membaca seorang anak adalah membacakan buku dan membuat perpustakaan di rumah.

 

Rasa cinta anak terhadap buku bukan timbul secara mandiri, tapi karena distimulasi oleh orang-orang yang ada disekilingnya. Orangtua yang gemar membaca akan diikuti oleh anak-anaknya, karena pada dasarnya anak mengamati dan mencontoh apa yang dilakukan oleh orangtuanya.

 

Memulai dari diri sendiri merupakan langkah awal untuk menanamkan kebiasaan membaca pada anak. Orangtua juga dapat membuat sebuah perpustakaan yang dapat dijangkau oleh anak. Letakkan buku di tempat-tempat yang mudah dijangkau oleh anak-anak.

 

 

2.     Literasi Numerasi

Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk bisa memperoleh, menginterpretasikan, menggunakan, dan mengomunikasikan berbagai macam angka dan symbol matematika untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari; bisa menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) untuk mengambil keputusan.

Kegiatan literasi numerasi yang dapat dilakukan dengan anak, antara lain:

Praktik berbelanja di pasar, belajar menghitung benda tertentu, belajar membaca tabel juga grafik, dan masih banyak kegiatan lain yang bisa disesuaikan dengan usia dan tahap tumbuh kembang anak.

 

  1. Literasi Sains

Literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasarkan fakta, memahami karakteristik sains, membangun kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual dan budaya, serta meningkatkan kemauan untuk terlibat dan peduli dalam isu-isu yang terkait sains.


Alhamdulillah, di Semarang ada Komunitas Ilmuwan Cilik yang sering mengadakan kegiatan praktik sains untuk anak-anak mulai usia 5 tahun. Tentu saja, hal ini sangat bermanfaat untuk menumbuhkan kemampuan anak-anak dalam berpikir kritis. Selain itu, kegiatan sains bisa kok diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dengan peralatan sederhana yang ada di sekitar kita. Misalnya saja, ketika mengenalkan konsep mengapung-melayang-tenggelam dengan memanfaatkan benda-benda yang ada di dapur, mengenalkan pertumbuhan tanaman dengan menanam biji kacang hijau, dan banyak lagi.

 

  1.  Literasi Digital

Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.


Anak-anak sekarang adalah anak generasi alfa yang akrab dengan dunia digital bahkan sejak sebelum mereka lahir. Karena itu, pengetahuan dan pemahaman tentang literasi digital ini patut dimasukkan dalam kurikulum pembelajaran mereka. Salah satu yang pernah menjadi proyek saya dan anak-anak DNA Writing Club adalah membuat konten positif di media sosial. Waktu itu, kami membuat proyek short movie di channel You Tube “DNA Writing Club”. Alhamdulillah, dari kegiatan ini anak-anak belajar untuk mengeksplorasi potensi mereka masing-masing, mengasah kemampuan berdiskusi untuk menyusun naskah skenario, belajar bekerja sama, dan banyak lagi.

 

  1. Literasi Finansial

Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko, keterampilan, dan motivasi dan pemahaman agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat. Anak-anak harus diajarkan bijak mengelola keuangan sejak  dini. Misalnya, orang tua memberikan pengarahan mengenai penggunaan dan pengaturan uang saku, mengajarkan budaya menabung, berhemat, dan banyak lagi.

 

  1. Literasi Budaya dan Kewargaan

Literasi budaya adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat.

Dalam literasi ini, anak-anak dapat didorong untuk mengenal keanekaragaman budaya di Indonesia, berlatih berpikir kritis dalam menyikapi perbedaan, menyelami makna “Bhinneka Tunggal Ika”, dan banyak kegiatan kreatif lainnya yang bisa dilakukan orang tua bersama anak di rumah.

 

Nah, seluruh elemen mempunyai peranan penting untuk meningkatkan budaya literasi. Membentuk masyarakat menjadi pribadi literat di segala jenjang merupakan tugas bersama dan saling terikat. Kegiatan ini tidak bisa dikerjakan secara parsial.

 

Pemerintah, masyarakat, guru, orang tua, pustakawan, penulis, penerbit dan segala pemangku kebijakan dan kepentingan mempunyai tanggung jawab yang sama untuk meningkatkan kualitas literasi masyarakat Indonesia. Sebagus apapun program pemerintah, jika tidak didukung oleh masyarakat yang di bawah tentu tidak akan menghasilkan.

 

Semakin tinggi kesadaran masyarakat untuk membangun budaya literasi, maka kemampuan berpikir kritis akan semakin terasah. Akhirnya, diharapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional dapat diwujudkan bersama.

 




 

Wednesday, September 23, 2020

RINDU HUSNUL KHATIMAH

Wednesday, September 23, 2020 0 Comments

 


Jika dalam hidup ini ada perpisahan, biarlah kematian yang menyambungnya. Tapi,  jika dalam kematian ada perpisahan, biarlah hidup ini memberi arti yang nyata.

(Aisya Avicenna)

 

Mencintai Kematian

Tuhan jamahlah hatiku
Yang kering dan hampa tanpa kasih
Atas kuasa-Mu ku terlahir
Dan hanya pada-Mu ku kembali
(Doa – Ungu)

 

Sahabat SUPERTWIN, masih ingatkah beragam musibah yang pernah melanda Indonesia? Tsunami di Aceh, Gempa Jogja, Likuifaksi di Palu-Donggala, meletusnya Gunung Merapi, dan beberapa bulan terakhir ini pandemi Covid-19 telah membuat kehidupan kita banyak yang berubah. Sampai sore ini, kasus kematian karena virus Corona sudah mendekati angka 10.000 jiwa. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Semoga semua berpulang dengan husnul khatimah. Aamiin.

Bencana yang menimpa kehidupan manusia di dunia ini, tak hanya menyebabkan kerugian yang besar, tapi juga rasa duka yang mendalam. Duka karena kematian dan kehilangan.

Manusia sangat akrab dengan kematian sebagaimana ia juga akrab dengan kehidupan. Mati dan hidup, dua hal yang senantiasa datang dan pergi, bergiliran. Kadang saya berhenti dan terhenyak, teringat pada orang-orang yang tidak akan lagi bisa saya jumpai di dunia ini karena telah berjumpa Sang Penggenggam Kehidupan dan Kematian. Salah satunya, orang terdekat yang selalu hangat di hati saya, Babe Kadri, ayah terkocak sedunia yang meninggal setahun silam. Semoga husnul khatimah. Al Fatihah untuk Babe…

[*]

 

Kematian memang begitu wajar,

 namun tidak pernah habis untuk direnungkan.

 

Detik waktu terus berjalan
Berhias gelap dan terang
Suka dan duka, tangis dan tawa
Tergores bagai lukisan
(Rapuh – Opick)

Saat membaca tulisan ini, kita tentu masih menghirup segarnya udara kehidupan. Berjuta kenikmatan dan gemerlapnya kehidupan dunia masih sangat akrab dengan kita. Akan tetapi, siapa bisa memastikan bahwa hidup kita masih bertahan lebih dari satu tahun, satu bulan, satu minggu, satu jam, atau sekedar satu kali desahan nafas? Kematian bisa datang kapan dan di mana saja. Kematian tidak pernah datang terlalu cepat atau terlalu lambat.

Tak seorang pun yang memungkiri akan datangnya kematian. Meskipun demikian, dalam praktik kehidupan, banyak dari kita yang tingkah lakunya menunjukkan ketidakyakinan akan datangnya kematian. Kita masih asyik bergulat dengan kemaksiatan, acuh dengan perintah dan larangan-Nya, dan tak pernah tersisa sedetik waktupun untuk merenung bahwa hidup di dunia hanya sementara.

 

Perbanyaklah mengingat sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu kematian!

(HR. Tirmidzi)

            Berbahagialah hamba-hamba Allah yang senantiasa bercermin dari kematian. Tak ubahnya seperti guru yang baik, kematian memberikan banyak pelajaran, membingkai hikmah hidup, bahkan menjadi rem cakram agar terhenti dari penyimpangan.

 

Jadikan Hidup Kita Berarti dengan Berprestasi!

Sahabat SUPERTWIN, idealnya dan memang seharusnya demikian, bahwa setiap aktivitas kita hendaknya berlandaskan pada niat untuk mendapatkan ridho-Nya, menempatkan cinta kepada Allah di atas segalanya, karena hanya dengan cinta itu yang dapat mengalahkan godaan dunia yang meraja. Cinta itu adalah cinta hakiki yang membuat manusia melihat dari sudut pandang yang berbeda, menjadikan hidupnya lebih bermakna dan lebih indah. Mencintai Allah, setulusnya, dengan sebenar-benar cinta adalah salah satu bekal kita menghadapi kematian.

            Tapi, tak bisa dipungkiri! Dalam perjalanan hidup ini, hati kita kerapkali terisi oleh cinta selain-Nya, mudah sekali terlena oleh indahnya dunia, terkadang melakukan sesuatu bukan karena-Nya. Ujung-ujungnya, tak sadar bahwa kematian semakin mendekat. Kita terlalu larut dalam buaian nafsu duniawi.

 

Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.

(Q.S. Ali ‘Imran [3] : 14) 

            Dunia memang kerap menyuguhkan kedahsyatan tipuannya. Jangan sampai kita terlena! Jangan sampai amalan baik kita tertutup oleh maksiat yang tak kita sadari. Sedihnya, saat nurani yang bersih menjadi terkotori oleh nafsu duniawi, saat ibadah hanya rutinitas belaka, saat fisik dan pikiran disibukkan oleh dunia, saat wajah menampakkan kebahagiaan yang semu.

Faghfirli, Ya Rabbi… Ampunilah hamba-Mu ini.

 

Dan di antara manusia, ada yang berkata : ‘Kami beriman kepada Allah dan hari akhir’. Padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman. Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu dan mereka mendapat azab yang pedih karena mereka berdusta.

 (Q.S. Al-Baqarah [2] : 8 – 10)

 

Sahabat SUPERTWIN, coba tanyakan pada hatimu! Bagaimanakah kabarnya? Sedang bahagiakah? Menangis? Damai? Galau? Atau Merana?

 

Meski ku rapuh dalam langkah
Kadang tak setia kepada-Mu
Namun cinta dalam jiwa
Hanyalah pada-Mu
(Rapuh – Opick)

 

Waspada! Izrail Senantiasa Bersiaga

Sombongnya kita! Sering bangga pada diri sendiri, padahal sungguh tiada satupun yang membuat kita lebih di hadapan-Nya selain ketaqwaan. Padahal kita menyadari bahwa tiap-tiap jiwa pasti akan mati, namun kita masih bergulat dengan kefanaan. Taqwa? Sudah cukup layakkah kita menyandang gelar itu?!

Naudzubillah, saat tiada getar ketika asma Allah disebut, saat tiada sesal ketika kebaikan terlewatkan begitu saja, saat tiada rasa dosa ketika mendzolimi diri dan saudara yang lainnya. Raga kita memang belum mati (untuk saat ini), tapi apakah itu pertanda hati kita yang sudah mati?!

 

Maafkanlah bila hati
Tak sempurna mencintai-Mu
Dalam dada, kuharap hanya diri-Mu yang bertahta
(Rapuh – Opick)

Mumpung Allah Swt masih memberi kita kesempatan untuk hidup, mari persiapkan bekal terbaik. "Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa." (QS Al-Baqarah [2]: 197). Semoga jiwa kita masih memiliki cahaya cinta itu. Cinta pada Sang Penggenggam kehidupan dan kematian kita. Semoga, pada saatnya nanti kita meninggalkan dunia yang penuh goda ini, husnul khotimah pantas menjadi predikat kematian kita! Aamiin.

 

Oh Tuhan mohon ampun
Atas dosa dan dosa… sempatkanlah…
Aku bertobat hidup di jalan-Mu 
Tuk penuhi kewajibanku
Sebelum tutup usia kembali pada-Mu
(Akhirnya – Gigi)

Mendamba Kematian Husnul Khatimah

Ia sudah menyelesaikan studinya di pondok Tahfizhul Qur’an. Di satu tangannya, ia membawa Kitabullah. Sementara di tangannya yang lain, ia membawa kotak amal. Sejak lama ia memang sudah memendam cita-cita Islam, cita-cita saudaranya kaum muslim. Ia tidak membeli kotak amal itu untuk dimakannya sendiri. Ia membelinya agar ia sendiri bisa menginfakkan sebagian hartanya fi sabilillah.  Agar ketika makan, ia bisa mengingat saudara-saudaranya kaum muslim di berbagai belahan dunia dan memikirkan cara menolong mereka dari kesengsaraan akibat rasa lapar dan sakit. Agar Allah berkenan menjadikan benda itu sebagai saksi baginya di hari kiamat nanti.

Namun, keluarnya ia kali ini dari pondok yang penuh berkah ini untuk memasrahkan dirinya disambut oleh Yang Memberi Segala Karunia. Ia dipilih oleh Allah untuk berpulang ke hadirat-Nya.

Tiba-tiba sebuah mobil yang dikendarai oleh sopir ceroboh menghantam tubuh yang suci itu sehingga tubuhnya terpental di atas tanah. Mushaf Al-Qur’an di tangan kanannya terjatuh sementara kotak amal di tangan kirinya berhamburan isinya. Akan tetapi, jantungnya masih berdetak, tanda ia masih hidup.

Ia segera dibawa ke Rumah Sakit dalam kondisi kritis. Saat itu hari Ahad. Pada hari Jum’at, nyawanya berpulang ke rahmatullah. Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada muslimah penghafal Al-Qur’an itu. Ia tidak sedang membawa majalah porno. Ia juga tidak sedang keluar dari diskotik atau tempat yang penuh dengan wanita yang membuka auratnya. Ia baru saja keluar dari taman Al Qur’an. Tidurlah dengan tenang dan tenteram wahai, Saudariku…

Subhanallah, belajar dari kisah di atas... betapa Allah benar-benar men-setting bahwa kematian itu luar biasa dahsyatnya. Waktunya dirahasiakan dan kisah yang mengiringinya pun hanya Allah yang Maha Tahu. Ya, Allah lah pemegang kuasa  yang menentukan akhir kehidupan kita. Kita hanya bisa berdoa dan berharap semoga Allah berbelas kasih kepada kita, sudi mengampuni dosa-dosa kita, dan menutup kehidupan kita dengan husnul khotimah untuk kemudian di akhirat nanti menikmati kehidupan syurga yang abadi… Aamiin…

[*]

Sahabat SUPERTWIN, alangkah indahnya dunia ini tatkala setiap orang menyadari hakikat kabar kematian yang tersembunyi. Hal terpenting bukanlah tentang kapan dan dengan cara apa kita menutup lembaran kehidupan kita di dunia. Tapi bagaimana akhir kisah yang kita akhiri dalam lembaran-lembaran itu. Hal terpenting adalah tak ada penyesalan ketika kita meninggalkan dunia ini.

Kematian kita menjadi sebuah kabar duka bagi setiap orang yang sempat maupun yang tidak sempat mengenal kita sehingga rangkaian doa pun mengalir laksana mata air dan pada saatnya di Yaumul Akhir nanti, kita bisa bertemu Allah SWT dalam wajah penuh ketaqwaan. Sungguh, jiwa ini merindu kematian husnul khatimah.

Akhirnya, tuntunan dari Rasulullah Saw. ini benar-benar menjadi rumus pamungkas bagi kita dalam menjalani kehidupan:

Bekerjalah untuk DUNIAMU seolah-olah kamu akan hidup SELAMANYA dan bekerjalah untuk AKHIRATMU seolah-olah kamu akan mati ESOK HARI.