Jejak Karya

Jejak Karya

Monday, August 30, 2010

Mari Berlomba Meraih Kemuliaan Lailatul Qadar

Monday, August 30, 2010 1 Comments

Tulisan di bawah ini adalah tulisan yang saya dokumentasikan di Diary Ramadhan saya pada Ramadhan tahun yang lalu. Berikut ini adalah rangkuman tausyah Ustadz Mahmud Mahfudz, LC yang disampaikan saat pembukaan i’tikaf di masjid kampus tercinta saya, Nurul Huda Islamic Centre (NHIC) UNS Surakarta pada tanggal 10 September 2009 (20 Ramadhan 1430 H). Semoga menjadi pengingatan dan motivasi bagi kita semua agar semakin bersemangat mengoptimalkan hari-hari terakhir di bulan Ramadhan.
"Inna anzalnaahu fii lailatil Qadr, Wa maa adraka maa lailatul Qadr. Lailatul Qadri khairum min alfi shahr. Tanazzalul malai-katu fii ha bi izni Rabbihim min kulli amr. Salaamun hiya hatta matla-il fajr."
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kami apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhan-nya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.“ (Q.S. Al-Qadr : 1-5)
1.Diawali kata “inna” => untuk menambah keyakinan terhadap pernyataan dan untuk menambah keyakinan bagi orang-orang yang ragu bahwa peristiwa ini sungguh-sungguh terjadi
2.Allah menggunakan kata “kami” => kata ganti orang kedua untuk mengagungkan diri-Nya, serta sebagai pertanda kalau ada keterlibatan pihak lain (malaikat)
3.“Anzalnaahu” => telah (pernah dilakukan), pasti terjadi
4.“Lailati” => gelap, malam. Kenapa tidak siang? Karena malam lebih istimewa, doa-doa akan mustajab di waktu sepertiga malam
5.“Lailatul qadr” diulang sebanyak kali, karena punya 3 keistimewaan :
a.Lebih baik dari seribu bulan
b.Turunlah malaikat (semuanya) untuk menghormati malam tersebut
c.Ada keselamatan, ketenangan, ketenteraman, kenyamanan di malam itu sampai waktu terbit fajar
Pengertian Lailatul Qadar
1.Malam kemuliaan dan keutamaan (lailatusy syarafi wal fadhli) => turunnya Al Qur’an
2.Malam perencanaan dan penetapan (lailatut tadbiri wat taqdiri) => untuk menentukan takdir setahun yang akan datang, semua di tulis di Lauhul mahfuzh (invetaris takdir)
3.Malam yang sempit, karena pada malam itu bumi dipenuhi oleh malaikat (Q.S. Al Qadr :5)
Makna Seribu Bulan
1.Dipahami benar-benar sama dengan 1000 bulan
2.Seribu menunjukkan jumlah yang banyak, satu hari di akhirat = 1000 tahun di dunia
Keutamaan Lailatul Qadar
1.Ibadah yang dilakukan lebih baik dari 1000 bulan
2.Hanya untuk umat Nabi Muhammad SAW => kita adalah umat yang istimewa
3.Malaikat turun dari bumi
4.Pintu langit dibuka dan Allah menerima taubat
Allah menghapus dosa kita secara berkala. Remisi dosa dari Allah ada 3 tahap :
a.Harian, pada waktu sholat 5 waktu
b.Pekanan, saat shalat Jumat/shalat dhuhur di hari Jumat
c.Tahunan, saat bulan Ramadhan
5.Allah mengampuni dosa yang telah lalu
“Seseorang yang shalat malam di malam Lailatul Qadar dengan dasar iman dan semata-mata mencari ridha Allah SWT, maka Allah mengampuni dosa-dosanya” (H.R. Bukhori, Muslim, dan Baihaqi).
Dosa > Pahala (dosa kita lebih banyak dari pahala yang kita peroleh), maka hapuslah dosa kita tiap waktu
Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar
1.Tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak ada angin, tidak hujan, tidak berbintang
2.Kadang Lailatul Qadar disertai hujan
3.Pagi hari : matahari putihm tidak silau, terang, lembut
Waktu Lailatul Qadar
1.Pada malam-malam 10 terakhir di bulan Ramadhan
2.Pada malam-malam ganjil, dari tahun ke tahun pindah-pindah dari malam ganjil satu ke malam ganjil berikutnya.
Hikmah dirahasiakannya waktu Lailatul Qadar : agar amal ibadah kita semakin banyak
Cara menggapai Lailatul Qadar : Hidupkanlah 10 malam terakhir dengan amalan-amalan sebagai berikut :
a.Shalat malam
b.Memperbanyak doa di waktu malam
c.Memperbanyak sedekah
d.Memberi buka puasa
e.I’tikaf
f.Umroh bagi yang mampu
g.Memperbanyak doa dan dzikir

“Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia, Engkau menyukai pemaafan karena itu terimalah maafku.”
Semoga kita diberi kesempatan untuk mendapatkan kenikmatan dan kemuliaan malam Lailatul Qadar. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin…

Jakarta, 30 Agustus 2010 (20 Ramadhan 1431 H)
Aisya Avicenna

Friday, August 27, 2010

Al Qur’an : Cahaya Penerang Kehidupan

Friday, August 27, 2010 0 Comments

Janganlah terlena dengan nikmat dunia
Karena kau kan merugi

Jangan terpedaya bujuk rayuan setan

Hingga terjerumus dalam kenistaan

Jadikan Al Qur’an sebagai pedoman

Petunjuk jalan setiap insan

Agar kita tiada terlena dengan dunia yang fana

Al Qur’an cahaya penerang kehidupan

Petunjuk bagi seluruh insan tuk hidup di dunia
Mari kita amalkan

Jadikan hamba beriman
(Al Qur’an Cahaya Hidupku_Heru Herdiana)
***
Inspirasi 17 Ramadhan [Part 1]
Alhamdulillah, berhasil khatam Al-Qur’an tepat pada hari ke-15 Ramadhan. Semoga target untuk bisa khatam 2x di bulan Ramadhan tahun ini dapat tercapai. Aamiin... Memang, secara kuantitas sengaja targetnya dibuat sama seperti tahun lalu, tapi ada sesuatu yang “dibedakan” di tahun ini sebagai ikhtiar untuk meningkatkan kualitas agar lebih baik dari tahun lalu. SEMANGAT! Tentunya nuansa tilawah di Ramadhan tahun ini sangat berbeda dengan tahun lalu. Masih teringat, Ramadhan tahun lalu alhamdulillah sudah “free” dari kuliah. Hanya tinggal persiapan wisuda. Sehingga tahun lalu memang punya banyak waktu untuk tilawah. Sedangkan pada Ramadhan tahun ini, sudah disibukkan dengan rutinitas kantor dengan tugas kerja yang bisa dibilang “tiada habisnya”. Memang harus ada siasat tersendiri untuk memanfaatkan setiap waktu yang ada agar target tilawah sehari 2 juz bisa istiqomah tercapai. Semoga Allah senantiasa memberi kemudahan.. aamiin..
Hari semakin berlalu, tak terasa hari ini (Jumat, 27 Agustus 2010) sudah memasuki hari ke-17 Ramadhan 1431 H. Menjadi momentum perenungan dan muhasabah, hari-hari di bulan Ramadhan yang sudah terlewat apakah sudah diisi dengan optimal? Akankah kita merasa cukup puas dengan yang sudah kita lakukan di Ramadhan tahun ini, sedang kita tidak bisa menjamin bisa bertemu lagi dengan Ramadhan tahun depan??? Astaghfirullah... Semoga kita segera bangkit dan berbenah kembali untuk memperbaiki Ramadhan kita, mumpung masih diberi waktu dan kesempatan.
Alhamdulillah, ada kejadian istimewa yang baru saja terjadi. Pagi ini terbangun jam 12 malam. Setelah sholat malam, tiba-tiba... “CLING”. HP-ku berbunyi. Ternyata ada pesan yang masuk di YM. Hehe, tadi lupa logout YM di HP, jadi online terus. Pesan dari seorang teman. Pertamanya menanyakan, “Belum tidur tik?”. Aku jawab, “Malah baru bangun.” Dia bertanya, “Mau ngaji sampai pagi?”. Akupun mengiyakan. Dia berkata, “Aku blm bs ngaji”. “Ya belajar dunk!”. Alhamdulillah, akhirnya temanku itu mau belajar ngaji pada seorang temanku yang lain, karena kebetulan mereka sangat memungkinkan untuk dikoneksikan. Menurutku, kejadian ini juga merupakan hadiah terindah dari Allah SWT untuk Ramadhanku tahun ini, bisa menjadi “benang merah” untuk merealisasikan maksud baik sahabatku itu. Di malam Nuzulul Qur’an ini, petunjuk-Nya datang pada seorang sahabatku. Terharu dan sangat bersyukur... Ya Allah... terima kasih...
Nuzulul Qur’an menjadi pengingatan juga buat saya bahwa Allah SWT memerintahkan kita untuk membaca dan menulis. Malam 17 Ramadhan merupakan event yang diperingati umat Muslim sebagai malam diturunkannya Al Qur’an. Wahyu pertama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril adalah Perintah Membaca. “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu-lah Yang Maha Mulia. Yang Mengajari (manusia) dengan pena. Dia Mengajarkan Manusia apa yang tidak diketahuinya (QS. Al ‘Alaq: 1-5). Ada dua kata yang menjadi sorotan, yaitu Baca dan Pena.
Memang, setiap orang memiliki kemampuan menulis, dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Begitu juga dengan kemampuannya membaca. Tapi, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk menuangkan tulisan dan melakukan aktifitas membaca, mungkin juga karena keterbatasan yang dimilikinya, termasuk keterbatasan media yang digunakannya.
Menulis dan membaca memang dua aktivitas yang tidak terpisahkan. Alhamdulillah, aku sangat menyukai kedua aktivitas ini. Salah satu media yang biasa aku gunakan untuk menulis atau mencari referensi tulisan (membaca) adalah blog. Menjadi blogger identik dengan menjadi penulis, ini sesuatu yang sangat layak untuk disyukuri. Karena hanya dengan demikian kita bisa merasakan betapa nikmat Allah begitu besar yang telah diberikan-Nya kepada kita, nikmat berupa kemampuan untuk membaca dan menulis sebagai gerbang ilmu pengetahuan. Hidup BLOGGER!!!
***
Inspirasi 17 Ramadhan [Part 2]
Sudah kita pahami bersama bahwa Al-Qur’an pertama kali diturunkan di bulan Ramadhan. Baik diturunkan secara keseluruhan, maupun ayat yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah SAW di Gua Hira, itu terjadi di bulan Ramadhan. Oleh karenanya, sangat tepat jika bulan Ramadhan ini disebut sebagai bulan Al-Qur’an.
Allah SWT berfirman: “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil)…” (QS. Al-Baqarah [2] : 185)
Dalam bulan Ramadhan yang mulia ini, hendaknya kita perbanyak interaksi kita dengan Al-Qur’an. Bentuk interaksinya antara lain :
1. Meyakini kebenaran Al-Qur’an
Kita harus yakin/beriman bahwa Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Keyakinan terhadap Al-Qur’an sebagai salah satu kitab Allah adalah merupakan salah satu rukun iman, yaitu beriman kepada kitab-kitab Allah, diantaranya Al-Qur’an.
Al-Qur’an merupakan petunjuk/pedoman yang diberikan Allah terutama kepada manusia sebagai cara hidup agar selamat di dunia maupun akhirat.
2. Membaca, menghapal, dan mendengarkan Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an sangat banyak keutamaannya. Kita simak salah satu firman Allah SWT, “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Faathir : 29-30)
Marilah kita senantiasa berusaha untuk menghafalkan Al-Qur’an sekuatnya, semampunya, disertai dengan usaha yang sungguh-sungguh. Jangan sampai kita tidak memiliki hafalan Al-Qur’an sama sekali. Rasulullah bersabda,“Orang yang tidak mempunyai hafalan Al-Qur’an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh.” (HR Tirmidzi)
Demikian pula mendengarkan Al-Qur’an juga merupakan ibadah. Sebagaimana Rasulullah SAW juga pernah meminta Ibnu Mas’ud untuk membacakan beberapa ayat Al-Qur’an kepada beliau.
3. Memahami kandungan Al-Qur’an
Sebagai aturan/pedoman hidup, Al-Qur’an perlu dipahami kandungannya dengan baik. Kita perlu memahami, agar Al-Qur’an dapat direalisasikan, sebagai cara hidup yang kita tempuh.
4. Mengikuti, mengamalkan dan berdakwah
Sudah selayaknya, kita mengikuti dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Al-Qur’an tidak cukup hanya dibaca, dihafal, diperdengarkan, tetapi jauh lebih penting dari itu, Al-Qur’an harus diikuti dan diamalkan. Allah SWT berfirman, “Dan Al-Qur’an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.” (QS. Al-An’am: 155)
Bentuk interaksi lainnya adalah berda’wah dengan Al-Quran. Allah SWT berfirman,“…agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (QS. Al-Furqan: 1javascript:void(0))
Itulah 4 cara kita dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an. Apalagi dalam bulan Ramadhan yang disebut sebagai bulan Al-Qur’an, interaksi kita dengan Al-Qur’an harus ditingkatkan.
***
Saat membaca, bacalah dengan menyebut nama Allah. ..
Saat menulis, tulislah dengan tetap mengingat akan kebesaran Allah…
Jakarta, 17 Ramadhan 1431 H _ 03:03
[Habis menatap langit dari beranda kos lantai 2, berharap dapat melihat bulan, bintang, dan Mars eh... malah lihat kucing sedang sisiran (menjilati bulunya) di atas genteng.. Hehe... lucunya... ^^v]
Aisya Avicenna

Wednesday, August 25, 2010

Menggapai Impian

Wednesday, August 25, 2010 0 Comments

Dalam menggapai impian, memang diperlukan keikhlasan dalam bersabar. Ikhlas bersabar saat berjuang, ikhlas bersabar menikmati proses, dan ikhlas bersabar menunggu hasil yang diimpikan. Hingga pada akhirnya rangkaian kata inilah yang akan terucap dan terhujam di hati,

“ALHAMDULILLAH, AKHIRNYA…”.

*semua indah pada saatnya*

[Aisya Avicenna]



HIDUP ADALAH IBADAH

Wednesday, August 25, 2010 0 Comments
Dawai Sang Sufi
(Al Futuhat)
________________________________________
Hidup adalah ibadah
Dalam ayat-Nya Allah berfirman,
Wama kholaqtul jinna wal insa illa liya'bududun
Lama aku tidak percaya dengan ayat ini
Fikirku aku hanya disuruh shalat, puasa dan dzikir
Apalagiketika aku berfikir tentang ayat,
Wa'bud robbaka hatta ya'tiyakal yakin,
Demi Allah, aku tidak sanggup untuk beribadah terus menerus...
Aku bingung
Aku takut
Aku lari dari pendapatku sendiri
Suatu hari aku bertanya kepada guruku
Guruku mengatakan, "Tidak salah pendapatmu, tapi kurang".
Ketahuilah.....
Dalam ayat lain Allah juga berfirman
Wala tansa nasibaka minaddunya
Dan La yukallifullahu nafsan illa wus'aha
Jelas Allah tidak hanya menyuruh kita untuk sholat dan puasa
Allah juga menyuruh kita untukmencari dunia
Bahkan Allah melarang kita untuk membebani diri kita dengan beban yang berat
Sehingga kita tidak mampu memikulnya
Walaupun itu ibadah
Ketauhillah.....
Ibadah itu bukan bentuk lahirnya
Banyak perkara dunia yang berubah menjadi amal dunia karena niat
Banyak perkara yang kadang menurut kita tidak ada nilainya tetapi
Disisi Allah sangat berharga
Engkau makan,minum, tidur, cari nafkah, menikah
Tetapi di niati untuk menguatkan ibadah
Itulah arti Wama kholaqtul jinna wal insa illa liyakbudun
Dan engkau dapat istiqomah sholat, puasa, dzikir
Dengan bantuan makan, minum dan menikah
Itulah artiWa'bud robbaka hatta ya'tiyakal yaqin
Jikaengkau sholat, puasa tetapi tidak makan dan minum
Pasti engkau akan mati
bukankah ini bunuh diri dan jelas tidak ibadah ?
Engkau hanya sholat, puasa dan dzikir tetapi tidak menikah
Sehingga suatu ketika terjerumus zina, apakah arti semua ibadahmu ?
Ingatlah Allah pencipta manusia dengan ukuran dan aturan
Janganlah engkau mempertahankan kebodohanmu
Janganlah engkau hancur hanya karena pemahamanmu yang salah
Dan ingatlah pesan Allah Alladzina yastami'unal qoula
Fayattabi'una ahsanah.....
Orang-orang yang mendengarkan pendapat
Kemudian mengikuti pendapat yang paling bagus
Merekalah yang diberi petunjuk Allah
Dan merekalah orang-orang yang beruntung.....
Bulan ramadhan telah pun mengibarkan sayapnya
Selamat berpuasa kepada semua
Dan aku pun tersenyum…
Ada cahaya dimana-mana
Setiap malam dan waktu berbuka
Wajah-wajah kesyukuran…
Sujud dan rintihan meminta keampunan
menyetuh dada dan isi hati ini
didalam kesyahduan.
Dan tentunya…
Ada lambaian menunggu dihujung sana
Satu kepastian
bakal menanti semua…!

"Tanpa yang satu...Apakah yang lain itu akan ada?"

Wednesday, August 25, 2010 0 Comments
Ratu malam sang rembulan

Raja siang sang matahari

Keduanya selalu bertentangan,



Tiada yang kalah

Tak ada yang menang

Karena dengan kedua sifat yang bertentangan ini

Seluruh alam semesta bergerak!



Dunia berputar

Saling mengisi

Yang satu melengkapi yang lain

Tanpa yang satu

Takkan ada yang lain



Siang dan malam

Terang dan gelap

Tanpa yang satu

Apakah yang lain itu akan ada?

Tanpa adanya gelap

Dapatkah kita mengenal terang?



Inilah sebuah kenyataan

Yang telah dikehendaki Allah

Tanpa kehendakNya

takkan terjadi apa-apa...



"TEPAT dan TERBAIK"