Jejak Karya

Jejak Karya

Wednesday, November 25, 2009

BENING HATI BERBALAS SURGA

Wednesday, November 25, 2009 0 Comments
Hati yang bersih akan berpengaruh terhadap jiwa yang bersih. Jiwa yang bersih membuat anggota tubuh kita sehat dan senantiasa taat kepadaNya.
Emm, sebuah tulisan pengingatan khususnya buat saya sendiri. Sudah tiga hari ini mendapat “hadiah” dari Allah SWT berupa sakit. Komplikasi demam, flu, batuk, dan sakit kepala. Beraninya keroyokan ya mereka. AKhirnya membuat saya tak kuasa untuk melawannya. Tapi, KO-nya juga gak lama-lama kok. Alhamdulillah, hari ini sudah mendingan, buktinya sudah bisa berbagi inspirasi di sini ^^. Menjadi pengingatan juga buat saya, bisa jadi kekotoran jiwa dan hati sayalah yang membuat saya sejenak “terkapar”, mungkin lewat sakit itulah Allah mengingatkan saya.
OK, sekarang saatnya berbicara tentang HATI aja lah…
TIDAK ADA KEBAHAGIAN, KELEZATAN, KENIKMATAN DAN KEBAIKAN HATI MELAINKAN JIKA ALLAH SEBAGAI TUHANNYA, PENCIPTA YANG MAHA ESA, SEMBAHANNYA, PUNCAK TUJUANNYA DAN YANG PALING DICINTAINYA DARIPADA YANG LAIN

Hati adalah RAJA. Ialah pemberi perintah apa yang dilaksanakan oleh setiap anggota tubuh, ialah yang menerima hidayah-Nya, dan tidaklah sebuah amalan menjadi lurus dan benar kecuali bersumber dari hati yang bersih dan sehat. Firman Allah SWT:. ”(Yaitu) di hari harta dan anak laki-laki tiada lagi berguna, kecuali orang-orang yang mnghadap Allah dengan hati yang bersih (qolbun Saliim).” (Asy- Syu’ara’:89)

Hati yang sehat, seperti yang disebutkan dalam ayat di atas, ialah hati yang bersih dan selamat dari berbagai syahwat yang menyalahi perintah dan larangan Allah, dari berbagai syubhat yang bertentangan dengan berita-Nya, selamat dari pemutusan hukum selain Rasul-Nya, bersih dalam mencintai Allah, bersih dalam keta’atan dan pengharapan pada-Nya, dalam bertawakal kepada-Nya, dalam kembali kepada-Nya, dalam menghinakan diri di hadapan-Nya, dalam mengutamakan mencari ridha-Nya di segala keadaan, dan dalammenjauhi kemungkaran karena apapun.

Hati yang mati, yang tiada kehidupan di dalamnya. Ia tidak mengetahui Tuhannya, tidak menyembah sesuai dengan perintah-Nya. Ia tidak mempedulikan murka-benci atau Ridho-cinta Allah asalkan ia dapat menuruti hawa nafsu dan kelezatan dirinya. Ia menghamba selain kepada Allah; dalam cinta, takut, harap, ridha dan benci, pengagungan dan kehinaan. Jika ia mencinta maka ia mencinta karena hawa nafsunya, jika ia membenci maka ia membenci karena hawa nafsunya, jika ia memberi maka ia memberi karena hawa nafsunya, jika ia menolak maka ia menolak karena hawa nafsunya. Hawa nafsu adalah pemimpinnya, syahwat adalah komandannya, kebodohan adalah sopirnya, kelalaian adalah kendaraannya.

Hati yang sakit, adalah hati yang hidup tetapi cacat. Ia memiliki dua materi yang saling tarik menarik. Ketika ia memenangkan pertarungan maka di dalamnya terdapat kecintaan kepada Allah, keimanan, keikhlasan dan tawakal kepada-Nya, itulah materi kehidupan. Di dalamnya juga terdapat kecintaan kepada nafsu, dengki, takabur, bangga diri, kecintaan berkuasa dan membuat kerusakan di muka bumi, itulah materi yang menghancurkan dan membinasakannya

Keadaan hati pertama disebut juga oleh Rasullah SAW sebagai Hati putih yang memancarkan cahaya keimanan jika fitnah dihadapkan kepadanya maka ia menolaknya. Para sahabat Radhiyallahu Anhum menyebutnya sebagai hati murni yang di dalamnya terdapat pelita yang menyala, itulah hati orang mukmin.
Keadaan hati kedua disebut juga sebagai hati yang tertutup yaitu hati orang-orang kafir dan disebut juga sebagai hati yang terbalik yaitu hati orang-orang munafik.
Keadaan hati ketiga ialah yang bisa menimpa orang-orang muslim yang kurang waspada dalam menjaga kesehatan hatinya hingga mudah dihinggapi penyakit, bila kian parah tidak mustahil hati ini bisa menjadi mati dan membatu. Hal inilah yang perlu kita jaga dengan segenap kewaspadaan.
Berbicara tentang hati, jadi teringat sebuah kisah pada zaman Rasulullah SAW.

Suatu hari Rasulullah sedang duduk di masjid dikelilingi para sahabat. Beliau tengah mengajarkan ayat-ayat Al Qur’an. Tiba-tiba Rasulullah berhenti sejenak dan berkata, “akan hadir di antara kalian seorang calon penghuni surga.” Para sahabat pun bertanya-tanya dalam hati, siapakah orang istimewa yang dimaksud Rasulullah ini? Dengan antusias mereka menunggu kedatangan orang tersebut. Semua mata memandang ke arah pintu.
Tak berapa lama kemudian, seorang laki-laki melenggang masuk masjid. Para sahabat heran, inikah orang yang dimaksud Rasulullah? Dia tak lebih dari seorang laki-laki dari kaum kebanyakan. Dia tidak termasuk di antara sahabat utama. Dia juga bukan dari golongan tokoh Quraisy. Bahkan, tak banyak yang mengenalnya. Pun, sejauh ini tak terdengar keistimewaan dia.
Ternyata kejadian ini berulang sampai tiga kali pada hari-hari selanjutnya. Tiap kali Rasulullah berkata akan hadir di antara kalian seorang calon penghuni surga, laki-laki tersebutlah yang kemudian muncul.
Maka para sahabat pun menjadi yakin, bahwa memang laki-laki itulah yang dimasud Rasulullah. Mereka juga menjadi semakin penasaran, amalan istimewa apakah yang dimiliki laki-laki ini hingga Rasulullah menjulukinya sebagai calon penghuni surga?
Akhirnya, para sahabat pun sepakat mengutus salah seorang di antara merek untuk mengamati keseharian laki-laki ini. Maka pada suatu hari, sahabat yang diutus ini menyatakan keinginannya untuk bermalam di rumah laki-laki tersebut. Si laki-laki calon penghuni surga mempersilakannya.
Selama tinggal di rumah laki-laki tersebut, si sahabat terus-menerus mengikuti kegiatan si laki-laki calon penghuni surga. Saat si laki-laki makan, si sahabat ikut makan. Saat si laki-laki mengerjakan pekerjaan rumah, si sahabat menunggui. Tapi ternyata seluruh kegiatannya biasa saja. “Oh, mungkin ibadah malam harinya sangat bagus,” pikirnya. Tapi ketika malam tiba, si laki-laki pun bersikap biasa saja. Dia mengerjakan ibadah wajib sebagaimana biasa. Dia membaca Al Qur’an dan mengerjakan ibadah sunnah, namun tak banyak. Ketika tiba waktunya tidur, dia pun tidur dan baru bangun ketika azan subuh berkumandang.
Sungguh, si sahabat heran karena ia tak jua menemukan sesuatu yang istimewa dari laki-laki ini. Tiga malam sang sahabat bersama sang calon penghuni surga, tetapi semua tetap berlangsung biasa. Apa adanya.
Akhirnya, sahabat itu pun berterus terang akan maksudnya bermalam. Dia bercerita tentang pernyataan Rasulullah. Kemudian dia bertanya, “Wahai kawan, sesungguhnya amalan istimewa apakah yang kau lakukan sehingga disebut salah satu calon penghuni surga oleh Rasulullah?”
Si laki-laki menjawab,”Wahai sahabat, seperti yang kau lihat dalam kehidupan sehari-hariku. Aku adalah seorang muslim biasa dengan amalan biasa pula. Namun ada satu kebiasaanku yang bisa kuberitahukan kepadamu padamu. Setiap menjelang tidur, aku berusaha membersihkan hatiku. Kumaafkan orang-orang yang menyakitiku dan kubuang semua iri, dengki, dendam dan perasaan buruk kepada semua saudaraku sesama muslim. Hingga aku tidur dengan tenang dan hati ersih serta ikhlas. Barangkali itulah yang menyebabkan Rasulullah menjuluki demikian.”
Mendengar penjelasan itu, wajah sang sahabat menjadi berseri-seri. “Terima kasih kawan atas hikmah yang kau berikan. Aku akan member tahu para sahabat mengenai hal ini.” Sang sahabat pun pamit dan membawa pelajaran berharga.
Saudaraku, kisah di atas barangkali tak lagi asing. Namun tiada rugi untuk dituturkan kembali. Surga bukan hanya milik para wali, nabi, syuhada, dan ulama. Jika kita merasa hanyalah orang kebanyakan (biasa-biasa saja), itu tak berarti kita tak berhak atas nikmat surga. Karena amalan kecil pun bisa menjadi kunci masuk surga. Dan ternyata KEBERSIHAN HATI itu sangat besar nilainya.
Jangan pernah berputus asa atas rahmatNya. Sungguh Dia Maha Pemberi Karunia. Insya Allah, jika kita ikhlas, tulus, dan mengerjakan penuh cinta, Dia takkan menyia-nyiakan hambaNya.

SEMOGA MENGINSPIRASI!
HATI-HATI DENGAN HATI YA!!! :D
“Sesungguhnya dalam jasad manusia itu ada segumpal darah. Apabila ia baik, maka baiklah dirinya, namun apabila ia buruk, maka buruk jugalah diri manusia itu. Ia adalah HATI. “ (HR. Bukhari dan Muslim)

Selasa, 241109_06:40 @ Zona Supertwin

Friday, November 20, 2009

TEGAR DI JALAN DAKWAH

Friday, November 20, 2009 0 Comments
Para aktivis dakwah, di tangan kitalah harapan Islam diletakkan. Harapan agar Islam menampakkan jati dirinya sebagai rahmat bagi semesta alam. Harapan agar Islam menjadi kenyataan keseharian di tengah kehidupan masyarakat, tanpa ada fitnah dalam agam. Harapan agar Islam memimpin peradaban. Untuk itulah dakwah terus kita lakukan, untuk itulah kebenaran terus kita perjuangkan, untuk itulah perjuangan senantiasa kita tunaikan.
Hanya mereka yang mampu tegar di jalan dakwah, akan merasakan kenikmatan perjuangan. Berbagai hambatan dirasakan sebagai kenikmatan dalam beraktivitas, menabah dinamika pergerakan. Mereka tidak gentar menghadapi tantangan, sebab telah diyakini bahwa Allah akan menolong aktivis di jalanNya. Bisa jadi mereka tak punya apa-apa, namun mereka paham bahwa mereka memiliki Allah dalam dada. Dan di situlah letak kekuatan!
Hanya mereka yang mampu tegar di jalan dakwah, akan mendapat kemuliaan (‘izzah). Hanya mereka yag tegar di jalan dakwah yang memiliki optimisme dalam perjuangan, sesuatu yang amat mahal saat ini. Terlalu banyak kaum muslimin yang pesimistis terhadap masa depannya sendiri. Ia tidak memahami bahwa masa depan telah pasti di tangan Islam. Perasaan cemas dan rasa khawatir akan senantiasa menghantui orang-orang yang tidak terlibat dalam gerakan dakwah Islam.
Para aktivis dakwah, jika ada dua pilihan dalam kehidupan, untuk menjadi pemikul beban dakwah ataukah menjadi beban bagi dakwah, mengapa tidak segera memilihnya? Hanya mereka yang tegar di jalan dakwah, akan memilih alternative terbaik yang mampu mengantarkannya ke pintu gerbang kemenangan.
Inilah saat yang sangat tepat, untuk mengabdikan diri kita secara total kepada Allah dalam sebuah gerakan perjuangan mengemban misi-misi Islam. Waktu akan terus berjalan, tanpa peduli, menggilas dan meninggalkan mereka yang masih suka bersantai menyibukkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat bagi kehidupan abadinya. Jadilah kader yang senantiasa jaga, tidak lalai, dan lengah.
“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dan mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan membayarkan zakat. Mereka takut pada suau hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.” (Q.S. An Nur : 37)
“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang yang merugi (Q.S. AL Munafiqun : 9)

Saatnya telah tiba, memperbaiki persiapan-persiapan kemudian melangkah secara pasti di medan dakwah yang penuh tantangan. Raih masa depan yang gilang-gemilang. Rajut peradaban yang kilau cemerlang.
LA TAHZANU WALA TAKHAFU, INALLAHA MA’ANA!!!

Uraian di atas saya ambil dari KHATIMAH dalam buku “TEGAR DI JALAN DAKWAH” karya Ustadz Cahyadi Takariawan. Buku terbitan Era Adicitra Intermedia dengan tebal 236 halaman ini harapannya mampu menjadi “BEKAL KADER DAKWAH DI MIHWAR DAULAH”. Khatimahnya di atas saja sudah bagus banget.. Apalagi isinya???
Membuka dan membacanya sekilas…SUBHANALLAH!!! (Saya belum baca sih, soalnya baru beli kemarin sore. Tapi dalam waktu dekat ini akan dibaca… SEMANGADH 37x).
Ayo, lengkapi koleksi buku antum wa antuna dengan buku terbaru Ust. Cahyadi ini (cetakan pertama bulan November 2009 lho). Harga terjangkau… Yang berminat bisa menghubungi saya (PROMOSI nih.. ^^v). Atau bisa juga memesan buku sebelumnya “MENYONGSONG MIHWAR DAULAH”, buku yang satu ini juga tidak kalah inspiratif. SUPLEMEN MENYEHATKAN BUAT KADER!!! BIKIN KADER CERDAS!!! Ayo… BELI!!!!
Buku TEGAR DI JALAN DAKWAH ini sampulnya MERAH!!! (my favourite colour… J) So, jadi bikin SEMANGADH dalam membaca dan memahami isinya yang LUAR BIASA!!!

Tunggu apa lagi??? MILIKI DAN BACALAH SEGERA!!!

Zona Supertwin, 201109_08:30

PENANTIAN

Friday, November 20, 2009 0 Comments

Mereka yang tidak menyukainya, menyebutnya membosankan,
Mereka yang bermain dengannya, menyebutnya sebuah permainan,
Mereka yang menikmatinya, menyebutnya sebuah impian,


Mengapa menanti?

Karena walaupun kita ingin mengambil satu keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa.
Karena walaupun kita ingin cepat-cepat, kita tidak ingin sembrono. Jika ingin berlari, belajarlah berjalan duhulu,
Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu,
Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu.

Pada akhirnya, lebih baik menanti apa yang kita inginkan, ketimbang memilih apa yang ada.
Tetap lebih baik menanti orang yang kita cintai, ketimbang memuaskan iri dengan apa yang ada.
Tetap lebih baik menanti orang yang tepat.
Karena hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah, karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius.Bunga tidak mekar dalam waktu semalam, kota Roma tidak dibangun dalam sehari.
Kehidupan dirajut dalam rahim selama sembilan bulan.
Cinta yang agung terus bertumbuh selama kehidupan.
Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama, dan penantian kita tidaklah sia-sia.
Walaupun menanti membutuhkan banyak hal, iman, keberanian, dan pengharapan…
Penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun bayangkan.
Pada akhirnya, Allah dalam segala hikmat-Nya, meminta kita menanti, karena alasan yang penting…

Puisi ini saya tujukan kepada :
1. Aa’ Dodoy tersayang, semangatlah mencari bidadarimu!!!
2. My Supertwin, jangan menanti wisuda bulan Juni. Kalau Maret bisa, kenapa harus JUNI?? :D
3. Sahabat-sahabatku yang lagi dalam masa “PENANTIAN” (terutama yang sudah pada lulus) : “Saudaraku, REZEKI (jodoh, pekerjaan, kelulusan, dll) itu adalah RAHASIA ALLAH… Jika kau sedang dalam masa penantian… Bersabarlah! Semua akan indah pada waktunya. Manfaatkan masa penantianmu dengan hal yang bermanfaat. Akan tetapi, jangan sampai terlena dengan sebuah penantian… Kalau kamu hanya menanti tanpa mau berusaha, tabir rahasia-Nya itu tidak akan terbuka! So, KEEP SPIRIT & KEEP FIGHT!!!”
4. All : Banyak yang bilang “Menanti adalah pekerjaan yang paling membosankan!" Uhf… Jangan sampai deh statement itu keluar dari mulut kita. Menanti adalah pekerjaan yang menyenangkan. SANGAT MENYENANGKAN! Bagi yang masih merasa BOSAN dengan PENANTIAN, ada tips sederhana nih.. U MUST TRY!!!
a. Bawa selalu Al Qur’an dan buku bacaan di dalam tas yang kamu bawa. Saat kamu menanti, sambil mengisi waktu, kamu bisa membacanya!
b. Bawa notebook kecil dan bolpoin di tasmu. Saat kamu menanti, kamu bisa menuliskan inspirasi yang kamu dapatkan dari apa yang kamu lihat, dengar, rasakan, fikirkan saat kamu menanti…

SELAMAT MENANTI!!! ^^v

Zona Supertwin, 201109_00:02

BUKAN QURBAN BIASA (BQB_part 3)

Friday, November 20, 2009 0 Comments
Siang itu, matahari bersinar tak begitu terik karena tersapu awan kelabu. Setelah sholat Zhuhur di surau, kakek Ahmad dan Aziz bergegas menuju rumah Haji Sholeh yang terletak tak jauh dari surau. Dalam perjalanan, Aziz mengungkapkan keingintahuannya lagi.

“Kek, ceritakan lagi dong tentang hewan qurban..” pinta Aziz pada kakeknya

Dengan sabar, kakeknya menjawab pertanyaan cucunya yang masih berusia 22 tahun ini. “Ibadah qurban bisa dengan onta dan sapi untuk tujuh orang, sedangkan seekor kambing untuk satu orang. Apabila orang yang berqurban mempunyai keluarga, maka seekor kambing cukup untuk semua keluarga. Begitu pula bagi setiap orang di antara tujuh orang yang ikut serta dalam penyembelihan onta dan sapi. Jadi berqurban hukumnya wajib bagi orang yang telah berkeluarga dan sunnah bagi orang yang belum berkeluarga, dengan seekor kambing untuk seorang kepala keluarga atau sendiri bagi yang masih bujang. Sedangkan sapi dan onta untuk tujuh orang, tanpa membedakan antara yang berkeluarga dan tidak.
Hewan qurban harus disembelih setelah shalat Idul Adha, bahkan afdhalnya setelah Imam menyembelih qurbannya. Tidak sah bila disembelih sebelum shalat, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Barangsiapa menyembelih sebelum shalat, hendaklah menyembelih sekali lagi sebagai gantinya, dan siapa yang belum menyembelih hingga kami selesai shalat maka menyembelihlah dengan bismillah”. (Muttafaqun Alaih), berarti siapa yang menyembelih sebelum shalat maka hendaklah dia mengulangi”.
Ibnu Qayyim berkata : “Hadits ini shahih dan jelas menunjukkan bahwa sembelihan sebelum shalat tidak dianggap (qurban), sama saja apakah telah masuk waktunya atau belum. Inilah yang kita jadikan pegangan secara qath’i (pasti) dan tidak diperbolehkan (berpendapat) yang lainnya. Dan pada riwayat tersebut terdapat penjelasan bahwa yang dijadikan patokan (berqurban) adalah shalatnya Imam”.
Waktu ibadah qurban berakhir setelah matahari terbenam tanggal 13 Dzulhijjah atau akhir hari tasyriq. Hal itu berdasarkan hadits Jubair bin Mut’im dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda: “Pada setiap hari-hari tasyriq ada sembelihan”. (Dikeluarkan Imam Ahmad dan Ibnu Hibban dalam shahihnya serta Al-Baihaqi. Dan terdapat jalan lain yang menguatkan antara satu dengan riwayat yang lainnya.)
Demikian juga dari Ali bin Abi Thalib. Ini juga pendapat Al-Hanafiah dan madzhab Syafi’iyah bahwa akhir waktunya sampai terbenam matahari dari akhir hari-hari tasyriq berdasarkan hadits Imam Al-Hakim yang menunjukan hal tersebut.”

“Islam itu memang indah ya Kek.. Mengatur setiap urusan manusia dengan sebaik-baik aturan. Aziz kan nanti pengin berqurban kambing, bagaimana criteria hewan yang baik untuk diqurbankan?” tanya Aziz penuh ingin tahu.

Kakek Ahmad pun menjawab, “Hewan qurban yang terbaik adalah yang gemuk, bagus dan bertanduk, namun tidak harus jantan, berdasarkan hadits dari Anas Ibnu Malik bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya berqurban dengan dua ekor kambing yang bagus dan bertanduk. Beliau menyebut nama Allah dan bertakbir, dan beliau meletakkan kakinya di samping binatang itu.” Dalam suatu lafazh disebutkan, “Beliau menyembelihnya dengan tangan beliau sendiri.” (Muttafaq ‘alaih). Dalam suatu lafazh disebutkan, “Dua ekor kambing gemuk.” Menurut riwayat Abu Awanah dalam kitab Shahih-nya, “Dua ekor kambing berharga” Sedangkan dalam suatu lafazh riwayat Muslim disebutkan, “Beliau membaca bismillahi wallaahu akbar.”
“Umur hewan qurban terbaik, kambing berumur dua tahun, sapi berumur tiga tahun dan onta berumur lima tahun, berdasarkan hadits Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah bersabda:
“Jangan kamu menyembelih kecuali yang musinnah. Bila kamu sulit mendapatkannya, sembelihlah kambing yang jadza’ah.” (HR. Muslim no. 1963)
Ahmad dan At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata: Bahwa Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sebaik-baik sembelihan adalah kambing Jadz’ah.”
Jadza’ah adalah hewan qurban; bila kambing berumur dua tahun, sapi berumur tiga tahun dan onta berumur lima tahun.

“Sebentar, kakek akan menjelaskan tentang ETIKA MENYEMBELIH QURBAN.”
Apabila seorang muslim telah bertekad dan menentukan pilihan untuk melakukan ibadah qurban maka hendaknya tidak membatalkan niatnya karena demikian itu bertentangan dengan aturan dan etika ibadah qurban. Sehingga siapa pun yang telah membeli hewan qurban kemudian membatalkan niatnya atau mati karena unsur teledor maka harus diganti dengan hewan qurban yang lainnya. Hal itu berdasarkan pendapat ulama yang paling rajih, kecuali karena faktor musibah alam di luar kemampuan manusia.
Agar ibadah qurban anda sempurna dan diterima Allah maka sebaiknya memperhatikan beberapa etika dan aturan berikut ini:
1. Membaca Bismillah Ketika Menyembelih Qurban
Berdasarkan hadits Aisyah, bahwa beliau pernah menyuruh dibawakan dua ekor kambing kibas bertanduk yang kaki, perut, dan sekitar matanya berwarna hitam. Maka, dibawakanlah hewan itu kepada beliau. Beliau pun berkata kepada Aisyah, “Wahai Aisyah, ambilkan pisau.” Kemudian bersabda lagi, “Asahlah dengan batu.” Aisyah melaksanakannya. Setelah itu beliau mengambil pisau dan kambing, lalu membaringkannya dan menyembelihnya seraya berdoa,
(Bismillah Allahumma Taqabbal Min Muhammad Wa Ali Muhammad4 Wa Min Ummati Muhammad) “Dengan nama Allah. Ya Allah, terimalah (qurban ini) dari Muhammad, keluarganya dan umatnya.” Kemudian beliau berqurban dengannya.
2. Hindari Hewan Qurban Kurang Umur
Hindari hewan qurban yang kurang umur baik onta, sapi ataupun kambing karena Abu Burdah dalam Shahihain berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya mempunyai Jadza’ah dari kambing Maiz. Lalu beliau berkata : “Sembelihlah, dan tidak boleh untuk selainmu”.
Syaikh Shidiq Hasan Khan berkata: “Para ulama sepakat bahwa tidak boleh berqurban dengan hewan onta, sapi dan ma’az kurang dari dua tahun. Kambing Jadz’u boleh menurut mereka dan tidak boleh (menyembelih) hewan yang terpotong telinganya. Namun Abu Hanifah berkata : “Apabila yang terpotong itu kurang dari separuh, maka boleh”.
3. Hewan Qurban Tidak Boleh Cacat
Dilarang berqurban dengan hewan buta, sakit, pincang kurus dan hilang setengah tanduk atau semuanya serta hewan yang putus setengah telinga atau seluruhnya, berdasarkan hadits dari Al-Barra’ bin ‘Azib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di tengah-tengah kami dan bersabda, “Empat macam hewan yang tidak boleh dijadikan qurban, yaitu: yang tampak jelas butanya, tampak jelas sakitnya, tampak jelas pincangnya, dan hewan tua yang tidak bersumsum.” (Diriwayatkan oleh Ahmad dan empat orang, dan dishahihkan oleh At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
4. Bersedekah Dengan Daging Qurban
Dianjurkan bagi orang yang berqurban untuk membagikan dagingnya kepada fakir miskin dan tetangga serta teman-teman. Bila masih tersisa maka boleh menyimpannya berdasarkan hadits Aisyah Radhiyallahu ‘anha bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Makanlah, simpanlah dan bersedekahlah”. (Muttafaqun Alaih).
5. Tempat Penyembelihan Hewan Qurban
Menyembelih hewan qurban sebaiknya di tanah lapang yang digunakan shalat Idul Adha, dalam rangka untuk menebar syiar dan memudahkan dalam penyaluran daging serta menampakkan syi’ar agama, berdasarkan hadist Ibnu Umar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau menyembelih dan berqurban di Mushala”. (Diriwayatkan oleh Bukhari).
6. Larangan Seputar Ibadah Qurban
Dilarang bagi pemilik hewan qurban memotong kuku, rambut kepala dan menghilangkan rambut badan yang kusut setelah nampak hilal Dzulhijjah hingga hewan disembelih, berdasarkan hadits Ummu Salamah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Apabila engkau melihat bulan Dzul Hijjah dan salah seorang kalian hendak berqurban, maka hendaklah dia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya”.
Di dalam lafazh Muslim dan lainnya disebutkan bahwa beliau bersabda: Barangsiapa yang punya hewan qurban untuk disembelih, apabila memasuki bulan DzulHijjah, jangan sekali-kali mengambil (memotong) dari rambut dan kukunya hingga dia berqurban”.
Para ulama berbeda pendapat dalam permasalahan ini. Sa’id bin Al-Musayyib, Rabi’ah, Ahmad, Ishaq, Dawud dan sebagian pendukung Syafi’i berpendapat, bahwa diharamkan mengambil (memangkas/memotong) rambut dan kukunya sampai dia berqurban pada waktu udhiyah. Imam Syafi’i dan murid-muridnya berkata : “Makruh tanzih”.
7. Dilarang Menjual Kulit dan Daging Hewan Qurban
Dilarang bagi pemilik menjual hewan qurban baik berupa dagingnya, kulitnya dan tulangnya. Adapun orang yang diberi kulit hewan qurban boleh menjualnya kepada orang lain. Dengan demikian yang dilarang hanyalah pemilik hewan qurban bukan penerimanya, dan tidak boleh memberi ongkos kepada tukang potong (yang diambil) dari hewan qurban baik berupa daging, kulit atau yang lainnnya.
Dari Ali bin Abi Thalib ia berkata, “Rasulullah memerintahkan kepadaku untuk mengurusi qurban-qurbannya, membagi-bagikan daging, kulit dan sisa-sisanya kepada orang-orang miskin. Aku pun tidak diperbolehkan memberi sesuatu apa pun dari qurban kepada penyembelihnya.” (Muttafaq ‘alaih).

“Eh, tak terasa kita sudah sampai di depan rumah Haji Sholeh.” ujar Kakek Ahmad

“Wah… terima kasih banyak ya Kek atas ilmunya…” kata Aziz

“Ya, masih banyak ilmu tentang Islam yang masih harus kita pelajari. Jangan puas dengan satu ilmu. Jadilah PEMBELAJAR SEJATI ya Ziz..” pesan Kakek Ahmad.

“Insya Allah, Kek.” Jawab Aziz

“Assalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh.. “ seru Aziz dan kakek Ahmad serempak

“Wa’alaykumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh..” jawab Haji Sholeh dari dalam rumah.

---- THE END ----
Zona Supertwin, 191109_23:37

BUKAN QURBAN BIASA (BQB_part 2)

Friday, November 20, 2009 0 Comments
Di ruang tengah, Aziz dan kakek Ahmad sedang menikmati ubi rebus dan teh hangat yang telah disiapkan Nenek Tini.

Azizpun memulai bertanya lagi, “Kek, di bulan Dzulhijjah ini amalan-amalan apa saja yang bisa kita lakukan selain berqurban?”

Setelah meneguk teh hangat, kakek Ahmad pun menjawab, “Diriwayatkan dari shahabat Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari (dari bulan Dzulhijjah)." Mereka bertanya: "Wahai Rasulullah, tidak pula jihad fi sabilillah?" Beliau bersabda: "Dan tidak pula jihad fi sabilillah. Kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatupun." (HR Jama'ah kecuali Muslim dan an-Nasa'i). Dalam kitabnya Fathul Baari menyatakan : "Tampaknya sebab mengapa sepuluh hari Dzul Hijjah diistimewakan adalah karena pada hari tersebut merupakan waktu berkumpulnya semua ibadah-ibadah yang utama yaitu shalat, shaum, shadaqah dan haji dan tidak ada selainnya waktu seperti itu".

Amal-amal yang Disyariatkan pada Hari-hari Tersebut
1. Melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Kedua ibadah inilah yang paling utama dilaksanakan pada hari-hari tersebut, sebagaimana yang ditunjukkan dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda : "Umrah yang satu ke umrah yang lainnya merupakan kaffarat (penghapus dosa-dosa) diantara keduanya, sedang haji mabrur, tidak ada balasan baginya kecuali surga." (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Shaum pada hari Arafah, ketika jamaah haji sedang wukuf (9 Dzulhijjah).
Tidak diragukan lagi bahwa ibadah puasa merupakan salah satu amalan yang paling afdhal dan salah satu amalan yang dilebihkan oleh Allah SWT dari amalan-amalan shalih lainnya.
Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah seseorang berpuasa satu hari di jalan Allah melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka (karena puasanya) sejauh 70 tahun perjalanan" (HR. Bukhari dan Muslim)
Khusus tentang puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Berpuasa di hari Arafah menghapuskan dosa setahun yang lalu dan dosa setahun yang akan datang."
3. Memperbanyak takbir dan dzikir pada hari-hari tersebut.
Sebagaimana Firman Allah subhanahu wata'ala:
"Supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang tertentu" (QS. Al Hajj: 28)
Tafsiran dari "hari-hari yang tertentu" adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Oleh karena itu para ulama kita menyunnahkan untuk memperbanyak dzikir pada hari-hari tersebut. Dan penafsiran itu dikuatkan pula dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad rahimahullah dari Ibnu Umar RA bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidak ada hari-hari yang lebih agung dan amal shalih yang lebih dicintai oleh Allah padanya, melebihi sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil , takbir dan tahmid."
4. Bertaubat dan menjauhi kemaksiatan serta seluruh dosa agar mendapatkan maghfirah dan rahmat dari Allah SWT.
Hal ini penting dilakukan karena kemaksiatan merupakan penyebab ditolaknya dan jauhnya seseorang dari rahmat Allah SWT, sebaliknya ketaatan merupakan sebab kedekatan dan kecintaan Allah SWT kepada seseorang. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh Allah itu cemburu dan kecemburuan Allah apabila seseorang melakukan apa yang Allah haramkan atasnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Memperbanyak ibadah-ibadah sunahseperti shalat, membaca Al Qur'an, bersedekah, dan ibadah sunah lainnya.
Amalan tersebut akan dilipat gandakan pahalanya jika dilakukan pada hari-hari tersebut. Ibadah yang kecil pun jika dilakukan pada hari-hari tersebut akan lebih utama dan lebih dicintai oleh Allah subhanahu wata'ala daripada ibadah yang besar yang dilakukan pada waktu yang lain. Contohnya jihad, yang merupakan seutama-utama amal, namun akan dikalahkan oleh amal-amal shalih lain yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, kecuali orang yang mendapat syahid.
6. Disyariatkan pada hari-hari tersebut bertakbir di setiap waktu, baik itu siang maupun malam, terutama ketika selesai shalat berjama'ah di masjid.
Takbir ini dimulai sejak Shubuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji, sedang bagi jama'ah haji sejak Zhuhur hari penyembelihan (10 Dzulhijjah). Adapun akhir hari bertakbir adalah pada hari Tasyrik yang terakhir (13 Dzulhijjah).
Imam Bukhori berkata: "Adalah Ibnu Umar dan Abu Hurairah radiallahuanhuma keluar ke pasar pada hari sepuluh bulan Dzulhijjah, mereka berdua bertakbir dan orang-orangpun ikut bertakbir karenanya."
7. Memotong hewan qurban (udlhiyah) bagi yang mampu pada hari raya Qurban (10 Dzulhijjah) dan hari-hari Tasyrik (11,12,13 Dzulhijjah).
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim menyatakan, Nabi Muhammad SAW berqurban dengan dua ekor domba jantan yang keduanya berwarna putih bercampur hitam dan bertanduk. Beliau menyembelih keduanya dengan tangan beliau sendiri sambil membaca basmalah dan bertakbir.
8. Bagi orang yang berniat untuk berqurban hendaknya tidak memotong rambut dan kukunya sejak masuk tanggal 1 Dzulhijjah sampai dia berqurban.
Diriwayatkan dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Jika kalian telah melihat awal bulan Dzulhijjah dan salah seorang diantara kalian berniat untuk menyembelih hewan qurban maka hendaknya dia menahan rambut dan kukunya." Di riwayat lain disebutkan: "Maka janganlah dia (memotong) rambut dan kuku-kukunya sehingga dia berqurban."
Kemungkinan hikmah larangan tersebut agar menyerupai orang yang menggiring (membawa) qurban sembelihan saat melakukan ibadah haji, sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala:
"Dan janganlah kamu mencukur kepalamu sebelum qurban sampai di tempat penyembelihannya." (QS. Al Baqarah :196).
9. Melaksanakan shalat 'Ied berjama'ah.
Karenanya janganlah seseorang menjadikan hari 'Ied untuk berbuat kejahatan dan kesombongan. Serta jangan pula menjadikannya sebagai kesempatan untuk bermaksiat kepada Allah SWT dengan mendengarkan nyanyian-nyanyian dan musik-musik yang melalaikan, minuman keras dan yang semacamnya. Perbuatan tersebut menyebabkan terhapusnya amalan kita yang telah dikerjakan pada sepuluh hari pertama bulan tersebut.”

”Wah, banyak sekali ya amalannya... bonus pahalanya juga banyak. Terima kasih ya Kek atas ilmunya... Mohon Aziz dibimbing terus.”

” Iya cucuku, semoga Allah senantiasa memberi petunjuk kepada kita agar kita termasuk orang-orang yang memanfaatkan kesempatan emas seperti ini dengan baik. Amin…”

“Amiin..” Aziz pun turut mengamini..

Kakek melanjutkan, “Setiap hamba akan menemui ujian pengorbanan sesuai dengan bobot dan kadar keimanannya. Kita selalu dalam saringan dan ujian Allah SWT. Babak-babak penyaringan itu akan terus dan berjalan melalui peristiwa demi peristiwa. Semua itu pada hakikatnya Allah SWT hendak menguji kualitas keimanan setiap hambaNya. Apakah termasuk kualitas keimanan sungguhan apa tidak, manakah yang lebih dominan antara iman dan rasa eman. Firman Allah SWT : "Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu"(Q.S. Muhammad ayat 31)
Ibadah qurban hukumnya adalah sunnah muakadah (sangat dianjurkan) bagi mereka yang mampu secara materi. Ini seperti dijelaskan oleh Rasulullah SAW "Barang siapa memiliki kelapangan rizki (keuangan), lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia datang ke tempat shalat kami,"(HR.Ahmad).
Maka bagi kaum muslimin yang telah mampu atau kuasa menyembelih hewan qurban, hendaklah melaksanakannya tanpa ragu-ragu sebagai usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Perintah melaksanakan ibadah kurban mempunyai beberapa keutamaan, diantaranya sebagai berikut:

Pertama : Pengampunan dari Allah SWT. Rasulullah SAW telah bersabda kepada anaknya, Fatimah, ketika beliau ingin menyembelih hewan qurban.”Ya Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan sembelihanmu itu. Sesungguhnya kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu dari dosa-dosa yang kamu lakukan. Dan bacalah : Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Swt, Rabb alam semesta (HR. Abu Daud dan At-Tirmizi)
Kedua : Mengharap keridhaan dari Allah Swt. Allah Swt telah berfirman: "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya"( QS. Al Hajj ayat 37)
Ketiga : Ibadah qurban merupakan amalan yang paling dicintai Allah pada hari Raya Idul Adha. “Tidak ada suatu amalan yang paling dicintai Allah dari bani Adam ketika hari raya Idul Adha selain menyembelih hewan kurban”. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan hakim)
Keempat : Hewan qurban sebagai saksi di hari kiamat. “Sesungguhnya hewan qurban itu akan datang pada hari kiamat (sebagai saksi) dengan tanduk, bulu, dan kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan qurban telah terletak di suatu tempat disisi Allah sebelum mengalir di tanah. Karena itu, bahagiakan dirimu dengannya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim)
Kelima : Mendapatkan pahala yang besar. Pahala yang amat besar, yakni diumpamakan seperti banyaknya bulu dari binatang yang disembelih, ini merupakan penggambaran saja tentang betapa besarnya pahala itu, hal ini dinyatakan oleh Rasulullah SAW. "Pada tiap-tiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

“Subhanallah… Wah kek, Aziz jadi semakin mantap untuk berqurban tahun ini. Tapi Kek, Aziz belum tahu ke mana membeli kambing yang bagus untuk berqurban.”

“Ooo..kalau masalah itu, serahkan saja pada kakek! Siang nanti, kita ke tempat Haji Sholeh. Beliau menjual binatang qurban. Murah dan gemuk-gemuk. Nanti siang bisa kan? Lebih cepat lebih baik!”

Dengan wajah berbingar Aziz menjawab, “Wah, terima kasih ya Kek… Ya, nanti siang ba’da dhuhur kita ke tempat Haji Sholeh.”

---- TO BE CONTINUED ---
Bagaimana kelanjutan kisah Aziz??? (baca saja BQB part 2) :D

Zona Supertwin, 191109_23:19

BUKAN QURBAN BIASA (BQB­_part 1)

Friday, November 20, 2009 0 Comments
Embun masih menempel di pucuk-pucuk dedaunan. Suara kokok ayam mulai bersahutan memecah hening nuansa subuh di Desa Nawangan. Tak banyak jamaah yang datang di satu-satunya surau yang berdiri di desa itu, hanya sebaris shaf laki-laki. Ba’da sholat subuh berjamaah yang dipimpin oleh Kakek Ahmad, Aziz menggeser duduknya ke belakang. Setelah berdzikir dan berdoa bersama, Aziz beringsut mundur dan mengambil mushaf merahnya yang sebelum sholat tadi ia taruh di almari yang terletak di sudut belakang surau. Dengan agak terbata-bata ia melantunkan surat ke-55 dari Al-Qur’anul Karim. Q.S. Ar-Rahman. Tak kuasa ia menahan air matanya terjatuh. Betapa dalam Allah mengingatkan manusia dalam Q.S. Ar-Rahman tadi… “Fabiayyi ‘aalaa irrabbi kumaa tukadzibaan. Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan???”. Rasa syukur Aziz semakin mendalam tatkala ia mengingat masa kelamnya beberapa tahun silam. Saat ia masih bergulat dengan obat-obat terlarang yang membuatnya sempat overdosis dan kritis. Tapi itu dulu. Sekarang Aziz sudah bertaubat. Taubatan nashuha, insya Allah. Sekarang ia memilih membuka usaha di desa kelahiran ayahnya. Inilah yang membuat ia begitu bersyukur karena Allah memberikannya hidayahNya. Dia memilih tinggal di rumah kakeknya, sedang ayah ibunya tinggal di Jakarta. Kakek Ahmad, beliau adalah kakek Aziz yang setia membimbingnya mengenal Islam.

“Ziz, ayo pulang!”, tepukan lembut Kakek Ahmad di pundak Aziz membuatnya sedikit terkejut.
“Iya kek!” sahut Aziz yang kemudian bergegas menyusul sang kakek. Rumah mereka berjarak sekitar 300 meter dari surau.

Sepanjang perjalanan pulang,
“Kek, sekarang ini bulan Dzulhijjah ya?? Wah, bentar lagi Idul Adha!”

“Iya, benar kamu. Sembilan hari lagi.” Sahut Kakek Ahmad

“Kek, ceritakan dong tentang Idul Adha!” Aziz penasaran.
Kakek Ahmad pun mulai bercerita sambil berjalan pelan beriringan dengan Aziz.
“Umat Islam secara umum mengetahui istilah qurban sebagai sebuah kegiatan ritual berupa penyembelihan hewan tertentu. Jika kita membaca sejarah masa lalu, bentuk dan pemaknaan qurban senantiasa berbeda-beda. Pada masa Nabi Adam As., syari’at qurban dilaksanakan oleh putera-puteranya yang bernama Qabil dan Habil. Perintah ini didasari dua alasan: pertama karena kekayaan yang telah dimiliki oleh mereka dan kedua sebagai isyarat siapa di antara mereka yang diterima amalnya oleh Allah dan boleh meminang secara silang pasangan kembar mereka. Qabil meminang Labuda dan Habil meminang Iqlima. Pada saat itu Qabil berprofesi sebagai petani, sedangkan Habil berprofesi sebagai peternak. Qabil mengeluarkan qurban dari hasil pertaniannya. Begitu pula Habil mengeluarkan Qurban dari hewan peliharaannya. Dijelaskan dalam al-Qur’an, Qabil dan Habil mempunyai sifat yang berbeda. Habil mengeluarkan hewan yang diqurbankan dengan tulus-ikhlas. Ia memilih berqurban dengan hewan yang gemuk dan sehat, sementara Qabil memilih buah-buahan hasil pertaniannya yang busuk. Ketika keduanya melaksanakan qurban, ternyata yang diterima Allah adalah qurban domba yang dikeluarkan Habil, sementara buah-buahan qurban Qabil tetap utuh, tidak diterima. Nanti kamu bisa buka dan baca Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 27 : “Ceritakan kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, diterima qurban salah seorang dari meraka (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata: “Aku pasti akan membunuhmu!”. Habil berkata: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (qurban) dari orang-orang yang bertakwa”.

“Ooo…gitu ya Kek. Ternyata istilah qurban sudah ada sejak zaman Nabi Adam ‘alaihi salam. Lalu, mengapa qurban lebih terkenal dengan kisahnya Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail? Dulu pernah diajarkan kek waktu SD, tapi sekarang kok lupa ya. hihi” Ungkap Aziz jujur, sembari menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Kakek Ahmad pun menyahut, “Sejarah qurban berulang lagi pada zaman Nabi Ibrahim. Latar belakang qurban yang dialami Nabi Ibrahim inilah yang paling banyak dikenal umat Islam hingga saat ini. Ketika Nabi Ibrahim telah berusia 100 tahun, beliau belum dikaruniai putra oleh Allah dan beliau selalu berdo’a: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku anak yang shalih”. Kemudian dari isterinya yang kedua, Siti Hajar, lahirlah seorang putra yang diberi nama Ismail. Hajar dan Ismail diperintahkan berhijrah ke Makkah diantar oleh Ibrahim. Beliau meninggalkan beberapa potong roti dan sebuah guci berisi air untuk Siti Hajar dan Ismail. Ketika Siti Hajar kehabisan makanan dan air, ia melihat ke sebelah timur. Di sana terdapat air yang ternyata hanyalah fatamorgana di Bukit Safa. Ismail ditinggalkan dan Siti Hajar terus mencari air lalu naik ke Bukit Marwah serta kembali ke Safa sampai berulang tujuh kali. Ia tidak juga mendapatkan air hingga kembali ke Bukit Marwah. Ismail yang kehausan lalu menendang-nendang tanah yang kemudian—dengan izin Allah—dapat mengeluarkan sumber air. Siti Hajar berlari ke bawah sambil berteriak kegirangan: “zami-zami”. Tempat itu lah kemudian dikenal dengan sumur atau mata air Zam-zam. Nabi Ibrahim setelah mengantarkan Hajar dan Ismail di Mekkah lalu berangkat lagi ke Palestina sampai Ismail menjelang usia remaja. Nabi Ibrahim diperintahkan lagi oleh Allah untuk kembali ke Mekkah menengok Hajar dan Ismail yang sudah mulai beranjak besar. Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa usia Ismail sekitar 6 atau 7 tahun. Sejak dilahirkan sampai sebesar itu Nabi Ismail senantiasa menjadi anak kesayangan. Tiba-tiba Allah memberi ujian kepadanya, sebagaimana firman Allah dalam surat Ash-Shaffaat ayat 102 : “Maka ketika sampai (pada usia sanggup atau cukup) berusaha, Ibrahim berkata: Hai anakku aku melihat (bermimpi) dalam tidur bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah bagaimana pendapatmu” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.
Latar belakang qurban yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim adalah ketika ia bermimpi menyembelih Ismail. Mimpi itu yang sering disebut al-ru’ya al-shadiqah (mimpi yang benar). Dalam mimpinya, Ibrahim mendapat perintah dari Allah supaya menyembelih putranya Nabi Ismail. Ketika sampai di Mina, Ibrahim menginap dan bermimpi lagi dengan mimpi yang sama. Demikian juga ketika di Arafah, malamnya di Mina, Ibrahim bermimpi lagi dengan mimpi yang tidak berbeda pula. Ibrahim kemudian mengajak putranya, Ismail, berjalan meninggalkan tempat tinggalnya, Mina. Baru saja Ibrahim berjalan meninggalkan rumah, syaitan menggoda Siti Hajar: “Hai Hajar! Apakah benar suamimu yang membawa parang akan menyembelih anakmu Ismail?”. Akhirnya Siti Hajar, sambil berteriak-teriak: “Ya Ibrahim, ya Ibrahim mau diapakan anakku?” Tapi Nabi Ibrahim tetap melaksanakan perintah Allah SWT tersebut. Di tempat tersebut pada tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah haji diperintahkan melempar batu dengan membaca: Bismillahi Allahu Akbar. Hal tersebut mengandung arti bahwa manusia harus melempar syaitan atau membuang sifat-sifat syaitaniyyah yang bersarang di dalam dirinya, dengan tetap mempertahankan sifat-sifat kemanusiaan dan ke-Tuhanan.
Setibanya di Jabal Qurban, sekitar 200 meter dari tempat tinggalnyaa. Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih Ismail. Rencana itu pun berubah drastis, sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat Ash-Shaffaat ayat 103-107: “Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya, nyatalah kesabaran keduanya. (Allah berkata) “Kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang yang berbuat baik”. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor hewan yang besar“.

“Subhanallah, betapa mulianya kisah ini.” Kata Aziz.

Kakek Ahmad melanjutkan ceritanya, “Pada masa Nabi Muhammad, qurban pun diperintahkan kembali di dalam surat Al-Kautsar ayat 1-3: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak, maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berqurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu, dia lah yang terputus (dari nikmat Allah)”. Berbicara tentang kenikmatan, Allah mengingatkan: “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, kamu tidak akan dapat menghitungnya” (QS. Ibrahim: 34). Surat Al-Kautsar ini lah yang kemudian dijadikan dasar hukum bagi umat Nabi Muhammad untuk berqurban bagi yang mampu.”


“Kek, Aziz pengin berqurban juga tahun ini. Usaha counter HP Aziz kan sudah berkembang dan kebetulan Aziz juga sudah punya cukup dana untuk berqurban. Bagaimana menurut kakek?

Tapi…Aziz masih ragu, Aziz kan punya masa lalu yang kelam. Apa Allah akan menerima qurban Aziz ini?” tanya Aziz sambil menunduk.


Kakek paruh baya itu menghentikan langkahnya, merangkul pundak Aziz dan berkata, “Ziz, kalau di hati kamu sudah ada niatan untuk berqurban, jangan kamu tunda, berqurbanlah. Kakek tahu, sebagai anak muda, kamu pasti pengin yang macam-macam. Niatkan ibadah ini hanya untuk mendapat ridha Allah. Jangan risaukan masa lalumu, toh kamu juga sudah berubah sekarang. Allah Maha Penyayang dan Pengampun. Yakinlah dengan berqurban kamu akan merasakan kenikmatan yang luar biasa dan kamu akan mendapatkan rezeki yang jauh lebih besar dibanding jika kamu tidak berqurban. Yakin itu…”

Aziz pun manggut-manggut… “Terima kasih Ya, Kek…”

Tak terasa mereka sudah sampai di rumah. Senyum Nenek Tini menyambut kedatangan mereka. “Kek, Ziz, nenek sudah siapkan teh hangat dan ubi rebus di ruang tengah. Segera dicicipi, mumpung masih hangat.”

Aziz pun menimpali, “Wah, Nenek memang bisa deh! Dingin-dingin gini memang cocoknya minum dan makan yang hangat-hangat.”

Aziz dan Kakek Ahmad pun menuju ruang tengah rumah yang masih berdinding bambu itu. Mereka melanjutkan percakapan di jalan tadi.

------TO BE CONTINUED ------
Bagaimana kelanjutan percakapan mereka???

Lanjutkan bacanya di BQB part.2 dan 3 ya… (^^v)
Zona Supertwin, 191109_22:54

Merindu Rasulullah

Friday, November 20, 2009 0 Comments
Pukul 21:52
Sunyi senyap. Hanya suara beberapa adik kost yang masih sibuk dengan laporan praktikumnya. Mata ini kembali terjaga setelah terpejam dari pukul 20.00 tadi. Peningnya kepala sebelah kiri memaksa saya terpejam sejenak. Alhamdulillah, tatkala bangun tadi rasa pening itu sudah hilang dan sekarang siap untuk menuliskan inspirasi yang saya dapatkan.
Saat membuka mata tadi winamp Miss 13 menyuarakan nasyidnya Ustadz Jeffry yang berjudul Ya Rasulullah…

Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kutatap wajahmu
Kan pasti mengalir air mataku
Karena pancaran ketenanganmu
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kukecup tanganmu
Moga mengalir keberkatan dalam diriku
Untuk mengikuti jejak langkahmu
Ya Rasulullah… ya Habiballah
Tak pernah kutatap wajahmu
Ya Rasulullah… ya Habiballah
Kami rindu padamu..
Allahumma shalli ‘ala Muhammad..
Ya Rabbi Shalli ‘alaihi wa sallim…
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kudekap dirimu
Tiada kata yang dapat aku ucapkan
Hanya Tuhan saja yang tahu
Ya Rasulullah… ya Habiballah
Tak pernah kutatap wajahmu
Ya Rasulullah… ya Habiballah
Kami rindu padamu..
Kutahu cintamu kepada umat
Umati..umati..
Kutahu kau bimbangnya tentang kami
Syafaatkan kami…
Ya Rasulullah… ya Habiballah
Terimalah kami sebagai umatmu
Ya Rasulullah… ya Habiballah
Kurniakanlah syafaatmu
Allahumma shalli ‘ala Muhammad..
Ya Rabbi Shalli ‘alaihi wa sallim…


Jlep…entahlah, ada sesuatu yang berbeda yang terjadi pada diri ini saat mendengarkan lantunan nasyid itu. Sesuatu yang menusuk relung hati. RINDU… RINDU RASULULLAH… Ya Rabb, saya rindu kekasihMu.. Ya Rabb, betapa saya masih jauh dari sempurna dalam mengamalkan sunnahn manusia pilihanMu itu…
Saya jadi teringat dan kemudian tergerak untuk menuliskan detik-detik Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam menghadapi sakaratul maut. Ada sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan Rasul-Nya.
Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan khutbah."Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, Al Qur'an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, berarti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku."Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu.Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam.
Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba."Rasulullah akan meninggalkan kita semua," keluh hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Disaat itu, kalau mampu seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu.

Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang didalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk. "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah"Siapakah itu wahai anakku?"
"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut," kata Rasulullah.
Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasulullah dengan suara yang amat lemah."Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu, " kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" Tanya Jibril lagi.
"Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telahberada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka."Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi.
"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya."Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu"
Di luar pintu, tangis mulai terdengar bersahutan. Sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii" - "Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.

Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
Semoga rahmat senantiasa tercurah padanya…

Ya Rasulullah Muhammad..
Rindu kami padamu
Rindu cahaya wajahmu
Ya Rasulullah pemimpinku
Smoga rahmat tercurah
Senantiasa padamu
Salam Ya Rasulullah Salamun ‘alaik
Salam Ya Habibillah Salamun ‘alaik
Ya Nabi salam ‘alaika
Ya Rasul salam ‘alaika
Ya Habib salam ‘alaika
Shalawatullah ‘alaika

Rasulullah..hadirmu bagaikan pelita
Menerangi manusia
Menuju jalan yang terindah
Segala akhlaknya tauladan bagi kita

Saya mencintaimu, YA RASULULLAH…
Zona Supertwin, 191109_22:22

Thursday, November 19, 2009

DATD

Thursday, November 19, 2009 0 Comments


MJ : MENGHAPUS JEJAK
(Ijin,Pinjem judul lagunya ‘PeterPan’. Hehe…)

Betapa asing sang waktu dan betapa ganjilnya KITA !!!
Sang waktu telah berubah dengan nyata
Dan juga telah mengubah diri kita…
Perlahan sosok yang telah lama ku kenal itu
mulai menjauh dari kehidupanku…
Beranjak pergi…
Mencoba menghilangkan jejak yang pernah kita buat bersama…
Menghapus bait-bait tulisan kehidupan
yang pernah kita rangkai dan susun bersama…
Mendustai janji yang pernah kita ikrarkan bersama…

Jiwaku sudah terlalu letih untuk menghadapi kenyataan yang ada…
Nafasku mulai lemah untuk mencoba kuat bertahan..
Tanganku terasa gemetar…
ragakupun mulai roboh !!!
Tak kuasa ku menahan tikaman kesendirian yang begitu menyakitkan
Melukis keluhan panjang yang mengeringkan air mata…

Mentari telah menarik cahaya keemasannya…
Malam sunyi telah turun melelapkan cakrawala impianku…
Rembulan bercahaya perak menyinari gumpalan mega laksana angkara !!
Membentangkan bingkai nestapa…
(puzzle 1, DATD)

(Sebuah Episode : Kesendirian dalam penyesalan)
*****************************************************************************
Sabtu, 20 Mei 2009
“Ini hanya sesaat..terbukti bahwa segala sesuatu itu tercipta berdampingan. Ada PERTEMUAN, pasti ka nada PERPISAHAN…Itu PASTI!!! Maka, berusahalah untuk selalu menyadari bahwa “WAKTU” itu tak bisa dikalahkan!!! Sabarlah…dan memohon agar sang waktu bisa ‘berpihak’ pada kita…” (puzzle 2, DATD)

******************************************************************************
“Hari-hariku berlalu penuh warna…
Kadang suka menyapa, kadang perih mendera…
Tetapi Insya Allah ku kan tetap tegar jalani hitam putih hidup ini
Meski kini ‘tanpa dia’..” (puzzle 3, DATD)

******************************************************************************
Sepenggal cerita tentang REPIHAN HATI ku. Meski jadi SESUATU YANG TERTUNDA, tapi akhirnya bisa ku rangkai menjadi sebuah cerita. Ketika ku terjatuh di dunia lain. Dunia yang HITAM. Dengan berbekal hati yang PATAH dan RAPUH, serta keyakinan bahwa masih DI ATAS BUMI AKU BERPIJAK, ku coba MENCARI KEAJAIBAN yang kan membawaku keluar dari kegelapan ini. Menuju sebuah CAHAYA MATA yang tlah menungguku di luar sana. Menjadi sebuah KETAKJUBAN bagiku. Karna akhirnya aku bisa keluar dari keterpurukan itu.
I can SAVE MY SOUL!!! (puzzle 4, DATD)
******************************************************************************

DATD.... Dengan Atau Tanpa Dia (Part 1)

DATD...hidupku masih berjalan seperti biasa
DATD...aku tetap bahagia
DATD...aku masih bisa berkarya, menghasilkan pemikiran yang luar biasa
DATD...dunia masih ramah menyapa
DATD...mentari pagi masih selalu bersinar hangatkan jiwa
DATD...embun pagi masih sejukkan sukma

DA...ku pernah bahagia dan kecewa...
DA...ku pernah merasa sempurna
DA...ku juga pernah merasa terluka !!!

TD...ku pernah merasa sepi
TD...ku pernah merasakan rindu yang tiada terperi
TD...ku juga bersyukur, karna ku bisa menjaga hati
TD...ku akan terus memperbaiki diri !!!

Dengan Atau Tanpa Dia...
Ku tetap menjadi diriku sendiri....
yang semoga akan selalu menjadi pribadi yang berarti
Sosok yang mampu memberikan inspirasi !!!
(puzzle 5, DATD)

******************************************************************************
puzzle 6, DATD : “SEBUAH UNIVERSITAS BERNAMA’KEHIDUPAN’….”

*****************************************************************************Setetes curahan hati Syavi (ehm, tokoh utama dalam buku ini…)
Pengembaraan seorang hamba di dunia yang fana ini pada hakikatnya untuk mencari “SATU CINTA”. Namun dalam pencariannya, manusia sering kali “TERSESAT DALAM DOSA” walau pada akhirnya mampu menemukan “CINTA YANG SEBENARNYA”.

Liku-liku kehidupan senantiasa menumbuhkan sebuah “PENGHARAPAN” yang membawa manusia itu dalam sebuah “RENUNGAN” untuk menjalani hidup yang sebentar dengan “KEPASRAHAN”!!!

Oh Tuhan…dimana ‘kan kutemukan damainya CINTA???
Hanya Kau tahu segala tercipta…
Kuserahkan segala kebenaran-Mu
Tuk slalu terangi jalanku…
Mencari sebuah CINTA yang HAKIKI, yakni CINTA-Mu!!!
(puzzle 7, DATD)

******************************************************************************
SATU CINTA (Nasyid Star Five)
Ku memohon dalam sujudku pada-Mu
Ampunkanlah segaa dosa dalam diri
Kupercaya Engkau bisa meneguhkan
Pendirianku…Keimananku…

Engkau…SATU CINTA, yang slamanya aku cari
Tiada waktu ku tinggalkan demi cintaku kepada-Mu
Walau seribu rintangan yang menghadang dalam diri
Kuteguhkan hati ini, hanya pada-Mu ku pasrahkan…

Ya Allah…Ya Tuhanku…
Selamatkanlah hamba ini
Dari segala FATAMORGANA DUNIA
Oh Tuhan…
Jauhkanlah hamba ini dari hidup yang sia-sia…
(puzzle 8, DATD)
***************************************************************************

[Kepingan-kepingan puzzle yang diambil dari Buku Best Seller “DATD, Dengan Atau Tanpa Dia”, sebuah kisah pencarian cinta sejati, karya Keisya Avicenna, Aisya Avicenna, dkk…hehe…(I HAVE A DREAM!!!)
Inspirasi => PADI : makin berisi makin merunduk!!! Spesial thanks to : ‘Om Dude’ atas inspirasinya….kapan buku kita kelar nih?? Hmm…met jadi ‘dokter beneran’ dulu deh, then jadi ‘dokter kehidupan’…hehehe…]

BELANTARA IMAJINASI

Thursday, November 19, 2009 0 Comments


Pekatnya malam tak hentinya menebarkan inspirasi di tengah kesepian yang maha hebat ini…
Kegelapan yang bernapas di bentangan sunyi
Diselingi semilir angin yang merasuk ke dalam hati
Tetap ku coba tuk keluar dari belantara imajinasi
Menerobos sela-sela bentangan penghalang kreativitas diri
Melepaskan dan membumihanguskan teror kematian harapan…
Sebuah pilihan, untuk terus bertahan ataukah lari dari kenyataan ???

Diantara derap langkah yang berpacu..
Setapak itu kini berlari, mengejar ketertinggalan.
Meski telah memaksa, tapi waktu enggan tuk berdamai…
Inginku mengukir kembali jejak itu!!!
Meski terhimpit perih, tergores luka, tersandung problematika…
Tapi ku yakin semua pasti kan sirna…
Karna setiap badai pasti kan berlalu..

Biarkan ku menulis lebih banyak lagi..
Karna hanya ini yang bisa kulakukan agar tetap bisa bertahan di dalam belantara imajinasi
Dan berharap bisa keluar darinya suatu saat nanti…
Bersama dengan berjuta inspirasi…
Terimplementasi dalam sebuah prasasti, karya abadi…

[Keisya Avicenna, -inspirasi yang mengalir begitu saja-, 19 November 2009…20:20, Zona Inspirasi SUPERTWIN….]

Wednesday, November 18, 2009

SEBUAH UNIVERSITAS BERNAMA ‘KEHIDUPAN’

Wednesday, November 18, 2009 0 Comments

Rona pelangi senja iringi langkahku kembali…
Sinarnya menyiratkan HARAPAN…
Meyakinkan aku bahwa PERJUANGAN akan tetap di-LANJUTKAN!!!
(Perjalanan Semarang-Wonogiri, sehabis tes STIS bersama Dita, Gestin, dan Risang...di tahun 2006)

Malam ini bulan enggan tampakkan keanggunan dirinya…
Hanya ada BINTANG yang mensketsa indahnya langit malam…
Pancaran kerlap-kerlip bintang yang mengantar kerebahanmu
Menyanyikan SEMANGAT…Membelaikan DOA…
Mengajarkan NASIHAT….agar engkau memimpikan KEMENANGAN yang kan mengetuk pintu hatimu
Meyakinkan bahwa kau mampu untuk mewujudkan semua mimpimu…
(Nungma, 2006...hmm.co cuit Nung!!! Teruslah MENULIS!!!)

Motto dari ‘Tama_Al Jauzy’ :
“Aku telah merasakan seluruh kenikmatan hidup.
Tapi tidak ada yang lebih nikmat dari kemurahan hati memaafkan kesalahan orang lain…
Aku juga telah merasakan kepahitan hidup…
Tapi tidak ada yang lebih pahit dari selalu bergantung kepada orang lain.
Dan aku telah mengangkat dzat-dzat yang berat, tapi tidak ada yang lebih berat dari memikul suatu amanah…”
(3 Desember 2005, 09:24:24)

“TAMPARAN DAHSYAT 20-21 JUNI 2006”
1. Pernahkah Anda membaca Hadits dari Muslim..Suatu ketika ada orang yang tanya kepada Nabi..”Wahai Nabi, beri aku nasihat, yang tidak bisa kudapatkan selain dari Engkau”. Maka Nabi menjawab : “BERIMANLAH KEPADA ALLAH SWT, KEMUDIAN ISTIQOMAHLAH…”
(20:07:11)

2. Mungkin…Anda tersenyum karena lucu, heran, atau bahkan bingung. Seperti itukah jawaban Nabi ketika dimintai nasihat yang khusus dan berarti bagi sahabat tadi??? Justru orang yang menganggap aneh hadits tadi itulah yang lucu. Anda mungkin belum menyadari..bahwa ISTIQOMAH ITU SULIT…SANGAT SULIT!!! Betapa banyak yang dulu semangat kemudian berjatuhan. Inilah SELEKSI dari-Nya… akan terlihat siapakah yang benar-benar mencintai-Nya atau yang pura-pura agar terlihat MENCINTAI-Nya…
(20:07:32)

3. Bukanlah aneh jika MANUSIA FUTUR.tapi, yang aneh adalah manusia yang membiarkan dirinya tetap futur. Bahkan ada yang tertawa, tersenyum senang saat futur, walau hanya diwujudkan di hati. Pernahkah membaca firman-Nya,” SESUNGGUHNYA PENDENGARAN, PENGLIHATAN, DAN HATI AKAN DIMINTAI PERTANGGUNGJAWABANNYA” (Q.S. 17:36). Betapa ruginya jika manusia hatinya berkurang keimanannya dan hanya terisi dengan nikmatnya menjalani kehidupan dunia. Maka Allah memberikan TAWARAN, SURGA atau NERAKA…TAAT atau INGKAR!!!
(20:09:13)

4. Tapi jangan takut!!! JANGAN BERSEDIH!!! Tidak ada yang lebih indah dari tetap berharap akan ampunan dari Yang Maha Sempurna. Dia-lah pemegang masa depan dan taksir kita. Tak ada yang lebih baik dari pemberian-Nya. Kembali ke jalan-Nya adalah sebaik-baik IBADAH. Karenanya, terhapuslah DOSA terdahulu… Sahabat, tiada lain ini hanyalah NASIHAT. Tapi sahabat yang baik itu saling menasehati, bukan hanya saling memuji. Semoga tetap dalam lindungan-Nya. Dan ini diambil manfaatnya…Afwan jiddan…
(20:09:58)

5. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun. Jika manusia tidak berdosa, bagaimana Allah memberikan ampunan??? Tidak hanya saya, saya juga tidak lepas dari dosa. Tapi SEGERA BETAUBAT DARI DOSA ITU PERINTAH!!! Penyesalan adalah taubat… menangis itu taubat. Maka, usahakanlah dalam hidup kita, JANGAN MELAMPAUI BATAS-BATAS YANG DITENTUKAN-Nya!!! Jangan minta bimbingan saya, tapi mintalah pada-Nya…Semoga Allah tidak semakin jauh, tetapi semakin dekat… Dan Allah ridha dengan dosa kita, sehingga Dia memberikan AMPUNAN-Nya yang luas…
(04:42:05).

6. Norma, jangan sedih terus. OPTIMIS SAJALAH!!! Sungguh, orang yang sedih itu cepet tua dan orang yang sedih itu tidak dapat menikmati nikmat Allah yang satu ini : wahing atau bersin. Ha, coba lihat, apa ada orang yang serius tiba-tiba bersin??? Ingat aja, pas kita satu ruang pas UN/UAS. Kecuali yang flu, pasti tidak ada yang bersin. Termasuk saya!! Jadi, jangan spaneng ya!! Nanti tidak bisa bersin lho…tu rahmat-Nya yang nikmat. Bersin itu juga dapat melancarkan syaraf-syaraf yang rusak. Jadi, OPTIMIS SAJA!!! HADAPI DENGAN SENYUMAN…!!!!^_^
(04:59:43)

Kerasnya batu dapat hancur oleh tetesan AIR..
Kerasnya diri dapat hancur oleh kelembutan CINTA…CINTA ILAHI…
Pakailah cintamu untuk melengkapi tulusnya kebaikanmu..
Usirlah cintamu jika hanya untuk menuruti nafsumu yang hina!!!
(Abdi Syahid , 11 Desember 2005…)


Semua orang merasakan bahagia bersama Say. Itulah anugerah Allah yang tak ternilai harganya. Allah Maha Adil. Ia telah mengatur semua dengan indah. Walau dulu merasa pahit, tapi kini Say telah mengecap manisnya. YANG LALU BIARLAH BERLALU!!! Jadikan kepedihan yang Say rasakan sebagai BUMBU KEHIDUPAN yang akhirnya membawa kenikmatan. CINTA-lah yang membuat kita bahagia. CINTA-lah yang membuat kita dekat dengan Say. Ingatlah, kita semua butuh Say. Kita ingin melihat senyum Say dan kita selalu ada untuk Say. Love U…(Gestin ‘Chay’, 13 April 2006…22:09:39)

---hmm...saat ‘kembali menemukan cinta-Nya!!! CINTA TERTINGGI yang TAK TERBANDINGI!!!” Terima kasih Gest, kamu memang sahabat terbaikku!! selamat ya, karna ‘kepakan sayapmu’ telah sempurna..Love U, coz Allah...---


Taushiyah dari Ukh. Dewi Wulandari :
1. Andaikan semua yang kita inginkan terkabul tentu kita jadi sombong dan melupakan-Nya. Percayalah, Adikku…obati rasa sakitmu dengan bersyukur pada-Nya jika suatu saat ada ketetapan-Nya yang tidak kau suka!!
(7 Desember 2005, 08:30:39)

2. Allah itu sesuai prasangkaan hamba-Nya. Maka KHUZNUDZON dengan ketetapan-Nya dan mintalah sebanyak yang kamu bisa, kemudian yakinlah, Allah kabulkan doamu. Jangan takut, HADAPI!!!
(21 Desember 2005, 17:16:06)

3. Bersihkan HATI karena ILMU tidak akan sampai pada AKAL jika HATI KOTOR!! Benarkah CINTA saya hanya untuk Allah semata?? Ataukah ada CINTA LAIN yang tidak saya sadari ternyata menyaingi CINTA-Nya???
(31 Desember 2005, 20:55:06)

4. Adikku sayang, rasa suka itu wajar ada. Bagi kita, inilah EPISODE JIHAD!!! Bagaimana mengendalikannya karena rentan sekali dengan goda syaitan yang menjurus pada NAFSU, tanpa disadari. Ini adalah ujian dari Allah, sampai sekuat apa kita berusaha jadi WANITA SHOLIHAH yang sebenarnya. Jika kita MENANG, Insya Allah, Allah telah persiapkan kita jadi ISTRI SHOLIHAH dengan CINTA SUCI-nya. Pasti pendamping hidup kita adalah pilihan Allah yang TERBAIK. Jangan ragu untuk menegaskan , CINTAKU MURNI UNTUK-Nya!!! Insya Allah, Dia akan menjaga cintamu untuk selain-Nya. Jangan takut memilih cinta-Nya!!! LUV U…
(1 Januari 2006, 05:42:15)
-----hmmm...saat2 curhat nih...deeuuu, masa-masa SMA yang penuh cobaan dan tantangan!!!----

NUNGMA dalam TULISAN nya!!! (dalam episode : mencoba menguatkan diri sendiri...)

“Masih ada sejuta asa… masih ada sejuta makna…
Masih ada pijar BINTANG dan MENTARI
Yang akan selalu bercahaya dari lubuk jiwa…
Dengan menjadi bermakna dan bermanfaat bagi sesama..
Biarkan CINTA itu bermuara dengan sendirinya,
Di saat yang tepat, dengan seseorang yang tepat…
Dengan pilihan yang tepat..
Hanya dari Allah swt…”
(Nungma, Desember 2005)

“Memang Allah jualah yang menentukan segala yang terjadi dalam hidup kita!!! Tapi kalau kita sudah berusaha…sudah berdoa…sehingga menguatkan mental kita. Tapi akhirnya kita “BELUM BERHASIL”, kita gak akan kecewa..karena kita yakin ada EPISODE BARU yang menanti kita hingga membuat kita lebih berarti…”

“Keyakinan itu akan sampai pada puncaknya yaitu yakin Allah pasti beri yang TERBAIK untuk kita. Hidup di dunia cuma sekali. Maksimalkan kemampuan kita bersama bimbingan Allah. Bersama TANGAN CINTA-Nya. Kalo kamu yakin bakal SUKSES, PASTI SUKSES!!!”

“Aku menangkap pancaran semangat dalam binar matanya
Sungguh luar biasa, sinyal harapan yang tersirat
Membuatku semakin mengerti makna sebah perjuangan
Tuk gapai suatu tujuan
Tidak mudah memang….
Tapi ketika keikhlasan dan pantang menyerah menjadi penegak langkah ini
menjadi benteng pertahanan diri..
Insya Allah, tidak ada yang mustahil..
Everything is Possible…”
(18 Juli 2009…Diskusi tentang konsep BIOSPHER. Hiks...kangen BIOSPHER!!!)

Universitas Kehidupan akan terus memberiku berjuta hal baru dan pengalaman luar biasa!!!
(Bersemedi di Zona Inspirasi SUPERTWIN, 17 November 2009...’saat diri harus merasakan nikmatnya rasa sakit’...)