Jejak Karya

Jejak Karya

Sunday, March 28, 2010

Di 0.33 Malam Ini…

Sunday, March 28, 2010 0 Comments

Nokia 5300 ku bergetar…
SMS dari Ibuk…

Aslmkm. Sudah jam 3 Mbak…”

Langsung ku balas SMS beliau sebagai pertanda bahwa sudah bangun…

Ibuk… makasih ya… karena tiap hari (meski aku sudah bangun duluan), pasti ibuk selalu menyempatkan untuk SMS membangunkan jam 03.00 untuk sholat tahajud.

***

28 Maret 2010

Di 0.33 malam ini…

Setelah membaca doa bangun tidur… Langsung bangkit dan mengambil wudhu. Lantas menyalakan laptop. Lhoh??? Maksudnya mau mensetting nuansa pagi ini dengan alunan ayat cintaNya… Mendengarkan murottal… Eh, ternyata langsung menyala (karena semalam cuma “di-standby”) dan terdengarlah Q.S. Al Muzzammil… Merenungkan arti dari ayat Al Qur’an tersebut…

Hai orang-orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (darinya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). Sebutlah nama Tuhan-mu, dan beribadahlah kepadaNya dengan penuh ketekunan. (Dialah) Tuhan masyrik dan magrib, tiada Tuhan melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung.” (Q.S. Al Muzzammil : 1-9)

Jadi teringat akan sebuah nasihat dari novel yang pernah saya baca, judulnya “HITAM PUTIH PENANTIAN”.

Jika ragamu ingin tetap sehat dan kuat, jangan pernah kau tinggalkan shalat wajib berjamaah dengan tuma’ninah dan istiqamah, sempurnakanlah dengan shalat ba’da dan qablanya. Jika kau masih merasa kurang, cobalah untuk menikmati dhuha dan tahajud, Insya Allah kau akan selalu sehat dan kuat. Jika pandanganmu, lisanmu, pendengaranmu ingin tetap tajam, ketika kau hendak tidur, maka yang terakhir kau lihat, kau dengar, dan kau baca adalah ayat-ayat Al Qur’an. Begitu juga ketika kau bangun, maka yang pertama kali kau lihat, kau dengar, dan kau baca adalah ayat-ayat Illahi. Jika akalmu ingin tetap tajam, jangan pernah kau istirahatkan ia untuk tidak memikirkan kebesaran-kebesaran Gusti Allah dari semua yang telah Dia ciptakan dan takdirkan.”

***

Di 0.33 malam ini….

Ketika sajadah mengembang di atas hamparan bumi

Dengan dipayungi kemegahan malam yang pekat

Perkenankan hamba menitipkan kata hati…

Dari cinta yang paling dalam….

***

Di 0.33 malam ini…

Diri ini meminta..


Ya Allah Maha Pengasih

Tunjukkan jalan bagiku…

Agar kami tak sesat

Dalam rimba rayaMu… Ya Allah…


Ya Allah Maha Pemurah

Berikan kami cahyaMu

Agar kami tak jatuh

Dalam lembah azabMu…Ya Allah…


Kami hanyalah manusia

Yang penuh noda dan dosa

Ampuni kami semua

Dalam belaian sayangMu…


Setulus doa dariku…

Senikmat iman di qalbu

Agar kami tetap tegar

Dalam cobaan yang datang…

Ya Allah….

***

Di 0.33 malam ini…

Diri ini merenung….


Gelap jalan slama ini

Ragupun membayang diri

Ketika cahya mengusir galau

Sadarkan kekhilafan diriku…


Ingin kunyatakan cinta

Menyatu dengan cahyaMu

Ketika kutemukan kebenaran

Punahkan keangkuhan diriku


Kini kutemukan jalanku

Yang lama kucari

Terimalah kesaksian hamba

Penuh tulus hati…

***

Di 0.33 malam ini…

Diri ini mengiba…


Di dalam kegelapan

Kumencari cahyaMu

Yang hilang sinar tak tersisa

Semakin kuterlena

Semakin kuterbawa

Arah hina dan ternoda

Kurindukan sinar suciMu Yang Mulia

Dan kuharapkan belai kasihMu

Agar musnah semua

Keangkuhan diriku

Dan kulepaskan dari sifatku…

***

0.33 Malam…

Jakarta, 280310

Aisya Avicenna

NB : Buat saudari sekamarku yang sedang ada acara di Bandung, jazakillah ya atas “surprise”nya kemarin… sebuah sajadah berwarna merah berlapis benang keemasan itu akan menjadi saksi di setiap sujud ini… Luph you, Sista!!!

Mawar di Taman Hati

Sunday, March 28, 2010 0 Comments


Mawar… tahu kan kalau yang nulis ini suka banget sama bunga MAWAR??? Ehm, jadinya selalu ada inspirasi dan motivasi tersendiri kalau sudah berbicara tentang MAWAR.

***

Alkisah, Seorang gadis bernama Rosa membeli bibit mawar. Ia ingin sekali menanam mawar itu di kebun belakang rumahnya. Pupuk dan sekop kecil telah disiapkan. Bergegas disiapkannya pula pot kecil sebagai tempat tumbuh dan berkembang mawar itu. Dipilihnya pot yang terbaik dan diletakkanlah pot itu di sudut yang cukup terkena sinar matahari. Ia berharap bibit itu dapat tumbuh dengan sempurna.

Disiramnya bibit mawar itu setiap hari. Tak lupa jika ada rumput yang mengganggu, segera disianginya agar terhindar dari kekurangan makanan. Beberapa waktu kemudian mulailah tumbuh kuncup bunganya. Kelopaknya mulai merekah, walau warnanya belum terlihat merah sempurna. Rosa sangat senang, karena kerja kerasnya mulai membuahkan hasil.

Diselidikinya bunga itu dengan hati-hati. Ia tampak heran, sebab tumbuh pula duri-duri kecil yang menutupi tangkai-tangkainya. Ia menyesalkan mengapa duri-duri tajam itu muncul bersamaan dengan merekahnya bunga yang indah. Tentu duri-duri itu akan mengganggu keindahan mawar-mawar miliknya.

Rosa bergumam, “Mengapa dari bunga seindah ini, tumbuh banyak sekali duri yang tajam? Tentu hal ini akan menyulitkanku untuk merawatnya nanti. Setiap kali kurapikan selalu saja tanganku terluka. Selalu saja ada bagian dari kulitku yang tergores. Ah, pekerjaan ini hanya membuatku sakit. Aku tak akan membiarkan tanganku berdarah karena duri-duri pengganggu ini.”

Lama-kelamaan Rosa enggan untuk memperhatikan mawar merah miliknya. Ia mulai tak peduli. Mawar itu tak pernah disirami lagi setiap pagi dan petang. Dibiarkannya rumput-rumput yang mengganggu tumbuh mengitarinya. Kelopaknya yang dahulu mulai merekah kini tampak merona sayu. Daun-daun yang tumbuh di setiap tangkaipun mulai jatuh satu per satu. Akhirnya, sebelum berkembang dengan sempurna, mawar itu pun meranggas dan layu.

***

Ehm… inspirasi apa yang bisa diambil dari kisah Rosa di atas???

Jiwa manusia telah digambarkan dalam kisah di atas. Di dalam setiap jiwa selalu ada ‘mawar’ tertanam. Allah menitipkannya kepada kita untuk dirawat. Allah-lah yang meletakkan kemuliaan itu di setiap qalbu kita. Layaknya taman-taman berbunga, sesungguhnya di dalam jiwa kita juga ada tunas mawar dan duri yang akan merekah.

Namun sayang, banyak dari kita yang hanya melihat “duri” yang tumbuh. Banyak dari kita yang hanya melihat sisi buruk diri kita yang akan berkembang. Kita sering menolak keberadaan kita sendiri. Kita kerap kecewa dengan diri kita dan tak mau menerimanya. Kita berpikir bahwa hanya hal-hal yang melukai yang akan tumbuh dari kita. Kita menolak untuk “menyirami” hal-hal baik yang sebenarnya telah ada. Dan akhirnya, kita kembali kecewa, kita tak pernah memahami potensi yang kita miliki.

Banyak orang yang tidak menyangka, mereka juga sebenarnya memiliki mawar yang indah di dalam jiwa. Banyak orang yang tak menyadari adanya mawar itu. Kita kerap disibukkan dengan duri-duri kelemahan diri dan onak-onak pesimisme dalam hati ini. Orang lainlah yang kadang harus menunjukkannya.

Saudaraku, jika bisa menemukan “mawar-mawar” indah yang tumbuh dalam jiwa, kita akan dapat mengabaikan duri-duri yang muncul. Kita akan terpacu untuk membuatnya merekah dan terus merekah hingga berpuluh-puluh tunas baru akan muncul. Pada setiap tunas itu akan berbuah tunas-tunas kebahagiaan, ketenangan, kedamaian yang akan memenuhi taman-taman jiwa kita. Kenikmatan yang terindah adalah saat kita berhasil menunjukkan diri kita tentang mawar-mawar itu dan mengabaikan duri-duri yang muncul.

Semerbak harumnya akan menghiasi hari-hari kita. Aroma keindahan yang ditawarkannya adalah layaknya ketenangan air telaga yang menenangkan keruwetan hati. Mari, kita temukan “mawar-mawar” ketenangan, kebahagiaan, dan kedamaian itu dalam jiwa-jiwa kita. Pastinya, kita juga akan berjumpa dengan onak dan duri, tapi janganlah itu membuat kita putus asa. Mungkin kita akan tergores dan terluka, tapi jangan membuat kita berduka.

Saudaraku, biarkan mawar-mawar indah itu merekah dalam hatimu. Biarkan kelopaknya memancarkan cahaya kemuliaanNya. Biarkan tangkai-tangkainya memegang teguh harapan dan impianmu. Biarkan putik-putik yang dikandungnya menjadi bibit dan benih kebahagiaan baru bagimu. Sebarkan tunas-tunas itu kepada setiap orang yang kita temui, dan biarkan mereka juga menemukan keindahan mawar-mawar lain dalam jiwa mereka. Semoga mawar-mawar itu senantiasa merekah dalam taman hati kita…

Jakarta, 280310_04:24

The Rose Holic,

Aisya Avicenna

Friday, March 26, 2010

Mentari di Langit Hatiku

Friday, March 26, 2010 3 Comments

Mentari di langit hatiku

Menyalalah engkau selalu

Temani kemana mesti kupergi

Mencari tempat kita tuju

Kan kujaga nyalamu selalu

Pelita perjalananku

Kan kujaga nyalamu selalu

Mentari di langit hatiku

Mentari di langit hatiku

Teguhlah engkau pandu aku

Ingatkanlahku bila bersalah

Menempuh tempat kita tuju


To : "MP", Welcome in Jakarta today... ^^v
260310_09:12

Friday, March 12, 2010

KIPRAH MUSLIMAH DI ERA GLOBALISASI : MENJADI MUSLIMAH PEMBANGUN PERADABAN…[‘Karena Wanita adalah Guru Dunia’]

Friday, March 12, 2010 0 Comments



Kemajuan dunia modern terus menuntut peran seorang muslimah. Seorang muslimah tidak hanya bertanggung jawab terhadap keselamatan diri dan keluarganya, tetapi juga menyelamatkan akhlak bangsa dan negaranya. Karena itu, dituntut munculnya wanita muslimah yang cerdas, mandiri, dan bening hati.

Konsep apa yang bagus bagi muslimah dalam menghadapi era globalisasi yang serba modern ini? Kita mulai dari diri sendiri, mulai dari saat ini, dan mulai dari hal yang kecil sehingga kita tidak mengawali segala sesuatu dari hal yang muluk-muluk. Sekecil apa pun yang dilakukan oleh muslimah, yang penting ada karya nyatanya dan ada yang merasakan hasilnya. Hal ini bisa kita mulai dari lingkup keluarga, karena keluarga merupakan awal pendidikan dasar. Sehingga jika di kelompok terkecil sudah bagus nanti akan merambah ke lingkungan, masyarakat dan bangsa.

Sebenarnya, usaha (kiprah) kaum wanita cukup luas meliputi berbagai bidang, terutama yang berhubungan dengan dirinya sendiri, yang diselaraskan dengan Islam, dalam segi akidah, akhlak dan masalah yang tidak menyimpang dari apa yang sudah digariskan atau ditetapkan oleh Islam. Wanita Muslimah mempunyai kewajiban untuk memperkuat hubungannya dengan Allah Swt. dan menyucikan fikiran serta wataknya dari sisa-sisa pengaruh fikiran Barat. Wanita muslimah harus mengetahui cara menangkis serangan-serangan kebatilan dan syubhat terhadap Islam.
********
“Jika anda mendidik seorang pria, maka anda hanya mendidik seorang manusia. Jika anda mendidik seorang wanita, maka anda telah mendidik seluruh manusia. (Presiden Tanzania)
Ada pepatah yang mengatakan, Wanita adalah tiang negara. Kala tiang tiada daya, bangunan pun roboh rata. Tak heran jika ada yang mengatakan, “Ibulah yang melahirkan sebuah bangsa!”. Karenanya seorang wanita yang akan menjadi ibu harus memiliki bekal yang banyak, tidak hanya dalam kerumahtanggaan tapi juga seni mendidik anak, merawat diri, seni mengelola keuangan, dll…: )

Pembentukan generasi pewaris negeri mempunyai 2 faktor pendukung.
Pertama, berhubungan dengan pembentukan kepribadian islami (asy-syakhsiyah al-islamiyah) dimana diperlukan adanya pembentukan keluarga islami (at-tawin al-usroh al-islamiyah).

Kedua, peningkatan kualitas, karena wanita (yang kelak akan menjadi seorang IBU) adalah madrasah pertama bagi anaknya (Al-ummu madrasatul ‘ula)…: )
Kondisi bangsa saat ini mengalami dekadensi moral, krisis kepercayaan, dan makin maraknya kekerasan di masyarakat. Bangsa ini mengalami masa dimana diperlukan orang-orang yang mampu memberikan pelayanan dan kepedulian bagi masyarakat. Orang-orang ini hanya bisa dilahirkan oleh ibu pewaris bangsa, wanita yang mampu melahirkan dan mendidik untuk menjawab kebutuhan bangsa. Sebuah PR BESAR bagi KITA, para MUSLIMAH…..!!!!

Masihkah ingin berdiam diri? Bergeraklah menjadi motor reformasi kebaikan bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Sungguh tidak merugi menjadi muslimah yang berdaya dan memberdayakan. Dapat memberikan konstribusi dan manfaat bagi orang lain sungguh menyenangkan. Percayalah!!!
********
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah” (HR.Muslim)

Sebagai hamba Allah swt, muslimah mendapat tugas yang sama dengan muslim yaitu beribadah kepada Allah (QS Adz Dzariyat:56). Karakter seorang muslimah adalah yang cerdas, kaya ilmu dan hikmah, berakhlaq mulia, rajin beribadah, berpenampilan rapi, disiplin, teratur, cekatan, sopan dan bermanfaat bagi sekitarnya.
Tengoklah figur-figur mulia yang mendapatkan tempat terhormat di tengah-tengah umat hingga kini. Khadijah ra. misalnya, namanya terus berkibar sampai sekarang, bahkan setiap wanita dianjurkan untuk meneladaninya. Terkenalnya seorang Khadijah bukan karena kecantikan wajahnya, namun karena pengorbanannya yang demikian fenomenal dalam mendukung perjuangan dakwah Rasulullah Saw. Begitu pun Aisyah ra., salah seorang istri Nabi dan juga seorang cendikiawan muda. Darinya para sahabat mendapat banyak ilmu. Ada pula Asma binti Yazid, seorang mujahidah yang membinasakan sembilan tentara Romawi di perang Yarmuk, hanya dengan sebilah tiang kemah. Masih banyak wanita mulia yang berkarya untuk umat pada masa-masa berikutnya.

Keharuman dan keabadian nama mereka disebabkan oleh kemampuan mengembangkan kualitas diri, menjaga iffah (martabat), dan memelihara diri dari kemaksiatan. Sinar kemuliaan mereka muncul dari dalam diri, bukan fisik. Sinar inilah yang lebih abadi. Semoga kita mampu meneladani para wanita muslimah, istri-istri nabi, para shahabiyah, di era globalisasi sekarang ini, menjadi sosok dan figur wanita muslimah pencetak sejarah, menjadi sosok seorang muslimah pembangun peradaban. Amin. Wallahu’alam bishowab.

Muslimah itu Anugrah

Ia lembut tapi tidak lemah
Mempesona tapi tetap bersahaja

Ia mengerti bagaimana menjaga akhlak dan kemuliaannya
Itulah yang membuatnya istimewa

Barakallahu for Muslimah...
Muslimah adalah cahaya, yang akan memberi pelita bagi dunia....


“Pondasi perbaikan bangsa adalah perbaikan keluarga, dan kunci perbaikan keluarga adalah perbaikan kaum wanitanya. KARENA WANITA ADALAH GURU DUNIA. Dialah yang menggoyang ayunan dengan tangan kanannya dan mengguncang dunia dengan tangan kirinya”
[Hasan Al Banna]

-Keisya Avicenna-
for “Women International Day”

Saturday, March 06, 2010

Eh… Ada Ustadz Yusuf… ^^

Saturday, March 06, 2010 3 Comments

Sabtu, 6 Maret 2010 menjadi weekend tak terlupakan buat Aisya Avicenna.

08.00-09.30

Aisya bersama beberapa sahabatnya datang di “kampus”nya yang baru. Sebuah kampus yang cukup terkenal di sebuah kawasan di Jakarta! Angkatan 33! Pagi ini memang agendanya masih orientasi (pengenalan “kampus” dan proses “kuliah”nya). Kuliah apa sih??? Ehm, insya Allah ini adalah sebentuk ikhtiar yang dilakukan Aisya Avicenna untuk mewujudkan salah satu impiannya. Impian apakah itu??? Baca kembali tulisannya yang berjudul “Sensasi Akhir Februari” di bagian “Sensasi Dhuha di Masjid Raya”. Hmm…bikin penasaran saja ya!

10.00-12.00

Aisya dan beberapa sahabatnya tidak bisa mengikuti orientasi di kampus mereka sampai selesai. Alhamdulillah diizinkan meninggalkan acara karena memang agenda yang satu ini harus diprioritaskan.

Ehm… sebuah pertemuan dalam naungan cintaNya… bertemu dengan saudari baru, punya “ummi” baru, dan sistem yang baru juga. Insya Allah lebih berbobot dan semoga bisa menjadi BENTENG PERTAHANAN DIRI untuk Aisya Avicenna. Akselerasi nih!!!

13.00-17.00

Pukul 13.00, bersama seorang sahabat yang kebetulan satu kost, Aisya berangkat menuju Gelora Bung Karno dengan bus Jepang bernomor 921. Ehm… bus tua impor dari Jepang yang satu ini memang sudah jarang beroperasi di Jakarta, jumlahnya memang sudah minim. Alhamdulillah, dapat tempat duduk meskipun di atas papan yang berada di samping sopir. Duduknya membelakangi sopir, menghadap ke arah belakang (menghadap penumpang lainnya). Hihi!
Cuaca ibukota cukup membuat butiran-butiran keringat mengucur deras. Aisya menikmati perjalanan itu dengan membaca buku merahnya yang berisi catatan inspiratifnya. Dia membaca ulang inspirasi yang ia dapatkan waktu mengikuti seminar kepenulisan di Bogor dua pekan yang lalu.

Setelah menyusuri jalanan ibukota yang siang itu cukup padat merayap, akhirnya bus 912 berhenti di tempat Aisya dan sahabatnya turun.

JAKARTA ISLAMIC BOOK FAIR 2010!!!

Ehm, Aisya pun tenggelam di samudera buku di Gelora Bung Karno. Subhanallah, banyak sekali penerbit yang turut meramaikan JIBF 2010 kali ini. Aisya langsung hunting buku yang sudah ia rencanakan untuk dikawankan bersama koleksi di perpus pribadinya, AL FIRDAUS!

Saat sedang asyik hunting buku, Aisya diberitahu oleh salah seorang penjaga stand buku bahwa ada Ustadz Yusuf Mansur di stand itu. Ternyata memang benar. Aisya surprise sekali. Lantas ia dan sahabatnya membeli sebuah buku karya beliau dan berniat meminta tanda tangannya. Saat sudah berada di depan Ustadz Yusuf Mansur, Aisya memperkenalkan dirinya. Ustadz menuliskan nama Aisya (ditulisnya untuk ETIKA gitu lah…bukan AISYA…hehe) di buku barunya yang berjudul “Surat Terbuka untuk Para Ayah dan Ibu”, lantas Ustadz Yusuf Mansur menandatanginya. Setelah itu, dengan PD-nya Aisya berkata, “Ustadz, mohon doanya ya moga cepet nikah.” [hehe… ^^ dasar Aisya!!!]. Ustadz Yusuf tersenyum dan mengamininya. Lantas memberikan nasihat, “Rajinlah sholat dhuha 8 rekaat.” Kemudian beliau menyampaikan tentang “Riyadhoh” 40 harinya. Aisya manggut-manggut (sebenarnya Aisya sudah bertekad menjalankan riyadhoh 40 hari itu sejak tanggal 1 Maret, tapi karena satu dan lain hal, akhirnya diundur sampai batas waktu yang akan segera ditentukan dengan cara seksama dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya ^^v. Sebelum berpisah dengan Ustadz Yusuf Mansur, Aisya sempat bertanya lagi, “Ada tips yang lain tadz?”. Dengan supelnya beliau menjawab, “Udah, satu aja dulu, dhuha 8 rekaat itu aja dikerjakan yang istiqomah” begitu pesan beliau. Hmmm…. Subhanallah walhamdulillah, Allah mempertemukan Aisya dengan Ustadz Yusuf Mansur… inspirACTION!!! Unforgetable deh…

Dhuha… sebentuk sedekah pada diri kita sendiri!!! Tapi juga jangan lupa sedekah dalam bentuk yang lain…

Pas banget, waktu nulis ini winamp sedang menyenandungkan nasyidnya Opick yang berjudul SEDEKAH…. Simak dulu yuk, sambil merenungkannya…

alangkah indah
orang bersedekah
dekat dengan Allah
dekat dengan surga

takkan berkurang
harta yang bersedekah
akan bertambah
akan bertambah

Allah Maha Kaya
yang Maha Pemurah
yang akan mengganti
dan membalasnya
Allah Maha Kuasa
yang Maha Perkasa
semoga kan membalas surga

oh indahnya
saling berbagi
saling memberi
karna Allah

oh indahnya
saling menjaga
saling mengasihi
karna Allah
Allah.. Allah.. Allah.. Allah..

Allahu ya Rahman

Berikut ini sedikit gambaran Riyadhoh 40 hari ala Ustadz Yusuf Mansur (sumber : www.wisatahati.com).

Jaga Shalat Tahajjud 8 Rakaat + Witir 3 Rakaat.

Jaga Shalat Shubuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. (Khusus soal shalat, terkandung di dalamnya menjaga berjamaah, di masjid, lengkap dg qabliyah dan ba'diyahnya. Juga Sunnah Tahiyyatul Masjid, sbg tanda kita dtg sebelom wktnya azan/pra-ontime).

Jaga Waaqi'ah sesudah shubuh atau sesudah ashar (boleh pilih).

Jaga Shalat dhuha 6 Rakaat. Yang kuat, 12 rakaat.

Baca zikir usai shalat, plus yaa fattaah yaa rozzaaq 11x, plus ayat kursi, plus qulhu 3x. Ini setiap usai shalat.

Khusus usai shalat shubuh dan ashar, ditambah 4 ayat terakhir surah al Hasyr.

Jaga setiap hari membaca 300x laa hawla walaa quwwata illaa billaah. Boleh 100x. Dan boleh dibagi-bagi di 5 waktu shalat.

Jaga setiap hari baca Istighfar 100x.

Jaga setiap hari baca subhaanallaahi wabihamdihi subhaanallaahil 'adzhiem 100x pagi dan 100x sore. (Boleh habis dhuha dan habis ashar/jelang maghrib).

Jaga setiap hari baca Yaasiin (bebas waktunya kapan saja, yg penting 1hr 1x).

Tutup malam dg shalat sunnah 2 rakaat; baca Qulyaa di rakaat pertama, Qulhu di rakaat kedua. Setelahnya baca salah satu dari as Sajdah, Tabaarok, atau ar Rohmaan.

Jaga ini selama 40 hari. Berjuang ya. Terutama shalat tepat waktu, di masjid, plus qabliyah ba'diyahnya. Barengi dengan Puasa Daud supaya enteng.
Semoga Allah menyegarkan badan kita semua, menyehatkan kita semua. Yah, dihitung-hitung daripada lembur ga keruan, kerja rodi ga keruan dlm mencari rizki, dan daripada berobat ke rumah sakit. Mending ngelakuin riyadhah dah. Ampuh banget-banget. Kepada Allah dan untuk Allah kita lurusin niat kita ya. Amin

LET’S MOVE!!!

***

Ending : Lari-lari sore mengejar bus 912 dengan tas punggung penuh buku inspiratif… ^^v

UNFORGETABLE DAY!!!!

***

Alhamdulillah, pekan ini ada 15 "penghuni baru" di perpus Al FIRDAUS-nya Aisya Avicenna. Semoga semakin menambah khazanah ilmu dan menjadi "sahabat setia" dalam menjalani hari-hari yg penuh inspirasi. Seneng bgt krn berhasil mendptkan buku "BERCERMIN DI TELAGA CINTA SANG GURU" (Mengenang KH Rahmat Abdullah). Sip, akhirnya menemukan yg slama ini dicari..^^

***

TARGET 2010 :

Minimal 1000 buku di PERPUS AL FIRDAUS!!!

Minimal 100 buku yang dibaca!!!

PASTI BISA KOK!!!

***

Jakarta, 060310_21:43

Aisya Avicenna