Jejak Karya

Jejak Karya

Sunday, March 28, 2010

Di 0.33 Malam Ini…


Nokia 5300 ku bergetar…
SMS dari Ibuk…

Aslmkm. Sudah jam 3 Mbak…”

Langsung ku balas SMS beliau sebagai pertanda bahwa sudah bangun…

Ibuk… makasih ya… karena tiap hari (meski aku sudah bangun duluan), pasti ibuk selalu menyempatkan untuk SMS membangunkan jam 03.00 untuk sholat tahajud.

***

28 Maret 2010

Di 0.33 malam ini…

Setelah membaca doa bangun tidur… Langsung bangkit dan mengambil wudhu. Lantas menyalakan laptop. Lhoh??? Maksudnya mau mensetting nuansa pagi ini dengan alunan ayat cintaNya… Mendengarkan murottal… Eh, ternyata langsung menyala (karena semalam cuma “di-standby”) dan terdengarlah Q.S. Al Muzzammil… Merenungkan arti dari ayat Al Qur’an tersebut…

Hai orang-orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (darinya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). Sebutlah nama Tuhan-mu, dan beribadahlah kepadaNya dengan penuh ketekunan. (Dialah) Tuhan masyrik dan magrib, tiada Tuhan melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung.” (Q.S. Al Muzzammil : 1-9)

Jadi teringat akan sebuah nasihat dari novel yang pernah saya baca, judulnya “HITAM PUTIH PENANTIAN”.

Jika ragamu ingin tetap sehat dan kuat, jangan pernah kau tinggalkan shalat wajib berjamaah dengan tuma’ninah dan istiqamah, sempurnakanlah dengan shalat ba’da dan qablanya. Jika kau masih merasa kurang, cobalah untuk menikmati dhuha dan tahajud, Insya Allah kau akan selalu sehat dan kuat. Jika pandanganmu, lisanmu, pendengaranmu ingin tetap tajam, ketika kau hendak tidur, maka yang terakhir kau lihat, kau dengar, dan kau baca adalah ayat-ayat Al Qur’an. Begitu juga ketika kau bangun, maka yang pertama kali kau lihat, kau dengar, dan kau baca adalah ayat-ayat Illahi. Jika akalmu ingin tetap tajam, jangan pernah kau istirahatkan ia untuk tidak memikirkan kebesaran-kebesaran Gusti Allah dari semua yang telah Dia ciptakan dan takdirkan.”

***

Di 0.33 malam ini….

Ketika sajadah mengembang di atas hamparan bumi

Dengan dipayungi kemegahan malam yang pekat

Perkenankan hamba menitipkan kata hati…

Dari cinta yang paling dalam….

***

Di 0.33 malam ini…

Diri ini meminta..


Ya Allah Maha Pengasih

Tunjukkan jalan bagiku…

Agar kami tak sesat

Dalam rimba rayaMu… Ya Allah…


Ya Allah Maha Pemurah

Berikan kami cahyaMu

Agar kami tak jatuh

Dalam lembah azabMu…Ya Allah…


Kami hanyalah manusia

Yang penuh noda dan dosa

Ampuni kami semua

Dalam belaian sayangMu…


Setulus doa dariku…

Senikmat iman di qalbu

Agar kami tetap tegar

Dalam cobaan yang datang…

Ya Allah….

***

Di 0.33 malam ini…

Diri ini merenung….


Gelap jalan slama ini

Ragupun membayang diri

Ketika cahya mengusir galau

Sadarkan kekhilafan diriku…


Ingin kunyatakan cinta

Menyatu dengan cahyaMu

Ketika kutemukan kebenaran

Punahkan keangkuhan diriku


Kini kutemukan jalanku

Yang lama kucari

Terimalah kesaksian hamba

Penuh tulus hati…

***

Di 0.33 malam ini…

Diri ini mengiba…


Di dalam kegelapan

Kumencari cahyaMu

Yang hilang sinar tak tersisa

Semakin kuterlena

Semakin kuterbawa

Arah hina dan ternoda

Kurindukan sinar suciMu Yang Mulia

Dan kuharapkan belai kasihMu

Agar musnah semua

Keangkuhan diriku

Dan kulepaskan dari sifatku…

***

0.33 Malam…

Jakarta, 280310

Aisya Avicenna

NB : Buat saudari sekamarku yang sedang ada acara di Bandung, jazakillah ya atas “surprise”nya kemarin… sebuah sajadah berwarna merah berlapis benang keemasan itu akan menjadi saksi di setiap sujud ini… Luph you, Sista!!!

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.


Salam,


Keisya Avicenna