Jejak Karya

Jejak Karya

Monday, February 28, 2011

Hanya Masalah Waktu

Monday, February 28, 2011 0 Comments
OMG di toko buku Jogja

Yang dibutuhkan hanyalah soal waktu
by Kang Arul on Sunday, February 27, 2011 at 6:11pm

Yogya masih basah oleh bekas hujan tadi pagi saat saya menyerumptut teh pahit hangat; sebuah rutinitas yang harus saya lakukan di pagi hari, dimanapun; tapi waktu itu udah siang banget, saya ketiduran paginya... setelah selama dua pekan ini tidur saya hanya antara 2 atau 4 jam saja. Saya cek gadget saya, memastikan bahwa tidak ada satupun agenda hari ini yang sempat terlewat. Oh, ternyata ada satu hal janji yang saya tunaikan di akhir pekan ini, yakni menyantap mpek-mpek di depan Ambarukmo Plaza... :)

Tapi, sebelum melakukan itu semua, sekitar pukul sembilan saya sudah berada di lobi hotel ternama di Yogyakarta, deket ke bandara AdiSucipto. Di sana ada acara penutupan sebuah partai besar. Saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan langka ini; berbekal laptop plus kamera saya pun meluncur ditemani tiga orang teman jurnalis muda. Tujuan saya cuma satu: memotret sosok petinggi partai, siapa tahu foto ini nantinya bisa digunakan untuk salah satu laporan jurnalistik saya.

Selepas itu, saya meluncur ke UGM. Hari ini--selain makan mpek-mpkek itu-- saya punya janji dengan promotor doktoral saya di gedung lengkung. Ok, kita lewati hal akademis itu, yang penting saya ingin menulis sebuah kutipan menarik dari sang dosen,"Saya ingin membimbing mahasiswa yang nantinya akan jadi orang besar dan mengalahkan gurunya. Dulu, saya belajar dari Gertz (antrpologis Jawa.red), saya baca semua bukunya dan sekarang saya banngga karena saya bisa lebih pintar dari guru-guru saya. Memang bisa dibilang terlalu kuno, tapi itulah yang saya inginkan dengan Anda."

Hmm... nice quotes di hari itu.

Sepanjang perjalanan menuju tempat mpek-mpek, saya selalu berpikir bahwa sang dosen pembimbing itu sepertinya sedang menyiapkan saya untuk menjadi "seseorang". Menyiapkan saya untuk bisa memaknai semua hasil belajar dengan semaksimal mungkin. Menyiapkan saya menjadi orang yang berbeda sebelum dan sesudah belajar di kampus biru itu nantinya. Tentu untuk melakukan itu perlu proses, dan proses itu tidaklah mudah dan gampang. Buktinya proposal saya setahun baru bisa menghasilkan kata "oke" darinya, walau proposal itu tebalnya hanya 27 halaman.

Proses itulah yang saya perhatikan juga saat saya makan mpek-mpek. Wah, jangan tanyakan bagaimana lezatnya makanan khas yang satu ini. Saya hanya mengajak Anda membayangkan di piring saya ada mpek-mpek kapal selam, lenjer, dan kulit; 3 in 1 plus segelas es sirop . Saya melihat bahwa tempat ini adalah cabang ketiga yang dibuka oleh merk tersebut; salah satunya berada di sebelah kiri gerbang UGM. Maaf, saya tidak bisa menyebutkan merk mpek-mpeknya karena alasan keamanan.. huahahahha

Membuat tiga cabang memang bukanlah pekerjaan yang mudah. Uang yang banyak belum tentu bisa membuat cabang-cabang usaha dan sukses. Banyak contoh yang bisa saya berikan untuk mewakili bahwa uang bukanlah penentu satu-satunya dalam berusaha. Yang saya tahu, keberhasilan panganan ini terletak pada kualitas or rasa or taste... dan saya yakin untuk menciptakan itu semua dibutuhkan waktu yang cukup matang.

Kemudian, menjelang sore dan masih menyantap mpek-mpek... lampu merah gadget saya berkedip. Saya buka... ternyata di sana ada sebuah status FB dari seorang

info buku terbaru:“OMG!TERNYATA AKU TERLAHIR SUKSES” karya Rulli Nasrullah (kang arul)&12 Tim Suksesnya (asqa, ayu, bunga,deasy,dina, *Etika*,iecha,kely,rizka,selvi,suri,ummu=>anak2 nonfiksi FLP JAKARTA).InsyaAllah bs dbeli dGRAMEDIA ato toko bku lainny dgn hrga 27rb!


~cocok utk MUSLIMAH YG INGIN SUKSES! Ikhwan jg blh bli dink~


saya cek fotonya.. ow ternyata betul, buku OMG! Ternyata Aku Terlahir Sukses sudah ada di pasaran. Saya cukup terkejut, karena terakhir kabar yang sampai adalah buku itu akan terbit dan saya sendiri belum pegang buku itu. Makanya agenda keesokan harinya (Minggu, 27/2) sengaja saya mencari buku tersebut di toko buku samping UIN Jogya. Ketemu! Saya tersenyum dan bangga sekali...

Buku ini adalah sebuah jawaban dari proses panjang 12 orang anggota FLP Jakarta yang berada di grup non-fiksi. Orang-orang yang saya ingat betul pertama kali saya bimbing di suatu pagi sambil menikmati mie rebus di sebuah kampus; kemudian berlanjut di rumah dengan kondisi mereka selalu menagih kolak, ongol-ongol, atau order makanan lainnya. Untuk yang satu ini saya harus bilang makasih istriku tercinta...

Sejak dahulu bertemu dengan mereka, saya punya harapan yang besar, sebesar harapan dosen pembimbing saya itu; saya ingin mereka menjadi penulis yang bisa mengalahkan guru mereka, menghasilkan karya yang luar biasa, dan tentu saja menjadikan kemampuan menulis untuk berjuang menyebarkan ilmu.

Saya juga ingin mereka untuk tidak menyerah... karena jika sekalipun menyerah, percayalah akan sulit untuk menemukan kembali gairah menulis. Saya juga ingin mereka menyadari bahwa seorang guru atau pembimbing bukan orang yang bisa menjadikan mereka penulis, namun diri mereka sendirilah yang menjadi. Merekalah yang bisa menentukan apakah mewujudkan cita-cita jadi penulis atau sekadar punya keinginan semata. Mereka jugalah yang akan belajar dari setiap kesusahan demi kesusahan menyusun sebuah naskah sehingga menjadi buku yang bisa dibaca ratusan, ribuan, bahkan jutaan pembaca... dan saya percaya buku yang mereka hasilkan itu bisa membawa mereka masuk syurga. Amin.

Tetapi seperti pengalaman saya menyelesaikan S3, pengalaman dosen pembimbing saya, pengalaman penjual mpek-mpek yang sudah punya tiga cabang itu, dan pengalaman 12 orang luar biasa yang menulis buku tersebut.... bahwa semuanya adalah proses menjadi dan dibutuhkan waktu untuk mewujudkan itu semua. Tidak instan atau tiba-tiba seperti mengusap lampu yang langsung keluar jin dengan tiga permintaannya.

Nikmati proses itu, walau kita harus dimarahi, disindir, bahkan dicibir. Geluti proses itu meski dengan keterbatasan laptop, komputer pc, modem, buku, dan waktu luang. Pandai-pandailah menjalani proses itu di tengah kesibukan pekerjaan, tanggung jawab pendidikan, maupun tugas-tugas yang menumpuk. Hargai proses itu sebagaimana kita menghargai sisa hari yang diberikan oleh Allah kepada kita untuk hidup.

Karena... semua akan ada waktunya

Bisa satu bulan, bisa satu-dua tahun, atau bahkan bertahun-tahun...

Saya merasa plong... karena satu tugas lagi sudah selesai...dan ini baru satu langkah bagi mereka untuk menapaki ribuan langkah selanjutnya yang masih panjang itu. "Dik, percayalah kalian jauh lebih bisa, jauh lebih hebat, jauh lebih pandai dibandingkan perasaan yang selama ini kalian yakini.

Sekarang, bagi saya... tinggal saya mencari orang-orang baru untuk menemani mereka menjalani proses tersebut. Andakah salah satunya? Atau kalian masih mau menjalani proses itu bersama lagi?

Sunday, February 27, 2011

27 Februari 1981 – 27 Februari 2011 : 30 Tahun dalam Cinta

Sunday, February 27, 2011 0 Comments
Babe dan Ibuk tercinta

Sedamai alam raya menghijau luas membentang
Seindah lukisan Tuhan yang tak pernah lelah memuji keagunganNya
Itulah kerinduan... dambaan setiap insan...
Peduli dan hidup damai, tentram dan harmoni
Ayah ibu kami anakmu...
Belahan jiwamu...
Kamii permata hidupmu sebagai cahaya mata
Mahligai rumah tangga bahagia
Lahir dari jiwa
Tak lepas ujian dan cobaan Tuhan
Ia akan terpancar karena taat dan sifat taqwa
Rasa kasih dan sayang, juga tanggung jawab
Itulah rumah tangga yang mendapat rahmat dan berkah Allah
Rumahku surgaku
***
Tak kuasa butiran bening air mata ini menetes tatkala mendengar nasyid di atas dan menuliskan rangkaian kata di pagi yang sunyi ini. Teringat kisah 30 tahun yang lalu, bahkan sebelumnya, yang tertutur dari dua orang yang sangat saya cintai sepenuh hati. Babe dan Ibuk. Babe adalah panggilan sayang kami pada Bapak. Ya, 27 Februari 1981. Tepat 30 tahun yang lalu, terikrarlah janji suci dari Babe yang sepenuh hati ingin menjadikan Ibuk sebagai pendamping hidupnya.
Ada kisah menarik sebelum akad nikah terikrarkan. Babe, waktu itu berusia 27 tahun sedang Ibuk 21 tahun. Suatu hari (November 1981) Ibuk yang memang hobi menjahit, meminjam buku kepada Bu Wiwik (rekan kerja Babe di Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri). Waktu itu Babe juga sedang silaturahim ke rumah Bu Wiwik karena rumah tinggal Babe (Babe tinggal bersama pamannya –kami sebut Mbah Sul-). Akhirnya Bu Wiwik minta tolong Babe untuk mengambil bibit MAWAR ke rumah Ibuk. Ibuk mengira Babe sudah punya anak karena waktu itu Babe membawa 3 orang anak kecil (padahal anaknya Mbak Sul).
Bu Wiwik dan Mbah Sul sepakat menjadi ‘comblang’ untuk Babe dan Ibuk. Bu Wiwik menceritakan pada ibuk kalau Babe masih bujang, Ibuk mau nggak? Ibuk belum langsung menjawab iya karena waktu itu banyak pemuda yang juga tertarik dan ingin melamar Ibuk. Ibuk hanya bertekad, siapa yang melamar duluan dan ibuk merasa cocok, pemuda itu yang akan Ibuk terima. Ibuk banyak mendengar kisah hidup Babe dari Bu Wiwik.
Mbah Sul juga melancarkan aksinya. Babe ditanya, sudah punya pacar belum? Babe jawab belum. Mbah Sul pun menceritakan tentang Ibuk. Dari Mbah Sul, Babe tahu kalau Ibuk suka ayam panggang yang dijual di dekat toko Sanur (toko kue di Wonogiri). Dengan berbekal uang saku Rp 2000,- dari Mbah Sul, Babe membeli ayam panggang seharga Rp 1750,- sisa Rp 250,- buat beli tahu kupat. Hujan gerimis mengguyur kota Wonogiri kala itu. Suasana di sekitar rumah masih buruk, jembatan belum ada, juga belum ada listrik. Tapi hari itu, 13 Desember sore, Babe datang ke rumah Ibuk dan langsung nembak, “Kamu saya jadikan istri mau nggak?” Ibuk kaget. Akhirnya menjawab bersedia.
Babe pulang ke rumah Mbah Sul. Babe ditanya Mbah Sul, “Berhasil, nggak?” Babe menjawab berhasil, tinggal urusan orang tua. Mbah Sul menepuk-nepuk pundak Babe, “SATRIYO TENAN KOWE LE” (Kamu benar-benar kesatria). Selang satu minggu, proses lamaran pun berlangsung dan akhirnya tanggal 27 Februari 1981, resmilah Babe dan Ibuk menjadi suami istri. So sweet banget ya kisahnya! TANPA PACARAN dan hal-hal aneh lainnya. Mungkin kisah beliau inilah yang membuat saya juga tidak mau pacaran dengan alasan apapun. Toh, ada ikatan yang lebih mulia dan cara yang lebih afdhol dibanding pacaran. So, kalau mau tanya pengalaman pacaran kepada saya, Anda salah orang! Hehe...
Keluarga sakinah, mawaddah, warahmah... Itulah dambaan setiap orang yang berumah tangga. Saya yakini, dalam keluarga kecil saya ini, ketiga impian itu insya Allah sudah tercapai. KYDEN = Kadri Yati Dhody Etika Norma. Ada ketenangan dan kenyamanan saat berada di tengah-tengah keluarga ini. Setiap hal dibicarakan dengan sangat demokratis, tidak ada arogansi dan  berlebihan dari orang tua pada anak. Ada cinta yang tercurah berlimpah-limpah. Babe yang sangat humoris dan bijak dipadukan dengan sifat sabar dan lembut dari Ibuk membuat kami, ketiga anak beliau, merasakan banyak hal yang luar biasa. Malahan, sikap supel keduanya membuat para tetangga (dari balita sampai lansia), betah berlama-lama di rumah kami untuk sekedar berbagi cerita.
Tiga puluh tahun biduk rumah tangga ini sudah dikayuh. Amukan badai pernah kami rasai bersama. Hembusan angin sepoi sering kami nikmati bersama. Sebuah anugerah terindah memiliki orang tua seperti mereka dan bisa menjadi bagian tak terpisahkan dari keluarga ini. Alhamdulillah, terima kasih ya Allah... Semoga Engkau berkenan mengumpulkan kami di surga-Mu... Aamiin Yaa Rabb...


***
Ya Allah,
Rendahkanlah suaraku bagi mereka
Perindahlah ucapanku di depan mereka
Lunakkanlah watakku terhadap mereka dan
Lembutkan hatiku untuk mereka.......
Ya Allah,
Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya,
atas didikan mereka padaku dan Pahala yang
besar atas kasih sayang yang mereka limpahkan padaku,
peliharalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku.
Ya Allah,
Apa saja gangguan yang telah mereka rasakan
atau kesusahan yang mereka deritakan karena aku,
atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku,
maka jadikanlah itu semua penyebab susutnya
dosa-dosa mereka dan bertambahnya pahala
kebaikan mereka dengan perkenan-Mu ya Allah,
hanya Engkaulah yang berhak membalas
kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda.
Ya Allah,
Bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku,
Izinkanlah mereka memberi syafa'at untukku.
Tetapi jika sebaliknya, maka izinkanlah aku
memberi syafa'at untuk mereka,
sehingga kami semua berkumpul
bersama dengan santunan-Mu di tempat
kediaman yang dinaungi kemuliaan-Mu,
ampunan-Mu serta rahmat-Mu...
Sesungguhnya Engkaulah yang memiliki Kurnia Maha Agung,
serta anugerah yang tak berakhir dan Engkaulah
yang Maha Pengasih di antara semua pengasih.

Amin Ya Rabbal Alamin..

***
Saat rindu bertemu sudah terakumulasi...
Jakarta, 27 Februari 2011
Aisya Avicenna

Saturday, February 26, 2011

Buku Terbaru :OMG! TERNYATA AKU TERLAHIR SUKSES!

Saturday, February 26, 2011 1 Comments
Alhamdulillah, akhirnya buku ini LAHIR juga...



Judul : OMG! Ternyata Aku Terlahir Sukses!
Tebal : 175 halaman
Penerbit : Citra Risalah
Penulis : Rulli Nasrullah
Tim Penulis : Fariecha, Dina Purnama Sari, Ayu Amanulita, Asqarini Hasbii, Rizka, Selvi Anggraeni, Ummu Hanifah, Suri Utami, Deasy Lyna Tsuraya, Etika Aisya Avicenna, Bunga Ramona, Kely Mulyati
Harga : Rp 27.000,00

Muslimah mana sih yang ingin ditimpa kesulitan hidup? Tak seorang pun yang mau. Tapi apa daya bila kesulitan hidup sudah terlanjur datang tanpa diundang? Menyesal pun tak ada gunanya. Cucuran air mata tak mampu mengembalikan kenyataan. Hal ini bisa menyebabkan muslimah sres berkepanjangan. Tapi, apakah muslimah bergitu menderita ketika ditimpa kesulitan? Seberapa dalamkah penderitaan itu? Itu tergantung sudut pandang muslimah dalam menghadapinya. Pada Bab II terdapat quisioner untuk mengetahui cara pandang muslimah menghadapi masalah.

Daripada sedih berkepanjangan, lebih baik bersiap untuk menyikapinya, yuk! Bagaimana cara mensikapinya? Mengenal diri sendiri adalah langkahyang pertama. Tiap muslimah tentu punya karakter yang berbeda-beda. Bagaimana tipe karakter anda? temukan jawabanya dalam quisioner di bab III.

Langkah selanjutnya adalah proses penyikapan masalah. Berat atau tidaknya masalah yang dihadapi sebenarnya tergantung cara kita menyikapinya, lho! Masalah sepele akan terasa berat bila kita salah menyikapinya. Bacalah tip-tip praktis bagaimana cara menyikapinya agar masalah tak lagi menjadi beban hidup, dan akhirnya kita tetap bisa tersenyum pada dunia.

AYO BURUAN BELI BUKU INI DI GRAMEDIA ATAU TOKO BUKU KESAYANGAN ANDA!

Friday, February 25, 2011

Selamat Jalan Bunda Nafsiah

Friday, February 25, 2011 1 Comments
Bunda Nafsiah (foto diambil dari album Kang Taufan E. Prast)

"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Tlh mninggal dunia ibunya Mas Taufan. Tlg kabarin tmen2 yang laen (info by Yusi)"

Sebuah SMS dari Mbak Iecha yang saya terima pukul 19:45:52 tepat saat saya sampai di kost sepulang dari kantor. Membuat saya kaget dan terduduk lemas.

***
innalillahi wa inna ilaihi roji‘un. Semoga Allah menerima segala amalan beliau dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan. aamiin

***

Pertemuan perdana dengan Bunda saat saya dan beberapa rekan FLP Jakarta bertandang ke rumah beliau setelah lebaran. Masih teringat jelas, senyum merekah beliau menyambut kedatangan kami dan bercerita tentang siapa saja keluarga yang juga hadir saat itu. Pertemuan kedua saat beliau terbaring sakit di rumah. Setelah acara Studium General FLP Jakarta angkatan 15, saya dan teman-teman langsung menjenguk beliau. Senyum tersungging manis saat kami semua mengelilingi beliau yang terbaring. Beliau begitu bersemangat saat berkisah tentang pengajian yang beliau rintis. Subhanallah...
Pertemuan ketiga saat saya dan beberapa teman FLP Jakarta menengok beliau di RS Omni. Saat masuk ruang ICU, saya melihat beliau terbujur lemah dengan beragam selang dan ventilator. Beliau sempat menatap saya dan menggenggam erat tangan saya...


Kini, beliau sudah tiada... meskipun begitu, berkesempatan mengenal beliau adalah salah satu anugerah terindah dari Allah Swt yang diberikan kepada saya....


***
Membaca postingan dari Mbak Yusi pagi ini, membuat saya menitikkan air mata di Kopaja 502 saat perjalanan ke kantor.

Terimakasih atas nama Taufan E. Prast, Erawati Heru dan Keluarga
by Yusi Rahmaniar on Thursday, February 24, 2011 at 11:39pm

Kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada keluarga besar FLP DKI Jakarta, rekan-rekan, dan handai taulan. Ibu Nafsiah, ibunda dari kang Taufan telah berpulang kepada pemilik kita pada hari kamis pukul 18.31, tepat setelah kami menunaikan shalat maghrib. Ibunda sudah menjalani hampir tiga bulan proses sakit, 21 hari dalam perawatan intensif dan akhirnya Allah memintanya untuk Pulang. Ibu menghembuskan nafas terakhir dengan mudah, hanya sesak beberapa saat saja.

Bulan yang panjang dan penuh perjuangan ini terasa sangat bermakna dengan kehadiran teman-teman di sisi keluarga, memberikan kekuatan moril yang tidak mungkin kami beli dengan uang.

Tak berlebihan ketika ada pepatah bilang bahwa sahabat adalah orang yang ada disamping kita saat suka dan duka.Dan rupanya kita telah lulus dengan predikat cum laude sebagai sahabat, bahkan keluarga.

Mohon Ibunda dapat dimaafkan segala kesalahannya, didoakan kelapangan jalannya, dimudahkan segala urusannya kelak.


***
COPY PASTE CATATAN KANG TAUFAN TENTANG SANG IBU

Seribu Pesan Tak Cukup (1)
by Taufan E. Prast on Tuesday, February 8, 2011 at 1:47pm

Jangan lelah berbuat baik…

“Emaknya udah susah, anaknya jangan sampe…” kata-katanya meledak bagai petasan cabe. Meletus begitu saja. Aku yang mendengarnya seperti tersengat. Walaupun kalimat itu bukan untukku. Tapi ruang makan tak tersekat dengan sumber suara itu...

Yup, itu suara ibuku.

Dia menasihati Bu Bejo, salah satu orang dekat keluargaku. Pernah membantu di rumah beberapa waktu lamanya. Kepada ibu, hampir tak ada rahasia Bu Bejo yang terhijab. Karena tahu persis, ibu mempunyai argumen sendiri bagaimana ’mendidik’ dan ’membuka’ perspektif berpikir ibu tiga anak itu.

”Udah, sekolah... suruh sekolah!” lanjut ibu.

Saminem begitu nama asli Bu Bejo, janda dengan tiga anak kecil ketika suaminya meninggal. Tentu terasa berat hidupnya, dengan kebisaan yang terbatas. Menjadi pembantu rumah tangga saja. Dan ketika semua orang hanya selesai perhatiannya sampai liang lahat Pak Bejo ditutup tanah merah dan ditabur air melati serta bunga. Ibu justru baru memulai...

”Anakmu harus sekolah...” singkat!

”Kamu kerja yang bener...” singkat!

Dan waktu bergerak. Dua kalimat singkat itu adalah penguat bagi Bu Bejo dan motivasi buat anak-anaknya masih kecil. Sisanya... adalah ladang amal ibu yang sulit digambarkan. Sebuah tindakan yang tak lagi pakai kata-kata. Hanya eksekusi demi eksekusi... tanpa lelah, tanpa pamrih.

Dan ketika ibu tergolek di rumah sakit, salah satu anak Bu Bejo sudah bekerja di rumah sakit tempat ibu di rawat. Di sela-sela pekerjaannya, dia menengok, memijiti, atau malah menyediakan air hangat untukku yang menunggu...

Sungguh, ada waktu memetik...

Subhanallah...

***

Seribu Pesan tak Cukup (2)
by Taufan E. Prast on Thursday, February 24, 2011 at 12:35pm

Jangan culas!

Konon setiap kali keluarga besar ibuku berkumpul di waktu kecil dulu, ibu sering memerhatikan satu persatu tingkah laku keponakannya. Memang tampaknya sepintas lalu, tapi beliau sebetulnya sedang merekam beberapa perilaku para keponakannya yang banyak itu ketika bermain denganku.

”Nanti kalau habis main diberesin lagi ya…” pesannya.

Alhasil, setelah puas bermain… tentu dengan koleksi mainanku, mereka akan meninggalkannya dalam keadaan berantakan. Dan akulah yang akan membereskannya. Tetap dengan tenang, dan mungkin masih tersisa rasa senang. Entahlah, apakah elan berbagi waktu itu sudah mulai sublim dalam diriku... aku tak tahu.

Dan ketika selesai membereskan mainan... sering kali koleksi mainanku itu tercecer. Kurang komplit, ada bagian yang hilang... Maka aku pun akan mencarinya sampai ketemu hingga kolong dan tempat tersembunyi lainnya. Selalu demikian, tidak sekali dua kali. Kadang ketemu, kadang nggak ketemu...

Sedih? Tentu saya sedih...

Menangis? Beberapa kali saya menangis. Terutama bila mainan itu adalah mainan kesukaanku. Tentu aku masih kecil waktu itu. Paling menyedihkan adalah manakala mainan itu bukan saja tidak komplit, tapi hilang...

Hilang itu bisa berarti diambil dengan tenang dan riang gembira. Tapi mengambilnya diam-diam, tanpa pernah ada kalimat untuk meminta. Bahasa lainnya adalah mengambil milik orang lain dengan sengaja tanpa seizin pemiliknya. Masih banyak padanan lain dari perilaku tidak terpuji seperti ini.

Ibuku memilih membawaku ke toko mainan lagi untuk memilih mainan sesukaku, atau bila tidak memungkinkan, ibuku akan membawakan mainan yang sama pada hari berikutnya.

”Biarin aja, nanti kamu dapat penggantinya yang lebih bagus...” kata ibu setiap kali aku kehilangan mainan atau barang kesukaanku. Nyatanya memang iya... ”Kamu nggak boleh begitu ya...” ujarnya lagi.

Aku terus mengingat kalimat ini sampai hari ini. Kalimat yang sudah terucap puluhan tahun silam. Saat ibu masih sehat, segar, dan tak ada slang ventilator di mulutnya yang mulia itu...

Thursday, February 24, 2011

Info Kegiatan FLP Jakarta

Thursday, February 24, 2011 0 Comments

Assalamu'alaikum...

Mau gabung dengan FLP Jakarta? Ikuti Pertemuan Pramuda Angkatan ke-15 FLP Jakarta, Insya Allah akan kembali diselenggarakan di Mesjid ARH Salemba UI, letaknya di Jalan Kramat. Acara akan diselenggarakan pada Ahad, 27 Februari 2011, Pukul 09.30-13.00 WIB, dengan pemateri : Arul Khan (Kang Arul) dan topiknya: Menulis Hobi atau Profesi. Kang Arul adalah penulis profesional dengan lebih dari 270 buku yang sudah diterbitkan. Jangan lewatkan kesempatan emas ini...

Info lain : Kunjungilah stand FLP Jakarta yang Insya Allah akan turut memeriahkan Pameran Kompas Gramedia, Istora Senayan, 26-27 Februari 2011.

Wassalamu'alaikum...

Sah jadi PNS

Thursday, February 24, 2011 0 Comments

Alhamdulillah, akhirnya terima SK juga tanggal 23 Februari kemarin...

~saat berganti status.. tidak ada C lagi...~

Allah Sayang FLP Jakarta

Thursday, February 24, 2011 1 Comments
Mas Iwan yang paling kanan (pakai batik)

Rabu pagi (23 Februari 2011), ada satu ‘notification’ di FB. Mbak Lia Octavia posting sebuah pesan di FLP Jakarta Group.
Teman-teman, aku baru teleponan sama ayahnya Mas Iwan, katanya Mas Iwan skrg masih ada di RS Bakti Asih, karang Tengah, Ciledug, ruang Dahlia kamar no. 4. Sampai saat ini keadaannya masih koma. Mas Iwan udah diperiksa dan katanya pendarahan otak. Kalau teman2 mau jenguk, jam besuk siang jam 11-13 & jam 18-20. Menurut ayahnya, Mas Iwan harus dibawa ke RS lain utk dimasukkan ke ICU, tp keluarga masih membicarakannya.

Innalillahi.. aku syok…

Datang lagi postingan dari Mbak Yusi Rahmaniar
Allah maha Besar... yang memberi ujian bagi makhluknya agar lebih kuat.
Setelah ibunda Kang Taufan yang dirawat, nenek dari Mbak Dina semalam berpulang ke pangkuanNya. dan pagi ini, Iwan Setiawan, saudara kita, in Coma di Rumah Sakit Bakti Asih Cileduk, karena pendarahan di otak.
Allah, sungguh engkau maha penyayang. kami mengikhlaskan yang terbaik menurutMu....

 
Aku langsung nulis di wall FB mas Iwan,
kakakku FLP Jakarta yang sama-sama dari Wonogiri... agak terkejut juga mendengar kabar pagi ini... semoga Allah segera memberimu kesembuhan.... semoga sakit yang tengah dirasa sebagai penggugur dosa... cepat sembuh ya Mas Iwan...

 
Siangnya, Kang Tef juga posting di grup
~ Iwan buat saya adalah sahabat yang luar biasa... kabar dari Yusi tadi pagi terus terang bikin saya shock. Semalam saya masih chatting sama beliau, menanyakan kabar kesehatan saya dan Era, tentu saja tanya perkembangan ibu saya... Iwan adalah tempat saya banyak belajar, belajar kesantunan, kerendahatian, dan kerja keras tanpa banyak bicara... hal yang sama sekali tidak saya miliki dan belum tuntas saya belajar pada sosok luar biasa ini. Semoga Allah memberikan yang tebaik untukmu sahabat, karena kamu orang yang baik... Amin.

 
Mas Iwan Setiawan, sosok pemuda luar biasa. Awalnya cuma sama-sama tahu di FB. Kami sama-sama dari Wonogiri dan sama-sama anggota FLP Jakarta. Baru ketemu langsung  waktu acara Studium General Angkatan 15. Meski baru pertama kali bercakap-cakap langsung kami langsung akrab. Mungkin karena Mas Iwan orangnya sangat supel. Kami bercakap-cakap pakai bahasa Wonogiri. Ahh, kalau diingat seru juga ngobrol dengan Mas Iwan waktu itu. Dia menceritakan aktivitasnya dan bak seorang wartawan, Mas Iwan juga tanya macem-macem tentang sejarah saya bisa merantau ke Jakarta. 



Kabar pagi ini tentang kondisi Mas Iwan membuat saya kaget. Ahad sore Mas Iwan masih komen di status saya waktu membahas tentang tembang Asmarandana bareng Mas Gendut Pujiyanto. Malahan Selasa, Mbak Yusi sampai jam 11 malam masih sempat chatting dengan Mas Iwan. Menurut kabar dari adiknya, Rabu jam 02.00 dini hari Mas Iwan ditemukan tidak sadarkan diri di depan computer saat sedang mengerjakan tugas. Mas Iwan segera dilarikan ke rumah sakit. Setelah di scan, diketahui bahwa ada pendarahan otak. Mas Iwan koma. Alhamdulillah, siang harinya ada kabar dari Mbak Yusi kalau Mas Iwan sudah siuman.

Sorenya dapat note dari Pak Arya (Wakil Ketua FLP Jakarta) yang layak untuk dijadikan bahan renungan..
YUK BERDOA UNTUK SAUDARA-SAUDARA KITA
Berbicara tentang doa, ada sebuah kisah menarik. Kisah ini diperoleh ustadz Bobby Herwibowo. Kejadiannya di daerah Timur Tengah. Seorang pengusaha muda divonis bahwa usianya tidak akan lama lagi. Menurut perhitungan dokter, tumor yang diderita pengusaha itu amat berbahaya dan kemungkinan sembuhnya fifty-fifty. Bila operasi berhasil, dia akan sembuh. Jika tidak, nyawa yang menjadi taruhannya.
Hal ini membuat si pengusaha muda hilang semangat hidup. Pada suatu ketika dia pergi bersama supirnya. Dalam perjalanan, dia menemukan sebuah pemandangan yang begitu menakjubkan.
Mobil di parkir dekat tempat pemotongan hewan. Di tempat sampah, nampak tulang-tulang yang teronggok. Di sanalah si pengusaha melihat sebuah pemandangan yang menyentuh. Seorang ibu memilah dan memilih tulang-tulang. Tulang-tulang yang masih dibalut daging walau hanya sedikit, dipilihnya. Terkadang dijumputnya daging yang masih menempel di tulang.
Pengusaha itu begitu tersentuh. Dia mudah sekali memperoleh daging, kapan saja dia mau, berapa pun banyaknya. Tapi ibu itu…harus berjuang. Itu pun hanya beberapa helai dan jumput daging yang diperolehnya.
Pengusaha itu pun, dengan tertatih-tatih berjalan. Sakit yang diderita membuat dirinya tidak segesit sewaktu sehat. Dia menemui pemilik rumah potong hewan itu. Dia katakan, “Tolong berikan ibu ini daging seminggu dua kali selama setahun. Biayanya biar saya menanggungnya.”
Mendengar janji ini, si ibu terkejut dengan serta merta dia berdoa. Panjang sekali doa yang dipanjatkan. Salah satu doanya adalah, “Berilah kesehatan kepada anak muda ini, ya Allah.”
Doa sudah dilantunkan. Anak muda ini kembali ke mobilnya. Namun dengan gerakan yang berbeda. Dia pergi menuju ke mobilnya dengan langkah yang gagah, seperti orang yang tidak sedang sakit.
Hari operasi pengusaha itu pun tiba. Sebelum operasi dilakukan, kondisi kesehatan si pengusaha diperiksa. Betapa terkejutnya si dokter, si pengusaha ternyata telah sehat seperti sedia kala.
Memang benar bila ada ungkapan “Kamu tidak tahu dari mulut siapakah doa akan dikabulkan.”
Mendoakan orang lain tidak harus diawali dengan kebaikan seseorang terhadap kita. Tidak ada ruginya mendoakan orang lain. Karena bisa jadi, orang yang didoakan akan balas mendoakan kita.
Sekali lagi tidak ada ruginya mendoakan orang lain. Karena Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim no. 4912)
Kita berdoa untuk orang lain, malaikat akan mendoakan doa yang sama kepada kita. Bukan sembarangan yang mendoakan kita, malaikat! Doa malaikat, insya Allah dikabulkan.
Oleh karenanya siapa pun yang mempunyai masalah berdoalah untuk saudara kita. Bila kita sedang sakit, doakanlah kesembuhan untuk saudara kita yang sakit. Anda belum bekerja, panjatkanlah doa untuk saudara kita yang masih menganggur.
Ya Allah…Ya Rabbi…berilah kesembuhan pada saudara-saudara kami yang sedang sakit saat ini. Berilah rezeki yang halal dan berkah bagi saudara-saudara kami yang belum bekerja. Berilah jodoh yang shalih dan shalihah bagi saudara-saudara kami yang belum memperoleh pasangan hidup. Ya Allah…Ya Rabbi…berilah segala sesuatu yang menjadi keinginan dan niat baik saudara-saudara kami. Aaamiiin Ya Rabbal ‘Alamin

Informasi terbaru dari Mbak Yusi pagi ini:

Tadi malam saya coba mampir menjenguk mas Iwan. Di Rs Bakti Asih, Cileduk (700 M dari CBD Cileduk).
Ini yang saya baca dari hasil lab dan anamnesa dokter sarafnya mas iwan :
Istilah medis : Terdapat hematoma pada lobus parietal cerebrum dextra = perdarahan yang terjadi pada otak besar sebelah kanan
Artinya : terjadi stroke haemoragik.
Perjalanan penyakitnya : saat sadar dan beraktivitas normal Os mengalami kesakitan luar biasa di kepala, lalu pingsan. Penurunan kesadaran dan merasakan lemas pada sisi yang terserang.
Ini terjadi pada mas Iwan, jam dua malam, Rabu lalu. Dari pukul 02.30-14.00 mengalami in comma (koma total), lalu sopporos comma (bergerak dan bersuara, tapi tidak sadar) sampai saat ini. Dia juga mengalami “kelupaan” pada sisi kiri tubuhnya, terbukti dengan dia hanya menggerakan sisi kanannya, kaki kiri dan tangan kiri tidak merespon. Kemarin sempat merenggut selang infus sampai luka di tangan kiri, dan sampai sekarang tangan kanannya masih diikat supaya tidak “berontak”. Sampai saat ini belum bisa dipastikan seberapa berat “kelumpuhan” yang dialami sisi kiri mas Iwan. Dokter belum bisa memprediksi apakah dia mampu duduk/berjalan.

Dokter menyarankan beberapa terapi obat yang cukup mahal. Dan sekarang keluarga mas Iwan agak kebingungan menghadapi ini. Belum lagi kondisi stroke harus melakukan terapi fisik intensif dalam jangka waktu panjang. Ditambah dengan kestabilan psikis yang biasanya menjadi masalah utama pengidap stroke.
Mohon kiranya teman-teman dapat mengumpulkan sedikit dana untuk membantu kelangsungan pengobatan sahabat kita ini. Bantuan ini sangat dibutuhkan oleh mas Iwan dan Keluarga.
Boleh dikumpulkan ahad besok atau transfer ke rekening mbak astri/yusi...
BNI kc Rawamangun no. 0200677177 (a.n Yusi Rahmaniar)



Ah, Flp Jakartaku, mungkin kau sedang diuji. Mungkin inilah cara Allah menunjukkan sayangNya padamu…
Ya Rabb, berikan kesembuhan untuk mas Iwan Setiawan yang tiba-tiba pendarahan otak.
Berikan yang terbaik dan berikan kesabaran untuk Ibunda dari Kang Taufan E. Prast dan Mbak Erawati Heru Wardhani yang sampai saat ini  masih dirawat di ICU RS Omni.

 Terima amal ibadah nenek dari saudari kami, Dina Purnama Sari.
Ya Rabb, kuatkanlah kami dengan cinta-Mu...amin


FLP Jakarta adalah keluarga terindahku di kota ini…
Luph u all..
Aisya Avicenna

Wednesday, February 23, 2011

‘Sebening Tetesan EMBUN pada Barisan PELANGI’

Wednesday, February 23, 2011 0 Comments


Catatan Februari hari ke-22

Ah, rasa lelah yang teramat sangat masih terasa dan membekas dalam tulang-belulang yang terbalut seonggok daging ini. Ahad kemarin menjadi hari yang luar biasa. Luar biasa memeras otak dan tenaga!!! (reportase di bagian tersendiri yak…Nung belum sempat untuk nylesein). Dan apa yang sudah kita bantai habis-habisan di hari Ahad harus kita presentasikan di hari Selasa. Ya, hari ini…

Senin siang (kemarin) kepala suku Pelangi sempat SMS, minta tolong humas untuk cari orang yang nemenin Kang Nass, presentasi tentang konsep majalah kepada pihak LAZIS JATENG. Nung sebagai humas pun langsung beraksi. SMS balasan berdatangan. Kebanyakan pada gak bisa karena ada aktivitas kalau pagi. Akhirnya, mas Dwi lah yang bisa. Tapi ntah kenapa siangnya (pas Nung di GO), kepsuk malah SMS: “Nung, kw sesuk jam 9-12 free gak? Temeni gw menemui lazis. Pelangi butuh dua wakil”. Hah, Selasa pagi? Nung biasanya ada agenda sampai jam 10. Hm, perdebatan pun terjadi. Hihihi…(pas kayak gini ku jadi inget mbak Santi dengan kata “sewot” nya. Wkwkwk…). Ada SMS dari kepsuk yang belum terbalaskan karena break ngajar cuma 15’ n dia SMSe pas ku dah mulai ngajar lagi. Hihihi…ya maaph. Yadah, akhirnya kuputuskan untuk ikut meski harus merelakan tidak bisa datang di agenda selasa pagi. Heuheu…

Asli, melas banget kepsuk malam itu. Ketawa aja gaya diare. Bener2 otaknya diare akut. Nung tanya bisa bantu apa buat besok. Jawabane: “bantu logistic wae kie!” Haiyyah, koyo’anak pengungsian ae…hm, Nung minta bantuan kiriman doa-doa terbaik aja dari keluarga Pelangi moga besok lancar n dipermudah deh…gak mpe diare beneran….^^v.
Pas buka FB Selasa pagi…membaca perbincangan di “post” nya mbak Santi. Ternyata ada Kang Nass juga yang ngasih komen. Kepsuk ternyata belum kirim email. Akhirnya ku SMS dia. Eh, ternyata semalem koneksi internetnya mati. Hehe…yasudahlah!

Selasa, jam 08.45 Nung dah sampai lokasi pertemuan. Di 13064-13061 alias BOGA-BOGI (tepatnya yang BOGA-BOGI 1, sebelah timur Fajar Indah). Sampai situ, gerbangnya masih ditutup. Walah, mau buka jam berapa ni resto? Nung duduk manis dulu di warung sebelah kanane resto itu. Untung ada kursi merah yang nganggur. Jajan dulu ah, sekalian nanya pemilik warung tu resto buka jam berapa. Hm, ibu itu bilang biasanya buka jam 10.00.oh, awesome!!! >.<. Yadah, Nung baca buku lagi sambil makan wafer Tango.

Selang beberapa saat kemudian, Kang Sofa n Mas Tyo datang dengan tampang-tampang aneh mereka. Gerbang BOGA-BOGI dah dibuka tapi ruanganne baru diberesin n dibersihin. Yadah, bertiga kita nongkrong lagi di depan warung ibu itu. Ngobrol2 gak cetho karena efek otak yang masih diare. Ternyata tadi malem Mas Tyo nemenin Kang Sofa bikin slide presentasi. Mpe ngenez semua tapi so romantic beud. Hahaha….

Sekitar jam 09.30 kita masuk tu resto, pilih tempat yang lesehan. Melewati seorang bapak yang sedang duduk sendiri, berkaca mata dan pakai rompi. Ku bilang ke Mas Tyo, apa bapak itu ya yang dari pihak LAZIS. Hihi, hanya menduga aja. Kang Nass akhirnya datang bersama si sulung Ahya. Ternyata benar, bapak yang duduk sendiri tadi itu Pak Arif, Direkturnya LAZIS JATENG.

Sesi ramah tamah pun dimulai. Kang Nass yang membuka dan mengawali. Saling memperkenalkan diri dan tak lupa order logistic. Pak Arif pun mempresentasikan tentang program LAZIS Jateng. Sampai akhirnya, giliran kepala suku Pelangi yang presentasi. Tentang 12 rubrik yang hari Ahad kemarin sudah bikin otak kita diare akut saat membahasnya bersama :

1. Secangkir Inspirasi
2. Pembaca Menyapa
3. Inspirasi Usaha
4. Pena Redaksi
5. Pelangi Aksara
6. Lentera Keluarga (jadi inget ‘mahligai’.hahaha..)
7. Cerpen
8. Secercah Harapan
9. Telaga Hati
10. Az Zahra (Muslimah corner)
11. Islamopedi
12. Kreasi Unik

Dapat banyak tanggapan dan masukan, kemudian kita tarik benang merah…segmen majalah EMBUN itu tetap bertema besar KELUARGA dengan sasaran pembaca kalangan menengah ke bawah dan kebanyakan ibu-ibu yang membacanya. Setting pointnya tetap menghadirkan inspirasi dan motivasi, khususnya agar pembaca berpikir mandiri (dapat meningkatkan kemampuan ekonominya), serta maju dan berkembang. So, diharapkan majalah EMBUN ini menjadi majalah yang berkualitas. Awesome dah!!!

Pertemuan diakhiri dengan foto bersama. Haiyyah…^^v
Hm, Pelangi banyak dapat PR. So, untuk keluarga Pelangi siapkan jasadiyah, fikriyah, dan ruhiyah yang maksimal untuk pertemuan hari Ahad besok ya!!! (bawa logistik yang banyak dan bersiapsiagalah!!!).

Terima kasih buat Kang NasSirun PurwOkartun yang telah berbagi dan memberikan kesempatan sekaligus KEPERCAYAAN kepada keluarga Pelangi untuk mengaktualisasikan kemampuannya menulis dan berkarya lewat majalah EMBUN, serta Pak Arif yang dah jauh-jauh datang dari Semarang. Terima kasih juga buat keluarga Pelangi yang sudah bekerja keras dan mendoakan.hehe…hm,kami hanyalah sekelompok pemuda/i yang masih kental dengan idealisme dan semangat belajarnya yang sangat tinggi. Dan inilah kesempatan emas kami untuk BELAJAR LEBIH BANYAK. Semoga ‘kerjasama’ ini menjadi suatu hal luar biasa yang penuh keberkahan. Amin Ya Rabbal’alamin….
“EMBUN, Penyejuk Jiwa Perindu Surga”

[Keisya Avicenna, *humazcrew]

60 HADITS NABI YANG TELAH TERBUKTI ILMIAH..CHECK IT OUT..!!!

Wednesday, February 23, 2011 0 Comments
by Ratu Surya Atmajaya on Wednesday, February 23, 2011 at 6:12am

eramuslim – Cendekiawan Mesir Dr. Zaghlul an-Najjar menemukan bahwa Allah telah menurunkan lebih dari 1.000 ayat yang secara tegas berkaitan dengan tema mukjizat ilmiah. An-Najjar juga mengungkapkan, ada lebih dari 60 hadits Nabi saw telah berbicara tentang hakikat ilmiah di alam semesta ini.

Lebih lanjut an-Najjar, seperti dilansir situs Mishr al-’Arabiyyah, mendorong perlunya seorang Muslim dan Muslimah untuk mempelajari bagaimana mempertahankan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi serta para sahabatnya. Pasalnya, Nabi dan para sahabatnya itu merupakan kebenaran yang nyata.



Cendekiawan Mesir itu juga menyatakan bahwa ketika para orientalis mengarahkan ‘panah racun’ mereka terhadap Al-Qur’an menemui kebuntuan, kini mereka pun membidik hadits-hadits Nabi, padahal sabda utusan Allah itu juga menurut Al-Qur’an merupakan kebenaran mutlak. Bahkan menurut an-Najjar, tak ada satu pun disiplin ilmu yang lebih teliti dan rumit seperti halnya ilmu hadits.

Doktor Mesir yang juga anggota Dewan Otoritas Lembaga I’jaz Ilmi di Makkah Al-Mukarramah itu menambahkan, ada beberapa kalangan Yahudi, Kristen dan Muslim yang coba-coba meragukan otensitas hadits. Namun menurut an-Najjar, pada kenyataannya Al-Qur’an menyebut Muhamad itu sebagai seorang yang ma’shum (dijaga dari kekeliruan) dalam urusan agama dengan kebenaran yang mutlak. Dan itu kata an-Najjar, terdapat di banyak ayat Al-Qur’an.

Masih kata an-Najjar, saat ini ada seorang yang bermukim di Amerika dan disokong oleh negara itu serta negara Zionis Israel, mendirikan sebuah televisi satelit, di mana semua program-programnya getol menyerang Al-Qur’an, Nabi Muhammad dan para sahabatnya.

Cendekiawan yang juga anggota Dewan Tertinggi Urusan Islam di Mesir itu memberikan beberapa contoh dari hadits ilmiah itu yakni, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa merampas sejengkal dari tanah bumi ini, maka dia akan ditenggelamkan oleh tujuh tanah bumi ini.”

Padahal menurut an-Najjar, dalam Al-Qur’an hanya dikenal dengan ungkapan tujuh langit. Lalu sejumlah ilmuwan penasaran, dan mereka pun mengadakan penelitian serta pengeboran, sampai akhirnya mereka menemukan kenyataan yaitu, ketika getaran bumi itu bergerak, didapatinya batas-batas tanah bumi yang tujuh itu, yang berpusat pada satu titik, di mana dari setiap batas itu dilapisi dari dalam. Dan Nabi saw bersabda ketika mendeskripsikan Tanah Haram di Makkah, bahwa di Makkah itulah titik pertama dari pusat lapisan tanah yang pertama.

An-Najjar juga menyebutkan contoh lainnya yaitu, Nabi saw bersabda, “Jangalah mendekati lautan kecuali seorang yang berhaji atau berumrah atau berperang di jalan Allah. Karena di bawah lautan itu terdapat api, dan di bawah api itu ada lautan.”

Menurut an-Najjar, terkait hadits itu para ilmuwan itu menggelar penelitan, pasalnya bagaimana mungkin dua hal yang bertolak belakang dapat saling berdampingan. Sampai akhirnya mereka menemukan kenyataan bahwa, setiap samudera bumi dan beberapa lautan itu memanas yang mencapai ribuan derajat celcius.

Lainnya lagi, sabdanya yang menyebutkan bahwa tak akan terjadi hari kiamat sehingga bumi yang luas ini berubah menjadi padang rumput dan sungai-sungai. Setelah penelitan, para ilmuwan menegaskan bahwa bumi saat ini tengah menjalani perputaran menuju serbuan air es dan berubahnya padang pasir yang tandus ke curah hujan yang deras.

An-Najjar menegaskan, kita sekarang ini tengah menuju ke era es baru, dan itu salah satu tanda hari kiamat. Demikian juga para ulama menetapkan bahwa bersama dengan perputaran bumi, secara perlahan matahari akan berubah dari timur menuju ke barat, dan itu juga salah satu tanda hari kiamat, di mana Nabi yang mulia bersabda, “Hari kiamat tak akan terjadi sampai api keluar dari selatan Hijaz (Arab Saudi dan sekitarnya), yang akan menyinari leher-leher unta di al-Yusrah.”.

Menurut an-Najjar, di bagian barat dari Jazirah Arab ditutupi oleh lebih dari 300 lempengan vulkanik yang masih aktif sampai sekarang, dan jika lempengan-lempengan vulkanik itu mengamuk, maka dapat dipastikan itu akan menjadi tanda kubra (besar) kiamat.(hmi/msr)

Be Visioner!

Wednesday, February 23, 2011 0 Comments

BE SMART &VISIONER! Itu salah satu motto hidup saya.

VISIONER? Hmm, sebuah kata yang menjadi cambuk bagi saya untuk terus bergerak dengan penuh semangat dalam merangkai kisah penuh makna dalam hidup saya. Sampai-sampai email saya pun bernama : akhwat_visioner@yahoo.com. Ada apa di balik kata VISIONER ini? Pagi ini saya menemukan artikel menarik dari postingan kakak tingkat saya. Semoga menjadi inspirasi untuk semuanya...

Jika anda seorang ayah, anda menjadi ayah yang visioner apabila membimbing semua anggota keluarga utuk meniti jalan menuju surga. Anda atasi segala hambatan yang merintangi perjalanan anggota keluarga anda menuju surga. Sejak dari dalam rumah, anda ciptakan suasana “rumah kita adalah surga kita”, hingga akhirnya kelak bisa berkumpul bersama dalam keindahan surgaNya yang abadi. Anda bekerja mencari nafkah untuk menumbuhkan sebuah generasi ahli surga yang akan memimpin dunia menuju pencerahannya. Isteri dan anak-anak anda bukanlah beban, namun mereka adalah pahala yang Allah titipkan kepada anda agar Ia memberikan surga kepada anda.

Manusia Visioner


Visi secara sederhana dipahami sebagai ide bersama tentang hasil yang dinilai dan menjadi motivasi kerja suatu tim. (Michael West, Effective Teamwork, 1998).
Visi juga dipahami sebagai pernyataan luhur yang hendak dicapai seseorang atau suatu komunitas dan organisasi. Visi juga dipahami sebagai pandangan yang jelas tentang apa yang akan dilakukan, untuk apa melakukan, apa tujuan melakukan suatu perbuatan. Ibarat sebuah pohon, visi adalah bagian akar pohon, dimana nilai-nilai, motivasi dan keyakinan terbangun. Bisa juga dikatakan, visi adalah pulau harapan, dimana “perahu” usaha akan ditambatkan pada pelabuhannya.
Visi amat penting dalam mengarahkan kegiatan pribadi dan organisasi. Penggambaran lima orang pekerja bangunan yang tengah bekerja membuat masjid sering menjadi contoh tepat dalam memahami urgensi visi. Ketika ditanya tentang “Apa yang anda kerjakan di sini,” orang pertama menjawab, “Seperti yang anda lihat. Saya mencampur berbagai bahan bangunan”. Orang kedua menjawab, “Saya bekerja mencari uang di sini”. Orang ketiga menjawab, “Saya menyusun batu bata agar menjadi dinding”. Orang keempat menjawab, “Saya bekerja membuat sebuah masjid”. Sedangkan orang kelima menjawab, “Saya tengah membangun peradaban”.

Jawaban orang pertama hingga keempat tersebut tidak ada yang salah, karena itulah yang memang mereka kerjakan. Akan tetapi, jawaban orang kelima menandakan sebuah cita rasa ideal yang membuatnya bersemangat melakukan kerja. Tatkala ia menumpuk batu bata hingga menjadi masjid yang terbayang adalah sebuah masyarakat pemakmur masjid yang diliputi oleh keimanan, mereka mengatur kehidupan dengan semangat masjid, akhirnya terbentuklah peradaban baru yang Islami, bermula dari masjid.

Jika anda pemuda yang akan menikah, pernikahan anda saya sebut visioner apabila anda mengetahui persis bagaimana anda menikah, untuk apa anda menikah, pernyataan luhur apa yang melatarbelakangi pernikahan serta hendak anda capai dalam pernikahan tersebut. Saya tidak tertarik dengan tema pernikahan dini atau terlambat menikah, karena kapan anda menikah itu adalah sebuah pilihan. Tidak penting bagi saya menilai anda menikah pada usia berapa, namun penting bagi saya untuk meyakinkan anda bahwa anda harus punya visi dalam menjalani pernikahan.

Saya menjalani aktivitas sebagai konsultan pernikahan dan keluarga di Jogja Family Center lebih dari sepuluh tahun. Dari interaksi saya dengan sekian banyak masalah pernikahan dan keluarga, saya menemukan ada pernikahan yang visioner, ada pernikahan yang alamiah, ada pula pernikahan yang primitif. Jawaban-jawaban atas pertanyaan yang saya lontarkan kepada suami atau kepada isteri cukup memberi gambaran, apakah mereka menikah dengan sebuah visi yang jelas, atau sekedar memenuhi tuntutan biologis dan kelaziman hidup manusia, atau bahkan karena dipaksa dan terpaksa menikah setelah ada kejadian dan situasi tertentu.
Jika anda seorang pedagang, saya sebut anda pedagang visioner apabila memiliki gambaran yang jelas tentang peta kegiatan dagang yang akan anda lalui dan harapan-harapan masa depan yang anda inginkan. Anda berdagang bukan hanya mengalir mengikuti rutinitas kehidupan sebagai pedagang, namun memiliki sejumlah kreasi untuk mengembangkan usaha perdagangan anda karena adanya impian yang akan anda raih pada masa yang akan datang. Mungkin perdagangan anda masih kecil dan sederhana, namun harapan anda tidaklah sederhana. Visi menuntun anda melakukan aktivitas terbaik, visi membakar semangat anda melakukan inovasi dan bertahan menghadapi persaingan yang semakin berat.

Jika anda pegawai negeri, saya sebut anda PNS visioner apabila anda tidak hanya rutin bekerja mengikuti ritme “pada umumnya” yang berlaku di instansi anda. Datang pagi, masuk ruang kerja, mulai melakukan aktivitas kantor, jam sepuluh pagi ngopi di kantin sambil mengobrol, atau membaca koran dan mungkin membuka internet, setelah itu makan siang dan sorenya pulang. Anda merasa puas telah bisa mengerjakan serangkaian tugas yang menjadi kewajiban dan, merasa gembira bisa mencapai target yang dibebankan kepada anda. Sebagai PNS anda harus memiliki pandangan yang jelas tentang masa depan bangsa, sehingga anda memiliki peta yang jelas tentang reformasi birokrasi dalam rangka perbaikan sistemik bangsa dan negara tercinta. Anda bukan sebagai pekerja namun anda adalah unsur perubah yang efektif untuk mengawaki jalannya perbaikan pemerintahan Indonesia. Ini yang dimaksud dengan visioner.

Jika anda guru, saya sebut anda guru visioner apabila anda tidak terjebak dalam aktivitas rutin belajar mengajar sesuai kurikulum yang telah ditentukan bagi anda. Visi menyebabkan anda memandang murid sebagai potensi kepemimpinan masa depan yang harus anda olah dan anda siapkan segala potensi kebaikannya untuk memimpin Indonesia menuju peradaban yang dicitakan. Anda berinteraksi dengan peserta didik penuh dengan dinamika, karena anda tengah menyiapkan calon presiden, calon menteri, calon pemimpin negeri.

Jika anda seorang ibu, saya sebut anda ibu yang visioner apabila anda tidak melakoni hidup ini apa adanya dengan sepenuh kekalahan. Anda adalah pelahir generasi pembangun peradaban mulia. Dari rahim anda lahirlah generasi baru yang akan menyongsong masa depan bangsa, maka anda menyusui, menimang, mendekap, mengasuh bayi dengan sepenuh hati. Bayi itulah cahaya mata yang akan membuka sejarah baru bagi Indonesia dan dunia. Anda tidak sedang menyusui seorang bayi yang lemah, namun anda sedang menyusui calon pemimpin peradaban masa depan dunia. Bayi yang anda gendong itu bukan saja anak anda, dia adalah anak sejarah yang dilahirkan untuk meneruskan jejak Musa as membelah lautan guna menyelamatkan umat manusia. Bayi yang anda gendong itu bukan saja buah pernikahan anda, namun dia adalah buah doa Ibrahim A.S:
“Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa” (QS. Ibrahim : 39).
Jika anda seorang ayah, anda menjadi ayah yang visioner apabila membimbing semua anggota keluarga utuk meniti jalan menuju surga. Anda atasi segala hambatan yang merintangi perjalanan anggota keluarga anda menuju surga. Sejak dari dalam rumah, anda ciptakan suasana “rumah kita adalah surga kita”, hingga akhirnya kelak bisa berkumpul bersama dalam keindahan surgaNya yang abadi. Anda bekerja mencari nafkah untuk menumbuhkan sebuah generasi ahli surga yang akan memimpin dunia menuju pencerahannya. Isteri dan anak-anak anda bukanlah beban, namun merekaadalah pahala yang Allah titipkan kepada anda agar Ia memberikan surga kepada anda
.
Ya, jadilah visioner. Karena itu yang akan memberikan spirit, energi melimpah ruah dalam kehidupan kita. Sebagai apapun anda, jadilah visioner. Visi yang membuat hidup anda lebih hidup!
Kampus Lemhannas RI, Kamis 30 September 2010
Oleh : Cahyadi Takariawan

credits: http://www.facebook.com/tito.prabowo

Tuesday, February 22, 2011

Ekspedisi Aisya : Menantikanmu Sampai Batas Waktu

Tuesday, February 22, 2011 0 Comments

Sabtu, 19 Februari 2011 pukul 19.00, Aisya bersama kedua sahabatnya (Izzah dan Wulan) berjalan menuju Indomaret di Jalan Otista 3 untuk membeli bekal dan bertemu Dek Nihlah. Mereka berempat hendak ke Magelang untuk menghadiri walimatul ‘ursy Ukhti Umi Azizah. Setelah membeli snack, mereka naik kopamilet biru bernomor 18. Turun di fly over, dan berganti naik kopamilet biru bernomer 06 A kemudian turun di stasiun Jatinegara.
Dek Nihlah beli tiket, alhamdulillah.. masih ada tiket yang belum terjual. Akhirnya mereka bisa satu gerbong meskipun tempat duduknya terpisah. Sekitar pukul 19.30, kereta “Sawunggalih” pun datang. Tepat saat mereka masuk ke stasiun. Benar-benar serba cepat dan tepat! Wulan duduk dengan Dek Nihlah di kursi 5 A dan 5B, Aisya duduk di kursi 5 C bersebelahan dengan seorang Bapak, sedangkan Izzah di kursi 16.
Aisya mencoba membuka percakapan dengan bapak di sebelahnya, ternyata beliau juga turun di stasiun Kutoarjo. Setelah itu mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing saat kereta mulai bergerak meninggalkan stasiun Jatinegara.
Setelah berdoa, Aisya segera mengeluarkan earphone dan mendengarkan nasyid dan murottal. Pencahayaan cukup terang, Aisya mengeluarkan draft tulisan yang tadi siang sempat ia print. Draft itu berisi revisi tulisannya dari seorang editor yang juga penulis. Banyak coretan merah dalam draft itu. Aisya mulai membaca, terkadang mulutnya membentuk huruf O dan kepalanya manggut-manggut saat menemukan hal baru sebagai masukan dari sang editor. Setelah selesai membaca draft itu, Aisya mulai mengantuk kemudian tidur setelah mematikan HP-nya.
Pukul 01.00 dini hari Aisya terbangun. Masih sampai daerah Kebumen. Aisya terjaga, tak bisa tidur lagi. Akhirnya ia mendengarkan murottal dan nasyid. Pukul 03.00, akhirnya ular besi itu sampai jua di pemberhentian terakhir, Stasiun Kutoarjo. Aisya berjalan di gerbong 1 itu untuk membangunkan Izzah yang ternyata masih tidur. Mereka berempat turun dari kereta dan memilih duduk di sebuah bangku panjang kosong. Hawa dingin Kutoarjo menyerang mereka. Aisya dan Izzah membeli Pop Mie hangat untuk mengusir rasa dingin sekaligus lapar.
Masih harus menunggu satu jam di stasiun, karena menurut informasi yang didapat dari Umi Azizah, bus yang ke arah Magelang adanya jam 04.00. Ya sudah, mereka duduk-duduk manis dulu di stasiun. Sambil mendengarkan lantunan nasyid yang menghentak dari Izzatul Islam, Aisya menghabiskan Pop Mienya. Setelah habis, Aisya mengeluarkan draft tulisannya lagi dan mulai memperbaiki tulisannya. Baru menulis beberapa kalimat perbaikan, Wulan mengajak mereka keluar stasiun karena waktu hampir menunjukkan pukul 04.00.
Bulan masih purnama sempurna meski terkadang berselimut awan hitam saat Aisya menengadah memandang langit dini hari itu. Mereka berempat beranjak menuju jalan raya. Alhamdulillah, sudah ada bus jurusan Semarang bernama “Sumber Alam” yang terparkir di sana. Kami menaikinya. Bus mulai berjalan meski penumpang masih sedikit. Saat memasuki waktu Subuh, bus masih melintasi kota Purworejo. Mereka sholat di dalam bus.
Iseng-iseng Aisya pasang status
Ar Royan : Berbahagialah manusia, yang tlah menemukan fitrahnya untuk membentuk keluarga yang sakinah.
Q (aisya) : Subhanallah walhamdulillah
Ar Royan : Menikahlah engkau semua bila saatnya telah tiba, jangan jadikan alas an untuk menunda.
Q : Insya Allah.
Ar Royan : Jalan hidup tergantung niatmu, jika kau yakin kau akan mampu. Ingatlah Allah selalu menyertaimu.
Q : Allahu akbar!!!

Pukul 06.00, sampai juga mereka di daerah Secang, Magelang. Mereka turun di pertigaan Polantas Secang. Nah, sebelum turun, Izzah sempat diajak ngobrol kondekturnya. Kondekturnya berujar bahwa ia sepertinya tidak asing dengan wajah muslimah berjilbab merah itu (yang tak lain adalah Aisya). Ah, itu kondektur ada-ada saja. Atau tampang Aisya yang memang dah familier ya? Hehe... Waduh, setelah turun dari bus, Wulan dan Izzah langsung meledek Aisya. Walah... Belum cukup sampai di situ. Saat jemputan dari Umi Azizah sudah datang, kondektur itu berjalan di dekat Aisya dan bertanya, “Memang mau ke mana?”. Aisya pun menjawab dengan tegasnya (kata Wulan, “plus dengan cueknya”), “Ke Secang,” jawab Aisya. Waduuuh, tambah diledekin lagi sama mereka. Gubrakz deh. Izzah ngasih julukan ke kondektur itu dengan “Kondi” (Kondektur imut). Hehehe.. dasar! Ada-ada saja!!
Selama di mobil, mereka benar-benar menikmati pemandangan kiri kanan yang menghijau. Hmm.. subhanallah, luar biasa! Beberapa saat kemudian, sampailah mereka di rumah Umi Azizah yang sudah terpajang dekorasi pengantin berwarna merah. Hmm... Aisya banget! Masuk ke rumah saudaranya Umi yang dijadikan tempat rias pengantin. Umi masih dirias. Mereka diajak ayahnya Umi ke rumah yang terletak di dekat dekorasi. Mereka disuguhi beragam camilan ringan.
Setelah bersiap-siap, mereka ke tempat rias pengantin lagi. Hmm, Umi cantik sekali. Mereka berfoto bersama. Umi pun menceritakan ‘proses’nya dengan Kak Zablin yang sungguh inspiratif. Memang benar, jodoh itu tak terduga datangnya. Beberapa saat kemudian, rombongan besan datang. Pukul 09.00 akad nikah dimulai. Mereka berempat mendapat kesempatan menyaksikan secara langsung di dalam rumah.
SAH! Barakallahu laka wa baraka ‘alaika wa jama’a bainakuma fii khoiir... Beberapa saat yang lalu mereka masih sama-sama berstatus lajang, tapi sekarang status mereka berbeda. Umi sudah menjadi seorang ISTRI. Haru plus bahagia bercampur menjadi satu. Alhamdulillah... Merekapun berdoa bersama. Setelah itu seksi foto-foto. Umi masih tampak canggung saat berhadapan dengan Kak Zablin. Dengan usil, mereka pun menggoda pengantin baru itu. Lucu deh! Masih pada kaku.
Setelah akad nikah, lanjut walimatul ‘ursy pada jam 11.00. Dengan menggunakan adat Jawa, alhamdulillah acaranya pun berjalan lancar. Mereka sempat berfoto bersama kedua mempelai yang mengenakan baju coklat keemasan. Setalah acara selesai, mereka sholat. Pukul 14.00 Umi menemui mereka. Ternyata keluarga Umi sudah menyiapkan transport i pulang ke Jakarta dengan menggunakan travel. Mereka akan dijemput pukul 16.00. Hujan turun, mereka pulang pukul 16.30. Penumpang travel ada 7 orang plus 1 orang sopir. Kami melewati kota Temanggung. Nah, inspiratifnya… waktu melintas di depan alun-alun kota Temanggung, ada warung yang namanya “Sabar Menanti”. Hmm, jadi merenung dalaaaam. Selama perjalanan, mereka sempat transit dua kali di tempat istirahat yang mereka manfaatkan untuk sholat dan makan.
Pukul 08.30 mereka baru sampai kost. Wah, kesiangan nih! Tapi harus tetap ke kantor. Akhirnya Aisya sampai kantor jam 10.00 pagi. Sampai di lobi, eh ketemu Mbak Selly yang akan membeli bubur ayam di kantin gedung utama. Aisya ikut menemaninya sekaligus membeli sarapan juga. Eh, sehabis dari kantin, ada Pak Direktur yang berjalan di depan mereka. Malah satu lift. Untungnya tas yang Aisya bawa adalah tas kecil karena tas kantornya ia lipat dan dimasukkan ke tas itu. Jadinya nggak keliatan kalau Aisya baru sampai di kantor. Keren deh! Mereka bercakap-cakap di dalam lift. “Terima kasih buat notulensinya ya,” kata Pak Dir yang membuat Aisya makin sumringah. Wah, ternyata Pak Dir mengapresiasi tulisan Aisya saat menjadi notulis waktu rapat bersama pejabat daerah dan Komisi B anggota DPRD sebuah provinsi di pulau Kalimantan hari Jumat yang lalu.
Ahad kemarin, Mas Eka (salah satu teman kerja Aisya) menelepon Aisya kalau Pak Dir meminta notulensi hasil rapat hari Jumat itu. Alhamdulillah, untungnya setelah rapat dan sebelum pulang dari kantor hari Jumat malam, Aisya menyempatkan diri untuk menulis notulensi itu jaga-jaga kalau tiba-tiba Pak Dir minta. Dan ternyata benar. Ahadnya beberapa rekan kerja Aisya lembur untuk membahas hasil rapat. Aisya kan pas di Magelang. Jadinya Aisya memberi tahu Mas Eka letak file notulensi itu di komputer Aisya. Alhamdulillah, leganya.. BERES!
Ekspedisi ini sangat luar biasa. Menyisakan segenap asa yang meskipun sama, tapi lebih menggelora. Ah, jadi teringat sepucuk surat yang pernah ditulis Aisya untuk seseorang. Seseorang yang belum ia tahu namanya dan entah di mana keberadaanya.

Menanti Sang Mujahid
Assalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Mujahidku, selamat pagi! Apa kabarmu di sana?
Semoga jutaan nikmat yang kau terima pagi ini, kau balas dengan syukurmu yang tak terkira. Begitupun aku yang ada di sini.
Semoga Allah senantiasa memberikan barokah-Nya dalam setiap keadaan kita ya!

Mujahidku...
Di tengah pagi yang masih sepi ini,aku hanya ingin berbagi rasa.
Rasa? Ya, rasa rindu. Aku tengah merindukan takdir kita.
Aku tengah merindukan sebuah pertemuan denganmu.
Entah kapan, hanya Dia yang Maha Tahu.
Aku hanya berharap, semoga Allah senantiasa menjagamu, menjaga kita.
Melindungi kita agar tetap berada di jalan-Nya dalam menjemput ridho-Nya
Aku selalu yakin akan skenario-Nya
Bahwa Dia akan memberiku yang terbaik, salah satunya dirimu!

Mujahidku...
Aku berdoa semoga Allah senantiasa meneguhkanmu dalam keistiqomahan
Menyelamatkanmu dari fitnah dunia
Memudahkan setiap aktivitas dakwahmu
Meskipun aku tak tahu engkau sekarang berada di mana
Sungguh, aku hanya meminta Allah meridhoi apa yang kita lakukan..

Mujahidku..
Sungguh aku tak ingin berspekulasi tentangmu!
Aku memang punya kriteria
Sholeh, bertanggung jawab, dan visioner
Satu lagi... penulis!
Hmm, moga tidak terlalu berlebihan
Toh, itu bukan kriteria mutlak!
Aku memang menginginkanmu seperti itu
Tapi, Allah Maha Tahu yang aku butuhkan

Mujahidku...
Tepat sebelum membuat tulisan ini
Aku pernah membuat surat untuk calon anak kita
Mmm, dibaca saja ya!
Surat itu sedikit memberi gambaran tentang impianku kelak
Bersamamu!
Bersama anak-anak kita!

Mujahidku...
Entah kau di mana
Jujur ingin aku katakan
Aku mencintaimu sebelum mata ini memandang
Aku mengagumimu sebelum telinga ini mendengar
Sebelum hal-hal fisik lainnya merusak ketulusanku atas siapapun kau!
Aku ingin menjaga cinta ini dengan begitu sederhana!

Mujahidku...
Dalam sujud-sujud panjangku, aku meminta kepada Pemilik kita
Aku kucurkan doa agar aku layak menjadi pendampingmu
Siapapun kau, dimanapun kau berada...

Mujahidku...
Sungguh aku hanya ingin menjaga diriku
Aku ingin terus memperbaiki diri ini
Membangun komunikasi yang baik dengan orang tuaku
Agar restu mereka juga terlimpah pada kita
Hingga suatu saat nanti...
Jika Allah berkehendak mempertemukan kita
Aku telah siap mendampingimu
Kita akan berjuang bersama menapaki jalan-Nya

Mujahidku..
Engkau adalah pangeran kunci surgaku
Jika Allah berkenan menjadikanku pendampingmu
Bimbinglah aku untuk terus mendekat pada-Nya
Karena kau adalah imamku

Mujahidku...
Biarkan saat ini kesabaran yang menjadi temanku
Mengisi hari-hari ini sebelum akhirnya kita bertemu
Semoga Allah meridhoi penantian kita
Selamat berjuang, mujahidku!
Doaku selalu menyertaimu...


Menantikanmu sampai batas waktu itu tiba
Jakarta, 22 Februari 2011_06.25
Aisya Avicenna

Monday, February 21, 2011

Doa

Monday, February 21, 2011 0 Comments

Ya Rabb,jika masih ada sedikit kebaikan dariku dan Kau menganggapku telah pantas,datangkanlah seseorang yang akan menjadi partnerku mengarungi hidup ini.Datangkanlah dengan cara yang bersih,sederhana...Jika ia jauh, maka dekatkanlah.Jika ia telah dekat,maka sampaikanlah waktunya.
Rabbi…Engkau Mahatahu apa yang tepat dan terbaik untukku,untuk dunia dan akhiratku..

Friday, February 18, 2011

Cinta

Friday, February 18, 2011 0 Comments
Sumber : reportase Mimin Haway saat mabit

Senyum bisa membuat kita bahagia. Senyumlah seperti senyumnya Rasulullah. Senyumnya hampir sampai ke rahang tanpa membuka mulutnya.



Apa itu cinta?

Banyak yang lagi jatuh cinta tapi tidak tahu definisi cinta.

Cinta adalah perasaan jiwa, getaran hati, pancaran naluri. Dan terpautnya hati orang yang mencintai pada pihak yang dicintainya dengan semangat yang menggelora dan wajah yang selalu menampilkan keceriaan.



Bagaimana cinta yang kita miliki bisa mendatangkan keberkahan?

Ketika cinta ditempatkan pada porsi yang sesuai maka akan sesuai syariah.



FITRAH CINTA

QS Ar Ruum 30 : 30

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah) ; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (itulah) agama yang lurus ; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.



Maksudnya adalah cinta sudah menjadi sunatullah. Laki-laki yang suka perempuan dan sebaliknya. Cinta pasti ada dalam jiwa manusia tinggal kita yang harus pandai me-manage.



QS Ali Imran 3 : 14

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas dan perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia ; dan di sisi Allah dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-NYA.



HAKEKAT CINTA

Cinta yang mengikuti syariat dasarnya adalah iman.

QS Ali Imran 3 : 15

Katakanlah : “Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?” (baca ayat 14). Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridhaan Allah dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-NYA.



QS Abasa 80 : 34-37

(34) pada hari ketika manusia lari dari saudara-nya

(35) dari ibu dan bapaknya

(36) dari istri dan anak-anaknya

(37) setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya



QS Az Zukhruf 43 : 67

Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.



CIRI-CIRI CINTA

1. Selalu mengingat-ingat.

QS Al Anfaal 8 : 2

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNYA, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal.



Tinggal kita menyambut cinta Allah atau tidak. Jika kita mencintai Allah apapun jadi mungkin. Contoh : ada orang yang divonis sakit kanker stadium do’a. Dokter sudah menyerah. Lalu orang itu terapi minyak tanah murni, diminum selama tiga bulan. Dan sekarang masih hidup.



2. Mengagumi

QS Al Fatihah 1 : 1

Dengan menyebut nama Allah yang maha Pemurah lagi maha penyayang.



Jika kekaguman kita melebihi porsi maka akan menimbulkan malapetaka.



3. Ridho dan rela

QS At Taubah 9 : 62

Mereka bersumpah kepada kamu dengan (nama) Allah untuk mencari keridhaanmu, padahal Allah dan Rasulnya itulah yang lebih patut mereka cari keridhaannya jika mreka adalah orang-orang yang mu’min.



4. Siap berkorban

QS Al Baqarah 2 : 207

Dan diantara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha penyantun kepada hamba-hamba-NYA.



5. Takut

Jangan sampai kamu melupakan Allah, sehingga Allah melupakan kamu. Sehingga hidup seperti orang gila, linglung dsb.



6. Mengharap

QS Al Anbiyaa’ 21 : 90

Maka kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalama (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami



Orang yang tidak pernah meminta adalah dzalim karena hakikatnya orang membutuhkan Allah



7. Mentaati

QS An Nisa 4 : 80

Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka*.



*Rasul tidak bertanggung jawab terhadap perbuatan-perbuatan mereka dan tidak menjamin agar mereka tidak berbuat kesalahan.



Kadang mentaati sesuatu di hadapan kita (atasan, orang tua) kita lebih mudah dari pada mentaati Allah dan Rasul yang tidak ada di depan kita.



TINGKATAN CINTA

1. Alaqah yaitu ketergantungan hati terhadap sesuatu yang dicintai
2. Iradah yaitu kecenderungan hati kepada yang disukai dan berusaha meraihnya
3. Ashahabah yaitu curahan hati kepada yang disukai
4. Al Widad yaitu cinta kasih yang murni / yang sangat mencintai
5. Asy Syaghaf yaitu mabuk cinta atau kecintaan yang telah menguasai hatinya
6. Al Isyqu yaitu puncak cinta atau sangat cinta sehingga hatinya tertambat kepadanya
7. At Tatayyum yaitu cinta pengabdian



RAGAM KECINTAAN

* Cinta kepada Allah

QS Al Baqarah 2 : 21

Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelummu, agar kamu bertakwa.

Cinta kepada Allah adalah tingkat yang paling tinggi. Cinta penghambaan yang ditunjukkan untuk pengabdian hanya kepadaNYA. Jika kita lupakan Allah sehingga pada masanya Allah lupa pada kita.



* Cinta Kepada Rasulullah

QS Al Ahzab 33 : 36

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.

* Cinta kepada orang tua, anak, keluarga, pasangan, saudara

Rasulullah SAW bersabda : cintailah saudaramu secara proprosional, mungkin suatu masa ia akan menjadi orang yang kau benci. Bencilah orang yang kau benci…(maaf tidak tercatat hadits apa, bagi yang tahu silakan menambahkan, aku cari tahu dulu).

Cinta yang paling rendah adalah cinta yang mengutamakan harta, keluarga dari pada cinta kepada Allah, Rasul-Nya dan jihad di jalan-Nya

Cintakah diriMu pada Allah???

Friday, February 18, 2011 0 Comments
Pernahkah pertanyaan itu tertuju pada kita? atau bahkan kita pertanyakan kepada diri kita sendiri? kalaupun pernah, InsyaAllah yakin 1000% (saking yakinnya) klo jawabannya pasti iya!! ya kan

Tapi, mari coba kita jawab pertanyaan pertanyaan selanjutnya. ..
Apa yang kita lakukan saat panggilan indah dari-Nya memenaggil kita 5 kali dalam sehari??? dengan sigap segera memenuhinya? berleha leha dan menunda nunda memenuhi panggilanNya? atau bahkan menghiraukannya? naudzubillah! !!

Bukankah seorang penCinta akan sangat bahagia jika yang dicinta memanggilnya? ??
Bagaimana juga pelaksanaan shalat kita?? Sepenuh hatikah kita melaksanakannya karena kecintaan kita padaNya? sekedarpenggugur kewajiban? Terburu buru seakan gak betah lagi untuk shalat? atau bahkan hanya shalat 1 minggu sekali ( shalat jum'at saja), atau 2 kali dalam satu tahun (saat shalat ied saja), hanya saat banyak manusia yang melihatnya?? ? naudzubillah!

Bukankah Seorang pencinta akan sangat bahagia jika bisa berlama lama berinteraksi dengan yang dicinta, bukankah shalat adalah salah satu media kita mendekat padaNya?? bukankah moment terdekat antara Allah dan hambaNya saat sujud dalam shalatnya???
Seberapa dekat interaksi kita dengan Al-Qur'an? senangkah kita membacanya berulang ulang, setiap hari, rindu jika tidak membacanya barang satu hari saja? atau sebaliknya?! ? jangankan membacanya, menaruhnya saja lupa dimana?!? Naudzubillah. ..
Bukankah seorang pencinta akan sangat bahagia membaca surat Cinta dari yang dicintanya?? membacanya berulang ulang? hingga hafal tiap katanya??!!?

Rindukah kita untuk menemuiNya dimalam malam kita.. berjuang untuk bangun dimalam yang dingin, penuh dengan rasa kantuk, disaat sebagian besar orang terlelap dalam tidurnyaa.. hanya untuk mendekat padaNya, mengadu padaNya, berkeluh kesah padaNya, meminta pertolonganNya, merintih di HadapanNya.. . berdua denganNya.. ya hanya kita dan Ia... atau sebaliknya sepanjang malam setiaphari sepenuh tahun, kita hanya tertidur pulas tanpa ingat padaNya, tanpa mau bersyukur padaNya, tanpa mau mengadu padaNya saat kita dilanda masalah...?? !!??

Bukankah seorang pecinta akan sangat bahagia jika bisa berdua duaan dengan yang dicinta? mencurahkan segala isi hatinya, berkeluh kesah pada yang dicinta, meminta pertolongan pada yang dicinta??!!? ?

Benarkah kita MencintaiNya? ? Cinta yang tak hanya di bibir saja, namun juga tertanam di dasar hari dan tercermin dalam tindak tanduk sehari hari???
Pantaskah kita mendamba Cinta dan kasih sayangNya ketika Cinta kita padaNya saja belum tulus???
Astagfirullah….

Wednesday, February 16, 2011

Tentara Allah

Wednesday, February 16, 2011 0 Comments

Mereka yang memungkinkan untuk tidak memperparah keadaan. Mereka yang masih teguh dengan idealismenya meski tetap mau membuka diri selama itu mengundang maslahat. Mereka yang tidak membanggakan keshalehan dirinya semata, tapi turut andil untuk menshalehkan sekitar. Mereka yang menganggap setitik apapun kesempatan sebagai peluang kebaikan dan perjuangan di jalan Allah.

~Semoga mereka ada di sini, di situ, dan dimanapun~

[Aisya Avicenna]

Tuesday, February 15, 2011

MEJIKUHIBINIU : Melukis Warna di Taman Sriwedari dan Markas Pelangi [FLP Pelangi Solo Raya_8]

Tuesday, February 15, 2011 0 Comments



Ahad, 13 Februari 2011
Pertemuan Keluarga FLP Pelangi_Sesi 1

Spirit Ahad pagi yang “berbeda”. Ahay, ada agenda seru pagi ini. Menanti jemputan mbak Fu’ah sambil membaca buku. Setelah beliau datang (dengan kostum pinky-pinky), kita pun berangkat menuju lokasi. Yupz, pagi ini Keluarga Pelangi ada acara seru yang lain dari biasanya. Hehe…ngumpul di area Sunday Car Free Day, tepatnya di depan gapura Taman Sriwedari. Janjiannya sih jam 7 teng! Saat Nung dan Mbak Fu’ah sampai lokasi, dah ada Mas Dwi, Mas Ruri, Mas Tyo, Diah Cmut dan Kang Sofa. Lima orang dengan tampang ngenez pluz memelas!!! Untungnya gak ada garukan Satpol PP. xixixi…bisa merusak keindahan kota.

Setelah menyapa kelima orang ngenez tadi, Nung dan Mbak Fu’ah kabur dulu. Menyelamatkan perut yang belum terisi. Ahay, sarapan nasi teamlo dulu deh. Nyamnyamnyam…pas Nung asyik makan, sempat lihat dua murid Aksel Nung di GO. Alvin dan Yosi. Pas Yosi lihat ke arah Nung, dia langsung berlari menghampiri, Alvin juga ikutan. Ah, serunya bisa ketemu ‘murid-murid’ yang lucu-lucu dan cerdas itu!!!

Pasca nyam-nyam, kita berdua kembali bergabung dengan Keluarga Pelangi. Dah nambah Ayu dan Mbak Ummi. Tiba-tiba Nung dapat kabar (SMS) kalau Kang Nassirun Poerwokartun tidak bisa datang karena sakit. Untungnya tadi pagi Nung sempat ngetik n ngeprint apa yang tadi malam Kang Nass SMS-kan. Yadah, rapat dimulai. Duduk melingkar di bawah pohon beringin di depan tulisan “Taman Sriwedari”. Jalan Slamet Riyadhi pagi itu rame banget euy!!! Rapat dipimpin oleh Kang Sofa. Beberapa hari lalu Kang Nass sempat menawarkan proyek kepada Keluarga Pelangi untuk menjadi tim redaksi Majalah LAZIS JATENG. Hm, menjadi kesempatan emas buat FLP Pelangi nih untuk mengasah keterampilan menulis dan semangat untuk “berbagi”.

Mbak Nury dan Erny kemudian membersamai kita, menyusul Mbak Santi (jiaaan, Indonesia banget!!! Xixixixi…^^v). Alhamdulillah, banyak makanan!!! Ada jelly, kripik, ‘gembukan’, hihi…malah jadi pesta. Pokokmen seru lah…tak lupa foto-foto tentunya. Tapi dalam sesi kali ini, Nung kurang maksimal dalam berekspresi. Halah…^^v.

Rapat berlangsung sangat seru!!! Uedyaaan tenan lah. Bikin otak makin diare (tapi khusus otaknya Kang Sofa ajah!!!). Semoga “proyek ini” bisa menjadi sarana mewujudkan salah satu impian FLP Pelangi untuk menjadi “writing service” sekaligus “mengeksiskan” karya rekan-rekan Pelangi. Amin. SEMANGAT BERKARYA, KELUARGA PELANGIKU!!!

Rapat diakhiri jam 09.00, rencana nanti sore dilanjutkan meeting lagi sehabis pertemuan rutin Pelangi. Ah, ternyata ada yang datang paling akhir. Who is she? Wkwkwk..Mbak Anik euy, pakai acara nyasar ya mbak tadi? Maaf dah…^^. Sampai ketemu dalam acara rutinan pekanan kita “menggila dalam karya” nanti siang yak…bersama Mbak Amrih Rahayu dari harian JOGLOSEMAR lho. Cekidot….

***
Pertemuan Keluarga FLP Pelangi_Sesi 2
Jam 13.15…Nung bareng Mbak Fu’ah menuju markas di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. Sampai lokasi ternyata belum dimulai. Masih sibuk pasang LCD. Jam 13.30 acara dibuka oleh Kepala Suku. Bosen tenan ik…pagi tadi dah ketemu, siangnya ketemu lagi. (yang bosen mari kita adakan penimpukan massal!!! Biar makin diare…sasaran tambahan : Mas Dwi, Mas Tyo, n Mas Ruri…xixixi).

Jam 14.00, Mbak Amrih baru beraksi. Asisten redaksi dari harian JOGLOSEMAR ini memberikan materi tentang : “CERDAS MEMANFAATKAN MEDIA”. Mulai dari Pengantar (hehe), Penulis vs Media, Kepuasan Menulis di Media, Bisnis Media, Lebih Dekat dengan Joglosemar, Menulis Opini, Etika Menulis Opini, dan diakhiri dengan TANTANGAN untuk menulis opini, lalu dikirimkan ke Joglosemar, dikasih waktu satu minggu….(hm, ide yang aktual n up to date apa ya??).

Kalau ‘kepala suku’ Kang Sofa pasti : “bagaimana mencegah dan mengantisipasi agar otak tidak diare?”, kalau mbak Fu’ah : “opini pinky-pinky menyambut kedatangan sang suami”, kalau Cemut : “opini perbedaan antara gender dengan permen sunduk”, kalau Ayu’ : “opini cara menikmati permen sunduk dengan berbagai gaya”, kalau mbak Santi : “opini mematahkan predikat jam ngaretnya Indonesia menjadi jam beker.” hehehe…kalau Mas Tyo :”opini cara praktis dapat makan gratis tanpa mengemis dan mengais-ngais”.wkwkwkwk… gubrakgubrakgubrak… (yang lain cari ide gila yang lain yaw….biar lain dari yang lain…ahay…).

Pending sholat Ashar, istirahat dulu. Mbak Ivon mendekati kita bertiga (Nung, Ayu’, n Cemut), kemudian ngasih kita permen sunduk satu-satu. Aih-aih, lucu pisan euy. Terima kasih Mbak Ivon! Tahu aja kalau kita bertiga gak mau kalah dengan Trio Kwek-Kwek. “Trio Permen Sunduk”. Xixixi….kemudian kita bertiga pun beraksi di depan pintu Ruang Multimedia. Apalagi kalau bukan foto-foto dengan berbagai ekspresi, dari yang ngenez sampai yang pualing ngenez. Hehehe…

Pasca sholat Ashar, setting ruangan diganti. Kita melonjong or mengkotak. Haiyyah..pokmen adhep-adhepan gitu lah. Tyuz agenda selanjutnya rapat kepengurusan Pelangi dan rapat Tim Majalah. Pas rapat pengurus, ada rekomposisi kepengurusan. Nih hasilnya :
Kepala Suku : Kang Fachmy Casofa
Sekretaris : Mbak Fitri
Bendahara : Mbak Fu’ah
Divisi :
a. Kaderisasi : Bunda Eny, Mas Tyo, Mbak Anik, dan Pak Wiwid (jobnya :‘merawat anggota’, peningkatan character building peserta, mengagendakan silaturahim, dan menjaga keharmonisan Rumah Tangga Keluarga Pelangi…hehehe…biar Pelangi bisa jadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah dah…)

b. Humas : Nungma, Mbak Santi, Mbak Ivon, dan Mbak Amrih (jobnya : melaporkan setiap kegiatan Pelangi, menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang bisa menjadikan Pelangi lebih produktif, menjaring institusi yang bisa kita rangkul)

c. Karya : Mbak Nury, Erny, Mas Sururi, Mbak Ummi, dan Mas Dwi (jobnya: targetan 2 buku Keluarga Pelangi selama 1 tahun ini yaitu fiksi dan nonfiksi; menginventarisir karya teman-teman; majalah LAZIS JATENG_kerja bareng Danus!)

d. Danus (Dana Usaha) : Diah Cemut, Ayu’, Mbak Eka, dan Mas Aris El Durra (jobnya : majalah_kerja bareng divisi karya; menjadikan Pelangi sebagai ‘WRITING SERVICE’)

Setelah rekomposisi usai, kita pun membahas MIMPI-MIMPI PELANGI selama satu tahun ini :
1. Buku Fiksi dan NonFiksi (akhir tahun 2011…semoga semua anggota Pelangi sudah bisa melaunching 2 buku di tahun ini. Amin)
2. Menjadi “WRITING SERVICE”/ jasa penulisan…target Juli 2011.
3. Bikin “SANGGAR BACA PELANGI”. Bismillah…target Agustus 2011.
4. Touring PELANGI yuk…Rumah Dunia-nya Gola Gong, Rumah Cahaya-nya Asma Nadia, etc…(pengin sangat!!!)

Pembahasan selanjutnya, konsep majalah. Setelah melalui pembahasan yang cukup sengit, akhirnya dapat tema : “MENGGAPAI CINTA DENGAN SHADAQAH” dan beberapa orang didaulat untuk membuat ‘sample tulisan’ dalam beberapa rubrik yang pada akhirnya nanti diserahkan ke Kang Nass:
1. Cerpen : Mbak Eka
2. Artikel orang tua dan dewasa : Mbak Ummi
3. Kolom kreativitas anak : Mas Dwi
4. Shiroh : Mbak Ivon
5. Motivasi Usaha : Mbak Amrih
6. Kajian ayat : Erny
7. Desain cover : Kang Sofa
8. Ngasih motivasi, pemantik semangat dan mengirim doa-doa terbaik: Nungma, Cemut, Ayu, Mbak Fitri, Mbak Santi, Mbak Fu’ah, Mas Tyo, Mas Ruri, Mbak Nury, hehehehe…^^v

Bagi yang bertugas di atas, ingat ya…ini amanah berat (halah), kalian membawa nama baik Pelangi. hihihi…so, SEMANGAT!!! (Nung sudah menjalankan tugas nih…). Dan ingat, Jum’at naskah yang sudah ditulis dikirim ke emailnya kepala suku. Don’t porget ‘n ampun kesupen!!!

Tak terasa sudah jam 17.15, kebersamaan Keluarga Pelangi harus diakhiri. Mengingatkan juga tugas minggu depan : masing-masing membawa buku (dibungkus pakai koran yak…), yang nantinya akan ditukarkan. Kita bakal kado silang buku nih!!! Sekalian belajar tentang “METAFORA”. Mau tahu itu jenis makanan apa? Nantikan kelezatannya di pertemuan pekan depan…

Ending yang sangat membahagiakan : FOTO-FOTO!!! Ah, mendokumentasi hidup itu penting… sangat penting!!! (bukanbermaksudnarsis.com). ^^b!
Demikian reportase dari HUMAS…cihuy…CU next week!!!

Logistik siang ini :
Jeruk anget, roti pia kacang hijau, ada roti bolu, nagasari, permen, tahu bacem, onde-onde… macem-macem lah!!! ^^

Presensi hari ini :
• Yang datang :
Kang Fachmy Casofa, Mas Tyo, Mas Ruri, Mas Dwi, sama temennya Kang Sofa dari Penerbit AQWAM (nung lupita namanya sapa), Nungma, Diah Cmut, Ayu’, Mbak Fu’ah, Mbak Ivon, Mbak Nury, Mbak Santi, Mbak Anik, Mbak Eka, Mbak Ummi, Mbak Fitri, Erny, Mbak Amrih. 18!
• Yang gak datang :
Mas Aris El Durra (ijin manasik haji dan ngurus agenda Ust. Yusuf Mansur di Sukoharjo), Bunda Eny (masih cuti melahirkan), Pak Wiwid (ada agenda keluarga), Mas Benny (Nung gak tahu ^^). 4!

Ada info dari Kang Nass :
• Ahad pagi di Sunday Car Free Day tanggal 20 Februari 2011 ada aksi SOLOXTRAVAGANZA!!! Keluarga Pelangi diajak diskusi sama Kang Nass, so…jam 6/jam 7 Ahad pekan depan kita “menggila” lagi di depan Taman Sriwedari. So, siapkan LOGISTIK terbaik kalian…piknik lagi yuk…^^v.


[Keisya Avicenna, 14 Februari 2011…Humas’z crew]

CINTAKU ADA DALAM SENYUMANNYA

Tuesday, February 15, 2011 0 Comments
by Norma Keisya Avicenna on Thursday, February 10, 2011 at 6:47pm
Dalam derap langkah lalui jalan ini..
Terasa nyata cintaNya ada..
Menelusup ke dalam relung hati..
Membuka tabir pekatnya nurani..

Sudah tak terbilang syukur yg terucap..
Saat malam kembali bergulir..
Bersama rindu yg terendap..
Membawa cinta yg terukir..

Cintaku ada dalam senyumannya..
Saat kutatap langit penuh kekaguman..
Sabit dalam lengkungan senyuman..

~Menanti mie goreng special sambil menatap langit..laper.com!^^v~

"CINTA VALENTINA" [Lomba FF Bukan Cinta Ala Valentin's Days]

Tuesday, February 15, 2011 0 Comments


CINTA VALENTINA
Oleh : Keisya Avicenna


“Minyak atsiri kebanyakan diisolasi dengan cara destilasi uap. Selain murah, senyawa yang terkandung di dalam minyak atsiri tidak mengalami perubahan selama proses destilasi uap. Oke, ada yang tahu apa itu destilasi?”tanya Kak Dani, koordinator asisten laboratorium (aslab) Kimia Organik kepada para mahasiswa semester dua Biologi yang diampunya pada praktikum kali ini.
Dinda,yang satu kelompok denganku menjawab,“Destilasi merupakan pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih.”

“Ya, betul sekali.Pada praktikum kali ini kita akan melakukan proses destilasi uap pada serbuk temulawak untuk mengisolasi minyak atsiri yang terkandung didalamnya. Sekarang setiap kelompok bisa mulai bekerja, kalau ada yang kurang jelas bisa bertanya kepada asisten,”Kak Dani mengakhiri penjelasannya.
Kak Dani,mahasiswa jurusan Kimia,dua tingkat di atasku.Dia pernah menjadi juara satu Mahasiswa Berprestasi di universitas ini.Tak heran jika banyak yang ngefans.Sudah cakep,aktivis organisasi,pintar pula.
Sekarang aku seperti memutar kembali ‘sebuah rekaman skenario kehidupan’ yang telah dituliskan-Nya untukku 3 tahun lalu…

***
“Tina, tunggu!”
Aku menoleh ke belakang mencari sumber suara.O, ternyata Kak Dani.Ia sedikit berlari menghampiriku.
“Tadi aku mencari kamu di kelas, tapi gak ada,”kata Kak Dani sambil mengusap peluhnya.“Ada bingkisan special yang mau aku berikan. Ada juga undangan perayaan Valentine nanti malam.Aku akan sakit hati jika kamu menolaknya. Aku sayang kamu Tina. Selamat Hari Valentine.Selamat Hari Ulang Tahun, Tina.”Dani menyodorkan sebuah kado berbentuk hati berwarna pink.Cantik.
“Mohon maaf, Kak.Tina tidak bisa menerimanya,Tina harus segera pulang.” Tina sedikit berlari meninggalkan Dani yang hanya diam seribu bahasa tanpa mampu mencegah kepergian adik kelas yang sekaligus pacarnya sejak 8 bulan yang lalu itu. Saat itu Tina kelas 1 SMA dan Dani kelas 3.
Dani bingung dengan perubahan sikap Tina. Ia selalu berusaha menghindar. Puncak kebingungan Dani saat Tina menolak kado Valentine pemberiannya itu dan ajakan untuk merayakan Valentine bersama teman-temannya.

“Aslm.Wr.Wb.Kak,Tina ingn menyampaikan sesuatu yg penting.Tina skrng sadar Kak, hubungan qt slma ini salah.Cinta ini blm waktuny qt gunakan.Tina takut melampaui batas.Tina ingn Kak Dani fokus mempersiapkan Ujian Nasional.Mohon maaf Kak,qt lebih baik jd sahabat sj.Dan skrg Tina tdk merayakan hari Valentine,perayaan itu bisa membahayakan akidah qt.Tina ingin menempatkan cinta Tina kpd Allah sbg cinta tertinggi yg tak terbandingi.Namaku memang Valentina, Kak.Tapi aku ingin menjadi muslimah yang baik.Sekian.Wass.Wr.Wb.”
SMS dari Tina, membuat gerimis di hati Dani…
***
“Tin,hayoo…ngalamunin apa?Buruan bantu merangkai alat destilasinya nih!”,kata Dinda membuyarkan lamunanku.“Oh, eh, iya…ayo-ayo aku bantu”.
Kak Dani berkeliling untuk mengecek kinerja para praktikan.Sampailah ia di meja praktikum kelompok kami.“Kalian memasangnya kurang kencang,perhatikan bagian ini.Seharusnya dipasang seperti ini,”jelas Kak Dani sambil membenarkan pemasangan alat destilasi itu.Aku memperhatikannya, sesekali curi-curi pandang. Ah,dia sangat luar biasa.Tapi itu kisah klasik masa lalu. Semoga sang waktu sudah bisa menyembuhkan luka itu.Aku melirik Dinda.Dia memperhatikan aslab itu dengan pandangan terkagum-kagum.
Aku tidak menyangka bisa bertemu Kak Dani di Fakultas MIPA.Ia sekarang jadi aktivis masjid di kampus.Kak Dani sudah banyak berubah.
Ah,masa lalu itu...

Perlahan Tina melangkah,beristighfar,menyesali masa jahiliyah yang sempat dilewatinya,sambil membetulkan letak kerudung yang sudah dua tahun ini lekat menutup rambutnya.Namaku Valentina,tapi aku ingin menjadi muslimah yang baik.
***
Getar cinta, sebuah reaksi kimiawi yang memesona.Ketika ikrar cinta sudah diproklamirkan bahwa kasta cinta tertinggi hanya untuk Ilahi, semuanya akan berakhir indah suatu saat nanti…


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
FF ini diikutkan dalam Lomba FF Bukan Cinta Ala Valentine’s Day
BIODATA SINGKAT

Keisya Avicenna adalah nama pena dari Norma Ambarwati, S.Si. Terlahir kembar pada tanggal 2 Februari 1987. Saat ini berprofesi sebagai pengajar SD di Ganesha Operation Solo. Menguatkan azzam untuk menjadi seorang penulis dengan bergabung di Forum Lingkar Pena (FLP) Solo Raya angkatan ke-7 (FLP Pelangi). DNA (Dream ’N Action) menjadi salah satu motto hidup saya. Senang membaca, menulis, menggambar, membuat puisi, mengisi training, koleksi buku, berpetualang, melihat bintang, berkontemplasi, dan melakukan hal-hal yang menantang serta full inspirasi. Berdomisili di Banaran Rt 02/X Wonoboyo Wonogiri ini bisa dihubungi di keisya_avicenna@yahoo.com, webblog : http://nungma.blogspot.com, HP : 085647122033

***
Lomba FF Bukan Cinta Ala Valentine's Day!
(Say No Valentine!)

Lomba ini diadakan untuk menolak hari Valentine yang sering dirayakan oleh anak muda pada tanggal 14 Februari, soo mari kita murnikan kembali cinta kita bukan sekedar ikut-ikutan merayakan tradisi jahiliyah tersebut.

Lomba ini akan diambil 3 pemenang yang akan mendapatkan masing-masing 1 buku Cinta Monyet Never Forget dan buku lainya (menunggu donatur), 30 naskah FF yang memenuhi syarat, akan kami coba untuk mengirimkan ke penerbit, semoga bisa jadi buku ya!

So...menulis FF: Bukan Cinta Ala Valentine Days

1. Peserta bebas tanpa batas usia
2. Tema tentang menolak acara valentine.
3. Ketik 300-500 kata, kirim tulisan (sebagai attachment/tidak menaruhnya di badan email) ke naqiyyah_syam@yahoo.co.id (sertakan nama, lengkap alamat, no telpon yang bisa dihubungi,) dengan SUBJECT: Lomba FF Bukan Cinta Ala Valentin's Days
4. Naskah diterima paling lambat tanggal 15 Februari 2011 pukul 12.00.
5. Posting naskah tulisanmu (FF) di note fb juga info lomba ini dengan cover buku Cinta Monyet Never Forget tag Naqiyyah Syam Full dan minimal 20 teman lainnya.
6. Masing-masing peserta mengirim maksimal 2 Flash Fiction.
7. Semua FF yang masuk, baik menang ataupun tidak, akan dipertimbangkan untuk dibukukan.
8. Pengumuman Pemenang,insya Allah, tanggal 28 Febrauri 2011

Mari sukseskan FF ini, tolak tradisi jahiliyah dengan menulis!

Salam Kreatif,

Naqiyyah Syam

Info:
1. Tentang FF klink di http://www.facebook.com/note.php?note_id=200512953297002
2. Sejarah Valentine's Day di http://ugiq.blogspot.com/2010/01/sejarah-hari-valentine-mitos-valentine.html