Jejak Karya

Jejak Karya

Tuesday, May 08, 2018

[Jurnal Syukur#2] KELUARGA BARU DNA

Tuesday, May 08, 2018 0 Comments
Selasa, 8 Mei 2018

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
.
.
Bulan April kemarin, DNA Writing Club membuka lowongan bagi siapapun yang ingin bergabung menjadi mentor DNA. Alhamdulillah, tahap pertama ada 6 kakak-kakak calon mentor yang mendaftar. Pertemuan perdana tahap 1 sudah terlaksana akhir April kemarin. Tahap kedua, di bulan Mei ini, ada 5 yang mendaftar. Pertemuan calon mentor DNA terlaksana hari ini di markas DNA Banyumanik jam 16.00. Ada 5 kakak-kakak yang mendaftar, semuanya dari UIN Walisongo. Namun, hanya 3 yang bisa hadir.
.
.
Lowongan menjadi mentor DNA kami buka, mengingat semakin banyaknya permintaan untuk membuka markas DNA di beberapa titik. Sementara ini yang sudah berjalan ada 2 yaitu DNA markas Banyumanik dan DNA markas Klipang (tiap hari Rabu). Sebenarnya tiap Selasa sore juga ada rencana membuka kelas DNA markas Meteseh. Tapi karena belum memenuhi kuota (syarat kelas dibuka, minimal ada 5 anak), jadi yang markas Meteseh sementara ini masih pending, nunggu kuota terpenuhi dulu demi efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program-program pembelajaran dan pengajaran sesuai kurikulum di DNA Writing Club.
.
.
Bersyukurnya hari ini, saya dapat bertemu dengan 3 mahasiswi yang begitu semangat untuk mengasah kompetensi diri sekaligus menambah wawasan dan pengalaman. Ada sesi motivasi singkat bersama Direktur DNA (alias abinya Dzaky) tentang visi dan misi DNA sekaligus planing-planing ke depan... "para mentor nanti mau diapain sih, apa yang bakal didapat, dll..."
.
Abinya Dzaky selalu mengatakan, kalau beliau memetakan potensi istrinya itu ada 2 : mengajar dan menulis. Maka, beliau dulu meminta saya resign dari pekerjaan kemudian mendirikan CV DNA CREATIVE HOUSE untuk saya kelola. Beliau pun selalu menegaskan kalau ingin anak-anaknya kelak diasuh dan dididik oleh ibunya sendiri, bukan orang lain. Maka dari itu, istri tetap boleh bekerja, tetap boleh berpenghasilan sendiri, tetap boleh aktualisasi diri, dan menjadikan rumah sebagai kantor, sebagai laboratorium kreativitasnya. Alhamdulillah, tujuan suami saya ini memang gue banget. Saya memang tipikal orang yang gak mau terikat dengan aturan atau bekerja untuk orang lain dalam waktu tertentu. Dapat tawaran mengajar di sebuah SDIT pun saya tolak karena itu bukan saya banget yang harus menjalani rutinitas, hmm... Pokoknya saya suka yang "lompat-lompat" alias "unpredictable" gitu-gitulah. Hehe. Opo sih? ^_^
.
.
Terima kasih Ya Allah.
Hari ini saya belajar banyak dan banyak belajar. Bonus tambah kenalan baru dan relasi.
DNA-ku, banyak impian yang melangit bersama doa-doa terbaikku untukmu...

[Jurnal Syukur#1] LANGKAH-LANGKAH CINTA

Tuesday, May 08, 2018 0 Comments
Alhamdulillah...
Rasanya baru kemarin kamu nendang-nendang perut Umma, raja kecilku. Rasanya baru kemarin kamu turut andil menciptakan rasa yang begitu luar biasa sebagai tanda kamu ingin segera mengukir sejarah di dunia ini, bertemu Umma dan Abi. Kami yang telah menantimu selama 44 bulan ditambah 9 bulan dalam rahim Umma. Hingga tanggal 17.03.17 Allah izinkan kami untuk mendengarkan tangis pertamamu.

Dzaky Naufal Abdurrahman. DNA. Nama yang kami berikan untukmu. Nama yang sarat harapan juga doa. Dan kini, 13 bulan usiamu. Kamu tengah asyiknya belajar berjalan. Betapa takjubnya Ummamu ini Dzak... Allah izinkan secara langsung melihat tumbuh kembangmu setiap saat, setiap hari. Setiap detik Umma belajar dan kamu pun juga belajar. Ah, semoga kita selalu jadi tim yang solid ya, Raja Kecilku...
.
.
Di 13 bulan ini, pertama kalinya kamu mulai lancar tertatih melangkahkan kaki kecilmu. Setapak demi setapak. Sesekali tubuhmu belum seimbang. Ambruk. Berdiri lagi. Tertatih lagi. Rambatan tembok, meja atau benda yang bisa kamu jadikan pegangan. Tanpa rasa lelah. Tanpa keluhan. Semua tampak kamu lakukan dengan hati riang. Itu tampak dari celotehmu yang tak henti. Celotehmu yang terdengar lucu meski Umma kadang nggak paham apa yang kamu maksud. Hehe.
.
.
Terima kasih, Raja Kecilku.
Darimu Umma belajar untuk terus semangat, untuk terus bangkit membuang rasa malas, untuk terus menciptakan langkah dan jejak terbaik. Langkah-langkah penuh cinta, yang semoga terus bermakna dan selalu dalam naungan ridhoNya.
.
.
Terima kasih Ya Rabb.
Hari ini terasa sangat istimewa.

Senin, 7 Mei 2018