Jejak Karya

Jejak Karya

Sunday, August 30, 2009

SERIAL CINTA

Sunday, August 30, 2009 0 Comments


Seperti angin membadai. Kau tak melihatnya. Kau merasakannya. Merasakan kerjanya saat ia memindahkan gunung pasir di tengah gurun. Atau merangsang amuk gelombang di laut lepas. Atau meluluhlantakkan bangunan-bangunan angkuh di pusat kota metropolitan. Begitulah cinta. Ia ditakdirkan jadi kata tanpa benda. Tak terlihat. Hanya terasa. Tapi dahsyat…!!!
Seperti banjir menderas. Kau tak kuasa mencegahnya. Kau hanya bisa ternganga ketika ia meluapi sungai-sungai, menjamah seluruh permukaan bumi, menyeret semua benda angkuh yang bertahan di hadapannya. Dalam sekejap ia menguasai bumi dan merengkuhnya dalam kelembutannya. Setelah itu ia kembali tenang: seperti seekor harimau kenyang yang terlelap tenang. Demikianlah cinta. Ia ditakdirkan jadi makna paling santun yang menyimpan kekuasaan besar.
Seperti api menyala-nyala. Kau tak kuat melawannya. Kau hanya bisa menari di sekitarnya saat ia mengunggun. Atau berteduh saat matahari membakar kulit bumi. Atau meraung saat lidahnya melahap rumah-rumah, kota-kota, hutan-hutan. Dan seketika semua jadi abu. Semua jadi tiada. Seperti itulah cinta. Ia ditakdirkan jadi kekuatan angkara murka yang mengawal dan melindungi kebaikan.
Inilah obrolan manusia sepanjang masa. Inilah legenda yang tak pernah selesai. Maka abadilah Rabiah Al-Adawiyah, Rumi, Iqbal, Tagore atau Gibran karena puisi atau prosa cinta mereka. Abadilah legenda Romeo dan Juliet, Laela Majunun, Siti Nurbaya, atau Cinderella. Abadilah Taj Mahal karena kisah cinta di balik kemegahannya…
Barangkali kita memang tidak perlu definisi. Toh kita juga tidak butuh penjelasan untuk dapat merasakan terik matahari. Kita hanya perlu tahu cara kerjanya. Cara kerjanya itulah definisinya: karena -kemudian- semua keajaiban terjawab di sana.
Diambil dari Buku “Serial Cinta”, karya Anis Matta

OPTIMALISASI AMALIAH RAMADHAN

Sunday, August 30, 2009 0 Comments



Sebagai sarana tazkiyah dan tarqiyah, Ramadhan sudah selayaknya diisi dengan berbagai aktifitas yang terprogram dan terarah. Agar buah Ramadhan yang sangat mahal itu dapat dipetik untuk kehidupan selama dan pasca Ramadhan. Rasulullah SAW. telah memberikan contoh dan teladan kepada umatnya dengan melakukan amaliyah Ramadhan, antara lain:

1. Shiyam
Amaliyah terpenting selama Ramadhan tentu saja shiyam, sebagaimana termaktub dalam QS. Al Baqarah: 183 - 187. Di antara amaliyah Ramadhan yang diajarkan Nabi SAW. sebagai berikut:
a. Berwawasan benar tentang puasa dengan mengetahui dan menjaga rambu-rambunya.
b. Tidak meninggalkan shiyam, walaupun sehari dengan sengaja tanpa alasan syar'i.
c. Menjauhi segala hal yang dapat mengurangi atau menggugurkan nilai puasa.
d. Bersungguh-sungguh melakukan shiyam dengan menepati aturan-aturannya.
e. Bersahur dan diutamakan mengakhirkannya. Sabda Rasulullah SAW.
“Sahur semuanya selalu mengandung barakah, maka janganlah kamu meninggalkannya walaupun hanya meminum dengan seteguk air putih. Sesungguhnya Allah beserta para malaikat-Nya memberi rahmat kepada mereka yang bersahur.” HRBukhari-Muslim
f. Ifthar (berbuka puasa).
g. Berdo'a setelah ifthar.

2. Tilawah Al Qur'an
Membaca Al Qur'an merupakan transaksi yang selalu menguntungkan, tidak akan pernah mengalami kerugian sepanjang zaman. Firman Allah SWT.
“ Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, (QS. 35:29) agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri”. (QS. 35:30)
Tentunya membaca Al Qur'an di bulan Ramadhan sangat besar ganjaran dan nilainya. Rasulullahpun sangat besar perhatiannya pada Al Qur'an melebihi bulan-bulan lainnya. Disebabkan beberapa hal, antara lain:
a. Al Qur'an pertama kali diturunkan pada bulan Ramadhan.
b. Di bulan Ramadhan itulah Allah SWT. turunkan Al Qur'an dari Lauhul Mahfuzh ke langit dunia.
c. Jibril datang kepada Rasulullah SAW. di bulan Ramadhan sehingga beliau mengaji pada Jibril (mengecek hafalan Al Qur’an).

3. Qiyam Ramadhan.
Di samping Ramadhan disebut sahrus shiyam juga disebut sahrul qiyam. Banyak ayat ataupun hadits yang menganjurkan untuk mengisi malam Ramadhan dengan qiyamullail (sholat malam). Untuk men-dekatkan diri pada Allah SWT berharap ampunan-Nya. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW.:
" Barang siapa yang melakukan qiyamullail di bulan Ramadhan karena iman dan ikhlas dalam pelaksanaannya maka ia akan diampuni dosa-dosa sebelumnya (dan yang akan datang)" HR. Bukhari dan Muslim.

4. Ith'am At Tho'am (memberi makan orang yang puasa) dan infaq.
Salah satu amaliyah Ramadhan yang dilakukan Rasulullah SAW. ialah memberi ifthar (santapan berbuka puasa pada orang yang berpuasa). Sebagaimana Sabdanya:
" Barang siapa yang memberi ifthar kepada yang berpuasa maka ia akan mendapatkan pahala senilai pahala yang berpuasa itu tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa." HR. …..
Dalam hal memberi ifthar dan shadaqah di bulan Ramadhan tidak saja terbatas hanya untuk keperluan ifthar, melainkan untuk segala kebajikan. Rasulullah yang dikenal dermawan dan kepedulian sosialnya lebih menonjol bahkan digambarkan dalam hadits pada masalah ini beliau lebih cepat dari angin.
Untuk lebih konkrit, infaq ini dapat disalurkan kepada:
a. Orang yang berjihad di jalan Allah SWT.
b. Fakir miskin dan orang yang memerlukan (diutamakan keluarga dekat).
c. Lembaga-lembaga sosial Islam yang dapat dipercaya untuk dapat menyalurkannya.

5. Memperhatikan kesehatan.
Meskipun shiyam ini termasuk ibadah mahdhah (murni), agar tetap optimal, Rasulullah mencontohkan umatnya tetap memperhatikan kesehatannya selama berpuasa dengan hal-hal sebagai berikut:
a. Menyikat gigi dengan siwak.
b. Berbekam.
c. Memperhatikan penampilan. Rasulullah SAW. pernah berwasiat pada Abdullah bin Mas'ud agar memulai puasa dengan penampilan yang baik, tidak dengan wajah yang kusut.
d. Mengurangi tidur. Tidur pada bulan Ramadhan telah menjadi suatu kebiasaan, maksudnya agar tidak terlalu merasakan lapar dan dahaga. Padahal berapa banyak waktu dan umur menjadi sia-sia karena tidur. Kita jangan mengunakan hadits "Tidurnya orang puasa adalah ibadah", sebagai hujjah atau argumen untuk membolehkan banyak tidur. Rasulullah saw, umahatul mukminin dan para sahabat begitu aktif melakukan kegiatan beribadah, bukan kegiatan tidur.


6. Memperhatikan harmonisasi keluarga
Meskipun ibadah puasa adalah ibadah yang khusus diperuntukkan kepada Allah SWT. dan mempunyai nilai khusus pula di hadapan Allah SWT, namun Rasulullah SAW. sebagai suri tauladan juga tetap menjaga harmoni dan hak-hak keluarga selama Ramadhan. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah dan 'Aisyah. Bahkan di saat beliau berada dalam puncak ibadah shiyam yaitu 'itikaf, beliau tetap menjaga harmoni keluarga.

7. Memperhatikan aktifitas sosial, perluasan dakwah dan jihad
Berbeda dengan kesan banyak orang tentang Ramadhan, Rasulullah SAW. justru menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan penuh aktifitas yang positif. Selain aktifitas di atas, beliaupun mengisinya dengan aktifitas da'wah dan sosial, perjalanan jauh dan jihad. Seperti: perjalanan ke Badar (th 2 H), ke Makkah (th 8 H), ke Tabuk (th 9 H) dan lainnya.

8. Berdo'a dan taubat
Orang mukmin yang sadar, bahwa dirinya merasa berhajat pada Allah SWT. akan terus memohon ampunan pada Allah SWT. atas segala kekhilafan dan kedhaifan diri. Apalagi Ramadhan sebagai bulan ampunan dan rahmat. Rasulullah SAW. selama Ramadhan selalu membaca do'a berikut ini sebagai wujud pemintaan maghfirah dan rahmat Allah SWT.
" Ya Allah Engkau pemberi maaf, maka maafkanlah diriku "

9. 'Itikaf
Amaliyah Ramadhan yang juga dilakukan beliau adalah ber'itikaf yakni berdiam diri di mesjid dengan niat beribadah pada Allah SWT. terutama sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Sebagaimana firman-Nya:
" Dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa bercampur dengan isteri- isteri kamu, mereka itu adalah pakaian, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam, tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa." (QS. 2:187)

10. Lailatul qadar
Selama Ramadhan terdapat satu malam yang sangat populer, yaitu lailatulqadar, malam yang lebih berharga dari seribu bulan. Rasulullah SAW. tidak pernah melewatkan kesempatan untuk meraih lailatul qadar ini terutama malam-malam ganjil. Dalam hal ini Rasulullah SAW. bersabda
" Barang siapa yang shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan ikhlas pada Allah maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." HR Ahmad

11. Umrah
Umrah di bulan Ramadhan nilainya sama dengan ibadah haji atau haji bersama Rasulullah SAW. sebagaimana jawaban Rasul pada Ummu Salamah yang bertanya masalah tersebut. Sabda Rasulullah SAW.:
" Apabila datang bulan Ramadhan maka berumrahlah, sebab umrah di bulan Ramadhan sama nilainya dengan haji atau sama dengan ibadah haji bersamaku " HR Bukhari Muslim

Saturday, August 29, 2009

CATATAN SORE, SAAT MENANTI KEMENANGAN BERPUASA

Saturday, August 29, 2009 0 Comments
Sahabatku, adakah engkau mengazamkan dirimu menjadi pemimpin hebat? Maka jangan lupakan momentum penempaan dahsyat di bulan ini, bulan Ramadhan yang mulia...

Tempa rasa peka dengan menahan lapar dan dahaga. Rasakan mereka yang sering kita lupa di hari-hari di luar bulan ramadhan ini.
Maka selepas madrasah ini, akan kau dapati dirimu sebagai insan yang peduli, memimpin untuk mengabdi, bukan untuk mengambil keuntungan pribadi...

Sadarkan diri, bahwa lisanmu adalah bagian kekuatanmu. Kau akan menjadi mulia saat ia dapat kau jaga. Kau akan tampak mempesona, atas berkah kedekatan lisanmu dengan kefasihan melantunkan ayat-ayat suci Allah Yang Maha Suci. Namun, jangan terlupa, berkah menjaga lisan, maka kau akan dapatkan kemuliaan karena terhindar dari hinanya daging kecil yang sering berolah liar ini.
Maka akan kau dapati, tutur pintamu, bukan hanya ucap perintah hampa, karena di dalamnya terkandung mutiara kedekatan dengan Sang Pencipta...

Rasakan ketundukan hati dalam gerak pengabdian. Meredam gejolak kesombangan diri atas segenap cita yang tercapai. Namun juga meredam kegetiran hati atas segala asa yang terlepas.
Maka selepas madrasah ini, akan kau dapati, dirimu laksana padi menguning indah, tunduk patuh kepada pencipta, atas karunia isi yang Dia berikan...

***

Sahabatku, hadapi penempaan ini, maka akan kau dapati dirimu setelahnya, berjajar menjadi insan-insan pencetak sejarah berikutnya...

setelah Abu Bakar Ash-Shidiq, insan penuh kelembutan hati, namun keras menjaga izzah Dien Islam selepas purna tugas kenabian Rasulullah SAW...

setelah Umar bin Khatab, sosok tegas, penjaga ummat dari fitnah, yang kehilangan dirinya bak runtuhnya dinding kokoh penjaga fitnah tersebut...

setelah Utsman bin Affan, saudagar kaya yang penuh derma, dunia digenggamnya dengan arif dan bijak, sosok mulia yang dilingkupi rasa malu kepada Rabb-Nya...

setelah Ali bin Abi Thalib, sang pelita umat islam, mulia karena ilmunya, dan kezuhudannya di hadapan dunia...

***

Sahabatku, tegarlah, bersabarlah, berbahagialah dalam tempaan ini...
Maka dapati dirimu selepas madrasah mulia ini, sebagai insan mulia tanpa gelar sarjana, namun cahaya pesonanya begitu benderang indah, menjadi pemimpin, penuntun di dalam gelap dunia...

***

(muhasabah untuk diri, semoga bermanfaat)

Thursday, August 27, 2009

Organ itu bernama "MATA"...

Thursday, August 27, 2009 0 Comments
Mata manusia tercipta menghadap ke depan…
Maka, tataplah selalu MASA DEPAN!!!
Masa depan bukan mimpi yang konyol jika dibicarakan..
Masa depan juga bukan ranjau yang selalu memberi ancaman
Ibarat jam dinding,
kehidupan itu berjalan berputar…
Suatu saat, yang kita dapatkan hlang..tapi kemudian datang,
datang dengan lebih baik dan sempurna!!!

Kejadian demi kejadian adalah bait demi bait untaian syair kehidupan…
Peristiwa dan perbuatan adalah “PENA” dan akibat yang ditimbulkan adalah “TULISAN”…
Perlahan-lahan, manusia mulai merangkai kata demi kata sehingga tercipta
karya yang sempurna

Tapi..tidak sedikit pula yang merusak
rangkaian kata itu!!!
Mereka merobek…membinasakan…
melenyapkan…untaian kata kehidupan…
Sehingga mereka menjadi makhluk hampa..yang senantiasa dalam kebimbangan…
kebingungan…meronta… meminta…
Kehidupan di antara jiwa-jiwa yang telah mati…

Manusia-manusia itu tiada mempunyai muka…
Ketika menengok ke belakang, yang didapati hanya bayangan kabur yang sulit dimengerti
Dan ketika menghadap ke depan..gelap!!!
Sehingga ia tidak tahu harus berjalan kemana???

Mata manusia menghadap ke depan…
Diantara seribu rintangan…
kekuatan itu datang sebagai pembelaan
Hakikat manusia adalah makhuk yang
papa dan nestapa
yang mempunyai banyak rongga-rongga jiwa…
Datang dan pergi seterusnya!!!

ILUSI KESEDIHAN

Thursday, August 27, 2009 0 Comments
Senja belumlah lengkap.
Masih tersisa semburat sore yang berkilau merambahi bangunan-bangunan rapuh dan tinggal menunggu runtuh.

Kilau matahari tak nampak garang,
keangkuhannya hanya tinggal sisa-sisa endapan pada biru langit yang menghampar luas.

Sesekali mentari redup, menyelinap pada atap-atap kabut kelam.
Deras angin musim dingin bersatu-padu merontokkan panas yang menghujam bumi.
Menebarkan kebekuan tubuh dan menusuk-nusuk dengan rasa kelu pada setiap gang dari pori-poriku...

Monday, August 24, 2009

Monday, August 24, 2009 0 Comments
Hidup bagaikan WAYANG…
Sudah ada DALANG dan LAKON nya
Tetaplah TAWAKAL… berusaha semaksimal mungkin
Dan berdoa kepada Allah SWT
Rezeki dan ajal, Allah-lah yang menentukan
Dan Allah-lah yang paling mengetahui
Yang TERBAIK buat kita
Monday, August 24, 2009 0 Comments
JADILAH PENCARI ILMU DAN PENCETAK PRESTASI!!!

Sunday, August 23, 2009

Doa Terbaik

Sunday, August 23, 2009 0 Comments
“Sebaik-baik doa yang harus engkau panjatkan kepada Allah, adalah apa-apa yang Allah perintahkan kepadamu.” (Ibnu Athaillah)
Saudaraku, nikmat yang Allah karuniakan kepada kita sebenarnya jauh lebih besar daripada nikmat yang kita minta. Saat kita meminta rezeki, pada saat bersamaan rezeki yang Allah curahkan kepada kita jauh lebih melimpah. Saat kita meminta kebaikan, pada saat bersamaan kebaikan yang Allah berikan jauh lebih banyak dari yang kita duga. Hanya saja, keterbatasan ilmu dan ketertutupan mata hati, membuat kita jarang menyadari besarnya karunia tersebut.
Doa yang kita mohonkan kepada Allah terbagi ke dalam tiga tingkat.

Tingkat pertama adalah doa meminta dunia. Inilah doa dengan tingkatan “terendah”. Dalam doa ini, tidak ada yang kita minta selain dunia, termasuk minta harta berlimpah, minta kedudukan, minta berhasil dalam bisnis atau pekerjaan, minta jodoh, dsb. Tidak salah kita berdoa seperti ini, bahkan dianjurkan dan bernilai pahala.
Tingkat kedua adalah doa minta pahala. Pada tingkatan kedua ini kita meminta agar Allah SWT membalas semua kebaikan kita dengan balasan berlipat. Puncaknya, kita meminta dimasukkan ke dalam syurga dan dijauhkan dari neraka. Doa tingkatan kedua ini lebih bernuansa akhirat, dan nilainya lebih tinggi dari sekadar meminta dunia.
Tingkat tertinggi dari doa adalah meminta rahmat dan ridha Allah. Inilah cita-cita tertinggi yang harus dimiliki seorang Muslim. Tentang hal ini, dalam kitab Hikam, Imam Ibnu Athaillah mengungkapkan bahwa “sebaik-baik doa yang harus engkau panjatkan kepada Allah, adalah apa-apa yang Allah perintahkan kepadamu.”
Jadi, doa terbaik yang harus kita panjatkan kepada Allah adalah doa minta dikuatkan iman, doa minta diberi ketaatan pada semua perintah dan larangan, serta istiqamah dalam pengabdian. Rasulullah SAW mencontohkan sebaik-baik doa, yaitu: *Allahumma inni as’aluka ridhaaka wal jannah wa ‘audzubika min sakhaathika wannaar*. Artinya, “Ya Allah aku memohon kepada-Mu, ridha-Mu dan syurga; dan aku berlindung kepada-Mu dari murka-Mu dan api neraka”.
Saat kita meminta ridha Allah, maka saat itu kita telah meminta hal paling berharga dalam hidup. Sebab, tidak ada gunanya harta, pangkat, jabatan, ketampanan, atau apa pun, bila Allah tidak ridha kepada kita. Bila Allah sudah ridha, maka semuanya akan jadi mudah. Dunia insya Allah akan kita dapatkan, dan akhirat pun akan kita rengkuh.
Karena itu, daripada minta kecukupan, lebih baik kita minta tawakal; daripada minta nikmat, lebih baik kita minta syukur; daripada minta terlepas dari musibah, lebih baik minta sabar, dsb. Hal ini bukan berarti kita tidak boleh berdoa. Silakan berdoa apa pun, selama tidak memohon kemaksiatan. Apa yang diungkapkan lebih menunjukkan skala prioritas.
Saudaraku, mumpung kita masih berada di bulan Ramadhan, berdoalah sebanyak mungkin kepada Allah. Sebab Allah tidak akan menolak doa orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan. Dan sebaik-baik doa adalah meminta ridha dan kasih sayang Allah.


*Wallahu a’lam*.


( KH Abdullah Gymnastiar )

Thursday, August 20, 2009

STUDY OBSERVASI dan ENGLISH CONVERSATION

Thursday, August 20, 2009 0 Comments
Sabtu, 15 Agustus 2009
Study Observasi dan English Conversation adalah salah satu program kerja dari Departemen Kajian dan Penelitian Studi Ilmiah Mahasiswa (SIM)-Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (BEM UNS). Pelaksanaan study observasi ini dilaksanakan di komplek wisata Air Terjun Jumog, Karanganyar.


Peserta study observasi adalah pengelola/pengurus SIM dan peserta SIM. Peserta kumpul di Porsima jam 08.00 WIB. Sebelum berangkat, panitia dan peserta melakukan briefing terlebih dahulu. Duduk melingkar di bagian samping Gedung Porsima beralaskan karpet, kemudian acara diawali dengan pembukaan oleh Direktur SIM Ichsan Subekti. Selanjutnya kita melakukan perkenalan secara singkat satu per satu. Dalam study observasi ini kita didampingi oleh seorang warga negara asing dari Nigeria yang bernama Mr. George. Mr. George akan menjadi pemandu dalam English Conversation karena dalam study observasi yang akan kita lakukan menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris. Dalam kesempatan briefing tersebut, Mr. George juga memperkenalkan diri dan bercerita singkat tentang pengalamannya mengambil study di Indonesia. Mr. George masih tercatat sebagai mahasiswa jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS. Ketua panitia kegiatan Study Observasi dan English Conversation, Rini Yulianti memberikan penjelasan mengenai gambaran kegiatan yang harus dilakukan peserta saat di lokasi.

Jam 08.30 kita berangkat menuju lokasi menggunakan bis ungu FKIP. Perjalanan selama kurang lebih satu jam. Sampai di dekat lokasi, panitia membagi peserta menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok dipandu oleh satu orang yang berasal dari Sastra Inggris dengan tujuan agar dapat mengoreksi saat observasi berlangsung, karena hari itu menjadi ‘English Day’ untuk para peserta SIM. Peserta sangat antusias mengikuti rangkaian acara. Setelah dibagi menjadi 5 kelompok, tiap-tiap kelompok masuk ke lokasi Air Terjun Jumog dan melakukan study observasi dengan bahasa pengantar menggunakan bahasa Inggris.

Selama kurang lebih satu jam peserta melakukan study observasi di kawasan Air Terjun Jumog. Pengamatan yang dilakukan dengan melihat langsung kondisi di sekitar lokasi serta melakukan wawancara dengan para pengunjung dan para pedagang yang berjualan di sekitar lokasi. Setelah kegiatan observasi selesai, tiap-tiap kelompok harus mempresentasikan hasil observasi kelompoknya dengan menggunakan bahasa Inggris dan Mr. George bertindak sebagai juri sekaligus pengamat prsentasi dari tiap-tiap kelompok tersebut. Para peserta sangat bersemangat, karena kita bisa beajar banyak hal. Lokasi presentasi yang cukup dekat dengan air terjun semakin menambah semangat para peserta.

Setelah semua kelompok selesai mempresentasikan hasil observasinya, giliran Mr. George yang memberikan komentar untuk tiap-tiap kelompok. Pada umumnya, para peserta sudah cukup bagus dalam melakukan observasi dan mempresentasikan hasilnya dengan menggunakan Bahasa Inggris. Mr. George juga memberikan tips, kunci agar kita bisa fasih dalam berbicara menggunakan Bahasa Inggris adalah jangan malu dan terus berlatih coz PRACTISE make PERFECT!!! Jadi jangan pernah berhenti untuk terus belajar, berlatih dan mencoba karena ENGLISH is FUN!!!
Acara diakhiri dengan foto-foto bersama. Sebuah akhir yang indah. Semoga acara SIM ini mampu memberikan banyak manfaat dan inspirasi. SALAM ILMIAH!!!!

JELANG RAMADHAN DENGAN JALASAH RUHIYAH

Thursday, August 20, 2009 0 Comments
1. Ukh. Septi
• Q.S. Al Ankabut : 10 – 11

Jangan terlalu takut pada permasalahan-permasalahan, karena ujian yang kita jalani adalah TARBIYAH untuk diri kita sendiri dan menjadi salah satu BUKTI KEIMANAN kita.
• Q.S. Al Ankabut : 2 - 3


HAKIKAT KEGAGALAN
a. Orang yang takut melangkah karena takut salah itulah orang yang GAGAL.
b. Orang yang tidak mengakui kesalahan dan kekalahan, itulah orang yang GAGAL.
c. Orang yang menyalahkan orang lain tapi tidak mau mengoreksi diri kita sendiri itulah orang yang GAGAL.
d. Orang yang gagal merencanakan berarti ia sedang merencanakan kegagalan.
e. Kegagalan adalah milik mereka yang melangkah setengah hati, tak jelas apa yang dicari
f. Kegagalan adalah hiasan akrab bagi orang yang manja, tidak mempunyai motivasi dan rasa percaya diri.
g. Kegagalan adalah milik orang yang berpikir negative, bertindak pasif, gampang menyerah, mengalah pada keadaan, gamang melangkah, dan suka mencari-cari alas an.

KENIKMATAN ITU DICARI DAN DIPERJUANGKAN!!!
Jadilah insan yang kokoh dalam IMAN – ILMU – AMAL

2. Ukh. Yuli (Siroh)
Peristiwa-peristiwa besar Bulan Ramadhan :
a. Perang Badar
b. Fathul Makkah
c. Perang Tabuk
d. Pernikahan Fatimah dan Ali
e. Dst…..

Kisah Perang Badar

3. Ust. Abdul Hakim
“Aktivis Dakwah”…..
- Sesorang yang akan mendapatkan karunia terbesar melebihi dunia dan seisiny, melebihi hadiah unta merah
- Seseorang yang didoakan
- Seseorang yang mewarisi warisan para salafusshalih.
Ramadhan adalah bulan yang menawarkan bonus-bonus pahala….
a. SYAHRU DAKWAH
b. SYAHRU QUR’AN
c. SYAHRU JIHAD
- Semangat seorang mujahid : siap, imannya kuat, tidak pernah lalai, menghiasi jam-jamnya dengan ibadah
d. SYAHRU TARBIYAH
- Bulan pembinaan, dengan kurikulum KBK (Kurikulum Berbasis Keimanan)
e. SYAHRU MAGHFIROH
- Bulan pengampunan
- Ikhlas dan iman menjadi landasan pokok berpuasa di bulan Ramadhan, karena bulan ini penuh kesempatan besar untuk mendelete dosa-dosa besar kita
f. SYAHRU DO’A
- Kisah Perang Badar, Rasulullah berdoa ketika menjelang Perang Badar.

SAHABAT

Thursday, August 20, 2009 0 Comments
Sahabat adalah bagai teman berlekat satu sisi, menemani mimpi saat bulan tersenyum meraih paruh burung pungguk, merindukan kesepian lari dari bayangan malam ….

Sobatku, aku slalu ingin melihat kalian tersenyum…
Janganlah air mata membasuh keindahan yang telah terlukis di layar jiwa..
Marilah melangkah untuk harapan sahabat kita yang lain,
Berada untuk menemani saat kerapuhannya.

Dekatkanlah hatimu dalam kegundahan sobat-sobat kita
Hapuskanlah segala kehitaman
Tiupkanlah lirih kata-kata tersirat penghibur luka
Bantulah ia berharap sebagai akhir dari ucapmu…

• Puisi menulis lagu dari senandung rindu, seiring nada-nada spasi yang menjadi melodi masa lalu. Baitnya adalah belaian yang mengusap setiap jiwa
• Ketulusan adalah sebuah judul dari baris-baris suara hati seperti sekuncup mawar diantara taman-taman melati yang memutih
• Setiap detik adalah satu hembusan langkah dan satu deguban jantung

By : Chuey

MERAH – PUTIH DALAM DEFINISIKU

Thursday, August 20, 2009 0 Comments
Bendera nasional Indonesia adalah sebuah bendera berdesain sederhana dengan dua warna yang dibagi menjadi dua bagian secara mendatar (horizontal). Warnanya diambil dari warna Kerajaan Majapahit. Sebenarnya tidak hanya kerajaan Majapahit saja yang memakai bendera merah putih sebagai lambang kebesaran. Sebelum Majapahit, kerajaan Kediri telah memakai panji-panji merah putih.

Selain itu, bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya , bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII.[1]

Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang – pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.[2]

Di jaman kerajaan Bugis Bone,Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone.Bendera Bone itu dikenal dengan nama Woromporang.[3]

Pada waktu perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro memakai panji-panji berwarna merah putih dalam perjuangannya melawan Belanda.

Bendera yang dinamakan Sang Merah Putih ini pertama kali digunakan oleh para pelajar dan kaum nasionalis pada awal abad ke-20 di bawah kekuasaan Belanda. Setelah Perang Dunia II berakhir, Indonesia merdeka dan mulai menggunakan bendera ini sebagai bendera nasional.


Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti berani, putih berarti suci. Merah melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan untuk Indonesia.

Ditinjau dari segi sejarah, sejak dahulu kala kedua warna merah dan putih mengandung makna yang suci. Warna merah mirip dengan warna gula jawa/gula aren dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa. Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua garba.

INSPIRASIKU TERLUKIS BERSAMA SENJA

Thursday, August 20, 2009 0 Comments
Senja kembali merapat pelan...
Menyenandungkan kerinduan pada alam
Dengan pesona memerah pancaran cahayanya

Aku kembali termenung berselimutkan senja
Menerawang bersama cakrawala tanpa batas
Enggan beranjak walau sejenak
Hatiku semakin terpahat akan keelokannya

Senja selalu menyisakan sejuta pesona
Keagungan-Nya terbukti lewat lukisan senja
Terjemahkan kerinduan yang begitu mendalam
Dalam setiap lantunan kepakan camar yang kembali ke sarang

Senja menawarkan cinta...menyajikan sejuta pesona...

(Warung Lesehan Sagi..di suatu senja 20 Juli 2009)

BAYANG - BAYANG RINTANGAN

Thursday, August 20, 2009 0 Comments
Jejak ini kembali mengingatkanku pada hamparan luas medan perjuangan
Peluh yang menetes...air mata yang tlah jatuh terburai...
Menjadi bagian penting terciptanya ejarah peradaban
Pengorbanan yang tiada pernah kan sia-sia

Sedetik waktu berlalu...
Tanpa sadar terlewati sudah sebuah masa
Meski masih membekas dalam ingatan
Meski masih terekam manis dalam kenangan

Bayangan panasnya medan menambah keyakinan dalam diri
Seberat apapun langkah panjang di hadapan
Takkan gentar diri ini berjalan
Menapaki satu demi satu
Titian rintangan kehidupan...

”Hidup memang penuh dengan goresan warna... jadikan hidup ini selalu penuh degan harapan baik kepada Sang Pemilik Jiwa. Bersiaplah menghadapi putaran waktu!!! Hingga setiap detik langkah serta helaan nafas senantiasa berniali ibadah kepada-Nya”

(dalam bayangan rintangan yang bergelayut di bulan Juli)

Thursday, August 13, 2009

“Be A Good Assistant with The Prophet Spirit of Muhammad SAW”

Thursday, August 13, 2009 0 Comments
Indahnya khusyuk bermunajat pada-Nya di waktu dhuha…
Kulangkahkan kembali kaki ini menuju Auditorium UNS, tempat dimana dulu aku disambut dan memulai jejak-jejak kehidupanku sebagai seorang mahasiswa di kampus UNS tercinta. Agenda besar dan luar biasa pagi ini berlabel : PASTEN 2009 (PELANTIKAN ASISTEN periode 2009/2010). Dengan tema : “Be A Good Assistant with The Prophet Spirit of Muhammad SAW”.
Wow, LUAR BIASA!!!!

Alhamdulillah, para calon asisten yang datang banyak. Gedung Audit lantau 1 hampir penuh!!! Subhanallah, terpancar aura semangat baru yang luar biasa pula!!!
Acara diawali dengan tampilan nasyid dari ikhwan-ikhwan Fakultas Ekonomi. Lumayan juga…membawakan nasyid “Sepohon Kayu” dan “Optimis Saja”. Then ada tampilan slide dengan backsound “Adakah Kau Lupa”..Kereeeen, sangat menyentuh!!!
Inspirasi Pra Acara Inti yang kudapat :
1. Ibroh dari Q.S. Ali Imran : 110-115

2. Sepotong kertas berisikan tausiyah dari dalam kardus snack, bunyinya:
“ KESULITAN SEKERAS APAPUN AKAN TERASA RINGAN DENGAN ADANYA SENYUMAN DARI ORANG YANG TERPERCAYA”.
Ku dapat juga dari Txa_ngapax: “Berbahagialah bagi yang dikaruniai sakit, karena Allah sedang menyapa kita dengan cinta-Nya. Bersemangatlah bagi yang menunaikan amanah, karena Allah sedang mendekatkan kita selangkah pada-Nya. Satu kata kunci ikhwahfillah, SABAR!!!
3. Sambutan dari AKh. Joko Margono : “Menjadi pribadi yang edukatif dan religious, teduh dalam naungan Islam”.
4. Sambutan dari Bp.Taufiq :”AAI = Akidah, Akhlaq, Ibadah, semoga dapat mewujudkan pribadi Islami yang mengedepankan intelektual dan berakhlaqul karimah”.
5. Sambutan dari Pembantu Rektor I, Bp. Raviq : “Sebagai seorang INSAN AKADEMIK, jangan sekali-kali berpikir dogmatis”. “Jadikan agama sebagai ‘filter system’!!”

Hiburan nasyid dari “Ar Royyan Voice”…hmmmm, sangat menghibur. Diawali dengan tembang yang kental sekali dengan nuansa Jawa-nya, “Cublak-Cublak Suweng”, kemudian meninternalisasikan rasa kesyukuran dengan indahnya nuansa pedesaan, “Di Pematang”, dan nasyid yang terakhir, mengajak kita untuk kembali menghamba dengan segala daya penghambaan kita pada-Nya….”Penghambaanku”!!! diakhiri promosi…hehehe….^_^

Acara Inti : ESQ bersama Ust. Solikhin Abu Izzudin
Diiringi intro yang membangkitkan semangat!!! Menggelorakan aura kemenangan..Beliau kemudian berdiri di depan, dan bernasyid tentang “MurabbI”…hmmm, sangat menyentuh!!
Awalan yang sungguh luar biasa…Pasti banyak inspirasi yang kan ku dapat!!! Insya Allah…
Dan akupun terus berusaha mengumpulkan kembali kepingan-kepingan PUZZLE INSPIRASIKU….
LANJUT….
Pesan pertama dari beliau :
“JANGAN SAMPAI MATI TANPA JEJAK SEJARAH DALAM HIDUP KITA”
Marilah kita mulai dengan keikhlasan hati tuk meraih royalti pahala dari-Nya…
“Bila hati itu bersih maka ia tidak akan merasa bosan untuk membaca Al Qur’an” (Utsman bin Affan)
Sekali lagi, BERSIHKANLAH HATIMU!!! Dan kumpulkanlah poin-poin kebaikan!!
So, kita akan punya ATM = Amal Tunai Mandiri, yang semoga dapat menjadi bekal kita untuk menjalani kehidupan sesudah kematian.

YOU’RE WHAT YOU THINK…
YOU’RE WHAT YOU BELIEVE…
YOU’RE WHAT YO DO…!!!

Pikiran orang PICIK membicarakan ORANG LAIN…
Pikiran orang BIASA membicarakan KEJADIAN…
Pikiran orang BESAR membicarakan GAGASAN…!!!

Diri kita tergantung LABEL-nya!! Apa yang kita deskripsikan tentang diri kita. So, saatnya Me-LABEL-I DIRI ANDA SENDIRI!!!

Ust. Solikhin juga memberikan sebuah tips salah satu cara untuk memperkuat keyakinan dan motivasi yaitu dengan MENULIS!!! Karena kegiatan menulis dapat menguatkan alam bawah sadar (menurut Stephen R.Covey). Akan menimbulkan suatu “kekuatan bercermin” dari apa yang kita tuliskan…dan dengan menulis kita akan lebih PERCAYA DIRI !!!

WHO AM I???
-Man arofa nafsahu faqod arofa robbahu-
“Barangsiapa yang mengenal dirinya maka sungguh dia mengenal Rabb-Nya” (Sayyidina Ali r.a.)

MODAL KITA SAMA = NOL (ZERO)

Inspirasi selanjutnya dari Q.S. An Nahl : 78

MENJADI PENTING ITU BAIK, tetapi MENJADI BAIK ITU JAUH LEBIH PENTING!!!

U Must….
1. Temukan Potensi!!
2. Dahsyatkan dengan melakukan!!!
- Dengan memperbanyak “jam terbang”
- E = mc2
Menjadi DAHSYAT FULL MANFAAT!!!
GOOD – BETTER – BEST !!!
3. Manfaatkan waktu untuk mendidik diri, keluarga…………..dan berharap kelak dapat “reuni di surga”…HAPPY ENDING FULL BAROKAH…Amiiiiiiinnnnnnn………
4. MILIKI dengan cara MEMBERI
GIVE THE BEST GET THE BEST!!!
5. OPTIMIS sampai FINISH
6. SEMANGAT sampai TAMAT
7. FOKUS sampai LULUS

3 A ANUGERAH ALLAH SWT :
1. AHSANU TAQWIM
- Q.S. At Tiin : 5
“Kita adalah manusia, sebaik-baik makhluk ciptaan Allah swt. Bersyukurlah, gunaan semua nikmat yang ada…”
- Buat “Grafik Amalan”
- Kemarin menjadi arsip, esok menjadi cita-cita, dan hari ini adalah kerja nyata!! DO THE BEST!!!
2. AHSANU QAULAN
- Q.S. Fushilat : 33
“Jadilah manusia yang paling baik ucapannya, berdakwah, ajaklah orang lain dalam kebaikan, perbanyak energy positif”.
3. AHSANU AMALAN
- Q.S. AL Mulk : 2
“Jadilah manusia terbaik amalnya, selalu terdepan dalam kebaikan.
Bahan bakar = Motivasi Diri
Gas = Percaya Diri
Rem = Tahu Diri

“TARBIYAH adalah jalan untuk melipatgandakan kekuatan menjadi DAHSYAT LUAR BIASA”
“TARBIYAH = NOL to GOL…!!!” “NOTHING to SOMETHING”

Long Life Education… Untuk mengubah 1 ons persepsi dibutuhkan 10 ton pendidikan!!!
BELAJARLAH, AGAR KAMU MENJAD HEBAT !!!
Karena “di atas langit masih ada langit…”

(to be continued....)

Wednesday, August 12, 2009

Karena Hidup Adalah Pilihan

Wednesday, August 12, 2009 0 Comments
Alhamdulillah.. Segala puji hanya milik Allah swt. Segenap usaha hanya ditujukan kepada-Nya. Segenap cinta hanyalah terukir untuk-Nya. Tak terasa kaki ini telah mampu melangkah jauh, menempuh perjalanan panjang yang penuh dengan rintangan, menyeberangi dan menyelami dalamnya lautan kepedihan, mencoba merengkuh satu demi satu mata air kesabaran. Bersyukurlah, karena Allah swt telah menganugerahkan kepada kita kaki-kaki yang kokoh. Sepasang kaki yang semoga akan terus menapak maju, mengukir jejak langkah terbaik dalam pengembaraan menyusuri belantara kehidupan kita.
Shalawat dan salam semoga tercurah selalu kepada pemimpin besar sepanjang masa, Rasulullah saw. Walaupun sosok pemimpin itu telah kembali ke naungan-Nya, pun dengan sudah begitu jauhnya masa-masa kepemimpinan itu tertinggal di belakang, namun hati kita masih merasakan betapa agungnya kepemimpinan itu. Kepemimpinan besar sepanjang zaman, yang tongkat-tongkat estafetnya akan senantiasa bergulir dari generasi ke generasi. Semoga kita mendapatkan safa’at di yaumil akhir nanti. Allahumma amin..
Saudaraku.. Perjalanan hidup ini begitu panjang. Menjalani kehidupan dan bertemu dengan pilihan-pilihan hidup adalah sebuah keniscayaan, tetapi mengambil pilihan terbaik diantara beragam pilihan tersebut adalah sesuatu yang harus diupayakan. Tidak dapat dielakkan lagi, bahwa setiap harinya pilihan-pilihan tersebut akan terus bersafari di panggung kehidupan kita. Kemanapun kaki ini dilangkahkan, sejauh apapun tubuh ini dilarikan, di balik apapun wajah ini disembunyikan, niscaya tidak akan mampu terhindar dari pilihan-pilihan tersebut. Lari dari pilihan bukanlah sebuah jawaban, namun mencoba memilih yang terbaik adalah sebuah keutamaan. Pilihan-pilihan di dalam hidup itu nyata, bukanlah sebuah bayang-bayang semu yang muncul secara kebetulan, pilihan itu tidak dihadirkan dengan sia-sia belaka, bukan pula ditetapkan Allah swt secara tidak sengaja. Khiaroh atau pilihan itu sudah menjadi Sunnatullah, dimana setiap manusia yang tersebar dari berbagai keturunan dan peradaban memang harus menentukan pilihan yang terbaik.

"Mereka adalah himpunan dari orang-orang pilihan dari berbagai kabilah. Berhimpun dalam Dzikrullah. Mereka memilih kalimat-kalimat terbaik sebagaimana orang-orang memilih kurma terbaik"
(HR Thabrani)

Simaklah.. Bahwa kisah-kisah terdahulu telah menceritakan pilihan-pilihan terbaik yang dipilih oleh generasi Rasulullah saw. Sebelum kota Mekah dibuka, banyak orang-orang yang menunda-nunda bahkan berpikir penuh keraguan tentang Dinul Islam. Padahal pilihan itu sudah jelas, antara kebenaran dan kebathilan, antara kebebasan dan kediktatoran, dan pada dasarnya merupakan pilihan yang paling hakiki. Walaupun agama samawi ini telah disampaikan secara terang-terangan, hanya sedikit orang yang memilih beriman pada waktu itu. Sedikit orang itu, adalah orang-orang yang meneguhkan hatinya untuk memilih berjuang menegakkan kebenaran. Walaupun mereka terasing, dihina dan dicampakkan, namun itulah pilihan yang terbaik yang harus dipilih. Merekalah orang-orang yang tak pernah padam semangatnya untuk berjuang menegakkan Kalimatullah, bersama Rasulullah saw memerangi kekafiran dan kejahiliyahan. Namun janji Allah swt adalah janji yang benar. Orang-orang yang telah memilih lebih dulu itu mendapatkan kemuliaan pada akhirnya. Allah telah menjanjikan bahwa tidaklah sama antara mereka yang beriman sebelum dibukanya kota Mekah, dengan mereka yang beriman sesudahnya. Yang pertama menjadi lebih utama. Betapa tidak, orang yang lebih dulu itu telah memilih dengan susah payah, berjuang untuk menjadi muslim sejati hingga berdarah-darah pada saat yang lain ragu dan menunda-nunda pilihannya.

Sungguh.. Betapa sebuah pilihan itu adalah awal dari cita-cita. Pilihan hidup laksana bibit dari sebatang pohon yang suatu hari akan kita petik buahnya, dimana akan lahir sebuah kebanggaan pada saat kita memetik buahnya karena pilihan yang benar telah kita tetapkan, atau sebaliknya akan muncul pula sebuah penyesalan pada saat kita menyadari bahwa sesuatu yang kita pilih itu adalah sebuah kesalahan. Maka apapun pilihan itu, itu adalah jalan hidup kita selanjutnya. Setiap orang akan menemukan pilihan hidupnya. Pilihan itu mungkin antara dua perkara yang besar, namun saat-saat memilih itu mungkin hanya ditemukan dalam sekejap saja, sepanjang masa. Sungguh, sesaat itu begitu berarti, karena segalanya dapat berubah hanya karena hadirnya momentum yang singkat itu. Saat itu adalah ketika hati manusia telah menemukan hidayah-Nya. Saat dimana pintu hati terbuka hingga dapat merasakan manisnya iman. Saat dimana manusia benar-benar dihadapkan pada pilihan yang sebenarnya. Saat dimana impian untuk berjumpa dengan Allah swt menjadi sebuah pilihan, apakah ia akan bertemu dengan Tuhannya dengan senyuman penuh rasa syukur, ataukah dengan ratap tangis penuh penyesalan. Bersungguh-sungguhlah. Karena hidup adalah pilihan..
Ibnu Qayyim Al Jauziyah berkata..
Seorang hamba punya dua tempat pemberhentian di hadapan Allah swt. Tempat pemberhentian pertama, ketika ia shalat di hadapan-Nya, dan tempat pemberhentian kedua, ketika ia berdiri di hadapan-Nya di hari Kiamat. Barangsiapa menunaikan hak tempat pemberhentian yang pertama, maka ia akan diringankan pada tempat pemberhentian yang kedua. Dan barangsiapa yang meremehkan tempat pemberhentian ini dan tidak menunaikan haknya, maka Allah akan mempersulitnya di tempat pemberhentian yang kedua. Allah berfirman,
"Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari. Sesungguhnya mereka (orang kafir) menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak memperdulikan kesudahan mereka pada hari yang berat (Hari Kiamat)"
(QS. Al Insan:26-27)

Akhirnya.. Sungguh Allah swt telah menggilirkan pilihan demi pilihan di persimpangan jalan kehidupan kita. Peristiwa demi peristiwa telah dihadirkan sebagai pembelajaran, apakah dari peristiwa itu kita mampu mengambil hikmah, hingga hati kita luluh laksana embun yang penuh cahaya, ataukah akan tetap keras laksana batu. Semoga Allah swt meneguhkan hati kita untuk senantiasa berjalan di atas pilihan yang benar. Wallahu ‘alam bishawab.

Tuesday, August 11, 2009

080809...SEMANGAT YANG TIADA PERNAH KAN TERPUTUS!!!

Tuesday, August 11, 2009 0 Comments
Semangat hari ke-8 di bulan ke-8 adalah semangat yang tiada pernah kan terputus, seperti filosofi angka 8!!!
Kuawali pagiku dengan rasa syukur yang tiada terkira, begitu banyak nikmat yang telah Engkau berikan…tiada daya tuk mengkalkulasikannya…Terima kasih, Ya Rabb…
Agenda besar hari ini…kajian rutin di Masjid Nurul Huda, Kajian Sabtu Pagi dengan pembicara Ust. Abdul Hakim. Pembahasan kali ini mengenai siroh Mariyah Al Qibtiyah, salah seorang istri Rasulullah SAW.
Mariyah Al Qibtiyah adalah ibu dari putra Rasulullah Saw yang bernama
Ibrahim. Dia merupakan perempuan yang santun dengan tutur kata yang
halus dan berparas cantik.
Ia adalah keturunan Romawi dan dibesarkan di istana raja
Muqauqis, Mesir. Meski mualaf, tapi Mariyah sangat khusyuk beribadah kepada
Allah. Apalagi setelah peristiwa kematian putranya disusul dengan
berpulangnya suami tercinta, Rasullullah Saw, Mariyah mengisi
hari-harinya dengan mengaji.Hingga akhirnya, perempuan santun dari
negeri Mesir ini menghadap Ilahi di zaman khalifah Umar bin Khattab.
Inspirasi yang ku dapat :
1. Senantiasa mencontoh Rasulullah dalam menerapkan berbagai metode untuk berdakwah. Wasilah dakwah itu sangat luas, metode-metode yang digunakan untuk berdakwah akan senantias berkembang dan harus bisa bervariasi, misal dikemas dalam bentuk kegiatan-kegiatan.
2. Mencontoh Rasulullah SAW dalam mengutus seorang “UTUSAN”. Rasulullah bukan sembarang mengutus, tetapi disesuaikan dengan potensi dan kondisi dari orang tersebut. Misal : saat mengutus Mus’ab bin Umair untuk berdakwah di kota Madinah yang notabene penduduknya mayoritas dari kalangan berada (kaya) dan egonya tinggi, dan bukan Bilal yang diutus. Karena Rasulullah cermat dalam menentukan utusan yang akan mengemban amanah di suatu wilayah tertentu.
3. Mariyah al Qibtiyah, meskipun bukan orang Arab, tetapi sangat dimuliakan oleh Allah swt.
Beliau selalu ingin menjadi bagian yang paling baik diantara yang lain.
4. Contohlah kesabaran Mariyah Al Qibtiyah, yang selalu setia mendampingi Rasulullah SAW dan selalu bersabar menghadapi istri-istri Rasulullah yang lain.

Thursday, August 06, 2009

“8 Tips Sambut Ramadhan”

Thursday, August 06, 2009 0 Comments
Ramadhan yang penuh kelimpahan kebaikan dan keutamaan, akan dapat dirasakan dan diraih ketika ilmu tentang Ramadhan dipahami dengan baik.
Bayangkan, para generasi awal Islam sangat merindukan bertemu dengan bulan suci ini. Mereka berdo’a selama enam bulan sebelum kedatangannya agar mereka dipanjangkan umurnya sehingga bertemu dengan Ramadhan. Saat Ramadhan tiba, mereka sungguh-sungguh meraih kebaikan dan keuataman Ramadhan. Dan ketika mereka berpisah dengan Ramadhan, mereka berdo’a selama enam bulan setelahnya, agar kesungguhannya diterima Allah swt. Kerinduan itu ada pada diri mereka, karena mereka sadar dan paham betul keutamaan dan keistimewaan Ramadhan.

Bagaimana menyambut bulan Ramadhan? Berikut kami hadirkan “8 Tips Sambut Ramadhan” :
1. Berdoa agar Allah swt. memberikan umur panjang kepada kita sehingga kita berjumpa dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal: Puasa, shalat, tilawah, dan dzikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan. Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadan.” (HR. Ahmad dan Tabrani)

2. Pujilah Allah swt. karena Ramadhan telah diberikan kembali kepada kita. Imam An Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata: ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah swt. kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan.

3. Bergembira dengan datangannya bulan Ramadhan. Rasulullah saw. selalu memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya setiap kali datang bulan Ramadhan: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).

4. Rencanakan agenda kegiatan harian untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadhan. Ramadhan sangat singkat, karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah swt.

5. Kuatkan azam, bulatkan tekad untuk mengisi waktu-waktu Ramadhan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah swt., maka Allah swt. akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” Muhamad:21.

6. Pahami fiqh Ramadhan. Setiap mukmin wajib hukumnya beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadhan datang agar amaliyah Ramadhan kita benar dan diterima oleh Allah swt. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahu.” Al-Anbiyaa’ ayat 7.

7. Kondisikan qalbu dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs –pemberishan jiwa-. Hadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental, dan jiwa kita siap untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah swt. di bulan Ramadhan.

8. Tinggalkan dosa dan maksiat. Isi Ramadhan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Lembaran baru kepada Allah, dengan taubat yang sebenarnya taubatan nashuha. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” An-Nur:31. Lembaran baru kepada Muhammad saw., dengan menjalankan sunnah-sunnahnya dan melanjutkan risalah dakwahnya. Kepada orang tua, istri-anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahim. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, “Manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”

Semoga Allah swt. memanjangkan umur kita sehingga berjumpa dengan Ramadhan. Dan selamat meraih kebaikan-kebaikannya. Amin ya Rabbana. Allahu a’lam. (dakwatuna)

Wednesday, August 05, 2009

Lorong Kehidupan...

Wednesday, August 05, 2009 0 Comments
saat diri harus memilih...
diantara bayang-bayang kelam
menuju lorong berujung cahaya
tak ayal kaki menjadi ragu tuk teruskan langkah...
tapi hati tak mau tahu
karna keyakinan yang tlah mengendap
harus...pasti...
dan aku pun terus berjalan menyusurinya
sampai kapan, ntah ku tak tahu kapan akhirnya...

(to be continued)

Tuesday, August 04, 2009

DALAM EPISODE : MENUNGGU FAJAR MENJELANG

Tuesday, August 04, 2009 0 Comments


Biarkan pena ini menyelaraskan kembali
Suatu arti kata yang masih samar maknanya
Keheningan memaksaku kembali mencurahkan semuanya
Lewat denting sang waktu dalam tarian kata

Kegelapan menyiratkan sunyi
Sepi yang menjerat, ingin kulepas
Meski diriku pun tak kuasa...
Semua akan tetap begini
Menunggu fajar merekah kembali

Inginku bisa tersenyum, dalam hangatnya sinaran
Tapi hanya kerlip kecil gemintang yang terlihat
Malamku terasa hampa...
Meski pena ini masih setia tuliskan kata...
Kembali mensejajarkan kalimat yang penuh kandungan makna...

Kegelapan ini pasti akan pudar
Berganti cahaya yang berbinar.....

(Zona Inspirasi SUPERTWIN, 3 Juli 2009)

Dalam gelapnya malam di Kost Pink....listrik konslet critane...^_^

BAHAGIANYA ORANG IKHLAS

Tuesday, August 04, 2009 0 Comments
Berpikirlah terus, bagaimana caranya agar amal kita diterima Allah. Tidak usah mengharap balas jasa, pujian, atau keuntungan sesaat. "Ketahuilah, hari ini adalah hari Allah. Tidak boleh ada kesombongan dan sikap melampaui batas. Ikhlaskan niat kalian untuk berjihad dan carilah ridha Allah dengan amal kalian". Inilah yang disampaikan Khalid bin Walid di hadapan komandan pasukannya menjelang Perang Yarmuk.

Tak lama kemudian, datanglah utusan Khalifah membawa sepucuk surat untuk Khalid bin Walid. "Pedang Allah" ini segera membacanya. Di dalamnya tercantum beberapa hal, termasuk berita wafatnya Khalifah Abu Bakar dan dan beralihnya kendali kekhalifahan ke tangan Umar bin Khathab. Yang terpenting, Khalifah Umar mencopot jabatan panglima perang yang disandang Khalid bin Walid, dan mengangkat Abu Ubaidah bin Jarrah sebagai penggantinya.

Bagaimana sikap Khalid? Ia menerima pemberhentian tersebut dengan sikap ksatria. Tidak sedikit pun kekecewaan dan emosi terpancar dari wajahnya. "Aku tidak berperang untuk Umar. Aku berperang untuk Tuhannya Umar," demikian ungkapnya.

Ia segera mendatangi Abu Ubaidah bin Jarrah untuk menyerahkan kendali kepemimpinan. Setelah itu ia berperang habis-habisan di bawah komando mantan anak buahnya tersebut. Padahal, masa itu adalah masa keemasan Khalid bin Walid.

Saudaraku, betapa bahagianya Khalid bin Walid. Lihatlah, betapa mudahnya ia menyerahkan jabatan kepada anak buahnya, lalu berperang habis-habisan sebagai seorang prajurit. Orientasi perjuangannya adalah Allah, bukan jabatan, ketenaran dan kepuasan nafsunya.

Kita harus mulai mengevaluasi diri. Boleh jadi kita sibuk beramal, namun tidak sibuk menata niat. Sehingga amal-amal yang kita lakukan tidak ada nilainya di hadapan Allah. Seorang ibu mengandung selama sembilan bulan, ia tidak mendapatkan apa-apa selain rasa sakit, bila kehamilannya itu disikapi dengan keluhan. Demikian pula seorang bapak yang siang malam bekerja, ia tidak mendapatkan apa-apa selain rasa lelah, bila tidak karena Allah. Karena itu, jangan hanya sibuk beramal, tapi sibukkan pula dengan meluruskan niat.

Bagaimana agar kita bisa ikhlas? Tekniknya sederhana. Pusatkan pikiran dan amal hanya untuk Allah. Berpikirlah, bagaimana agar amal kita diterima Allah. Titik. Tidak usah mengharap balas jasa, pujian, atau keuntungan sesaat. Lakukan yang terbaik, sampaikan dengan cara terbaik, berikan yang terbaik, dan dengan hati terbaik.

Saudaraku, orang ikhlas itu pasti bahagia dalam hidupnya. Sebab, Allah SWT akan menganugerahkan enam ciri (keutamaan) dalam hidupnya.

[1] Jarang kecewa terhadap dunia. Orang ikhlas tidak mengharapkan apapun dan dari siapapun. kenikmatan baginya bukan dari mendapatkan, tapi dari mempersembahkan. Sebaliknya, orang yang tidak ikhlas akan banyak kecewa dalam hidup, karena banyak berharap dari makhluk.

[2] Tidak pusing dengan penghargaan. Baginya orang ikhlas dipuji atau dicaci sama saja, asalkan apa yang ia lakukan benar caranya dan lurus niatnya.

[3] Tidak membeda-bedakan amal besar dan amal kecil. Orang ikhlas tidak sibuk melihat besar kecilnya amal. Ia hanya sibuk dengan apa yang disukai Allah. Tidak ada yang kecil di hadapan Allah. Yang kecil hanyalah amal yang tidak ikhlas.

[4] Nikmat berbuat amal. Kebahagiaannya bukan dari mendapatkan pujian, namun dari optimalnya amal. Karena itu, orang ikhlas akan tangguh dan istikamah dalam ibadah.

[5] Tidak menonjolkan "bendera". Orang ikhlas tidak berjuang untuk satu kelompok tertentu. Ia berjuang hanya untuk Islam. Kelompok/bendera hanyalah sarana/alat untuk mencapai tujuan.

[6] Tidak ditipu setan. Allah SWT mengabadikan ucapan Iblis dalam Alquran. "_pasti aku akan menyesatkan mereka (manusia) semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas" (QS Al Hijr [15]: 39-40). Wallaahu a'lam.

( KH Abdullah Gymnastiar )

Sunday, August 02, 2009

GOA SUNYI DI HATI INI

Sunday, August 02, 2009 1 Comments


Sejenak ku termenung...
Mencoba mengajak bercengkerama cakrawala senja
Akhirnya ia pun pergi meninggalkan keremangan di hati ini...
Malampun semakin gencar menawarkan kebisuannya

Selimut sang malam sudah melingkupi bumi
Bintang gemintang tersenyum genit
Berteman tarian angin gemulai
Dan sang rembulan pun semakin berkuasa menduduki tahta kelam...
Suasana malam yang menghadirkan goa sunyi di hati ini..
Entah kenapa...........atau karena siapa???

Oh Tuhan....
Terasa berat kaki ini melangkah
Menapaki duri-duri terjal...
Menghancurkan benteng penghalang dalam diri
Mencoba keluar dari keterasingan
Tapi ku tetap merasa terasing dari diriku...
Merasa terbuang dari hidupku
Separuh masa yang tlah hilang...
Membenamkanku dalam lumpur kehampaan...

Tuhan...tak ada pernath-Mu membenarkan...
’tuk hancurkan isi dunia
Dan menghentikan episode perjalanan ini
Tanpa izin dari-Mu...

Kumelihat kehancuran dan kenistaan akan bertepuk tangan
Sementara insan yang lemah ini akan meratap tangis...
Sedih....pahit...luka....dan kecewa....!!!
Sesekali bukanlah kemenangan dan kebahagiaan yang tercipta
Namun lubuk hati ini tlah tersumbat pembuluh darah kesepian dan kenistaan yang tiada bertepi
Tapi tetap ku coba tuk mencari makna kesendirian ini...

Goa sunyi di hati ini.....
Izinkanku mencoba tuk gaungkan kembali kedamaian yang dulu pernah tercipta
Izinkanku mencoba tuk menggemakan kebahagiaan...
Agar tak ada lagi ratap tangis dan sayatan luka yang menggores hati...
Meluluhkan jiwa...
Sampai cahaya perhiasan langit menerobos sela-sela bumi
Sampai mentari menamparku dengan keagungan sinarnya....

Research Area ‘n Zona Eksperimen

Sunday, August 02, 2009 0 Comments
• Belajar menjadi seorang peneliti karena sebuah tuntutan yang memang harus segera dikerjakan dan diselesaikan. Yups, perjalanan seorang pencari gelar S.Si. hmmm, Sarjana Science…
• Dan semuanya bermula di Research Area, bertempat di Laboratorium Biologi Lantai 1 Gedung A FMIPA UNS. Klo kita sering menyebutnya “Lab nya Mas Munir dan Mas Adnan”. Research Area adalah tempat ku mengawali penelitian tugas akhirku sebagai seorang mahasiswi…
• Kubuka kembali buku “THE JOURNEY OF MY LIFE NUNGMA 2009”, kala itu hari Jumat tanggal 3 April 2009 bertempat di Researh Area 1, berkumpul 9 mahasiswa yang mendapatkan Hibah PHK-A2 Research Grand 2009 bersama beberapa dosen pembimbing yang mendapatkan “proyek” tersebut. Mahasiswa yang mendapatkan Hibah PHK-A2 Research Grand 2009 diseleksi berdasarkan rangking IPK di angkatan 2006. Alhamdulillah, aku bisa jadi bagian diantara mereka…
• Ada 3 tema besar yang ketiganya kemudian menjadi 9 subjudul…system yang digunakan untuk membagi ke-9 sub judul itu dengan mekanisme “UNDIAN”. Detik-detik yang menegangkan…tapi ku hanya bisa pasrah dan siap menerima kenyataan. Namaku yang muncul pertama kali, kemudian mita, tanti, dst. Aku jadi satu tim dengan Mita dan Tanti, dan kemudian kita menamakan tim kita dengan sebutan “TIM AMBRE” dengan pembimbing utama Bu Dinar dan Bu Rita. 2 tim yang lain juga punya nama, yaitu : “TIM GANYONG” yang beranggotakan Santi, ulfa, dan Wintang dengan dosen pembimbing utama Bu Nita. Sedangkan tim satunya bernama “TIM SENGGANI”, yang beranggotakan Tikno, Ida , dan Esty dengan dosen pembimbing utama Bu Estu. Hmmmm…
• Awalnya, judulku :”Uji Mutagenesitas Ekstrak Kloroform Daun Ambre (Geranium radula Cavan.) terhadap bakteri Salmonella typhimurium TA 97, TA 98, dan TA 100 dan Profil Kandungan Kimianya”. Tapi, seiring berjalannya waktu judulku diganti oleh dosen pembimbingku : “Uji Toksisitas Fraksi Daun Ambre (Geranium radula Cavan.) terhadap Artemia salina Leach. dan Profil Kandungan Kimia raksi Teraktif”.
• Uji Toksisitas yang ku lakukan menggunakan Uji BST dengan perhitungan kematian larva Artemia sebagai indicator tingkat toksisitasnya.
• Tanggal 29 Mei…SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN!!! Prestasi yang kuberikan untuk diriku sendiri : menjadi mahasiswa angkatan 2006 yang seminar proposal penelitian pertama kali!!! Hmmm…senang sekaligus agak menegangkan. Tapi Alhamdulillah, aku dapat melaluinya dengan baik. Hehe..ketawa kalo inget “mengembangbiakkan” VS “membudidayakan”…^_^

• Penelitian pun dimulai…Revisi proposal juga segera diselesaikan. Briefing intense dengan dosen pembimbingku.
• Tahap pertama, kita melakukan maserasi di Research Area 2 (Lab Pusat Biologi). Tim Ambre selalu kompak (tim yang lain gak boleh ngiri ya..), sampai kita bertiga tertidur saat rotary hasil maserasi Ambre gara-gara kloroform…bikin kita melayang-layang. Kalo Bu Dinar bilang, sampai jalan beliau zig-zag. Hehehe…Kloroform oh kloroform…
• Ekstrak yang didapatkan kemudian diuapkan. Tahap berikutnya PARTISI menggunakan sentrifuge. Hasil Partisi ku UJI BST. 4x uji BST belum berhasil. Nah, baru uji yang ke-5 mulai menunjukkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Uji BST 4-5 ku kerjakan di Zona Eksperimen yang bertempat di Kost Pink lantai 3, tepatnya di kamarnya Tika Ngapax.

BST = Bisa-Sukses-Totalitas
BST = Berani-Semangat-Tekun
BST = Bersyukur-Sabar-Tawakal


• Setelah monitoring dengan Uji BST, serta KLT, proses selanjutnya kita melakukan FRAKSINASI di Research Area 1 dengan menggunakan kolom grafitasi plus beberapa jenis pelarut. Fraksi yang didapatkan kemudian diuapkan dan dimonitoring dengan KLT. Ad cerita lagi dari Tim Ambre tanggal “29 Juli 2009”. Semoga bisa menjadi bahan pembelajaran bagi Tim Ambre. Amiiiinnnn…………..
• Setiap kali Tim Ambre ngelab, Bu Dinar selalu setia menemani…Duh, senangnya!!! Berat juga jika nanti bulan September harus berpisah dengan beliau karena beliau mendapatkan beasiswa S3 di negeri Belanda. Hmmm…doain moga Nungma bisa nyusul ya Bu…Amin!!!
• Masih akan ada cerita yang lebih seru lagi di Zona Eksperimen dan Research Area bersama Tim Ambre, Nungma-Mita-Tanti.

• I LOVE TIM AMBRE!!!! AMBRE….SEMANGAAAAAAAAAT!!!

DAHSYATNYA SEDEKAH

Sunday, August 02, 2009 0 Comments
Sedekah adalah penolak bala, penyubur pahala, dan melipatgandakan rezeki; sebutir benih menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap-tiap bulir itu terjurai seratus biji.

Suatu hari datanglah dua orang akhwat yang mengaku baru kembali dari kampung halamannya di kawasan Jawa Tengah. Keduanya kemudian bercerita tentang sebuah kejadian luar biasa yang dialaminya ketika pulang kampung dengan naik bus antarkota, beberapa hari sebelumnya. Di tengah perjalanan, bus yang ditumpanginya terkena musibah, bertabrakan dengan dahsyatnya. Seluruh penumpang mengalami luka berat. Bahkan para penumpang yang duduk di dekatnya meninggal seketika dengan bersimbah darah. Dari seluruh penumpang tersebut hanya dua akhwat itulah yang selamat dengan tidak terluka sedikit pun.

Mengapa mereka ditakdirkan Allah selamat? Menurut pengakuan keduanya, ada dua amalan yang dikerjakan keduanya waktu itu, yakni ketika hendak berangkat mereka sempat bersedekah terlebih dahulu dan selama dalam perjalanan selalu melafadzkan zikir.

Sahabat, tidaklah kita ragukan lagi, inilah sebagian dari keutamaan bersedekah. Allah pasti menurunkan balasannya pada saat dibutuhkan dengan jalan yang tidak pernah disangka-sangka. ALLAH adalah Zat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada semua hamba-Nya. Bahkan kepada kita yang hampir setiap desah napas selalu membangkang perintah-Nya, Dia tetap saja mengucurkan rahmat-Nya yang tiada terkira. Segala amalan yang kita perbuat, amal baik ataupun amal buruk, pasti akan kembali kepada kita. Demikian juga jika kita berbicara soal harta yang kini ada di genggaman kita.
Demi Allah, semuanya datang dari Allah yang Mahakaya. Dititipkan-Nya kepada kita tiada lain supaya kita bisa beramal dan bersedekah dengan sepenuh keikhlasan. Kemudian kita akan mendapatkan balasan pahala dari pada-Nya, baik ketika di dunia ini maupun saat menghadap-Nya kelak. Dari pengalaman kongkret kedua akhwat di atas, dengan penuh keyakinan kita dapat menangkap bukti yang dijanjikan Allah SWT dan Rasul-Nya, bahwa sekecil apapun harta yang disedekahkan dengan ikhlas, niscaya akan tampak betapa dahsyat balasan dari-Nya. Boleh jadi, inilah yang menyebabkan Rasulullah SAW memerintahkan para sahabatnya yang tengah bersiap pergi menuju medan perang Tabuk, agar mengeluarkan sedekah. Saat itu Allah menurunkan ayat tentang sedekah kepada Rasulullah SAW, Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir yang pada tiap-tiap bulir itu terjurai seratus biji.

Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS. Al-Baqarah: 261). Seruan Rasul itu disambut seketika oleh Abdurrahman bin Auf dengan menyerahkan empat ribu dirham seraya berkata, "Ya Rasulullah, harta milikku hanya delapan ribu dirham. Empat ribu dirham aku tahan untuk diri dan keluargaku, sedangkan empat ribu dirham lagi aku serahkan di jalan Allah". "Allah memberkahi apa yang engkau tahan dan apa yang engkau berikan," jawab Rasulullah SAW. Kemudian datang sahabat lainnya, Usman bin Affan. "Ya Rasul, saya akan melengkapi peralatan dan pakaian bagi mereka yang belum mempunyainya," ujarnya.

Adapun Ali bin Abi Thalib ketika itu hanya memiliki empat dirham. Ia pun segera menyedekahkan satu dirham waktu malam, satu dirham saat siang hari, satu dirham secara terang-terangan, dan satu dirham lagi secara diam-diam. Kenapa para sahabat begitu antusias dan spontan menyambut seruan untuk bersedekah? Tiada lain karena mereka yakin akan balasan yang berlipat ganda sebagaimana telah dijanjikan Allah dan Rasul-Nya. Sedekah adalah penolak bala, penyubur pahala, dan pelipat ganda rezeki; sebutir benih menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap-tiap bulir itu terjurai seratus biji. Artinya, Allah yang Mahakaya akan membalasnya hingga tujuh ratus kali lipat. Masya Allah!

Sahabat, betapa dahsyatnya sedekah yang dikeluarkan di jalan Allah yang disertai dengan hati ikhlas, sampai-sampai Rasul sendiri membuat perbandingan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptakan gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya? 'Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?'.
Allah menjawab, 'Ada, yaitu besi'. Para malaikat pun kembali bertanya, 'Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada besi?'. Allah menjawab, 'Ada, yaitu api'. Bertanya kembali para malaikat, 'Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada api?'. Allah menjawab, 'Ada, yaitu air'. 'Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?,' tanya para malaikat. Allah pun menjawab, 'Ada, yaitu angin'. Akhirnya para malaikat bertanya lagi, 'Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?'. Allah yang Mahagagah menjawab, 'Ada, yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya'." Wallahu a'lam bish-shawab.

( KH Abdullah Gymnastiar )

Tarbiyah, Sebuah Proses Pembentukan

Sunday, August 02, 2009 0 Comments
Ust. Abdul Muiz, MA

Pengertian Tarbiyah secara bahasa tansyiah (pembentukan), riayah (pemeliharaan), tanmiyah (pengembangan), dan taujih (pengarahan)
Maka proses tarbiyah yang kita lakukan dengan menggunakan sarana dan media bermacam-macam, seperti halaqah, tatsqif, ta’lim fil masjid, mukhoyyam, lailatul katibah dan lainnya harus memperhatikan empat hal di atas sebagai langkah-langkah praktis untuk sampai pada tujuan strategis, yaitu terbentuknya pribadi muslim atau shalih mushlih.
1.Tansyi’ah (Pembentukan)
Dalam proses tansyi’ah harus memperhatikan tiga sisi penting, yaitu:
a. Pembentukan ruhiyah ma’nawiyah
Pembentukan ruhiyah ma’nawiyah dapat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan ibadah seperti qiyamul lail, shaum sunnaah, tilawah Qur’an, dzikir, dan lain-lain. Para murabbi harus mampu menjadikan sarana-sarana tarbiyah ruhiyah semisal mabit, lailatul katibah, jalasah ruhiyah, dalam membentuk pribadi mutarobbi pada sisi ruhiyah ma’nawiyahnya dirasakan serta disadari oleh mutarobbi bahwa ia sedang menjalani proses pembentukan ma’nawiyah ruhiyah. Jangan sampai mabit hanya untuk mabit.

b. Pembentukan fikriyah tsaqafiyah
Sarana dan media tarbiyah tsaqofah harus dijadikan sebagai sarana dan media yang dapat membentuk peserta tarbiyah pada sisi fikriyah tsaqafiyah, jangan sampai tatsqif untuk tatsqif dan ta’lim untuk ta’lim, tetapi harus jelas tujuannya bahwa tatsqif untuk pembentukan tasaqofah yang benar dan utuh, ta’lim untuk tsaqofah fid dien dan ini harus disadari dan dirasakan oleh murabbi dan mutarobbi.

c. Amaliyah harakiyah
Proses tarbiyah selain bertujuan membentuk pribadi dari sisi ruhiyah ma’nawiyah dan fikriyah tsaqafiyah juga bertujuan membentuk amaliyah harakiyah yang harus dilakukan secaa bebarengan dan berkisanambungan seperti kewajiban rekruitmen dengan da’wah fardiyah, da’wah amah dan bentuk-bentuk nayrud tarbiyah lainnya, serta pengelolaan halaqoh tarbiyah yang baru sehingga sisi ruhiyah ma’nawiyah dan fikriyah tsaqofiyah teraktualisasi dan terformulasikan dalam bentuk amal nyata dan kegiatan riil serta dirasakan oleh lingkungan dari masyarakat luas.

2.Ar-Riayah (Pemeliharaan)
Kepribadian Islami yang sudah atau muai terbentuk harus dijaga dan dipelihara ma’nawiyah, fikriyah tsaqofiyah dan amaliyahnya dan ditaqwin (dievaluasi) sehingga jangan sampai ada yang berkurang, menurun atau melemah. Dengan demikian kualitas dan kuantitas ibadah ritual, wawasan konseptual, fikrah dan harakah tetap terjaga dan terpelihara dengan baik. Tidak ada penurunan dalan tilawah yaumiyah, qiyamul lail, shaum sunnah, baca buku, tatsqif, liqoat tarbiyah dan aktifitas da’wah serta pembinaan kader.

3. At-Tanmiyah (Pengembangan)
Dalam proses tarbiyah, murabbi dan mutarobbi tidak boleh puas dengan apa yang ada dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, apalagi menganggap sudah sempurna. Murobbi dan mutarrobbi yang baik adalah murobbi dan mutaroobi yang selalu memperbaiki kekurangan dan kelemahan serta meningkatkan kualitas, berpandangan jauh ke depan, bahwa tarbiyah harus siap dan mampu menawarkan konsep perubahan dan dapat mengajukan solusi dan berbagai permasalahan umat dan berani tampil memimpin umat. Oleh karenanya kualitas diri dan jama’ah merupakan suatu tuntutan dan kebutuhan dalam proses tarbiyah.

4.At-Taujjh (Pengarahan) dan At-Tauzif (Pemberdayaan)
Tarbiyah tidak hanya bertujuan untuk melahirkan manusia yang baik dan berkualitas secara pribadi namun harus mampu memberdayakan dan kualitas diri untuk menjadi unsure perubahan yang aktif dan produktif (Al muslim as shalih al mushlih).
Murobbi dapat mengarahkan, memfungsikan dan memberdayakan mutarobbinya sesuai dengan bidang dan kapasitasnya. Mutarobbi siap untuk diarahkan, ditugaskan, ditempatkan dan difungsikan, sehingga dapat memberikan kontribusi riil untuk da’wah, jama’ah dan umat, tidak ragu berjuang dan berkorban demi tegaknya dienul Islam.
“Dan di antara orang-orang yang beriman itu ada orang-orang yang menjadi apa yang mereka telah janjikan kepada Allah, maka di anatra mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada pula yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak merubah janjinya

Indikasi keberhasilan tarbiyah bisa dilihat pada peran dan kontribusi kader dalam penyebaran fikrah, pembentukan masyarakat Islam, memerangi kemungkaran, memberantas kerusakan dan mampu mengarahkan dan membimbing umat ke jalan Allah. Serta dalam keadaan siap menghadapi segala bentuk kebatilan yang menghadang lajunya da’wah Islam
“Sesungguhnya Allah Telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu Telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang Telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar.” (QS. 9:111

Semoga Allah selalu bersama kita dan kemenangan memilih kepada kita.
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad:7)

URGENSI TARBIYAH ISLAMIYAH

Sunday, August 02, 2009 0 Comments
Dalam kehidupan pribadi atau masyarakat, pendidikan (tarbiyah) menududki posisi yang sangat penting. Sebab melalui proses pendidikan pribadi seorang dapat tumbuh dan berkembang secara baik, sesuai yang diharapkan. Tarbiyah dapat membentuk kepribadian seseorang selaras dengan nilai-nilai dan prinsip yang mendasarinya sehingga menjadi kepribadian yang sepenuhnya mencerminkan nilai-nilai dan prinsip Islam.
Seseorang yang telah dididik dengan pola pendidikan Islam, sikap dan perilakunya akan merupakan refleksi total dari keutuhan dirinya yang telah tersibghah nilai-nilai Islam. Akibatnya integritas Islamnya kukuh dan gaya hidupnya Islami. Tidak akan terjadi split personality (kepribadian pecah) yang mengakibatkan seorang muslim kehilangan kepribadiannya dan terseret ke dalam arus gaya hidup yang lain.
Pendidikan Islam mengarahkan kehidupan seorang muslim berkembang dan terus semakin matang. Sikap, perilaku, dan gaya hidupnya bersifat spesifik islami yang berinteraksi secara posiif, baik internal maupun eksternal. Sehingga ia dapat memancarkan arus Islam si tengah-tengah lingkungannya. Ia menjadi manusia yang tangguh yang tidak mudah diombang-ambingkan oleh berbagai arus kehidupan yang melandanya. Tegasnya ia menjadi muslim yang muttaqin.

ARTI PENTING TARBIYAH ISLAMIYAH
Barangkali tidak akan ada yang menyangkal bahwa Muslim yang istiqomah dengan Islam atau dengan kata lain yang berpegang teguh pada din Allah merupakan modal dasar terbenuknya masyarakat Islam. Ia adalah batu bata yang dapat disusun menjadi bangunan. Semakin tinggi dan besar suatu bangunan maka semakin memerlukan batu bata yang kuat dan kukuh. Di sisi lain berpegang teguh dengan din Allah adalah dasar umum bagi penyelesaian krisis keimanan yang melanda kaum muslimin terutama para pemudanyya. Karena ittu peranan tarbiyah dalam upaya mengatai munculnya gejala krisis konfedensi di kalangan kaum muslimin yang diakibatkan oleh derasnya arus ghazwl fikri (perang pemikiran) semakin jelas. Secara ringkas urgensi dari tarbiyah Islamiyah ini terlihat jelas pada peranannya dalam kehidupan ini.

1. Membentuk generasi yang Islami

Pendidikan islami (tarbiyah Islamiyah) adalah satu-satunya cara terbaik dalam membentuk individu berkepribadian, masyarakat yang ideal dan peradaban kemanusiaan yang tinggi. Hubungan ketiga aspek tersebut saling terkait, karena terbentuknya masyarakat ideal. Sedangkan terbentuknya masyarakat ideal merupakan medium terbentunya peradabn kehidupan manusia yang tinggi.
Apabila ketiga aspek tersebut terwujud maka akan melahirkan kebaikan-kebaikan dan kebahagiaan hidup. Semua itu dapat diwujudkan melalui Tarbiyah Islamiyah.

2. Merupakan kebutuhan manusia
Manusia adalah makhluk Allah yang mempunyai insting, watak, dan kecenderungan yang berbeda-beda. Ada orang yang didalam kehidupannya dijajah oleh nafsu. Perilaku tersebut tidak ubahnya seperti binatang. Tetapi ada pula manusia yang mampu meningkatkan derajadnya ke tingkat yang paling tinggi. Namun ada juga manusia yang mengikuti kehendak syetan.
Jika manusia dibiarkan dengan kecenderungan dan watak masing-masing tanpa ada upaya pembentukan melalui media pendidikan yang sesuai dengan fitrah kejadiannya, niscaya panorama bumi akan diwarnai dengan kezaliman dan permusuhan.
Sehubungan dengan itu satu-satunya media untuk menyelamatkan manusia dari kenistaan dan jeratan konflik akibat adanya pertentangan ialah tarbiyah islamiyah yang menyeluruh terutama pembinaan iman dan keyakinan.

3. Tarbiyah Islamiyah adalah suatu kewajiban agama
Pendidikan islam adalah wajib, karena ia merupakan sarana terlaksananya kewajiban din yaitu ibadah. Ta’lim adalah bagian dari tarbiyah dan ibadah tidak sah tanpa mengetahui hokum dan syarat sahnya ibadah. Atas dasar tersebut Rasulullah SAW bersabda “ Menuntut ilmu itu ajib bagi setiap Muslim”.

Itulah beberapa bukti dan pertimbangan yang memastikan urgensi tarbiyah islamiyah salam kehidupan. Tetapi perlu kita sadari bahwa tanpa adanya tarbiyah yang terarah dan sistemik mustahil akan mencetak insan yang memiliki Syakhsiyah Islamiyah.

PENGERTIAN TARBIYAH ISLAMIYAH
Dari segi bahasa tarbiyah islamiyah bermakna: Rabba-yarbu (tumbuh berkembang), rabbiya-yarba (tumbuh secara alami), rabba-yarabbu (memperbaiki, meningkatkan). Sedangkan secara istilah Tarbiyah Islamiyah adalah memperbaiki sesuatu, menjaga serta memeliharanya.
Tarbiyah memiliki pengertian cara ideal dalam berinteraksi dengan fitrah manusia, baik secara langsung (dengan kata-kata) ataupun secara tidak langsung (dengan keteladanan) untuk memproses perubahan dalam diri manusia menuju kondisi yang lebih baik

Tarbiyah Islamiyah berarti proses mempersiapkan orang dengan persiapan yang menyenuh seluruh aspek kehidupan meliputi jasmani, ruhani, dan akal pikiran. Demikian juga dengan kehidupan duniawinya, dengan segenap aspek hubungan dan kemaslahatan yang mengikatnya, dan kehidupan akhirat dengan segala amal yang sihisabnya yang membuat Allah ridha atau murka.

Jadi secara ringkas tarbiyah islamiyah adalah proses penyiapan manusia yang saleh, yakni agar tercipta suatu keseimbangan dalam potensi, tujuan, ucapan, dan tindakannya secara keseluruhan. Keseimbangan potensi yang dimaksud adalah hendaknya jangan sampai kemunculan potensi menyebabkan lenyapnya potensi yang lain atau suatu potensi sengaja dimandulkan agar muncul potensi yang lain.
Juga keseimbangan antara potensi ruhani, jasmani, dan akal pikiran, keseimbangan antara kebutuhan primer dan sekundernya, antara cita-cita dan realitasnya, antara jiwa ambisi pribadi dan jiwa kebersamaannya, antara keyakinan kepada alam ghaib dan keyakinan pada alam kasat mata, keseimbangan antara makan, minum, pakaian, dan tempat tinggalnya, tanpa adanya sikap berlebih-lebihan si satu sisi dan pengabaian di sisi yang lain. Benar-benar keseimbangan yang mengantarkan pada sikap yang adil dalam segala hal.

TUJUAN TARBIYAH ISLAMIYAH

Secara umum terbiyah islamiyah bertujuan membentuk manusia yang hanya beribadah kepada Allah SWT dan memakmurkan bumi hanya dengan aturan-aturan Allah baik yang berupa wahyu atau pun sunatullah, sehingga lahir suasana kehidupan yang islami di bumi ini.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut dijabarkan dalam tiga tujuan utama dari tarbiyah islamiyah, yaitu:
1. Terbentuknya Tashawur (persepsi) Islami yang jelas.
Islam sebagai din, sebagai pedoman hidup dari Allah SW mencakup seluruh aspek kehidupan dan perilaku untuk seluruh zaman dan ummat manusia. Ketidakmenyeluruhan persepsi terhadap Islam akan mengakibatkan Islam terisolasi dari pentas kehidupan, juga menjadi sumber bid’ah, khurafat, takhayul, dan tradisi jahiliyah serta berbagai kontradiksi. Bahaya persepsi yang parsial (Juz’I) dijelaskan dalam firman Allah Q.S. Al Baqarah:85 sedangkan kejelasan dan keuniversalan Islam terlihat pada firman Allah Q.S. An-Nisaa’:89.

2. Membentuk Syakhsiyah Islamiyah (pribadi yang Islami)
Pribadi yang Islami adalah pribadi yang menjadikan nilai-nilai Islam sebagai bahan utama pembentuk kepribadiannya, sehingga identitas dirinya benar-benar mencerminkan keislamannya.
Komponen dasar bagi terbentuknya kepribadian seseorang adalah keyakinan, pendirian, perasaan, pemikiran, watak, performa, dan perilaku. Dan akidah islamiyah adalah dasar pembentukan dari semua komponen tersebut.
Tarbiyah ilamiyah diharapkan menghasilkan buah yang baik. Buah yang diharapkan dari pembinaan islami (tarbiyah islamiyah) adalah terciptanya sosok pribadi Muslim yang ideal, pribadi muslim yang kaffah. Yaitu pribadi muslim yang mengimplemetasikan nilai-nilai Islam secara keseluruhan, tidak hanya bagian per bagian.
Beberapa deskripsi tentang pribadi muslim yang kaffah yang harus diketahui oleh seorang muslim, antara lain:

1. Lurus aqidahnya
Kelurusan akidah merupakan pokok terpenting bagi pribadi muslim. Demikian pula yang dilakukan Rasulullah SAW pertama kali dapat ditelusuri bahwa ayat-ayat Al Qur’an Makiyyah turun selama 13 tahun yang menjelaskan kalimat Laailaaha illallah. Yang demikian itu karena din ini seluruhnya tegak di atas kalimat Laa ilaaha illallah. Memahamkan pada manusia bukan membuat tertarik pada cabang-cabang Islam saja, namun dengan pemahaman akidah dalam hati mereka yang kemudian secara otomatis akan melaksanakan segala syariatnya.

2. Benar Ibadahnya
Ibadah adalah segala sesuatu yang dicintai dan diridhai Allah SWT, baik berupa perkataan, kepasrahan, dan ketundukan yang sempurna serta membebaskan diri dari segala yang bertentangan. Dengan demikian serang muslim harus paham bahwa ibadah kepada Allah merupakan kebutuhan dan kepentingan manusia, baik ibadah khusus (khashah), shalat, puasa, zakat, dsb. Ataupun ibadah umum (ammah), menuntuk ilmu, jual beli, dsb. Seorang muslim dalam beribadah haruslah benar yaitu niat ikhlas karena Allah dan berdasar atas syariat Islam.

3. Terpuji Akhlaknya
Islam mengatur dalam segala aspek dari mulai bangun tidur smpai pada pagi berikutnya. Sehingga gerak langkah seorang muslim senantiasa indah karena mengikuti irama kehidupan yang diatur oleh Allah SWT. Seorang muslim yang berakhlak membawa dampak tidak hanya pada dirinya sendiri tapi juga lingkungan sekitar. Sehingga nantinya akan tercipta umat yang berakhlak mulia. Kesempurnaan iman seseorang dapat dilihat dari kualitas akhlaknya.

4. Berwawasan Luas
Wawasan disini bermaksud senantiasa memikirkan sesuatu yang membangun, memperbaiki bukan membuat hal yang tidak berguna, dan menjauhkan diri dari sifat yang merendahkan. Karena pentingnya berwawasan luas inilah maka setiap muslim diwajibkan untuk senantiasa menuntut ilmu, baik ilmu keagamaan maupun ilmi-ilmu alam dan ilmu yang lainnya.

5. Kuat Fisiknya
Rasulullah bersabda “ Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah pada keduanya ada kebajikan” (HR. Muslim)
Rasulullah telah menegaskan pentingnya pembentukan badan yang sehat dan menjaga dari berbagai penyakit. Kewajiban dan tanggung jawab pribadi muslim ideal tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya badan/fisik yang sehat.

BY : UKKI UNSOED TEAM