Jejak Karya

Jejak Karya

Wednesday, July 27, 2022

KOMIK AISHA TOMODACHI BACAAN BERGIZI GENERASI MASA KINI

Wednesday, July 27, 2022 0 Comments

 



Aisha Tomodachi nama lengkapnya. Biasa dipanggil Aisha. Sosok gadis mungil berkerudung dan berkacamata yang pemberani dan jenius. Ia memiliki kelebihan yaitu pandai dalam merancang robot dengan menggunakan sebuah microchip istimewa. Microchip tersebut merupakan warisan dari ayah kandungnya yang seorang ilmuwan. Aisha memiliki kisah masa lalu yang unik dan mengejutkan. Ia tinggal bersama Papa Ajib dan Mami Nina, orang tua angkat yang mengadopsinya. Mereka tinggal di Desa Penyu, sebuah desa di Pantura (pantai utara). Aisha memiliki sahabat seekor harimau gigi pedang yang bernama Tora. Tora sosok harimau yang lucu, jinak, suka membantu, dan hobi makan.

 

Kehidupan Aisha berubah setelah ia menjadi pemenang kontes robot yang mempertemukannya dengan dua ilmuwan senior yang sedang mengincar microchip miliknya. Salah satu ilmuwan senior tersebut bernama Dokter Vontes. Sosok antagonis dalam komik ini. Dokter Vontes memiliki ambisi untuk menguasai dunia. Konflik dalam komik ini semakin memuncak tatkala Dokter Vontes berhasil mencuri microchip Aisha. Ia dengan segala kelicikan dan keserakahannya lalu menciptakan robot raksasa. Robot itu bertugas untuk menguras tambang emas di sebuah gunung yang letaknya dekat dengan Desa Penyu, tempat tinggal Aisha dan keluarga Papa Ajib. Masya Allah, seru sekali alur ceritanya! Penasaran kan bagaimana cara Aisha mendapatkan kembali microchipnya yang dicuri, bagaimana cara melawan Dokter Vontes yang licik dan kejam itu? Lalu, siapakah keluarga Aisha yang sebenarnya? Kepooo, kan?

 

Masya Allah, tabarokallahu. Sudah lama saya tidak membaca komik anak-anak dengan alur unik dan seru dan bergenre science-fiction seperti komik Aisha Tomodachi ini. Menikmati halaman demi halaman pada komik ini membuat rekaman memori di otak saya terlempar ke masa silam, masa kecil saya dulu. Almarhum Babe selalu menjadi pengantar kami ke salah satu perpustakaan di dekat alun-alun kota Wonogiri, tepatnya di samping gereja. Biasanya kami ke perpustakaan saat liburan sekolah. Ada banyak komik dan buku yang dipinjamkan di sana. Perpustakaannya pun luas dan bersih. Saya dan Mamiko (saudari kembar saya) paling suka meminjam komik dan buku-buku petualangan seperti Lima Sekawan, Trio Detektif, Pasukan  Mau Tahu, dll. Seruuu sekali!

Kembali ke Komik Aisha Tomodachi ini. Ada beberapa hal keren yang menjadikan komik ini layak dibaca seluruh anggota keluarga.

Genre Science Fiction

Komik Aisha Tomodachi ini memiliki genre science fiction. Bercerita tentang kisah Aisha dan teman-temannya yang sangat seru, menantang, dan penuh kejutan. Ada banyak pembelajaran dan ilmu baru yang bisa didapatkan pembaca, seperti tentang robot, microchip, artificial intelijen, dan alat-alat teknologi canggih. Tentu saja sang creator komik ini sudah melalui tahap riset yang panjang untuk mengemas komik ini menjadi sebuah bacaan yang tidak hanya menghibur namun juga sarat ilmu pengetahuan.





Kaya Nilai-Nilai Edukasi Islam

Komik terbitan Ihsan Comic memang memiliki ciri khas untuk selalu mengusung nilai-nilai edukasi Islam dalam setiap karya yang diterbitkan. Komik ini mengajarkan bahwa Islam adalah agama yang syamil mutakamil, sempurna dan menyeluruh. Contohnya:

  1. Di halaman 16, saat adegan Ron dan timnya beserta robotnya berjalan dengan angkuh dan merasa berbangga diri saat mengikuti kontes robot. Dalam adegan ini sekaligus ada pengingat diri untuk tidak sombong. Disebutkan pula dalilnya yaitu terjemahan QS. Al Isra’ ayat 37. Juga di halaman 24 ada hadits pengingat tentang perilaku sombong.
  2. Di halaman 34, saat adegan robot-robot buatan Dokter Vontes menambang emas di hutan dekat Desa Penyu. Disebutkan bahwa tindakan tersebut dapat merusak alam dengan dalil terjemahan QS. Al A’raf ayat 56.
  3. Di halaman 80, secara tidak langsung sosok Aisha memberikan gambaran pentingnya menyandarkan setiap masalah dan segala sesuatu dalam hidup kita hanya kepada Allah. Jadi, komik ini bisa jadi bacaan seru sekaligus sarana menumbuhsuburkan fitrah keimanan yang sudah terinstal dalam diri setiap anak. Dalam adegan di halaman ini Aisha dan teman-temannya merasa takut karena Dokter Vontes memunculkan robot raksasa baru yang sangat canggih. Aisha bilang… Jika merasa takut, bacalah doa: “A’UDZU BIKALIMATILLAHI TAAMMATI MIN SYARRI MAA KHALAQ…” (Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurnanya dari kejahatan ciptaan-Nya”).



Bekal Generasi Masa Kini yang Berkarakter Positif

Komik ini mengajarkan keberanian kepada anak-anak untuk menjadi agen kebaikan dan melawan segala bentuk kezaliman/kejahatan di muka bumi. Semangat untuk selalu membela kebenaran dan menegakkan keadilan. Anak-anak juga dapat belajar dari kisah persahabatan Aisha dan kawan-kawannya yang tentu saja memiliki sifat dan latar belakang yang berbeda-beda, memiliki keunikan masing-masing. Anak-anak juga belajar tentang arti kerja sama, menghormati orang tua, bertanggung jawab, pantang menyerah, dan semangat menjadi anak salih nan cerdas dengan tekun belajar dan rajin beribadah.

Akhirnya, tahniah untuk lahirnya komik AISHA TOMODACHI volume 1 yang berjudul “MICROCHIP SUPER CANGGIH” karya komikus-komikus hebat dari PAPILLON COMICS. Komik ini sangat layak jadi bacaan positif anak-anak dan keluarga zaman now. Yuk, segera koleksi komik ini! Ayah Bunda bisa beli komiknya tinggal klik saja di  SHOPEE





Friday, July 01, 2022

Dear, Aksara...

Friday, July 01, 2022 0 Comments




Dear Aksara, sudah lama ya aku tidak menyapamu? Apa kabar, Aksara? Maafkan kalau rumahmu kini berdebu dan penuh sarang laba-laba. Maafkan kalau kini aku jarang menyapamu. Maafkan kalau kini aku jarang mengajakmu merangkai cerita. Sekali lagi, maafkan aku ya, Aksara...


Izinkan detik ini aku mensejajarkanmu kembali untuk mengurai segala keruwetan di kepalaku. Izinkan menit ini aku menyusunmu  berbaris rapi untuk membantuku menetralkan kegalauan di hatiku. Sejatinya, menulis adalah terapi hati dan jiwa yang sangat berharga dalam hidupku. Mau kah sejenak kau jadi sahabat curhatku, Aksara?


Garis takdir mempertemukanku dengan sebuah komunitas rasa keluarga. Komunitas yang beranggotakan perempuan-perempuan tangguh dengan potensi istimewa dan memiliki semangat juang yang luar biasa. Blogger perempuan asal Semarang yang mempertautkan hati serta meresonansikan visi-misi dengan mengibarkan bendera komunitas bernama "GANDJEL REL" dengan motto: "ngeblog ben ra ngganjel". 



Sungguh, Aksara... Bertemu dan bergabung bersama komunitas ini serasa menemukan oase di padang pasir yang tandus. Komunitas ini menawarkan begitu banyak peluang untuk belajar dan berkarya. Komunitas ini memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk bertumbuh dan berkembang setiap anggotanya dengan potensi-potensi terbaik mereka. Komunitas ini menghadirkan kehangatan keluarga yang penuh cinta. 


Bagiku Aksara, cita-cita menjadi "Blogger Profesional" masih jadi impian yang aku sendiri belum sungguh-sungguh untuk memperjuangkannya. Aku masih sering jadi pribadi "excuse", malas buat ngeblog, sibuk mencari-cari kambing hitam, dan aneka rupa pemakluman yang aku buat-buat sendiri. Astaghfirullah...


Padahal Aksara, ide menulis itu kan sudah tersaji berkelimpahan di semesta. Padahal fasilitas ada dan cukup memadai. Padahal peluang dan kesempatan emas selalu datang bersliweran untuk ditangkap dan dieksekusi. Lalu, aku harus beralasan apa lagi? Manusia memang kumpulan seonggok daging dan sekumpulan tulang yang punya nama dengan 1001 alasan untuk banyak hal dalam kehidupan. Bukan begitu, Aksara?


Ah, sungguh malu rasanya. Tapi kalau mau jujur Aksara, saat ini aku tengah dihadapkan pada banyak kondisi yang membuatku harus pandai-pandai beradaptasi. Waktuku untuk berlama-lama denganmu sempat tergantikan dengan waktuku untuk berlama-lama bersama pena dan buku harianku. Ya, beberapa waktu terakhir ini aku lebih nyaman mengakrabkan raga dan jiwaku dengan menulis catatan harian, membuat jurnal dengan menulis tangan. Karena salah satu hal itu, aku jadi sedikit cuek denganmu, Aksara. Maafkan aku karena jadi terkesan tidak adil. Tapi ini hanya tentang kenyamanan saja. Karena sekarang tidak bisa setiap saat aku membukamu dan menarikan jemariku di pasukan QWERTY Family-mu yang ketika beradu sungguh rasanya terdengar merdu. Sejatinya aku merindukan suara-suara itu di keheningan malam. Maafkan jika saat ini ada yang lebih prioritas dalam hidupku untuk selalu hadir penuh membersamai tumbuh kembang mereka. Maafkan jika jam-jam menulisku di sepertiga malam sekarang lebih sering aku habiskan untuk menulis di jurnal jejak kelanaku dengan jari-jemariku. 


Doakan saja Aksara, aku bisa memanajemen 24 jamku lebih maksimal lagi. Doakan saja Aksara, aku bisa menguatkan kembali "STRONG WHY"-ku untuk mengakrabimu. Menjadikan rumahmu lebih semarak lagi dengan dokumentasi catatan dan segala kontemplasiku. Doakan aku Aksara, bisa lebih aktif dan produktif lagi di GANDJEL REL, komunitas rasa keluarga yang sudah mengizinkan diri ini untuk menjadi bagian istimewa di dalamnya. Semoga ke depan bisa berkontribusi lebih baik lagi. 

Ulang Tahun Gandjel Rel yang ke-5


Terima kasih Aksara, sudah menyimak curhatanku. Semoga catatan ini bisa menjadi awalan yang lebih baik. 


Dariku yang selalu menyayangimu, pasukan Aksara-ku...