Jejak Karya

Jejak Karya

Thursday, February 24, 2011

Sah jadi PNS

Thursday, February 24, 2011 0 Comments

Alhamdulillah, akhirnya terima SK juga tanggal 23 Februari kemarin...

~saat berganti status.. tidak ada C lagi...~

Allah Sayang FLP Jakarta

Thursday, February 24, 2011 1 Comments
Mas Iwan yang paling kanan (pakai batik)

Rabu pagi (23 Februari 2011), ada satu ‘notification’ di FB. Mbak Lia Octavia posting sebuah pesan di FLP Jakarta Group.
Teman-teman, aku baru teleponan sama ayahnya Mas Iwan, katanya Mas Iwan skrg masih ada di RS Bakti Asih, karang Tengah, Ciledug, ruang Dahlia kamar no. 4. Sampai saat ini keadaannya masih koma. Mas Iwan udah diperiksa dan katanya pendarahan otak. Kalau teman2 mau jenguk, jam besuk siang jam 11-13 & jam 18-20. Menurut ayahnya, Mas Iwan harus dibawa ke RS lain utk dimasukkan ke ICU, tp keluarga masih membicarakannya.

Innalillahi.. aku syok…

Datang lagi postingan dari Mbak Yusi Rahmaniar
Allah maha Besar... yang memberi ujian bagi makhluknya agar lebih kuat.
Setelah ibunda Kang Taufan yang dirawat, nenek dari Mbak Dina semalam berpulang ke pangkuanNya. dan pagi ini, Iwan Setiawan, saudara kita, in Coma di Rumah Sakit Bakti Asih Cileduk, karena pendarahan di otak.
Allah, sungguh engkau maha penyayang. kami mengikhlaskan yang terbaik menurutMu....

 
Aku langsung nulis di wall FB mas Iwan,
kakakku FLP Jakarta yang sama-sama dari Wonogiri... agak terkejut juga mendengar kabar pagi ini... semoga Allah segera memberimu kesembuhan.... semoga sakit yang tengah dirasa sebagai penggugur dosa... cepat sembuh ya Mas Iwan...

 
Siangnya, Kang Tef juga posting di grup
~ Iwan buat saya adalah sahabat yang luar biasa... kabar dari Yusi tadi pagi terus terang bikin saya shock. Semalam saya masih chatting sama beliau, menanyakan kabar kesehatan saya dan Era, tentu saja tanya perkembangan ibu saya... Iwan adalah tempat saya banyak belajar, belajar kesantunan, kerendahatian, dan kerja keras tanpa banyak bicara... hal yang sama sekali tidak saya miliki dan belum tuntas saya belajar pada sosok luar biasa ini. Semoga Allah memberikan yang tebaik untukmu sahabat, karena kamu orang yang baik... Amin.

 
Mas Iwan Setiawan, sosok pemuda luar biasa. Awalnya cuma sama-sama tahu di FB. Kami sama-sama dari Wonogiri dan sama-sama anggota FLP Jakarta. Baru ketemu langsung  waktu acara Studium General Angkatan 15. Meski baru pertama kali bercakap-cakap langsung kami langsung akrab. Mungkin karena Mas Iwan orangnya sangat supel. Kami bercakap-cakap pakai bahasa Wonogiri. Ahh, kalau diingat seru juga ngobrol dengan Mas Iwan waktu itu. Dia menceritakan aktivitasnya dan bak seorang wartawan, Mas Iwan juga tanya macem-macem tentang sejarah saya bisa merantau ke Jakarta. 



Kabar pagi ini tentang kondisi Mas Iwan membuat saya kaget. Ahad sore Mas Iwan masih komen di status saya waktu membahas tentang tembang Asmarandana bareng Mas Gendut Pujiyanto. Malahan Selasa, Mbak Yusi sampai jam 11 malam masih sempat chatting dengan Mas Iwan. Menurut kabar dari adiknya, Rabu jam 02.00 dini hari Mas Iwan ditemukan tidak sadarkan diri di depan computer saat sedang mengerjakan tugas. Mas Iwan segera dilarikan ke rumah sakit. Setelah di scan, diketahui bahwa ada pendarahan otak. Mas Iwan koma. Alhamdulillah, siang harinya ada kabar dari Mbak Yusi kalau Mas Iwan sudah siuman.

Sorenya dapat note dari Pak Arya (Wakil Ketua FLP Jakarta) yang layak untuk dijadikan bahan renungan..
YUK BERDOA UNTUK SAUDARA-SAUDARA KITA
Berbicara tentang doa, ada sebuah kisah menarik. Kisah ini diperoleh ustadz Bobby Herwibowo. Kejadiannya di daerah Timur Tengah. Seorang pengusaha muda divonis bahwa usianya tidak akan lama lagi. Menurut perhitungan dokter, tumor yang diderita pengusaha itu amat berbahaya dan kemungkinan sembuhnya fifty-fifty. Bila operasi berhasil, dia akan sembuh. Jika tidak, nyawa yang menjadi taruhannya.
Hal ini membuat si pengusaha muda hilang semangat hidup. Pada suatu ketika dia pergi bersama supirnya. Dalam perjalanan, dia menemukan sebuah pemandangan yang begitu menakjubkan.
Mobil di parkir dekat tempat pemotongan hewan. Di tempat sampah, nampak tulang-tulang yang teronggok. Di sanalah si pengusaha melihat sebuah pemandangan yang menyentuh. Seorang ibu memilah dan memilih tulang-tulang. Tulang-tulang yang masih dibalut daging walau hanya sedikit, dipilihnya. Terkadang dijumputnya daging yang masih menempel di tulang.
Pengusaha itu begitu tersentuh. Dia mudah sekali memperoleh daging, kapan saja dia mau, berapa pun banyaknya. Tapi ibu itu…harus berjuang. Itu pun hanya beberapa helai dan jumput daging yang diperolehnya.
Pengusaha itu pun, dengan tertatih-tatih berjalan. Sakit yang diderita membuat dirinya tidak segesit sewaktu sehat. Dia menemui pemilik rumah potong hewan itu. Dia katakan, “Tolong berikan ibu ini daging seminggu dua kali selama setahun. Biayanya biar saya menanggungnya.”
Mendengar janji ini, si ibu terkejut dengan serta merta dia berdoa. Panjang sekali doa yang dipanjatkan. Salah satu doanya adalah, “Berilah kesehatan kepada anak muda ini, ya Allah.”
Doa sudah dilantunkan. Anak muda ini kembali ke mobilnya. Namun dengan gerakan yang berbeda. Dia pergi menuju ke mobilnya dengan langkah yang gagah, seperti orang yang tidak sedang sakit.
Hari operasi pengusaha itu pun tiba. Sebelum operasi dilakukan, kondisi kesehatan si pengusaha diperiksa. Betapa terkejutnya si dokter, si pengusaha ternyata telah sehat seperti sedia kala.
Memang benar bila ada ungkapan “Kamu tidak tahu dari mulut siapakah doa akan dikabulkan.”
Mendoakan orang lain tidak harus diawali dengan kebaikan seseorang terhadap kita. Tidak ada ruginya mendoakan orang lain. Karena bisa jadi, orang yang didoakan akan balas mendoakan kita.
Sekali lagi tidak ada ruginya mendoakan orang lain. Karena Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim no. 4912)
Kita berdoa untuk orang lain, malaikat akan mendoakan doa yang sama kepada kita. Bukan sembarangan yang mendoakan kita, malaikat! Doa malaikat, insya Allah dikabulkan.
Oleh karenanya siapa pun yang mempunyai masalah berdoalah untuk saudara kita. Bila kita sedang sakit, doakanlah kesembuhan untuk saudara kita yang sakit. Anda belum bekerja, panjatkanlah doa untuk saudara kita yang masih menganggur.
Ya Allah…Ya Rabbi…berilah kesembuhan pada saudara-saudara kami yang sedang sakit saat ini. Berilah rezeki yang halal dan berkah bagi saudara-saudara kami yang belum bekerja. Berilah jodoh yang shalih dan shalihah bagi saudara-saudara kami yang belum memperoleh pasangan hidup. Ya Allah…Ya Rabbi…berilah segala sesuatu yang menjadi keinginan dan niat baik saudara-saudara kami. Aaamiiin Ya Rabbal ‘Alamin

Informasi terbaru dari Mbak Yusi pagi ini:

Tadi malam saya coba mampir menjenguk mas Iwan. Di Rs Bakti Asih, Cileduk (700 M dari CBD Cileduk).
Ini yang saya baca dari hasil lab dan anamnesa dokter sarafnya mas iwan :
Istilah medis : Terdapat hematoma pada lobus parietal cerebrum dextra = perdarahan yang terjadi pada otak besar sebelah kanan
Artinya : terjadi stroke haemoragik.
Perjalanan penyakitnya : saat sadar dan beraktivitas normal Os mengalami kesakitan luar biasa di kepala, lalu pingsan. Penurunan kesadaran dan merasakan lemas pada sisi yang terserang.
Ini terjadi pada mas Iwan, jam dua malam, Rabu lalu. Dari pukul 02.30-14.00 mengalami in comma (koma total), lalu sopporos comma (bergerak dan bersuara, tapi tidak sadar) sampai saat ini. Dia juga mengalami “kelupaan” pada sisi kiri tubuhnya, terbukti dengan dia hanya menggerakan sisi kanannya, kaki kiri dan tangan kiri tidak merespon. Kemarin sempat merenggut selang infus sampai luka di tangan kiri, dan sampai sekarang tangan kanannya masih diikat supaya tidak “berontak”. Sampai saat ini belum bisa dipastikan seberapa berat “kelumpuhan” yang dialami sisi kiri mas Iwan. Dokter belum bisa memprediksi apakah dia mampu duduk/berjalan.

Dokter menyarankan beberapa terapi obat yang cukup mahal. Dan sekarang keluarga mas Iwan agak kebingungan menghadapi ini. Belum lagi kondisi stroke harus melakukan terapi fisik intensif dalam jangka waktu panjang. Ditambah dengan kestabilan psikis yang biasanya menjadi masalah utama pengidap stroke.
Mohon kiranya teman-teman dapat mengumpulkan sedikit dana untuk membantu kelangsungan pengobatan sahabat kita ini. Bantuan ini sangat dibutuhkan oleh mas Iwan dan Keluarga.
Boleh dikumpulkan ahad besok atau transfer ke rekening mbak astri/yusi...
BNI kc Rawamangun no. 0200677177 (a.n Yusi Rahmaniar)



Ah, Flp Jakartaku, mungkin kau sedang diuji. Mungkin inilah cara Allah menunjukkan sayangNya padamu…
Ya Rabb, berikan kesembuhan untuk mas Iwan Setiawan yang tiba-tiba pendarahan otak.
Berikan yang terbaik dan berikan kesabaran untuk Ibunda dari Kang Taufan E. Prast dan Mbak Erawati Heru Wardhani yang sampai saat ini  masih dirawat di ICU RS Omni.

 Terima amal ibadah nenek dari saudari kami, Dina Purnama Sari.
Ya Rabb, kuatkanlah kami dengan cinta-Mu...amin


FLP Jakarta adalah keluarga terindahku di kota ini…
Luph u all..
Aisya Avicenna

Wednesday, February 23, 2011

‘Sebening Tetesan EMBUN pada Barisan PELANGI’

Wednesday, February 23, 2011 0 Comments


Catatan Februari hari ke-22

Ah, rasa lelah yang teramat sangat masih terasa dan membekas dalam tulang-belulang yang terbalut seonggok daging ini. Ahad kemarin menjadi hari yang luar biasa. Luar biasa memeras otak dan tenaga!!! (reportase di bagian tersendiri yak…Nung belum sempat untuk nylesein). Dan apa yang sudah kita bantai habis-habisan di hari Ahad harus kita presentasikan di hari Selasa. Ya, hari ini…

Senin siang (kemarin) kepala suku Pelangi sempat SMS, minta tolong humas untuk cari orang yang nemenin Kang Nass, presentasi tentang konsep majalah kepada pihak LAZIS JATENG. Nung sebagai humas pun langsung beraksi. SMS balasan berdatangan. Kebanyakan pada gak bisa karena ada aktivitas kalau pagi. Akhirnya, mas Dwi lah yang bisa. Tapi ntah kenapa siangnya (pas Nung di GO), kepsuk malah SMS: “Nung, kw sesuk jam 9-12 free gak? Temeni gw menemui lazis. Pelangi butuh dua wakil”. Hah, Selasa pagi? Nung biasanya ada agenda sampai jam 10. Hm, perdebatan pun terjadi. Hihihi…(pas kayak gini ku jadi inget mbak Santi dengan kata “sewot” nya. Wkwkwk…). Ada SMS dari kepsuk yang belum terbalaskan karena break ngajar cuma 15’ n dia SMSe pas ku dah mulai ngajar lagi. Hihihi…ya maaph. Yadah, akhirnya kuputuskan untuk ikut meski harus merelakan tidak bisa datang di agenda selasa pagi. Heuheu…

Asli, melas banget kepsuk malam itu. Ketawa aja gaya diare. Bener2 otaknya diare akut. Nung tanya bisa bantu apa buat besok. Jawabane: “bantu logistic wae kie!” Haiyyah, koyo’anak pengungsian ae…hm, Nung minta bantuan kiriman doa-doa terbaik aja dari keluarga Pelangi moga besok lancar n dipermudah deh…gak mpe diare beneran….^^v.
Pas buka FB Selasa pagi…membaca perbincangan di “post” nya mbak Santi. Ternyata ada Kang Nass juga yang ngasih komen. Kepsuk ternyata belum kirim email. Akhirnya ku SMS dia. Eh, ternyata semalem koneksi internetnya mati. Hehe…yasudahlah!

Selasa, jam 08.45 Nung dah sampai lokasi pertemuan. Di 13064-13061 alias BOGA-BOGI (tepatnya yang BOGA-BOGI 1, sebelah timur Fajar Indah). Sampai situ, gerbangnya masih ditutup. Walah, mau buka jam berapa ni resto? Nung duduk manis dulu di warung sebelah kanane resto itu. Untung ada kursi merah yang nganggur. Jajan dulu ah, sekalian nanya pemilik warung tu resto buka jam berapa. Hm, ibu itu bilang biasanya buka jam 10.00.oh, awesome!!! >.<. Yadah, Nung baca buku lagi sambil makan wafer Tango.

Selang beberapa saat kemudian, Kang Sofa n Mas Tyo datang dengan tampang-tampang aneh mereka. Gerbang BOGA-BOGI dah dibuka tapi ruanganne baru diberesin n dibersihin. Yadah, bertiga kita nongkrong lagi di depan warung ibu itu. Ngobrol2 gak cetho karena efek otak yang masih diare. Ternyata tadi malem Mas Tyo nemenin Kang Sofa bikin slide presentasi. Mpe ngenez semua tapi so romantic beud. Hahaha….

Sekitar jam 09.30 kita masuk tu resto, pilih tempat yang lesehan. Melewati seorang bapak yang sedang duduk sendiri, berkaca mata dan pakai rompi. Ku bilang ke Mas Tyo, apa bapak itu ya yang dari pihak LAZIS. Hihi, hanya menduga aja. Kang Nass akhirnya datang bersama si sulung Ahya. Ternyata benar, bapak yang duduk sendiri tadi itu Pak Arif, Direkturnya LAZIS JATENG.

Sesi ramah tamah pun dimulai. Kang Nass yang membuka dan mengawali. Saling memperkenalkan diri dan tak lupa order logistic. Pak Arif pun mempresentasikan tentang program LAZIS Jateng. Sampai akhirnya, giliran kepala suku Pelangi yang presentasi. Tentang 12 rubrik yang hari Ahad kemarin sudah bikin otak kita diare akut saat membahasnya bersama :

1. Secangkir Inspirasi
2. Pembaca Menyapa
3. Inspirasi Usaha
4. Pena Redaksi
5. Pelangi Aksara
6. Lentera Keluarga (jadi inget ‘mahligai’.hahaha..)
7. Cerpen
8. Secercah Harapan
9. Telaga Hati
10. Az Zahra (Muslimah corner)
11. Islamopedi
12. Kreasi Unik

Dapat banyak tanggapan dan masukan, kemudian kita tarik benang merah…segmen majalah EMBUN itu tetap bertema besar KELUARGA dengan sasaran pembaca kalangan menengah ke bawah dan kebanyakan ibu-ibu yang membacanya. Setting pointnya tetap menghadirkan inspirasi dan motivasi, khususnya agar pembaca berpikir mandiri (dapat meningkatkan kemampuan ekonominya), serta maju dan berkembang. So, diharapkan majalah EMBUN ini menjadi majalah yang berkualitas. Awesome dah!!!

Pertemuan diakhiri dengan foto bersama. Haiyyah…^^v
Hm, Pelangi banyak dapat PR. So, untuk keluarga Pelangi siapkan jasadiyah, fikriyah, dan ruhiyah yang maksimal untuk pertemuan hari Ahad besok ya!!! (bawa logistik yang banyak dan bersiapsiagalah!!!).

Terima kasih buat Kang NasSirun PurwOkartun yang telah berbagi dan memberikan kesempatan sekaligus KEPERCAYAAN kepada keluarga Pelangi untuk mengaktualisasikan kemampuannya menulis dan berkarya lewat majalah EMBUN, serta Pak Arif yang dah jauh-jauh datang dari Semarang. Terima kasih juga buat keluarga Pelangi yang sudah bekerja keras dan mendoakan.hehe…hm,kami hanyalah sekelompok pemuda/i yang masih kental dengan idealisme dan semangat belajarnya yang sangat tinggi. Dan inilah kesempatan emas kami untuk BELAJAR LEBIH BANYAK. Semoga ‘kerjasama’ ini menjadi suatu hal luar biasa yang penuh keberkahan. Amin Ya Rabbal’alamin….
“EMBUN, Penyejuk Jiwa Perindu Surga”

[Keisya Avicenna, *humazcrew]

60 HADITS NABI YANG TELAH TERBUKTI ILMIAH..CHECK IT OUT..!!!

Wednesday, February 23, 2011 0 Comments
by Ratu Surya Atmajaya on Wednesday, February 23, 2011 at 6:12am

eramuslim – Cendekiawan Mesir Dr. Zaghlul an-Najjar menemukan bahwa Allah telah menurunkan lebih dari 1.000 ayat yang secara tegas berkaitan dengan tema mukjizat ilmiah. An-Najjar juga mengungkapkan, ada lebih dari 60 hadits Nabi saw telah berbicara tentang hakikat ilmiah di alam semesta ini.

Lebih lanjut an-Najjar, seperti dilansir situs Mishr al-’Arabiyyah, mendorong perlunya seorang Muslim dan Muslimah untuk mempelajari bagaimana mempertahankan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi serta para sahabatnya. Pasalnya, Nabi dan para sahabatnya itu merupakan kebenaran yang nyata.



Cendekiawan Mesir itu juga menyatakan bahwa ketika para orientalis mengarahkan ‘panah racun’ mereka terhadap Al-Qur’an menemui kebuntuan, kini mereka pun membidik hadits-hadits Nabi, padahal sabda utusan Allah itu juga menurut Al-Qur’an merupakan kebenaran mutlak. Bahkan menurut an-Najjar, tak ada satu pun disiplin ilmu yang lebih teliti dan rumit seperti halnya ilmu hadits.

Doktor Mesir yang juga anggota Dewan Otoritas Lembaga I’jaz Ilmi di Makkah Al-Mukarramah itu menambahkan, ada beberapa kalangan Yahudi, Kristen dan Muslim yang coba-coba meragukan otensitas hadits. Namun menurut an-Najjar, pada kenyataannya Al-Qur’an menyebut Muhamad itu sebagai seorang yang ma’shum (dijaga dari kekeliruan) dalam urusan agama dengan kebenaran yang mutlak. Dan itu kata an-Najjar, terdapat di banyak ayat Al-Qur’an.

Masih kata an-Najjar, saat ini ada seorang yang bermukim di Amerika dan disokong oleh negara itu serta negara Zionis Israel, mendirikan sebuah televisi satelit, di mana semua program-programnya getol menyerang Al-Qur’an, Nabi Muhammad dan para sahabatnya.

Cendekiawan yang juga anggota Dewan Tertinggi Urusan Islam di Mesir itu memberikan beberapa contoh dari hadits ilmiah itu yakni, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa merampas sejengkal dari tanah bumi ini, maka dia akan ditenggelamkan oleh tujuh tanah bumi ini.”

Padahal menurut an-Najjar, dalam Al-Qur’an hanya dikenal dengan ungkapan tujuh langit. Lalu sejumlah ilmuwan penasaran, dan mereka pun mengadakan penelitian serta pengeboran, sampai akhirnya mereka menemukan kenyataan yaitu, ketika getaran bumi itu bergerak, didapatinya batas-batas tanah bumi yang tujuh itu, yang berpusat pada satu titik, di mana dari setiap batas itu dilapisi dari dalam. Dan Nabi saw bersabda ketika mendeskripsikan Tanah Haram di Makkah, bahwa di Makkah itulah titik pertama dari pusat lapisan tanah yang pertama.

An-Najjar juga menyebutkan contoh lainnya yaitu, Nabi saw bersabda, “Jangalah mendekati lautan kecuali seorang yang berhaji atau berumrah atau berperang di jalan Allah. Karena di bawah lautan itu terdapat api, dan di bawah api itu ada lautan.”

Menurut an-Najjar, terkait hadits itu para ilmuwan itu menggelar penelitan, pasalnya bagaimana mungkin dua hal yang bertolak belakang dapat saling berdampingan. Sampai akhirnya mereka menemukan kenyataan bahwa, setiap samudera bumi dan beberapa lautan itu memanas yang mencapai ribuan derajat celcius.

Lainnya lagi, sabdanya yang menyebutkan bahwa tak akan terjadi hari kiamat sehingga bumi yang luas ini berubah menjadi padang rumput dan sungai-sungai. Setelah penelitan, para ilmuwan menegaskan bahwa bumi saat ini tengah menjalani perputaran menuju serbuan air es dan berubahnya padang pasir yang tandus ke curah hujan yang deras.

An-Najjar menegaskan, kita sekarang ini tengah menuju ke era es baru, dan itu salah satu tanda hari kiamat. Demikian juga para ulama menetapkan bahwa bersama dengan perputaran bumi, secara perlahan matahari akan berubah dari timur menuju ke barat, dan itu juga salah satu tanda hari kiamat, di mana Nabi yang mulia bersabda, “Hari kiamat tak akan terjadi sampai api keluar dari selatan Hijaz (Arab Saudi dan sekitarnya), yang akan menyinari leher-leher unta di al-Yusrah.”.

Menurut an-Najjar, di bagian barat dari Jazirah Arab ditutupi oleh lebih dari 300 lempengan vulkanik yang masih aktif sampai sekarang, dan jika lempengan-lempengan vulkanik itu mengamuk, maka dapat dipastikan itu akan menjadi tanda kubra (besar) kiamat.(hmi/msr)

Be Visioner!

Wednesday, February 23, 2011 0 Comments

BE SMART &VISIONER! Itu salah satu motto hidup saya.

VISIONER? Hmm, sebuah kata yang menjadi cambuk bagi saya untuk terus bergerak dengan penuh semangat dalam merangkai kisah penuh makna dalam hidup saya. Sampai-sampai email saya pun bernama : akhwat_visioner@yahoo.com. Ada apa di balik kata VISIONER ini? Pagi ini saya menemukan artikel menarik dari postingan kakak tingkat saya. Semoga menjadi inspirasi untuk semuanya...

Jika anda seorang ayah, anda menjadi ayah yang visioner apabila membimbing semua anggota keluarga utuk meniti jalan menuju surga. Anda atasi segala hambatan yang merintangi perjalanan anggota keluarga anda menuju surga. Sejak dari dalam rumah, anda ciptakan suasana “rumah kita adalah surga kita”, hingga akhirnya kelak bisa berkumpul bersama dalam keindahan surgaNya yang abadi. Anda bekerja mencari nafkah untuk menumbuhkan sebuah generasi ahli surga yang akan memimpin dunia menuju pencerahannya. Isteri dan anak-anak anda bukanlah beban, namun mereka adalah pahala yang Allah titipkan kepada anda agar Ia memberikan surga kepada anda.

Manusia Visioner


Visi secara sederhana dipahami sebagai ide bersama tentang hasil yang dinilai dan menjadi motivasi kerja suatu tim. (Michael West, Effective Teamwork, 1998).
Visi juga dipahami sebagai pernyataan luhur yang hendak dicapai seseorang atau suatu komunitas dan organisasi. Visi juga dipahami sebagai pandangan yang jelas tentang apa yang akan dilakukan, untuk apa melakukan, apa tujuan melakukan suatu perbuatan. Ibarat sebuah pohon, visi adalah bagian akar pohon, dimana nilai-nilai, motivasi dan keyakinan terbangun. Bisa juga dikatakan, visi adalah pulau harapan, dimana “perahu” usaha akan ditambatkan pada pelabuhannya.
Visi amat penting dalam mengarahkan kegiatan pribadi dan organisasi. Penggambaran lima orang pekerja bangunan yang tengah bekerja membuat masjid sering menjadi contoh tepat dalam memahami urgensi visi. Ketika ditanya tentang “Apa yang anda kerjakan di sini,” orang pertama menjawab, “Seperti yang anda lihat. Saya mencampur berbagai bahan bangunan”. Orang kedua menjawab, “Saya bekerja mencari uang di sini”. Orang ketiga menjawab, “Saya menyusun batu bata agar menjadi dinding”. Orang keempat menjawab, “Saya bekerja membuat sebuah masjid”. Sedangkan orang kelima menjawab, “Saya tengah membangun peradaban”.

Jawaban orang pertama hingga keempat tersebut tidak ada yang salah, karena itulah yang memang mereka kerjakan. Akan tetapi, jawaban orang kelima menandakan sebuah cita rasa ideal yang membuatnya bersemangat melakukan kerja. Tatkala ia menumpuk batu bata hingga menjadi masjid yang terbayang adalah sebuah masyarakat pemakmur masjid yang diliputi oleh keimanan, mereka mengatur kehidupan dengan semangat masjid, akhirnya terbentuklah peradaban baru yang Islami, bermula dari masjid.

Jika anda pemuda yang akan menikah, pernikahan anda saya sebut visioner apabila anda mengetahui persis bagaimana anda menikah, untuk apa anda menikah, pernyataan luhur apa yang melatarbelakangi pernikahan serta hendak anda capai dalam pernikahan tersebut. Saya tidak tertarik dengan tema pernikahan dini atau terlambat menikah, karena kapan anda menikah itu adalah sebuah pilihan. Tidak penting bagi saya menilai anda menikah pada usia berapa, namun penting bagi saya untuk meyakinkan anda bahwa anda harus punya visi dalam menjalani pernikahan.

Saya menjalani aktivitas sebagai konsultan pernikahan dan keluarga di Jogja Family Center lebih dari sepuluh tahun. Dari interaksi saya dengan sekian banyak masalah pernikahan dan keluarga, saya menemukan ada pernikahan yang visioner, ada pernikahan yang alamiah, ada pula pernikahan yang primitif. Jawaban-jawaban atas pertanyaan yang saya lontarkan kepada suami atau kepada isteri cukup memberi gambaran, apakah mereka menikah dengan sebuah visi yang jelas, atau sekedar memenuhi tuntutan biologis dan kelaziman hidup manusia, atau bahkan karena dipaksa dan terpaksa menikah setelah ada kejadian dan situasi tertentu.
Jika anda seorang pedagang, saya sebut anda pedagang visioner apabila memiliki gambaran yang jelas tentang peta kegiatan dagang yang akan anda lalui dan harapan-harapan masa depan yang anda inginkan. Anda berdagang bukan hanya mengalir mengikuti rutinitas kehidupan sebagai pedagang, namun memiliki sejumlah kreasi untuk mengembangkan usaha perdagangan anda karena adanya impian yang akan anda raih pada masa yang akan datang. Mungkin perdagangan anda masih kecil dan sederhana, namun harapan anda tidaklah sederhana. Visi menuntun anda melakukan aktivitas terbaik, visi membakar semangat anda melakukan inovasi dan bertahan menghadapi persaingan yang semakin berat.

Jika anda pegawai negeri, saya sebut anda PNS visioner apabila anda tidak hanya rutin bekerja mengikuti ritme “pada umumnya” yang berlaku di instansi anda. Datang pagi, masuk ruang kerja, mulai melakukan aktivitas kantor, jam sepuluh pagi ngopi di kantin sambil mengobrol, atau membaca koran dan mungkin membuka internet, setelah itu makan siang dan sorenya pulang. Anda merasa puas telah bisa mengerjakan serangkaian tugas yang menjadi kewajiban dan, merasa gembira bisa mencapai target yang dibebankan kepada anda. Sebagai PNS anda harus memiliki pandangan yang jelas tentang masa depan bangsa, sehingga anda memiliki peta yang jelas tentang reformasi birokrasi dalam rangka perbaikan sistemik bangsa dan negara tercinta. Anda bukan sebagai pekerja namun anda adalah unsur perubah yang efektif untuk mengawaki jalannya perbaikan pemerintahan Indonesia. Ini yang dimaksud dengan visioner.

Jika anda guru, saya sebut anda guru visioner apabila anda tidak terjebak dalam aktivitas rutin belajar mengajar sesuai kurikulum yang telah ditentukan bagi anda. Visi menyebabkan anda memandang murid sebagai potensi kepemimpinan masa depan yang harus anda olah dan anda siapkan segala potensi kebaikannya untuk memimpin Indonesia menuju peradaban yang dicitakan. Anda berinteraksi dengan peserta didik penuh dengan dinamika, karena anda tengah menyiapkan calon presiden, calon menteri, calon pemimpin negeri.

Jika anda seorang ibu, saya sebut anda ibu yang visioner apabila anda tidak melakoni hidup ini apa adanya dengan sepenuh kekalahan. Anda adalah pelahir generasi pembangun peradaban mulia. Dari rahim anda lahirlah generasi baru yang akan menyongsong masa depan bangsa, maka anda menyusui, menimang, mendekap, mengasuh bayi dengan sepenuh hati. Bayi itulah cahaya mata yang akan membuka sejarah baru bagi Indonesia dan dunia. Anda tidak sedang menyusui seorang bayi yang lemah, namun anda sedang menyusui calon pemimpin peradaban masa depan dunia. Bayi yang anda gendong itu bukan saja anak anda, dia adalah anak sejarah yang dilahirkan untuk meneruskan jejak Musa as membelah lautan guna menyelamatkan umat manusia. Bayi yang anda gendong itu bukan saja buah pernikahan anda, namun dia adalah buah doa Ibrahim A.S:
“Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa” (QS. Ibrahim : 39).
Jika anda seorang ayah, anda menjadi ayah yang visioner apabila membimbing semua anggota keluarga utuk meniti jalan menuju surga. Anda atasi segala hambatan yang merintangi perjalanan anggota keluarga anda menuju surga. Sejak dari dalam rumah, anda ciptakan suasana “rumah kita adalah surga kita”, hingga akhirnya kelak bisa berkumpul bersama dalam keindahan surgaNya yang abadi. Anda bekerja mencari nafkah untuk menumbuhkan sebuah generasi ahli surga yang akan memimpin dunia menuju pencerahannya. Isteri dan anak-anak anda bukanlah beban, namun merekaadalah pahala yang Allah titipkan kepada anda agar Ia memberikan surga kepada anda
.
Ya, jadilah visioner. Karena itu yang akan memberikan spirit, energi melimpah ruah dalam kehidupan kita. Sebagai apapun anda, jadilah visioner. Visi yang membuat hidup anda lebih hidup!
Kampus Lemhannas RI, Kamis 30 September 2010
Oleh : Cahyadi Takariawan

credits: http://www.facebook.com/tito.prabowo