Jejak Karya

Jejak Karya

Monday, March 28, 2011

Pertemuan IV Pramuda Angkatan 15

Monday, March 28, 2011 0 Comments
Bang Melvi Yendra

Hari, Tanggal : Ahad, 17 Maret 2011
Waktu : Pukul 10.00-12.00
Tempat : Masjis ARH, UI Salemba
MC dan moderator : Ikal
Pembicara : Melvi Yendra
Tema : "DUNIA MENULIS DAN PELUANGNYA DI DUNIA BROADCAST"
Sekilas Profil Pembicara :
Bang Melvi lahir tahun 1975 di Padang. Kelas 4 SD tulisan beliau yang berupa puisi dimuat di Majalah Bobo. Kelas 6 SD menulis cerpen untuk Bobo dan Ananda. Saat SMP dan SMA menulis di Koran Sanggalang. Nah, di koran daerah ini, ada satu rubrik khusus untuk remaja (pelajar). Semua murid berkompetisi, termasuk Bang Melvi. Dan ketika karyanya dimuat, maka namanya akan diumumkan waktu upacara bendera hari Senin. Sungguh mengangkat nama baik sekolah!
Bang Melvi juga pernah bekerja di penerbitan, di Annida selama 2.5 tahun, di Mizan selama 4.5 tahun. Setelah resign dari Mizan, selama 1.5 tahun beliau menjadi penulis lepas. Beliau sempat berkata, “Jangan kerja di penerbitan karena bisa mengurangi produktivitas menulis. Karena akan sering mengurusi tulisan orang lain daripada tulisan sendiri.” Hmm, sebenarnya bercanda juga sih!
Berbicara tentang dunia broadcast, spesifiknya tentang dunia skenario, Bang Melvi berujar bahwa dunia ini sangat keras. Beliau berbagi cerita saat gabung di ANP (Aris Nugroho Production), pemiliknya bernama Aris Nugroho. Mas Aris adalah sutradara sekaligus kreator beberapa komedi situasi di televisi, sebut saja ada Bajaj Bajuri, OB, Coffeebean Show, dll. Saat kerja di ANP itulah Bang Melvi mengalami ‘penggemblengan’ yang luar biasa. Dicaci maki sudah biasa.


Bang Melvi berujar, kalau kerja jadi penulis skenario :
1. Harus tega sama keluarga
2. Harus tega sama pekerjaan
3. Harus tega sama diri sendiri
Saat gabung ANP, ada tahap audisi dulu. Terpilihlah 50 orang dari berbagai daerah. Tugas pertama : menyerahkan 10 sinopsis perhari via email. Tiga puluh orang mengundurkan diri. Kemudian gugur lagi 5 orang. Tinggal 15 orang! Kelima belas orang itu salah tiganya adalah senior FLP, ada Mas Sakti Wibowo, Mas Sokat, dan Bang Melvi. 


Penghasilan seorang penulis skenario didapatkan berdasarkan hasil kerja, prestasi, dan kecermatan dalam menangkap ide dan peluang. Jargon dari Mas Aris adalah “Jika sudah masuk dalam ANP, maka ego dan harga diri harus ditinggalkan di keset”. Saat yang paling berat bagi Bang Melvi adalah saat mengejar deadline. Bang Melvi gabung di ANP selama 3 tahun.


Salah satu cara agar skenario kita diproduksi adalah dengan bertemu langsung dengan “user”-nya, yaitu produsernya, karena produsernya yang berhak memproduksi naskah. Peluang untuk menulis skenario tuh sangat banyak.


Alur skenario : membuat sinopsis, kemudian dikembangkan menjadi story line, setelah direvisi baru enjadi naskah. Naskah ini meski sudah di-ACC, tapi belum tentu diproduksi. 


Saat memasuki sesi tanya jawab, ada beberapa pertanyaan yang masuk.
1. Sudah mengirim sinopsis, tapi tidak ada respon. Bagaimana agar bisa mengurangi risiko diplagiat?
Memang, cukup menarik karena 1 sinopsis dihargai RP 500.000,- sehingga ada saja kejahatan tentang ini. Ada "penjahat sinopsis, dia membuka pengumuman, banyak penulis yang mengirim sinopsi, kemudian sama 'penjahat' tersebut sinopsisnya diplagiat (dipilih yang bagus)dan si penulis tidak dikabari.
2. Dukanya seorang penulis skenario adalah saat kreativitasnya kadang terpangkas karena masalah budget atau mendadak skenarionya harus diubag karena tokoh berhalangan hadir.
5. Apa saja yang dibutuhkan untuk membuat film sampai jadi? Properti, eumah, artis, crew, dll
6. Kalau ada stasiun TV yang memutar film yang sama, bisa jadi karena kontrak filmnya yang cukup panjang.
7. Seorang penulis novel yang naskahnya dipotong-potong. Solusi terbaik, kita sendiri yang memfilmkan (kita jadi penulis, sutradara, sekaligus produsernya).


Motivasi dari Bang Melvi:
1. FLP sudah besar dan anggotanya banyak yang sudah menjadi orang besar. Satu hal yang harus dijaga, yakni semangat menulis yang harus dibangun daru diri sendiri. FLP hanya sebagai sarana.
2. Karya kita = sejarah kita yang insya Allah akan bergaung selamanya. Menulis adalah salah satu cara yang membuat kita hidup selamanya.
3. Berjuanglah dan jangan mudah menyerah! Menjadi penulis itu tidak butuh biaya! Siapapun Anda, Anda bisa menjadi penulis. Ada dokter yang juga penulis, guru yang juga penulis, dan PNS yang juga penulis (yang terakhir ini saya imbuhi sendiri.. hehe ^^v).
Wah, ternyata di KTP Bang Melvi tertulis “PENULIS” dalam pekerjaannya. Baru tahu!!!

Setelah materi dari Bang Melvi, dilanjutkan kultum oleh Arief. Kultumnya bisa dibaca di : http://www.facebook.com/notes/arief-fathur-rizqi/catatan-kecil/10150128041375793

Reportase by :Aisya Avicenna

GORESAN WARNA KE-14 [FLP Pelangi Solo Raya]

Monday, March 28, 2011 0 Comments



Ahad, 27 Maret 2011
Ada kabar duka dari salah satu anggota FLP Pelangi.
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Ibu Muyassarah (ibunya Mbak Ummi Kultsum) meninggal dunia. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT dan semoga keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan kesabaran. Amin.
***
Rencana awal, Pelangi mau ta’ziyah bareng. Kumpul di markas jam 10. Tapi ternyata banyak yang tidak bisa. Nung berangkat ke markas nebeng Mbak Anik. Sesampai di markas sudah ada Mas Dwi dan Kang Sofa dengan tampang “ngenez”mereka. Kita ngefixkan Ruang Multimedia dulu buat agenda pelatihan nanti siang. Karena tadi dapat kabar dari Mbak Fitri kalau beliau nanti siang tidak bisa datang. Otomatis tidak ada yang bertanggung jawab untuk peminjaman ruangan. Wadew, padahal siang ini kita mengundang pemateri tamu dari Tiga Serangkai. Hujan turun, deras juga euy. Kang Sofa n Mas Dwi sempat jadi “pahlawan kehujanan”, bantuin pak penjaga sekolah ngangkatin karpet yang dijemur. Hihihi. Hm, belum jadi berangkat ke rumah Mbak Ummi deh. Tapi di sana sudah ada Mbak Nury, Mbak Ivon, Mbak Amrih, dan Mbak Eka. Nung sempat baca statusnya Mbak Nury dan comment2 di bawahnya: “Layat paling geeeerrr kayae baru hari ini deh”. “Aku jadi bingung, mau bilang Innalillahi apa Masya Allah. Gokil banget dah, tapi aku tahu itu berangkat dari kesiapan dia untuk ditinggal seseorang yang dicintainya.”. wah, Nung jadi penasaran dengan apa yang tengah terjadi. Hehe…

Sambil nunggu konfirmasi dari Mbak Fitri dan nunggu hujan reda, kita berempat mbahas agenda Muslim Fair tanggal 10 April nanti. Bikin konsep “BANCAKAN PENULIS”. Wkwkwk… Tak terasa adzan Dhuhur berkumandang. Hujan juga masih turun tapi dah gak sederas tadi. Sholat dulu then persiapan Ruang Multimedia. Alhamdulillah, Mbak Fitri mengizinkan untuk pemakaian markas meski cuma sampai Ashar.

Mengenal Anak Melalui Buku
Sekitar jam 13.30, materi penulisan pun dimulai. Anak-anak Pelangi pada telat. Dasaaar! Tapi gak papa ding, yang penting bawain Nungma makanan. Laper euy… Mbak Af Idah Salmah menyampaikan banyak hal tentang “BUKU ANAK”. Mulai dari “Seputar Dunia Buku Anak”, “Jenis-Jenis Buku Anak”, “Cara Cari Ide dan Menentukan Tema Buku Anak”, “Cara Memasukkan Naskah ke Penerbit”, sampai “Tips Membuat Buku Anak yang Tidak Menjemukan”. Banyak dapat ilmu baru nih!
Pada bagian akhir beliau menyampaikan:
“MAN JADDA WAJADA. Keberhasilan adalah berkat kerja keras yang ikhlas menjalani dan menerima kritikan dengan meningkatkan kreativitas diri.”
Terima kasih ya Mbak Fida…^^

***
Sholat Ashar dulu. Kemudian kita rapat di pelataran masjid. Makhluk yang tersisa: Kang Sofa, Mas Dwi, Mbak Eka, Mbak Nury, Mbak Amrih, Mbak Anik, Nungma, Diah Cmut, dan Mbak Fu’ah. Oya, Mbak Santi nyusul setelah pulang dari kuliah. Hujan kembali menyejukkan hati-hati kita.
Rapat yang super gayeng dimulai dari pembahasan EMBUN, terutama jadwal pengerjaan naskah kita tiap pekan. Dan disepakati setiap Ahad sore pasca pertemuan rutin Pelangi kita merapatkan naskah EMBUN.
Point pembahasan kedua mengenai laporan keuangan Bendahara Pelangi, Bunda Fu’ah. Hoho…berhubung belum direkap jadi belum bisa diketahui kas terakhir Pelangi berapa duit. Tapi Insya Allah, sebentar lagi Pelangi bakal dapat pemasukan dari majalah di setiap bulannya. Cihuy…
Point pembahasan ketiga, Kang Sofa menyampaikan harapan besar Kang Nass untuk FLP Pelangi dan harapan Kang Sofa juga untuk anak-cucunya di Pelangi:
1. Pelangi menjadi tim yang kuat dan solid
2. 80% menjadi “PENULIS”
3. Produktif dalam BERKARYA!

Point pembahasan keempat, kewajiban penyelesaian naskah, maksimal sampai Juni 2011 lho yak…tiap orang ditanyai kepala suku sudah sejauh mana penulisan naskah bukunya. Hehe…Bismillah…Ayo, SEMANGAT!!!
Point pembahasan kelima, tentang agenda Muslim Fair tanggal 10 April. Pethunya menyampaikan usulan konsep “BANCAKAN PENULIS”. Tapi setelah disampaikan kepada Kang Nass via SMS beliau ternyata pas hari H tidak bisa datang. Beliau juga kurang setuju dengan konsep yang kita buat, hal terpenting yang beliau tekankan adalah harus ada “REGENERASI”. Yah, mungkin nanti Kang Sofa duet sama Mbak Asri aja deh. Hehe…ben tambah gayeng n seru!
Point pembahasan keenam, agenda dari Divisi Kaderisasi. Kita buat kesepakatan tiap tiga bulan sekali ada agenda silaturahim ke rumah personil Pelangi. Rencana ke depan, bulan Juli kita silaturahim ke rumah Mbak Anik di Sukoharjo. Ciiip…d^^b.
Dan pertemuan kita hari ini berakhir pukul 17.15. Sampai ketemu lagi pekan depan dalam kondisi yang lebih baik. SEMANGAT MENYELESAIKAN NASKAH BUKU KITA YAK!!! Yang sudah selesai, TERUSLAH BERKARYA!!!
Dan di akhir reportase ini, terlantunkanlah doa…”Semoga Pelangi menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah…Amin.” d^^b

[Keisya Avicenna, 27 Maret 2011]

IMPROVE YOUR WRITING! (Dari Tiga Serangkai, NIBIRU, Bebek Goreng, sampai ber-EMBUN di Pendhopo Sriwedari)

Monday, March 28, 2011 0 Comments



Sabtu, 26 Maret 2011

Hidup bagaikan WAYANG…
Sudah ada DALANG dan LAKON-nya
Tetaplah TAWAKAL… berusaha semaksimal mungkin
Dan berdoa kepada Allah SWT
Rezeki, jodoh, dan ajal, Allah-lah yang menentukan
Dan Allah-lah yang paling mengetahui
Yang TEPAT dan TERBAIK buat kita
Jangan pernah putus asa dari rahmat Allah!
Ingat, jalan di depanmu masih terbentang luas…
Penuh tantangan dan cobaan
Maka, bersiapsiagalah!
-Motivasi Keisya Avicenna hari ini-

***
Improve Your Writing#2, bersama Pak Bambang Trim
Sabtu pagi yang cerah, sekitar jam 7 Nungma kembali mengayunkan langkah kakinya untuk kembali beraktivitas di luar Zona Inspirasi-nya. Ngenet setengah jam kemudian berangkat ke Tiga Serangkai. Menikmati perjalanan bersama Surya Kencana A sambil membaca 5 lembar artikel yang tadi malam Nungma temukan di folder jadul. Sebuah artikel kepenulisan yang berjudul “KETIKA PENA MACET”.

Alhamdulillah, sampai juga di TS. Jam di HP sudah menunjukkan pukul 08.15 WIB. Wah, dah telat nih. Semoga belum dimulai. Masuk pintu gerbang, menyapa Pak Satpam dan bertemu Mas Ranu. Yadah, kita jalan bareng sambil ngobrol menuju aula lantai 4. Hadeh, ternyata masih sepi. Belum banyak yang datang. Beberapa ada yang izin. Sekitar jam 9 acara baru dimulai. Dibuka oleh Kang Sofa, kemudian lanjut diisi pelatihan menulis oleh Pak Bambang Trim. Wow, banyak ilmu dan hal baru yang bisa Nungma dapatkan. Terima kasih ya, Pak BT. Satu hal yang tak terlupa, Pak BT sempat cerita tentang DORAEMON. Ahihihi…^^v.

Rapat Nibiru Readers Solo
Pasca acara pelatihan, Pethunya memimpin rapat ke-3 anggota unyu-nya. Diah Cmut, Nungma, n Mas Aris El Durra. Hihi. Bakalan ada agenda seru yang akan dilaunching bulan April nanti. Sip, Siraradhi Luminya segera keluar dari “persembunyiannya”. Cekidot!

ROMANTIS di Bebek Goreng H.Slamet
Sekitar jam 12.30, makhluk yang tersisa di TS tinggal Kang Sofa, Mas Ranu Muda, Mas Aris El Durra, Nungma, dan Diah Cmut. “Makan siang bareng, yuk!”. Dan akhirnya berdondong-donglah eh berbondong-bondonglah kita ke daerah Tipes. Asyik, bakalan ditraktir nih! Akhirnya, kita ber-5 lesehan bareng di warung makan bebek gorengnya Pakdhe H. Slamet. Sayangnya gak ada menu bebek bakar euy! Sambil nunggu pesanan kita jadi, mulai deh ngobrol, dari FLP sampai kemana-mana. Kita juga sempat ‘silau’ dan surprise dengan kehadiran Mas PANGSIT-eks. TeamLo yang datang bersama keluarganya. Hihi…Makan siang yang seru!!! Foto-foto otomatis tak terlewatkan.

Saat kita hampir selesai makan, Mbak Nury dan Mas Dwi baru datang. Haiyyah…dan terjadilah battle rubik antara Kang Sofa dan Diah Cmut. Kompetisi itu dimenangkan oleh Diah Cmut dengan skor 2-0. Jiaaan, pethunya ngenez banget! Selesai makan, masih berlanjut obrolan serunya. Sebelum kita beranjak meninggalkan tempat, Mas Pangsit malah menghampiri kita. Uhuy, endingnya foto-foto bareng. Hehehe… Asyik, makan siang kali ini dibayari pethunya. ROMANTIS yang mantabz! Selanjutnya, kita ke Masjid Jami’ Baitussalam di dekat bangjo Tipes. Sholat Dhuhur berjamaah disitu. Wah, hujan deras euy. Yadah, diskusi n obrolan seru pun dilanjutkan sambil nunggu hujan reda.

Rapat EMBUN di Pendhopo Sriwedari
Mbak Ivon, Mbak Nury, Mbak Umi, Mbak Santi, dan Mas Tyo sudah ada di lokasi. Makanan dan aneka camilan pun digelar. Asyik…mendadak lapar lagi. Hehe…Selang beberapa saat kemudian, Kang Nass datang. Rapat pun dimulai. Pembahasan yang cukup panjang dan lebar untuk majalah EMBUN. Kang Nass berharap FLP Pelangi bisa menjadi “Laboratorium”-nya FLP Solo Raya. Bismillah… KITA PASTI BISA!
Sekitar jam 14.30 kita harus pindah ke lokasi lain yang lebih kondusif. Khawatir juga dengan kondisi Mas Tyo kalau kita terlalu lama di tempat itu (njoget2 dewe mengko. hihihi). Akhirnya, kita melanjutkan pembahasan EMBUN di dalam Gedung Kesenian Solo. Ah, Mas Gus Durra pake acara ketinggalan. Hehe…
Lanjut… Ada beberapa hal yang telah disampaikan Kang Nass di awal. Seperti pembagian job, Kang Nass menjadi pimred, Kang Sofa menjadi Redaktur Senior, Kepala Redaksinya Mbak Amrih, Redaktur Utama ada Nungma, Erni, dan Mbak Nury, Sekretaris Redaksi diamanahkan kepada Mbak Santi, Bendaharanya Ayu’, Mas Tyo sebagai fotografer, sedangkan yang lain include ke dalam tim redaksi. Selanjutnya juga ada pembahasan mengenai “ALUR NASKAH” dan pembahasan tema majalah EMBUN selama satu tahun ke depan. Uhuy, seru euy!!!
Pembahasan belum selesai, Nungma n Diah Cmut harus colut meninggalkan arena rapat. Semangat PELANGI-ku!!!
Sampai ketemu besok di markas yuaaa…

[Keisya Avicenna, 26 Maret 2011…”SABTU PENUH CINTA”]

MENGHIRUP TEMARAM MALAM

Monday, March 28, 2011 0 Comments
by Norma Keisya Avicenna on Friday, March 25, 2011 at 7:58pm
Saat malam kembali jatuh...
Terdengar lirih suara gemuruh
Belum tentu pertanda hujan kan bertandang
Mungkin saja ia hanya ingin temani malam
Menggantikan tugas gemintang
Menyuarakan rindu..

Begitupun gemuruh d hatiku..
Meluluhlantakkan kesunyian yg mengembara dlm jiwa..
Menatap langit yg pancarkan rahasia..
Akan sebuah nama yg menggenang pada episode doa-doa

Kembali kuhamparkan sajadah..
Mengucapkan pinta
Memintalkan doa..

~pada sebuah nama yg masih menjadi rahasiaNya~

[Keisya Avicenna,25 Maret 2011]

Saturday, March 26, 2011